Professional Documents
Culture Documents
D. PROSEDUR
a. Anamnesa
i. Hasil anamnesa
pasien datang dengan keluhan nyeri sendi,hambatan gerak sendi,kaku
b. Pemeriksaan Fisik
i. Hambatan gerak.
ii. Krepitasi
iii. Pembengkakan sendi yang sering kali asimetris
iv. Tanda –tanda peradangan sendi.
v. Deformitas sendi yang permanen.
vi. Perubahan gaya berjalan.
vii. Pemeriksaan penunjang : radiografi
c. Assesment
Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis ,pemeriksaan
fisik,dan pemeriksaan penunjang
i. Diagnosis Banding
1. Gout artritis.
2. Rheumatoid artritis.
ii. Komplikasi
1. Deformitas permanen.
d. Planing
Penatalaksanaan
i. Pengelolaan OA berdasarkan atas distribusinya (sendi mana yang
terkena ) dan berat ringan sendi yang terkena.
ii. Pengobatan bertujuan untuk mencegah progresivitas dan meringankan
gejala yang dikeluhkan.
iii. Modifikasi gaya hidup,dengan cara :
1. Menurunkan berat badan.
2. Melatih pasien untuk tetap menggunakan sendinya dan
melindungi sendi yang sakit.
iv. Pengobatan medikamentosa
1. Analgesik topikal
2. NSAID (oral):
-Non selective : COX1 (Diklofenak,Ibuprofen,Piroksikam,Mefenamat,Metampiron)
-Selektif : COX2 (Meloksikam)
Kriteria Rujukan
1. Bila ada komplikasi,termasuk komplikasi terapi COX1
2.Bila ada komorbiditas .
e. Prognosis
Prognosis umumnya tidak mengancam jiwa,namun fungsi sering terganggu
dan sering mengalami kekambuhan.