You are on page 1of 7

Media Gizi Pangan, Vol.

25, Edisi 1, 2018 Asupan Natrium, Status Gizi

ASUPAN NATRIUM DAN STATUS GIZI TERHADAP TINGKAT


HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN
DI RSUD KOTA MAKASSAR

Hasbullah Darmawan1, Abdullah Tamrin2, Nadimin2


1
RSUD Salewangang, Kabupaten Maros
2
Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar

Korespondensi, E-Mail : abdullahtamrin@poltekkes-mks.ac.id

ABSTRACT

Hypertension is a big problem, not only in western countries but also in


Indonesia. Every year hypertension or high blood pressure contributes to the
deaths of nearly 9.4 million people due to heart disease and stroke and if
combined these two diseases are the number one cause of death in the world. This
study aims to analyze the relationship between sodium intake and nutritional
status to the level of hypertension in outpatients in RSUD Makassar City. This
study used cross sectional study design. The sample is outpatient of RSUD
Makassar City. Data of sodium intake and nutritional status were obtained by
recall 1x24 hours and anthropometry measurement, while blood pressure data
were obtained from patient rekammedic data. The results showed that samples
with normal sodium intake tended to have mild hypertension that was 12 people
(85,7%) while sample with sodium intake was more likely to have moderate
hypertension that is 12 people (75%). Samples of normal nutritional status with
mild hypertension tends to be 12 people (80%) while the sample with abnormal
nutritional status tend to have moderate hypertension is 11 people (73,3%). The
relationship between sodium intake and nutritional status to hypertension level. It
is recommended to hospital nutritionists to provide further consultation on low-
salt diet as well as improved nutritional status. In addition there is also a further
understanding of hypertensive patients about the cause of hypertension to be more
vigilant against hypertension disease.

Keywords: hypertension level, nutritional status, sodium intake

PENDAHULUAN yang bergizi tentunya sangat dianjurkan


Manusia cenderung tidak teratur (Anisah dkk, 2011).
dalam memperhatikan pola makan sehari- Hipertensi merupakan masalah
hari, sehingga akibatnya dapat besar, tidak hanya di negara barat tapi juga
mengganggu kesehatan. Untuk membuang di Indonesia. Hipertensi diderita oleh satu
kebiasaan buruk perlu digantikan dengan miliar orang di seluruh dunia dan
melakukan kebiasaan baru yang lebih baik. diperkirakan tahun 2025 melonjak menjadi
Secara garis besar Pete Cohen mengatakan 1,5 miliar orang. Setiap tahun hipertensi
bahwa cara menghargai hidup adalah atau tekanan darah tinggi menyumbang
dengan menjalaninya dengan sehat dan kepada kematian hampir 9,4 juta orang
teratur seperti minum air putih yang cukup, akibat penyakit jantung dan stroke dan jika
sarapan pagi setiap hari, dan makan siang digabungkann kedua penyakit ini

11
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Asupan Natrium, Status Gizi

merupakan penyebab nomor satu di dunia Gaya hidup sesungguhnya


(Ilkafah, 2016). merupakan faktor terpenting yang sangat
Prevalensi hipertensi di Indonesia mempengaruhi kehidupan masyarakat.
berdasarkan hasil data Riskesdas (Riset Gaya hidup yang tidak sehat dapat
Kesehatan Dasar) pada tahun 2013 (9,4%) menyebabkan terjadinya penyakit
lebih tinggi dibanding tahun 2007 (7,2%). hipertensi, misalnya makanan, aktivitas
Sedangkan prevalensi hipertesi di Sulawesi fisik, stres dan merokok (Pusparani, 2016).
Selatan tahun 2007 sebesar 5,7% dan Terjadinya penyakit hipertensi juga
meningkat pada tahun 2013 sebesar 10,3% erat kaitannya dengan frekuensi makan dan
(Balitbankes 2007 & Balitbankes 2013). jenis makanan yang dikonsumsi seseorang.
Data yang di peroleh dari Rumah Frekuensi makan yang berlebih akan
Sakit Umum Daerah Daya Kota Makassar mengakibatkan kegemukan yang menjadi
pada tahun 2016 jumlah pasien hipertensi salah satu penyebab terjadinya penyakit
rawat jalan, yaitu 1134 pasien yang hipertensi. Selain itu konsumsi garam juga
terhitung mulai dari bulan Januari sampai merupakan pemicu terjadinya penyakit
bulan Desember 2016 (Rekammedik hipertensi (Anisah dkk, 2011).
RSUD Daya, 2015). Hipertensi merupakan masalah
Bertambahnya jumlah penderita kesehatan penting pada pelayanan
hipertensi berkaitan dengan meningkatnya kesehatan primer karena angka prevalensi
jumlah penduduk serta adanya perilaku yang tinggi dan akibat jangka panjang
yang tidak sehat seperti perilaku diet yang yang ditimbulkannya. Secara patofisiologi
salah, kurangnya aktivitas fisik, berat terjadinya hipertensi disebabkan oleh
badan yang berlebih dan paparan stress pengaruh hormon diuretik. Natrium
persisten. Hipertensi merupakan penyakit diretensi oleh ginjal dan menyebabkan
yang ada di Sulawesi Selatan. naiknya volume sirkulasi. Peningkatan
Permasalahan gizi yang dialami orang Natrium dapat pula disebabkan karena diet
dewasa cenderung berkaitan dengan garam yang tinggi (Mustamin, 2010).
kelebihan berat badan (Yulyius, 2014). Asupan natrium tinggi dapat
Ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan volume plasma,
menyebabkan seseorang terkena penyakit curah jantung dan tekanan darah. Natrium
hipertensi, diantaranya, umur, jenis menyebabkan tubuh menahan air dengan
kelamin dan suku. Selain itu, ada juga tingkat melebihi ambang batas normal
faktor genetik dan faktor lingkungan tubuh sehingga dapat meningkatkan
seperti obesitas, stress, konsumsi garam, volume darah dan tekanan darah tinggi.
merokok, konsumsi alkohol dan Asupan natrium tinggi menyebabkan
sebagainya (Anggara, 2013). hipertropi sel adiposit akibat proses
Prevalensi status gizi lebih (gemuk) lipogenik pada jaringan lemak putih, jika
di Sulawesi Selatan yang terendah adalah berlangsung terus-menerus akan
Tana Toraja (7,2%) sedangkan tertinggi menyebabkan penyempitan saluran
adalah Makassar (18,4%). Tiga pembuluh darah oleh lemak dan berakibat
kabupaten/kota dengan prevalensi sama pada peningkatan tekanan darah. Selain hal
atau di atas angka nasional yaitu Pinrang, tersebut, individu berat badan lebih dan
Makassar, Pare-pare (Balitbangkes, 2013). obesitas kemungkinan besar memiliki
Berdasarkan penelitian Rudy sensitifitas garam yang berpengaruh pada
Anggara pada tahun 2014 menyatakan tekanan darah (Kautsar, dkk 2013).
bahwa semakin tinggi tingkat obesitas Jumlah penderita hipertensi atau
seseorang maka semakin tinggi pula tekanan darah tinggi di Indonesia cukup
tingkat kejadian hipertensi pada seseorang. tinggi. Sehingga akibatnya penyakit ini

12
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Asupan Natrium, Status Gizi

menjadi masalah kesehatan di masyarakat. dimasukkan dalam rumus Indeks Massa


Hipertensi merupakan salah satu faktor Tubuh (IMT). Sedangkan data tekanan
resiko yang paling berpengaruh terhadap darah diperoleh dari hasil pengukuran
kejadian penyakit jantung dan pembuluh petugas rumah sakit yang diulis dalam
darah. Hipertensi umumnya tidak buku rekammedik.
menimbulkan gejala, namun baru disadari Data primer yang didapatkan
setelah menimbulkan gangguan fungsi berupa tinggi badan dan berat badan
organ seperti gangguan fungsi jantung atau kemudian dimasukkan dalam rumus IMT
stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan (Indeks Massa Tubuh) dan kemudian
secara tidak sengaja pada waktu dihitung untuk mengetahui status gizi dari
pemeriksaan kesehatan rutin ataupun responden. Sedangkan data asupan natrium
datang dengan keluhan tertentu. yang didapatkan dari hasil recall 24 jam
Selain menyebabkan penyakit dihitung asupan natrium menggunakan
kardiovaskuler, hipertensi juga merupakan nutrisurvey.
penyebab terjadinya stroke. Berdasarkan Seluruh data yang didapatkan
penelitian yang dilakukan Juan dkk (2010) kemudian di analisis menggunakan SPSS.
mengatakan seseorang yang mempunyai Hubungan status gizi dengan tekanan darah
riwayat hipertensi 2 kali lebih beresiko pada penderita hipertensi di RSUD Daya
terkena stroke. Kota Makassar dilihat dengan melakukan
Berdasarkan hal diatas peneliti uji statistic yaitu uji chi square (x2) pada
telah melakukan penelitian tentang tingkat kemaknaan 95% atau α=0,05.
hubungan status gizi dan asupan natrium
terhadap tekanan darah pada penderita HASIL
penyakit hipertensi di RSUD Daya Kota Karakteristik Sampel
Makassar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa umumnya sampel berjenis kelamin
METODE perempuan yaitu sebanyak 18 orang
Jenis penelitian ini merupakan (64,3%), sebagian besar sampel berusia 40-
survey analitik observasional dengan 67 tahun sebanyak 22 orang (78,6%),
menggunakan rancangan penelitian studi dengan pekerjaan umumnya sebagai IRT
potong lintang (cross sectional study). sebanyak 10 orang (35,7%) dan pendidikan
Pengukuran status gizi, asupan natrium dan umumnya tamat SMA sebanyak 12 orang
tekanan darah dilakukan pada satu titik (42,9%), asupan natrium sampel umumnya
waktu. Serta memperhatikan pola makan lebih yaitu sebanyak 16 orang (57,1%),
pasien selama di rumah. sampel cenderung memiliki status gizi
Pengumpulan data dilakukan di normal yaitu sebanyak 15 orang (53,4%)
RSUD Kota Makassar yang diperoleh dan jumlah sampel yang mengalami
melalui wawancara menggunakan hipertensi ringan dan sedang yaitu
kuesioner berupa identitas sampel, asupan sebanyak 14 orang (50%).
natrium diperoleh melalui recall 24 jam
yang ditanyakan langsung kepada
responden menggunakan form recall 24
jam, serta status gizi diperoleh melalui
pengukuran antropometri dengan
mengukur berat badan dan tinggi badan
menggunakan timbangan digital dengan
ketelitian 0,1 gram dan microtoice dengan
ketelitian 0,1 cm yang kemudian

13
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Asupan Natrium, Status Gizi

Tabel 1
Distribusi Sampel Berdasarkan Hubungan Asupan Natrium Terhadap
Karakteristik Tingkat Hipertensi
Sampel dengan asupan natrium
KARAKTERISTIK baik cenderung mengalami hipertensi
n1 %
SAMPEL ringan sebanyak 10 orang (83,3%)
Jenis Kelamin, Perempuan 18 64,3 sedangkan sampel dengan asupan natrium
Usia, 40-67 22 78,6 lebih cenderung mengalami hipertensi
Pekerjaan, IRT 10 35,7 sedang sebanyak 12 orang (75%).
Pendidikan, Tamat SMA 12 42,9 Berdasarkan hasil uji statistic yang
Asupan Natrium, Lebih 16 57,1 diperoleh nilai p=0,003 yang lebih kecil
Status Gizi, Normal 15 53,4 dari nilai α(0,05) yang berarti ada
Tingkat Hipertensi, 14 50 hubungan antara asupan natrium dengan
Hipertensi Ringan dan tingkat hiprertensi.
Sedang
n1 = 28

Tabel 2
Distribusi Sampel Berdasarkan Hubungan Asupan Natrium Terhadap Tingkat Hipertensi
di RSUD Kota Makassar

Tingkat Hipertensi
Hipertensi Hipertensi Total p
Asupan Natrium Sedang
Ringan
n % n % n %
Baik 10 83,3 2 16,6 12 42,9
Lebih 4 25 12 75 16 57,1 0,003
TOTAL 14 50 14 50 28 100
1
n = 28

Hubungan Status Gizi Terhadap mengalami hipertensi sedang sebanyak 11


Tingkat Hipertensi orang (84,6%%). Berdasarkan hasil uji
Sampel yang status gizi normal statistic yang diperoleh nilai p=0,001 yang
dengan cenderung mengalami hipertensi lebih kecil dari nilai α(0,05) yang berarti
ringan sebanyak 12 orang (80%) ada hubungan antara status gizi dengan
sedangkan sampel dengan status tingkat hiprertensi.
Overweight dan Obesitas cenderung

14
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Asupan Natrium, Status Gizi

Tabel 3
Distribusi Sampel Berdasarkan Hubungan Status Gizi Terhadap Tingkat Hipertensi
di RSUD Kota Makassar

Tingkat Hipertensi
Hipertensi Hipertensi Total p
Status Gizi
Ringan Sedang
n % n % n %
Normal 12 80 3 20 15 53,6
Overweight dan Obesitas 2 15,3 11 84,6 13 46,4 0,001
Total 14 50 14 50 28 100

PEMBAHASAN darah. Masyarakat yang mengonsumsi


Berdasarkan hasil penelitian yang garam dalam jumlah kecil terbukti
dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah memiliki riwayat hipertensi yang lebih
(RSUD Kota Makassar) menunjukkan rendah. Konsumsi natrium yang berlebih
bahwa sampel dengan asupan natrium baik menyebabkan komposisi natrium dalam
cenderung mengalami hipertensi ringan cairan di dalam cairan ekstraseluler
sebanyak 10 orang (83,3%) sedangkan meningkat. Untuk menormalkan kembali,
sampel dengan asupan natrium lebih cairan intraseluler harus ditarik keluar
cenderung mengalami hipertensi sedang sehingga volume cairan ekstraseluler
sebanyak 12 orang (75%). Berdasarkan meningkat. Meningkatnya cairan
hasil uji statistic yang diperoleh nilai ekstraseluler tersebut menyebabkan
p=0,003 yang lebih kecil dari nilai α (0,05) meningkatnya volume darah naik, sehingga
yang berarti ada hubungan antara asupan berdampak pada timbulnya hipertensi
natrium dengan tingkat hiprertensi. (Atun 2014).
Penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan hasil penelitian yang
penelitian yang dilakukan Widyaningrum dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
(2014) dengan sampel lansia di Kelurahan (RSUD) Kota Makassar menunjukkan
Makamhaji Kecamatan Kartasura yang bahwa sampel yang status gizi normal
juga menyatakan bahwa ada hubungan dengan cenderung mengalami hipertensi
yang signifikan antara asupan natrium dan ringan sebanyak 12 orang (80%)
tekanan darah dengan nilai p=0,006 sedangkan sampel dengan status
(<0,05). Natrium berhubungan dengan Overweight dan Obesitas cenderung
kejadian tekanan darah tinggi karena mengalami hipertensi sedang sebanyak 11
konsumsi garam yang tinggi dapat orang (84,6%%). Berdasarkan hasil uji
mengecilkan diameter dari arteri, sehingga statistic yang diperoleh nilai p=0,001 yang
jantung harus memompa lebih keras untuk lebih kecil dari nilai α (0,05) yang berarti
mendorong volume darah yang semakin ada hubungan antara status gizi dengan
sempit dan akan menyebabkan tekanan tingkat hiprertensi.
darah meningkat. Hal yang sebaliknya juga Penelitian ini sejalan dengan
akan terjadi ketika asupan natrium penelitian yang dilakukan Manampiring
berkurang maka begitu pula volume darah 2008 dengan sampel penduduk usia 45
dan tekanan darah pada beberapa individu. tahun ke atas di Kelurahan Pakowa
Pengaruh asupan natrium terhadap Kecamatan Wanea Kota Manado yang juga
tingkat hipertensi terjadi melalui menyatakan bahwa ada hubungan yang
peningkatan volume plasma dan tekanan

15
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Asupan Natrium, Status Gizi

signifikan antara status gizi dengan tingkat mengetahui tentang batasan konsumsi
hipertensi dengan nilai P=0,000 (<0,05). garam dan makanan sumber natrium
Resiko relatif untuk menderita yang tinggi lainnya.
hipertensi pada orang gemuk 5 kali lebih 3. Dilakukan perbaikan status gizi
tinggi dibandingkan dengan orang yang khususnya bagi penderita status gizi
berat badannya normal, selain itu Indeks lebih dan obesitas untuk menurunkan
Massa Tubuh (IMT) berkorelasi langsung resiko mengalami hipertensi.
dengan tekanan darah terutama tekanan Disarankan untuk status gizi normal
darah sistolik. Dari sekian banyak agar mempertahankan kondisi status
penelitian telah membuktikan adanya gizi sebaik mungkin sehingga tidak
hubungan antara status gizi dengan berubah ke arah status gizi lebih
kejadian hipertensi pada lansia dan diduga maupun obesitas.
peningkatan berat badan memainkan
peranan penting pada mekanisme DAFTAR PUSTAKA
timbulnya hipertensi pada lansia, gizi lebih Almatsier S, 2009. Prinsip Dasar Ilmu
juga erat kaitannya dengan kegemaran Gizi. Jakarta; PT Gramedia Pustaka
mengkonsumsi makanan yang Utama.
mengandung tinggi lemak. Almatsier S, 2010. Penuntun Diet, Edisi
Makin besar massa tubuh, makin Baru. Jakarta; Kompas Gramedia.
banyak darah yang dibutuhkan untuk Amrullah A, 2010. Hipertensi.
memasok oksigen dan makanan ke http://blogkesmas.blogspot.co.id/201
jaringan tubuh. Ini berarti volume darah 0/11/definisi-etiologi-dan-
yang beredar melalui pembuluh darah mekanisme.html .
menjadi meningkat sehingga memberi Anggara F. H. D, 2013. Faktor-Faktor
tekanan lebih besar pada dinding arteri. Yang Berhubungan Dengan
Tekanan Darah. Prodi S1
KESIMPULAN Kesehatan Masyarakat, Stikes MH.
1. Terdapat hubungan yang bermakna Thamrin.
antara asupan natrium dan tingkat Annisah C, dkk., 2011. Gambaran Pola
hipertensi pada pasien hipertensi rawat Makan Pada Penderita Hipertensi
jalan di RSUD Kota Makassar. Yang Menjalani Rawat Inap Di
2. Terdapat hubungan yang bermakna Irna F RSUD Syarifah Ambani
antara status gizi dan tingkat hipertensi Rato Ebu Kabupaten Bangkalan
pada pasien hipertensi rawat jalan di Madura. Prodi DIII Keperawatan,
RSUD Kota Makassar. STIKES Yarsi Surabaya.
Atun L, dkk. 2014. Asupan Sumber
SARAN Natrium, Rasio Kalium Natrium,
1. Bagi pasien hipertensi hendaknya Aktivitas Fisik, Dan Tekanan
memeriksa tekanan darah secara teratur Darah Pada Pasien, MGMI.
dan sebaiknya pasien hipertensi Volume 6.
melaksanakan diet rendah natrium agar Ilkafah, 2016. Perbedaan Penurunan
tidak terjadi komplikasi penyakit lain Tekanan Darah Lansia Dengan
lebih lanjut. Obat Anti Hipertensi Dan Terapi
2. Bagi instalasi Gizi sebaiknya Rendam Air Hangat Di Wilayah
memberikan konsultasi lebih lanjut Puskesmas Antara Tamalanrea
tentang diet rendah garam, sebab Makassar. Fakultas Kedokteran,
sebagian besar dari pasien hipertensi Universitas Hasanuddin.
rawat jalan yang menjadi respoden tidak

16
Media Gizi Pangan, Vol. 25, Edisi 1, 2018 Asupan Natrium, Status Gizi

Kautsar.F, Aminuddin Syam, Abdul


Salam, 2013. Hubungan Status
Gizi, Asupan Natrium Dan Kalium
Dengan Tekanan Darah Pada
Mahasiswa Universitas
Hasanuddin Angkatan 2013. Prodi
ilmu gizi FKM, Universitas
Hasanuddin.
Manampiring A. E, 2008. Hubungan
Status Gizi Dan Tekanan Darah
Pada Penduduk Usia 45 Tahun Ke
Atas Di Kelurahan Pakowa
Kecamatan Wanea Kota Manado.
Laporan Penelitian. Fakultas
Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Mayasari, M., 2008. Natrium, Kalium, dan
Hipertensi. Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada.
Available from:
http://dietsehat.wordpress.com/.
Mustamin, 2010. Asupan Natrium, Status
Gizi Dan Tekanan Darah Usia
Lanjut. Media Gizi Pangan,
Volume IX, Edisi 1.
(diakses, 15 Desember 2015)
Pusparani.ID, 2016. Gambaran Gaya
Hidup Pada Penderita Hipertensi.
Fakultas Kedokteran, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Wardlaw, G.M. et al, 2004. Perspectives in
Nutrition. Sixth Edition. McGraw
Hill, 383-386.
Widyaningrum A.T. 2014. Hubungan
asupan natrium, kalium,
magnesium, dan status gizi dengan
tekanan darah pada lansia di
kelurahan makamhaji kecamatan
kartasura. Skripsi. Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Yeni y. dkk 2010. Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Wanita Usia
Subur Di Puskesmas Umbulharjo I
Yogyakarta. Kesmas Volume 4.

17

You might also like