You are on page 1of 2

26-03-2019 1/2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id

HKN KE-54, MASYARAKAT DIMINTA WASPADAI SEGALA JENIS PENYAKIT


DIPUBLIKASIKAN PADA : SENIN, 12 NOVEMBER 2018 00:00:00, DIBACA : 2.236 KALI

Jakarta, 12 November 2018

Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional ke-54, Menteri Kesehatan (Menkes) RI


Nila Moeloek meminta masyarakat waspada terhadap segala jenis penyakit.

''lndonesia sekarang sedang menghadapi transisi epidemiologi. Terkait dengan


penyakit, kita menghadapi tiga beban penyakit (triple burden of diseases),'' ucap
Menkes Nila.

Tiga beban penyakit itu adalah pertama, telah bergesernya penyakit menular ke
arah penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes,
kanker, dan sebagainya. Kedua, muncul ancaman penyakit infeksi baru, seperti flu
burung, ebola, dan TBC Resisten Obat. Ketiga, masyarakat masih dihadapkan
pada masalah penyakit menular yang belum selesai, seperti Demam Berdarah,
TBC, Malaria, HIV/AIDS, Filariasis, dan Kecacingan.

Terkait masalah gizi, lndonesia menghadapi beban ganda (double burden of nutition problem). Di satu sisi Indonesia menghadapi masalah undernutrisi (gizi
kurang, pendek/stunting, dan kurus), di sisi lain Indonesia telah dihadapkan pada masalah overnutrisi, yakni masalah obesitas / kegemukan.

Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan berbagai indikator pembangunan kesehatan
mengalami kenaikan, namun juga masih ada indikator yang perlu terus diperbaiki dan ditingkatkan.

Angka stunting pada Balita telah turun dari 37,2% tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018. Hal ini sejalan dengan perbaikan pada beberapa indikator
Kesehatan lbu dan Anak, seperti antenatal care, persalinan oleh tenaga kesehatan, perawatan ibu nifas, dan pelayanan kesehatan pada Bayi dan Balita.

Di sisi lain, indikator-indikator Penyakit Tidak Menular telah menunjukkan kenaikan dari sisi angka kejadian. Prevalensi Kencing Manis berdasarkan pemeriksaan
darah telah meningkat dari 6,9 % pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018, Hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah telah meningkat dari
25,8% pada tahun 2013 menjadi 34,1 % pada tahun 2018. Perilaku merokok pada remaja juga meningkat dari 7,2 % pada tahun 2013 menjadi 9,1 persen pada
tahun 2018.

Sebagai bentuk pencegahan, maka perilaku hidup sehat di masyarakat masih perlu ditingkatkan. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa perilaku makan buah

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/2 26-03-2019

dan sayur yang cukup, yakni 5 porsi per hari sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baru mencapai 5 %.

Sementara itu, perilaku aktivitas fisik juga masih perlu ditingkatkan, karena masih 33,5 % penduduk di atas 10 tahun yang aktivitas fisiknya kurang.

''Saya berharap bahwa Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Program lndonesia Sehat dengan Pendekatan Ketuarga dapat diimplementasikan lebih operasional
dan konkrit di tengah-tengah masyarakat,'' kata Menkes.

Ia juga meminta kepada jajaran kesehatan dan juga lintas sektor untuk mempergunakan data dan informasi pendataan Keluarga Sehat menjadi dasar intervensi
baik di sektor kesehatan maupun lintas sektor dalam rangka menyelesaikan perniasalahan kesehatan secara tuntas di tingkat keluarga.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes
melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. (D2)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 26-03-2019 05:03

You might also like