You are on page 1of 1

Tugas Akhir ini menggunakan frekuensi ISM 433 MHz disebabkan oleh

beberapa hal, antara lain : Sistem perambatan gelombang frekuensi 433 MHz
tidak sensitif terhadap fenomena refleksi, terutama pada hambatan dinding,
struktur logam dan air. Operasi narrowband dari radio 433 MHz yang berada
pada sub-GHz memungkinkan rentang jarak transmisi mencapai jarak dalam orde
beberapa kilometer dengan kebutuhan daya kecil. Hal ini lebih baik jika
dibandingkan dengan frekuensi 2.45 GHz yang menghasilkan jarak lebih rendah
dengan anggaran daya yang sama. Ditinjau dari konsumsi daya, frekuensi 433
MHz memerlukan energi lebih rendah setiap bitnya dibanding frekuensi yang
lebih tinggi. Selain itu, biaya pembangunan sistem rendah, serta tidak
membutuhkan repeater. Sistem 433 MHz juga menggunakan antena yang
berukuran kecil, frekuensi 433 MHz memiliki atenuasi yang relatif lebih rendah
dibandingkan frekuensi ISM lain [5].
Ditinjau dari ketersediaan perangkat, sistem radio 433 MHz umum
digunakan di banyak negara, seperti Eropa, Amerika, Cina, Australia, Selandia
Baru dan Jepang. Pita-pita frekuensi 433 MHz di kawasan pengguna diatur oleh
regulasi ITU, contohnya, 433 MHz dan 868 MHz digunakan di Eropa, 433 MHz
dan 902-928 MHz di Amerika Serikat, 433 MHz di Cina, 433 MHz di Australia,
dan 426 MHz di Jepang [4]. Hal ini menyebabkan kemudahan memperoleh modul
pesawat radio 433 MHz. Dukungan perangkat radio 433 MHz dijabarkan dalam
bagian berikut ini.
2.4 Sistem Pemancar/Penerima Modular
Sistem pemancar/penerima yang disebut sebagai Transceiver pada
dasarnya berfungsi sebagai transmitter (pemancar) dan receiver (penerima).
Pemancar mengirimkan data hasil pengolahan gambar dengan citra keabuan yang
terenkapsulasi oleh protokol komunikasi serial ke sistem ground segment. Pada
saat ground segment mengirimkan perintah untuk melakukan pengambilan data
gambar, maka transceiver pada sisi ground segment berfungsi sebagai penerima.
Transceiver yang diimplementasikan pada penelitian ini adalah sebuah modul
radio 3DR 433 MHz yang diproduksi oleh 3D Robotics.
Beberapa jenis modul radio dapat berkomunikasi dengan peralatan lainnya
melalui port yang tersedia pada modul radio tersebut. Modul radio yang
digunakan sebagai transceiver pada penelitian ini memiliki port serial sebagai
jalur komunikasi ke ground segment. Media penghubung antara keduanya dengan
transceiver tersebut adalah RS-232 to USB serial. Melalui komunikasi ini, ground
segment dapat menerima data dan memerintahkan perangkat modul radio tersebut.
Hal ini lah yang memungkinkan kita untuk mengirimkan data gambar melalui
modul radio tersebut.

You might also like