You are on page 1of 27

Edukasi dan tatalaksana

pengendalian hipertensi

ADE MEIDIAN AMBARI

DEPARTEMEN KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
PUSAT JANTUNG NASIONAL HARAPAN KITA
JAKARTA
FAKTOR FAKTOR RISIKO KARDIO VASKULAR?

Aktivitas Gula
Fisik Kurang Darah
Tinggi

HIPERTENSI
Kolesterol
Darah
Tinggi Merokok
BAGAIMANA
MENCEGAHNYA???
DIFINISI HIPERTENSI

 Seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki


tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang
KLASIFIKASI HIPERTENSI MENURUT PEDOMAN
TATALAKSANA HIPERTENSI PERKI
PENEGAKAN DIAGNOSIS HIPERTENSI DIMULAI
DENGAN:

 Anamnesis
 Keluhan hipertensi antara lain: sakit/nyeri kepala,
gelisah, jantung berdebar-debar, pusing, leher kaku,
penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada. Keluhan
tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah
lelah dan impotensi.
PENEGAKAN DIAGNOSIS HIPERTENSI DIMULAI
DENGAN:

 Pemeriksaan Fisik
 Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat.
 Tekanan darah meningkat. Nadi tidak normal.
 Pada pasien dengan hipertensi di rujuk ke layanan primer untuk
tatalaksana lanjutan.
 Dilayanan primer pasien wajib diperiksa status neurologis, akral, dan
pemeriksaan fisik jantungnya (JVP, batas jantung, bunyi jantung dan rokhi).
Pemeriksaan Penunjang lanjutan yang biasa dilakukan adalah Urinalisis
(proteinuri atau albuminuria), tes gula darah, tes kolesterol, tes fungsi
ginjal (ureum, kreatinin), funduskopi, EKG dan foto thoraks.
BAGAIMANA CARA MENGUKUR TEKANAN DARAH
YANG BENAR???
 Subjek diminta istirahat sekitar 5 menit sebelum
dilakukan pemeriksaan
 Periksalah dalam keadaan berbaring atau duduk.
 Letakkan manset tensimeter pada lengan atas, sekitar
2 jari diatas siku.
 Tekan tombol start.
 Biarkan mesin menghitung, dan catat hasil akhir yang
tertera pada mesin tensimeter.
 Ukuran manset dapat mempengaruhi hasil.
 Sebaiknya lebar manset 2/3 kali panjang lengan atas.
 Manset sedikitnya harus dapat melingkari 2/3 lengan dan
bagian bawahnya harus 2 cm di atas daerah lipatan lengan
atas untuk mencegah kontak dengan stetoskop.
 Balon dipompa sampai di atas tekanan sistolik, kemudian
dibuka perlahan-Iahan dengan kecepatan 2-3 mmHg per
denyut jantung.
 Tekanan sistolik dicatat pada saat terdengar bunyi yang
pertama ( Korotkoff I ), sedangkan tekanan diastolik dicatat
apabila bunyi tidak terdengar lagi ( Korotkoff V ).
TEKANAN DARAH

 Pengukuran tekanan darah


idealnya dilakukan sebanyak 3 kali.

 TD=TD2 + TD 3
2
 Fungsi pengukuran tekanan darah:
untuk mengetahui ada tidaknya
tekanan darah tinggi.
SKEMA PENILAIAN DAN MANAJEMEN HIPERTENSI
UNTUK TKPLDH
SKEMA PENILAIAN DAN MANAJEMEN HIPERTENSI
UNTUK TKPLDH
KONTROL 1-3 BULAN KEMUDIAN
Adakah riwayat serangan jantung, stroke, diabetes?

<140 >140
TARGET
• Ubah gaya hidup


Ubah gaya hidup
Ukur BMI
• Ukur BMI
<140
• Kontrol 4-6 bulan


Obat hipertensi
Kontrol 2-3 bulan
• Rujuk
TATALAKSANA HIPERTENSI

 Non farmakologis
 Pasien yang menderita hipertensi derajat 1, tanpa faktor risiko
kardiovaskular lain, maka strategi pola hidup sehat merupakan
tatalaksana tahap awal, yang harus dijalani setidaknya selama 4
– 6 bulan.
 Bila setelah jangka waktu tersebut, tidak didapatkan penurunan
tekanan darah yang diharapkan atau didapatkan faktor risiko
kardiovaskular yang lain, maka sangat dianjurkan untuk
memulai terapi farmakologi.
DIET JANTUNG
Garam
SEHAT
Sayur dan Buah

Lemak

Ikan

No Alkohol

Stop Merokok
1. GARAM
<1 sendok teh (2 gram/hari)
Kurangi garam saat memasak
Hindari makanan siap saji dan olahan
2. SAYUR DAN BUAH

5 porsi (400-500 gram)/hari

1 porsi: 1 buah jeruk/apel/ mangga/pisang atau


3 sendok makan sayuran matang
3. LEMAK

Batasi daging berlemak,


produk susu dan
minyak goreng (<2
sendok makan per hari)

Ganti minyak
kelapa dengan
minyak zaitun/
kedelai/jagung/
kanola/kunyit
4. IKAN

 Minimal 3 kali per minggu,


terutama ikan laut:
 Tuna
 Mackerel
 Salmon
5. AKTIVITAS FISIK
 Tingkatkan aktivitas fisik sedang seperti
berjalan cepat, jogging, bersepeda
minimal 30-60 menit/hari secara progresif, 3-5
kali/minggu
6. BERHENTI MEROKOK

ASK (Tanya)

ADVISE (Menasehati)

ASSESS (Menilai)

ASSIST (Membantu)

ARRANGE (Menyusun)
TATALAKSANA HIPERTENSI

 Terapi farmakologi
 Secara umum, terapi farmakologi pada hipertensi dimulai bila
pada pasien hipertensi derajat 1 yang tidak mengalami
penurunan tekanan darah setelah > 6 bulan menjalani pola
hidup sehat dan pada pasien dengan hipertensi derajat ≥ 2.
PRINSIP DASAR TERAPI FARMAKOLOGI YANG PERLU DIPERHATIKAN
UNTUK MENJAGA KEPATUHAN DAN MEMINIMALISASI EFEK
SAMPING,YAITU :

 Bila memungkinkan, berikan obat dosis tunggal


 Berikan obat generik (non-paten) bila sesuai dan dapat mengurangi
biaya.
 Berikan obat pada pasien usia lanjut ( diatas usia 80 tahun ) seperti
pada usia 55 – 80 tahun, dengan memperhatikan faktor komorbid
 Jangan mengkombinasikan angiotensin converting enzyme inhibitor
(ACE-I) dengan angiotensin II receptor blockers (ARBs)
 Berikan edukasi yang menyeluruh kepada pasien mengenai terapi
farmakologi
 Lakukan pemantauan efek samping obat secara teratur.
PILIHAN OBAT ANTI HIPERTENSI
TERIMA KASIH
MARI HIDUP SEHAT!!

You might also like