You are on page 1of 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/317722495

PERMAINAN “KIMIA KOTAK KATIK” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA


MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

Article · June 2017


DOI: 10.15575/jta.v2i1.1362

CITATIONS READS

0 3,246

3 authors, including:

Rusly Hidayah
Universitas Negeri Surabaya
12 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rusly Hidayah on 19 September 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


R. Hidayah, et al.

PERMAINAN “KIMIA KOTAK KATIK” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

Rusly Hidayah1, Suprianto1, dan Alis Rahmawati1


1
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Surabaya, Kampus Ketintang, Surabaya, 60231, Indonesia
E-mail: ruslyhidayah@unesa.ac.id

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kelayakan permainan “kimia kotak katik”
ditinjau dari isi, dan kontruksi serta untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi Sistem
Periodik Unsur. Sasaran penelitian ini adalah 12 orang siswa SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Rancangan
penelitian menggunakan desain One Group Pretest-Postest. Hasil analisis data menunjukan bahwa
permainan ini layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan presentase kelayakan sebesar 83,33%.
Ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 75%. Berdasarkan hasil uji coba, permainan kimia kotak katik layak
untuk diterapkan untuk pembelajaran kimia

Kata kunci: kimia kotak katik, sistem periodik unsur

ABSTRACT

This research aimed to describe the feasibility game “kimia kotak katik” in terms of contents, and
construction as well as to determine the improvement of student learning outcomes in Periodic Table
subject. The targets of this research is 12 students of SMA Muhammadiyah 1 Gresik. The study design used
design one group pretest-posttest. Results of data analysation showed that the game is suitable for use as a
medium of learning with eligibility percentage of 83.33%. Mastery learning outcome reaching 75%. Based on
trial results, Kimia Kotak katik game is eligible to apply to study in chemistry

Keyword: kimia kotak katik, material element of periodic system


DOI: http://dx.doi.org/10.15575/jta.v2i1.1362

1. PENDAHULUAN Perbedaan karakter siswa mengharuskan


guru untuk berinovasi dalam mengajar,
Pengembangan kurikulum 2013 menuntut sehingga materi yang disampaikan dapat
agar pola pembelajaran berpusat pada guru diterima seutuhnya. Pola pembelajaran satu
berubah menjadi pembelajaran yang arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
berpusat pada siswa (Permendikbud No. 69, pembelajaran interaktif (interaktif guru-
2013). Kurikulum 2013 mengutamakan peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
penggalian informasi yang berpusat kepada sumber/ media lainnya) (BNSP, 2013)
peserta didik sehingga siswa dituntut untuk dengan demikian diperlukan media yang
berperan aktif dalam kegiatan belajar sesuai dengan kurikulum selama proses
mengajar di dalam kelas dimana guru hanya belajar mengajar.
sebagai pembimbing peserta didik dalam
menemukan dan menggali informasi.

91 Jurnal Tadris Kimiya 2, 1 (Juni 2017): 91-96


R. Hidayah, et al.

Pelajaran kimia merupakan salah satu cabang mewujudkan harapan tersebut maka harus
ilmu alam yang sering kita jumpai di memilih media yang sesuai untuk digunakan.
kehidupan sehari-hari. Banyak sekali peserta Media adalah segala alat fisik yang dapat
didik yang merasa kesulitan dalam menyajikan pesan serta merangsang siswa
mempelajari kimia dikarenakan materi kimia untuk belajar. Media atau alat bantu disadari
pada umumnya bersifat abstrak, berkaitan oleh banyak praktisi pendidikan sangat
tentang reaksi dan struktur zat serta membantu aktivitas pembelajaran dan
mengandung konsep-konsep yang komplek mambantu meningkatkan prestasi belajar
(Sirhan, 2007). Seringkali pelajaran kimia siswa (Sadiman, 2010). Media Permainan
disampaikan dengan ceramah dan berpusat merupakan salah satu cara untuk
terhadap guru, sehingga membuat para menciptakan suasana “bermain sambil
peserta didik merasa bosan dengan pelajaran belajar”. Permainan dapat memotivasi siswa
ini dan cenderung hanya mengikuti saja. untuk belajar. Belajar dapat didefinisikan
Kebanyakan siswa mengalami kesulitan tambahan pengetahuan atau kemampuan
dalam mengingat serta memahami pelajaran melalui pengalaman, cara yang lebih baik
yang telah diberikan dengan pola untuk belajar adalah melalui permainan.
pembelajaran yang berpusat pada guru. Permainan Kimia kotak katik merupakan jenis
permainan yang melibatkan strategi serta
Salah satu materi dalam pembelajaran kimia keaktifan dari seluruh peserta. Dalam
adalah Sistem Periodik Unsur (SPU). Materi permaian ini mengharuskan peserta berfikir
tersebut menitik beratkan terhadap cepat serta tanggap serta harus tepat dalam
kemampuan memori siswa untuk mengambil keputusan karena dibatasi oleh
menghafalkan sejumlah unsur-unsur yang waktu dan juga dibutuhkan strategi yang
ada di dalam SPU. Materi ini juga dapat tepat. Dalam permainan ini akan ditampilkan
membuat penerimaan informasi yang kurang 20 kotak soal dengan susunan 4 x 5 baris.
efektif terhadap memori jangka panjang Perolehan kotak atas dasar kemampuan
siswa, sehingga pemahaman tentang materi menjawab benar dari isi soal didalamnya,
tersebut mudah hilang atau mudah pertanyaan salah akan kembali ditutup dan
dilupakan. Lupa terjadi karena memori jangka memungkinkan keuntungan bagi Tim lain
pendek tidak pernah ditransfer ke memori merebutnya jika mengatahui jawaban benar.
jangka panjang atau karena kehilangan
kemampuan untuk mengingat informasi yang Dari latar belakang diatas maka perlu
ada di dalam memori jangka panjang (Nur, dilakukan penelitian dan pengembangan
2004). Berdasarkan penelitian Fadilah tahun media pembelajaran berbasis permainan
2003 permasalahan dapat diidentifikasi Kimia kotak katik ini agar dapat menunjang
sebagai berikut: (1) siswa kesulitan hasil belajar kimia khususnya materi SPU.
memahami materi kimia khususnya materi
SPU, (2) kondisi siswa yang kurang aktif 2. METODE PENELITIAN
dalam mengikuti pelajaran kimia, (3)
pemilihan model dan media pembelajaran Penelitian yang dilaksanakan adalah pra
yang kurang bervariasi, (4) proses ekperimen. Penelitian yang mengembangkan
pembelajaran yang berlangsung cenderung permainan Kimia Kotak Katik sebagai media
didominasi oleh guru (Pembelajaran Teacher pembelajaran pada materi SPU. Sasaran
Centered Learning) sehingga siswa hanya penelitian ialah 12 siswa kelas X (sepuluh)
bertindak sebagai agen pembelajar yang SMA Muhammadiyah 1 Gresik Rancangan
pasif (Fadilah, 2013). penelitian ini mengacu pada desain
penelitian One Group Pretest-Posttest
Kesulitan dalam mengatasi materi tersebut Design, yaitu eksperimen yang dilaksanakan
maka perlu dibuat inovasi dalam proses pada satu kelompok saja tanpa kelompok
belajar dan mengajar. Salah satu cara yang pembanding, dengan skema sebagai berikut :
dapat dilakukan dalam mengatasi fakta
tersebut perlu menggunakan media yang O1 X O2
sesuai dengan kondisi keadaan siswa. Untuk

92 Jurnal Tadris Kimiya 2, 1 (Juni 2017): 91-96


R. Hidayah, et al.

Keterangan : ∑

O1 = Pretest
O2 = Posttest (Riduwan, 2012)f
X = Perlakuan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Rancangan Penelitian One Group Hasil penelitian pengembangan permainan


Pretest Posttest Design kimia kotak katik materi sistem periodik
unsur adalah sebagai berikut:
Selanjutnya dianalisis hasil
kegiatan observasi dan respon siswa. Data 3.1 Hasil dan Analisis Data Hasil Uji
pengamatan aktivitas siswa digunakan untuk Kelayakan
memberikan gambaran tentang aktivitas
siswa selama uji coba berlangsung. Lembar Hasil validasi oleh guru kimia ditunjukkan
pengamatan aktivitas siswa diisi sesuai oleh tabel validasi pada gambar 2 berikut ini
dengan aktivitas dominan yang dilakukan
menggunakan media permainan Kimia Kotak Hasil Validasi
Katik. Perhitungan menggunakan skala
Guttman. 95% 100%
75% 75% 75%
Tabel 1. Skala Guttman

Jawaban Nilai/skor
Tidak 0
Ya 1

Rumus yang digunakan dalam perhitungan


hasil pengamatan adalah : Gambar 2. Hasil Validasi media

∑ Dari hasil validasi guru kimia yang mencakup


( ) media pembelajaran sudah sesuai dengan
materi pelajaran, hanya saja masih ada
Angket respon siswa digunakan untuk beberapa kesalahan soal seperti Ba Barium
mendukung data hasil pengamatan yang yang seharusnya merupakan logam namun
diperoleh dari penilaian siswa selama tertulis dalam soal Ba Barium termasuk non
menggunakan permainan Kimia Kotak Katik logam. Hukum periodik juga masih belum
mengenai kemenarikan media, kejelasan diajarkan oleh guru sehingga siswa masih
media dan termotivasinya siswa untuk belum bisa menjawab soal tersebut meskipun
belajar. sudah diberikan modul materi sebelum
memainkan permainan kimia kotak katik.
Ketuntasan belajar siswa secara individu
dikatakan tuntas dalam belajar apabila skor Kesesuaian media pembelajaran dengan
yang diperoleh ≥ 75. Sedangkan ketuntasan indikator hasil belajar sudah sesuai namun,
klasikal dicapai jika 75% atau lebih siswa Kesesuaian soal dengan indikator hasil
memperoleh skor ≥ 75. Hasil belajar siswa belajaran masih belum sesuai karena pada
didapatkan melalui nilai dari hasil Pretest soal nomor 14 terdapat soal yang masih sulit
Posttest kemudian dianalisis dengan cara: dipahami oleh siswa, sehingga terjadi
pemahaman yang salah terhadap soal
∑ tersebut.

Kejelasan petunjuk cara bermain dalam


Keterangan: media pembelajaran menurut analisis guru
∑B = jawaban benar kimia sudah jelas. Kesesuaian penggunaan
N = jumlah soal bahasa (kalimat) dengan tingkat kemampuan

93 Jurnal Tadris Kimiya 2, 1 (Juni 2017): 91-96


R. Hidayah, et al.

siswa sudah bagus namun terdapat kesalahan


penulisan yaitu penggunaan kalimat soal 3.2 Hasil Analisis Respon Siswa
yang cukup membingungkan siswa untuk
memahami soal serta jawaban. Hal ini terjadi Hasil respon siswa adalah sebagai berikut :
pada soal nomor 16 dan nomor 10.
Tabel 3. Data Respon Siswa
Tampilan / desain media pembelajaran kimia
kotak katik sudah bagus dan sudah layak. Presentase
Nomor (%)
Kejelasan angka dan huruf pada media Kategori
pertanyaan
pembelajaran kimia kotak katik sudah jelas Ya Tidak
namun jumlah soal yang diberikan terlalu 1. 83,33 16,67 Layak
banyak menurut analisis guru kimia. 2 83,33 16,67 Layak
Keserasian warna pada media pembelajaran 3 83,33 16,67 Layak
kimia kotak katik sudah serasi dan bagus. 4. 83,33 16,67 Layak
Kejelasan soal pada media pembelajaran
5 83,33 16,67 Layak
kimia kotak katik masih terdapat beberapa
6 83,33 16,67 Layak
soal yang masih kurang jelas. Kesesuaian
ukuran media sudah bagus. Berikut ini tabel 7 83,33 16,67 Layak
skala Likert yang digunakan sebagai rubric 8 83,33 16,67 Layak
analisis penampilan/ desain media (Riduwan, 9 83,33 16,67 Layak
2012). 10. 83,33 16,67 Layak
11 83,33 16,67 Layak
Tabel 2. Nilai Skala
12 83,33 16,67 Layak
Penilaian Skala Likert
Sangat Tidak baik 1 Berdasarkan data tabel 3 tersebut, sebanyak
12 siswa menyatakan tertarik pada permainan
Tidak baik 2
kimia kotak katik selama pembelajaran pada
Baik 3 materi SPU. Sebanyak 12 siswa juga
Sangat baik 4 mengakui bahwa mereka lebih mudah
memahami materi pokok SPU dengan
Rumus yang digunakan dalam perhitungan menggunakan permainan ini, dengan adanya
hasil validasi dari masing-masing kriteria pengembangan permainan kimia kotak katik
yaitu kesesuaian isi, penyajian, persyaratan dapat memudahkan siswa untuk memahami
permainan edukatif dan bahasa adalah : materi.

Skor kriterium = 4 x 10 x 1 = 40 Berdasarkan hasil angket respon tersebut


dapat diketahui bahwa pengembangan
∑ permainan kimia kotak katik di SMA
( )
Muhammadiyah 1 Gresik mendapatkan
respon yang baik. Siswa merasa senang
( ) melakukan kegiatan selama pembelajaran.
Selain itu, dengan pengembangan permainan
P(%) = 87,5 % tersebut sangat membantu siswa untuk
memahami materi SPU.
Berdasarkan tabel skor interpretasi, kriteria
3.3 Analisis Data Aktifitas Siswa
media dikatakan layak jika harga P (dalam %)
≥61% (Riduwan, 2012). Berdasarkan
Berdasarkan data pengamatan aktifitas siswa
perhitungan dari hasil validasi guru dan
yang diperoleh, sebanyak 12 siswa
dosen kimia, harga P pada media yang
memperlihatkan ketertarikan terhadap
dikembangkan mencapai 87,5%. jadi, media
permainan kimia kotak katik selama
yang dikembangkan dapat dikatakan sangat
pembelajaran pada materi SPU. Siswa juga
layak.

94 Jurnal Tadris Kimiya 2, 1 (Juni 2017): 91-96


R. Hidayah, et al.

menunjukkan perasaan semangat serta tidak No


Skor
Ket
Skor
Ket
merasa bosan, hal ini dibuktikan saat siswa pretest posttest
memilih nomor soal sesuai keinginannya 11 0 Tidak 75 Tuntas
sendiri dan juga penilaian bersifat terbuka tuntas
sehingga seluruh siswa mengetahui nilainya 12 20 Tidak 50 Tuntas
tuntas
masing-masing. Siswa juga menunjukkan
sikap ketelitian dalam memperhatikan soal
yang muncul, dibuktikan dengan pertanyaan- Berdasarkan Tabel 5 tersebut, dapat dilihat
pertanyaan yang diajukan siswa karena bahwa pada pretest, jumlah siswa yang tuntas
merasa soal yang muncul masih kurang jelas. sebanyak 0 orang atau persentase klasikal
sebesar 0% sedangkan siswa yang tidak
Berdasarkan data hasil pengamatan aktifitas tuntas sebanyak 12 orang atau sebesar 100%.
siswa dapat diketahui bahwa siswa merasa Persentase yang diperoleh belum memenuhi
senang dan semangat selama pembelajaran persentase minimal yaitu sebesar ketuntasan
materi sistem periodik unsur yang individu ≥ 75 dan ketuntasan klasikal ≥75%
menggunakan media permainan kimia kotak sehingga berdasarkan ketuntasan klasikal
katik. masih belum tuntas.

3.4 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada data posttest, ditunjukkan bahwa
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 orang
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa atau persentase klasikal sebesar 66,67%.
kelas X pada materi pokok SPU yang Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak
sebelumnya siswa telah memperoleh materi 4 orang atau sebesar 33,33%. Persentase
tersebut, secara klasikal yaitu dengan yang diperoleh belum memenuhi persentase
pemberian pretest pada awal pembelajaran minimal yaitu sebesar ketuntasan individu ≥
(sebelum diberi perlakuan permainan kimia 75 dan ketuntasan klasikal ≥ 75% sehingga
kotak katik) dan posttest pada akhir berdasarkan ketuntasan klasikal masih belum
pembelajaran (setelah diberi perlakuan tuntas.
permainan kimia kotak katik). Daftar skor
hasil pretest dan posttest disajikan dalam Berdasarkan pembahasan di atas, ketuntasan
Tabel 6 sebagai berikut: siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Gresik
setelah mengikuti pembelajaran dengan
Tabel 4. Data Hasil Pretest dan Posttes media permainan kotak katik, hasil belajar
Skor Skor siswa meningkat, namun belum mencapai
No Ket Ket ketuntasan klasikal.
pretest posttest
1 45 Tidak 75 Tuntas
tuntas 4. KESIMPULAN
2 25 Tidak 85 Tuntas
tuntas Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan,
3 30 Tidak 45 Tidak maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
tuntas tuntas
1. Media permainan Kimia kotak katik layak
4 30 Tidak 40 Tidak
tuntas tuntas
untuk diterapkan untuk materi SPU. Hasil
5 65 Tidak 75 Tuntas analisis menunjukkan bahwa valliditas (P)
tuntas mencapai 87,5% sehingga media sudah
6 60 Tidak 75 Tuntas sangat layak untuk di uji cobakan secara
tuntas terbatas.
7 50 Tidak 75 Tuntas 2. Pelaksanaan penggunaan media Kimia
tuntas Kotak Katik pada materi SPU pada awalnya
8 25 Tidak 60 Tidak masih asing bagi siswa, karena masih
tuntas tuntas dibilang untuk pertama kalinya belajar
9 20 Tidak 90 Tuntas dengan menggunakan media Software
tuntas permainan. Meskipun begitu, Berdasarkan
10 35 Tidak 85 Tuntas hasil observasi serta hasil angket respon
tuntas

95 Jurnal Tadris Kimiya 2, 1 (Juni 2017): 91-96


R. Hidayah, et al.

siswa merasa senang dan tertarik untuk


belajar kimia terutama materi SPU dengan
menggunakan permainan kimia kotak
katik.
3. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan siswa
kelas X SMA Muhammadiyah 1 Gresik
setelah mengikuti pembelajaran dengan
media permainan kotak katik, hasil belajar
siswa meningkat namun masih belum
mencapai ketuntasan klasikal.

5. DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2013. Kurikulum 2013. Dalam


Kemendikbud.

Fadilah, Q. 2013. Pengaruh Penggunaan


Pembelajaran Kooperatif TGT (Teams
Game Tournament) Dengan Permainan
Word Square dan Crossword Terhadap
Prestasi Belajar Ditinjau Dari
Kemampuan Memori Siswa Pada Materi
Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X
SMA Batik 2 Surakarta. Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) , 2.

Nur, Muhammad. 2004. Teori Pembelajaran


Kognitif. Surabaya: UNESA Press.

Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan No. 69 Tahun 2013.

Riduwan. 2012. Skala Pengukuran Variabel-


Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, Arif S. Dkk. 2010. Media Pendidikan:


Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali
Press.

Sirhan, G. 2007. Learning Difficulties in


Chemistry. Journal of Turkish Science
Education , 4 (2).

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif


dan Kualitatif , dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

96 Jurnal Tadris Kimiya 2, 1 (Juni 2017): 91-96

View publication stats

You might also like