You are on page 1of 7

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA

TN. S DENGAN OPEN PROSTATEKTOMY

IBS RSUD PANDANARANG BOYOLALI

OLEH:

RIZQI RACHMILIA

P17420613070

D IV KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

Nama Pasien : Tn. S Ahli Anastesi : dr. Dzulfrida


L/ P :L Perawat Anastesi : Basuki
Umur : 60 th Scrube Nurse : Timur
RM : 533837 Dx Pre Op : BPH
Ruang : Jahe Dx Post OP : Post Prostatektomy
Jenis Operasi : Tindakan Operasi : Open Prostatektomy
Operator : dr. Junardi

PRE OPERASI
Pengkajian
DS:
Klien mengatakan ini operasi pertama sebelumnya klien belum pernah menjalani
operasi pembedahan. Klien mengatakan awalnya jika pasien buang air kecil terasa
nyeri. Namun klien tidak langsung memeriksakannya ke rumah sakit atau dokter
terdekat. Kemudian merasa susah buang air kecil dan diperikasakan ke rumah
sakit. Setelah mejalani pemeriksaan lebih lanjut klien mendapat diagnose BPH.
Dan di rencanakan operasi untuk pengangkatan prostat.
DO:
TD : 130/80 mmHg
N : 89 x/mnt
RR : 20 x/mnt
BB : 60 kg
Jantung : ictus cordis tidak terlihat, terdengar suara jantung S1/ S2
Paru : naik turun dada simetris, tidak ada tarikan otot intercosta.
Premedikasi : ketorolac, ondansetron, asam tranexamat
Produk Darah : -
Riwayat Alergi: klien tidak memiliki riwayat alergi.
Hasil Lab
HB : 11,5 g/dl
HT : 32
Gol. Darah :-
EKG : normal
CT :-
BT :-
IV Line : klien terpasang infus dilengan kanan dengan cairan infus asering
Protesta :-
NGT :-
Kateter : terpasang
Diagnosa Keperawatan:
Cemas berhubungan dengan akan dilaksanakan prosedur pembedahan
NCP Ttd Implementasi Ttd Evaluasi
1. Jelaskan semua 1. Mengatakan pada 1. Pasien
prosedur dan apa pasien untuk lebih mengatakan
yang dirasakan rilex dan tenang sedikit lebih
2. Menjelaskan
selama prosedur tenang
2. Instruksikan pada prosedur 2. Pasien tampak
pasien untuk pembedahan yaitu berkurang
menggunakan akan dilakukan kecemasannya
tehnik relaksasi pembiusan sehingga
dan berdoa agar tidak akan terasa
proses sakit selama proses
pembedahan operasi
3. Mengajarkan teknik
berjalan lancar
relaksasi nafas
dalam dan membaca
doa
INTRA OPERASI
Tgl. Operasi : 31 Januari 2017
Waktu : 10.00
Posisi : Supinasi
Jumlah instrumens sebelum/ sesudah operasi: Lengkap
Teknik Anastesi: Spinal anastesi
Jenis Obat : Bupifaxain HCL
IV : (drip/intermiten)
Inhalasi :-
Induksi :
Oksigen : 4 l/mnt
Obat :
Maintenance : (halothan/ enflurane/ isooflurance)
Balance cairan:
Masuk :
Keluar : 300 cc
Penyulit :
Diagnosa keperawatan:
1. Resiko infeksi berhubungan dengan proses pembedahan
2. Resiko cidera berhubungan dengan proses pembedahan
3. Resiko hipotermi berhubungan dengan proses pembedahan
NCP Ttd Implementasi Ttd Evaluasi
1. Mengurangi 1. Gunakan pakaian Pasien terhindar dari
resiko infeksi khusus di ruang resiko infeksi dengan
dengan factor operasi semua petugas ruangan
2. Pertahankan
resiko yaitu operasi mengenakan
prinsip aseptic dan
selama baju khusus ruang
antiseptic
pembedahan operasi dan pembedahan
berlangsung mempertahankan teknik
aseptik antiseptik
2. Mengurangi 1. Tidurkan pasien Klien diposisikan
resiko cidera pada meja operasi supinasi, klien terhindar
dengan factor dengan posisi dari resiko cidera seperti
resiko sesuai kebutuhan dipastikan tidak adanya
2. Monitor
instrument, jarum, kasa
penggunaan
yang tertinggal pada
instrument, jarum,
dan kasa tubuh klien.
3. Pastikan tidak ada
instrument, jarum,
kasa yang
tertinggal dalam
tubuh pasien
3. Mengurangi 1. Atur temperature Suhu pasien tetap
resiko ruangan agar tetap dipertahankan dalam
hipotermi nyaman batas normal
2. Lindungi area di
dengan faktir
luar wilayah
resiko
operasi

POST OPERASI
Pengkajian
DS:
DO:
BROMAGE SCORE
Point yang dinilai Masuk Keluar
Gerakan penuh dari tungkai (0)
Tak mampu extensi tungkai (1)
3 2
Tak mampu flexi lutut (2)
Tak mampu flexi pergelangan kaki (3)
Catatan Lain :
Perawatan Di Ruangan :
Kesakitan Diberi : Ketorolak
Mual Muntah Diberi : Ondansetron
Diagnosa Keperawatan :
Neri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang adekuat

NURSING CARE PLAN


Dx Tgl/jam Tujuan Intervensi Ttd
Nyeri akut Pasien menunjukkan status 1. Lakukan pengkajian
berhubungan nyeri berkurang dengan nyeri secara
dengan agen krieria hasil : komprehensif
cidera fisik 1. Mampu mengontrol nyeri termasuk lokasi,
2. Mampu menggunakan
karakteristik, durasi,
teknik non farmakologi
dan frekuensi
untuk mengurangi nyeri 2. Gunakan teknik
3. Melaporkan nyeri
komunikasi terapeutik
berkurang dengan 3. Ajarkan teknik tarik
menggunakan manajemen nafas dalam
4. Control ligkungan
nyeri
4. Mampu mengenali skala yang dapat
nyeri mempengaruhi nyeri
5. Menyatakan rasa nyaman 5. Ukur tandatanda vital
6. Meningkatkan istirahat
setelah nyeri berkurang
6. Tanda-tanda vital dalam
rentang yang normal :
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5oC
RR : 20x/menit
SpO2 : 100 %
Resiko infeksi Pasien menunjukkan status 1. Lakkukan perawatan
berhubungan terhindar dari resiko infeksi luka pada hari ketiga
2. Mencuci tangan setiap
dengan dengan kriteria hasil :
sebelum dan setelah
pertahanan 1. Pasien bebas dari tanda
melakukan tindakan
tubuh primer dan gejala infeksi
2. Menunjukkan kemampuan keperawatan
yang adekuat
3. Memonitor tanda dan
untuk mencegah
gejala infeksi sistemik
timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam dan local
4. Menginspeksi kulit
batas normal
4. Menunjukkan perilaku dan membrane
hidup sehat mukosa
5. Tanda-tanda vital dalam 5. Menginspeksi kondisi
rentang yang normal : luka/insisi beedah
TD : 10/80 mmHg 6. Mengukur tanda-tanda
N : 80x/menit
vital
S : 36,5oC
RR : 20x/menit

You might also like