Professional Documents
Culture Documents
BAB IV
PELAKSANAAN
104
105
4.1.3 Hambatan
Pada minggu-minggu pertama menjalani peran dalam praktik
manajemen kelompok mengalami hambatan karena harus adaptasi
terhadap job diskripsi yang setiap hari berubah, karena setiap hari
perannya berubah.
4.1.4 Dukungan
Kepala ruangan, pembimbing ruangan dan perawat memfasilitasi
kebutuhan yang diperlukan. Memberikan arahan disaat mahasiswa tidak
mengerti dengan tugas yang harus dikerjakan. Memberi arahan sesuai
dengan tugas kelompok di ruangan. Memberikan saran yang bersifat
positif saat mahasiswa melakukan praktek manajemen keperawatan dan
pemberian asuhan keperawatan. Serta setiap hari ikut mendiskusikan
masalah yang dihadapi oleh kelompok.
106
4.2 MAKP
4.2.1 Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapakan model
asuhan keperawatan primer. Adapun bagan model asuhan keperawatan
adalah sebagai berikut:
PERAWAT PRIMER
Pasien / Klien
4.2.3 Hambatan
Kelompok memenuhi hambatan dalam pelaksanaan MAKP yakni
mahasiswa belum maksimal dalam setiap peran (Karu, PP, PA).
4.1.4 Dukungan
1. Kepala ruang dan staf mendukung pelaksanaan model asuhan
keperawatan profesional primer
2. Adanya SDM yang dapat diandalkan
3. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung
4. Tersedianya dana
5. Adanya kepercayaan pasien terhadap perawat
2) Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1 11.00 Kepala Ruangan memberitahu Perawat Primer
WIB bahwa ada pasien baru yang belum diberi penjelasan
tentang ruangan.
2 11.05 Kepala Ruangan meminta Perawat Primer untuk
WIB menyiapkan penerimaan pasien baru.
3 11.05 Perawat Primer meminta Perawat Associete untuk
WIB membantu mempersiapkan form peneriamaan pasien
baru, stetoskope, tensimeter, termometer dan lembar
pengkajian.
4 11.10 Perawat Primer memberitahu pada Kepala Ruangan
WIB bahwa semua sudah siap
5 11.15 Kepala Ruangan bersama Perawat Primer dan
WIB Perawat Associete menemui pasien. Kepala Ruangan
menyapa pasien, memperkenalkan diri dan perawat
yang bersamanya. Kepala Ruangan meminta
Perawat Primer melaksanakan penerimaan pasien
baru.
5 11.20 Perawat Primer meminta Perawat Associate untuk
WIB mengobservasi klien kemudian memberi penjelasan
tentang penerimaan pasien baru, memperkenalkan
perawat yang bertanggung jawab, dokter yang
merawat, tata tertib, orientasi ruangan, orientasi
teman sesama penderita, sentralisasi obat,
menanyakan kembali pada klien tentang penjelasan
perawat.
5 11.30 Perawat Primer melapor pada Kepala Ruangan
WIB bahwa penerimaan pasien baru telah selesai
5 11.35 Diskusi pelaksaaan role play penerimaan pasien baru
WIB :
Nurma Linda , S. Kep., Ns
Penyampaian materi terlalu lama, PP kurang
koordasi dengan PA
Fahruddin Kurdi, S. Kep., M. Kep
Belum disampaikan tentang tata tertib diruangan
yakni tentang penyimpanan barang-barang berharga
111
4.4.2 Hambatan
Selama pelaksanaan timbang terima menemui hambatan karena
kurangnya persiapan dalam timbang terima kemudian terdapat salah satu
tahap yang terlewati yakni dokumentasi serah terima antara PP malam ke
PP pagi serta karu.
4.4.3 Dukungan
Dukungan positif selalu diberikan baik oleh pembimbing
akademik, klinik maupun kepala ruang saat pelaksanaan timbang terima
keperawatan. Bimbingan dan arahan selalu diberikan secara langsung
ataupun tidak langsung.
4.5 Discharge Planning
4.5.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan :
1. Menentukan penanggung jawab discharge planning
2. Penanggung jawab menyusun proposal, menyiapkan format discharge
planning, leaflet DC, kartu discharge planning. dan kartu kontrol
3. Penanggung jawab menyeleksi dan menyiapkan kasus kelolaan yang
akan dilakukan discharge planning (pasien dengan DC).
4. Penanggung jawab mengadakan pendekatan dan kontrak kesepakatan
pelaksanaan discharge planning dengan keluarga klien dan klien sehari
sebelumnya dan melakukan konfirmasi ulang 1 jam sebelum
pelaksanaan.
5. Penanggung jawab mempersiapkan pasien dan tempat dilaksanakannya
discharge planning serta kelengkapan yang sudah disusun.
4.5.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai pada minggu ke-4 sampai
dengan yang dilaksanakan oleh PP bersama PA.
1. PP dibantu PA memberikan HE (Health Education) kepada klien dan
keluarga yang direncanakan pulang, sejak awal hari rawat sampai
dengan hari rawat terakhir. HE yang diberikan meliputi : menu dan
aturan diet, obat-obatan, aktivitas dan istirahat, kelengkapan kontrol,
113
waktu dan tempat kontrol serta hal-hal yang perlu diperhatikan klien
saat telah diperbolehkan pulang ke rumah.
2. Health education yang diberikan selain secara lisan diberikan juga
secara tertulis menggunakan leaflet dan kartu perencanaan pulang.
3. Setelah pasien dan keluarga mendapatkan health education, keluarga
pasien menandatangani form discharge planning dan kartu perencanaan
pulang. Lalu PP menyerahkan kartu discharge planning beserta surat
kontrol dan kelengkapannya (kalau ada, biasanya hasil foto,
laboratorium), obat-obat yang harus diminum di rumah dan obat-obat
yang sudah tidak diminum.
4. Pelaksanaan discharge planning didokumentasikan dalam format
tersendiri.
5. PP/PA kemudian mengisi resume keperawatan bagi klien yang telah
diperbolehkan pulang.
6. Pelaksanaan discharge planning yang dihadiri oleh supervisor,
pembimbing klinik, dan pembimbing akademik dilaksanakan pada hari
Rabu, 21 Maret 2014 pukul 12.00 WIB. Discharge planning diberikan
kepada keluarga Ny.‘S’ dengan Diagnosa DC. Klien diberikan
informasi tentang perawatan klien saat dirumah yang meliputi menu
dan aturan diet, obat-obatan, aktivitas dan istirahat, kelengkapan
kontrol, waktu dan tempat kontrol serta hal-hal yang perlu diperhatikan
klien saat telah diperbolehkan pulang ke rumah.
Berdasarkan evaluasi supervisor, hal yang perlu ditambahkan
dalam penyampaian materi discharge planning diantaranya : Komunikasi
antara perawat dan pasien harus lebih jelas.
4.5.3 Hambatan
Selama dalam melaksanakan kegiatan discharge planning tidak ada
hambatan yang berarti karena adanya koordinasi yang baik antara anggota
kelompok, pasien, dan keluarga juga sangat kooperatif.
114
4.5.4 Dukungan
Pelaksanaan discharge planning mendapatkan dukungan berupa
kesempatan dan kelengkapan yang difasilitasi oleh pembimbing beserta
seluruh perawat Ruang Shofa 4 serta bagian pendidikan.
No WAKTU KEGIATAN
1 12.00 Ka ruangan menghampiri perawat primer dan
menanyakan perkembangan hari ini. Dan perawat
primer menjawab ada pasien rencana pulang hari ini,
dan Ka ruangan mempersilahkan perawat primer
menyiapkan untuk discharge planning. Dan Ka ruangan
mengecek persiapan yang telah dilakukan perawat
primer.
2 12.15 Ka ruangan mengecek persiapan yang telah dilakukan
perawat primer.
3 12.20 Ka ruangan, perawat primer dan perawat associate
menuju ke tempat tidur pasien.
4 12.25 Ka ruangan menyapa pasien dan menjelaskan maksud
kedatangannya, Ka ruangan mempersilahkan perawat
primer untuk menjelaskan tentang discharge planning
kepada pasien. Perawat primer menjelaskan kepada
pasien tentang aturan diet untuk pasien, obat-obatan
yang dibawa pulang dan dilanjutkan dirumah,
perawatan dirumah, jenis-jenis aktifitas yang boleh dan
tidak boleh dilakukan selama dalam proses
penyembuhan, hal-hal yang dibawa pulang oleh pasien,
persyaratan yang dibawa pada waktu kontrol, waktu dan
tempat kontrol.
5 12.55 Diskusi dengan pembimbing dan supervisor
1. Anik Rahmawati, S.Kep., Ns,
Seluruh pelaksanaan discharge planning sudah
berjalan dengan baik mulai dari alur sampai dengan
evaluasinya. Komunikasi antara perawat dan pasien
harus lebih jelas dan PP harus bisa mengendalikan
pemberian HE kepada Px dan keluarga
2. Sestu Retno D. A, S. Kp., M. Kes
PP harus menguasai materi yang di berikan. PA terlalu
pasif dan kurang berperan. Dokumentasi harus
dilengkapi
6 13.00 Kegiatan supervisi discharge planning berakhir.
4) Evaluasi Hasil
(1)Kegiatan dihadiri undangan sebanyak 1 supervisor, 1
pembimbing klinik dan 1 pembimbing akademik, 10 mahasiswa
profesi ners STIKES Pemkab Jombang.
(2)Kepala ruangan, PP, dan PA telah menjalankan tugas sesuai
dengan peran masing-masing.
(3)Informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh
keluarga klien.
116
1.2 Pengorganisasian
Kepala ruangan : Andeas Febrianto, S.Kep
Perawat Primer : Tutut Sulistiyowati, S.Kep
Perawat Associate : Aminatuz Zahroh, S.Kep
Dhimas Ragil Rahmandita, S. Kep
Pasien : Ny.’D’
Supervisor : Puji Rahayu, S.Kep.Ns
Pembimbing: : Nurma Linda, S.Kep, Ns
Pembimbing Akademik : Fahruddin Kurdi, S. Kep., M. Kep
2 Hasil evaluasi
1) Evaluasi stuktur
Persiapan dilakukan selama 3 hari mulai dari pembuatan laporan
pelaksanaan, undangan, berlatih role play, penentuan pasien yang akan
digunakan sampai kegiatan sentralisasi obat dilakukan. Acara dimulai
pukul 11.30. Pasien yang dilakukan sentralisasi obat adalah pasien
Ny.’D’ Ruang A4 Al Aqsha 5.
2) Evaluasi Proses
NO WAKTU KEGIATAN
1. 11.30 - 11.45 WIB Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
2. 11.45 – 12.00 WIB 1.Nurma Linda, S.kep,Ns
PP telah menjelaskan tentang tujuan sentralisasi obat
dan manfaat sentralisasi obat.
3) Evaluasi Hasil
(1) Kegiatan dihadiri oleh 1 orang supervisor, pembimbing klinik 1
orang, pembimbing akademik sebanyak 1 orang, mahasiswa S1
keperawatan Stikes Pemkab sebanyak 12 orang.
119
4.7.3 Hambatan
Di ruangan jarang dilakukan supervisi secara formal. Pelaksanaan
supervisi di ruangan lebih banyak dilakukan secara informal.
4.7.4 Dukungan
1. Keluarga An.’V’ sangat kooperatif selama dirawat.
2. Perawat Ruang Al Aqsha 5 mempermudah perijinan dan memberikan
dukungan terhadap dilaksanakannnya supervisi Dokumentasi Asuhan
Keperawatan.
3. PP, PA, Karu telah berlatih didampingi pembimbing untuk
mengoptimalkan penampilan saat roleplay.
4.7.5 Resume Pelaksanaan Supervisi
Penanggung jawab : Andreas Febrianto, S.Kep
Hari/ tanggal : Rabu, 14 Maret 2014
Jam : 12.00 – 13.00 WIB
Tempat : Ruang Al Aqsha 5
Acara :Supervisi Dokumentasi
1. Acara dihadiri oleh:
1) Pembimbing akademik sebanyak 1 orang.
2) Pembimbing klinik sebanyak 1 orang.
3) Supervisor berhalangan hadir
4) Mahasiswa sebanyak 12 orang.
2. Susunan acara:
1) Persiapan kelompok dalam kegiatan supervisi dokumentasi terutama
yang berperan sebagai kepala ruangan, perawat primer dan perawat
associate.
2) Pelaksanaan roleplay supervisi dokumentasi yang diawasi oleh
supervisor.
3) Diskusi jalannya kegiatan supervisi dokumentasi intravena bersama
supervisor.
3. Hasil evaluasi:
1) Evaluasi struktur
121
3) Evaluasi Hasil
(1) Kegiatan dihadiri undangan sebanyak 1 pembimbing klinik dan 1
pembimbing akademik.
(2) Acara berjalan sesuai dengan laporan pelaksanaan rencana
kegiatan.
(3) Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
4.8 Ronde Keperawatan
4.8.1 Persiapan
1. Menentukan penderita yang akan dijadikan subjek ronde keperawatan.
2. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan.
3. Menentukan materi ronde keperawatan.
4. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ronde keperawatan termasuk
menghubungi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
5. Menyiapkan skenario pelaksanaan ronde keperawatan.
122
3) Evaluasi Hasil
(1) Kegiatan dihadiri oleh, kepala ruangan, ahli gizi 1 orang, tim
farmasi 1 orang, perawat konselor 1 orang, pembimbing akademik
1 orang, dan mahasiswa 12 orang.
(2) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai
dengan tugas masing-masing.
(3) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik.
(4) Acara berjalan sesuai dengan laporan pelaksanaan rencana
kegiatan.
4.9 Dokumentasi
4.9.2 Persiapan
126
3) Evaluasi Hasil
129