Professional Documents
Culture Documents
Yogyakarta, Indonesia
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/ijcets.v3i1.8675
Abstract
The purpose of this research is to develop a Literacy-based Test Instrument of
Science in Explaining the Scientific Phenomena of the Subject Matter of Energy.
The design of this research is Research and Development (R&D). The metods of
data collection which used is questionaires and test of data. The techniques of data
analysis are quantitative and qualitative. The result of this study is a science based
from literacy test instrument that is suitable for measuring the students’ science
literacy skills, where the overall validity of the test instrument is 0.60 which means
high quality, and the overall assesment of science, science literacy, contruction, and
grammar by expert, expert lecturer, science teachers in special area Yogyakarta in a
row with a score of 78.33 and 92.25 which means having good and excellent quality.
Corresponding author : © 2017 Universitas Negeri Semarang
Adress: Jl. Marsda Adisucipto, Demangan, Gondokusuman, p-ISSN 2252-6447
Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa e-ISSN 2527-4597
Yogyakarta 55221
E-mail: adaah.roby@gmail.com
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
113
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
114
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
115
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
yang dipelajari di kelas VII semester 2, yaitu ma- diksinya agar lebih mudah dipahami oleh siswa
teri energi. Instrumen tes yang dikembangkan SMP/MTs. Kisi-kisi instrumen tes yang dikem-
berupa soal-soal pilihan ganda berbasis literasi bangkan dapat dilihat pada tabel 2.
sains dengan 4 option jawaban. Materi yang dimaksud pada tabel 3 ialah
Soal-soal literasi sains yang dikembang- konsep-konsep sains yang ada pada instrumen
kan mengacu terhadap indikator literasi sains tes berbasis literasi sains yang dikembangkan
dan soal-soal literasi sains yang dikeluarkan oleh ialah konsep tentang kimia, biologi, dan fisika,
PISA, kemudian peneliti mengembangkan soal- maka aspek materi yang dinilai oleh reviewer
soal materi energi sendiri. Beberapa soal pada pada instrumen tes yang dikembangkan harus
produk yang dikembangkan, seperti soal nomor sesuai dengan konsep yang telah dijelaskan oleh
2, 3, dan 4 berasal dari soal IPA terpadu UMPTN oleh ahli dalam bidang kimia, biologi, dan fisika.
tahun 2001 rayon A, sedangkan soal nomor 12 Selain itu, instrumen tes berbasis literasi sains
berasal dari soal PISA tahun 2015 yang diubah harus sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan
Tabel 2 Kisi-kisi instrumen tes berbasis literasi sains dalam aspek menjelaskan fenomena ilmiah
materi pokok energi
No Turunan indikator Indikator soal Dimensi No-
literasi kognitif mor
soal
C4 C5
Siswa dapat memeriksa kalor yang dilepaskan setiap menit oleh orang
1 Mengingat dan yang bermassa 75 kg ketika tidur. √ 1
menerapkan peng- Siswa dapat menegaskan sebuah proses yang menghasilkan kalori
etahuan ilmiah yang berupa energi kimia berdasarkan artikel. √ 3
sesuai. Siswa dapat memecahkan jumlah konsumsi listrik di Jepang untuk
keluarga yang beranggotakan 4 orang per menit. √ 8
Siswa dapat menegaskan maksud dari strategi carbon capture and
storage. √ 13
Siswa dapat menegaskan alat yang digunakan sebagai pemicu agar
serangga masuk ke dalam perangkap kincir angin sumbu vertikal. √ 14
Siswa dapat menominasikan bagian yang disebut baling-baling dari
kincir angin sumbu vertikal berdasarkan gambar. √ 17
116
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
indikator-indikator literasi sains yang terdapat bahasa. Bahasa yang digunakan harus sesuai
di dalam Kurikulum 2013 untuk Kelas VII semes- dengan ejaan yang disempurnakan (EYD), bersi-
ter 2 materi energi. Penilaian kualitas instrumen fat baku, dan tidak menghabiskan waktu peser-
tes dilakukan oleh para ahli, dosen ahlli IPA, dan ta tes karena terlalu bertele-tele. Indikator dari
tiga guru IPA. Kualitas produk yang diperoleh aspek materi, literasi sains, konstruksi dan tata
dari para ahli dapat dilihat pada tabel 3. bahasa dapat dilihat di tabel 4.
Instrumen tes yang dikembangkan yakni Setelah dilakukan validasi dan penilaian
instrumen tes berbasis literasi sains, maka di- oleh para ahli, instrumen tes yang dikembang-
perlukan pula penilaan terhadap aspek literasi kan diberi penilaian oleh satu dosen ahli IPA
sains. Literasi sains memiliki tiga indikator. Per- yang berasal dari UIN Sunan Kalijaga program
tama, menjelaskan fenomena ilmiah, yaitu ke- studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
mampuan untuk menjelaskan fenomena alam, (PGMI) dan 3 guru IPA yang berasal dari MTs
teknis, dan teknologi serta implikasi bagi ma- Negeri 6 Sleman dan SMP Muhammadiyah 3
syarakat. Contoh: kemampuan menggunakan Yogyakarta. Kualitas produk yang diperoleh dari
pengetahuan, ide-ide, dan pertanyaan-perta- tiga guru IPA dan satu dosen ahli IPA tersebut
nyaan untuk membingkai praktik yang terjadi dapat dilihat pada tabel 5.
serta tujuan dari ilmu pengetahuan, sedangkan
Indikator-indikator yang digunakan pada
indikator dari menjelaskan ilmiah ialah mengin-
kualitas instrumen tes berdasarkan kriteria pe-
gat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang
nilaian ideal setiap aspek penilaian oleh para
sesuai, mengidentifikasi, menggunakan, dan
ahli dan kualitas instrumen tes berdsarkan kri-
menghasilkan model yang jelas dan representa-
teria penilaian ideal setiap aspek penilaian oleh
si, membuat serta membenarkan prediksi yang
dosen ahli IPA dan guru IPA SMP/MTs adalah
benar, membuat hipotesis yang benar, dan men-
sama. Hal ini agar dapat diketahui perbedaan
jelaskan implikasi potensial dari pengetahuan
kualitas produk sebelum proses review oleh para
ilmiah bagi masyarakat.
ahli dengan kualitas produk setelah direviu oleh
Kedua, mengevaluasi dan merancang para ahli.
penelitian ilmiah ialah kemampuan menggu-
Berdasarkan hasil penilaian oleh para ahli,
nakan ilmu pengetahuan dan observasi ilmiah
instrumen tes secara keseluruhan diperoleh skor
untuk menjawab pertanyaan dengan menggu-
rata-rata 78,33 yaitu memiliki kualitas baik (B),
nakan informasi dari observasi, mengetahui
sedangkan hasil penilaian oleh dosen ahli ahli
apakah suatu prosedur telah dilakukan secara
IPA dan tiga guru IPA SMP/MTs, instrumen
tepat, dan memberikan suatu solusi yang dapat
tes secara keseluruhan diperoleh skor rata-rata
dilakukan. Ketiga, menafsirkan data dan bukti
95,25 dan memiliki kualitas sangat baik (SB). Ta-
ilmiah adalah menjelaskan, mengevaluasi, dan
bel kriteria kategori penilaian ideal keseluruhan
memberi kesimpulan dari data dan bukti ilmiah.
aspek yang dinilai dalam skala Likert dapat dili-
Indikator menjelaskan fenomena ilmiah dijelas-
hat pada tabel 6.
kan secar detail karena pengembangan instru-
men ini dibatasi hanya pada indikator menelas- Hal ini menunjukkan bahwa instrumen
kan fenomena ilmiah. tes yang dikembangkan mengalami peningkatan
kualitas setelah divalidasi dan dinilai oleh para
Pengembangan instrumen tes tidak hanya
ahli. Hasil jawaban siswa yang dianalisis meng-
menilai aspek materi dan literasi sains, tetapi
gunakan aplikasi ANATES V4 dan menunjukkan
menilai pula aspek konstruksi. Konstruksi yang
hasil sebagai berikut.
dimaksud ialah susunan instrumen tes tersebut
telah sesuai dengan yang ditentukan atau tidak. Pertama, tingkat kesukaran. Butir soal
Konstruksi yang baik menghasilkan instrumen yang diujicoba menghasilkan tingkat kesukaran
yang baik pula. Aspek penting lainnya ialah tata dengan kriteria yaitu (1) mudah, yaitu butir soal
Tabel 3 Kualitas instrumen tes berdasarkan kriteria penilaian ideal setiap aspek penilaian oleh para
ahli
Aspek yang Dinilai Skor Rata-rata (mean) Skor Maksimal Ideal Rentang skor Kategori
Materi 23 30 20,38 < Mean ≤ 25,128 Baik
Literasi sains 16,33 25 13,02 < Mean ≤ 16,98 Cukup
Konstruksi 17 20 13,58 < Mean ≤ 16,75 Baik
Tata bahasa 24 35 23,77 < Mean ≤ 29,32 Baik
Keseluruhan aspek 80,33 110 73,11 < Mean ≤ 91,32 Baik
117
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
Tabel 4 Indikator kualitas kriteria tes berdasarkan kriteria penilaian ideal setiap aspek penilaian
oleh para ahli
No Aspek Penilaian
Aspek Indikator
1. Materi Isi Materi.
Kebenaran konsep IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dalam tiap butir soal.
Kesesuaian pertanyaan dengan indikator literasi sains (menjelaskan fenomena ilmiah).
Kesesuaian antara materi soal dengan jenjang pendidikan.
Mendukung pemahaman konsep IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).
Kedalaman materi pada pertanyaan dan artikel.
2. Literasi Kesesuaian pertanyaan dengan indikator mengingat dan menerapkan pengetahuan ilmiah yang sesuai.
Kesesuaian pertanyaan dengan indikator mengidentifikasi, menggunakan, dan menghasilkan model
Sains
yang jelas dan representasi.
Kesesuaian pertanyaan dengan indikator Membuat serta membenarkan prediksi.
Membuat hipotesis yang benar.
Kesesuaian pertanyaan dengan indikator Menjelaskan implikasi potensial dari pengetahuan ilmiah bagi
masyarakat.
3. Kon- Kelengakapan instrumen tes.
Sifat pokok soal harus jelas.
struksi
Keberfungsian option pengecoh.
Homogenitas option jawaban.
4. Tata Kalimat yang digunakan bersifat komunikatif.
Kalimat yang digunakan tidak mubazir dan tidak klise.
Bahasa
Kesatuan kalimat antara pokok soal dengan option jawaban.
Kalimat yang digunakan bersifat efektif.
Kalimat yang digunakan sesuai dengan EYD (Ejaan yang Dibenarkan).
Kalimat yang digunakan bersifat baku.
Keberfungsian artikel yang disajikan.
nomor: 2, 3, 11, 13, 14, dan 15, (2) sedang, yaitu tidak baik, yaitu butir soal nomor: tidak ada soal
butir soal nomor: 1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 16, 17, 18, dengan kriteria tidak baik, dan (5) sangat tidak
dan 19, dan (3) sukar, yaitu butir soal nomor: 20. baik, yaitu butir soal nomor: tidak ada soal den-
gan kriteria sangat tidak baik.
Tingkat kesukaran adalah ukuran kemu-
dahan soal. Butir soal yang memiliki kriteria Daya pembeda dianalisis untuk mela-
mudah artinya soal tersebut mudah diselesaikan kukan pengukuran pada setiap butir soal yang
siswa, sedangkan butir soal yang memiliki kri- mampu membedaka siswa yang telah mema-
teria sukar, berarti soal tersebut sulit untuk di- hami dan menguasai kompetensi dengan siswa
kerjakan oleh siswa. Kriteria kategori penilaian yang belum/kurang memahami dan menguasai
ideal keseluruh aspek dapat dilihat pada tabel 6. kompetensi tersebut. Daya pembeda dengan
Kedua, data pembeda. Butir soal yang kriteria yang sangat baik, berarti sangat baik un-
diujicoba menghasilkan indeks daya beda den- tuk membedakan siswa yang telah memahami
gan kriteria yaitu (1) sangat baik, yaitu butir soal dan yang belum memahami kompetensi. Seba-
nomor: 9, (2) saik, yaitu butir soal nomor: 6, 7, liknya, daya pembeda dengan kriteria tidak baik,
8, 10, 11, 12, dan 13, (3) cukup, yaitu butir soal no- berarti butir soal tersebut tidak dapat membe-
mor: 1, 2, 3, 4, 5, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20, (4) dakan antara siswa yang telah memahami dan
siswa yang belum memahami kompetensi.
Tabel 5 Kualitas instrumen tes berdsarkan kri-
teria penilaian ideal setiap aspek penilaian oleh Ketiga, efektivitas distraktor. Butir soal
dosen ahli IPA dan guru IPA SMP/MTs yang diujicoba menghasilkan tingkat efektivitas
distraktor sebagaimana dijelaskan dalam tabel
Aspek Skor Skor Rentang Kategori
yang Rata- Mak- Skor
7. Efektivitas distraktor dianalisis bertujuan un-
Dinilai rata simal tuk mengetahui pilihan jawaban dalam setiap
(mean) Ideal soal dapat mengecoh siswa yang mengerjakan.
Materi 25,75 30
Mean > Sangat Efektifitas distraktor dinilai baik apabila semua
25,128 Baik distraktor dapat dipilih lebih dari 5% dan tidak
Literasi Sangat boleh lebih dari 10% pengikut tes.
21,75 25 Mean > 20,94
sains Baik
Konstruksi 16,5 20
13,58 < Mean
Baik
Soal-soal yang telah diujicobakan dianali-
≤ 16,75 sis pula tingkat validitas dan reliabilitasnya. Soal
Sangat
Tata bahasa 31 35 Mean > 29,32
Baik
yang valid sudah dipastikan reliabel, yaitu den-
Keseluru- Sangat gan kriteria signifikan terletak pada soal nomor
95 110 Mean > 91,32
han aspek Baik 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 sedangkan soal-soal
118
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
dengan kriteria sangat signifikan terletak pada Tabel 8 Klasifikasi koefisien korelasi validitas
soal nomor 9. Soal-soal yang valid dan reliabel butir soal (direproduksi dari Arikunto, 2009)
setelah diujicobakan kepada siswa hanya ber-
jumlah 10 soal. Hal ini disebabkan penempatan Koefisian korelasi Keterangan
artikel dengan bahasa sulit dipahami berada di 0,00-0,19 Sangat rendah
bagian awal, yang mana siswa membutuhkan 0,20-0,39 Rendah
waktu lama untuk menyelesaikannya. 0,40-0,59 Cukup
0,60-0,79 Tinggi
Tabel 6 Kriteria kategori penilaian ideal keselu- 0,80-1,00 Sangat tinggi
ruh aspek
Sementara itu klasifikasi reliabilitas dika-
No Rentang Skor (i) Kuanti- Kategori Kuali-
tegorisasikan sebagai sangat tinggi jika nilainya
tatif tatif dalam rentang 0,80-1,00, tinggi rentangnya an-
1. Mean > 92,14 Sangat Baik tara 0,60-0,79, cukup antara 0,40-0,59, rendah
2. 74,71 < Mean ≤ 92,14 Baik rentangnya 0,20-0,39, dan sangat rendah jika
3. 57,29 < Mean ≤ 74,71 Cukup nilainya < 0,20 (Arikunto, 2007).
4. 39,86 < Mean ≤ 57,29 Kurang Instrumen tes yang dikembangkan lebih
5. Mean ≤ 39,86 Sangat Kurang
valid dan reliabel dibandingkan dengan peneli-
Siswa cenderung terus-menerus mene- tian dari Suryani, Siahaan, dan Samsudin (2015).
gerjakan soal yang muncul di awal. Selain pe- Namun instrumen yang dikembangkan oleh
nempatan artikel, soal harus diletakkan sesuai Novianti, Indriyanti, dan Ngabekti (2014) masih
urutan materi yang ada di artikel, agar siswa ti- lebih baik dibandingkan instrumen tes berbasis
dak membaca berulang-ulang. Nilai validitas ke- literasi sains yang dikembangkan. Instrumen
seluruhan instrumen tes ialah 0.60 yang berarti tes berbasis literasi sains yang dikembangkan
memiliki kualitas tinggi, dan reliabilitas untuk ini tetap memiliki kelayakan untuk digunakan,
keseluruhan instrumen tes penelitian ini adalah karena setelah direviu oleh para ahli dan 4 guru
0,75 yang berarti memiliki kualitas tinggi. SMP skor rata-ratanya ialah 95,25 (kategori san-
gat baik). Dengan demikian dapat disimpulkan
Tabel 7 Efektivitas distraktor pada tiap butir soal bahwa instrumen tes yang dikembangkan me-
miliki konsep yang benar dan sesuai menurut
Nomor Pilihan Jawaban
ahli materi kimia, biologi, dan fisika.
Butir Soal A B C D
1 STB K TB ** Selain itu instrumen tes yang dikembang-
2 ** TB K TB kan telah sesuai dengan indikator literasi sains
3 SB B ** K dalam aspek menjelaskan fenomena ilmiah,
4 SB ** SB SB memiliki konstruk soal yang baik, serta meng-
5 SB SB ** SB gunakan bahasa yang baik dan benar. Selain itu
6 ** SB SB B validitas dan reliabilitas instrumen tes yang di-
7 SB B B ** kembangkan ialah berturut-turut 0,60 dan 0,75
8 SB SB ** B
(kategori tinggi). Instrumen tes yang telah diny-
9 B ** B B
atakan valid maka instrumen tes tersebut dapat
10 SB B ** B
digunakan untuk menguji siswa, sedangkan
11 SB SB B **
instrumen tes yang telah dinyatakan reliabel ar-
12 SB SB ** SB
tinya instrumen tersebut dapat digunakan pada
13 ** B B B
siswa yang sama dalam waktu yang berbeda, dan
14 SB K ** B
hasilnya akan tetap sama, karena memiliki dera-
15 SB K ** B
jat konsistensi yang tinggi.
16 B ** K K
17 TB TB K ** Instrumen tes berbasis literasi sains da-
18 ** TB B K lam aspek menjelaskan fenomena ilmiah pada
19 ** SB B K
materi pokok energi dinyatakan layak karena
20 K ** B SB
disusun sesuai dengan indikator literasi sains,
Ket.: (**) : Kunci Jawaban; (STB) : Sangat Tidak Baik; (TB) maka instrumen tes ini telah sesuai dengan ka-
: Tidak Baik; (K) : Kurang; (B) : Baik; (SB) : Sangat Baik
rakteristik Kurikulum 2013 yaitu menyeimbang-
Berikutnya, koefisien korelasi validitas kan antara pengembangan sikap, keterampilan,
butir soal dan klasifikasi reliabilitas dapat dilihat dan pengetahuan. Hal ini dimaksudkan agar sis-
pada tabel 8 berikut ini. wa berusaha memanfaatkan masyarakat diseki-
119
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
Validasi Persentase Kevali- Re- Krite- Anjasari, P. (2014). Literasi Sains dalam Kurikulum
dan Pembelajaran IPA SMP. Prosiding Semi-
Instru-
Tinggi
kurikulum-dan-pembelajaran-ipa-smp.pdf
Konstruk 2 96 96 100 95,8 Sangat
ment
120
R. Adawiyah et al./Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies
5 (2) (2017): 112-121
pada 24 Desember 2016 dari: https://www. Sukmadinata, N.S. (2007). Metode Penelitian Pendidi-
oecd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf. kan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sarker, M., Rashid, M.M., Molla, M. and Rahman, Suryani, A., Siahaan, P., dan Samsudin, A. (2015).
M.S. (2012). Un-Proportional Municipal Waste Pengembangan Instrumen Tes untuk Mengu-
Plastic Conversion into Fuel using Activated kur Keterampilan Proses Sains Siswa SMP pada
Carbon and HZSM-5 Catalyst. The Journal of Materi Gerak. Prosiding Simposium Nasional
Applied Chemical Science, 4(1): 1-8. Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015: 217-220.
Sukardjo dan Permana, L. (2008). Diktat Kuliah: Pe- Toharudin, U. (2011). Membangun Literasi Sains Peser-
nilaian Hasil Belajar Kimia. Yogyakarta: Uni- ta Didik. Bandung: Humaniora.
versitas Negeri Yogyakarta.
121