You are on page 1of 19

GGG

Proposal Penelitian
Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri
Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih
Nvlszaa.By
[Pick the date]

Disusun Oleh :
Achmad Faja Perdana
Amanda Amelia Utami
Gebby Novalisza
Kalisna Mujdalipah
Rysman Gyto Sihombing

Kelompok 1
Kelas XI MIPA 1
SMA Negeri 02 Prabumulih

Tahun Ajaran 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan yang Mahakuasa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan proposal penelitian mengenai
“Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri Kelas XI IPA SMA Negeri 02
Prabumulih” kelompok I kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 02 Kota Prabumulih
sebagai tugas proyek Bahasa Indonesia dari Ibu Siti Masiyah, M.Pd. Proposal
penelitian ini kami rancang berdasarkan fenomena sosial yang benar – benar
terjadi di kehidupan remaja saat ini dan informasi dari berbagai referensi pustaka
terpercaya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Siti Masiyah, M.Pd sebab
telah senantiasa membimbing kami dalam kegiatan belajar mengajar dan
penyusunan proposal ini.
Dalam penyusunan proposal penelitian mengenai “Tingkat Perilaku
Konsumtif Remaja Putri Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih” kelompok I
kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 02 Kota Prabumulih ini, kami selaku tim penyusun
seringkali menemukan hambatan dan kesulitan. Namun, kami telah berusaha
menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin dengan harapan penelitian yang akan
kami lakukan dapat terlaksana dengan baik sesuai rencana.
Oleh karena itulah, kami mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan
masukan agar dapat menyempurnakan dan memperbaiki proposal ini. Semoga Ibu
Siti Masiyah, M. Pd. selaku guru Bahasa Indonesia kelas XI IPA 1 berkenan
memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan penelitian ini.

Prabumulih, 15 Januari 2019

Tim Penyusun

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 2


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan konsumsi dapat dilakukan oleh siapapun yang memiliki
modal baik uang ataupun alat tukar yang sah, di mana konsumen akan
mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan. Manusia
senantiasa berusaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya seperti
kebutuhan pangan, sandang, papan, kebutuhan kesehatan, dan kebutuhan
pendidikan. Jika kita lihat fenomena saat ini, konsumsi masyarakat
Indonesia tidak lagi hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan saja,
melainkan bertukar fungsi menjadi suatu kegiatan untuk mencari
kepuasan, menyalurkan hobi, dan hanya sebagai alat pemuas kebutuhan.
Perkembangan industri yang pesat di era globalisasi ini membuat
penyediaan barang berlimpah, sehingga masyarakat lebih mudah dalam
mencari dan memenuhi kebutuhannya. Sebagaimana yang dikemukakan
Sari (2017) dalam detik.com bahwa konsumen Indonesia memiiki 44%
kecenderungan lebih untuk membeli barang mewah. Berdasarkan data
yang diambil dari Cagemini Asia Pasific Wealth Report, Indonesia ada
diposisi ketiga dalam hal konsumsi barang mewah, di bawah India dan
China di tiga teratas, bahkan mengalahkan Thailand, Taiwan, Hongkong,
Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Sementara, Hasil riset yang dirilis oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dalam geotimes.com, menunjukkan bahwa ternyata
masyarakat Indonesia tergolong sebagai tipe masyarakat yang memiliki
tingkat kepercayaan diri tinggi dalam perilaku konsumtifnya. Bila
disandingkan dengan negara-negara lain yang pertumbuhan di sektor
ekonominya cukup mapan dibandingkan Indonesia semisal Skandinavia
dan Swiss, Indonesia ternyata menduduki peringkat ketiga negara dengan
penduduk yang terbilang cukup konsumtif dari total 106 negara yang
dijadikan sampel penelitian. Sedangkan kedua negara tersebut
(Skandinavia dan Swiss), justru malah menempati urutan ke-60 dan 70.
Meskipun dari sisi psikologis keseharian aktivitas konsumsi masyarakat

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 3


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
kita diakui penuh percaya diri, hal ini bukanlah sebuah prestasi yang patut
untuk dibanggakan. Justru menurut sekian pengamat ia merupakan
pertanda akan mewabahnya budaya konsumerisme yang menjangkiti
penduduk negeri ini dan menjadi persoalan yang cukup serius.
Istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan
perilaku konsumen dalam kehidupan manusia. Dewasa ini salah satu gaya
hidup konsumen yang cenderung terjadi di dalam masyarakat adalah gaya
hidup yang menganggap materi sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan
kepuasan tersendiri, gaya hidup seperti ini dapat menimbulkan adanya
gejala konsumtifisme, sedangkan konsumtifisme dapat didefinisikan
sebagai pola hidup individu atau masyarakat yang mempunyai keinginan
untuk membeli atau menggunakan barang dan jasa yang kurang atau tidak
dibutuhkan sebagaimana yang dikatakan Lestari (dalam Sari 2017: 3)
Barang-barang yang dahulu dianggap sebagai kebutuhan sekunder,
kini berubah menjadi kebutuhan primer, dan kebutuhan tersier telah
menjadi kebutuhan sekunder bahkan menjadi kebutuhan primer. Begitu
juga dengan kebutuhan tersier yang bersifat hiburan pada saat ini telah
banyak yang menjadi kebutuhan primer. Gaya hidup mewah yang
diperkenalkan kepada masyarakat mulai dari media cetak, media
elektronik, media sosial menjadi pedoman masyarakat saat ini terutama di
kalangan remaja. (Sari 2017: 3)
Sedangkan, sebagaimana yang dikatakan Irwanto (1994) sebagai
berikut.
Periode remaja adalah dianggap masa transisi dalam periode
anak-anak ke periode dewasa. Periode ini dianggap sebagai
masa-masa yang sangat penting dalam kehidupan seseorang
khususnya dalam pembentukan kepribadian individu. Dalam
periode ini apa yang diperoleh dalam masa-masa sebelumnya
diuji dan dibuktikan sehingga dalam periode selanjutnya
individu telah mempunyai suatu pola pribadi yang lebih mantap.
Solomon (dalam Zebua, dkk. 2001) mengemukakan bahwa

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 4


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja terkadang
menciptakan hal-hal yang tidak menentu sehingga mendorong
mereka untuk menemukan dan memiliki jati diri yang unik
sebagai individu yang berarti. Pada masa sekarang ini, pilihan
aktivitas, teman dan penampilan seringkali menjadi hal penting
untuk diterima secara sosial.
Perubahan sosial yang cepat sering menimbulkan kondisi
pertentangan dan ketidakjelasan nilai dan norma yang menjadi
pedoman berperilaku dalam masyarakat. Mobilitas sosial yang
tinggi dan informasi-informasi yang diterima dari media massa,
menyebabkan masuknya norma atau nilai-nilai baru dalam
kehidupan. Remaja sebagai salah satu bagian dari lapisan
masyarakat juga terkena dampak dari situasi tersebut. Tekanan
dan tuntutan masyarakat terhadap remaja agar sesuai harapan
sosial, seperti tercermin dalam tugas-tugas tersebut.
Remaja menjadi sasaran utama bagi pemasaran berbagai
produk industri karena dinilai sebagai salah satu pasar potensial
bagi produsen. Remaja merupakan kelompok konsumen yang
memiliki karakteristik yang khas, seperti mudah tertarik pada
mode, mudah terbujuk oleh iklan dan rayuan penjual, tidak
hemat, kurang realistis, romantis, dan impulsive. mudah
terpengaruh teman sebaya, suka ikut-ikutan dan, menghabiskan
uangnya untuk kebutuhan yang kurang atau tidak diperlukan.
Karakteristik ini memudahkan mereka terjerat dalam perilaku
membeli yang kurang efisien atau lebih dikenal dengan perilaku
konsumtif.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami dari kelompok I Kelas XI
IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih akan mengadakan penelitian mengenai
“Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri Kelas XI IPA SMA Negeri 02
Prabumulih” yang kami nilai sangat penting untuk dilakukan. Rencana
kegiatan tersebut dituangkan dalam proposal penelitian ini.

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 5


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
2. Perumusan Masalah
Penelitian terhadap tingkat perilaku konsumtif remaja putri kelas
XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran yang jelas dan komprehensif tentang fenomena konsumtifime
yang terjadi pada remaja putri dalam kehidupan sehari – hari mereka.
Penilaian yang dilakukan sehubungan dengan hal tersebut meliputi skala
prioritas mereka serta faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi hal
tersebut.
Penilaian terhadap skala prioritas kebutuhan dimaksudkan untuk
mengetahui kecenderungan aktivitas konsumsi remaja putri terhadap hal –
hal tertentu. Adapun penilaian terhadap faktor internal dan eksternal ialah
untuk mengetahui penyebab yang melatarbelakangi aktivitas konsumsi
remaja putri yang cenderung konsumtif tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Bagaimana tingkat perilaku konsumtif remaja putri kelas XI IPA
SMA Negeri 02 Prabumulih ?
b. Bagaimana skala prioritas kebutuhan remaja putri kelas XI IPA
SMA Negeri 02 Prabumulih ?
c. Apa yang menjadi penyebab perilaku konsumtif remaja putri kelas
XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih ?
d. Bagaimana cara mengatasi perilaku konsumtif remaja putri kelas
XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih ?

a) Tujuan Penelitian
a. Mengetahui tingkat perilaku konsumtif remaja putri kelas XI
IPA SMA Negeri 02 Prabumulih.
b. Mengetahui penyebab perilaku konsumtif remaja putri kelas
XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih.
c. Mengetahui cara mengatasi perilaku konsumtif.

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 6


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
b) Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
para siswa SMA Negeri 02 Prabumulih dalam mengetahui tingkat perilaku
konsumtif remaja putri SMA Negeri 02 Prabumulih agar mereka dapat
mengantisipasi bahkan menghindari perilaku tersebut dengan cermat. Hasil
penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi landasan bagi para guru
dalam mengajarkan dan menanamkan kepribadian tidak konsumtif pada
diri siswanya. Bagi orangtua, penelitian ini dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat serta penyebab perilaku konsumtif tersebut, sehingga
kedepannya mereka dapat membatasi dan menanggulangi perilaku ‘buruk’
yang ada di dalam diri anak mereka.

c) Definisi Operasional
Perilaku konsumtif adalah perilaku yang mengarah pada pola hidup
dengan keinginan untuk membeli barang - barang yang kurang atau tidak
diperlukan dan perasaan tidak puas selalu menyertai bila barang-barang
yang diinginkan belum dimiliki. Keadaan seperti ini menjamur di kalangan
remaja. Perilaku konsumtif yang diteliti dalam penelitian ini ialah perilaku
konsumtif yang ada di dalam diri remaja putri kelas XI IPA SMA Negeri 02
Prabumulih.

B. Tinjauan Pustaka
Anggasari (dalam Wahidah 2013: 2) “Perilaku konsumtif adalah
tindakan membeli barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga
sifatnya menjadi berlebihan.” Pola perilaku konsumtif yang dimaksud
yakni adalah pola pembelian dan pemenuhan kebutuhan yang lebih
mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan dan cenderung
dikuasai oleh hasrat keduniawian dan kesenangan semata.
Lebih jauh Kartodiharjo (1995) menjelaskan bahwa perilaku
konsumtif sebagai social ekonomi perkembangannya dipengaruhi oleh
faktor kultural, pentingnya peran mode yang mudah menular atau

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 7


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
menyebabkan produk-produk tertentu. Di samping itu sikap seseorang
seperti orang tidak mau ketinggalan dari temannya atau penyakit kultural
yang disebut “gengsi” sering menjadi motivasi dalam memperoleh produk.
Pendapat yang lain dikemukakan Setiaji (1995) menyatakan bahwa
perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku
berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana.
Sebagai akibatnya mereka kemudian membelanjakan uangnya dengan
membabi buta dan tidak rasional, sekedar untuk mendapatkan barang-
barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol
keistimewaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumtif adalah perilaku individu yang ditujukan untuk konsumsi atau
membeli secara berlebihan terhadap barang atau jasa, tidak rasional, secara
ekonomis menimbulkan pemborosan, lebih mengutamakan kesenangan
daripada kebutuhan dan secara psikologis menimbulkan kecemasan dan
rasa tidak aman.
Fromm (1995) mengatakan bahwa keinginan masyarakat dalam era
kehidupan yang modern untuk mengkonsumsi sesuatu tampaknya telah
kehilangan hubungan dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Membeli
saat ini sering kali dilakukan secara berlebihan sebagai usaha seseorang
untuk memperoleh kesenangan atau kebahagiaan, meskipun sebenarnya
kebahagiaan yang diperoleh hanya bersifat semu.
Wahidah (2013: 2) mengungkapkan bahwa modernisasi
menghadirkan perubahan sosial, meliputi dibidang ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat, kesenian, dan hal lainnya. Modernisasi digunakan untuk
menunjukkan pada berbagai tahapan perkembangan sosial yang didasarkan
pada industrial, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bangsa yang
modern, urbanisasi, infrastruktur atau tata kota dan lain sebagainya.
Adanya era modernisasi ini menjadikan tingkat keragaman kebutuhan
manusia semakinmeningkat. Hal ini menjadi peluang bagi produsen untuk
berlomba-lomba memberikan inovasi baru. Produk yang menarik dengan

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 8


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
kualitas yang baik menjadi incaran bagi setiap konsumen, sehingga
semakin banyak produk-produk maupun jasa yang ditawarkan oleh
produsen kepada konsumen. Keinginan untuk membeli sesuatu ini biasa
muncul dikarenakan melihat iklan di televisi dengan rayuan-rayuan iklan
yang diberikan, ikut-ikutan teman yang mengikuti mode yang sedang
berkembang, dan seringkali mementingkan gengsinya agar tidak
ketinggalan zaman. Hal ini sejalan dengan pendapat Sumartono (dalam
Wahidah 2013: 3) “Seseorang akan melakukan perilaku konsumtif dengan
mengacu pada apa yang ditentukan oleh kelompok referensinya” hal ini
diperjelas oleh Sehiffmann dan Kanuk (dalam Wahidah 2013: 3)
“Kelompok referensi merupaan tempat bagi individu untuk melakukan
perbandingan, memberi nilai, informasi, dan menyediakan suatu
bimbingan ataupun petunjuk untuk melakukan konsumsi.
Berdasarkan pendekatan psikologi konsumen, remaja khususnya
putri merupakan kelompok konsumen yang memiliki karakteristik khas
seperti mudah tertarik pada mode, mudah terbujuk iklan dan rayuan
penjual, tidak hemat, kurang realistik, romantis dan impulsif. Karakteristik
ini tampaknya memudahkan mereka terjerat dalam perilaku membeli
kurang efisien. Selain karakteristik tersebut, Solomon (dalam Estetika
2013) mengemukakan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada
remaja terkadang menciptakan hal-hal yang tidak menentu sehingga
mendorong mereka untuk menemukan dan memiliki jati diri yang unik
sebagai individu yang berarti. Pada masa sekarang ini, pilihan aktivitas,
teman dan penampilan seringkali menjadi hal penting untuk diterima
secara sosial. Lebih jauh Solomon (dalam Estetika, 2013) menjelaskan
bahwa remaja menaruh perhatian yang lebih besar dalam hal penampilan.
Sehubungan dengan hal tersebut, biasanya remaja akan bersikap lebih aktif
mencari masukan dari teman maupun iklan agar dapat menampilkan diri
secara menarik. Akibat selanjutnya adalah banyak remaja yang terjerat
dalam perilaku konsumtif.

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 9


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
Perilaku konsumtif biasanya terjadi pada perempuan sebagaimana
di nyatakan oleh Rahmani (dalam Wahidah, 2013: 3), “Terdapat beberapa
kecenderungan perilaku konsumtif pada perempuan dimana perempuan
senang membeli barang yang sebenarnya tida di butuhkan, tanpa malu-
malu perempuan suka meniru gaya atau selera orang lain yang dianggap
nya lebih dari dia, dan perempuan cenderung konsumtif dan bergaya hidup
mewah.. dan sebagaimana yang dinyatakan oleh Mangkunegara (dalam
Wahidah, 2013: 3), “Remaja adalah konsumen yang mudah terpengaruh
oleh rayuan penjual, mudah terbujuk rayuan iklan, terutama pada kerapian
kertas bungkus yang dihiasi dengan warna-warna menarik, selain itu,
remaja adalah pembeli yang tidak berfikir hemat dan kurang realitistis dan
impulsif”. Munculnya perilaku konsumtif dikalangan remaja dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal. sebagaimana dikemukakan oleh Sumartono
(dalam Wahidah 2013: 3). Munculnya perilaku konsumtif disebabkan oleh
faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal yang berpengaruh
pada perilaku konsumtif individu adalah kebudayaan, kelas sosial,
kelompok referensi, keluarga dan demografi. sedangkan faktor internal
yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah motivasi, harga
diri, pengamatan, dan proses belajar, kepribadian dan konsep diri, serta
gaya hidup. Tuntutan zaman yang semakin maju mau tidak mau
menyebabkan masyarakat juga turut mengikutinya. Karena asumsi publik
menyatakan jika orang tidak mengikuti trend setter, ia dianggap katrok
atau ketinggalan zaman. Hal itulah yang menjadikan siswa kebanyakan
untuk mengikuti pola hidup yang konsumtif. Masa remaja akan terjadi
perubahan dalam bentuk fisik, sosial, emosi, dan minat. Menurut Hurlock
(dalam Wahidah, 2013: 3), “Masa remaja adalah masa-masa perubahan
sosial, yang dijelaskan bahwa pengaruh kelompok lebih kuat dikarenakan
remaja lebih banyak menggunakan waktunya untuk aktifitas di luar rumah.
Hal tersebut menyebabkan pengaruh teman sebaya terhadap sikap,
pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku terkadang lebih besar
daripada pengaruh dari keluarga. Perubahan minat pribadi pada remaja

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 10


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
seperti minat pada pakaian dan penampilan diri salah satunya dapat
diakibatkan oleh pengaruh temen-teman sebaya sehingga membuat remaja
sesuai dengan lingkungannya. Usaha remaja untuk dapat diakui
eksistensinya oleh kelompoknya dapat mengakibatkan beberapa remaja
berperilaku konsumtif (Hurlock, dalam Wahidah, 2013: 3).
Herdiyanta (dalam Sari 2017: 4) bahwa remaja memang butuh
untuk bersosialisasi dengan kelompoknya. Mereka akan berusaha dengan
sekuat tenaga untuk mempelajari dan berusaha untuk mengidentifikasi
dirinya supaya lingkungan menerima dirinya. Oleh karena itu remaja
paling tidak betah untuk berdiam diri di rumah karena mereka merasa ada
tuntutan untuk bergaul dan berkumpul dengan rekan-rakannya. Mereka
khawatir jika tidak muncul dari peredaran maka akan ketinggalan trend,
terlupakan, dan akhirnya tersisih. Penyesuaian diri pribadi dan
penyesuaian sosial sangat dipengaruhi oleh sikap teman-teman sebaya
terhadap pakaian, maka sebagian besar remaja berusaha keras untuk
menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelompok dalam hal
berpakaian. Minat pada penampilan diri tidak hanya mencakup pakaian,
tetapi juga mencakup perhiasan pribadi, kerapian, daya tarik dan bentuk
tubuh yang sesuai. Penampilan diri terutama di hadapan teman-teman
sebaya merupakan petunjuk yang kuat dari minat remaja dalam
bersosialisasi. Alasannya bahwa hal ini merupakan bukti dari
kebersamaannya dengan teman-teman sebaya sebagaimana yang
dinyatakan oleh Hurlock (dalam Sari 2017: 4).
Sehubungan dengan hal ini, Lestari (dalam Sari 2017: 5)
mengungkapkan sebagai berikut.
Penampilan yang menarik akan membawa remaja pada
penilaian yang baik tentang karakteristik pribadinya dan
akan membantu proses penerimaan sosial. Dalam hal ini
peran anggota keluarga terutama orang tua akan sangat
membantu, begitu juga dengan peran kelompok sebaya.
Selain itu pada sikap dan cara berfikir merupakan faktor

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 11


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
yang sangat penting dalam hal ini, karena sangat
mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang.
Mungkin seseorang akan berfikir satu dua kali atau lebih
sebelum memutuskan pilihannya terhadap suatu produk
yang ingin dibeli apalagi pembelian tersebut menggunakan
kredit card. Sehingga sikap dan pola berfikir yang baik dari
konsumen akan menghasilkan suatu konsep diri yang positif
pula, yang nantinya akan menghindarinya dari perilaku-
perilaku konsumtif yang bersifat pemborosan.
Dilansir dari laman moeslema.com , Perilaku ini juga disebabkan
oleh beberapa hal, yakni
a. Gaya Hidup (Mengikuti mode/tren)
b. Mendapat pengakuan diri
c. Mendapat kepuasan pribadi
d. Mendapatkan diskon / penawaran menarik
e. Memperbaiki penampilan
Sebagaimana dikutip dari laman www.sweetcandy-
just4me.blogspot.com, Perilaku konsumtif sendiri membawa dampak bagi
kehidupan manusia, yakni dampak positif dan negatif. Dampak positif
tersebut diantaranya :
a. Membuka dan menambah lapangan pekerjaan, karena akan
membutuhkan tenaga kerja lebih banyak untuk memproduksi
barang dalam jumlah besar.
b. Meningkatkan motivasi konsumen untuk menambah jumlah
penghasilan, karena konsumen akan berusaha menambah
penghasilan agar bisa membeli barang yang diinginkan dalam
jumlah dan jenis yang beraneka ragam.
c. Menciptakan pasar bagi produsen, karena bertambahnya jumlah
barang yang dikonsumsi masyarakat maka produsen akan
membuka pasar-pasar baru guna mempermudah memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 12


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
Namun, perilaku konsumtif juga membawa dampak negatif bagi
kehidupan manusia, yakni :
a. Pola hidup yang boros dan akan menimbulkan kecemburuan sosial,
karena orang akan membeli semua barang yang diinginkan tanpa
memikirkan harga barang tersebut murah atau mahal, barang
tersebut diperlukan atau tidak, sehingga bagi orang yang tidak
mampu mereka tidak akan sanggup untuk mengikuti pola
kehidupan yang seperti itu.
b. Mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang akan lebih
banyak membelanjakan uangnya dibandingkan menyisihkan untuk
ditabung.
c. Cenderung tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang, orang
akan mengkonsumsi lebih banyak barang pada saat sekarang tanpa
berpikir kebutuhannya di masa datang
Pada kehidupan para remaja yang emosi dan mentalnya cenderung
masih labil, perilaku konsumtif cenderung membawa lebih banyak dampak
negatif dibandingkan dampak positif. Sehingga, perilaku konsumtif
menjadi salah satu hal yang wajib dihindari para remaja.

C. Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis penelitian yang kami rumuskan
ialah tingkat perilaku konsumtif pada remaja putri kelas XI IPA SMA Negeri 02
Prabumulih cenderung tinggi.

D. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode observatif atau survei.
Tujuannya adalah mengkaji tingkat perilaku konsumtif pada diri remaja putri
kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih berdasarkan berbagai aspek yang
mempengaruhinya.

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 13


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
Data ini kami peroleh dari 10 responden yakni remaja putri yang dipilih
acak dari setiap kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan metode kuesioner (Angket). Kuesioner yang dirancang
berupa kuesioner campuran (terbuka dan tertutup), artinya para responden akan
mengisi kuesioner sesuai dengan pilihan jawaban yang telah disediakan, disertai
dengan alasan mereka dalam memilih pilihan tersebut. Waktu pengumpulan data
juga dilakukan secara cross section atau insidental, artinya hanya dilakukan satu
kali pada waktu tertentu saja.
Analisis data yang dilakukan terhadap perilaku konsumtif yang meliputi
jumlah uang yang digunakan untuk kegiatan konsumsi, barang yang dibeli atau
dikonsumsi, penyebab kegiatan konsumsi, sarana, serta tingkat kesadaran
responden terhadap kegiatan konsumsi yang dirinya lakukan. Untuk mengetahui
tingkat perilaku konsumtif remaja putri kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih
juga digunakan teknik pengolahan data tabulasi.
Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh gambaran yang jelas dan
komprehensif terhadap tingkat perilaku konsumtif remaja putri kelas XI IPA SMA
Negeri 02 Prabumulih, yang selanjutnya dapat dijadikan tolok ukur bagi para
remaja putri dan orangtua, serta berbagai pihak agar kedepannya dapat
membimbing dan mengarahkan para remaja putri agar dapat mengantisipasi serta
menghindari perilaku konsumtif.

E. Pelaksana Penelitian
Pihak yang akan melaksanakan penelitian ini ialah anggota dari
kelompok I kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih, yang terdiri dari :
a. Achmad Faja Perdana Alexander
b. Amanda Amelia Utami
c. Gebby Novalisza
d. Kalisna Mujdalipah
e. Rysman Gyto Sihombing

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 14


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
F. Fasilitas Penelitian
Fasilitas yang digunakan dalam penelitian adalah beberapa ruang
kelas XI IPA para responden. Di sanalah para responden akan mengisi
lembar angket penelitian.

G. Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dijadwalkan sebagai berikut :

No. Nama Kegiatan Bulan

Persiapan : Penyusunan Proposal, Penyusunan


1 16 Jan – 29 Jan
Instrumen, dan Studi Dokumentasi
2 Seminar Proposal / Desain Penelitian 29 Jan
3 Pelaksanaan Penelitian 30 Jan – 1 Feb
4 Analisis Data 2 Feb – 4 Feb
5 Penyusunan Laporan 5 Feb – 11 Feb
6 Seminar Hasil Penelitian, Penyerahan Laporan 12 Feb – 13 Feb

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 15


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
H. Daftar Pustaka

 Sari, Novita. (2017) Hubungan Antara Gaya Hidup Hedonis Dan Perilaku
Konsumtif Dengan Perilaku Melanggar Peraturan Etika Berbusana
Mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY.pdf

 Wahidah, Nurul.(2013) Pengaruh Perilaku Konsumtif Terhadap Gaya


Hidup Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN.pdf

 Estetika, Mia. (2013) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Perilaku Konsumtif Siswa Perempuan Kelas XII IPS.pdf

 https://geotimes.co.id/opini/konsumerisme-pergeseran-falsafah-hidup-
masyarakat-indonesia/amp/ yang diambil tanggal 16 Januari 2019

 https://moeslema.com/2707/5-penyebab-perilaku-konsumtif/

 http://sweetcandy-just4me.blogspot.com/2010/11/dampak-positif-dan-
negatif-dari.html?m=1

 https://www.kitapunya.net/2015/07/pengertian-dampak-positif-negatif-
konsumtif.html?m=1

 https://generasiemas25.blogspot.com/2017/06/gaya-hidup-konsumtif-
masyarakat_5.html?m=

 https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/mxhfw2

 https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/08/110746226/OJK.Ora
ng.Indonesia.Makin.Konsumtif

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 16


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
I. Lampiran
Berikut ini kami lampirkan lembar kuesioner (Angket) yang akan kami
gunakan dalam tahapan pengumpulan data :

Proposal Penelitian mengenai “Tingkat Perilaku Konsumtif Remaja Putri 17


Kelas XI IPA SMA Negeri 02 Prabumulih”
Kelompok I Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 02 Prabumulih
Proposal Penelitian : Tingkat Perilaku Remaja Putri Kelas XI IPA 19
SMA Negeri 02 Prabumulih
Kelompok 1 Kelas XI IPA 1

You might also like