Professional Documents
Culture Documents
BAB 1 PENDAHULUAN
Jika karbon karbonil mengikat satu atau dua atom hidrogen dan
tidak lebih satu gugus alkil akan menghasilkan senyawa aldehida.
Senyawa keton dibentuk bilakarbon karbonil megikat dua gugus alkil
(Sastrohamidjojo, 2011).
Oleh karena perbedaan gugus yang terikat pada gugus karbonil
antara aldehid dan keton maka timbul adanya dua sifat kimia yang
paling menonjol perbedaannya dari kedua senyawa tersebut, yaitu
(Abdullah, 2014) :
- Aldehid cukup mudah teroksidasi, sedangkan keton sulit
- Aldehid lebih reaktif daripada keton terhadap adisi nukleofilik, yang
mana reaksi ini karakteristik terhadap gugus karbonil.
Aldehid dan keton mempunyai gugus karbonil (C = O) yang
memiliki sifat reduksi yang kuat. Aldehid memiliki 1 dan keton memiliki
2 gugus alkil yang terikat pada karbon dengan gugus karbonil
(Saraswati,2016).
Aldehid dan keton bisa diturunkan kepada alkana melalui
penurunan Wolff-Kish-ner. Dalam penurunan ini, sebagian karbonil
ditukarkan kepada hidrazon. Tindak balas redoks dalaman berlaku
dengan karbon dirutunkan dan hidrazina dioksidasikan kepada
nitrogen. Penurunan aldehid dan keton boleh juga dilakukan melalui
penurunan Clem-mensen dengan menggunakan zink amalgam dalam
asid hidrokloeik. Contohnya, penurunan asetofenol menghasilkan
etilbenzena (Mahmood, 2004).
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur transparan atau berwaarna
putih,tidak berbau,menjadi gelap jika
terkena cahaya
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
Cahaya
Kegunaan : Sebagai pereaksi
2. Air (Ditjen POM,1979:hal.96)
Nama resmi : AQUADESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM / BM : H2O / 18,02 gram/mol
Rumus struktur :H–O–H
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,
tidak mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat pelarut
3. Aseton (Ditjen POM,1995:hal.655)
Nama Resmi : ACETONUM
Nama Lain : Aseton
RM / BM : C3H6O / 58,08 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna mudah
menguap, bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan
etanol, dengan eter, dan dengan kloroform
4. Formaldehid(Ditjen POM,1995:hal.1157)
Nama Resmi : FORMALDEHIDA
Nama Lain : Formalin
RM / BM : HCHO / 30,03 g/mol
Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, uap dapat
Mengeluarkan air mata
Kelarutan : Larut dalam air
Kegunaan : Sebagai pereaksi
5. KMnO4 (Ditjen POM,1979:hal.330)
Nama Resmi : KALII PERMANGANAS
Nama Lain : Kalium permanganat
RM / BM : KMnO4 / 158,03 gram/mol
Pemerian : Hablur mengkilap, ungu tua atau hamper
hitam;tidak berbau, rasa manis atau sepat
Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut
dalam air mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum aldehid dan
keton ini adalah gegep kayu, lampu spirtus, pipet tetes,pipet skala, rak
tabung dan tabung reaksi.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum aldehid dan
keton ini adalah aldehid (formaldehid), AgNO3 0,1 N, aquadest, keton
(aseton), KMnO4 0,1 N, NH4OH 0,5 N dan pereaksi Fehling (A dan B).
3.3 Cara Kerja
4.1 Hasil
1. Percobaan A
Zat Warna Bau Kelarutan
2. Percobaan B
3. Percobaan C
Aseton Bening
4. Percobaan D
4.2 Reaksi
B. O O
C. O OH O
D. O OH O
O OH
4.3 Pembahasan
Aldehid dan keton mengandung gugus karbonil. Aldehid dan
keton adalah senyawa yang penting. Keton memiliki dua gugus alkil
sehingga lebih stabil daripada aldehid yang memiliki satu gugus alkil.
Aldehid merupakan senyawa karbon dengan gugus fungsi RCOH.
Sedangkan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus
karbonil yang terikat pada dua gugus alkil. Aldehid dan keton
merupakan senyawa yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya turunan aldehid yaitu formalin,yang sering digunakan
untuk membasmi serangga dan sebagai pengawet mayat. Sedangkan
keton contohnya aseton, sering digunakan sebagai pembersih cat
kuku.
Aldehid dan keton memiliki sifat – sifat yang nyaris mirip satu
sama lain. Namun demikian, oleh karena perbedaan gugus yang
terikat pada gugus karbonil antara aldehid dan keton maka
menimbulkan adanya perbedaan sifat kimia yang paling menonjol
antara keduanya, yaitu aldehid cukup mudah teroksidasi sedangkan
keton sulit teroksidasi.
Dari hasil praktikum ini, diamati bahwa baik senyawa aldehid
(formaldehid) maupun keton (aseton) tidak berbau dan keduanya
memperlihatkan kelarutan yang baik dalam pelarut air, ini dikarenakan
formaldehid dan aseton merupakan senyawa sederhana yang
memiliki rantai atom karbon pendek yang menyebabkan dia mudah
larut dalam air. Hal ini sesuai teori bahwa aldehid dan keton larut
dalam air.
Pada percobaan reaksi dengan KMnO4, diperoleh hasil bahwa
formaldehid jika dicampurkan dengan KMnO4 akan terjadi perubahan
warna dari bening lalu menjadi kemerahan dan pada akhirnya
terbentuk endapan berwarna cokelat yang menunjukkan reaksi positif.
Berikutnya aseton jika dicampurkan dengan KMnO 4 warnanya dari
bening ke ungu yang menunjukkan hasil negatif. Hal ini sesuai dengan
teori, bahwa aldehid akan teroksidasi dengan penambahan
KMnO4 dan menghasilkan warna coklat, karena tidak stabil dan hanya
mempunyai satu gugus alkil. Sedangkan aseton tidak mengalami
oksidasi dengan penambahan KMnO4 menghasilkan warna ungu,
karena sifatnya yang stabil disebabkan dua gugus alkil yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a.
b.
c.
d.