You are on page 1of 12

Jurnal Manajemen Juli 2016, P: 89 - 100 Vol.7, No.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN


BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA
ORGANISASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
Studi Pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor

The effects of Leaderships Style, Organization Culture on the Organizational Job


Satisfaction in Improving Employee’s Perfomance. A Study at The Center for Plant
Conservation at the Bogor Botanical Garden.

Subhan Munafis1, Masyhudzulhak Djamil2, Dedi Walujadi2


¹PT. Prima Adi Digdaya
²Program Manajemen Pascasarjana UIKA Bogor

ABSTRACT

The study conducted at The Center for Plant Conservation Bogor Botanical Garden, which is
the center for botanical research under the Indonesian Institute of Science (LIPI). Sampling method
used is Incidental Sampling Methods. The number of respondence in this study were 90 respondents,
all of them were employees of The Center for Plant Conservation Bogor Botanical Garden. Data were
analyzed using the Path Analysis with computer program of IBM SPSS Statistics Version 22. The
result of this research has shown that leadership style has positive effect (influence) on Job
satisfaction. Job satisfaction has positive effect on employee’s performance. Leadership style has
positive effect on employee’s performance. Organization culture has negative effect on job
satisfaction and employee’s performance. Job satisfaction has contributes positively on employee’s
performance.

Keywords : Leadership Styles, Organization Culture, Job Satisfaction and Employee’s Performance.

RINGKASAN

Penelitian dilaksanakan pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, merupakan
pusat penelitian botani dibawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Metode sampel
menggunakan Metode insidental sampling.Penelitian ini mempergunakan 90 responden dan
keseluruhan responden adalah karyawan dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.
Analisis data mempergunakan Analisis Jalur dengan program komputer IBM SPSS Statistics Version
22. Hasil penelitian ini menunjukkan diantaranya bahwa gaya kepemimpinanberpengaruh positif
terhadap kepuasan kerja. Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Gaya
kepemimpinan berpengaruh positif kepada kinerja karyawan. Budaya organisasi berpengaruh negatif
terhadap kepuasan kerja, budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja. Kepuasan kerja
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, dan Kinerja Karyawan.
90 | Munafis Jurnal Manajemen
PENDAHULUAN Gary Yukl (2010) menyatakan bahwa
untuk menciptakan visi organisasi seorang
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun pemimpin memerlukan analisis, intuisi dan
Raya Bogor merupakan suatu organisasi yang kreatifitas untuk mensintesiskan visi. Dalam
tentu saja harus memiliki pengelolaan yang banyak hal visi yang sukses tidak merupakan
baik agar tujuan dari organisasi dapat tercapai. kreasi heroik yang bekerja sendiri tapi
Sebagai instansi pemerintah yang didirikan merupakan karya berbagai orang dalam
pada tanggal 18 mei 1817 oleh Dr. C.G.C organisasi. Jadi dalam mencari suatu tujuan
Reinwardt yang merupakan satu lembaga dan visi organisasi diperlukan kerjasama yang
ilmiah tertua di Indonesia yang memiliki tugas baik antara pemimpin dan bawahan.
dan fungsi melakukan konservasi tumbuhan Permasalahan yang terjadi di Pusat
mencakup usaha-usaha melestarikan, Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor yaitu
mendayagunakan dan mengembangkan potensi lemahnya kinerja dalam hal pengawasan.
tumbuhan secara berkesinambungan. Fenomena yang terjadi bahwa tumbangnya
Untuk menunjang tugas dan fungsi pohon karena tidak adanya pengawasan yang
tersebut diperlukan sumberdaya manusia yang baik dari pihak Kebun Raya Bogor terhadap
memiliki kinerja baik sehingga tujuan dari pohon-pohon yang sudah berumur tua yang
organisasi bisa tercapai. Sumberdaya manusia tentu saja rawan tumbang. Tidak adanya basis
merupakan faktor terpenting dalam sebuah data mengenai pohon yang rawan tumbang
organisasi. Karena perkembangan organisasi tentu saja menjadi permasalahan tersendiri
akan terealisasi oleh sumberdaya yang memiliki yang mengakibatkan kurang baiknya
kinerja yang baik dan berkualitas. Dalam suatu pengawasan dari pihak Kebun Raya Bogor yang
organisasi diperlukan kepemimpinan yang baik. berujung pada rendahnya kinerja dari
Bila pemimpin tidak memiliki kemampuan pengelolaan Kebun Raya Bogor, karena ketika
memimpin maka tugas-tugas dalam mencapai terjadi korban tewas akibat dari pohon
tujuan organisasi tidak dapat dikerjakan dengan tumbang tentu saja itu bukan hal yang
baik. sederhana melainkan hal yang perlu diantisipasi
Pimpinan perlu menciptakan budaya terutama dalam hal kinerja karyawan yang
organisasi yang baik sehingga tercipta berkaitan langsung dengan kondisi dari Kebun
kepuasan kerja dari karyawan dan dapat Raya Bogor.
meningkatkan kinerja yang baik. Organisasi Penelitian ini mengambil sampel pada
yang berhasil ditunjang oleh pemimpin yang karyawan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun
mampu memenuhi tanggungjawabnya sebagai Raya Bogor, dengan pertimbangan bahwa
pemimpin. Setiap pemimpin dalam mencapai produk yang ditawarkan berupa jasa pelayanan
tujuan selalu memerlukan sejumlah karyawan dibidang wisata ilmiah dan konservasi
sebagai bawahannya dalam membantu tumbuhan yangmendudukan peran sumber
melaksanakan tugas-tugas yang menjadi daya manusia sebagai faktor yang sangat
tanggung jawab dari masing-masing bagian. signifikan. Berangkat dari fenomena kualitas
Vol.7, No.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan | 91

kinerja yang tidak lepas dari kepemimpinan, kesempatan kepada seluruh populasi dapat
budaya kerja, kepuasan kerja dalam menjadi sampel.
meningkatkan kinerja karyawan, sehingga Metode pengambilan sampel dari
peneliti mengambil judul “Pengaruh Gaya karyawan dilakukan dengan pendekatan
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi nonprobability sampling melalui metode
Terhadap Kepuasan Kerja Organisasi insidental sampling, yaitu teknik penentuan
Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan”. sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu
METODOLOGI dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
Lokasi Penelitian ini dilakukan di Pusat ditemui itu cocok sebagai sumber data
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. (Sugiono, 2013:67). Berdasarkan data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan karyawan tahun 2014 jumlah karyawan
November 2015 sampai Mei 2016. Penelitian ini sebanyak 396 orang dengan kelonggaran
termasuk dalam jenis penelitian eksplanatory ketidaktelitian 10%, maka dengan
(explanotory research). Penelitian eksplanatory menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel
adalah untuk menguji hubungan antar variabel sebesar 80 orang agar lebih mewakili peneliti
yang dihipotesiskan. Menurut tingkat memutuskan mengambil sampel 90 orang
eksplanasinya termasuk penelitian asosiatif responden.
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan Analisis ini digunakan dalam hal
antara dua variabel atau lebih. Dengan penyajian data mengenai gambaran
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu karakteristik responden meluputi usia
teori yang berfungsi untuk menjelaskan, responden, Status perkawinan, jenis kelamin,
meramalkan dan mengontrol suatu gejala. pendidikan, lama bekerja dan bekerja pada
Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam bagian. Analisis deskripsi juga dilakukan untuk
dua tahap, meliputi: (1) persiapan dan fisibilitas melihat seberapa besar tingkat kepuasan kerja
data yang akan dikumpulkan, (2) pengumpulan karyawan serta menilai variabel budaya kerja
data sekunder dari pencatatan yang ada serta dan gaya kepemimpinan. Statistik inferensial
wawancara dengan karyawan Pusat Konservasi sering juga disebut statistik induktif atau
Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Sebelum statistik probabilitas adalah teknik statistik yang
dilakukan penelitian, kajian terhadap fisibilitas digunakan untuk menganalisis data sampel dan
data yang diambil dilakukan studi pendahuluan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono
dilokasi penelitian. 2013: 148). Analisis inferensial yang dilakukan
Menurut Sugiyono (2013: 81) sampel peneliti adalah dengan menggunakan analisis
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik jalur (path analysis). Kerlinger (1992: 990)
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik dalam Sandjojo (2011: 11) menyatakan analisis
pengambilan sampel menggunakan teknik jalur adalah suatu bentuk terapan dari analisis
probabiliti sampling yaitu peneliti memberikan multi-regresi. Sandjojo (2011: 11) menyatakan
92 | Munafis Jurnal Manajemen
analisis jalur merupakan suatu metode memiliki dua sub struktur. Diagram jalur pada
penelitian yang utamanya digunakan untuk pengaruh gaya kepemimpinan, budaya
menguji kekuatan dari hubungan langsung dan organisasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja
tidak langsung diantara berbagai variabel. karyawan di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun
Teknik analisis jalur dalam penelitian ini Raya Bogor.
menggunakan model analysis jalur yang

X1 €2
€1
ρY1X1
Gaya
Kepemimpinan
ρYX1

rX1X2 Y ρY1Y Y1
Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan

ρYX2
X2 ρY1X2
Budaya Organisasi

Gambar 1. Diagram jalur (path diagram) pengaruh Gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan.

HASIL DAN PEMBAHASAN program minitab versi 17, tersaji sebagai


berikut:
Data deskriptif adalah menampilkan
gambaran umum mengenai
jawabanresponden atas pertanyaan atau
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.
Berdasarkan hasil tanggapan dari 90 orang
responden tentang variabel-variabel
penelitian, maka peneliti akan menguraikan
jawaban responden yang dikelompokkan
dalam deskriptif statistik.

a. Penilaian Responden Terhadap Gaya


Kepemimpinan Kategori Gaya Kepemimpinan

Batas kategori menggunakan selang 0,0000 s.d 6,5300 Sangat Tidak Setuju
6, 5301 s.d 7,1489 Setuju
kepercayaan rata-rata dihitung dengan
7,1490 s.d 7,9333 Sangat Setuju
Vol.7, No.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan | 93

Tabel 1. Penilaian Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan

No Dimensi Skor total Skor Kategori


rata-rata
1 Gaya Partisipatif 2350 6,53 Sangat Tidak
Setuju
2 Gaya Pengasuh 2515 6,99 Setuju
3 Gaya Otoriter 2161 6,00 Cukup Setuju
4 Gaya Birokratis 2646 7,35 Sangat Setuju
5 Gaya Berorientasi Pada Tugas 2639 7,33 Sangat Setuju
Sumber : diolah dari hasil penelitian

Berdasarkan Tabel 1. diketahui bahwa


b. Penilaian Responden Terhadap
persepsi responden tentang gaya
Budaya Organisasi
kepemimpinan yang ada di Pusat Konservasi
Batas kategori menggunakan selang
Tumbuhan Kebun Raya Bogor adalah Gaya
kepercayaan rata-rata dihitung dengan program
Kepemimpinan Birokratis dengan skor rata-rata
minitab versi 17, tersaji sebagai berikut:
7,35. Dengan kategori sangat setuju, selain itu
juga responden menilai gaya kepemimpinan
cenderung pada gaya berorientasi pada Tugas
dengan skor rata-rata 7,33 dengan kategori
sangat setuju. Fakta ini menunjukkan bahwa
berdasarkan teori Wirawan (2014 : 205) yang
menyatakan kepemimpinan birokrasi umumnya
dilaksanakan di organisasi pemerintahan,
tentara dan kepolisian. Berdasarkan teori
tersebut, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun
Raya Bogor yang merupakan lembaga
Kategori Budaya Organisasi
Pemerintahan tentu saja memiliki
0,0000 s.d 5,6183 Sangat Tidak Setuju
kecenderungan dengan gaya kepemimpinan 5,6184 s.d 6,5613 Setuju
6,5613 s.d 7,7444 Sangat Setuju
birokrasi. Artinya sesuai dengan teori tersebut.

Tabel 2. Penilaian Responden Terhadap Budaya Organisasi

No Dimensi Skor total Skor Kategori


rata-rata
1 Process Oriented 1965 5,460 Sangat Tidak
Setuju
2 Employee Oriented 2578 7,161 Sangat Setuju
3 Bersifat 1871 5,197 Sangat tidak
Parochial/ketergantungan Setuju
4 Open System 2199 6,108 Setuju
5 Loose Control 2267 6,297 Setuju
6 Normatic 2274 6,317 Setuju
Sumber : diolah dari hasil penelitian

Berdasarkan tabel 2. diketahui budaya Raya Bogor berdasarkan penilaian responden


organisasi yang ada di Pusat Konservasi Kebun cenderung pada Employee Oriented artinya
94 | Munafis Jurnal Manajemen
berorientasi pada karyawan, dengan skor rata- imax = skor maksimal item
rata sebesar 7,161 dengan kategori sangat imin = skor minimal item
setuju. Data tersebut menunjukkan bahwa ∑k = jumlah item
budaya organisasi yang terjalin selama ini µ = ½ ( 10 + 1 ) 16
mengutamakan hal hal yang berkaitan dengan µ = 88
kebersamaan dalam memutuskan suatu - Deviasi standar hipotetik (σ)
keputusan yang bersifat penting, dimana σ = 1/6 (Xmax – Xmin)
pemimpin menyukai kekompakan karyawan, σ = 1/6 (160 – 16)
diantara karyawan saling memperhatikan satu σ = 24
dengan yang lainnya serta lembaga tanggap
terhadap kesejahteraan karyawan. Kategori Kepuasan Kerja sebagai berikut:
- X<( µ - 1.σ) = X < (88 – 24) = X < 64
c. Penilaian Responden Terhadap (kategori tidak puas)
Kepuasan Kerja - ( µ - 1. σ)< X <( µ + 1.σ) = X (88 –
Batas kategori dihitung dengan rumus : 24) X < (88 + 24)
- Rata-rata hipotetik (µ) = 64 < X <112 (kategori sedang)
µ = ½ (imax + imin)∑k - Jadi 112 < X < 160 (kategori puas)
µ = Rerata hipotetik

Tabel 3. Penilaian Responden Terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan * Kepuasan Kerja Crosstabulation


Kepuasan Kerja
Tingkat Pendidikan Responden Sedang Puas Total
SD Count 2 1 3
% of Total 2,2% 1,1% 3,3%
SMP Count 0 6 6
% of Total 0,0% 6,7% 6,7%
SMA Count 30 9 39
% of Total 33,3% 10,0% 43,3%
Diploma Count 4 2 6
% of Total 4,4% 2,2% 6,7%
Sarjana Count 20 6 26
% of Total 22,2% 6,7% 28,9%
S2 Count 4 2 6
% of Total 4,4% 2,2% 6,7%
S3 Count 4 0 4
% of Total 4,4% 0,0% 4,4%
Total Count 64 26 90
% of Total 71,1% 28,9% 100,0%

Berdasarkan table 3. diketahui bahwa tingkat pekerjaan saat ini. Responden dengan tingkat
kepuasan responden di pusat konservasi pendidikan S3 memiliki tingkat kepuasan kerja
Tumbuhan Kebun Raya Bogor berdasarkan kategori sedang sebesar 4.4% dan kategori
tingkat pendidikan sebesar 71,1 % menyatakan puas 0%. Data tersebut menunjukkan bahwa
dengan kategori tingkat kepuasan sedang dan tingkat pendidikan S3 yang memiliki
28,9 % menyatakan puas dengan kondisi pengetahuan yang tinggi tentang pemahaman
Vol.7, No.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan | 95

dunia kerja cenderung tidak memiliki penilian ∑k = jumlah item


terhadap kategori puas. Hal tersebut bisa µ = ½ ( 10 + 1 ) 7
disebabkan oleh standar terhadap suatu µ = 39
kepuasan dalam bekerja berbeda antar jenjang - Deviasi standar hipotetik (σ)
pendidikan. σ = 1/6 (Xmax – Xmin)
σ = 1/6 (70 – 7)
d. Penilaian Responden Terhadap σ = 11
Kinerja Karyawan Kategori Kinerja Karyawan sebagai berikut:
Batas kategori dihitung dengan rumus : - X<( µ - 1.σ) = X < (39 – 11) = X <28
- Rata-rata hipotetik (µ) (kategori rendah)
µ = ½ (imax + imin)∑k - ( µ - 1. σ)< X <( µ + 1.σ) = X (39 –
µ = Rerata hipotetik 11) X < (39 + 11)
imax = skor maksimal item = 28 < X <50 (kategori sedang)
imin = skor minimal item - Jadi 50 < X < 70 (kategori tinggi)

Tabel 4. Penilaian Responden Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan.

Pendidikan * Kategori Y1 Crosstabulation


Kinerja Karyawan
Tingkat Pendidikan Responden Sedang Tinggi Total
SD Count 2 1 3
% of Total 2,2% 1,1% 3,3%
SMP Count 2 4 6
% of Total 2,2% 4,4% 6,7%
SMA Count 15 24 39
% of Total 16,7% 26,7% 43,3%
Diploma Count 3 3 6
% of Total 3,3% 3,3% 6,7%
Sarjana Count 9 17 26
% of Total 10,0% 18,9% 28,9%
S2 Count 4 2 6
% of Total 4,4% 2,2% 6,7%
S3 Count 1 3 4
% of Total 1,1% 3,3% 4,4%
Total Count 36 54 90
% of Total 40,0% 60,0% 100,0%

Berdasarkan table 4. diketahui bahwa sedang 16,7 %. Data tersebut menunjukkan


tingkat kinerja karyawan menurut penilaian bahwa tingkat pendidikan SMA mayoritas
responden di Pusat Konservasi Tumbuhan menilai kondisi kinerja saat ini sudah tinggi dan
Kebun Raya Bogor berdasarkan tingkat sesuai dengan yang diharapkan. Dibandingkan
pendidikan sebesar 60,0 % menyatakan dengan latar pendidikan lainnya.
dengan kategori tingkat kinerja Tinggi dan 40,0
% menyatakan sedang dengan kondisi kinerja e. Pengaruh Antar Variabel
saat ini. Responden dengan tingkat pendidikan Berdasarkan analisis jalur, diketahui
SMA mayoritas memiliki penilaian kinerja bahwa antara variable indefenden Gaya
kategori tinggi sebesar 26,7 % dan kategori Kepemimpinan, Budaya organisasi, Kepuasan
96 | Munafis Jurnal Manajemen
Kerja dan Variabel dependent Kinerja karyawan 2) Pengaruh Budaya Organisasi
terjadi suatu hubungan yang ditandai dengan Terhadap Kepuasan Kerja.
besarnya pengaruh variable indevendent gaya Berdasarkan hasil penelitian diketahui
kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kepuasan budaya organisasi berkontribusi negatif
Kerja terhadap variable dependentKinerja terhadap kepuasan kerja karyawan sebesar -
Karyawan. Dalam hubungan tersebut seluruh 0,4761%. Data tersebut menunjukkan bahwa
variable berfungsi efektif untuk semakin tingginya budaya organisasi maka
mengungkapkan masalah masalah yang semakin rendahnya tingkat kepuasan
berkaitan dengan peningkatan Kinerja karyawan. Artinya semakin baiknya budaya
Karyawan di Pusat Konservasi Tumbuhan organisasi maka akan mengakibatkan semakin
Kebun Raya Bogor. rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan.
Temuan ini kurang sesuai dengan teori yang
1) Pengaruh Gaya Kepemimpinan menyatakan bahwa budaya organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan berpengaruh positif terhadap kepuasan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui karyawan. Berdasarkan analisis tersebut
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap nampak dengan jelas bahwa kurangnya
kepuasan kerja sebesar 16,40 %. Fakta ini pemahaman karyawan Pusat Konservasi
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan Tumbuhan Kebun Raya Bogor mengenai
sangat berpengaruh terhadap kepuasan Budaya Organisasi, sehingga kurangnya
karyawan. Berdasarkan angka tersebut pengetahuan mengenai budaya organisasi telah
menunjukkan adanya kontribusi positif gaya memberi kontribusi negatif terhadap kepuasan
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja kerja karyawan. Tentu saja fakta ini menjadi
karyawan. Artinya semakin baik gaya acuan bagi pihak manajemen Pusat Konservasi
kepemimpinan maka akan semakin memberikan Tumbuhan Kebun Raya Bogor untuk terus
kepuasan terhadap karyawan dan sebaliknya. memberi pengetahuan mengenai budaya
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor organisasi yang baik dan mensosialisasikan
Merupakan lembaga pemerintahan yang tentu secara terencana sehingga bisa merubah
saja menginginkan tercapainya tujuan persepsi yang saat ini terjadi menjadi arah
pengelolaan, maka dari itu diperluakan gaya persepsi yang positif terhadap kepuasan
kepemimpinan yang baik yang selalu karyawan.
memberikan kontribusi positif kepada kepuasan
karyawan sehingga dengan gaya kepemimpinan 3) Pengaruh Gaya Kepemimpinan
yang baik ini akan tercipta kepuasan karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tujuan suatu organisasi. gaya kepemimpinan berkontribusi positif
terhadap kinerja karyawan sebesar 21,16 %.
Data tersebut menunjukkan semakin baiknya
gaya kepemimpinan maka akan semakin
Vol.7, No.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan | 97

meningkatnya kinerja karyawan. Begitu juga Kebun Raya Bogor mulai mengeepankan
sebaliknya semakin kurang baiknya gaya pentingnya pengetahuan mengenai budaya
kepemimpinan maka akan semakin rendahnya organisasi yang baik, dan mensosialisasikan
kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan di Pusat kepada karyawan bahwa budaya organisasi
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor yang baik akan menciptakan kinerja yang baik
memiliki kontribusi yang positif terhadap kinerja sehingga terpailah tujuan dari organisasi.
karyawan. Fakta ini tentu saja perlu menjadi
acuan pihak lembaga khususnya bagian 5) Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
manajemen dan pimpinannya untuk terus Kinerja Karyawan
berupaya meningkatkan gaya kepemimpinan Kepuasan kerja karyawan berpengaruh
yang baik, adalam menjalankan kegiatan positif sebesar 8,585 % terhadap kinerja
kelembagaan sehingga mampu memberikan karyawan. Data tersebut menunjukkan bahwa
kontribusi yang positif terhadap peningkatan apabila kepuasan kerja meningkat maka kinerja
kinerja karyawan dalam rangka menunjang karyawan juga akan meningkat begitu
tercapainya tujuan organisasi. sebaliknya. Artinya kepuasan kerja karyawan
berkontribusi positif dalam peningkatan kinerja
4) Pengaruh Budaya Organisasi karyawan. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun
Terhadap Kinerja Karyawan Raya Bogor sebagai lembaga diharapkan
Budaya organisasi berpengaruh negatif memiliki perhatian yang baik terhadap
sebesar –1,061% terhadap kinerja karyawan. kepuasan karyawan, karena akan berpengaruh
Fakta ini menunjukkan bahwa apabila budaya positif terhadap peningkatan kinerja. Perhatian
organisasi semakin baik maka kinerja organisasi kepuasan karyawan bisa melalui perhatian
akan semakin kurang baik. Begitu sebaliknya. terhadap gaji karyawan, kegiatan promosi,
Hal tersebut tentu saja bertentangan dengan membina hubungan yang baik sesama rekan
teori yang menyatakan bahwa semakin baik sekerja, kepuasan terhadap pimpinan yang
budaya organisasi maka akan semakin baik mampu memahami kondisi karyawan serta,
kinerja karyawan, apabila budaya organisasi memperhatikan tekanan pekerjaan.
meningkat maka meningkat pula kinerja
karyawan begitu sebaliknya. Berdasarkan data 6) Pengaruh Gaya Kepemimpinan
dapat dianalisis bahwa kurangnya pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
karyawan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Kepuasan Kerja
Raya Bogor tehadap budaya organisasi, Berdasarkan hasil penelitian
kurangnya pengetahuan tersebut berkontribusi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
negative terhadap kinerja karyawan, sehingga gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
apabila budaya kerja meningkat maka kinerja melalui kepuasan kerja sebesar 5,46 %. Fakta
akan menurun begitu sebaliknya. Berdasarkan tersebut mengindikasikan bahwa gaya
kondisi tersebut diharapkan pihak lembaga dn kepemimpinan melalui kepuasan kerja
juga pimpinan Pusat konservasi Tumbuhan karyawan memberikan kontribusi yang positif
98 | Munafis Jurnal Manajemen
terhadap peningkatan kinerja karywan di Pusat dengan Kepuasan Kerja karyawan Pusat
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Artinya apabila gaya kepemimpinan melalui dengan nilai hubungan sebesar 0,362 **
kepuasan kerja memiliki peningkatan maka termasuk kategori hubungan lemah dan
akan memberikan pengaruh positif terhadap memiliki nilai pengaruh yang berkontribusi
peningkatan kinerja karyawan. positif sebesar 16,40 % terhadap
Kepuasan Kerja.
7) Pengaruh Budaya Organisasi
2. Terdapat hubungan dan pengaruh yang
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
tidak signifikan antara Budaya Organisasi
Kepuasan Kerja
dengan Kepuasan Kerja karyawan Pusat
Budaya organisasi memberikan kontribusi
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
negatif terhadap kinerja karyawan melalui
dengan nilai hubungan sebesar0,184
kepuasan kerja sebesar -0,208 %. Data
termasuk kategori hubungan sangat lemah
tersebut menunjukkan apabila budaya
dan memiliki nilai pengaruh yang
organisasi melalui kepuasan kerja meningkat
berkontribusi negatif sebesar -0,4761%.
maka kinerja akan menurun begitu sebaliknya.
terhadap Kepuasan Kerja.
Hal tersebut tentusaja bertentangan dengan
3. Terdapat hubungan dan pengaruh
teori yang menyatakan budaya organisasi
signifikan antara Gaya Kepemimpinan
melalui kepuasan kerja berkontribusi positif
dengan Kinerja karyawan Pusat Konservasi
terhadap kinerja karyawan. Dari data tersebut
Tumbuhan Kebun Raya Bogor dengan nilai
dapat dianalisis bahwa kurangnya pengetahuan
hubungan sebesar0,503**termasuk
mengenai budaya organisasi berkontribusi
kategori hubungan cukup kuat dan
negative terhadap kinerja karyawan melalui
memiliki nilai pengaruh yang berkontribusi
kepuasan kerja. Adapun upaya yang bisa
positif sebesar 21,16 %. terhadap Kinerja
dilakukan pihak lembaga semaksimal mungkin
Karyawan.
menanamkan pengetahuan yang mendalam
4. Terdapat hubungan signifikan dan
mengenai arti pentingnya budaya organisasi
pengaruh yang tidak signifikan antara
bagi organisasi karena dengan budaya yang
Budaya Organisasi dengan Kinerja
baik tentu saja akan meningkatkan kinerja yang
Karyawan Pusat Konservasi Tumbuhan
baik pula melalui kepuasan yang baik. Dengan
Kebun Raya Bogor dengan nilai hubungan
kata lain dengan meningkatnya budaya
sebesar0,238*termasuk kategori hubungan
organisasi dan kepuasan kerja seharusnya
lemah dan memiliki nilai pengaruh yang
memberikan kontribusi yang positif terhadap
berkontribusi negatif sebesar –1,061%,
peningkatan kinerja karyawan.
terhadap Kinerja Karyawan.

KESIMPULAN 5. Terdapat hubungan dan pengaruh


signifikan antara Kepuasan Kerja dengan
1. Terdapat hubungan dan pengaruh
Kinerja karyawan Pusat Konservasi
signifikan antara Gaya Kepemimpinan
Vol.7, No.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan | 99

Tumbuhan Kebun Raya Bogor dengan nilai Pada Rsud Kota Semarang). Tesis.
Program Studi Magister Manajemen
hubungan sebesar0,441**termasuk
Program Pasca Sarjana. Universitas
kategori hubungan cukup kuat dan Diponegoro. Semarang.
Dimyati H, 2014, “Model Kepemimpinan &
memiliki nilai pengaruh yang berkontribusi
Sistem Pengambilan Keputusan”
positif sebesar 8,585 %, terhadap Kinerja Penerbit Pustaka Setia. Bandung.
Evanita, 2013. “Disiplin Kerja Gaya
Karyawan.
kepemimpinan Pelatihan Dan Kinerja
6. Terdapat pengaruh signifikan antara Gaya Karyawan RSUD Lubuk Sikaping. Tesis.
Program Pascasarjana. Program studi
Kepemimpinan dengan Kinerja karyawan
Manajemen Kesehatan Rumah Sakit.
melalui Kepuasan Kerja karyawan Pusat Universitas Esa Tunggal. Jakarta.
Fahmi I, 2013, “Perilaku Organisasi Teori,
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor
Aplikasi dan Kasus”. Penerbit Alfabeta.
dengan nilai pengaruh yang berkontribusi Bandung.
Hilda, Maidin. A, Sudirman. I, 2014.”Hubungan
positif sebesar 5,46 %. terhadap Kinerja
Gaya Kepemimpinan, Budaya
Karyawan melalui Kepuasan Kerja Organisasi Dan Imbalan Dengan
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Perawat
karyawan
Pelaksana studi Kasus RSUD A Wahab
Sjahranie Provinsi Kalimantan Timur .
7. Terdapat pengaruh tidak signifikan antara
JST Kesehatan, April 2014, Vol.4 No.2 :
Budaya Organisasi dengan Kinerja 155 – 165.
Haryono dan Wardoyo, 2013. “Struktur
karyawan melalui Kepuasan Kerja
Equation Modeling untuk penelitian
karyawan Pusat Konservasi Tumbuhan manajemen Menggunakan Amos 18.00.
Pernerbit PTIntermedia Personalia
Kebun Raya Bogor dengan nilai pengaruh
Utama.
yang berkontribusi negative sebesar -0,208 Hofstede et.al,1990,”Measuring Organizational
Cultures: Aqualitative and Quantitative
%, terhadap Kinerja Karyawan melalui
Study Across Twenty Cases.
Kepuasan Kerja karyawan. Administrative science. Quarterly.
Vol.35. No.2 (Jun 1990), pp. 286-316.
Hubeis dan Najib, 2014, “Manajemen Strategik
DAFTAR PUSTAKA Dalam Pengembangan Daya Saing
Organisasi”, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Adel Mohamed Ali Shurbagi, A.M.A, & Zahari, I Indrayani (2012). “Pengaruh Gaya
2014.”The Mediating Effect of Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan
Organizational Commitment on the Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Relationship between Job Satisfaction Pegawai Pada Kantor Sekretariat
and Organizational Culture”. Daerah Kabupaten Pangkajene Dan
International Journal of Business Kepulauan.JurnalMagister
Administration Vol. 5, No. 6; 2014. ManajemenUniversitas Hasanuddin.
www.sciedu.ca/ijba Makassar.
Alifuddin dan Razak, 2015. “Kewirausahaan Kotler, P,1997,”Manajemen Pemasaran: Analisis,
Teori dan Aplikasi” Strategi Membangun Perencanaan, Implementasi dan Kontrol.
Kerajaan Bisnis. Magnascript Publishing. Jakarta.
Jakarta. Maharani, V., Eka, A. T., & Noermijati, 2013.
Augustine dan Kristaung, 2013.”Metodologi “Organizational citizenship behavior role
Penelitian Bisnis dan Akuntansi”. in mediating the effect of
Penerbit Dian Rakyat. Jakarta. transformational leadership, job
Darwito 2008, “Analisis Pengaruh Gaya satisfaction on employee performance:
Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Studies in PT bank syariah mandiri
Kerja Dan Komitmen Organisasi Untuk malang east java”. International Journal
Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi
100 | Munafis Jurnal Manajemen
of Business and Management, 8(17), 1- Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
12. Anggota Kepolisian Di Polres Bogor
Retrieved Kota”. Tesis Program Pascasarjana
fromhttp://search.proquest.com/docvie Program Studi Kajian Ilmu Kepolisian
w/1467970742?accountid=25704 Universitas Indonesia. Jakarta.
Marweki S, 2011.“Pengaruh Gaya Sandjojo, N, 2011.”Metode Analisis Jalur (Path
Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Analysis) dan Aplikasinya”. Penerbit
Terhadap Kepuasan Kerja Anggota Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Satreskrim Polrestabes Semarang”. Singh-Sengubta, Sunita, 1997, “Leadership: A
Tesis. Program Studi Kajian Kekhususan style or An Influance Process. Indian
Administrasi Kepolisian. Universitas Journal of Industrial Relations”. Vol 32.
Indonesia. No. 3 (Jan 1997), pp. 265-286.
Maryati, S.L,2011.”Pengaruh Budaya Organisasi http://www.jstor.org/stable/27767479?
Dan Perilaku Kepemimpinan Kepala seq=4#page_scan_tab_contents
Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMA Di Sudarmadi, 2007. “ Analisis Pengaruh Budaya
Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Organisasi dengan Kepemimpinan
Barat”. Tesis. Fakultas Ilmu Sosial Dan terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja
Ilmu Politik Program Studi Ilmu Karyawan (Studi empiris: Karyawan
Administrasi Kekhususan Administrasi Administratis Universitas Semarangt”.
Dan Kebijakan Pendidikan. Universitas Tesis. Program Studi Magister
Indonesia. Jakarta. Manajemen. Program Pascasarjana
Mas’ud F, 2004. “Survai Diagnosis Universitas Diponegoro. Semarang.
Organisasional”. Konsep dan Aplikasi. Sugiyono, 2013. “ Metode Penelitian Kuantitatif
Program magister Manajemen. Program Kualitatif dan R&D”. Penerbit Alfabeta.
magister Sains Akuntansi. Universitas Bandung.
Diponegoro. Semarang. Sukmala S, 2009, “Manajemen Kinerja”
Masyudzulhak, dkk, 2015. “Memahami Membangun, Mengembangkan Kinerja
Penulisan Ilmiah dan Metodologi Sumberdaya Manusia Organisasi/Bisnis.
Penelitian”. Lembaga Pengkajian dan PT. Intermedia Personalia Utama.
Pengembangan Sumberdaya LP2S. Jakarta.
Nawawi H, 2011. “Manajemen Sumberdaya Uha I, 2015, “Budaya Organisasi,
Manusia”. Untuk Bisnis yang Kompetitif. Kepemimpinan dan Kinerja” Proses
Gadjah Mada University Press. Terbentuk, Tumbuh Kembang,
Noe et all, 2014. “Manajemen Sumber Daya Dinamika, dan Kinerja Organisasi.
Manusia Mencapai Keunggulan Prenada Media Group. Jakarta.
Bersaing”. Penerbit Salemba Empat. Walpole. R. E, 1993.”Pengantar Statistika Edisi
Jakarta. Ke-3”. Penerbit PT Gramedia Pustaka
Rahayu, K.P. (2010). “Pengaruh Budaya Kerja Utama. Jakarta.
Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Wibowo, 2010, “Manajemen Kinerja”. Edisi
Pegawai Di Lingkungan Mahkamah Ketiga. Rajawali Pers. Jakarta.
Konstitusi.Tesis. Fakultas Ilmu Sosial Wibowo, 2010, “Budaya Organisasi” Sebuah
Dan Ilmu PolitikProgram Studi Ilmu Kebutuhan Untuk meningkatkan Kinerja
AdministrasiKekhususan Administrasi Jangka Panjang. Rajawali Pers. Jakarta.
Dan Kebijakan Publik. Universitas Wirawan 2014, “Kepemimpinan” Teori,
Indonesia. Jakarta. Psikologi, Perilaku Organisasi, aplikasi
Rivai & Mulyadi 2009, “Kepemimpinan dan dan Penelitian. Rajawali Pers. Jakarta.
Perilaku Organisasi”. Rajawali Press. Zahari, I. B., & Shurbagi, A. M. A. (2012). The
Jakarta. effect of organizational culture and the
Riyadi, S, 2011, “Pengaruh Kompensasi relationship between transformational
Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan leadership and job satisfaction in
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja petroleum sector of libya. International
Karyawan pada Perusahaan Manufaktur Business Research, 5(9), 89-97.
di Jawa Timur”. Jurnal Manajemen Dan Retrieved from
Kewirausahaan, Vol.13, No. 1, Maret http://search.proquest.com/docview/10
2011: 40-45 40716425?accountid=25704
Rondonuwu A, 2011. “Pengaruh Kepemimpinan
Transformasional Dan Budaya

You might also like