You are on page 1of 8

ACTIVITY BASED ROLE SYSTEMS PADA SUPPLY CHAIN WELL DONE BAKERY

AND SNACK MENGGUNAKAN ARSITEKTUR .NET FRAMEWORK CLASS


LIBRARY (FCL)

ACTIVITY BASED ROLE SYSTEMS IN SUPPLY CHAIN WELL DONE BAKERY AND
SNACK USING ARCHITECTURE .NET FRAMEWORK CLASS LIBRARY (FCL)

Christian Daramyoga Ekatama


Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Universitas Semarang
asiadatacyberlink@gmail.com

ABSTRACT

The Well Done Bakery & Snack Bakery located in Ambarawa District, Semarang Regency is one of the Small
Medium Enterprises (SME) industries that has difficulty in identifying material costs from various activities, so
that it can result in increased sales costs. This is due to the lack of administrative reporting and the separation
of employees from various supplier units, inventory, production and distribution. Activity Based Role Systems
method is an idea to divide the administrative responsibilities of recording materials into products in a
production system. In this study five roles were used: supplier units, inventory units, production units, product
expenditure units and business owners. Against this problem, the system development method chosen is
prototyping. The use of prototyping is based on the concept of the model of working development applications
with the revision of application products for further development. The system can be developed faster than
conventional methods. This application is designed with a system server-service-client with Framework Class
Library (FCL) technology from .Net. The results of the research and implementation of this application can
improve the efficiency of the administration of production materials. The concept of advanced application
development can be built three-tier architecture with a higher level of security.

Keywords: Activity, Based, Role, Systems, .Net.

ABSTRAK
Toko Roti Well Done Bakery and Snack yang berada di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang merupakan
salah satu industri UKM yang kesulitan dalam mengidentifikasi biaya bahan dari berbagai aktivitas, sehingga hal
tersebut dapat berdapampak pada peningkatan biaya penjualan. Hal ini dikarenakan kurangnya pelaporan
administrasi dan belum terpisahnya karyawan dari berbagai unit supplier, inventory, produksi dan pengeluran
produk dari meja dapur. Metode Activity Based Role Systems merupakan ide untuk membagi tanggung jawab
administrasi pencatatan bahan hingga menjadi produk dalam sebuah sistem produksi. Pada penelitian ini
digunakan lima role yaitu: unit supplier, unit inventory, unit produksi, unit pengeluaran produk dan pemilik
usaha. Berlatar belakang masalah tersebut metode pengembangan sistem yang dipilih adalah prototyping.
Penggunaan prototyping didasarkan pada konsep model bekerja development aplikasi dengan revisi produk
aplikasi untuk pengembangan lebih lanjut. Sistem dapat dikembangkan dengan lebih cepat dibandingkan dengan
metode konvensional. Aplikasi ini dirancang dengan sistem server-service-client dengan teknologi Framework
Class Library (FCL) dari .Net. Hasil penelitian dan implementasi aplikasi ini dapat meningkatkan efisiensi dari
administrasi bahan produksi. Konsep pengembangan aplikasi lanjutan dapat dibangun arsitektur three tier
dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Kata Kunci: Activity, Based, Role, Systems, .Net.

JURNAL TRANSIT, Volume [], No.[], [Maret 2019]: 1 - 8 1


1. PENDAHULUAN perancangan arsitektur 3 tier dapat dilihat pada gambar
1 berikut:
Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan arah
yang positif. Hal ini ditandai dengan banyaknya
industri yang berkembang, baik industri yang berskala
kecil maupun skala besar. Salah satu industri yang
tetap ramai dan berkembang sampai saat ini adalah
industri makanan dan minuman. Industri ini mampu
bertahan dalam kondisi apapun, termasuk ketika krisis
perekonomian. Menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS) tahun 2011, pertumbuhan industri makanan dan
minuman dari tahun ke tahun menunjukkan
pertumbuhan yan positif. Walaupun sempat terjadi
penurunan pada tahun–tahun tertentu, namun
penurunan tersebut tidak begitu besar.
Kue dan roti (Pastry and Bakery) merupakan usaha
yang mempunyai keragaman yang berbeda-beda. Oleh
karena itu pastry dan bakery merupakan makanan
ringan atau cemilan yang digemari masyarakat. Maka
usaha pastry dan bakery adalah suatu usaha yang
Gambar 1. Pola Perancangan Tiga Tier
banyak digemari oleh angggota masyarakat. Oleh
karena itu, usaha pastry dan bakery mulai dijadikan Pada Gambar 1, Presentation merupakan lapisan
peluang bisnis, sehingga muncul berbagai industri yang paling dekat dengan user. Lapisan ini berupa
dalam skala kecil hingga menengah. rangkaian antar muka (user interface) dimana
lapisan inilah yang menjadi perantara antara user
Industry pastry dan bakery Well Done dalam skala
dan sistem. Semua inputan user dan hasil
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih
pemrosesan dari sistem akan ditampilkan dalam
mengandalkan pencatatan secara manual dalam
lapisan ini. Lapisan yang kedua adalah Business
mengatur proses pencatatan produksi, bahan baku dan
Logic, yaitu sebuah lapisan yang berisi tentang
penjualannya akan dapat menimbulkan berbagai
aturan-aturan bisnis dalam suatu aplikasi [1].
kesalahan yang mengakibatkan kurang maksimalnya
pendapatan yang diterima. Oleh karena itu diperlukan Sebagai contoh dalam sebuah aplikasi penjualan,
komputerisasi yang secara baku untuk mengerjakan Business Logic mengatur semua perilaku user.
dan menyimpan berbagai pencatatan tersebut. Toko Ketika seorang Sales Representative (SP)
Roti Well Done Bakery & Snack yang berada di mendaftarkan seseorang menjadi Customer, semua
Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang inputan yang dilakukan oleh SP diatur oleh Business
merupakan salah satu industri UKM yang kesulitan Logic agar sesuai dengan aturan bisnis yang berlaku
dalam mengidentifikasi biaya bahan dari berbagai pada sistem tersebut. Misalkan, dalam sistem
aktivitas, sehingga hal tersebut dapat berdapampak penjualan diberlakukan aturan bahwa seorang
pada peningkatan biaya penjualan. Hal ini dikarenakan customer dapat memesan barang apabila semua
kurangnya pelaporan administrasi dan belum tagihan sudah dilunasi. Seorang SP tidak akan
terpisahnya karyawan dari berbagai unit supplier, menghafal semua tagihan dari setiap customer,
inventory, produksi dan pengeluran produk dari meja kemungkinan SP dapat membuatkan pesanan untuk
dapur. Metode Activity Based Role Systems merupakan customer yang belum melunasi tagihannya, namun
ide untuk membagi tanggung jawab administrasi dengan adanya Business Logic hal ini tidak akan
pencatatan bahan hingga menjadi produk dalam sebuah terjadi. Ketika terjadi sesuatu yang menyimpang dari
sistem produksi. Pada penelitian ini digunakan lima aturan sistem, Business Logic akan memberikan
role yaitu: unit supplier, unit inventory, unit produksi, suatu pesan kesalahan dan menghentikan aksi yang
unit pengeluaran produk dan pemilik usaha. menyimpang tersebut. Lapisan yang ketiga adalah
Data Access, lapisan ini bertugas untuk
2. LANDASAN TEORI menghubungkan sistem ke tempat penyimpanan data
Arsitektur Aplikasi 3 Tier atau database. Ketika user menginput atau
menampilkan data, maka lapisan inilah yang
Perancangan aplikasi ini menggunakan arsitektur bertugas mengambilkan dan menyimpankannya [2].
aplikasi 3 tier. Kata Tier diatas berarti lapisan, dan
Tiga menunjukan jumlahnya jadi pengertian pola .NET Framework
perancangan Tiga Tier adalah pola yang digunakan .NET Framework adalah teknologi inti yang
untuk merancang sebuah aplikasi dengan membaginya menyediakan berbagai library untuk digunakan oleh
menjadi tiga lapisan. Adapun lapisan tersebut adalah aplikasi diatasnya. Komponen .NET Framework
Presentation, Business Logic dan Data Access. Pola adalah CLR (Common Language Runtime) yang
menyediakan runtime environment untuk aplikasi

2 JURNAL TRANSIT, Volume [], No.[], [Maret 2019]: 1 - 8


yang dibangun menggunakan Visual Studio .NET, Penelitian ketiga pada studi kasus di CV. Richness
terlepas dari jenis bahasa pemrogrammannya. Library Development Bandung merancang Sistem Informasi
pada .NET Framework dapat dilihat pada gambar 2: Penjualan dan Pemesanan Produk Berbasis Web.
Dalam pembuatan perangkat lunak pengembang
menggunakan perangkat lunak PHP dan Macromedia
Dreamwaver dan untuk database menggunakan MySql.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perancangan
sistem informasi penjualan dan pemesanan berbasis
web dapat membantu konsumen dalam mengakses
informasi mengenai produk yang dijual dan dalam
melakukan pemesanan produk, mengimplementasikan
sistem informasi yang meliputi implementasi perangkat
lunak, perangkat keras, basis data serta antarmuka dari
aplikasi yang diasilkan [7].
Penelitian sebelumnya memaparkan tentang Sistem
Gambar 2. Library .NET Framework Informasi penjualan dan transaksi pada suatu
perusahaan. Sebastian meneliti meneliti Electronic-
Gambar 2 menjelaskan adanya CLR, programmer Customer Relationship Management (E-CRM)
dapat menikmati Consistent Object Model dalam Berbasis Web, Akza menganalisa dan merancang
mengakses berbagai komponen library. Dengan Sistem Penjualan Berbasis Web dan Nore merancang
demikian penggunaan bahasa pemrograman dalam Sistem Informasi Penjualan dan Pemesanan Produk
dunia .NET adalah lebih ke masalah selera atau taste Berbasis Web. Penelitian sebelumnya belum ada yang
dan bukan pada kelebihan maupun kekurangan masing- meneliti dan mengembangkan secara khusus tentang
masing bahasa karena semua bahasa pemrograman Sistem Informasi manajemen produksi dan penjualan
yang mendukung .NET mengakses library yang sama dengan Aplikasi Windows. Dengan demikian penulis
dalam .NET Framework, dengan objek model yang masih memiliki kesempatan untuk merancang dan
konsisten dengan runtime file yang sama. Bahasa mengembangkan sebuah aplikasi berbasis Windows
adalah sekedar skin atau theme. Bagi seorang .NET untuk manajemen produksi pada pastry dan bakery.
Developer, pemahaman terhadap konsep dan objek
model .NET Framework adalah jauh lebih penting 3. METODOLOGI PENELITIAN
daripada bahasa pemrograman itu sendiri [3].
Pengembangan sistem yang digunakan dalam
State of The Arts penelitian ini adalah model prototyping, model
State of the arts merupakan paparan hasil penelitian prototyping menerapkan pengembangan yang cepat
yang telah dilakukan para peneliti sebelumnya yang dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru.
berkaitan dengan perancangan aplikasi ini. Para Prototyping disebut juga Rapid Application Design
peneliti tersebut memfokuskan penelitian yang (RAD) karena menyederhanakan dan mempercepat
berbeda-beda namun orientasi kajiannya tetap pada desain sistem [8]. Model prototype adalah proses untuk
sistem informasi pastry dan bakery [4]. membangun sebuah model sebuah sistem, berdasarkan
Penelitian pertama yaitu Electronic-Customer pada kebutuhan user yang tidak mengidentifikasikan
Relationship Management (E-CRM) Berbasis Web secara jelas detail input, proses, ataupun output.
pada Nanamie Cake & Pastry. Pada proses Proses-proses dalam model prototyping dapat dilihat
perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pada Gambar 3 berikut:
pemrograman PHP dan databasenya MYSQL, dengan
tools Adobe Dreamweaver CS3 dan web server apache. Pengumpulan Perancangan
Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem E-CRM Kebutuhan Sistem
yang berbentuk sebuah website yang memiliki
beberapa menu sesuai dengan kebutuhan strategi bisnis
CRM. Website ini juga memiliki kelengkapan
informasi yang cukup sehingga pelanggan dapat Pengujian
dengan mudah mendapatkan informasi yang diinginkan Sistem
[5].
Penelitian kedua menganalisa dan merancang Sistem Gambar 3. Tahapan Model Prototyping [9]
Penjualan Berbasis Web pada Toko Kue Tafi Cakes &
Prototyping perangkat lunak (software prototyping)
Cookies. Hasil yang dicapai dari penelitian tersebut
adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang
adalah menghasilkan sebuah sistem e-commerce yang
didasarkan pada konsep model bekerja (working
dapat membantu Tafi Cakes & Cookies dalam proses
model). Tujuannya adalah mengembangkan model
pemasaran, pendataan pelanggan dan transaksi [6]. menjadi sistem final. Artinya sistem akan
dikembangkan lebih cepat daripada metode

JURNAL TRANSIT, Volume [], No.[], [Maret 2019]: 1 - 8 3


konvensional dan biayanya menjadi lebih rendah.
Komponen dari metodologi yang digunakan adalah
pengembang sistem (system developer), klien, dan
pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen
dengan bagian dari sistem aplikasi dari sejak awal
proses pengembangan. Tahapan model prototyping
yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengumpulan Kebutuhan Sistem
Tahap pertama adalah mengumpulkan kebutuhan
pengguna yang akan digunakan selama proses
pengembangan sistem. Kebutuhan pengguna
terhadap aplikasi ini antara lain:
a. Personal Computer dengan sistem operasi
minimal Windows 7.
b. Aplikasi ini dapat digunakan pada perangkat
yang terintegrasi dengan SQL Server.
c. Komponen atribut bahan disesuaikan dengan
toko.
2. Perancangan Sistem
Tahap kedua adalah melakukan perancangan sistem Gambar 4. Deployment Diagram Sistem
untuk mewakili semua aspek sistem yang telah
Pada gambar 4 menggambarkan Sistem Windows
diketahui. Pada tahap ini dilakukan dengan
Application sebagai perangkat antarmuka. User
menerjemahkan kebutuhan sistem kedalam
Interface mendapatkan seluruh suplai objek dari
dokumen dengan pendekatan berorientasi objek
Layer BusinessLogic sedangkan Layer BusinessLogic
menggunakan Unified Modelling Language (UML).
mengakses semua data melalui DataAccess Layer
Dokumen tersebut kemudian digunakan sebagai
yang telah terkoneksi dengan Basis Data SQL Server.
acuan untuk diterjemahan kedalam bahasa
pemrograman yang bisa dikenali mesin. Hasil dari
tahap ini kemudian dievaluasi kembali, jika masih 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
belum sesuai maka akan dikembalikan ke tahap Implementasi Login Role
sebelumnya. Menu login merupakan menu yang digunakan oleh
3. Pengujian Sistem client untuk mengubah status pengguna aplikasi dari
Tahap ketiga adalah melakukan pengujian sistem guest menjadi member. Menu login berada di dalam
untuk melihat kelayakan sistem sehingga mampu form login seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.
memenuhi kebutuhan pengguna. Tahap ini
dilakukan supaya sistem dapat berjalan dengan
baik dan mendeteksi kelemahan yang tidak terduga
untuk menjaga kualitas sistem. Hasil dari tahap ini
kemudian dievaluasi kembali, jika masih belum
sesuai maka akan dikembalikan ke tahap
sebelumnya.

Deployment Diagram
Deployment Diagram adalah salah satu jenis alat atau
bahasa (UML) yang digunakan untuk
memvisualisasikan, menspesifikasikan, dan
Gambar 5. User Interface Form Login
mendokumentasikan proses yang terjadi pada suatu
sistem perangkat lunak berbasis Object Oriented yang Pada gambar 5, menunjukkan halaman awal program,
akan dibangun. Tujuan atau fungsi dari deployment login digunakan sebagai pembagian hak akses pada
diagram yaitu untuk menggambarkan atau masing – masing pengguna. Status setelah berhasil
memvisualisasikan secara umum proses yang terjadi login adalah owner, pengurus supplier, inventory
pada suatu sistem atau software. Deployment diagram bahan, bagian produksi dan bagian pengeluaran
sistem yang diguakan pada penelitian ini dapat dilihat produk. Kode Program untuk autentikasi login dapat
pada gambar 4 berikut: dilihat pada Kode Program 1 berikut:

4 JURNAL TRANSIT, Volume [], No.[], [Maret 2019]: 1 - 8


Kode Program 1. Autentikasi Pengguna Pada Kode Program 2 baris ke-1 hingga baris ke-19
Menunjukkan procedure untuk mengisi list dari
1. Public Sub New(ByVal userName As String, database. Setelah clear ListView dilakukan looping
ByVal password As String) dari BussinessLogic Layer (SupplierInfo) untuk
2. ui = UserIdentity.GetIdentity(userName,
password)
mengisi satu per satu SubItems dalam ListView,
3. Thread.CurrentPrincipal = Me kemudian melakukan Tag pada ListViewItem.
4. End Sub selanjutnya menginisialisasi pembuatan object dari
BussinesLogic Layer (SupplierEditable), kemudian
PublicProperty pada FormDetailSupplier disamakan
Pada Kode Program 1 diatas terdapat constructor untuk dengan ArrayList pada kode form. Jika DialogResult
memvalidasi user name dan password. User name dan telah Ok maka data telah siap disimpan di ListView.
password didapatkan dari Class UserIdentity. Class Untuk melakukan update data pada satu supplier
UserPricipal kemudian mendapatkan system thread tertentu terlebih dahulu sistem akan mengecek apakah
security dari Iprincipal. user telah memilih supplier tersebut atau belum.
Implementasi Aplikasi pada Pengelolaan Supplier Implementasi Aplikasi pada Pengelolaan Inventory

Gambar 6. User Interface Customize bagian Supplier


Pada Gambar 6, setelah role dari sisi pengurus supplier Gambar 7. User Interface Custom Inventory Bahan
berhasil login, maka aplikasi akan menampilkan
control-control untuk olah data supplier (create, update Pada gambar 7 pengurus inventory bahan mendata
delete) yang dapat digunakan oleh user, selain itu bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk proses
pengurus supplier juga dapat mengatur supplier mana produksi (dimuat fungsi create, update, delete).
yang masih aktif atau tidak aktif. Kode program untuk Pengurus supplier dapat memasukkan berapa jumlah
menampilkan seluruh data dari supplier bahan dapat bahan yang diambil untuk persediaan. Setelah isi
dilihat pada Kode Program 2 dibawah: ListView dan ArrayList telah di clear, maka dilakukan
looping pada BussinessLogic Layer (BahanInfo) untuk
Kode Program 2 Kode Menampilkan List Suppliers kemudian dimasukkan ke dalam ArrayList dan
ListView SubItems. Langkah terakhir adalah melakukan
1. Private Sub FillListView(ByVal sil As
SupplierInfoList)
Tag pada ListViewItems kemudian memasukkan
2. ListView1.Items.Clear() ListViewItems ke dalam Control ListView. Kode
3. arrSupplier.Clear() Program untuk menambah data bahan dapat dilihat
4. arrkode.Clear() pada Kode Program 3 berikut:
5. arrKontak.Clear()
6. arrCompany.Clear()
7. For Each si As SupplierInfo In Kode Program 3 Menambah Data Bahan
sil 1.Private Sub BahanBaru()
8. Dim lvi As New 2. Dim fdb As New FormDetailBahan
ListViewItem(si.KodeSupplier) 3. Dim be As BahanEditable =
9. arrkode.Add(si.KodeSupplier) BahanEditable.CreateObj
10. 4. fdb.MyBE = be
arrSupplier.Add(si.SupplierName.ToUpper) 5. fdb.ArrBahan = arrbahan
11. 6. fdb.ArrKode = arrkode
lvi.SubItems.Add(si.SupplierName) 7. If fdb.ShowDialog(Me) =
12. Windows.Forms.DialogResult.OK Then
lvi.SubItems.Add(si.CompanyName) 8.FillListView(BahanInfoList.GetListBaha)
13. lvi.SubItems.Add(si.Phone) 9. End If
14. lvi.SubItems.Add(si.Status) 10. End Sub
15. lvi.SubItems.Add(si.TanggalUpdate)
16. lvi.Tag = si
17. Me.ListView1.Items.Add(lvi)
18. Next Pada procedure kode program 3, setelah
19. End Sub manginisialisasi FormDetailBahan, sistem akan
memanggil fungsi CreateObject pada BussinessLogic
(BahanEditable). Jika user telah melakukan click OK

JURNAL TRANSIT, Volume [], No.[], [Maret 2019]: 1 - 8 5


pada DialogResult, sistem akan mengisi kembali
ListView dengan attribute dari Bussinesslogic Layer
yaitu fungsi GetListBahan pada BahanInfoList. Setelah
selesai user akan memilih menyimpan hasil manipulasi
kemudian sistem akan memanggil fungsi CreateObject
dari BussinessLogic Layer untuk menampung Array.
Langkah terakhir, sistem akan mengcompile list bahan
baru dan menampilkan kembali dalam Control
ListView.

Implementasi Aplikasi pada Pengelolaan Produksi


Petugas bagian produksi dapat memulai proses
perencaan pembuatan suatu produk pastry bakery
setelah berhasil melakukan login. Form untuk custom Gambar 9. User Interface Data Detail Produk
produksi dapat dilihat pada gambar 8 berikut:
Pada Gambar 9, form data detail produk diatas,
menampilkan customize data produk yang meliputi:
image, jumlah produk, detail masing-masing bahan
yang digunakan, serta tanggal update. Ketika user
menekan tombol untuk menyimpan data maka
pertama kali sistem akan menginisialisasi isi data dari
control yang sudah ada, kemudian sistem akan
memanggil prosedur SaveData pada layer
BusinessLogic (ClassProductEditable). Setelah objek
data produk baru dimasukkan sistem akan melakukan
looping untuk memotong stok bahan produksi
melalui BusinessLogicLayer (Class DOPEditable).
Setelah proses pendataan produksi yang telah dilalui,
sistem akan menyimpan data manifest produk-produk
Gambar 8. User Interface Proses ketika Pengambilan
pastry bakery, yang meliputi jumlah, nama produk,
Bahan untuk Produksi
kode dan tanggal update produk.
Pada gambar 8 custom produksi dapat mengambil
Implementasi Aplikasi pada Kelola Pengeluaran
data bahan dari inventory. Form ini dapat mengatur
Produk
berapa kuantitas masing-masing bahan yang
User role untuk bagian pengeluaran produk mendata
diperlukan dalam proses pembuatan pastry & bakery.
dan mengambil produk dari bagian produksi yang,
Kode program untuk menyimpan bahan ke dalam list
form untuk implementasi aplikasi ini dapat dilihat
produk dapat dilihat pada Kode Program 4 berikut:
pada gambar 10:
Kode Program 4. Kode Mengambil List Bahan
1.Private Sub BahanBaru()
2. Dim fdb As New FormDetailBahan
3. Dim be As BahanEditable =
BahanEditable.CreateObj
4. fdb.MyBE = be
5. fdb.ArrBahan = arrbahan
6. fdb.ArrKode = arrkode
7. If fdb.ShowDialog(Me) =
Windows.Forms.DialogResult.OK Then
8.FillListView(BahanInfoList.GetListBaha)
9. End If
10. End Sub

Pada kode program 4, Setelah user mendapatkan


bahan-bahan yang digunakan untuk produksi, user
akan menginput identitas produk beserta jumlahnya
dan untuk mengantisipasi kesalahan yang dilakukan
oleh user disaat menginput data, sistem menyediakan
menu edit pada blanko detail data product yang
dapat dilihat pada Gambar 9:
Gambar 10. Form Pengambilan Produk untuk
Penjualan
Pada gambar 10, custom pengeluaran produk dapat
mengambil data produk dari list produk. Form ini dapat

6 JURNAL TRANSIT, Volume [], No.[], [Maret 2019]: 1 - 8


mengatur berapa kuantitas masing-masing produk yang Pada Gambar 11, pelaporan data bahan yang dibawa
dapat diambil dalam proses pengeluaran produk pastry oleh masing-masing supplier, owner dapat melihat
& bakery. Kode program untuk menyimpan produk ke bahwa setiap supplier membawa bahan-bahan apa saja
dalam list pengeluaran produk dapat dilihat pada Kode yang dibutuhkan oleh usahanya. Laporan persediaan
Program 5 berikut: bahan merupakan list data bahan yang ada di dalam
inventory. Data Bahan ini seluruhnya dikelola oleh
Kode Program 5. Kode untuk Mengambil Data
user yang memiliki role pengurus inventory dan
Produk
pelaporan ini dilihat oleh user yang memiliki role
1. Private Sub ButtonAdd_Click(ByVal sender owner. Laporan persediaan bahan baku yang dapat
As System.Object, ByVal e As dilihat dan telah dikelompokkan per bulan. Sehinggga
System.EventArgs) Handles dalam tiap periode per bulan dapat dilihat berapa saja
ButtonAdd.Click
2. Dim pi As ProductInfo jumlah persediaan per item bahan yang ada.
3. pi =
Me.ListViewProduct.SelectedItems(0).Tag
4. End If
5. Dim lvi As ListViewItem
Me.ListViewProduct.SelectedItems(0)
DopEditable.InsertDetailP(lvi.Text,
Me.NumericUpDownJumlahProduct.Value,
lvi.SubItems(1).Text)
6. MsgBox("Product Telah Ditambahkan")
7. Me.Close()
8. End If
9. End Sub

Pada Kode Program 5. diatas sistem pertama kali akan


menginisialisasi objek baru dari class ProductInfo
(BusinessLogicLayer). Kemudian sistem akan Gambar 12. Laporan Pengeluaran Produk
memeriksa kelengkapan validasi control Pada Gambar 12, menunjukkan bahwa reporting
(NumericUpDown, SelectedItems pada ListView). Jika menyimpan data-data produk selama transaksi
telah sesuai sistem akan memanggil prosedur berlangsung yang dilakukan oleh user role pengurus
InsertDetailProduct pada kelas DOPEditable yang ada pengeluaran produk.
pada BusinessLogicLayer. InsertDetailProduct akan
melakukan perintah manipulasi pada DataAccess. Pengujian Sistem
Setelah selesai sistem akan memberitahukan melalui Pengujian sistem dilakukan terhadap program aplikasi
MessageBox. Data record tersebut, kemudian yang telah selesai diimplementasikan sesuai dengan
ditambahkan tanggal dan nomor transaksi untuk metode perancangan yang diajukan. Dengan
kemudian disimpan ke dalam manifest pengeluaran melakukan pengujian akan diperoleh gambaran
produk. bagaimana keunggulan dan kekurangan sistem. Ketika
terdapat kelemahan developer merevisi program sesuai
Implementasi Reporting (Supplier Bahan) dengan masalah, sehingga aplikasi yang telah selesai
Untuk membuat pelaporan (reporting) digunakan diuji dapat layak untuk dioperasikan pada tahap awal.
Crystal Report yang telah terintegrasi dengan
Microsoft Visual Studio 2010. Pelaporan ini hanya BLACK BOX TESTING
dapat dilihat oleh user yang memiliki role Owner. Pada
gambar 11 dapat dilihat bahwa satu supplier memasok
bahan berikut jumlahnya.
Input Executable Program Output

Gambar 13. Uji Black Box sistem


Pada gambar 13, Pengujian black box menerapkan
metode pengujian perangkat lunak di mana struktur
internal desain implementasi yang diuji tidak diketahui
secara langsung oleh pengguna (end user). Tujuan tes
black box adalah untuk mengetahui kemampuan fungsi
dari fitur fungsional aplikasi.Pengujian penelitian ini
menggunakan metode Black-Bock hasil yang
Gambar 11. Reporting Data Bahan yang Dikirim diharapkan dapat dilihat pada Tabel 1berikut:
Supplier

JURNAL TRANSIT, Volume [], No.[], [Maret 2019]: 1 - 8 7


Tabel 1. Hasil Pengujian Sistem Layer Business Logic digunakan security reflection
dalam pengkodean. Layer User Interface mengakses
Hasil yang Hasil yang objek yang telah tersedia pada Business Logic Layer
Proses Result
diharapkan Muncul untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk form yang
Menampilkan dapat diakses langsung oleh user. Fitur pendukung lain
pilihan bisnis Main menu dalam aplikasi ini adalah reporting yang menampilkan
yang bisa yang berisi data pelaporan yang dapat dilihat dan compatible
Login Valid
dimanipulai bisnis sesuai dengan format pdf.
sesuai dengan dengan role Saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya
role dengan memanfaatkan pelaksanaan penelitian ini
Menampilkan Record antara lain:
record data bahan tampil
Klik 1. Aplikasi dapat ditambahkan perhitungan nilai
bahan dengan meliputi
Button acccounting (keuangan);
pilihan kode bahan, Valid
Bahan 2. Aplikasi dapat dilakukan secara terdistribusi
manipulasi nama bahan,
Produksi dengan Layer Data Access sebagai server, Layer
add, edit, satuan,
delete jumlah, dan Business Logic sebagai web service dan Layer User
Blanko form Interface sebagai client.
Input baru mucul 3. Crystal Report Viewer dapat digunakan jika hendak
data user dapat menggunakan .NET versi 4.0 ke atas.
Menampilkan
bahan input kode
blanko form
baru dan bahan, nama DAFTAR PUSTAKA
baru, edit data Valid
update bahan,
bahan pada [1] Grigonis, Richard, (2002), Computer Telephony
bahan jumlah
ListView Encyclopedia, CMP, 331.
yang bahan,
[2] Dean, Tamara, (2010), Network+ Guide to
telah ada satuan dan
Networks, Delmar, 44-47.
supplier
[3] Bray, Brandon, (2012), Announcing the release of
Record
.NET Framework 4.5 RTM – Product and Source
supplier
Code, Microsoft: NET Framework Blog.
tampil
[4] David, I, et.al, (1981), Engineering Management,
meliputi
pp:440.
Menampilkan kode
[5] Sebastian, Yusan, (2012), Perancangan
record data supplier,
Klik Electronic–Customer Relationship Management
supplier nama
Button Valid (E-CRM) Berbasis Web Pada Nanamie Cake &
dengan pilihan supplier,
Supplier Pastry. Skripsi, Bandung: Universitas Komputer
untuk nama
Indonesia.
manipulasi perusahaan,
[6] Akza, L.F, Sahattua, A.D, Ayub, M. (2012).
kontak,
Analisa dan Perancangan Sistem Penjualan
status dan
Berbasis Web pada Toko Kue Tafi Cakes &
tanggal
Cookies. Skripsi. Jakarta: Universitas Bina
update
Nusantara.
Input Blanko form [7] Nore, Viktor Nicolas, (2013), Perancangan
data Menampilkan baru mucul Sistem Informasi Penjualan dan Pemesanan
supplier blanko form user dapat Produk Berbasis Web (Studi Kasus di CV.
baru dan baru, edit data input kode Valid Richness Development Bandung). Skripsi,
update supplier pada kerja Bandung: Universitas Widyatama Bandung.
data ListView supplier, [8] O’Brien, James A, (2005), Pangantar Sistem
supplier nama Informasi Perseptif Bisnis dan Manajerial,
Jakarta: Salemba.
5. KESIMPULAN [9] Pressman, Roger, (2010), Rekayasa Perangkat
Sistem yang dibangun dalam proyek pengembangan Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu),
perangkat lunak ini memiliki lima user role yaitu: Yogyakarta: Andi.
pengelola supplier, pengelola inventory bahan,
pengelola produksi, pengelola penjualan dan pemilik
(owner). Aplikasi ini dibangun dengan arsitektur 3 tier
yaitu (Data Access Layer, Business Logic Layer, dan
User Interface). Layer Data Access digunakan untuk
mengakses data dari perangkat SQL Server 2008, Layer
Businesss Logic berisi sekumpulan bisnis (info, info list
dan editable data). Dalam Layer Data Access dan

8 JURNAL TRANSIT, Volume [], No.[], [Maret 2019]: 1 - 8

You might also like