You are on page 1of 2

Proyek Pembangunan Jaringan DDT Dimulai

Selasa, 23 Februari 2010


JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
memastikan proyek pembangunan jaringan rel kereta api (KA) dwi ganda
(double-double track/DDT) ruas Manggarai-Cikarang sepanjang 32 kilometer
sudah bisa ditenderkan pada tahun ini. Untuk tahap awal, pekerjaan
elektrifikasi ruas Bekasi-Cikarang (B-1) diperkirakan menelan biaya sebesar
21,6 miliar yen.
Pendanaan proyek jaringan perkeretaapian ini bersumber dari
pinjaman lunak jangka panjang milik Japan International Cooporation
Agency (JICA). Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tunjung Inderawan
menuturkan, saat ini sudah dilakukan proses prakualifikasi dan
verifikasi peserta tender.
Dari hasil prakualifikasi ini nantinya akan diketahui perusahaan-
perusahaan yang bisa mengikuti tender. "Proyek DDT ruas Manggarai-
Cikarang tetap jalan karena jaringan ini memang dibutuhkan. Memang
agak terkendala, tapi kini sudah memasuki prakualifikasi peserta
tender," tuturnya.
Diharapkan tender bisa dilakukan sesuai target, sehingga pekerjaan
konstruksi sudah bisa dilaksanakan menjelang akhir tahun 2010 ini.
Paling tidak, awal tahun depan pekerjaan konstruksi elektrifikasi untuk
ruas Cikarang-Bekasi (paket B-1) ini sudah selesai.
Diakui terdapat sejumlah kendala, sehingga pekerjaan konstruksi
sempat tertunda, di antaranya soal pembebasan lahan, baik di Bekasi
maupun Jatinegara. Namun, masalah di kedua lokasi ini sudah selesai
dan pekerjaan konstruksi siap dilaksanakan. Saat ini hanya di wilayah
Manggarai, Jakarta Selatan, yang masih ada masalah pembebasan
lahan. Sebagian besar lahan milik negara di lokasi ini masih dikuasi
para pensiunan PT Kereta Api (PT KA).
Pemerintah sendiri telah menyiapkan anggaran untuk pembebasan
lahan, namun hingga kini belum dimanfaatkan manajemen PT KA
untuk segera dibayarkan sebagai ganti-rugi para penghuni. "Alasan PT
KA yakni sedang menunggu proses evaluasi aset," katanya.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Proyek DDT Widodo mengatakan,
pekerjaan konstruksi sudah bisa dimulai pada pertengahan 2011 untuk
ruas sepanjang 17 kilometer. Pengerjaan elektrifikasi akan dilanjutkan
pada paket berikutnya, yaitu untuk ruas Jatinegara-Bekasi. Untuk ruas
ini diperkirakan akan menelan biaya sebesar 12,6 miliar yen.
Bila mengacu pada rencana awal, sebenarnya pekerjaan elektrifikasi
baru dikerjakan pada tahap akhir, yakni setelah pekerjaan paket A
Manggarai-Jatinegara dan paket B Jatinegara-Bekasi selesai. Namun,
karena paket A dan B belum dilaksanakan, karena masih terkendala
pembebasan lahan, maka paket B-1 bisa dimulai. Untuk pembebasan
lahan di sekitar Manggarai diserahkan sepenuhnya kepada PT KA.
"Di Manggarai terkendala rumah dinas. Kami serahkan pada PT KA,
namun anggaran pembebasan disiapkan dari pemerintah. Kami
menunggu ke-putusan dari direksi PT KA, sekalipun kami berharap
bisa diselesaikan dengan cepat," ujar Widodo.
Awalnya, proyek DDT Manggarai-Cikarang sepanjang 32 km ini
ditargetkan selesai pada tahun 2008 dengan skim pembiayaan Special
Yen Loan (SYL) dari Jepang. Pinjaman efektif dicairkan mulai 2002.
Biaya pembangunan proyek ini lebih dari 58 miliar yen. Pembiayaan
paket A (Manggarai-Jatinegara) menelan biaya 24,4 miliar yen, paket
B (Jatinegara-Bekasi) menelan biaya 12,6 miliar yen, dan paket C
(Bekasi-Cikarang) menelan biaya 21,6 miliar yen. (Syamsuri S)
 

You might also like