JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan proyek pembangunan jaringan rel kereta api (KA) dwi ganda (double-double track/DDT) ruas Manggarai-Cikarang sepanjang 32 kilometer sudah bisa ditenderkan pada tahun ini. Untuk tahap awal, pekerjaan elektrifikasi ruas Bekasi-Cikarang (B-1) diperkirakan menelan biaya sebesar 21,6 miliar yen. Pendanaan proyek jaringan perkeretaapian ini bersumber dari pinjaman lunak jangka panjang milik Japan International Cooporation Agency (JICA). Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tunjung Inderawan menuturkan, saat ini sudah dilakukan proses prakualifikasi dan verifikasi peserta tender. Dari hasil prakualifikasi ini nantinya akan diketahui perusahaan- perusahaan yang bisa mengikuti tender. "Proyek DDT ruas Manggarai- Cikarang tetap jalan karena jaringan ini memang dibutuhkan. Memang agak terkendala, tapi kini sudah memasuki prakualifikasi peserta tender," tuturnya. Diharapkan tender bisa dilakukan sesuai target, sehingga pekerjaan konstruksi sudah bisa dilaksanakan menjelang akhir tahun 2010 ini. Paling tidak, awal tahun depan pekerjaan konstruksi elektrifikasi untuk ruas Cikarang-Bekasi (paket B-1) ini sudah selesai. Diakui terdapat sejumlah kendala, sehingga pekerjaan konstruksi sempat tertunda, di antaranya soal pembebasan lahan, baik di Bekasi maupun Jatinegara. Namun, masalah di kedua lokasi ini sudah selesai dan pekerjaan konstruksi siap dilaksanakan. Saat ini hanya di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan, yang masih ada masalah pembebasan lahan. Sebagian besar lahan milik negara di lokasi ini masih dikuasi para pensiunan PT Kereta Api (PT KA). Pemerintah sendiri telah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan, namun hingga kini belum dimanfaatkan manajemen PT KA untuk segera dibayarkan sebagai ganti-rugi para penghuni. "Alasan PT KA yakni sedang menunggu proses evaluasi aset," katanya. Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Proyek DDT Widodo mengatakan, pekerjaan konstruksi sudah bisa dimulai pada pertengahan 2011 untuk ruas sepanjang 17 kilometer. Pengerjaan elektrifikasi akan dilanjutkan pada paket berikutnya, yaitu untuk ruas Jatinegara-Bekasi. Untuk ruas ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar 12,6 miliar yen. Bila mengacu pada rencana awal, sebenarnya pekerjaan elektrifikasi baru dikerjakan pada tahap akhir, yakni setelah pekerjaan paket A Manggarai-Jatinegara dan paket B Jatinegara-Bekasi selesai. Namun, karena paket A dan B belum dilaksanakan, karena masih terkendala pembebasan lahan, maka paket B-1 bisa dimulai. Untuk pembebasan lahan di sekitar Manggarai diserahkan sepenuhnya kepada PT KA. "Di Manggarai terkendala rumah dinas. Kami serahkan pada PT KA, namun anggaran pembebasan disiapkan dari pemerintah. Kami menunggu ke-putusan dari direksi PT KA, sekalipun kami berharap bisa diselesaikan dengan cepat," ujar Widodo. Awalnya, proyek DDT Manggarai-Cikarang sepanjang 32 km ini ditargetkan selesai pada tahun 2008 dengan skim pembiayaan Special Yen Loan (SYL) dari Jepang. Pinjaman efektif dicairkan mulai 2002. Biaya pembangunan proyek ini lebih dari 58 miliar yen. Pembiayaan paket A (Manggarai-Jatinegara) menelan biaya 24,4 miliar yen, paket B (Jatinegara-Bekasi) menelan biaya 12,6 miliar yen, dan paket C (Bekasi-Cikarang) menelan biaya 21,6 miliar yen. (Syamsuri S)