You are on page 1of 12

TUGAS MATA KULIAH

TEKNOLOGI ALAT BERAT

Disusun untuk memenuhi tugas

pengganti mata kuliah Teknologi Alat Berat

Disusun Oleh :

Rikki Ar Rochim 18509134001


Riyan Prasetyo 18509134005

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018/2019
1. Jenis-jenis pompa
A. Non positive displacment
Yang dimaksud dengan pompa Non positive displacment adalah bila pompa
mempunyai karakteristik :
 Internal lingkage besar.
 perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kapasitasnya.

B. Positive displacement
Yang dimaksud dengan pompa Positive displacment adalah bila pompa
mempunyai karakteristik :
 Internal lingkage kecil ( untuk mendapatkan ini dibuat SEAL atau
Presisi)
 perubahan tekanan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
kapasitasnya. (dengan dibuatnya presisi / SEAL, akan melawan
kebocoran pada saat tekanan naik )
2. Fungsi Katup Kontrol pada sistem hidrolik
Katup kontrol pada sistem hidrolik alat berat berfungsi untuk mengatur
tekanan fluida, arah aliran fluida, laju aliran rata rata dan kecepatan aliran fluida.
Katup sistem hidrolik merupakan salah satu komponen pada rangkaian sistem
hidrolik alat berat. Jenis maupun ukuran katup sistem hidrolik yang digunakan
menyesuaikan dengan tujuan dari penggunaan katub tersebut. Besar kecilnya
menyesuaikan denga banyak dan sedikitnya aliran fluida yang melewati katup.

3. klasifikasi katup kontrol hidrolik alat berat


A. Pressure Control Valve ( Katub Pengontrol Tekanan )
Katub yang mengontrol tekanan sirkuit dengan mengembalikan semua atau
sebagian oli ke tanki apabila tekanan pada sirkuit mencapai setting pressure.
Kontruksi pada Pressure Control Valve ada 3 jenis yaitu:
 Tipe Poppet
 Tipe Piston
 Tipe Pilot.
B. Flow Control Valve ( Katub pengontrol Aliran)
Katub yang berfungsi mengatur jumlah tekanan aliran oli yang akan masuk ke
actuator.
Katup-katup yang dikategorikan kedalam katup pengontrol aliran antara lain :
 Throttle Valve
 Make up Valve
 Flow Redurcing Valve
 Flow Divider
 Demand Valve
 Quick Drop Valve
C. Directional Control Valve ( Katub pengontrol arah aliran)
Berfungsi untuk mengontrol arah dari gerakan silinder hidrolik atau motor
hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran oli.
Aplikasi katup pengontrol aliran diklasifikasikan dalam 3 macam pada sirkuit
yaitu:
 Series Valve Circuit
 Tandem Valve Circuit
 Parallel Valve Circuit
4. Cara kerja katup
A. Pressure Control Valve ( Katub Pengontrol Tekanan )
 Tipe Poppet
Katup dalam posisi tertutup pada tekanan rendah, karena tekanan
tersebut tidak cukup untuk melawan gaya dari spring
Saat tekanan naik, akan mampu melawan gaya spring dan katup
terbuka sehingga oli dalam sirkuit dapat keluar.
Naiknya tekanan akan membuka katup sedemikian rupa sehingga oli
dapat keluar lebih banyak sampai kenaikan tekanan berhenti. Tipe
popet ini biasanya digunakan untuk safety valve.

 Tipe Piston
Tekanan dalam sirkuit bekerja pada ujung piston dan mendorong
katup piston. Apabila tekanan rendah, katup tidak terbuka karena
tekanan tidak cukup melawan gaya spring.
Bila tekanan naik sehingga mampu melawan gaya spring piston akan
mendorong katup piston yang selanjutnya akan membuka lubang dan
membuag oli ke tanki sampai kenaikan tekanan berhenti.

 Tipe Pilot.
Tipe ini sama dengan tipe poppet dalam membebaskan tekanan oli
tetapi berbeda saat akhir pembebasan olinya dan mudah dalam
mengatur tekanan seperti mudahnya saat membebaskan oli.
Naiknya tekanan akan menyebabkan pilot valve terbuka sehingga
tekanan pada balance chamber turun dan main valve bergerak kekanan
yang selanjutnya membuka saluran yang lebih besar.
Kegita katup pengontrol tekanan diatas umumya dipakai untuk relief
dan saftey valve.

B. Flow Control Valve ( Katub pengontrol Aliran)


Katup-katup yang dikategorikan kedalam katup pengontrol aliran antara lain :
 Throttle Valve
Fungsinya adalah mengalirkan oli ke dua arah dimana aliran
kembali dipersempit sehingga kapasitas oli yang mengalir menjadi
kecil. Throttle Valve ini banyak dipakai pada fork lift untuk lift
cylinder.

 Make up Valve
Nama lain untuk make up valve adalah suction valve, intake valve,
suction return valve,vacuum dan antivoid valve.
Berfungsi untuk mencegah kevakuman dalam sirkuit hidrolik.
biasanya terpasang antara control valve dan actuator.
 Flow Redurcing Valve
Bergungsi untuk mengurangi jumlah oli yang akan menuju
actuator, agar gerakan actuator menjadi lambat, sesuai dengan
bebannya. Dengan lambatnya gerak actuator tersebut maka
operator akan mudah memposisikan attachment sesuai dengan
yang dikehendaki.

 Flow Divider
Berfungsi untuk membagi aliran oli dari satupompa menjadi dua
aliran dimana salah satu alirannya konstan. Contok pemakaian flow
divider ini pada motor grader
 Demand Valve
Berfungsi untuk menjaga agar aliran oli yang menuju ke sistem
steering selalu konstan. Contoh pemakaian demand valve ini ialah
pada wheel loader.

 Quick Drop Valve


Berfungsi untuk mempercepat penurunan blade sewaktu control
valve posisinya lower drop, dimana oli dari gigi cylinder head
disalurkan ke sisi cylinder bottom. Contoh pemakaian quick drop
valve ialah pada lift cylinder ( bulldozer ).
C. Directional Control Valve ( Katub pengontrol arah aliran)
Aplikasi katup pengontrol aliran diklasifikasikan dalam 3 macam pada sirkuit
yaitu:
 Series Valve Circuit
Pada umunya dipakai pada Bulldozer dan power shovel

 Tandem Valve Circuit


Pada umunya dipakai pada dozer shovel, pay loader dan fork lift
truck

 Parallel Valve Circuit


Pada umunya dipakai pada motor grader, fork lift truck, shovel
loader dan back hoe.

5. Fungsi actuator hidrolik beserta jenis nya


Actuator berfungsi untuk menggerakan perlengkapan kerja ( attachment).
Prinsip kerjanya ialah merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanis, baik dalam
bentuk reciprocating maupun rotary.
Pada sistem hidrolik, Actuator ada 2 yaitu:
 Hydraulic Cylinder
 Hydraulic Motor
A. Hydraulic Cylinder
Hydraulic Cylinder dibagi dalam 2 jenis yaitu :
 Single Acting.
Hydraulic ini perinsipnya terlihat pada gambar dibawah. Adapun
contoh pemakaian single acting ini ialah pada unit Forklift.

 Double Acting.
Hydraulic ini perinsipnya terlihat pada gambar dibawah. Adapun
contoh pemakaian Double acting ini ialah pada unit-unit Bulldozer,
Dozer Shovel, Motor Grader dan Whell Loader

B. Hydraulic Motor
Hydraulic Motor adalah bentuk lain dari actuator. kalau Cylinder
menghasilkan gerak bolak balik, maka Hydraulic motor menghasilkan putaran
(rpm). bekerjanya Hydraulic motor adalah berlawanan dengan pompa.
 Pompa : menghisap zac cair dan mendorong keuar. Jadi merubah
tenga mekanis ( putaran ) menjadi tenaga hidrolis.
 Motor : dimasuki zat cair yang masuk dan keluar pada sisi outlet,
merubah tenaga hidrolis menjadi tenaga meknis ( putaran ).
Pompa dapat juga dipakai sebagai motor, tetapi tidak boleh digunakan tanpa
perubahan semua faktor yang berhubungan dengan motor. kalau hal ini dilakuhkan maka
terjadi keausan yang parah pada shaft dan bearing.

Besarnya kecepatan dan torque output shaft motor bergantung pada displacment
motor yaitu volume output setiap putarannya. Semakin besar volume output perputaran
torque outputnya semakin besar pula. seperti halnya pompa, motor dirancang didalam.

Dua jenis displacment (pemindah oli) yaitu :

 Field displacment (pemindah oli) yaitu :


Motor Constan, sedangkan kecepatanndapat diubah ubah dengan
bervariasi aliran masuknya. jadi pompa ini dipakai terutama
menghaasilkan putaran.

 Variable Displacment motor yaitu :


motor jenis ini baik putaran maupun torquenya dapat dirubah rubah
(bervariasi). aliran input flow dan tekanan bisa constan saja,
sedangkan kecepatan dan torquenya dapat dirubah rubah dengan
menggerakan mekanisme yang akan merubah displacment motornya.
Berdasarkan strukturnya Hydraulic motor dibedakan menjadi:

 Gear Motors
 Vane Motors
 Piston Motors
 Orbit Motors
DAFTAR PUSTAKA

Mechanic Development. (2014). Sistem Hidrolik & Perlengkapan. Jakarta. PT Pamapersada


Nusantara

You might also like