You are on page 1of 18

SMART INOVATION OF WRITING

ENGINEERING PHYSICS WEEK 9th EDITION

JUDUL KARYA TULIS


XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

LOGO
PERGURUAN
TINGGI

Disusun Oleh :
Nama Ketua Kelompok (NIM) Angkatan xxxx
Nama Anggota Kelompok 1 (NIM) Angkatan xxxx
Nama Anggota Kelompok 2 (NIM) Angkatan xxxx

NAMA PERGURUAN TINGGI


KOTA
TAHUN
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

1. JudulKaryaTulisIlmiah :
2. KetuaKelompok
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Nama PTN/PTS :
e. AlamatRumah/Telp/HP :
f. Alamat email :
3. AnggotaKelompok : … Orang
4. DosenPembimbing
a. Nama LengkapdanGelar :
b. NIDN :
c. AlamatRumahdan HP :

Surabaya, ………….. 20..


Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Fisika ITS, Ketua Kelompok,

(………………………………...) (…………….....)
NIP. NIM.

Dosen Pendamping,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan / Wakil Dekan,
(Pilih salah satu, sesuai alur kampus)

(..................................................................) (………………….)
NIP. NIDN.
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama Ketua : Nicolaus ElkaYudhatama
Tempat, Tanggal Lahir :Magetan, 31 Mei 1998
Jurusan/ Fakultas : Teknik Kimia/Teknik
Universitas : Universitas Gadjah Mada
Nama Anggota 1 :
Tempat, Tanggal Lahir :
Jurusan/ Fakultas :
Universitas :
Nama Anggota 2 :
Tempat, Tanggal Lahir :
Jurusan/ Fakultas :
Universitas :
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis saya dengan judul :
…………………………Judul KTI (format Bold)……………………..............
………………………………………………………………………………………
adalah benar-benar hasil karya sendiri yang memuat inovasi dari pemikiran sendiri atau dari
penelitian yang ada sebelumnya dan bukan merupakan plagiat atau saduran dari karya tulis
orang lain serta belum pernah menjuarai di kompetisi serupa. Apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia
SNOW EPW 9th Edition berupa diskualifikasi dari kompetisi.
Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya

Yang menyatakan

Materai
6000

(Nama Ketua)
NIM.
ABSTRAK
Abstrak: Energi listrik merupakan sumber energi yang sering dimanfaatkan dalam oleh
manusia didalam melakukan aktivitasnya. Di Indonesia, penggunaan energi listrik masih
belum tersebar secara merata di setiap daerah sehingga masih banyak daerah yang belum
memanfaatkan energi listrik. Persebaran pemanfaatan listrik yang belum merata di Indonesia
menjadi salah satu permasalahan untuk mewujudkan poin ke 7 dari Sustainable Development
Goals (SDGs) untuk mewujudkan terjaminnya energi yang mudah didapatkan dan
berkelanjutan bagi seluruh umat manusia pada tahun 2030 nanti. Sumber energi listrik dapat
diperoleh dari konversi bentuk energi lain ke energi listrik salah satunya energi bunyi.
Konversi energi bunyi menjadi energi listrik dapat diperoleh dengan memanfaatkan suatu
alat bernama Piezoelektrik. Prinsip kerja piezoelektrik dalam menghasilkan energi listrik
adalah menggunakan getaran mekanik dari bunyi untuk menghasilkan medan listrik akibat
reorientasi dipol muatan piezoelektrik. Efisiensi piezoelektrik dalam menghasilkan energi
listrik tergantung pada jenis material dan ukurannya. Aplikasi piezoelektrik dapat dilakukan
pada tempat yang menghasilkan sumber bunyi dengan intensitas yang tinggi salah satunya
pabrikgula. Mesin-mesin produksi pabrik yang menghasilkan sumber bunyi dengan intensitas
tinggi (diatas 60 dB) dapat dimanfaatkan untuk menggetarkan muatan dipol pada
piezoelektrik. Piezoelektrik juga dapat dimanfaatkan sebagai peredam bunyi dari mesin
pabrik sehingga dapat mengurangi polusi suara bagi yang dapat menyebabkan penyakit
seperti kehilangan pendengaran akibat paparan bunyi dengan intensitas tinggi selama bekerja
di pabrik. BeberapabagianpabrikgulaBungamayangdi lampungyaitustasiunpemasakan,
stasiunpemutaran, danPower House menghasilkanintensitasbunyi rata-rata sebesar 80-90
desibel yang dapatdikonversimenjadienergilistriksebesar±10 Volt untuksatu set
alatkonversipiezoelektrikdengan Villard multiplier.

Kata Kunci : Piezoelektrik, Pabrik Gula, Energi Bunyi.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmatNya karya tulis ilmiah yang berjudul “Piezosticker Energy Harvester” dapat
diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini berupa sumber data penelitian yang
kami gunakan dalam karya tulis ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan kami ini dan siap menerima kritik dan saran yang konstruktif untuk
pengembangan karya tulis ini di masa mendatang. Semoga karya tulis yang telah kami
buat dapat bermanfaat bagi khalayak umum dalam mewujudkan Sustainable
Development Goals (SDG’s) pada tahun 2030 mendatang, terutama di bidang
terjaminnya energi yang bersih, murah, dan terjangkau bagi masuyarakat di berbagai
belahan dunia.

Yogyakarta. 3 Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1. Intensitas bunyi pabrik gula Bungamayang ....................................................
Tabel IV.2. Intensitas bunyi Pabrik Gula Mumias, Kenya ..................................................
Tabel IV.3 Prediksi Intensitas bunyi Pabrik Gula Madukismo………………………….
Tabel IV.4. Hasil Konversi bunyi menjadi energi listrik dalam berbagai intesitas (dB) ....

DAFTAR GAMBAR
(jika ada)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi listrik merupakan sumber energi yang sering dimanfaatkan oleh manusia di dalam
melakukan aktivitasnya. Di Indonesia, penggunaan energi listrik masih belum tersebar
secara merata sehingga masih banyak daerah yang belum memanfaatkan energi listrik.
Persebaran pemanfaatan listrik yang belum merata di Indonesia menjadi salah satu
permasalahan untuk mewujudkan poin ke 7 dari Sustainable Development Goals (SDGs)
untuk mewujudkan terjaminnya energi yang mudah didapatkan dan berkelanjutan bagi
seluruh umat manusia pada tahun 2030 mendatang. Sumber energi listrik dapat diperoleh
dari konversi bentuk energi lain ke energi listrik salah satunya adalah energi bunyi. Konversi
energi bunyi menjadi energi listrik dapat diperoleh dengan memanfaatkan suatu alat bernama
Piezoelektrik

1.2 Rumusan Masalah


1. Konversi bunyi mesin pabrik gula menjadi energi listrik menggunakan material
piezoelektrik
2. Pemanfaatan alat konversi piezoelektrik dalam upaya mewujudkan Sustainable
Development Goals (SDGs)

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam karya tulis ilmiah “Piezoelectric Energy Harvester” ini
adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai pemanfaatan material
piezoelektrik sebagai sumber energi listrik alternatif dalam upaya mewujudkan SDG’s pada
tahun 2030 dan sebagai prasyarat lomba SNOW EPW ITS 2017.

1.4 Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah penggunaan
material piezoelektrik secara luas untuk menghasilkan energi listrik alternatif menggunakan
sumber bunyi mesin pabrik gula dan sebagai sumber literatur untuk penelitan selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. KonversiBunyiMenjadiListrik
Suara atau yang dikenal pada umumnya dengan bunyi bising, merupakan salah satu dari
sumber energi yang dapat digunakan secara tidak terbatas. Suara pada dasarnya adalah
gelombang mekanik yang berosilasi melalui sebuah medium (seperti air dan udara). Dengan
menganggap suara sebagai sebuah gelombang, maka kita dapat mengandaikan adanya
perpindahan energi dari satu titik ke titik lain melalui medium seperti udara. Perubahan
energi mekanik dari udara menjadi energi listrik dapat dipahami dengan mudah dengan
adanya hokum termodinamika (Gupta dkk, 2014)
Metode untuk mengubah gelombang bunyi menjadi energi listrik pada intinya adalah
suara sebagai gelombang mekanik, ketika berjalan melalui sebuah medium akan menganggu
partikel dari sebuah medium khusus dan gangguan pada medium ini akan menghasilkan
listrik. Ada beberapa cara untuk mengkonversi energi bunyi menjadi energi listrik, salah
satunya adalah dengan menggunakan efek dari material piezoelektrik.(Gupta dkk, 2014)
II.2. Efek Piezoelektrik
Material piezoelektrik merupakan material yang dapat digunakan untuk mengkonversi
energi bunyi menjadi energi listrik. Keramik piezoelektrik biasanya adalah material
polikristalin yang terbagi menjadi daerah-daerah dengan polarisasi yang sama (domain). Jika
sebuah medan elektrik diaplikasikan, dipole pada domain akan berkontraksi atau memanjang
(terjadi perubahan volume). Jika sebuah regangan diberikan kepada material piezoelektrik,
kali ini akan menghasilkan beda potensial. (Kour dan Charif, 2016)

GambarII.1. Prinsip Piezoelektrik


Efisiensi dari alat piezoelektrik dipengaruhi oleh tipe Kristal karena perbedaan sifatnya.
Akan tetapi, Kristal Lead Zirconate Titanate (PZT) dipakai secara luas untuk mendapatkan
efek piezoelektrik yang besar. Kemudahan pembuatan menjadi berbagai bentuk yang
kompleks, kekuatan material yang besar dan daya pakai yang lama, serta resistansi terhadap
kelembaban dan panas pada suhu 100 oC merupakan factor khusus dari PZT.

II.3. Sirkuit Pemanen Energi Bunyi


Fang dkk. (2017) dalam penelitiannya menggunakan penyearah Full-bridge dan pengali
tegangan dalam sirkuit pemanen energi untuk mengubah keluaran berupa arus AC menjadi
arus DC. Sebuah jembatan penyearah full-wave sangat efisien dalam merubah siklus
negative dan positif dari tranduser piezoelektrik menjadi tegangan DC. Sirkuit yang
digunakan unik karena formasinya memungkinkan untuk bagian negative dari sinyal
masukan untuk mengikuti jalur sinyal positif. Tegangan keluaran dari penyearah Full-wave
adalah 0.637 V dari nilai tegangan puncaknya.

Gambar II.2. Multiplier Villard

Gambar II.3. Multiplier Dickson


Duatipe multiplier lain yaitu Villard dan Dickson multiplier ditunjukanpadagambar II.2
dan II.3 secaraberurutan. Pengali tersebut memiliki fungsi yang sama dengan penyearah
tetapi hanya sinyal positif ambien yang digunakan. (Fang dkk, 2017)
BAB III
METODE PENULISAN

III.1.Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini berupa data intensitas bunyi mesin
serta kapasitas produksi per tahun pabrik gula Bungamayang (Santoso, 2008), Pabrik
gula Mumias, Kenya (IUF Sugar & KUSPAW, 2014), dan alat pemanen energi
piezoelektrik (Fang dkk., 2017).

III.2. Tahap Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari penelitian
sebelumnya, berupa intensitas bunyi mesin pabrik gula Bungamayang, Lampung,
Pabrik Gula Mumias, Kenya, dan alat konversi energi bunyi mejadi energi listrik dari
jurnal ilmiah dan literatur lain yang mendukung.

III.3. Tahap Analisis Data


Data yang diperoleh dianalisis dengan metode studi pustaka dan dilaporkan secara
deskriptif.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Dalam literatur “Analisis Kebisingan Pada Proses Produksi Gula Pada Stasiun Masakan,
Putaran, dan Power House di PG Bungamayang, Lampung” (Santoso, 2008) diperoleh
intensitas bunyi untuk stasiun masakan, putaran, dan Power House dalam 3 shift kerja
sebagai berikut :
Lokasi Shift IntensitasBunyi Rata-rata
(dB) (dB)
Pagi 81.94-93.80
StasiunMasakan Sore 83.89-91.28 83.79-92.39
Malam 85.55-92.09
Pagi 71.94-78.08
StasiunPutaran Sore 73.76-83.90 73.46-80.28
Malam 74.69-78.87
Pagi 85.28-98.41
Power House Sore 84.85-99.52 84.45-99.31
Malam 84.43-100
Total rata-rata 80.57-90.66
Tabel IV.1. Intensitas bunyi pabrik gula Bungamayang

Serta berdasarkan Literatur “Occupational Safety and Health Issues in Kenya’s Sugar
Sub-Sector” (IUF dan KUSPAW, 2014) diperoleh data-data seperti tabel diatas dengan nilai-
nilai seperti ini
Lokasi Intensitas Bunyi (dB)
Stasiun Masakan (Boiling) 89.4
Stasiun Puteran (Mills) 77.6
Power House (Turbines) 82.8
Rata-Rata 83.26
Tabel IV.2 Intensitas Pabrik Gula Mumias, Kenya.

Berdasarkan literatur, diketahui juga bahwa Kapasitas Produksi Pabrik Gula


Bungamayang adalah 808,740 ton/tahun (Oktavia, 2014), dan Kapasitas Produksi Pabrik
Gula Mumias adalah 343,442 ton/tahun (IUF dan KUSPAW, 2014).
Maka untuk mencari kapasitas Produksi Pabrik Gula Madukismo dapat dilakukan dengan
teknik Interpolasi.
Karena kebisingan adalah ukuran logaritmik dari tekanan, tekanan berbanding lurus
dengan daya, dan Kapasitas berbanding lurus dengan daya, maka hubungan antara Kapasitas
Produksi dan Kebisingan adalah :
𝑃0 2
𝑆𝑃𝐿 = 10 log( )
𝑃ref
Dengan SPL adalah tingkat kebisingan (dB), 𝑃0 adalah tekanan suara pada mesin (Pa),
serta 𝑃ref adalah tekanan Referensi (Pa), nilainya tetap untuk setiap alat, maka dapat diangap
sebagai C1.
Hubungan antara Tekanan dan Daya adalah
𝑝
𝑃=
C2
Dengan p adalah daya mesin (W), P = tekanan (Pa), adalah Konstanta yang akan dicari.
Hubungan daya dengan kapasitas Produksi adalah
p = C3 . PC
dengan PC adalah kapasitas Produksi pertahun dan C3 adalah suatu konstanta.
Sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut
𝐶3
𝑆𝑃𝐿 = 10. 𝐶1 log( . 𝑃𝐶)𝐶4
𝐶2
𝑆𝑃𝐿 = 𝐶A log (𝐶B PC)
Maka untuk Pabrik gula Madukismo yang memiliki Kapasitas Produksi per tahun sebesar
400.000 ton (Kinanti, 2014).kebisingan yang dihasilkan adalah sebagai berikut
Nama Port Intensitas Kebisingan (dB) Nilai Konstanta Intensitas
Kebisingan Pada
PG Madukismo
Bungamayang Mumias 𝐶A 𝐶B
(dB)
-31
Boiling Port 88.09 89.4 -3.56 2.89x10 88.78
Mills Port 76.87 77.6 -1.86 7.42x10-48 77.24
Turbines 91.88 82.8 24.47 7.03x10-3 84.40
Rata-rata 85.62 83.26 6.36 3.57x107 83.66
Tabel IV.3 Prediksi Intensitas kebisingan pada Pabrik Gula Madukismo

Berdasarkan penelitian Fang dkk. (2017),digunakan material piezoelektrik dengan tipe


Q220-A4-503YB dan diperoleh data berupa hubungan intensitas bunyi yang masuk dan
output berupa beda tegangan sebagai berikut :
Sound Output Full Wave Villard Voltage Dickson Voltage
Level Piezoelectric (Rectifier Circuit) Multiplier Multiplier
(dB) (2-Stage) (2-Stage)
Vrms Vm Vout Ratio of Vout Ratio of Vout Ratio of
(V) (V) (VDC) Conversion (VDC) Conversion (VDC) Conversion
50 0.002 0.003 0.002 Not activate 0.005 Not activate 0.005 Not activate

60 0.017 0.024 0.009 Not activate 0.010 Not activate 0.031 Not activate

70 0.094 0.133 0.069 Not activate 0.053 Not activate 0.085 Not activate

80 1.121 1.715 1.087 0.634 3.249 1.894 3.345 1.95

90 3.705 5.239 3.323 0.634 9.773 1.939 9.010 1.72

96 3.894 5.506 3.504 0.636 9.817 1.783 9.593 1.74

Tabel IV.4. Hasil Konversi bunyi menjadi energi listrik dalam berbagai intesitas (dB)

IV.2. Pembahasan
IV.2.1. konversi bunyi pabrik gula menjadi energi listrik menggunakan material
piezoelektrik
Berdasarkan data pada tabel IV.2, semakin tinggi intensitas bunyi (dB) masukan maka
akan dihasilkan output tegangan yang semakin tinggi juga. Tegangan keluaran paling tinggi
dihasilkan apabila menggunakan multiplier Villard pada intensitas bunyi 90-96 desibel dan
menggunakan multiplier Dickson untuk intensitas bunyi 50-80 desibel. Persamaan rasio
konversi yang digunakan dalam table untuk ketiga multiplier adalah sebagai berikut :
𝑣𝑜𝑢𝑡
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐾𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 =
𝑣𝑚
∗ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑣𝑚 = 1.414 𝑣𝑟𝑚𝑠
Pada multiplier Villard dan Dickson, tidak didapatkan rasio konversi karena multiplier
tegangan tidak teraktivasi pada intensitas bunyi dibawah 80 dB.
Dengan asumsi penggunaan alat yang sama dalam penelitian Fang dkk. (2017) untuk
menghasilkan energi listrik menggunakan sumber bunyi pabrik gula Madukismo,
perbandingan intensitas bunyi pabrik gula dengan rata-rata 80-90 desibel akan menghasilkan
output tegangan sebesar 1-3.3 Volt untuk sirkuit full wave, 3.2-9.8 Volt untuk Villiard
multiplier, dan 3.3-9 Volt untuk Dickson multiplier.
Output tegangan sebesar±10 Volt maksimum akan diperoleh apabila menggunakan trans
duser piezoelektrik dengan multiplier Villard untuk satu set alat tersebut. Jumlah tegangan
listrik yang dihasilkan akan lebih besar dengan bertambahnya jumlah set alat piezoelektrik
yang digunakan.
IV.2.2. Pemanfaatan alat konversi piezoelektrik dalam upaya mewujudkan Sustainable
Development Goals (SDGs)
Alat konversi transduser piezoelektrik dengan Villard multiplier yang menghasilkan
tegangan keluaran searah maksimum sebesar 10 Volt merupakan suatu terobosan yang
efisien dalam mewujudkan SGDs poin ke 7 yaitu energi yang murah dan bersih. Sumber
energi yang digunakan berupa energi bunyi tidak menghasilkan polusi sehingga termasuk
energi bersih dan jumlahnya yang tidak terbatas sehingga terbarukan. Selain itu, dapat pula
dihasilkan energi sebesar 30 dB apabila menggunakan tipe Q220-503YB-68Hz (Fang,
2017). Apabila dikalkulasi dengan persamaan (1), maka akan menghasilkan energi sebesar 1
W. Tetapi karena bunyi merambat ke segala arah dan ukurannya yang sangat kecil, maka
sangat memungkinkan untuk dipasang parallel sejumlah 1.000.000 unit untuk dipasang
sehingga menghasilkan energi sebesar 1.000.000 W atau 1 MW untuk seluruh instalasi.
Sehingga dapat digunakan untuk menghemat energi sebesar 5%, dengan estimasi
penggunaan energi untuk Pabrik Gula sebesar 20 MW (Ningsih, 2016). Memang nilainya
masih terlampau kecil, karena alat ini masih bersifat baru. Namun seiring perkembangan
zaman, akan ditemukan bahan yang mampu bergetar dan menghasilkan energi listrik lebih
besar sehingga alatnya mampu menjadi sumber energi utama.
Energi listrik yang dihasilkan ini diatas voltase baterai primer dan sekunder pada
umumnya sehingga dapat digunakan untuk menggantikan baterai konvensional di pasar.
Limbah baterai berupa logam berat seperti merkuri, cadmium, dan timbal yang merusak
lingkungan dapat diminimalisir dengan adanya sumber energi bersih hasil konversi
piezoelektrik ini. Pengurangan limbah baterai alkaline juga merupakan suatu upaya untuk
mewujudkan SDGs poin ke-13 yaitu mengantisipasi perubahan iklim yang terjadi di dunia.
BAB V
PENUTUP
.V.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil berdasarkan data literatur yang diperoleh yaitu intensitas bunyi
rata-rata di sector pemasakan, pemutaran, dan power house pabrik gula Madukismo sebesar
desibel. tegangan output searah paling besar dihasilkan dengan menggunakan multiplier
Villiard untuk intensitas bunyi di kisaran 90 desibel keatas dan multiplier Dickson untuk
intensitas bunyi di kisaran 50-80 desibel. Energi listrik yang dihasilkan dari konversi energi
piezoelektrik termasuk energi bersih dan terbarukan karena tidak menghasilkan limbah dan
sumber bunyi yang melimpah.
V.2. Saran
 Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai efisiensi konversi bunyi menjadi
energi listrik menggunakan material piezoelektrik
 Perlu adanya sampling di berbagai pabrik gula lain agar diperoleh data yang lebih
akurat mengenai efisiensi alat konversi energi piezoelektrik.
DAFTAR PUSTAKA
Fang L.H., Hassan S.I.S., Rahim R.A., Isa M., Ismail B.B., 2017, Exploring Piezoelectric
for Sound Wave as Energy Harvester, Arau, Universiti Malaysia Perlis
Gupta A., Goel V., Yadav V., 2014, ‘Conversion of Sound to Electric Energy’, International
Journal of Scientific & Engineering Research, Vol. 5, No. 1
IUF Sugar and KUSPAW, 2014, Occupational Safety and Health Issues in Kenya’s Sugar
Sub-Sector, ada di http://www.iuf.org/sugarworkers/wp-content/uploads/2014/09/
PUB-KUSPAW-Research-documents-July-2014.pdf
Kinanti, C.T., 2014, PROSES PRODUKSI GULA SUPER HIGH SUGAR DI PG.
MADUKISMO BANTUL, Semarang, Universitas Katolik Soegijapranata
Kour R., dan Charif A., 2016, ‘Piezoelectric Roads: Energy Harvesting Method Using
Piezoelectric Technology’, Innovative and Energy Research,Vol. 5., No. 1., hh. 1-6
Ningsih, P.D., Zuhri, H., Syukurdi M., Tursina, I., Fujianti, D.S., Adhan. S., 2016,
Penggunaan Steam dan Electricity Pada Industri Gula, Banda Aceh, Universitas Syiah
Kuala
Oktavia, E., 2014, ANALISIS PROSES KERJA DALAM EFISIENSI PRODUKSI DI
PTPN VII UNIT USAHA BUNGAMAYANG, Bogor, Institut Pertanian Bogor
Santoso B., 2008, ANALISIS KEBISINGAN PADA PROSES PRODUKSI GULA PADA
STASIUN MASAKAN, PUTARAN, DAN POWER HOUSE DI PG BUNGAMAYANG,
LAMPUNG, Bogor, Institut Pertanian Bogor
LAMPIRAN
A. Daftar Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Nicolaus ElkaYudhatama


Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 31 Mei 1998
Karya Ilmiah yang Pernah Dibuat :-
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :-

You might also like