JAKARTA (Suara Karya): Japan for International Corporation Agency (JICA) akan mencairkan pinjaman lunak jangka panjang (long term loan) untuk tahap awal senilai 21,6 miliar yen. Dana ini akan digunakan untuk pembangungan elektrifikasi jaringan rel kereta api dwi ganda (double-double track/DDT) Paket B-1 ruas Manggarai-Cikarang sepanjang 32 kilometer. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Tunjung Inderawan menuturkan, elektrifikasi itu sudah harus dimulai paling lambat September 2010. Diharapkan pertengahan 2011 bisa dilanjutkan dengan pengerjaan rel dan pembangunan stasiun induk Manggarai Jakarta. Dia mengatakan, dari jumlah anggaran yang dicairkan JICA, awal tahun ini, selain pengerjaan elektrifikasi juga dilakukan perbaikan sejumlah stasiun kereta api yang dilalui jaringan DDT. "Elektrifikasi kita mulai dan sekarang dalam proses tender, diharapkan September kontrak sudah ditandatangani," kata Tunjung di Jakarta, Selasa (6/4). Total pinjaman yang disepakati JICA dengan Pemerintah Indonesia untuk merampungkan proyek DDT tersebut sebesar 58,6 miliar yen. Proyek itu sendiri sempat terkatung-katung akibat kendala pembebasan lahan-lahan warga dan rumah dinas milik kereta api pada sejumlah lokasi. Menurut dia, bila tidak ada kendala pembebasan lahan, maka proyek yang akan memobilisasi masyarakat dari utara ke selatan atau sebaliknya sudah selesai dikerjakan dan telah beroperasi. "Kendalanya cuma satu, yaitu pembebasan lahan, karena itu kami desak Jepang untuk melakukan pengerjaan proyek itu secara parsial," ujarnya. Dia mengakui, pihak Jepang awalnya menolak memulai pengerjaan konstruksi jarinngan DDT dengan alasan lahan yang dijanjikan pemerintah belum terealisasi. "Kami sudah coba sejak dua tahun lalu agar dikerjakan yang sudah dibebaskan, yaitu dari Cikarang hingga Bekasi, tapi tetap ditolak karena kita mulai dengan pengerjaan elektrifikasi dan perbaikan sejumlah stasiun yang dilewati," ucapnya. Tunjung menuturkan, saat ini sudah dilakukan proses prakualifikasi dan verifikasi peserta tender. Dari hasil prakualifikasi itu nantinya akan diketahui perusahaan- perusahaan yang bisa mengikuti tender. "Proyek DDT ruas Manggarai-Cikarang tetap jalan karena jaringan ini memang dibutuhkan. Memang agak terkendala, tapi kini sudah memasuki prakualifikasi peserta tender," tuturnya. Sementara itu, Direktur Teknik Prasarana Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Sigiadi Waluyo mengatakan, elektrifikasi tahap awal ini nantinya dikerjakan sepanjang 17 kilometer. Pengerjaan elektrifikasi ini akan dilanjutkan pada paket berikutnya, yaitu untuk ruas Jatinegara-Bekasi, yang diperkirakan menelan biaya sebesar 12,6 miliar yen. Bila mengacu pada rencana awal, sebenarnya pekerjaan elektrifikasi baru dikerjakan pada tahap akhir, yakni setelah pekerjaan Paket A Manggarai-Jatinegara dan Paket B. (Syamsuri S)