Professional Documents
Culture Documents
KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah alat monitor pertumbuhan dan gizi masyarakat di
Negara Indonesia. Kartu ini merupakan modifikasi dari WHO-NCHS yaitu berat badan
terhadap umur balita, dilengkapi gambar perkembangan motorik kasar, halus dan berbahasa.
Alat monitor ini membantu dapat membantu orang tua terutama ibu dan petugas untuk
memantau tumbuh kembang anak. Sehingga, dapat menentukan tindakan-tindakan pelayanan
gizi (Moersintowati, 2004). KMS sudah lama beredar di Indonesia, akan tetapi
penggunaannya sebagai home based record masih mengalami beberapa kendala, seperti
ketika ibu-ibu berkunjung ke Posyandu, kartu ini tidak dibawa. Pada pelatihan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS), penekanan KMS dengan konseling yang baik perlu
dibudayakan oleh setiap petugas kesehatan bila menghadapi anak balita sakit.
Terdapat buku panduan penggunaan KMS bagi petugas kesehatan yang diterbitkan
oleh Depkes RI tahun 1997, dalam buku tersebut disebutkan bahwa grafik pertumbuhan KMS
dibuat berdasarkan baku WHO/NCHS yang disesuaikan dengan keadaan di Indonesia.
a. Gizi kurang : -1 SD
b. Gizi buruk : -2 SD
Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti bayi normal dari lahir hingga usia 2 tahun,
dengan pengukuran sering pada minggu pertama. Kelompok anak-anak lain umur 18-71
bulan, diukur satu kali. Data dari kedua kelompok umur tersebut disatukan untuk
menciptakan standard pertumbuhan anak umur 0-5 tahun. Disamping standar untuk
pertumbuhan fisik, standard baru WHO 2005 menghasilkan enam tahapan perkembangan
motoric kasar (duduk tanpa bantuan, merangkak, berdiri dengan bantuan, berdiri tanpa
bantuan, berjalan dengan bantuan, dan berjalan tanpa bantuan). Yang diharapkan dapat
dicapai oleh anak-anak sehat pada umur antara 4-18 bulan.
a. Standar baru menetapkan bayi yang disusui sebagai model pertumbuhan dan
perkembangan bayi normal. Hasil kebijakan kesehatan dan dukungan public untuk
menyusui semakin diperketat.
b. Standar baru lebih dini dan sensitiv untuk mengidentifikasikan anak pendek dan anak
gemuk/sangat gemuk.
c. Standard baru seperti IMT sangat berguna untuk mengukur kegemukan.
d. Grafik yang menunjukkan pola laju pertumbuhan yang diharapkan dari waktu ke
waktu memungkinkan petugas kesehatan mengidentifikasikan anak-anak yang
berisiko menjadi kurang gizi atau gemuk secara dini, tanpa menunggu sampai anak
menderita masalah gizi.