Professional Documents
Culture Documents
1. Asam
Sifat yang dimiliki semua asam adalah bahwa didalam larutan asam akan berdisosiasi
untuk mendonorkan (memberikan ion hydrogen H+. jadi suatu asam didefiniskan sebagai
sebagai donor ion hidrogen. Terdapat beberapa karakter untuk menjelaskan suatu asam
(James, Baker , & Swain , 2008)
a. Memiliki rasa asam
b. Bersifat korosif-membakar jaringan
c. Membuat kertas lakmus menjadi merah
d. Bereaksi dengan basa membentuk garam dan air-netralisasi
e. Memiliki pH kurang dari 7.
2. Basa
Basa merupakan zat kimia yang berlawanan dengan asam. Basa merupakan akseptor ion
hidrogen, basa yang dapat larut dalam air disebut alkali. Ion hidroksida dapat menerima
ion hidrogen untuk kemudian membentuk air. Beberapa cara lain untuk dapat mengenali
basa (James, Baker , & Swain , 2008)
a. Memiliki rasa sedikit pahit atau rasa logam
b. Bersifat korosif-membakar jaringan
c. Membuat kertas lakmus menjadi biru
d. Bereaksi dengan asam membentuk garam dan air-netralisasi
e. Memiliki PH lebih dari 7.
Skala PH dibuat berdasarkan konsentrasi ion hydrogen dalam larutan, semakin banyak ion
hidrogen dalam larutan , maka PH akan semakin rendah. Begitu pula jika konsentrasi ion
hidroksida semakin tinggi , maka PH akan semakin tinggi. Skala pH berkisar dari 0 sampai 14 dan
dnyatakan secara matematiks (Marieb & Hoehn, 2013)
pH= -Log10 [H+]
Ion hydrogen diproduksi secara terus menerus oleh tubuh. Dua sumber utama hidrogen adalah :
1. Metobolisme seluler, misalnya respirasi anaerobik yang memproduksi asam laktat,
metabolism lemak yang menghasilkan badan keton. Asam ini disebut juga asam nonvolatif
atau asam tetap.
2. Respirasi seluluer –dalam 24 jama diproduksi 10.000-20.000 mmol karbondioksida dan
diubah menjadi asam karbonat sebelum diekskresi oleh paru-paru.
pH Plasma merupakan indikator konsentrasi ion Hydrogen H+ dan dijadikan pengukuran
untuk menentukan keasaman dan kebasaan darah Mekanisme homeostatis menjaga pH dalam
rentang normal. Mekanisme ini terjadi akibat koordinasi dari system buffer, ginjal dan paru-
paru. Konsentrasi Ion H+ sangat penting karena jika semakin besar konsentrasinya maka
larutan akan semakin asam dan pH akan lebih rendah. Jika Konsentrasi Ion H+ rendah maka
larutan akan menjadi bersifat lebih basa dan pH akan lebih tinggi. Sistem Buffer mencegah
perubahan pH dalam cairan tubuh dengan menghilangkan atau mengurangi jumlah Ion H+,
mereka akan bereaksi sangat cepat untuk mencegah perubahan terhadap konsentrasi Ion H+.
Kisaran pH darah yang normal adalah 7.3-7.45. Kisaran PH yang memungkinkan kehidupan
adalah 7.0-7.8. istilah alkalosis digunakan jika ph darah arteri meningkat diatas 7.4 sebaliknya
bila pH Turun dibawah 7.35 disebut asidosis. Sehingga untuk menjadikan homeostatis
diperlukan sistem yang mengatur kadar asam basa dalam tubuh sistem tubuhh tersebut adalah
(Marieb & Hoehn, 2013)
1. Sistem buffer kimiawi
2. Sistem regulasi respirasi (Paru )
3. Sitm regulasi renal ( Ginjal ).
Ketika senyawa basa kuat ditambahkan pada sistem buffer ini maka yang
berperna dalam pengikatan ion OH- adalah asam karbonate yang bertindak
sebagai asam lemah, sehingga senyawa basa kuat yang tadi akan berurai
menjadi basa lemah beserta garamnya
(R merupakan rantai sisa dari suatu bahan organic yang bisa saj amemiliki
banyak unsur). Kemudian beberapa asam amino bertindak sebagai senyawa
basa yang mampu mengikat ion H+ contohnya terdapat pada –NH2 yang
mampu mengikat ion H+ seingga menjadi NH3+
Hopkins, E., & Sharma, S. (2019). Phsiology , Acid Base Balance. NCBI.
James, j., Baker , C., & Swain , H. (2008). Principles Of Science For Nurses. USA: Blackwell Science, Ltd.
Marieb, E., & Hoehn, K. (2013). Human Anatomy and Physiology 9th Ed. . USA: Pearson Education .
Martini, F., & Nath, B. (2012). Fundamentals Of Anatmoy and Physiology . USA: Pearson Education .