Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018/2019
1. Jenis-jenis pompa
A. Non positive displacment
Yang dimaksud dengan pompa Non positive displacment adalah bila pompa
mempunyai karakteristik :
Internal lingkage besar.
perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kapasitasnya.
B. Positive displacement
Yang dimaksud dengan pompa Positive displacment adalah bila pompa
mempunyai karakteristik :
Internal lingkage kecil ( untuk mendapatkan ini dibuat SEAL atau
Presisi)
perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
kapasitasnya. (dengan dibuatnya presisi / SEAL, akan melawan
kebocoran pada saat tekanan naik )
2. Fungsi Katup Kontrol pada sistem hidrolik
Katup kontrol pada sistem hidrolik alat berat berfungsi untuk mengatur
tekanan fluida, arah aliran fluida, laju aliran rata rata dan kecepatan aliran fluida.
Katup sistem hidrolik merupakan salah satu komponen pada rangkaian sistem
hidrolik alat berat. Jenis maupun ukuran katup sistem hidrolik yang digunakan
menyesuaikan dengan tujuan dari penggunaan katub tersebut. Besar kecilnya
menyesuaikan denga banyak dan sedikitnya aliran fluida yang melewati katup.
Tipe Piston
Tekanan dalam sirkuit bekerja pada ujung piston dan mendorong
katup piston. Apabila tekanan rendah, katup tidak terbuka karena
tekanan tidak cukup melawan gaya spring.
Bila tekanan naik sehingga mampu melawan gaya spring piston akan
mendorong katup piston yang selanjutnya akan membuka lubang dan
membuag oli ke tanki sampai kenaikan tekanan berhenti.
Tipe Pilot.
Tipe ini sama dengan tipe poppet dalam membebaskan tekanan oli
tetapi berbeda saat akhir pembebasan olinya dan mudah dalam
mengatur tekanan seperti mudahnya saat membebaskan oli.
Naiknya tekanan akan menyebabkan pilot valve terbuka sehingga
tekanan pada balance chamber turun dan main valve bergerak kekanan
yang selanjutnya membuka saluran yang lebih besar.
Kegita katup pengontrol tekanan diatas umumya dipakai untuk relief
dan saftey valve.
Make up Valve
Nama lain untuk make up valve adalah suction valve, intake valve,
suction return valve,vacuum dan antivoid valve.
Berfungsi untuk mencegah kevakuman dalam sirkuit hidrolik.
biasanya terpasang antara control valve dan actuator.
Flow Redurcing Valve
Bergungsi untuk mengurangi jumlah oli yang akan menuju
actuator, agar gerakan actuator menjadi lambat, sesuai dengan
bebannya. Dengan lambatnya gerak actuator tersebut maka
operator akan mudah memposisikan attachment sesuai dengan
yang dikehendaki.
Flow Divider
Berfungsi untuk membagi aliran oli dari satupompa menjadi dua
aliran dimana salah satu alirannya konstan. Contok pemakaian flow
divider ini pada motor grader
Demand Valve
Berfungsi untuk menjaga agar aliran oli yang menuju ke sistem
steering selalu konstan. Contoh pemakaian demand valve ini ialah
pada wheel loader.
Double Acting.
Hydraulic ini perinsipnya terlihat pada gambar dibawah. Adapun
contoh pemakaian Double acting ini ialah pada unit-unit Bulldozer,
Dozer Shovel, Motor Grader dan Whell Loader
B. Hydraulic Motor
Hydraulic Motor adalah bentuk lain dari actuator. kalau Cylinder
menghasilkan gerak bolak balik, maka Hydraulic motor menghasilkan putaran
(rpm). bekerjanya Hydraulic motor adalah berlawanan dengan pompa.
Pompa : menghisap zac cair dan mendorong keuar. Jadi merubah
tenga mekanis ( putaran ) menjadi tenaga hidrolis.
Motor : dimasuki zat cair yang masuk dan keluar pada sisi outlet,
merubah tenaga hidrolis menjadi tenaga meknis ( putaran ).
Pompa dapat juga dipakai sebagai motor, tetapi tidak boleh digunakan tanpa
perubahan semua faktor yang berhubungan dengan motor. kalau hal ini dilakuhkan maka
terjadi keausan yang parah pada shaft dan bearing.
Besarnya kecepatan dan torque output shaft motor bergantung pada displacment
motor yaitu volume output setiap putarannya. Semakin besar volume output perputaran
torque outputnya semakin besar pula. seperti halnya pompa, motor dirancang didalam.
Gear Motors
Vane Motors
Piston Motors
Orbit Motors
DAFTAR PUSTAKA