You are on page 1of 26

104

BAB IV
PELAKSANAAN

Pada bab ini akan diuraikan aplikasi Model Asuhan Keperawatan


Profesional (MAKP) yang dilaksanakan dalam praktek manajemen keperawatan
di Ruang Al- Aqsha 5 RSU Haji Surabaya pada tanggal 05 Maret s/d 17 Maret
2018. Pelaksanaan MAKP ditekankan pada komponen utama yaitu: (1)
Penerimaan Pasien Baru, (2) Sentralisasi Obat, (3) Supervisi Keperawatan, (4)
Timbang Terima, (5) Ronde Keperawatan, (6) Discharge Plaining, dan (7)
Dokumentasi Keperawatan.
4.1 Penataan Ketenagaan Keperawatan
4.1.1 Persiapan
Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan format pencatatan jumlah penderita setiap hari serta
tingkat ketergantungannya.
2. Menyiapkan format klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan
penderita berdasarkan teori Orem yaitu self care dan menurut Depkes,
dan Douglas.
3. Menyiapkan konsep perhitungan kebutuhan tenaga perawat
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.
4.1.2 Pelaksanaan
1. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien serta tingkat
ketergantungannya pada setiap pagi mulai minggu kedua sampai
ketiga.
2. Melakukan tabulasi data dan melaksanakan perhitungan jumlah
kebutuhan tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
(terlampir)
3. Melakukan penghitungan jumlah tenaga yang bertugas dalam sehari
pada shift pagi, sore dan malam.
4. Pada pagi hari terdapat Karu 1 orang, PP 1 orang, PA 2 orang; pada
shift sore PP 1 orang, PA 1-2 orang; dan malam hari PP 1 orang, PA 1
orang, serta perawat lepas dinas 2 orang.

104
105

4.1.3 Hambatan
Pada minggu-minggu pertama menjalani peran dalam praktik
manajemen kelompok mengalami hambatan karena harus adaptasi
terhadap job diskripsi yang setiap hari berubah, karena setiap hari
perannya berubah.
4.1.4 Dukungan
Kepala ruangan, pembimbing ruangan dan perawat memfasilitasi
kebutuhan yang diperlukan. Memberikan arahan disaat mahasiswa tidak
mengerti dengan tugas yang harus dikerjakan. Memberi arahan sesuai
dengan tugas kelompok di ruangan. Memberikan saran yang bersifat
positif saat mahasiswa melakukan praktek manajemen keperawatan dan
pemberian asuhan keperawatan. Serta setiap hari ikut mendiskusikan
masalah yang dihadapi oleh kelompok.
106

4.2 MAKP
4.2.1 Persiapan
Berdasarkan hasil pengkajian, kelompok menerapakan model
asuhan keperawatan primer. Adapun bagan model asuhan keperawatan
adalah sebagai berikut:

TEAM MEDIS KEPALA SARANA RS


DAN TEAM LAIN RUANGAN

PERAWAT PRIMER

Pasien / Klien

PERAWAT PERAWAT PERAWAT


ASSOCIATE ASSOCIATE ASSOCIATE
PERAWAT
ASSOCIATE
Gambar 4.1 Diagram Sistem Asuhan Keperawatan Primer (Marquis & Histon, 1988:138
dalam Nursalam, 2015)
4.2.2 Pelaksanaan
Uji coba penerapan model asuhan keperawatan profesional
dilaksanakan pada minggu pertama pada tanggal 3-4 Maret 2015. Masing-
masing anggota kelompok berperan sebagai kepala ruangan, PP, PA namun
terbatas pada dinas pagi dan siang saja.
Begitu juga pada minggu kedua dan ketiga pada tanggal 05 -17
Maret 2018 pelaksanaan MAKP dilaksanakan oleh kelompok sudah
terjadwal pada shift pagi, sore dan malam (jadwal peran, uraian tugas dan
jadwal dinas terlampir). Pada minggu keempat dilakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan MAKP hampir seluruh pasien mengatakan puas
terhadap pelayanan keperawatan yang kami berikan.
107

4.2.3 Hambatan
Kelompok memenuhi hambatan dalam pelaksanaan MAKP yakni
mahasiswa belum maksimal dalam setiap peran (Karu, PP, PA).
4.1.4 Dukungan
1. Kepala ruang dan staf mendukung pelaksanaan model asuhan
keperawatan profesional primer
2. Adanya SDM yang dapat diandalkan
3. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung
4. Tersedianya dana
5. Adanya kepercayaan pasien terhadap perawat

4.3 Penerimaan Pasien Baru


4.3.1 Persiapan
Tahap persiapan penerimaan pasien baru termasuk pada tahap pra
penerimaan pasien baru, meliputi:
1. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
2. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
3. Menyiapkan lembar serah terima pasien dari ruangan lain atau OK (obat
& alat, data pemeriksaan penunjang yang dibawa & catatan khusus)
4. Menyiapkan format pengkajian
5. Menyiapkan inform consent sentralisasi obat.
6. Menyiapkan nursing kit
7. Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
4.3.2 Pelaksanaan
Role play penerimaan pasien baru dilaksanakan tanggal 13 Maret
2018. Jam : 11.00 – 11.30 WIB. Acara dihadiri 1 supervisor, 1
pembimbing ruangan, 1 pembimbing pendidikan dan 12 mahasiswa
STIKES PEMKAB Jombang, dengan perincian pelaksanaan :
1. Kepala Ruangan menerima telfon dari poli bahwa akan ada pasien baru,
kepala ruangan menanyakan diagnosa medis pasien, keadaan umum,
dan alat yang perlu disiapkan diruangan.
108

2. Kepala Ruangan meminta PP menyiapkan hal-hal yang diperlukan


dalam penerimaan pasien baru, diantaranya lembar penerimaan pasien
baru, lembar serah terima pasien baru, lembar tata tertib dalam ruangan
Al-Aqsha 5, surat pernyataan rawat inap, surat persetujuan sentralisasi
obat, format pengkajian pasien baru.
3. Perawat Primer meminta bantuan PA untuk mempersiapkan tempat
tidur pasien baru
4. Kepala Ruangan menanyakan kembali pada PP tentang kelengkapan
untuk penerimaan pasien baru.
5. Perawat Primer menyebutkan hal-hal yang telah dipersiapkan,
kemudian kepala ruangan menelfon ke poli untuk konfirmasi kesiapan
ruangan.
6. Kepala Ruangan dan PP menyambut pasien dan keluarga dengan
memberi salam serta memperkenalkan diri dan PP pada klien/keluarga
7. Perawat Primer mengisi lembar pasien masuk serta menjelaskan
mengenai beberapa hal yang tercantum dalam lembar penerimaan
pasien baru, kemudian PP menunjukkan / mengorientasikan tempat dan
fasilitas yang ada di ruang Al-Aqsha 5. Di tempat tidur pasien, PP
melakukan anamnesa dan mengkaji dengan dibantu oleh PA.
8. Ditanyakan kembali pada pasien dan keluarga mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
9. Perawat Primer, pasien dan keluarga menandatangani lembar:
a. penerimaan pasien baru
b. surat persetujuan sentralisasi obat
10. Perawat Primer dan keluarga membuat janji untuk pertemuan
selanjutnya (melengkapi pengkajian).
11. Perawat Primer dan PA kembali ke ruang KARU
12. Setelah itu perawat primer menjelaskan tentang sentralisasi obat dan
menunjukkan loker penyimpanan obat tiap-tiap pasien.
13. Ditanyakan kembali pada pasien dan keluarga mengenai hal-hal yang
belum dimengerti.
109

14. Kemudian Perawat Primer, pasien dan keluarga menandatangani


lembar persetujuan sentralisasi obat.
4.3.3 Hambatan
Kegiatan ini mempunyai hambatan pasien sudah berada ditempat
tidurnya sehingga tahap penerimaan pasien baru kurang maksimal. Selain
itu karu belum memperkenalkan PP, PA dan PP belum memperkenalkan
kepala ruangannya. Diluar itu kegiatan berjalan lancar karena mahasiswa
dapat berkomunikasi dengan baik sehingga semua komponen dari
penerimaan pasien baru dapat tersampaikan dengan baik karena pasien
kooperatif.
4.3.4 Dukungan
Keluarga bersedia dilakukan tahap penerimaan pasien baru. Selain
itu perawat ruangan juga sangat mendukung pelaksanaan penerimaan
pasien baru.
4.3.5 Resume Penerimaan Pasien Baru
Hari / Tanggal : Selasa, 13 Maret 2014
Jam : 11.30 – selesai WIB
Tempat: Al Aqsha 5 RSU Haji Surabaya
Acara : Penerimaan pasien baru
1. Acara dihadiri oleh
1) Pembimbing dari pendidikan 1 orang.
2) Pembimbing dari ruangan 1 orang
3) Supervisor 1 orang
4) Mahasiswa 12 orang.
2. Hasil evaluasi
1) Evaluasi stuktur
Persiapan dilaksanakan 5 hari sebelum acara dimulai dari
pembuatan laporan pelaksanaan, undangan dan berlatih role play.
Perawat primer dan perawat asosiate yang melaksanakan penerimaan
pasien baru serta kepala ruangan sebagai supervisor pelaksanaan
kegiatan.
110

2) Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1 11.00 Kepala Ruangan memberitahu Perawat Primer
WIB bahwa ada pasien baru yang belum diberi penjelasan
tentang ruangan.
2 11.05 Kepala Ruangan meminta Perawat Primer untuk
WIB menyiapkan penerimaan pasien baru.
3 11.05 Perawat Primer meminta Perawat Associete untuk
WIB membantu mempersiapkan form peneriamaan pasien
baru, stetoskope, tensimeter, termometer dan lembar
pengkajian.
4 11.10 Perawat Primer memberitahu pada Kepala Ruangan
WIB bahwa semua sudah siap
5 11.15 Kepala Ruangan bersama Perawat Primer dan
WIB Perawat Associete menemui pasien. Kepala Ruangan
menyapa pasien, memperkenalkan diri dan perawat
yang bersamanya. Kepala Ruangan meminta
Perawat Primer melaksanakan penerimaan pasien
baru.
5 11.20 Perawat Primer meminta Perawat Associate untuk
WIB mengobservasi klien kemudian memberi penjelasan
tentang penerimaan pasien baru, memperkenalkan
perawat yang bertanggung jawab, dokter yang
merawat, tata tertib, orientasi ruangan, orientasi
teman sesama penderita, sentralisasi obat,
menanyakan kembali pada klien tentang penjelasan
perawat.
5 11.30 Perawat Primer melapor pada Kepala Ruangan
WIB bahwa penerimaan pasien baru telah selesai
5 11.35 Diskusi pelaksaaan role play penerimaan pasien baru
WIB :
Nurma Linda , S. Kep., Ns
Penyampaian materi terlalu lama, PP kurang
koordasi dengan PA
Fahruddin Kurdi, S. Kep., M. Kep
Belum disampaikan tentang tata tertib diruangan
yakni tentang penyimpanan barang-barang berharga
111

4.4 Timbang Terima


4.4.1 Persiapan
Persiapan timbang terima mulai direncanakan pada minggu kedua
(uji coba pertama). Persiapan yang dilakukan antara lain:
1. Dibuat proposal timbang terima keperawatan setelah dibentuk
penanggungjawab.
2. Menyusun skenario pelaksanaan timbang terima keperawatan.
3. Menyiapkan pelaksanaan timbang terima keperawatan.
4. Jadwal pelaksanaan timbang terima keperawatan.
5. Menyusun format timbang terima keperawatan beserta petunjuk teknis
pengisian.
Pelaksanaan timbang terima dilaksanakan secara penuh pada
minggu kedua dan minggu ketiga, yaitu saat penerapan dinas 24 jam
menjadi 3 shift, dilaksanakan setiap pergantian shift (pagi ke sore, sore ke
malam, malam ke pagi). Timbang terima dilaksanakan jam 07.00 dinas
malam ke dinas pagi, jam 14.00 dari dinas pagi ke dinas sore dan jam
21.00 dari dinas sore ke dinas malam. Timbang terima diawali di nurse
station dengan berdoa. Timbang terima dilakukan dengan menyampaikan :
identitas pasien, diagnosis medis, masalah keperawatan pasien, data fokus,
intervensi yang sudah dan belum dilaksanakan, serta pesan khusus. Setelah
semua pasien ditimbang terimakan, perawat melakukan validasi data
dengan mendatangi pasien satu persatu. Setelah validasi data selesai
perawat kembali ke nurse station dan melakukan klarifikasi. Setelah itu PP
dan kepala ruangan menandatangani lembar timbang terima.
Bimbingan senantiasa diberikan oleh pembimbing akademik dan
klinik untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan dan sikap sehingga
pelaksanaan timbang terima bisa berjalan lancar, sesuai teori yang dapat
diaplikasikan dan mudah diterapkan.
Kegiatan timbang terima yang dihadiri oleh supervisor
dilaksanakan pada tanggal 06 Maret 2018 jam 11.00 WIB antara PP shift
pagi dan shift sore. Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar sesuai dengan
skenario yang telah disusun.
112

4.4.2 Hambatan
Selama pelaksanaan timbang terima menemui hambatan karena
kurangnya persiapan dalam timbang terima kemudian terdapat salah satu
tahap yang terlewati yakni dokumentasi serah terima antara PP malam ke
PP pagi serta karu.
4.4.3 Dukungan
Dukungan positif selalu diberikan baik oleh pembimbing
akademik, klinik maupun kepala ruang saat pelaksanaan timbang terima
keperawatan. Bimbingan dan arahan selalu diberikan secara langsung
ataupun tidak langsung.
4.5 Discharge Planning
4.5.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan :
1. Menentukan penanggung jawab discharge planning
2. Penanggung jawab menyusun proposal, menyiapkan format discharge
planning, leaflet DC, kartu discharge planning. dan kartu kontrol
3. Penanggung jawab menyeleksi dan menyiapkan kasus kelolaan yang
akan dilakukan discharge planning (pasien dengan DC).
4. Penanggung jawab mengadakan pendekatan dan kontrak kesepakatan
pelaksanaan discharge planning dengan keluarga klien dan klien sehari
sebelumnya dan melakukan konfirmasi ulang 1 jam sebelum
pelaksanaan.
5. Penanggung jawab mempersiapkan pasien dan tempat dilaksanakannya
discharge planning serta kelengkapan yang sudah disusun.
4.5.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan discharge planning dimulai pada minggu ke-4 sampai
dengan yang dilaksanakan oleh PP bersama PA.
1. PP dibantu PA memberikan HE (Health Education) kepada klien dan
keluarga yang direncanakan pulang, sejak awal hari rawat sampai
dengan hari rawat terakhir. HE yang diberikan meliputi : menu dan
aturan diet, obat-obatan, aktivitas dan istirahat, kelengkapan kontrol,
113

waktu dan tempat kontrol serta hal-hal yang perlu diperhatikan klien
saat telah diperbolehkan pulang ke rumah.
2. Health education yang diberikan selain secara lisan diberikan juga
secara tertulis menggunakan leaflet dan kartu perencanaan pulang.
3. Setelah pasien dan keluarga mendapatkan health education, keluarga
pasien menandatangani form discharge planning dan kartu perencanaan
pulang. Lalu PP menyerahkan kartu discharge planning beserta surat
kontrol dan kelengkapannya (kalau ada, biasanya hasil foto,
laboratorium), obat-obat yang harus diminum di rumah dan obat-obat
yang sudah tidak diminum.
4. Pelaksanaan discharge planning didokumentasikan dalam format
tersendiri.
5. PP/PA kemudian mengisi resume keperawatan bagi klien yang telah
diperbolehkan pulang.
6. Pelaksanaan discharge planning yang dihadiri oleh supervisor,
pembimbing klinik, dan pembimbing akademik dilaksanakan pada hari
Rabu, 21 Maret 2014 pukul 12.00 WIB. Discharge planning diberikan
kepada keluarga Ny.‘S’ dengan Diagnosa DC. Klien diberikan
informasi tentang perawatan klien saat dirumah yang meliputi menu
dan aturan diet, obat-obatan, aktivitas dan istirahat, kelengkapan
kontrol, waktu dan tempat kontrol serta hal-hal yang perlu diperhatikan
klien saat telah diperbolehkan pulang ke rumah.
Berdasarkan evaluasi supervisor, hal yang perlu ditambahkan
dalam penyampaian materi discharge planning diantaranya : Komunikasi
antara perawat dan pasien harus lebih jelas.
4.5.3 Hambatan
Selama dalam melaksanakan kegiatan discharge planning tidak ada
hambatan yang berarti karena adanya koordinasi yang baik antara anggota
kelompok, pasien, dan keluarga juga sangat kooperatif.
114

4.5.4 Dukungan
Pelaksanaan discharge planning mendapatkan dukungan berupa
kesempatan dan kelengkapan yang difasilitasi oleh pembimbing beserta
seluruh perawat Ruang Shofa 4 serta bagian pendidikan.

4.5.5 Resume Pelaksanaan Discharge Planning


Penanggung Jawab : Wahyu Choirunisa, S.kep
Hari/tanggal : Selasa, 25 Maret 2014
Jam : 12.00 WIB - Selesai
Tempat : Ruang Shofa 4 RSU Haji Surabaya.
Acara : Discharge Planning pada pasien Ny.’S’ dengan DC
1. Acara dihadiri oleh :
1) Supervisor sebanyak 1 orang
2) Pembimbing klinik sebanyak 1 orang
3) Pembimbing akademik sebanyak 1 orang
4) Mahasiswa Stikes Pemkab sebanyak 10 orang
2. Susunan acara :
1) Persiapan anggota dalam kegiatan discharge planning terutama
yang berperan sebagai Kepala Ruangan, Perawat Primer dan
Perawat Associate.
2) Pelaksanaan role play discharge planning yang diawasi oleh
supervisor.
3) Diskusi tentang jalannya kegiatan discharge planning bersama
supervisor.
3. Hasil evaluasi :
1) Evaluasi Struktur
2) Persiapan dilaksanakan 3 hari sebelum acara dimulai dari
pembuatan laporan pelaksanaan, undangan dan berlatih role play.
Perawat primer yang akan memberikan discharge planning dibantu
oleh perawat associate serta kepala ruangan sebagai fasilitator
pelaksanaan discharge planning.
3) Evaluasi Proses
115

No WAKTU KEGIATAN
1 12.00 Ka ruangan menghampiri perawat primer dan
menanyakan perkembangan hari ini. Dan perawat
primer menjawab ada pasien rencana pulang hari ini,
dan Ka ruangan mempersilahkan perawat primer
menyiapkan untuk discharge planning. Dan Ka ruangan
mengecek persiapan yang telah dilakukan perawat
primer.
2 12.15 Ka ruangan mengecek persiapan yang telah dilakukan
perawat primer.
3 12.20 Ka ruangan, perawat primer dan perawat associate
menuju ke tempat tidur pasien.
4 12.25 Ka ruangan menyapa pasien dan menjelaskan maksud
kedatangannya, Ka ruangan mempersilahkan perawat
primer untuk menjelaskan tentang discharge planning
kepada pasien. Perawat primer menjelaskan kepada
pasien tentang aturan diet untuk pasien, obat-obatan
yang dibawa pulang dan dilanjutkan dirumah,
perawatan dirumah, jenis-jenis aktifitas yang boleh dan
tidak boleh dilakukan selama dalam proses
penyembuhan, hal-hal yang dibawa pulang oleh pasien,
persyaratan yang dibawa pada waktu kontrol, waktu dan
tempat kontrol.
5 12.55 Diskusi dengan pembimbing dan supervisor
1. Anik Rahmawati, S.Kep., Ns,
Seluruh pelaksanaan discharge planning sudah
berjalan dengan baik mulai dari alur sampai dengan
evaluasinya. Komunikasi antara perawat dan pasien
harus lebih jelas dan PP harus bisa mengendalikan
pemberian HE kepada Px dan keluarga
2. Sestu Retno D. A, S. Kp., M. Kes
PP harus menguasai materi yang di berikan. PA terlalu
pasif dan kurang berperan. Dokumentasi harus
dilengkapi
6 13.00 Kegiatan supervisi discharge planning berakhir.
4) Evaluasi Hasil
(1)Kegiatan dihadiri undangan sebanyak 1 supervisor, 1
pembimbing klinik dan 1 pembimbing akademik, 10 mahasiswa
profesi ners STIKES Pemkab Jombang.
(2)Kepala ruangan, PP, dan PA telah menjalankan tugas sesuai
dengan peran masing-masing.
(3)Informasi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh
keluarga klien.
116

(4)Kartu rencana pulang yang diserahkan kepada keluarga telah


diisi dengan singkat, jelas, dan lengkap sehingga mudah
dipahami oleh keluarga.
(5)Klien dan keluarga diberikan leaflet tentang DC sebagai bahan
tambahan pengetahuan keluarga dan klien.
(6)Discharge planning berjalan sesuai dengan alur, tidak terdapat
hambatan berarti. Klien dan keluarga merasa senang dan
berterima kasih karena mendapatkan informasi yang jelas
tentang perawatan klien selama di rumah sambil menunggu
jadwal kontrol berikutnya.
4.6 Sentralisasi Obat
4.6.1 Persiapan
1. Menentukan penderita yang akan dijadikan subjek sentralisasi obat.
2. Melakukan persiapan sentralisasi obat meliputi informed consent
beserta petunjuk teknis, lembar serah terima obat beserta petunjuk
teknis, daftar pemberian obat beserta petunjuk teknis dan kotak
sentralisasi obat.
3. Menyiapkan proposal dan skenario pelaksanaan sentralisasi obat.
4. Menyiapkan undangan untuk supervisor dan pembimbing
4.6.2 Pelaksanaan
1. Kegiatan Sentralisasi obat dilakukan pada minggu ketiga yang
bekerjasama dengan perawat ruangan. Kegiatan Role play Sentralisasi
Obat dilaksanakan pada selasa tanggal 13 Maret 2014 pukul 11.30
WIB.
2. Perawat primer menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan manfaat
sentralisasi obat.
3. Perawat primer meminta persetujuan pasien dan keluarga untuk
menandatangani informed consent sentralisasi obat.
4. Pasien/keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam
pengelolaan sentralisasi obat.
5. Prosedur sentralisasai obat :
117

1) Setiap ada resep dari dokter diserahkan dahulu kepada perawat


yang bertugas saat itu.
2) Perawat menyerahkan kepada petugas farmasi lalu petugas farmasi
melakukan input data ke komputer kemudian pihak depo mengirim
obat ke ruangan.
3) Setelah itu petugas farmasi menata diloker masing-masing pasien.
4) Kemudian diserahkan kepada perawat, perawat yang
bertanggungjawab atas obat tersebut
5) Setiap hari perawat membagi obat sesuai dosis atau aturan minum
dan diberikan pada pasien.
6. PP melakukan pencatatan pada daftar pemberian obat serta menyimpan
obat di kotak obat yang telah tersedia.
4.6.3 Hambatan
Diruangan Al Aqsha 5 menggunakan sentralisasi obat dengan
metode ODD (One Day Dose). Kelompok sedikit kesulitan dalam hal
mendapatkan materi tentang ODD (One Day Dose) karena belum
banyak digunakan
4.6.4 Dukungan
1. Kepala ruangan mendukung pelaksanaan sentralisasi obat dengan
metode ODD (One Day Dose).
2. Pihak farmasi mendukung pelaksanaan sentralisasi obat dengan metode
ODD (One Day Dose).
3. Kotak atau loker sentralisasi obat sudah tersedia diruangan.
4.6.5 Resume Pelaksanaan Sentralisasi Obat

1.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/ Tanggal : Rabu,13 Maret 2018
Pukul : 11.30 WIB - selesai
Pelaksana : Kepala ruangan, PP, PA
Topik : Aplikasi peran pelaksanaan sentralisasi obat
Tempat : Ruang Al Aqsha 5 RSU Haji Surabaya
Sasaran : Pasien di Ruang Al Aqsha 5 (Ny. D)
118

1. Acara dihadiri oleh :


1) Pembimbing dari pendidikan 1 orang
2) Pembimbing dari ruangan 1 orang
3) Supervisor 1 orang
4) Mahasiswa Sitkes Pemkab sebanyak 12 orang

1.2 Pengorganisasian
Kepala ruangan : Andeas Febrianto, S.Kep
Perawat Primer : Tutut Sulistiyowati, S.Kep
Perawat Associate : Aminatuz Zahroh, S.Kep
Dhimas Ragil Rahmandita, S. Kep
Pasien : Ny.’D’
Supervisor : Puji Rahayu, S.Kep.Ns
Pembimbing: : Nurma Linda, S.Kep, Ns
Pembimbing Akademik : Fahruddin Kurdi, S. Kep., M. Kep
2 Hasil evaluasi
1) Evaluasi stuktur
Persiapan dilakukan selama 3 hari mulai dari pembuatan laporan
pelaksanaan, undangan, berlatih role play, penentuan pasien yang akan
digunakan sampai kegiatan sentralisasi obat dilakukan. Acara dimulai
pukul 11.30. Pasien yang dilakukan sentralisasi obat adalah pasien
Ny.’D’ Ruang A4 Al Aqsha 5.
2) Evaluasi Proses
NO WAKTU KEGIATAN
1. 11.30 - 11.45 WIB Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
2. 11.45 – 12.00 WIB 1.Nurma Linda, S.kep,Ns
PP telah menjelaskan tentang tujuan sentralisasi obat
dan manfaat sentralisasi obat.

3) Evaluasi Hasil
(1) Kegiatan dihadiri oleh 1 orang supervisor, pembimbing klinik 1
orang, pembimbing akademik sebanyak 1 orang, mahasiswa S1
keperawatan Stikes Pemkab sebanyak 12 orang.
119

(2) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai


dengan tugas dan peran masing-masing.
(3) Acara dimulai setelah kegiatan penerimaan pasien baru.
(4) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik.
4.7 Supervisi
4.7.1 Persiapan
Supervisi meliputi konsep supervisi, materi supervisi dan
administrasi, penunjang yang meliputi instrumen supervisi lengkap dengan
parameter penilaian laporan hasil kegiatan supervisi serta
pendokumentasian hasil supervisi. Pada tahap ini kelompok menyiapkan
hal-hal sebagai berikut:
1. Menetapkan kegiatan dokumentasi keperawatan sebagai kegiatan
supervisi oleh kepala ruangan.
2. Menetapkan alokasi waktu untuk pelaksanaan kegiatan supervisi
tentang dokumentasi.
3. Penanggung jawab supervisi menyusun proposal kegiatan dokumentasi,
materi supervisi dan mekanisme supervisi, instrument dan format
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan supervisi dokumentasi.
4. Konsultasi proposal supervisi tentang dokumentasi kepada pembimbing
akademik dan pembimbing klinik.
4.7.2 Pelaksanaan
Kegiatan supervisi di ruang Al Aqsha 5 dilakukan pada An.’V’
dengan diagnosa medis Osteomilitis, Anemia pada hari Rabu, 14 Maret
2018 pukul 12.00 yang dihadiri oleh pembimbing ruangan dan
pembimbing akademik saja dikarenakan supervisor menghadiri rapat
sehingga tidak bisa hadir.
Pelaksanaan role play berlangsung dan seluruh anggota kelompok
hadir pada saat pelaksanaannya. Dari hasil kegiatan di dapatkan beberapa
kekurangan yakni kurangnya feedback dan reward antara yang disupervisi
dan supervisor.
120

4.7.3 Hambatan
Di ruangan jarang dilakukan supervisi secara formal. Pelaksanaan
supervisi di ruangan lebih banyak dilakukan secara informal.
4.7.4 Dukungan
1. Keluarga An.’V’ sangat kooperatif selama dirawat.
2. Perawat Ruang Al Aqsha 5 mempermudah perijinan dan memberikan
dukungan terhadap dilaksanakannnya supervisi Dokumentasi Asuhan
Keperawatan.
3. PP, PA, Karu telah berlatih didampingi pembimbing untuk
mengoptimalkan penampilan saat roleplay.
4.7.5 Resume Pelaksanaan Supervisi
Penanggung jawab : Andreas Febrianto, S.Kep
Hari/ tanggal : Rabu, 14 Maret 2014
Jam : 12.00 – 13.00 WIB
Tempat : Ruang Al Aqsha 5
Acara :Supervisi Dokumentasi
1. Acara dihadiri oleh:
1) Pembimbing akademik sebanyak 1 orang.
2) Pembimbing klinik sebanyak 1 orang.
3) Supervisor berhalangan hadir
4) Mahasiswa sebanyak 12 orang.
2. Susunan acara:
1) Persiapan kelompok dalam kegiatan supervisi dokumentasi terutama
yang berperan sebagai kepala ruangan, perawat primer dan perawat
associate.
2) Pelaksanaan roleplay supervisi dokumentasi yang diawasi oleh
supervisor.
3) Diskusi jalannya kegiatan supervisi dokumentasi intravena bersama
supervisor.
3. Hasil evaluasi:
1) Evaluasi struktur
121

Persiapan dilaksanakan 3 hari sebelum acara dimulai dari


pembuatan laporan pelaksanaan, undangan dan berlatih role play.
Pada supervisi dokumentasi Kepala Ruangan bertindak sebagai
supervisor yang akan melakukan supervisi kepada Perawat primer.
2) Evaluasi proses
No Waktu Kegiatan
1 12.00 KARU memanggil Perawat Primer untuk datang
keruangan dalam hal pemberitahuan tentang
kegiatan supervisi.
2 12.04 Perawat primer memberitahu kepada perawat
associate untuk menyiapkan dokumentasi yang akan
di supervisi
3 12.10 Melakukan supervisi tidak langsung karu melihat
dokumentasi di ruang karu setelah dilihat karu
mengoreksi dan meyuruh PP untuk melaporkan
dokumentasinya kemudian KARU memberikan
pertanyaan ke PP apa yang kurang, kemudian karu
memberikan masukan atas kekurangannya.
4 12.35 Diskusi dengan dan pembimbing.
Ratna Puji Priyanti, S. Kep., Ns
- Kurangnya feed back dan reward antara yang
disupervisi dan supervisor.
5 13.00 Kegiatan supervisi berakhir.

3) Evaluasi Hasil
(1) Kegiatan dihadiri undangan sebanyak 1 pembimbing klinik dan 1
pembimbing akademik.
(2) Acara berjalan sesuai dengan laporan pelaksanaan rencana
kegiatan.
(3) Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.
4.8 Ronde Keperawatan
4.8.1 Persiapan
1. Menentukan penderita yang akan dijadikan subjek ronde keperawatan.
2. Menentukan strategi ronde keperawatan yang akan digunakan.
3. Menentukan materi ronde keperawatan.
4. Menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan ronde keperawatan termasuk
menghubungi pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
5. Menyiapkan skenario pelaksanaan ronde keperawatan.
122

6. Menjelaskan tujuan pelaksanaan ronde keperawatan.


7. Meminta informed consent kepada keluarga klien.
8. Menentukan jadwal pertemuan dengan tim ronde.
4.8.2 Pelaksanaan
Selama praktek manajemen di ruang Al Aqsha 5 RSU Haji kami
telah melaksanakan ronde keperawatan pada hari Jumat, 16 Maret 2018
pukul 13.00 – 14.00 WIB pada klien An.’V’. dengan diagnose medis
Osteomylitis, Anemia. Ibu pasien mengatakan luka anak merembes kurang
lebih 2 tahun, GCS 456. Sebelumnya pasien menjalani operasi pada
tanggal 01-03-2018 kemudian pada tanggal 03-03-2018 pasien KRS, Pada
tanggal 6 Maret 2014 pasien kontrol 1 di poli bedah ortho, kemudian pada
tanggal 12-03-2018 pasien kontrol yang kedua sambil membawa hasil
pemeriksaan mikro. Kemudian oleh dokter disarankan untuk menjalani
rawat inap untuk mendapatkan terapi antibiotik. Kemudian pasien
menjalani rawat inap di ruang Al Aqsha 5.
Kegiatan ronde diikuti oleh 1 orang ahli gizi, 1 orang ahli farmasi,
1 orang pembimbing klinik, 1 orang pembimbing pendidikan, 1 perawat
ruang Al Aqsha 5 sebagai perawat konselor, 12 mahasiswa profesi ners di
ruang Al Aqsha 5 adapun yang berperan sebagai Karu, PP1 dan PA1.
Setelah dilaksanakan ronde keperawatan dilanjutkan diskusi untuk
membahas masalah yang terjadi pada klien dan mendengar masukan dari
ahli gizi, ahli farmasi, dan perawat konselor. Ada beberapa saran yang
disampaikan oleh PP dan konselor dan ahli gizi antara lain :
1. Ahli farmasi memberikan masukan untuk memberikan nutrisi sesuai
jumlah kebutuhan kalori pasien yakni berdasarkan TKTP.
2. Ahli farmasi menyarankan untuk memperhatikan efektifas obat
antibiotik yang diberikan. Untuk antibiotik yang sudah dilarutkan bisa
disimpan 8 jam dalam suhu ruangan dan 18 jam bila disimpan dalam
almari pendingin.
3. Perawat konselor memberikan saran untuk memperhatikan personal
hygiene pasien dan teknik dalam melakukan perawatan luka (sesuai
SPO).
123

4. Perawat primer memberikan masukan untuk mengatasi maslah An. V


dengan memperhatikan semua aspek yakni dari perawatan luka serta
nutrisi yang diberikan.
5. Memotivasi keluarga untuk memberikan makanan sesuai diit dari ahli
gizi.
4.8.3 Hambatan
Pelaksanaan kurang tepat waktu, kurangnya latihan dan lingkungan
kurang nyaman karena diruang sebelah terdapat perbaikan.
4.8.4 Dukungan
Perawat ruang Al Aqsha 5 mendukung pelaksanaan ronde
keperawatan sepenuhnya. Pembimbing klinik sangat mengarahkan dalam
pelaksanaan ronde keperwatan.
4.8.5 Resume Pelaksanaan Ronde
Hari/tanggal : Ju’mat, 16 Maret 2014
Jam : 13.00-14.00 WIB
Tempat : Ruang Al Aqsha RSU HAJI Surabaya.
Acara : Ronde Keperawatan
1. Acara dihadiri oleh :
1) Pembimbing akademik sebanyak 1 orang
2) Pembimbing ruangan sebanyak 1 orang
3) Ahli gizi 1 orang
4) Ahli farmasi 1 orang
5) Mahasiswa sebanyak 10 orang
2. Susunan acara :
1) Persiapan anggota dalam kegiatan ronde keperawatan
terutama yang berperan sebagai Kepala Ruangan, PP1 dan PA1.
2) Diskusi tentang jalannya kegiatan ronde keperawatan
diawasi oleh pembimbing ruangan dan pembimbing akademik.
3. Hasil evaluasi :
1) Evaluasi Struktur
Persiapan dilaksanakan 7 hari sebelum acara dimulai dari
pembuatan laporan pelaksanaan, undangan dan berlatih role play.
Perawat primer 1 yang mengajukan untuk diadakannya ronde
keperawatan serta anggota tim ronde keperawatan lainnya yang akan
124

mengikuti proses ronde keperawatan diantaranya meliputi Kepala


Ruangan, perawat konselor, ahli gizi, ahli farmasi, pembimbing
ruangan.
2) Evaluasi Proses
No Waktu Kegiatan
1 12.00 Perawat Primer 1 (PP1) menghampiri Karu dan
mengatakan bahwa pasien An.’V’ kamar A3 mempunyai
masalah keperawatan yang belum dapat diselesaikan,
untuk itu PP1 mengajukan pada Karu untuk
diadakannya ronde keperawatan. PP1 segera
mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk ronde
keperawatan. Karu mengecek semua persiapan ronde
keperawatan dan mempersilahkan PP1 untuk melakukan
ronde keperawatan.
2 12.15 PP1 mengundang semua anggota/ tim ronde
keperawatan untuk memasuki ruang pertemuan.
3 09.30 Karu, PP1, PA1, perawat konselor, ahli gizi, ahli farmasi
berkumpul di ruang pertemuan, duduk dalam satu meja.
1. Karu membuka acara untuk ronde
keperawatan pada pasien An.’V’ memperkenalkan
tim dan menyampaikan tujuan diadakannya ronde
keperawatan.
2. Karu memberikan kesempatan pada PP1
untuk menjelaskan kasus/ masalah keperawatan
yang ingin di diskusikan secara singkat dan jelas.
3. PP1 menjelaskan kondisi pasien yakni
An.’V’, mencakup keluhan utama saat ini, riwayat
penyakit sekarang, hasil observasi terakhir, masalah
keperawatan yang belum dapat diselesaikan serta
intervensi yang sudah maupun yang belum
dilaksanakan.
4. Karu mempersilahkan pada anggota tim
ronde yang lain untuk mengajukan pertanyaan/
mengklarifikasi terhadap penjelasan yang telah
disampaikan oleh PP1.
5. Karu memastikan bahwa sudah tidak ada
yang perlu diklarifikasi lagi kemudian Karu
memimpin tim ronde untuk memvalidasi data ke bed
pasien.
6. Seluruh tim ronde menuju ke bed pasien
7. Karu, PP1, PP1, ahli farmasi, ahli gizi
memvalidasi keadaan pasien.
8. Karu memimpin tim ronde untuk kembali
ke ruang pertemuan setelah validasi data selesai
guna mendiskusikan lebih lanjut masalah pasien.
9. Karu mempersilahkan pada PP1, ahli
125

gizi, ahli farmasi, perawat konselor untuk


menyampaikan saran/ masukannya.
10. Karu mempersilakan mendiskusikan dan
intervensi apa yang tepat dalam menyelesaikan
masalah pasien yang akan dilaksanakan.
11. Karu menyimpulkan hasil diskusi.
12. Karu menyampaikan kesimpulan dari
diskusi yang telah dilaksanakan.
1). Ahli gizi menyarankan untuk
memberikan nutrisi TKTP.
2). Ahli farmasi menyarankan untuk
memperhatikan efektifitas obat.
3). Perawat konselor memberikan health
education tentang personal hygiene.
13. Karu mendelegasikan pada PP1 untuk
melaksanakan/ menerapkan hasil diskusi yang telah
diperoleh.
14. Karu menutup ronde keperawatan.

4 10.00 Diskusi dengan, pembimbing klinik dan akademik :.


1. Nurma Linda, S. Kep., Ns
Pelaksanaan ronde keperawatan sudah baik,
tetapi lebih menghayati peran saja.
2. Fahruddin Kurdi, S. Kep., M. Kep
Pelaksanaan proses ronde keperawatan sudah
baik dan perlu ditingkatkan lagi. Tingkatkan
untuk komunikasi dua arah bukan satu arah.
3. Coba cari referensi yang lebih banyak.
5 10.15 Kegiatan ronde keperawatan berakhir

3) Evaluasi Hasil
(1) Kegiatan dihadiri oleh, kepala ruangan, ahli gizi 1 orang, tim
farmasi 1 orang, perawat konselor 1 orang, pembimbing akademik
1 orang, dan mahasiswa 12 orang.
(2) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai
dengan tugas masing-masing.
(3) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan
baik.
(4) Acara berjalan sesuai dengan laporan pelaksanaan rencana
kegiatan.
4.9 Dokumentasi
4.9.2 Persiapan
126

Persiapan dan uji coba tentang dokumentasi keperawatan dan


pendokumentasian askep dilakukan pada minggu 2.
Pada tahap persiapan yang dilakukan kelompok adalah sebagai berikut :
1. Pemahaman tentang petunjuk teknis pengisian dokumentasi yang
meliputi penerimaan pasien baru, pengkajian keperawatan, pemeriksaan
patologi, advice dokter, analisa data (disesuaikan berdasarkan prioritas),
asuhan keperawatan (diagnosa, intervensi keperawatan, implementasi
keperawatan, evaluasi), observasi, discharge planning, resume
keperawatan, persetujuan sentralisasi obat, serah terima obat, daftar
pemberian obat, persetujuan tindakan medis, penolakan tindakan medis
dan permintaan konsultasi.
2. Menyiapkan format pendokumentasian mengenai penerimaan pasien
baru, pengkajian keperawatan, pemeriksaan patologi, advice dokter,
analisa data (disesuaikan berdasarkan prioritas), asuhan keperawatan
(diagnosa, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan,
evaluasi), observasi, discharge planning, resume keperawatan,
persetujuan sentralisasi obat, serah terima obat, daftar pemberian obat,
persetujuan tindakan medis, penolakan tindakan medis dan permintaan
konsultasi.
4.9.3 Pelaksanaan
1. Menilai dokumentasi tentang penerimaan pasien baru yang datang dari
ruangan lain dan mencatat daftar nama obat dan alat yang diterima saat
penerimaan pasien baru
2. Menilai dokumentasi kegiatan dan pengumpulan data mengenai
masalah yang terjadi pada pasien meliputi keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, sistem pernafasan, sistem
kardiovaskuler, sistem persyarafan, sistem perkemihan, sistem
pencernaan, sistem muskuloskeletal dan psikologis pasien.
3. Menilai dokumentasi tentang analisa masalah yang terjadi pada pasien
untuk menentukan diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan
yang akan dilakukan pada pasien.
4. Menilai dokumentasi dalam hal evaluasi terhadap masalah keperawatan
127

yang muncul pada pasien setiap hari


5. Menilai dokumentasi dalam sentralisasi obat pada pasien baru dengan
menjelaskan kepada keluarga tentang pengelolaan obat yang akan
dilakukan perawat.
6. Melakukan timbang terima setiap pergantian shift
7. Melakukan discharge planning pada pasien pulang dengan
menyampaikan aturan diet, obat-obatan yang masih diminum, aktivitas
dan istirahat, tanggal/tempat kontrol, yang dibawa pulang saat pulang
dari RS.
8. Melakukan resume pasien dalam menindaklanjuti masalah keperawatan
saat pasien pulang (dirumah).
9. Mengumpulkan data mengenai jumlah pasien serta tingkat
ketergantungannya pada pagi, siang dan malam mulai minggu pertama
sampai minggu kelima.
10. Melakukan tabulasi data dan melaksanakan perhitungan jumlah
kebutuhan tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan pasien
(terlampir).
11. Melakukan perhitungan jumlah tenaga yang bertugas dalam sehari
pada shift pagi, siang dan malam
4.9.4 Hambatan
Kelompok mengalami hambatan dalam pelaksanaan yakni
kurangnya latihan, sehingga para pemain kurang siap.
4.9.5 Dukungan
Kepala ruangan dan perawat ruangan memfasilitasi kebutuhan
yang diperlukan serta memberikan masukan, kritikan yang bersifat
membangun saat mahasiswa melakukan praktek manajemen keperawatan
dan pemberian asuhan keperawatan.
4.9.6 Resume Dokumentasi
3 Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Tanggal : Rabu, 14 Maret 2018
Pukul : 13.00 WIB - selesai
128

Pelaksana :Kepala ruangan, Perawat Primer, Perawat


Associate
Topik : Penerapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Tempat : Ruang Al Aqsha 5 RSU Haji Surabaya


Acara dihadiri oleh :
1) Pembimbing dari pendidikan 1 orang
2) Pembimbing dari ruangan 1 orang
3) Supervisor 1 orang
4) Mahasiswa Sitkes Pemkab sebanyak 12 orang
4 Pengorganisasian
Kepala ruangan : Nur Chamidiyah, S.Kep
Perawat Primer : Ririn Suprapti, S.Kep
Perawat Associate : Ayu Widy L, S.Kep dan Dhimas Ragil R, S. kep
Supervisor :-
Pembimbing: : 1. Nurma Linda, S.Kep, Ns.
2. Dwi Rianti, S.Kp., Ns
3. Hasil evaluasi
1) Evaluasi stuktur
Persiapan dilakukan selama 3 hari mulai dari pembuatan laporan
pelaksanaan, undangan, berlatih role play, penentuan Topik yang akan
digunakan sampai kegiatan dilakukan.
2) Evaluasi Proses
NO WAKTU KEGIATAN
1. 13.00 WIB Pelaksanaan Roleplay sedang berlangsung
2. 13.30 - 13.45 WIB 1. Nurma Linda, S.kep,Ns
Kurang Persiapan dalam format pendokumentasian
mengenai penerimaan pasien baru, pengkajian
keperawatan.
2. Ratna Puji Priyanti, S. Kep., Ns. Ms
Dalam pengakajian persistemnya kurang lengkap

3) Evaluasi Hasil
129

(1) Kegiatan dihadiri oleh pembimbing klinik 1 orang, pembimbing


akademik sebanyak 1 orang, mahasiswa S1 keperawatan Stikes
Pemkab sebanyak 12 orang.
(2) Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan
tugas dan peran masing-masing.
(3) Acara dimulai tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
(4) Kegiatan berjalan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan baik.

You might also like