You are on page 1of 20

ALDEHID DAN KETON

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di alam terdapat berbagai jenis senyawa di antaranya adalah
senyawa-senyawa karbonil yang terdiri atas senyawa aldehid dan
keton. Aldehid adalah suatu senyawa yang mengandung sebuah
gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom
hidrogen,sedangkan keton merupakan suatu senyawa organik yang
mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua
gugus alkil, atau sebuah alkil.
Aldehid berbeda dengan keton karena memiliki sebuah atom
hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya. Ini menyebabkan
aldehid sangat mudah teroksidasi. Keton tidak memiliki atom hidrogen
tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya bisa
dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang
memiliki kemampuan untuk memutus ikatan karbon-karbon. Kelarutan
aldehid dan keton dalam air sama karena senyawa ini dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan ikatan hidrogen dari air atau
fenol. Aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat
pada oksigen, sehingga tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti
pada alkohol.
Aldehid dan keton merupakan senyawa yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja senyawa
aldehid berupa formalin yang sering digunakan sebagai pengawet
mayat dan etanal yang digunakan dalam pembuatan zat pewarna
sementara keton banyak digunakan dalam industri parfum, karena
baunya yang harum. Aseton adalah keton yang paling sederhana dan
penting. Aseton utamanya digunakan sebagai pelarut dalam industri
(untuk cat dan pernis). Zat ini merupakan bahan utama pada
beberapa merek pengahapus cat kuku. Aseton juga digunakan
sebagai bahan pembuatan kloroform atau obat bius.
NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt
15020180094
ALDEHID DAN KETON

Pada praktikum kali ini, para praktikan diharapkan mampu


untuk membedakan aldehid dan keton berdasarkan reaksi-reaksi
kimia yang diujikan, menggunakan pereaksi-pereaksi tertentu yang
memberikan dampak yang dapat terlihat jelas.

1.2 Maksud Praktikum


Adapun maksud dari praktikum kali ini adalah membedakan
aldehid dan keton berdasarkan reaksi-reaksi kimia.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah mengetahui sifat-
sifat aldehid dan keton.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum


Aldehid dan keton merupakan senyawa organik yang
mengandung gugus karbonil di ujung rantai karbon. Aldehid
mempunyai satu gugus alkil atau aril, sedangkan keton mempunyai
dua gugus alkil atau aril yang terikat pada karbon karbonilnya
(Subandi, 2010).
Gugus fungsi adalah atom atau sekelompok atom dengan
susunan tertentu yang menentukan struktur dan sifat-sifat suatu
senyawa. Gugus fungsi ini merupakan bagian paling reaktif dan
menjadi pusat suatu reaksi kimia. Ketika suatu senyawa bereaksi,
maka bagian yang mengalami perubahan adalah bagian gugus
fungsinya, sedangkan bagian yang lain pada umumnya tetap.
Senyawa-senyawa yang memiliki gugus fungsi yang sama
dikelompokkan ke dalam golongan yang sama. Aldehida dan keton
merupakan senyawa yang mempunyai gugus karbonil (Katja, 2004).
Aldehid adalah adalah satu senyawa turunan alkana yang
mengandung gugus karbonil (C=O) yang mengikat sebuah atom
hidrogen dan satu gugus alkil, dituliskan R-COH. Aldehid merupakan
senyawa polar dan mendidih pada suhu yang tinggi daripada senyawa
non polar. Aldehid merupakan oksidator kuat sehingga dapat
mereduksi oksidator lemah. Dalam kehidupan sehari-hari, aldehid
dapat ditemukan dalam formalin (40% formaldehid),dan bahan baku
parfum (Sutresna,2008).
Nama lazim aldehid diturunkan dari nama lazim asam
karboksilat dengan manggantikan akhiran –at menjadi aldehid dan
membuang kata asam. Contoh asam format nama aldehidnya menjadi
formaldehid dan asam asetat menjadi asetaldehid berikut sifat-sifat
aldehid (Marzuki, 2010) :

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

a. Sifat fisik aldehid


Aldehid merupakan senyawa polar dan mendidih pada suhu yang
lebih tinggi daripada senyawa nonpolar dengan bobot molekul
yang sama. Adanya kemampuan membentuk ikatan hidrogen,
maka aldehid dengan bobot molekul rendah dapat larut dalam air
b. Sifat kimia aldehid
Aldehid dapat mengalami reaksi sebagai berikut :
a. Oksidasi
Aldehid merupakan reduktor kuat, sehingga dapat mereduksi
oksidator-oksidator lemah. Aldehid dapat diketahui dengan
pereaksi Fehling yang merupakan oksidator lemah. Oksidasi
aldehid menghasilkan asam karboksilat.
b. Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (reaksi
penjenuhan). Jika pereaksi yang mengadisi bersifat polar,
maka gugus yang lebih positif terikat pada atom oksigen dan
gugus negatif terikat pada atom karbon.
Aldehid yang paling banyak digunakan adalah formaldehid.
Kegunaan formaldehid sebagai berikut (Marzuki, 2010) :
 Membuat formalin, yaitu larutan 40% formaldehid dalam air.
Formalin digunakan untuk mengawetkan preparat biologi
dan mayat, tetapi tidak boleh untuk mengawetkan makanan.
 Membuat berbagai jenis plastik termoset.
Keton adalah suatu senyawa organik yang memiliki sebuah
gugus karbonil yang terikat pada dua gugus alkil. Rumus umum keton
adalah R-CO-R’ (Fessenden,1997).
Nama IUPAC untuk aseton turunan alkana adalah alkanon.
Nama alkanon diturunkan dari nama alkana dengan menggantikan
akhiran –a dengan –on (Marzuki, 2010).

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

Jika karbon karbonil mengikat satu atau dua atom hidrogen dan
tidak lebih satu gugus alkil akan menghasilkan senyawa aldehida.
Senyawa keton dibentuk bilakarbon karbonil megikat dua gugus alkil

(Sastrohamidjojo, 2011).
Oleh karena perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil
antara aldehid dan keton maka timbul adanya dua sifat kimia yang
paling menonjol perbedaannya dari kedua senyawa tersebut, yaitu
(Abdullah, 2014) :
- Aldehid cukup mudah teroksidasi, sedangkan keton sulit
- Aldehid lebih reaktif daripada keton terhadap adisi nukleofilik, yang
mana reaksi ini karakteristik terhadap gugus karbonil.
Aldehid dan keton mempunyai gugus karbonil (C = O) yang
memiliki sifat reduksi yang kuat. Aldehid memiliki 1 dan keton memiliki
2 gugus alkil yang terikat pada karbon dengan gugus karbonil
(Saraswati,2016).
Aldehid dan keton bisa diturunkan kepada alkana melalui
penurunan Wolff-Kish-ner. Dalam penurunan ini, sebagian karbonil
ditukarkan kepada hidrazon. Tindak balas redoks dalaman berlaku
dengan karbon dirutunkan dan hidrazina dioksidasikan kepada
nitrogen. Penurunan aldehid dan keton boleh juga dilakukan melalui
penurunan Clem-mensen dengan menggunakan zink amalgam dalam
asid hidrokloeik. Contohnya, penurunan asetofenol menghasilkan
etilbenzena (Mahmood, 2004).

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

2.2 Uraian Bahan


1. AgNO3 (Ditjen POM,1979:hal.97)
Nama Resmi : ARGENTI NITRAS
Nama Lain : Perak Nitrat
RM / BM : AgNO3 / 169,87 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur transparan atau berwaarna
putih,tidak berbau,menjadi gelap jika
terkena cahaya
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
Cahaya
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2. Air (Ditjen POM,1979:hal.96)
Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM / BM : H2O / 18,02 gram/mol
Rumus struktur :H–O–H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat pelarut
3. Aseton (Ditjen POM,1995:hal.655)
Nama Resmi : ACETONUM
Nama Lain : Aseton
RM / BM : C3H6O / 58,08 g/mol

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna mudah
menguap, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol, dengan eter, dan dengan kloroform
4. Formaldehid(Ditjen POM,1995:hal.1157)
Nama Resmi : FORMALDEHIDA
Nama Lain : Formalin
RM / BM : HCHO / 30,03 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, uap dapat
Mengeluarkan air mata
Kelarutan : Larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi
5. KMnO4 (Ditjen POM,1979:hal.330)
Nama Resmi : KALII PERMANGANAS
Nama Lain : Kalium permanganat
RM / BM : KMnO4 / 158,03 gram/mol
Pemerian : Hablur mengkilap, ungu tua atau hamper
hitam;tidak berbau, rasa manis atau sepat
Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut
dalam air mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

6. NH4OH (Ditjen POM,1995:hal.1126)


Nama Resmi : Ammonium hydroxide
Nama Lain : Amonia hidroksida
RM / BM : NH4OH / 35,04 g/mol
Pemerian : Larutan
Kelarutan : Larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
7. Pereaksi Fehling (Ditjen POM,1979:hal.692)
Fehling A : CuSO4 dalam H2SO4
Fehling B : Kalium Natrium Tartrat dalam NaOH
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai pereaksi

2.3 Prosedur Kerja (Anonim, 2019:hal.9-10)


A. Kelarutan aldehid dan keton dalam air
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi.
2. Tabung (1) diisi dengan 0,5 ml formaldehid dan tabung (2)
dengan 0,5 ml aseton.
3. Perhatikan warna dan baunya.
4. Selanjutnya tambahkan setetes demi setetes air dan kocok
(+10 tetes).
5. Catat pengamatan saudara (larutan jangan dibuang).
B. Oksidasi aldehid dan keton oleh pereaksi KMnO4
1. Ambil larutan A diatas.
2. Tiap tabung ditambah 1-2 tetes KmnO4 0,1 N.
3. Perhatikan warna KmnO4 tersebut.
4. Catat pengamatan saudara
C. Oksidasi aldehid dan keton pereaksi Tollens
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

2. Masing-masing diisi dengan reaksi 1 ml AgNO3 0,1 N.


3. Tambahkan setetes demi setetes NH4OH 0,5 N sampai
endapan yang terbentuk larut kembali (NH4OH berlebih =
pereaksi Tollens).
4. Ke dalam tabung (1) tambahkan 0,5 ml formaldehid dan
tabung (2) dengan 0,5 ml aseton.
5. Panaskan beberapa menit diatas penangas air.
6. Perhatikan dan catat pengamatan saudara.
D. Oksidasi aldehid dan keton oleh pereaksi Fehling
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi.
2. Masing-masing diisi den gan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml
larutan Fehling B.
3. Kedalam tabung (1) tambahkan 0,5 ml formaldehid dan
tabung (2) dengan 0,5 ml asetin kocok.
4. Panaskan beberapa menit diatas penangas air.
5. Perhatikan perubahan yang terjadi dan catat pengamatan
saudara.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum aldehid dan
keton ini adalah gegep kayu, lampu spirtus, pipet tetes,pipet skala, rak
tabung dan tabung reaksi.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum aldehid dan
keton ini adalah aldehid (formaldehid), AgNO3 0,1 N, aquadest, keton
(aseton), KMnO4 0,1 N, NH4OH 0,5 N dan pereaksi Fehling (A dan B).
3.3 Cara Kerja

a. Kelarutan aldehid dan keton dalam air


Disiapkan dua buah tabung reaksi. Diisi tabung reaksi (1)
dengan 0,5 ml formaldehid dan tabung (2) dengan 0,5 ml aseton.
Kemudian diperhatikan warna dan baunya. Ditambahkan setetes
demi setetes air dan dikocok (+10 tetes). Dicatat hasil pengamatan
(larutan jangan dibuang).
b. Oksidasi reduksi aldehid dan keton oleh pereaksi KMnO4.
Diambil larutan (a) diatas. Tiap tabung ditambah 2 tetes
KMnO4 0,1 N. Kemudian diperhatikan warna KMnO4 tersebut.
Dicatat hasil pengamatan.
c. Oksidasi reduksi aldehid dan keton oleh pereaksi Tollens
Disiapkan dua buah tabung reaksi . Masing-masing diisi
dengan tabung reaksi 1 ml AgNO3 0,1 N. Ditambahkan setetes
demi setetes NH4OH 0,5 N sampai endapan yang terbentuk larut
kembali (NH4OH berlebih = pereaksi Tollens). Ditambahkan ke
dalam tabung (1) 0,5 ml formaldehid dan tabung (2) dengan 0,5 ml
aseton. Dipanaskan beberapa menit diatas penangas air.
Diperhatikan dan dicatat hasil pengamatan.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

d. Oksidasi reduksi aldehid dan keton oleh pereaksi Fehling


Disiapkan dua buah tabung reaksi. Masing-masing diisi
dengan 1 ml larutan Fehling A dan 1 ml larutan Fehling B.
Ditambahkan ke dalam tabung (1) 0,5 ml formaldehid dan tabung
(2) dengan 0,5 ml asetin kocok. Dipanaskan beberapa menit di
atas penangas air, kemudian diperhatikan perubahan dan dicatat
hasil pengamatan tersebut.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. Percobaan A
Zat Warna Bau Kelarutan

Formaldehid Bening Tidak berbau Larut dalam air

Aseton Bening Tidak berbau Larut dalam air

2. Percobaan B

Zat Perubahan Warna KMnO4

Formaldehid Bening → kemerahan → ↓Coklat

Aseton Bening → Ungu

3. Percobaan C

Zat Pereaksi Tollens

Formaldehid Kuning kecoklatan

Dipanaskan : Terbentuk cincin perak di permukaan tabung

Aseton Bening

Dipanaskan : kuning pucat

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

4. Percobaan D

Zat Pereaksi Fehling

Formaldehid Terjadi perubahan warna dan terdapat endapan logam

Aseton Tidak terjadi reaksi

4.2 Reaksi

B. O O

H – CH + KMnO4 H – CH + 2MnO2 + H2O

H3C – C – CH3 + KMnO4 tidak bereaksi

C. O OH O

H – CH + [Ag(NO3)2]+ H – CH + 2Ag + 4NH3 + H2O

H3C – C – CH3 + [Ag(NO3)2]+ tidak bereaksi

D. O OH O

H – CH + Cu+2 H – CH + Cu2O + 3H2O

O OH

H3C – C – CH3 + Cu+2 tidak bereaksi

4.3 Pembahasan
Aldehid dan keton mengandung gugus karbonil. Aldehid dan
keton adalah senyawa yang penting. Keton memiliki dua gugus alkil
sehingga lebih stabil daripada aldehid yang memiliki satu gugus alkil.
Aldehid merupakan senyawa karbon dengan gugus fungsi RCOH.
Sedangkan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

karbonil yang terikat pada dua gugus alkil. Aldehid dan keton
merupakan senyawa yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya turunan aldehid yaitu formalin,yang sering digunakan
untuk membasmi serangga dan sebagai pengawet mayat. Sedangkan
keton contohnya aseton, sering digunakan sebagai pembersih cat
kuku.
Aldehid dan keton memiliki sifat – sifat yang nyaris mirip satu
sama lain. Namun demikian, oleh karena perbedaan gugus yang
terikat pada gugus karbonil antara aldehid dan keton maka
menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol
antara keduanya, yaitu aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan
keton sulit teroksidasi.
Dari hasil praktikum ini, diamati bahwa baik senyawa aldehid
(formaldehid) maupun keton (aseton) tidak berbau dan keduanya
memperlihatkan kelarutan yang baik dalam pelarut air, ini dikarenakan
formaldehid dan aseton merupakan senyawa sederhana yang
memiliki rantai atom karbon pendek yang menyebabkan dia mudah
larut dalam air. Hal ini sesuai teori bahwa aldehid dan keton larut
dalam air.
Pada percobaan reaksi dengan KMnO4, diperoleh hasil bahwa
formaldehid jika dicampurkan dengan KMnO4 akan terjadi perubahan
warna dari bening lalu menjadi kemerahan dan pada akhirnya
terbentuk endapan berwarna cokelat yang menunjukkan reaksi positif.
Berikutnya aseton jika dicampurkan dengan KMnO 4 warnanya dari
bening ke ungu yang menunjukkan hasil negatif. Hal ini sesuai dengan
teori, bahwa aldehid akan teroksidasi dengan penambahan
KMnO4 dan menghasilkan warna coklat, karena tidak stabil dan hanya
mempunyai satu gugus alkil. Sedangkan aseton tidak mengalami
oksidasi dengan penambahan KMnO4 menghasilkan warna ungu,
karena sifatnya yang stabil disebabkan dua gugus alkil yang dimiliki.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

Pada percobaan reaksi dengan pereaksi tollens, diperoleh hasil


bahwa formldehid jika dicampurkan dengan pereaksi tollens dan
dipanaskan akan terbentuk endapan cermin perak. Tetapi pada
aseton jika dicampurkan dengan pereaksi Tollens dan dipanaskan
tidak akan terbentuk endapan tetapi berubah warna menjadi kuning
pucat. Hal ini sesuai dengan teori, bahwa aldehid akan teroksidasi
dengan penambahan reagensia tollens dan menghasilkan endapan
cermin perak sedangkan pada aseton tidak akan membentuk
endapan.
Pada reaksi dengan fehling, diperoleh hasil bahwa formaldehid
jika dicampurkan dengan fehling dan dipanaskan akan terbentuk
endapan logam, tetapi pada aseton jika dicampurkan dengan fehling
dan dipanaskan tidak terjadi reaksi apapun.
Hal ini sesuai teori bahwa aldehid mudah teroksidasi dan
aseton tidak mengalami oksidasi artinya tidak ada endapan.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah
sifat Formaldehid dan aseton yang memiliki kelarutan yang baik dalam
air. Aldehid (formaldehid) teroksidasi oleh pereaksi KMnO4,
pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling. Sedangkan keton (aseton)
tidak teroksidasi oleh pereaksi KMnO4, pereaksi Tollens dan pereaksi
Fehling karna sifatnya yang stabil.
5.2 Saran
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum pastikan alat yang
akan dipakai sudah dalam keadaan bersih dan dalam kondisi yang
baik. Selain itu periksa dahulu apakah bahan yang akan digunakan
cukup untuk praktikum.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Tajuddin, dkk. 2014. “Buku Penuntun Praktikum Kimia


Organik”. Poltekkes Kemenkes : Makassar.
Anonim 2019, “Penuntun Praktikum Kimia Analis”. Universitas Muslim
Indonesia : Makassar.
Ditjen POM. 1979. “Farmakope Indonesia Edisi III” .Departemen
Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.
Dirten POM. 1995. “Farmakope Indonesia Edisi Keempat”.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta.

Fessenden,R.J.,J.S Fessenden. 1997. “Dasar-Dasar Kimia Organik”.


Binarupa Aksara : Jakarta.
Katja,D.G. 2004. “Sintesis Alkohol dari Senyawa Aldehida,Keton, dan
Ester”. FMIPA UNSRAT : Manado.
Mahmood,K.2004. “Kimia Organik Awalan”. SPC : Kuala Lumpur.

Marzuki.I.dkk. 2010. “Kimia Dalam Keperawatan”. Pustaka Ar


Sulan : Sulawesi Selatan.
Saraswati,I. 2016. “Panduan Praktikum Kimia”. Deepublish : Yogyakarta.

Sastrohadmijojo, Hardjono. 2011. “Kimia Organik Dasar”. UGM press :


Yogyakarta.
Sutresna, Nana. 2008. “Kimia”. Grafindo Media Pratama : Jakarta.

Subandi,MP. 2010. “Kimia Organik”. Deepublish : Yogyakarta.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

LAMPIRAN

a.

Formaldehid (kiri) dan aseton (kanan) sebelum

ditambahkan dengan 10 tetes aquadest.

Aseton (kiri) dan formaldehid (kanan) setelah

ditambahkan dengan 10 tetes aquadest.

b.

Aseton (kiri) dan formaldehid (kanan) setelah

ditambahkan dengan KmNO4.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

c.

Formaldehid (kiri) dan aseton (kanan) sebelum

direaksikan dengan pereaksi tollens.

Formaldehid (kiri) dan aseton (kanan) setelah


direaksikan dengan AgNO3 + NH4OH.

Aseton (kiri) dan formaldehid (kanan) direaksikan


dengan AgNO3 + NH4OH kemudian dipanaskan.

d.

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094
ALDEHID DAN KETON

Fehlig A + fehling B sebelum diberi formaldehid dan


aseton.

Fehling A+B (kanan) setelah ditambahkan formaldehid


(kiri) dan aseton (kanan).

NUR RESKY SARI SUKMAWATI S.Farm,M.Kes,Apt


15020180094

You might also like