You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Rekam Medis klinik
sansani............ Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan
acuan dan kemudahan dalam pelaksanaan persiapan akreditasi baik oleh pendamping
maupun pelaksana akreditasi klinik sansani...........

Akreditasi mempersyaratkan adanya pembuktian pelaksanaan seluruh kegiatan


pelayanan melalui dokumentasi dan penelusuran, karena pada prinsip akreditasi,
seluruh kegiatan harus tertulis dan apa yang tertulis harus dikerjakan dengan sesuai.
Buku ini berisi acuan yang dapat digunakan sebagai pedoman pengelolaan rekam
medis di klinik sansani ............ Pada kesempatan ini perkenankan saya
untukmenyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada semua karyawan
yang telah terlibat dalam proses penyusunan Pedoman Rekam
Medis Puskesmas ............
Semoga dengan digunakannya buku ini dapat mempermudah karyawan
dalam melaksanakan pengelolaan rekam medis di Puskesmas ...........

,19 Januari 201


Kepala UPT Puskesmas ...........

Dr ............
NIP : ..................................

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Ruang Lingkup Pedoman 4
C. Batasan Operasional 5
D. Landasan Hukum 8
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Distribusi Ketenagaan 9
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang 10
B. Standar Fasilitas 11
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN 12
BAB V ASPEK HUKUM REKAM MEDIS 25
BAB VI KESELAMATAN PASIEN 28
BAB VII KESELAMATAN KERJA 29
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU 29
BAB IX PENUTUP 31

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses pelayanan yang diberikan
oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini merupakan cerminan
kerja sama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk menyembuhkan pasien, bukti
pelayanan tertulis dilakukan setelah pemeriksaan tindakan pengobatan, sehingga dapat
dipertanggung jawabkan.
Rekam medis sangat dibutuhkan sekali dalam pelayanan di Klinik Sansani karena
dalam rekam medis merupakan rekaman atau catatan dari pasien tentang segala
identitas pasien sampai dengan diagnose yang diberikan oleh dokter atau paramedik
lainya.
Pelayanan Rekam medis merupakan catatan mutlak yang harus disimpan dengan
sebaik mungkin sehingga setiap kali pasien akan berobat atau konsultasi catatanya
masih tersimpan dengan baik dan segera bisa ditemukan
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dibuat pedoman yang akan dipakai oleh
semua petugas di Klinik Sansani

B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Rekam Medis meliputi :
a. Rekam medis bagi Pasien umum rawat jalan
Yaitu rekam medis yang diperuntukkan bagi pasien umum baik itu rawat jalan ataupun
rujukan dimana proses pencatatan dilakukan terlebih dahulu sebelum pasien di lakukan
tindakan
b. Rekam medis bagi Pasien dengan kasus Emergency / kedaruratan
Yaitu rekam medis yang diperuntukkan bagi pasien dengan kondisi emergency,
dimana proses pencatatan dilakukan belakangan yang lebih penting dilakukan terlebih
dahulu adalah tindakan pertolongan medis setelah itu rekam medis akan mengikuti.
C. BATASAN OPERASIONAL

1. Unit Rekam Medis


suatu tempat atau ruangan khusus untuk melakukan aktifitas wawancara, pencatatan
tentang identitas pasien yang melakukan pemeriksaan atau konsultasi

2. Rekam medis
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah di berikan
kepada pasien.

3. Tujuan Penyelenggaraan Rekam Medis


Tujuan penyelenggarakan rekam medis di klinik sansani adalah terciptanya rekam
medis yang lengkap, benar dan akurat sehingga mempunyai nilai administrative, medis,
legal, financial, education, documentation. (ALFRED)

4. Kegunaan Rekam Medis


1. Untuk dokter yang merawat
a. Sebagai sarana untuk mencatat riwayat hidup pasien, anamnesa dan keluarga
sebagai keterangan pelengkap diagnose dan langkah-langkah perawatan
pengobatan selanjutnya.
b. Untuk bahan penelitian dokter untuk melakukan pemeriksaan yang telah
dilakukan terhadap seorang pasien.
c. catatan hasil penunjang medis : laboratorium, radio diagnostic, ECG, menjamin
kebenaran diagnose dan sebaginya diperlukan oleh dokter dan staf paramedis
untuk menegakan diagnose
d. dokter mencatat pada rekam medis antara lain juga mengenai hasil tindakan
khusus misalnya : bopsy, lumbal fungsi, endoskopi dan sebaginya untuk dasar
menetapkan diagnosis yang tepat
e. catatan terapi dan perkembangan perawatan diperlukan oleh dokter untuk
mendapat kepastian langkah-langkah yang perlu dihindari/tidak boleh dilakukan
dalam rangka melanjutkan perawatan pengobatannya, misalnya dalam hal alergi
terhadap suatu makanan/obat rentan terhadap sesuatu obat dan lain-lain.

2. untuk klinik sansani


a. yang merawat pasien adalah satu tim yang terdiri dari : dokter perawat dan
tenaga kesehatan lainnya.
b. Rekam medis dapat dipakai untuk bahan analisa kualitatif, kuantitatif,
pemeriksaan, pengobatan dan lain-lain.
c. Merupakan acuan sumber data untuk melakukan medical care evaluation, yang
berguna untuk perencanaan, budget dan pengambilan keputusan.

3. untuk keperluan ilmu pengetahuan, instansi, pengadilan dan asuransi


a. Berkas-berkas rekam medis merupakan himpunan data setelah diolah akan
menghasilkan laporan statistic kesehatan.
b. Dokter yang melakukan penelitian dapat mengambil datanya dari kumpulan
rekam medis pasien-pasien yang sejenis penyakitnya, misalnya : dalkam diskusi
kasus kompleks, penyajian kasus membuat kertas kerja atau mengadakan audit
medis
c. Pasien yang akan mengajukan penggantian biaya ( klaim asuransi ) untuk dirinya
sendiri yang berobat, datanya dapat dilihat dari berkas rekam medis yang
bersangkutan

D. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1966 tentang wajib simpan
rahasia kedokteran
2. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1966 tentang tenaga
kesehatan
3. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia no.
269/menkes/per/III2008, tentang rekam medis

e. sifat kerahasiaan rekam medis

secara umum rekam medis bersifat rahasia. Dikatakan rahasia karena


didalam rekam medis membuat dan menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien
dan dokter yang wajib dilindungi dari pembocoran sesuai kode etik kedokteran dan
peraturan perundang undangan yang berlaku.
 PP No.10 Th 1996 tentang wajib simpan rahasia kedokteran didalam permenkes
no 269 tahun 2008 BAB IV di jelaskan bahwa :
 Pasal 10 :
(1) informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan
riwayat pengobatan pasien harus di jaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi,
tenaga kesehtan tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.
(2) informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan
riwayat pengobatan dapat dibuka dalam hal :
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien,
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum atas perintah pengadilan,
c. Permintaan dan / atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi / lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan dan
e. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang
tidak menyebutkan identitas pasien.

(3) permintaan rekam medis untuk tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus dilakukan secara tertulis kepada pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
 Pasal 11 :
(1) penjelasan tentang rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter
atau dokter gigi yang merawat pasien dengan izin tertulis pasien atau
berdsarkan peraturan perundang-undangan.
(2) pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat menjelaskan isi rekam
medis secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin pasien
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

 Berdasarkan PERMENKES No. 269/MENKES/PER/III/2008


Pasal 10 ayat 1 menyatakan informasi tentang identitas, diagnosis,
riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien
harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan
tertentu, petugas pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Pola ketenagaan dan kualifikasi ketenegaan Rekam Medis di klinik Sansani adalah :
No. Nama Nama Jabatan Kualifikasi Keterangan
Formal

1 Dewi koordinator rekam  DIII REKAM MEDIS MEMILIKI STR, SIK,


kustika, medis  MEMILIKI SERTIFIKAT
Amd. RMIK KOMUNIKASI YANG
BAIK
 BISA
MENGOPERASIKAN
MS. OFFICE DAN MS.
EXCEL

Pelayanan rekam medis klinik sansani dilaksanakan 24 jam dalam tujuh hari terbagi 2
shift dari pagi dan malam. Dilaksanakan oleh tenaga perekam medis dan dibantu
tenaga bidan, perawat dan lainnya yang telah diberikan pelatihan rekam medis
sebelumnya.

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Ruangan
a. Ruangan unit rekam medis terdiri dari 2 ruangan yakni satu ruangan untuk
menyimpan rekam medis dan satu ruangan sebagai tempat pelayanan.
d. Ukuran ruangan untuk menyimpan rekam medis 2,5 x 2,5 M, sedangkam untuk
pelayanan rekam medis juga 2,5 x 2,5 M

B. Standar Fasilitas

I. Fasilitas & Sarana


a. Fasilitas
Fasilitas dalam ruang rekam medis harus mengacu konsep 5 R : resik, rapi,
rajin, ringkas, dan rawat.
b. Sarana
Sarana yaitu ruang rekam medis, yang harus memenuhi standar :

1. Mudah diakses
2. Cukup cahaya
3. Tidak terkena sinar matahari secara langsung
4. Pintu masuk dan keluar dapat mempercepat pelayanan
5. Aman (tidak ada sumber air dan api)
6. Sirkulasi udara cukup

II. Peralatan
Peralatan yang ada di ruang Rekam Medis Klinik Sansani :
1. Rak rekam medis berjumlah 4 buah
2. Meja administrasi
3. Perlengkapan wireless untuk pemanggilan pasien
4. Mesin antrian
5. Terdapat 3 unit komputer sebagai penunjang pelayanan

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN REKAM MEDIS

A. SISTEM PENAMAAN
Dalam penulisan nama yang digunakan adalah nama lengkap pasien yang
bersangkutamn sesuai identitas resmi (KTP, SIM), diakhir nama pasien dibubuhi
perkataan Nn (nona) untuk perempuan berumur >17 tahun yang belum menikah atau
Ny (nyonya) untuk perempuan yang sudah menikah. Kata Tn (tuan) untuk pasien laki-
laki dewasa. Kata An (anak) untk pasien anak-anak 0 – 17 tahun. Untuk pasien yang
beragama, dan nama baptis tidak masuk dalam identitas resmi (KTP, SIM) maka baptis
ditulis dibelakang nama setelah koma.
Contoh : Marini, Nn
Kurnia Khaliq, Tn
Faizatul Rajni, Ny
Anisya, An

B. SISTEM PENOMORAN
yang dimaksud dengan pemberian nomor pasien adalah memberi ciri pengenal
kepada setiap berkas rekam medis yang akan disimpan menjadi dokumen

 Tujuan pemberian nomor Rekam Medis


1. Memberi ciri pengenal kepada tiap berkas rekam medis pasien
2. Menunjukan kemana / dimana rekam medis seorang pasien
disimpan
3. Agar berbagai data pasien dapat tersimpan dengan baik dan tidak
terjadi duplikasi rekam medis
 Sistem pemberian nomor rekam medis
Sistem pemberian nomor rekam medis di klinik sansani adalah cara
unit ( unit numbering system ). Sistem ini memberikan satu unit rekam
medis kepada pasien berobat pada waktu pertama kali datang berkunjung
ke klinik sansani dan berlaku untuk kunjungan berikutya.
 sumber nomor rekam medis

sumber nomor berasal dari “Bank Nomor” yang telah ditentukan
dengan nomor yang tertinggi 99-99-99 (6 digit) dan nomor terendah 00-00-
01. Jadi angka 00- 00-01 sampai 99-99-99 akan merupakan sumber nomor.

C. CARA PENYIMPANAN

sistem penyimpanan berkas rekam medis

sistem penyimpanan Rekam Medis yang diterapkan di Klinik Sansani adalah Midle
Digit Filling System (Sistem Angka Tengah)
Sistem penyimpanan angka tengah adalah penyimpanan rekam medis diurut dengan
pasangan angka-angka sama halnya dengan sistem angka akhir, namun angka
pertama, angka kedua dan angka ketiga berbeda letaknya dengan sistem angka akhir.
Dalam hal ini angka yang letaknya ditengah-tengah menjadi angka pertama. Pasangan
angka yang terletak paling kiri menjadi angka kedua, dan pasangan angka yang terletak
paling kanan menjadi angka ketiga.

50 50 50
Angka kedua Angka Pertama Angka ketiga
(secondary digits) (Primary digits) (tertiary digits)

Contoh :
46 – 52 – 96 98 – 05 – 99 99 – 05 – 99
46 – 52 – 97 99 – 05 – 00 99 – 05 – 00
46 – 52 – 98 00 – 05 – 01 00 – 06 – 01
46 – 52 – 99 00 – 05 – 02 00 – 05 – 02
47 – 52 – 00 00 – 05 - 03 00 – 05 – 03

D. PENYUSUTAN DAN PENGHAPUSAN REKAM MEDIS

1. PENYUSUTAN REKAM MEDIS


Penyusutan rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan arsip dari rak
penyimpanan dengan cara :
a. Memindahkan arsip rekam medis in aktif dari rak aktif ke rak in aktif
dengan cara memilah pada rak penyimpanan sesuai dengan tahun
kunjungan. Menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis pada pasal 9: “Rekam medis pada sarana pelayanan
kesehatan non rumah sakit wajib disimpan sekurang-kurangnya untuk
jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat”.
Jadi, untuk klinik sansani mengacu pada pasal tersebut.
b. Memikrofilmisasikan berkas rekam medis in aktif sesuai ketentuan yang
berlaku
c. Memusnahkan berkas rekam medis yang telah dimikrofilm dengan cara
tertentu sesuai dengan ketentuan
d. Jadwal retensi sesuai ketentuan yang berlaku ditentukan atas dasar nilai
kegunaan tiap tiap arsip. Untuk menjaga obyektifitas dalam menentukan
nilai kegunaan tersebut
e. Sebaiknya jadwal retensi aktif disusun oleh panitia yang terdiri unsur
komite yang benar benar menguasai tentang rekam medis

2. PENGHAPUSAN REKAM MEDIS

Adalah suatu proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip rekam medis yang telah
berakhir fungsi dan nilai gunaanya. Penghancuran harus dilakukan secara total dengan
cara membakar habis, mencacah, atau daur ulang sehingga tidak dapat lagi dikenal isi
maupun bentuknya.

Ketentuan pemusnahan :
a. Dibentuk tim pemusnah arsip dengan keputusan pimpinan klinik sansani
yang beranggotakan unit rekam medis, unit layanan dll
b. Rekam medis yang mempunyai nilai guna tertentu tidak dimusnahkan tetapi
disimpan dalam jangka waktu tertentu
c. Membuat daftar pertelaan arsip rekam medis aktif yang telah dinilai
d. Daftar pertelaan arsip rekam medis akan dimusnahkan oleh tim pemusnahdan
dilaporkan kepada kepala Dinas kesehatan
e. Daftar waktu penyimpanan rekam medis aktif

no No.rekam Tahun Waktu Keterangan


medis jangka penyimpanan
1 2 3 4 5

Petunjuk pengisian :
No : nomor urut
No. rekam medis : nomor arsip rekam medis yang akan dikirim
Tahun jangka : tahun terakhir kunjungan
Waktu penyimpanan : menunjukkan waktu yang ditentukan penyimpanan oleh komite
rekam medis untuk menyimpan rekam medis yang mempunyai nilai guna tertentu
Keterangan : isi menurut kebutuhan informasi

BAB V
ASPEK HUKUM REKAM MEDIS

Klinik Sansani bertanggung jawab untuk melindungi informasi yang ada dalam
rekam medis terhadap kemungkinan hilangnya keterangan atau memalsukan data
yang ada dalam rekam medis atau dipergunakan oleh orang yang tidak bertanggung
jawab.
Rekam medis harus diberi data yang cukup terperinci sehingga dokter lain dapat
mengetahui bagaimana pengobatan dan perawatan kepada pasien dan konsulen dapat
memberikan pendapat yang tepat setelah dia memeriksanya.
a. Tanggung jawab dokter
1. bagi pasien , untuk kepentingan penyakitnya dimasa sekarang dan yang akan
datang
2. dapat melindungi klinik maupun dokter dari segi hukum bilamana rekam medis tidak
lengkap dan tidak benar maka kemungkinan akan merugikan bagi pasien, klinik
maupun dokter itu sendiri
3. dapat dipergunakan untuk meneliti medik maupun administrasi rekam medis hanya dapat
menggunakan data yang diberikan kepadanya. Bila diagnosa dokter tidak benar dan tidak
lengkap maka kode penyakitnya pun menjadi tidak tepat , sehingga indeks penyakit
mencerminkan kekurangan, sehingga hal ini berakibat riset akan mengalami kesulitan

b. Tanggungjawab petugas rekam medis


Personil rekam medis bertanggungjawab untuk mengevaluasi kualitas rekam medis itu
sendiri guna menjamin konsistensi dan kelengkapan isinya, sehubungan dengan hal ini,
personil rekam medis harus berpegang pada pedoman :
- Semua diagnosis ditulis dengan benar pada lembaran masuk dan keluar sesuai dengan
istilah terminology yang dipergunakan, semua diagnosisserta tindakan yang dilakukan
harus dicatat, symbol dan singkatan jangan dipergunakan
- Dokter yang memeriksa menulis tanggal dan tanda tangan pada sebuah catatan serta
telah menandatangani catatan yang ditulis oleh dokter lainnya
- Bahwa laporan riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik dalam keadaan lengkap dan
berisi semua data penemuan baik yang positif maupun yang negative
- Catatan perkembangan memberikan gambaran kronologis dan analisa klinis keadaan
pasien, frequensi catatan ditentukan oleh keadaan pasien
- Hasil laboratorium dicatat dicantumkan tanggalnya serta ditandatangani oleh tim
pemeriksa

c. Tanggungjawab pimpinan klinik sansani


Bertanggungjawab menyediakan fasilitas rekam medis yang meliputi ruang ,
peralatan, dan tenaga. Dengan demikian tenaga yang bekerja pada rekam medis dapat
berjalan secara efektif

d. Pemilikan rekam medis


- Tidak diperkenankan untuk membawa berkas rekam medis keluar dari instansi
pelayanan kesehatan, kecualai atas ijin pimpinan dan dengan
sepengetahuan koordinator rekam medis
- Petugas rekam medis bertanggungjawab penuh terhadap kelengkapan berkas yang
sewaktu waktu dapat dibutuhkan oleh pasien.
- Petugas ini harus betul betul menjaga agar berkas tersebut tersimpan dan tertata
dengan baik dan terlindung dari kemungkinan pencurian

e. Kerahasiaan rekam medis


Secara umum telah disadari bahwa informasi yang didapat dari rekam medis sifatnya
rahasia. Tetapi kalau di analisa konsep kerahasiaan ini akan ditemui banyak
pengecualian. Informasi dalam rekam medis bersifat rahasia karena hal ini menjelaskan
hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib melindungi dari
pembocoran sesuai kode etik kedokteran dan peraturan perundangan yang berlaku.
Pada dasarnya informasi rekam medis ada 2 katagori
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan
2. Informasi yang tidak mengandung kerahasiaan

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

1. Identitas pasien
- Rekam medis diamankan dalam ruangan terkunci, dimana ada 2 kunci satu
dipegang koordinator rekam medis dan satunya dipegang staff terlatih yang bisa
dipercaya
- Bagi petugas Non Rekam medis harus berkomitmen menjaga kerahasiaan identitas
pasien baik itu dilingkungan klinik sansani maupun di luar klinik sansani

2. Kerahasiaan rekam medis


- Rekam medis diantar dan diambil oleh Petugas klinik sansani tanpa melalui pasien baik
dari satu unit ke unit yang lain
- Bagi rekam medis yang meskipun sudah diretensi, kita masih menyimpan sementara di
rak retensi selama 5 tahun dan terkunci
- Kepada semua petugas klinik sansani yang menemukan rekam medis yang tertinggal
di poli dan hari itu tidak mungkin dikembalikan ke penyimpan rekam medis maka wajib
untuk menyimpan secara baik, dan pagi harinya diserahkan ke penanggungjawab
rekam medis.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja diupayakan dengan:
1. Penggunaan APD
2. Penggunaan alat yang sesuai prinsip ergonomis
3. Mengevaluasi kondisi alat dan lingtkungan kerja

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang
akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang digunakan
untuk mengukur mutu pelayanan klinik sansani........... yaitu :
Defenisi Indikator adalah:
Adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi. Indikator
merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan. Indikator
yang baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik.
Kriteria :
Adalah spesifikasi dari indikator.
Standar :
Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang
berwenang dalam situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tingkat performance atau kondisi tersebut.
Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik.
Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.
Dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus memperhatikan
prinsip dasar sebagai berikut:
Aspek yang dipilih untuk ditingkatkan
Keprofesian
Efisiensi
Keamanan pasien
Kepuasan pasien
Sarana dan lingkungan fisik
a. Indikator yang dipilih
a. Indikator lebih diutamakan untuk menilai output daripada input dan proses
b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok daripada untuk
perorangan.
c. Dapat digunakan untuk membandingkan antar daerah dan antarPuskesmas
d. Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk dimonitor
e. Didasarkan pada data yang ada.
b. Kriteria yang digunakan
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat menilai indikator,
sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu baik dan mutu tidak baik.
c. Standar yang digunakan
Standar yang digunakan ditetapkan berdasarkan :
a. Acuan dari berbagai sumber
b. Benchmarking dengan klinik sansani yang setara
c. Berdasarkan trend yang menuju kebaikan

BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pengelolaan Rekam Medis klinik sansani ini diharapkan dapat menjadi
bahan penyusunan panduan dan SOP sehingga mutu pelayanan dan keselamatan
pasien klinik sansani dapat terjamin.

You might also like