Professional Documents
Culture Documents
TUGAS INDIVIDU
KEGAWATDARURATAN II
KASUS 1
Oleh :
NAMA : DINI DIAN PUTRI
NIM : ( 151211109 )
KELAS : IV C
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Lola Despitasari, M.Kep
PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
KASUS 1
FORMAT PENGKAJIAN
1. Pengkajian Primer
A : Terdengar pasien ngorok, cairan suction +- 45cc pada jam 8 pagi.
B : Pasien datang dengan keluhan sesak nafas terutama ketika beraktivitas.
Saat ini Tn. Y dirawat di ICU, terpasang ventilator BIPAP. Pernafasan
spontan rata-rata 6 klai permenit, dengan bantuan ventilator rata-rata 7 kali
permenit. SaO2 rata-rata 97%. Nilai AGD terakhir: pH 7.613, PCO2 41.4,
PO2 144.5, BE -1.5, HCO3 41.2, SaO2 98.6%.
C : nadi rata-rata 71 kali permenit, Tekanan darah 178/83 mmHg, Suhu 37
oC, udem pada ekstremitas atas kiri dan ekstremitas bawah kiri dan kanan.
Urine dari jam 9-11 +- 150 cc, MAP 116, Pasien terpasang NGT dan kateter
2. Data Demografi
Nama Lengkap : Tn. Y
Tanggal Masuk RS : 23 September 2016
Tempat/tgl lahir : Sumani, 06 Mei 1966
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jalan. Jendral Sudirman Blok. AD No. 2
Sumber informasi :
Keluarga terdekat yang bisa dihubungi :
Nama : Ny. S
Pendidikan : SMA
Alamat : Jalan. Jendral Sudirman Blok. AD No. 2
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alergi :-
Kebiasaan : Klien memiliki riwayat merokok/kopi/alcohol/lain-lain
Obat-obatan yang sering digunakan (nama dan frekuensi) :
Pola nutrisi :
Berat badan : 65 kg Tinggi Badan : 160
Jenis makanan : makanan hewani dan nabati
Makanan yang disukai :
Nafsu makan dalam 6 bulan terakhir : baik/sedang/berkurang
Perubahan berat badan dalam 6 bulan terakhir : … kgbertambah/berkurang
Pola eliminasi :
Buang air besar
Frekuensi : 2x/hari Waktu : pagi dan sore
Warna : coklat kekuningan konsistensi : lembek
Kesulitan :-
Buang air kecil
Frekuensi : 7x/hari warna : kuning jernih
Kesulitan :-
5. Riwayat keluarga
Genogram beserta penyakit yang dialami oleh anggota keluarga lain :
Genogram beserta penyakit yang dialami oleh anggota keluarga lain :
X X
X X
Keterangan : Tn.Y mempunyai penyakit Gagal nafas, Asma, CHF klas III. Dia
mengatakan ayah dan kakaknya menderita Diabetes Melitus (penyakit gula).
6. Pengkajian sekunder
Kepala :
Inspeksi / palpasi : kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
dan benjolan di kepala.
Keluhan : tidak masalah
Mata :
Fungsi penglihatan : baik palpebra : terbuka/tertutup
Ukuran pupil : isokor/unisokor
Akomodasi : isokor/unisokor
Konjungtiva : anemis sklera : ikterik
Edema palpebra : tidak ada
Keluhan : tidak masalah
Telinga :
Fungsi pendengaran : baik fungsi keseimbangan : baik
Keluhan : tidak ada
Leher
Inspeksi / palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar
Limfe : tidak ada pembesaran nodus limfe
Auskultrasi :-
Thoraks
Inspeksi : simetris kiri dan kanan sama
Auskultrasi : bunyi s1 dan s2
Perkusi paru : redup
Perkusi jantung : pekak
Auskultrasi paru : ronchi
Pola ventilator : BIPAP
Deskripsi ventilator : P inspirasi 15, PEEP 5, FiO2 50%
Sirkulasi
Frekuensi nadi : 75x/menit SaO2 : 97 %
Tekanan darah : 178/83 MmHg MAP :116 CVP :-
PA sistolik : 178 PA diastolik : 83 PAP :-
Suhu tubuh : 37˚
Sianosis :-
Turgor : jelek
Abdomen
Inspeksi : Kulit abdomen tegang,
Auskultrasi : bising usus 35x/menit
Palpasi : nyeri tekan abdomen, terasa keras,
Perkusi : Timpani
Jenis diet : Nafsu makan :
Pengeluaran NGT : +- 25 cc
Frekuensi BAB : 2x/hari
Keluhan : tidak ada
Frekuensi BAK : 7x/hari Volume urin : 1.500 cc
Pengeluaran kateter : 1200 cc/hari Hematuri :
Keluhan BAK : tidak ada
Riwayat kehamilan
Perdarahan per vaginam : -
Keluhan sistem reproduksi : -
Ekstremitas
7. Data Laboratorium
Nilai labor diapatkan kalium 42. natrium 135, dan cl 56. Nilai AGD terakhir:
pH 7.613, PCO2 41.4, PO2 144.5, BE -1.5, HCO3 41.2, SaO2 98.6%.
9. Pengobatan
Pasien terpasang ventilator BIPAP
10. Kesimpulan
Tn. Y mengalami sesak napas ketika beraktivitas, yang dikarenakan suspect
penyakit jantung yang diderita Tn.Y, yang mengakibatkan suplai oksigen
yang tidak adekut, dan didukung penyakit lain Tn. Y
ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS : - Tn.Y mengeluh sesak Ketidakefektifan hipoventilasi
nafas terutama ketika pola nafas
beraktivitas
- Tn.Y mengatakan
memiliki riwayat
merokok dan
konsumsi kopi
berlebih
DO : - Tn.Y dirawat di ICU
- Pasien terpasangan
ETT
- Tn.Y terpasang
BIPAP
- P Inspirasi 15, FiO2
50%
- Pernafasan spontan
6x/i
- Bantuan ventilator
7x/i
- Pasien didiagnosa
gagal nafas, asma
- Terdapat cuping
hidung
- Tn.Y terdengar
ngorok
suspeced miocard
injury
- Tn.Y pernah
mengalami hipotensi
dan stroke pada
tahun 1998
- Tn.Y terpasang ETT
- Tn.Y terpasang
BIPAP
- P Inspirasi 15, FiO2
50%
- Pernafasan spontan
6x/i
- Bantuan ventilator
7x/i
- pH = 7,613
- HCO3 = 41,2
sebelum
perjalanan udara
atau perjalanan ke
daratan tinggi
dengan cara yang
tepat
13. anjurkan pasien
dan keluarga
mengenai
penggunaan
oksigen dirumah
14. atur dan ajarkan
pasien mengenai
penggunaan
oksigen dirumah
15. rubah kepada
pilihan peralatan
pemberian
oksigen lainnya
untuk
meningkatkan
kenyamanan
dengan tepat
Vital sign
Monitoring
1. Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
2. Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
3. Monitor VS saat
pasien berbaring,
duduk, atau berdiri
Auskultasi TD
pada kedua lengan
dan bandingkan
4. Monitor TD, nadi,
RR, sebelum,
selama, dan
setelah aktivitas
5. Monitor kualitas
dari nadi
6. Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
7. Monitor suara
paru
8. Monitor pola
pernapasan
abnormal
9. Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
10. Monitor sianosis
perifer
11. Monitor adanya
cushing triad
Terapi relaksasi
1. Gambarkan
rasionalisasi dan
manfaat relaksasi
sera jensi relaksasi
yang tersedia
2. Uji penurunan
tingkat energi saat
ini
ketidakmampuan
untuk konsentrasi
atau gejala lain
yang mengiringi
yang mungkin
mempengaruhi
kemampuan
kognisi untuk
befokus pada
teknik relaksasi
3. Tentukan apakah
ada intervensi
relaksasi yang
sudah diberikan
manfaat
4. Petimbangkan
keingin individu
untuk
berpatisipasi ,
pilihan,
pengalaman masa
lalu dan
konraindikasi
sebelum memilih
strategi relaksasi
tertentu
5. Ciptakan
lingkungan yang
tenag dan tanpa
distraksi dengan
lampu yang redup
dan suhu
lingkungan yang
nyaman, jika
memungkinkan
6. Dorong klien
untuk mengambil
posisi yang
nyaman dengan
pakaina longgar
dan mata tertutup
7. Spesifikan isi
intervensi
relaksasi
8. Dapatakan
perilaku yang
menunjukan
terjadi
relaksasi,misalnya
bernafas
dalam,menguap,p
ernafasan
perut,atayu
bayangan yang
menenangkan
9. Minta klien untuk
rileks dan
merasakan sensasi
yang terjadi
10. Gunakan suara
yang lembut
dengan irama yang
lambat untuk
setiap kata
11. Tunjukana dan
praktikan teknik
relaksasi pada
klien
relaksasi untuk
digunakan
individu dengan
tepat
pengaturan posisi
aktivitas :
1. tempatkan pasien
diatas matras atau
tempat tidur
teraupetik
2. berikan matras
yang lembut
3. dorong pasien
untuk terlibat
dalam perubahan
posisi
4. monitor status
oksigen
5. berikan obat
sebelum
membalikkan
badan pasien
dengan tepat
6. masukkan posisi
tidur yang
diinginkan
kedalam rencana
keperawatan jika
tidak ada
kontraindiksi
7. impbilisasi atau
sokong bagian
tubuh yang
terkena dampak
8. tinggikan bagian
tubuh yang
terkena dampak
9. dorong latihan
ROM aktif dan
pasif
10. sokong leher
pasien dengan
tepat
jangan tempatkan
paien pada posisi
yang
meningkatkan
nyeri.
2 Bersihan jalan nafas tidak Respiratory status : Manajemen Jalan
efektif b.d Asma ventilatory Nafas:
Indikator: Aktivitas:
12) Tingkat pernafasan 1) Membuka jalan
13) Irama pernafasan nafas, dengan
14) Kedalaman menggunakan
Inspirasi teknik jaw thrust
15) Suara nafas yang sesuai.
auskultasi 2) Posisikan pasien
untuk
9) Mengintruksikan
cara batuk efektif
10) Membantu
dengan spirometer
insetif yang sesuai
11) Auskultasi bunyi
nafas, mencatat
daerah menurun
atau hilangnya
ventilasi atau
bunyi tambahan
12) Melakukan
endotrakea
pengisapan yang
sesuai
13) Mengelola
bronkodilator
yang sesuai
14) Memonitor
pernafasan dan
status oksigenasi
yang sesuai
Fisioterapi Dada:
Aktivitas:
1) Menentukan
kehadiran
kontraindikasi
untuk penggunaan
fisioterapi dada
(misalnya
eksaserbasiakut
PPOK, pneumonia
tanpa bukti
sputum
berlebihan,
osteoporosis,
kanker paru-paru,
dan edema
celebral
2) Lakukan
fisioterapi dada
setidaknya 2 jam
setelah makan
3) Jelaskan tujuan
dan prosedur yang
digunakan selama
fisioterapi dada
pada pasien
4) Posisikan setiap
peralatan yang
diperlukan
(misalnya
peralatan suction,
wadah sputum,
dan jaringan)
5) Pantau pernafasan
dan status jantung
(misalnya
kecepatan, irama,
intrakranial
tekanan, dan
stress, masing-
masing)
9) Gunakan bantal
untuk mendukung
pasien dalam
posisi yang
ditunjuk
10) Mogok dada
berirama dan
dalam sesi cepat
menggunakan
tangan menangkap
diatas area yang
akan dikeringkan
selama 3-5 menit,
menghindari
perkusi diatas
tulang belakang,
ginjal, payudara
wanita, sayatan,
dan patah tulang
rusuk
11) Terapkan
pneumatik,
akustik, atau
percussors dada
listrik
dan meporkan
tingkat
kenyamanan)
Terapi Oksigen
Aktivitas:
1) Bersihkan mulut,
hidung dan
pengeluaran
trakea dengan
tepat
2) Pertahankan
potensi jalan nafas
3) Siapkan peralatan
oksigen dan
jalankan setelah
dipanaskan, sistem
dilembabkan
4) Berikan oksigen
tambahan sesuai
order
5) Monitor liter
oksigen
6) Monitor posisi alat
bantu oksigen
7) Intruksikan
pasien tentang
pentingnya
menghidupkan
alat bantu oksigen
aktivitas yang
mampu dilakukan
8) Bantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang
sesuai dengan
kemampuan fisik,
psikologis, dan
sosial
9) Bantu untuk
mengidentifikasi
dan mendapatkan
sumber yang
diperlukan untuk
aktivitas yang
diinginkan
10) Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
11) Bantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
disukai
12) Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan diwaktu
luang
duduk, atau
berdiri.
4. Auskultasi TD
pada kedua
lengan dan
bandingkan.
5. Monitor TD,
nadi, RR sebelum
dan setelah
aktivitas.
6. Monitor kualitas
dari nadi.
7. Monitor adanya
pulsus
paradoksus.
8. Monitor adanya
pulsus alterans.
9. Monitor jumlah
dan irama
jantung.
10. Monitor
frekuensi dan
irama pernafasan.
11. Monitor suara
paru.
12. Monitor pola
pernafasan
abnormal.
13. Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban
kulit.
14. Monitor sianosis
perifer.
15. Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi
yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik).