Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses kehamilan dan persalinan merupakan proses yang sangat rumit dan panjang, juga
melibatkan banyak organ. hal ini dapat menimbukan banyak kesulitan yang akan dihadapi jika
salah satu komponen yang terlibat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan atau kelainan
tersebut bisa berasal dari anatomi maupun fungsional dari suatu organ, bisa juga disebabkan
infeksi, keganasan, dan kongenital. Bahkan gangguan pada kehamilan dan persalinan dapat
terjadi dikarenakan gangguan organ yang sekilas tidak memiliki hubungan langsung dengan
reproduksi, misalnya penyakit jantung dan sebagainya.
Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists, Pada tahun 2007
angka pelahiran caesar sebanyak 31,8 % dan merupakan angka tertinggi yang pernah
dilaporkan untuk Amerika Serikat. Sekitar 60% diantaranya, kelahiran caesar primer
diakibatkan oleh diagnosis kelainan pada alat kandungan. Frekuensi yang tinggi ini sebagai
akibat dari perubahan lingkungan yang berkembang jauh lebih cepat daripada seleksi alam
menurut Darwin. Manusia beradaptasi dengan buruk terhadap banyaknya makanan modern,
dan salah satu akibatnya adalah berbagai macam kelainan pada alat kandungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kelainan alat kandungan pada perineum?
2. Apa saja kelainan alat kandungan pada vulva dan vagina?
3. Apa saja kelainan alat kandungan pada uterus?
4. Apa saja kelainan alat kandungan pada ovarium?
C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kelainan alat kandungan pada perineum
2. Untuk mengetahui kelainan alat kandungan vulva dan vagina
3. Untuk mengetahui kelainan alat kandungan uterus
4. Untuk mengetahui kelainan alat kandungan ovarium
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perineum
Walaupun bukan alat kelamin namun selalu terlibat dalam proses persalinan. Apabila
perineum cukup lunak dan elastis maka mudah untuk lahir kepala. Biasanya perineum robek
dan cukup sering terjadi ruptur perinei tingkat dua, kadang-kadang tingkat tiga. Perineum kaku
menghambat persalian kala II yang meningkatkan risiko kematian janin, menyebabkan
kerusakan jalan lahir yang luas dapat diatasi dengan episiotomi. Lebar perineum 4 cm dari
komisura post ke anus akan tetapi kadang ada yang sempit dan adapula yang lebar.
C. Uterus
1. Kelainan bawaan uterus
Secara embriologis uterus, vagina, servik dibentuk dari kedua duktus muller yang dalam
pertumbuhan mudigah mengalami proses penyatuan. Kelaina bawaan dapat terjadi
akibat gangguan dalam penyatuan, dalam berkembangnya kedua saluaran muller dan
dalam kanalisasi.
Uterus didelfis atau uterus duplek terjadi apabila kedua saluaran muller berkembang
sendiri-sendiri tanpa penyatuan sedikitpun sehingga terdapat 2 saluran telur, 2 servik
dan 2 vagina.
Uterus subseptus terdiri atas 1 korpus uteri dengan septum yang tidak lengkap, 1 servik,
1 vagina cavum uteri kanan dan kiri terpisah secara tidak lengkap. Uterus arkuatus hanya
mempunyai cekungan di fundus uteri, kelainan ini paling ringan dan sering dijumpai.
Uterus bikornis unilateral rudimentarius terdiri atas 1 uterus dan disampingnya terdapat
tanduk lain. Uterus unikornis terdiri atas 1 uterus, 1 servik yang berkembang dari satu
saluran kanan dan kiri. Kelainan ini dapat menyebabkan abortus, kehamilan ektopik dan
kelainan letak janin.