You are on page 1of 34

WEEK 2

LECTURES
Conduct Disorder and Juvenile
Delinquency 1

Personality and Personality Disorder 4

Sexual Orientation and Sexual Disorders 8

Anxiety Problems 13
Psychotic and Schizophrenia 18

Bipolar Disorder, Manic Disorder, Mayor


Depression 23
Tourette’s Disorders and Tics 26
[Week 1] Autonomy Principle and Capacity

to Consent 28
PRACTICAL SESSION

Clinical Pathology :

Transudates and Exudates 30


HSC 2015
GRADISEDA
C. Atention deficit and hiperactivity disorder (ADHD)
Conduct Disorder and Juvenile
Di buku DSM IV, mulai bisa dilihat gejalanya sejak
Delinquency usia 5 tahun. Kemudian dapat didiagnosis pasti
dr. Budi Pratiti, Sp.KJ pada usia 7 tahun.
Gejala ada 3 hal: inatensi, hiperaktif, dan impulsif.
Pemateri : Laily Editor : Monica
ADHD ini sulit dibedakan dengan anak retardasi
mental. Yang jelas, anak dengan ADHD itu pintar
PENDAHULUAN dengan IQ di atas 100. Di luar conduct disorder.
Kuliah ini akan membahas mengenai psikiatri anak dan Gejala dimulai pada usia 5 tahun. Inatensi, gangguan
remaja. Dalam kehidupan klinis, bidang ini biasanya pemusatan perhatian, sangat impulsive.
masih lebih banyak dipegang oleh spesialis anak di klinik ADHD merupakan salah satu diagnosis banding dari
tumbuh kembang dibantu oleh seorang psikolog klinis. conduct disorder.
Namun, kalau sudah menemui keterbatasan dan ada Subtipe ADHD, biasanya anak pandai tapi karena
latar belakang psikologis yang jelas akan dipegang oleh tidak organize dalam bertindak sehingga tidak
psikiater. kelihatan (no action talk only).
Mengapa bisa terjadi ADHD? Lihat biopsikososial
Nah, dalam psikiatri anak dan remaja ada beberapa (biasanya meniru saudaranya) dan genetik dari
gangguan orangtuanya yang ADHD.
1. Mental retardation
2. Autistic disorder (pervasive devlp dis) ADHD dalam PPDGJ III termasuk gangguan hiperkinetik.
3. Attention-deficit/hyperactivity disorder Beberapa Subtipe dari ADHD:
4. Conduct disorder and Oppositional defiant 1. Tipe inatentif
disorder, Anstisocial behavior Penderita biasanya sering melakukan banyak
5. Anxiety disorder (panic, phobia, special phobia, kesalahan dalam tugas sekolah, pekerjaan, atau
selective mutism, separation Anxiety), depresion aktivitas lain karena dia tidak fokus, tidak
6. Learning disability memperhatikan, dan juga tidak mendengarkan
walaupun dia tidak tuli.
Sekarang kita akan membahasnya satu persatu Intinya penderita tidak bisa fokus sehingga
kesulitan mengikuti instruksi, melakukan tugas dan
A. Retardasi Mental/Idiot aktivitas, serta banyak lupa.
Fungsi Intelektual Umum (IQ) < 70. 2. Tipe hiperaktif
Ada ringan, sedang, dan berat. Pada tipe ini, penderita tidak bisa duduk diam di
dalam kelas. Seandainya duduk, tangan atau
B. Autistic disorder (pervasive development disorder) kakinya akan bergetar-getar, bahkan kadang-
Disebut juga autisme (bukan autis, kalau menyebut kadang penderita bisa tiba-tiba berlari atau
autis salah). Merupakan gangguan yang banyak memanjat pada saat seharusnya hal tersebut tidak
dipegang oleh Sp.A. Anak dengan autis memiliki dilakukan (karena ada motor dlm diri yg
sikap yang aneh, terutama dalam interaksi sosial menggerakkan terus).
dan komunikasi. Contoh: yang tidak terlalu ekstrem, saat penderita
Mengapa disebut pervasive? Pervasive artinya beranjak remaja, ia ingin mengikuti semua
perkembangan mengenai domain yang sangat ekstrakurikuler tapi tidak ada satupun tugasnya
kompleks (kognitif, afek, psikomotor, interaksi yang beres di masing-masing ekstra tersebut.
sosial, komunikasi, minat, aktivitas, dan stereotyped Dapat diterapi dengan metilfenidat pada saat-saat
behaviour). Apabila perkembangan hal-hal tersebut tertentu, misal ketika akan ujian. Dapat juga
terganggu, sikap anak menjadi aneh dan disebut dengan treatment perilaku dengan therapist,
autisme. dengan didampingi orang yang dekat dan
Cara membedakan anak dengan retardasi mental disayanginya, misal sahabat, ibu, atau kekasih.
dan anak dengan autis adalah bila retardasi mental 3. Tipe impulsif
bisa tatap muka dengan baik dan tidak memiliki Tidak suka menunggu giliran dan mengantre. Suka
sikap aneh autistik. menjawab duluan walau pertanyaan belum selesai.
4. Dominan hiperaktif-impulsif
5. Tipe kombinasi

1
HSC 2015
GRADISEDA
D. Conduct disorder Subtipe conduct disorder
Gangguan ini merupakan topik utama kuliah kali ini. Berdasar onset
Conduct disorder merupakan gangguan perilaku 1. Childhood
menentang dan bisa berkembang menjadi perilaku Biasanya onset pada usia 10 tahun dan lebih sering
antisosial. Gangguan ini mulai muncul ketika remaja pada anak laki-laki ditandai dengan kenakalan fisik
awal, kira-kira 10 tahun. dan hubungan yang buruk dengan kelompok anak
Conduct disorder adalah perilaku berulang dan menetap. seusianya. Beberapa anak dapat disertai dengan
Dalam masyarakat awam biasa dikatakan bandel, nakal, ADHD (anak ADHD yg tidak diterapi, biasanya onset
atau bodoh. saat usia 5 tahun). Conduct disorder sejak kecil ini
biasanya akan persisten dan berubah menjadi
Conduct disorder memiliki 4 kelompok perilaku utama antisosial saat berusia 15/18 tahun atau saat
1. Anak yang agresif thd orang atau binatang. (A1-7) dewasa (bukan anti sosmas/tidak mau berhubungan
2. Kadua non agresif tapi merusak, membolos, atau dengan masyarakat), namun kebalikannya.
berbohong. (A8-9) Masyarakat yg tidak suka dengan perbuatan dia.
3. Mencuri (A10-12) Dapat didiagnosis pasti sebagai anti sosial atau
4. Serious violations → Kriminal, seks bebas, bukan pada usia 18 tahun.
pembobolan bank (A13-14). 2. Adolescent

Bagaimana mendiagnosis conduct disorder? Berdasar Keparahan


Minimal ada 3 gejala yg berlangsung lebih dari 1 Nanti akan menjadi Ini adalah rangkaiannya. Level
tahun. 1. Ringan
Kalau baru sekali, jangan didiagnosis conduct Biasanya hanya menimbulkan sedikit masalah
disorder, dengan orang lain. Contohnya berbohong,
Gejala tersebut paling tidak sudah 6 bulan membolos, sekolah tnp pamit, dan pergi tanpa
(menetap). pamit.
2. Sedang
Perilaku-perilaku yang mengganggu ini tidak hanya Vandalisme, mencuri (biar diperhatikan,
dilakukan di rumah tetapi juga di sosial masyarakat, menunjukkan eksistensi dirinya).
sekolah, dan tempat di mana orang tersebut 3. Berat
bekerja/beraktivitas nantinya. Kalau dia dibawa ke Masalah yang ditimbulkan dengan orang lain sangat
dokter juga bersikap mengganggu. Nah, yang besar, seperti pemerkosaan dan kekejaman-
melaporkan dia bertindak seperti ini hingga dibawa ke kekejaman lain.
dokter adalah informan lain (teman/guru) bukan dirinya
sendiri. Prevalensi conduct disorder sebesar 1-10% dan
meningkat beberapa puluh tahun terakhir, lebih banyak
Di awal sudah disebutkan bahwa onset gangguan ini di kota, serta leboh banyak menyerang laki-laki daripada
dimulai usia 10 tahun. Artinya, bila anak nakal dan perempuan.
berperilaku mengganggu sebelum usia ini berarti bukan
conduct disorder. Beberapa tanda-tandanya: Gangguan ini memiliki komorbiditas (tumpang tidih)
Anak mulai suka nongkrong tanpa izin trus ga pulang. dengan:
Sebelumnya, anak usia 10 tahun sudah bisa ereksi ADHD
dan mulai bs menstruasi. Mereka pun berhubungan Gangguan cemas/gangguan mood
seks. (Yg dicontohkan antara anak laki-laki usia 10 Addiksi internet.
tahun dg adek kelas perempuannya yg berumur 7 Tidak bisa mengontrol untuk menahan membuka
tahun). internet. Biasanya, internet digunakan untuk politik
Suka bertengkar, gulat, mengganggu temannya dan membully, serta mengirim sexual message pada
(mengganggu/kekerasan fisik). Kalau laki-laki anak-anak dan tidak digunakan sebagaimana
biasanya perbuatan agresif, suka memukul, merusak mestinya yaitu untuk komunikasi, hiburan maupun
dan menyembunyikan tas teman. Kalau yg edukasi. Nah, penggunaan internet lebih tinggi
perempuan suka gosip ngerasani yg jelek-jelek pada anak ADHD dan conduct disorder karena
seorang teman supaya temennya itu terpuruk. Selain kekurangan kemampuan sosial dan penolakan dari
itu suka mencuri dan memalak secara diam-diam. kelompoknya. Untuk mengatasinya, dukungan
Sering bolos sekolah tanpa alasan yang jelas. sosial lebih dibutuhkan daripada dukungan keluarga.

2
HSC 2015
GRADISEDA
Somatoform, karena cemas sehingga bisa Kadang membolos sekolah, dimulai sebelum
mengganggu fisik. usia 13 tahun.
Penyalahgunaan NARKOBA
Kriteria B (gangguan perilaku berdampak pada
Faktor risiko conduct disorder: akademik, sosial, dan pekerjaan). Nah, ketika academic
Orang tua kandung dengan anti social personality achievementnya tidak bagus, makanya sulit cari kerja.
Saudara dengan conduct disorder (karena ada Kerjanya tukang parkir, gali, dll.
kecenderungan untuk meniru saudaranya).
Kecanduan alkohol Kriteria C bila individu sudah berusia 18 tahun atau
Gangguan mood lebih, kriteria tidak cocok dengan gangguan kepribadian
Orangtuanya ADHD/conduct disorder anti sosial.

Diagnosis Banding Treatment


ADHD Edukasi dan behavior therapy (Problem solving
Gangguan mood pada anak dan remaja Sklills Training),
Tidak hanya pada anak, tetapi kepada keluarga
Kriteria Diagnosis Conduct Disorder dengan DSM IV (orang tua) juga penting (Family/parents Therapy)
Kriteria A, pola perilaku yg menetap dan lama selama 12 Peer Relationship and School, di sekolah juga agar
bulan dengan minimal satu kriteria yang intens di 6 tidak nular dan dilatih juga bagaimana bersikap
bulan terakhir. terhadap guru di sekolah.
1. Agresi terhadap orang dan binatang. Farmakoterapi: kalau depresi diberi antidepresan,
Membully, menakut-nakuti, dan mengintimidasi cemas diberi anticemas, psikotik diberi antipsikotik,
orang lain. dll.
Suka berkelahi dengan dia terkadang sebagai Pencegahan dengan deteksi dini. Parent training,
inisiator adeknya mencontoh, dsb di sekolah terhadap guru.
Menggunakan senjata yang dapat melukai fisik
orang lain (batu, tongkat pemukul, pecahan, Pencegahan
senjata, pisau) Deteksi dini dengan mengidentifikasi risiko
Kejam secara fisik terhadap orang lain. neurodevelopment sehingga dapat
Kejam terhadap binatang, kalau punya binatang menginterferensi lebih awal. Orangtua juga harus
dilempar-lempar. waspada apabila ada tanda-tanda anaknya menjadi
Mencuri dengan adanya korban merampok impulsif dan prestasi akademiknya menurun.
dengan senjata, jambret, dan memeras. Parent training- interventions
Memaksa orang lain untuk berhubungan seksual School-base interventions dengan orangtua, anak,
2. Merusak Barang-barang dan guru.
Menyulut api untuk merusak
Merusak properti orang lain kecuali dengan api. E. Gangguan kecemasan pada, anak (Separation
Contoh: menggambari mobil pakai batu. anxiety disorder)
3. Berbuat curang dan Pencurian Disebut dengan separation karena gangguan kecemasan
ini terjadi akibat perpisahan. Gangguan ini disertai
Masuk secara paksa ke rumah, bangunan, atau
dengan gejala somatik. Contoh: karena berpisah dengan
mobil milik orang lain.
rumah atau orang yang merawatnya, saat di sekolah
Berbohong untuk mendapatkan sesuatu yg baik
anak menjadi muntah-muntah, sakit perut, sakit dada
menurut dirinya dan untuk menghindari
namun ketika diperiksa normal dan tidak ada kelainan
kewajiban.
organ → ungkapan psikologis yang diproyeksikan ke
Mencuri barang bernilai tanpa menimbulkan
organ.
korban. Contoh: memalsukan atau mencuri dari
Kira-kira patogenesisnya begini. Anak di bawah 5 tahun
toko.
sangat dekat dengat pengasuhnya dan gak diajarkan
4. Pelanggaran aturang yang serius
untuk mandiri (sampai SD masih disuapin dsb). Suatu
Suka pergi dari rumah kemudian tidak pulang,
saat mereka terpisah karena si anak harus sekolah. Nah,
dimulai sebelum usia 13 tahun.
saat tidak ada pengasuhnya itu dia akan cemas bgt.
Kabur dari rumah orangtua/wali tengah malam Kemudian karena dia biasa disuapin, waktu diminta
minimal dua kali atau hanya sekali tapi tidak untuk makan bareng temen-temennya dia merasakan
kembali dalam waktu yang lama. seperti ingin muntah dan gejala somatik lain.

3
HSC 2015
GRADISEDA
Separation anxiety disorder merupakan gangguan atau dewasa awal, akhirnya stabil seiring berjalannya
kecemasan tersering pada anak meskipun sama seperti waktu dan bisa membuat orangnya menjadi tidak
dewasa, ada gangguan kecemasan lain pada anak seperti bahagia dan mengalami hambatan di banyak hal (DSM-
panik, phobia, selective phobia. Depresi pada anak ada IV-TR).
perasaan sedih, murung, ga mau makan, ga mau Kriteria Diagnosis Umum DSM-IV-TR untuk Personality
berteman, mau mati aja). Disorder:
1. Penyimpangan perilaku dan pengalaman dalam diri
F. Learning disability (gangguan belajar pada anak) seseorang terhadap budaya yang diharapkan
Mengapa masalah belajar ditangani psikiater dan bukan masyarakat. Biasanya orang dengan personality
guru? Karena ada latar belakang psikologi (contoh disorder akan memiliki deviasi 2 atau lebih dari area
dibully temannya trus jadi ga bisa baca, dimarah- berikut ini: kognitif, afektif, interpersonal
marahin gurunya jadi tidak bisa berhitung/matematika). functioning, dan impulsecontrol.
Sekarang, mulai banyak writing disorder juga (written 2. Polanya bersifat tidak fleksibel dan dapat menyebar
expressionnya sangat jelek). Mengapa? Karena sekarang ke berbagai area pada situasi sosial dan personal.
menulis dan menggambar memakai gadget, bukan pakai 3. Pola yang menyimpang mengarah pada distress yang
manual lagi. Alhasil, anak memilih yang enak (tidak usah secara klinis signifikan dalam lingkungan sosial,
capek menulis). Padahal, ketrampilan menulis tangan pekerjaan, dan area penting lainnya.
masih diperlukan. 4. Polanya stabil dalam durasi panjang. Onset dapat
dilacak kembali ketika remaja atau dewasa.
5. Pola bukan manifestasi dari gangguan mental yang
Personality and Personality Disorder lain.
Dr. dr. Carla R. Marchira, Sp.KJ 6. Pola bukan disebabkan oleh efek fisiologis senyawa
Pemateri : Nadin Editor : Laily (drug abuse, medication) ataupun kondisi medis
umum (head trauma).

Semoga HSC ini dapat membantu pemahaman teman-teman MULTI AXIAL DIAGNOSIS
1. Axis I: Clinical Disorder and Other Condition for
PENDAHULUAN ClinicalFocus
2. Axis II : Personality Disorder and Mental Retardation
3. Axis III : General Medical Condition
4. Axis IV : Psychosocial and Environment Problem
5. Axis V : Global Assessment and Functioning Scale
(GAF)

KLASIFIKASI PERSONALITY DISORDER


Cluster A: schizotypal, schizoid, paranoid aneh dan
bertingkah eksentrik.
Cluster B: narcissistic, borderline, anti social, dan
histrionic dramatis, impulsif, emosional.
Menurut PPDGJ-III, mental disorder dapat dibagi Cluster C: obsessive-compulsive, dependant, dan
menjadi 3, yaitu gangguan organik / physiogenic, avoidant cemas dan takut.
gangguan psikogenik, dan personality disorder. Untuk Biar mudah, inget aja ABC (aneh, berlebihan, cemas).
kode diagnosis gangguan personality ini adalah F60-F69.
Nanti silakan cek lagi ya di PPDGJ. Biasanya terdapat ETIOLOGI PERSONALITY DISORDER
pada 10-20% di antara populasi. Hampir 50% dari semua 1. Faktor Genetik
pasien psikiatri memiliki personality disorder. Pada sebuah studi di US yang melakukan penelitian
terhadap anak-anak kembar, didapatkan hasil bahwa
DEFINISI anak kembar monozigotik lebih besar kemungkinan
Personality adalah perilaku atau pengalaman seseorang menderita gangguan kepribadian dibandingkan
yang dapat dilihat, bersifat subjektif, dan dapat dengan anak kembar dizigotik.
dilaporkan (Sadock & Sadock, 2003). Cluster A lebih sering terjadi pada pasien
Personality Disorder adalah perilaku dan pengalaman schizophrenia, terutama untuk gangguan schizoid
yang subjektif yang menyimpang dari standar budaya dan schizotypal.
dan bersifat kaku. Onsetnya terutama ketika remaja

4
HSC 2015
GRADISEDA
Cluster B terutama anti social berhubungan dengan Gangguannya sulit disembuhkan, adanya masalah
gangguan akibat konsumsi alkohol, borderline saat harus bekerja ataupun tinggal dengan orang
berkaitan dengan depresi, sedangkan histrionic lain.
berkaitan dengan gangguan somatis. f. Treatment:
Cluster C lebih sering terjadi pada orang yang Psikoterapi: berinteraksi dengan orang paranoid
memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. harus tegas, jangan menggunakan gaya yang
terlalu hangat dan ramah.
2. Faktor Biologis Group psychoteraphy tidak disarankan
a. Hormon : testosteron, 17-estradiol, dan estron. Farmakoterapi: anti-cemas, anti psikotik dosis
b. Kelainan neurotransmitter serotonin dan rendah.
dopamin.
c. Platelet Monoamine Oxidase 2. SKIZOID
d. Pemeriksaan EEG a. Ciri khas:
e. Gerakan mata yang berbeda dari populasi umum Menarik diri dari kehidupan sosial dalam waktu
yang lama, introvert, tidak nyaman berinteraksi
3. Faktor Psikoanalisis dengan orang lain, eksentrik, kesepian.
Orang dengan gangguan kepribadian juga memiliki b. Epidemiologi: 7,5% dari populasi. Banyak pada
beberapa defense mechanism: laki-laki juga. Laki-laki :perempuan = 2:1
a. Fantasy c. Diagnosis:
b. Disosiasi
c. Projection
d. Splitting
e. Passive Aggresive
f. Acting Out

Orang-orang dengan gangguan kepribadian tidak


mengalami apa yang dialami oleh orang dengan d. Clinical Feature: dingin, suka menyendiri, cuek,
gangguan psikotik, yaitu waham dan halusinasi. unsociable, pendiam.
Orang gangguan kepribadan ini seperti layaknya e. DDx: Schizophrenia, gangguan kepribadian
orang normal namun ada saat saat dimana mereka lainnya.
terkesan aneh / berbeda. e. Prognosis: Mucul saat awal masa kanak-kanak,
long lasting.
TIPE GANGGUAN KEPRIBADIAN f. Treatment:
1. PARANOID Psikoterapi: sama dengan paranoid.
a. Ciri khas: Farmakoterapi: anti psikotik, anti depressant dan
Curiga yang berlebihan, tidak gampang percaya psikosimultan.
dengan orang, menolak bertanggung jawab
terhadap diri sendiri dan orang lain, mudah 3. SKIZOTIPAL
tersinggung, marah, cemburu berlebihan. a. Ciri khas: aneh, magical thinking, ilusi, merasa
b. Epidemiologi: 0,5-2,5% pada populasi, lebih sering punya kekuatan mistis, penuh imajinasi dan
pada laki-laki. fantasi.
c. Diagnosis: b. Epidemiologi: 3% dari populasi, berkaitan dengan
schizophrenia. Lebih banyak pada kembar
monozigotik dibanding kembar dizigotik.
c. Diagnosis:

d. Clinical Feature: pervasif dan cenderung


menafsirkan bahwa orang lain akan berbuat
jahat dan mengancamnya.
d. DDx: Paranoid schizophrenia, gangguan
kepribadian lainnya.
e. Prognosis:

5
HSC 2015
GRADISEDA
f. Clinical Feature:
Terganggu dalam berpikir dan komunikasi,
bahasanya khas dan aneh, mistis, dan
mempercayai kekuatan tertentu, fantasi dan
suka berimajinasi.
g. DDx: Schizoprenia, gangguan kepribadian lainnya.
h. Prognosis: 10% bunuh diri, premorbid personality
of schizophrenia.
i. Treatment: d. Ciri klinis: mood swing, awalnya semangat dan
Psikoterapi: sama dengan schizoid. argumentatif tapi tiba-tiba depresi dan datar.
Farmakoterapi: haloperidol, atidepressant. Tidak bisa diprediksi. Panphobia, pananxiety,
panambivalence, chaotic sexuality.
4. ANTISOSIAL j. DDx: Schizophrenia, gangguan kepribadian
a. Ciri khas: lainnya.
Suka melanggar norma sosial, suka berbohong, e. Prognosis: insidensi tinggi terhadap major
impulsif, mudah tersinggung dan agresif, tidak depression disorder.
bertanggung jawab. Intinya dia gak disukai sama f. Treatment:
sosial masyarakat. Psikoterapi
b. Epidemiologi: banyak pada laki-laki. 3:1. Farmakoterapi: depend on the feature
Umumnya pada daerah urban dan narapidana.
c. Diagnosis: 6. HISTRIONIC
a. Ciri khas: excitable, emotional, extrovert,
dramatic, tingkahnya berwarna, menggunakan
penampilan sebagai daya tarik, tidak bisa
mempertahankan hubungan.
b. Epidemiologi: 2-3 %pada populasi, lebih banyak
pada wanita.
c. Diagnosis:
d. Ciri klinis:
Tampak normal dan menyenangkan, tapi suka
berbohong, suka membolos, berkelahi, mencuri,
dan melarikan diri dari rumah, melakukan tindak
kekerasan, pelecehan, pergaulan bebas, dan
mabuk.
e. DDx: Substance abuse (drug abuse)
f. Prognosis:
Unremitting course, biasanya muncul saat late
adolescence. Prognosisnya bervariasi. Ada d. DDx : borderline
yanggejalanya menurun seiring bertambah usia, e. Ciri kllinis:
namun kebanyakan pasien memiliki depressive Suka mencari perhatian, berlebihan, pemarah,
disorder, dan substance abuse. suka menjadi pusat perhatian,
h. Treatment: f. Prognosis: semakin sedikit gejala untuk
Psikoterapi: self-help group. selanjutnya.
Farmakoterapi: psikosimultan, asam valproat. g. Treatment:
Psikoterapi: psychanalytic oriented
5. BORDERLINE Farmakoterapi: adjunctive, tergantung feature.
a. Ciri khas: antara neurosis dan psychosis, tidak
stabil, mood swing, emosi tidak stabil. 7. NARCISSISTIC
b. Epidemiologi: 1-2% populasi. Perempuan: laki- a. Ciri khas:
laki= 2:1 Merasa dirinya penting, waham kebesaranlah
c. Diagnosis: intinya. Arogan, suka mencari perhatian dan
pujian, sibuk dengan fantasi kesuksesan tak
terbatas.
b. Epidemiologi: <1% dari populasi general, 2-16% di
populasi klinis

6
HSC 2015
GRADISEDA
c. Diagnosis:

d. Ciri klinis: sulit membuat keputusan dan patuh


juga tunduk pada orang lain, avoid leadership role,
d. Ciri Klinis: merasa dirinya spesial dan
pesimis, pasif, ragu pada diri sendiri
mengharapkan perlakuan khusus, ambius untuk
e. Prognosis:
menjadi terkenal, kurang bisa berempati, tidak
Hubungan sosialnya sangat terbatas dan
suka dikritik, fragile relationship, cenderung
bergantung pada orang lain, menderita
mudah depresi.
kekerasan mental/fisik karena mereka tidak bisa
e. Prognosis: kronis dan sulit untuk diobati.
menegaskan diri mereka sendiri.
f. Treatment:
f. Treatment:
Psikoterapi: sulit
Psikoterapi: treatment of choice with
Farmakoterapi: lithium, antidepressant
sucessfuloutcome.
Farmakoterapi: anti cemas, antidepresi.
8. AVOIDANT
a. Ciri khas:
10.OBSESSIVE-COMPULSIVE
Pemalu, menarik diri dari orang lain, punya
a. Ciri khas:
keinginan untuk berteman tetapi butuh jaminan
sangat terobsesi terhadap sesuatu dan harus
yang kuat untuk benar-benar diterima, rasa
melakukan suatu tindakan untuk mengupayakan
rendah diri, dan cemas.
obsesi tersebut, perfeksionis, keras kepala, tidak
b. Epidemiologi: 1-10% populasi umum.
fleksibel, anancastic pd.
c. Diagnosis:
b. Epidemiologi: lebih umum pada laki-laki.
c. Diagnosis:

d. Ciri klinis: sangat sensitif pada penolakan, malu,


kurang percaya diri,takut berbicara di depan
umum, menarik diri dari orang lain, tidak punya d. Ciri klinis: suka keteraturan dan kerapian, detail,
teman dekat formal, serius, lack sense of humor, tidak bisa
e. DDx: schizoid berkompromi
f. Prognosis: e. DDx : obsessive compulsive disorder
Masih dapat menjalankan perannya asalkan di f. Prognosis: biasanya meningkat saat stress. Late
lingkungan yang terlindungi dan kondusif, onset deppresive disorder.
seringnya social phobia. g. Treatment:
g. Treatment: Psikoterapi: group therapy and behavioural
Psikoterapi: group therapy therapy
Farmakoterapi : anti cemas dan antidepresi Farmakoterapi: clonazepam, clomipramine

9. DEPENDENT 11. PASSIVE-AGGRESIVE


a. Ciri khas: a. Ciri khas:
Sangat bergantung dengan orang lain, pesimis, Suka menunda pekerjaan, keras kepala, inefisien,
takut seksualitas, ragu terhadap dirinya sendiri, pekerjaannya tidak memadai, tidak efisien.
pasif, merasa tidak nyaman kalau sendirian b. Ciri klinis: suka menunda, selalu mencari alasan
b. Epidemiologi: 2,5 % dari semua gangguan untuk menunda pekerjaan, pesimis terhadap
kepribadian, lebih banyak pada wanita. masa depan, kurang tegas
c. Diagnosis: c. Treatment:

7
HSC 2015
GRADISEDA
Psikoterapi: supportive psychotheraphy paparan hormon prenatal pada sistem saraf
Farmakoterapi : depend on the feature pusat; faktor genetic

12.DEPRESSIVE Orientasi seksual secara garis besar dapat dibedakan


a. Ciri khas: putus asa, pesimis, anhedonik, tidak menjadi:
bahagia dalam masa yang panjang, merasa tidak a. Heteroseksual, yaitu orang yang tertarik secara
berharga, tidak bersemangat, dan meragukan emosi dan seksual terhadap lawan jenisnya
dirinya sendiri, melankolis. b. Homoseksual, yaitu orang yang tertarik secara
b. Ciri klinis: putus asa, suram, sedih, pesimis, emosi dan seksual terhadap sesama jenisnya,
merasa tidak berharga dibagi menjadi: gay, yakni homoseksual laki-laki;
c. DDx : dysthimic disorder dan lesbian, homoseksual perempuan
d. Prognosis: resiko tinggi untuk dysthimic dan c. Biseksual, yaitu orang yang tertarik secara emosi
depresi. dan seksual terhadap lawan dan sesama
e. Treatment: jenisnya. Pada biseksual ini, biasanya seseorang
Psikoterapi: treatment of choice memiliki anak, beda dengan yang homoseksual.
Farmakoterapi: antidepressant
Homoseksual berdasarkan sifatnya dapat
13.PERSONALITY DISORDER KARENA GANGGUAN digolongkan menjadi egodistonik dan egosintonik:
MEDIS a. Egodistonik: bila seseorang merasa terganggu
a. Etiologi: adanya kerusakan struktural pada otak, dengan keadaan dirinya sebagai homoseksual
misalnya: tauma kepala, multiple sclerosis, (tidak nyaman). Ia merasa cemas, risih dan
keracunan logam berat, dll. mencari pengobatan.
b. Ciri klinis: perubahan kepribadian dari pola b. Egosintonik : bila ia tidak merasa terganggu
sebelumnya dikarenakan kondisi medis. dengan keadaanya sehingga sudah terbentuk
c. DDx: dementia pola.
d. Prognosis: tergantung pada penyebabnya
e. Treatment: tergantung underlying condition. - Dari semua homoseksual egodistonik yang
Mengombinasi antara psikoterapi dan mencari pengobatan, sekitar 30% dapat ditolong
farmakoterapi. dan menjadi heteroseksual.
- Tahun 1973: homoseksual dan biseksual
dihilangkan dari kategori diagnostik gangguan
Sexual Orientation and Sexual Disorders oleh American Psychiatric Association (APA).
dr. Cecep Sugeng K, M. Sp.KJ(K) Jadi, mereka bukan lagi dianggap sebagai
gangguan namun memang orientasi seksualnya
Pemateri : Johan Editor : Wea saja yang berbeda dengan pada umumnya.
- Mengacu pada UU No.18 / 2014 tentang
Semangat belajar teman-temanku, jangan lupa berdoa dulu
ya! Luv Kesehatan Mental, PDSKJI mengkategorikan
homoseksual dan biseksual sebagai “orang
A. Orientasi Sexual dengan masalah kejiwaan”, sementara orang-
Orientasi seksual adalah ketertarikan secara orang transgender “gangguan mental”. Oh ya,
emosional dan seksual kepada jenis kelamin masalah kejiwaan bukan gangguan kejiwaan ya.
tertentu. Prevalensi 2-4% Populasi (Saddock, 1994). - Beberapa lesbian dan gay mulai merasakan
tertarik terhadap sesama jenis saat memasuki
usia remaja.
Etiologinya dibagi menjadi 2:
a. Faktor psikologis: gangguan fase oedipal - Beberapa teori yang berkembang menyebutkan
(Freud), ketakutan kastarsi. Jadi pada saat 3-5 homoseksual dipengaruhi fase perkembangan
tahun, anak tsb terfiksasi, misalnya laki-laki psikoseksual Freud yaitu pada fase oedipal (3-5
terfiksasi dengan perempuan (ibunya) sehingga tahun).
kelak menyukai pada laki-laki, dan sebaliknya. Contoh:
a. Fiksasi terlalu kuat terhadap ibu (kalau dia
b. Faktor biologis: kadar hormon androgen yang
laki-laki dan begitu akrab dengan ibunya,
rendah pada gay (kalau kadar androgen rendah,
maka seorang laki-laki akan seperti perempuan sehingga dirinya merasa satu jenis kelamin
dan memiliki orientasi seksual pada laki-laki); dengan ibunya dan saat dewasa anak laki-
laki ini suka dengan laki-laki)

8
HSC 2015
GRADISEDA
b. Kurangnya peran ayah (sehingga seorang cavernosumnya bertekanan tinggi dan terjadi
anak laki-laki berusaha mencari peran ayah pengerasan penis. Proses ini diawali dengan
yang sesungguhnya, dan jatuhnya dia suka vasodilatasi pembuluh darah kavernosa dari
laki-laki) arteri helisinae aliran darah tinggi
c. Hambatan perkembangan maskulinitas obstruksi vena darah terbendung di sinusoid
oleh orang tua spasium dan tunika albuginea penis mengeras
d. Kalah bersaing dari saudara (misal kalah ereksi
bersaing dengan saudaranya, kalau - Tahapan-tahapan dalam respon seksual yang
saudaranya laki-laki semua dan dia merasa normal:
dirinya kalah saing/ diperlakukan seperti a. Fase hasrat/dorongan (desire) bahasa
perempuan sehingga akhirnya suka laki- jawanya “greng”
laki) b. Fase rangsangan (excitement/arousal)
- Faktor biologi: laki-laki dan perempuan pada tahapan ini
a. Genetik bisa ereksi dan mengeluarkan lendir
b. Pada gay, didapatkan kadar androgen yang c. Fase orgasme (orgasm) keluarnya
lebih rendah dibanding pada heteroseksual. ejakulat
c. Pada lesbian, adanya paparan androgen d. Fase resolusi (resolution) fase dimana
pada masa prenatal mempengaruhi seseorang merasakan lega sekali pasca
orientasi seksual coitus. Kalau seseorang justru merasa tidak
d. Laki-laki terpapar hormon perempuan senang setelah melakukan hubungan
cenderung lebih feminim seksual (dysphoria) gangguan resolusi
e. Wanita dengan hiperadrenokortikolisme
cenderung lesbian dan biseksual. Nice to know: Sering kali seseorang meninggal
tiba2 ketika melakukan perselingkuhan di hotel.
Hal ini disebabkan karena pada awalnya
B. Fisiologi Organ Reproduksi memang sudah ada penyempitan pembuluh
- Review dikit ya untuk anatomi organ reproduksi darah di jantung (coroner) dan otak. Ketika fase
laki-laki dan perempuan: orgasme, sistem simpatik akan bekerja dominan
- Organ reproduksi pria jantung berdebar2, panic, cemas, nafas
cepat, dsb terjadi penyumbatan di
jantung/otak meninggalah dia.

C. Disfungsi Seksual
- Disfungsi seksual adalah suatu gangguan yang
berhubungan dengan suatu fase tertentu dari
respon seksual (Kaplan, 2004)
- Terdapat 7 kategori gangguan menurut DSM IV-
TR
a. Gangguan hasrat seksual
b. Gangguan rangsang seksual
- Organ reproduksi perempuan
c. Gangguan orgasme
d. Gangguan nyeri seksual
e. Disfungsi seksual karena kondisi medis
f. Disfungsi seksual akibat zat
g. Disfungsi seksual yang tidak ditentukan
- Fase siklus respon seksual dan disfungsi seksual
yang menyertai:
a. Gangguan pada fase hasrat seksual
(gangguan dorongan seksual hipoaktif,
- Fisiologi Ereksi: Ereksi adalah proses masuknya gangguan keenggangan seksual, dll)
aliran darah ke penis namun kembalinya aliran Dibagi menjadi dua:
darah ke pangkal penis terhambat, karena ada o Hypoactive sexual desire disorder:
kontraksi dalam korpus cavernosum, sehingga defisiensi atau tidak adanya fantasi
ketika ada hambatan maka korpus seksual dan hasrat untuk aktivitas

9
HSC 2015
GRADISEDA
seksual (misalnya hanya sahabatan berhasil mempertahankan fungsi
dengan lawan jenis, namun tidak ereksi penis, maka bisa melakukan
bisa berfantasi atas nikmatnya hubungan seksual seperti pada
hubungan seksual) normalnya.
o Sexual aversion disorder: o Pengobatan hormon
keengganan terhadap atau
menghindari kontak seksual genital b. Gangguan pada fase rangsang seksual
dengan pasangan seksual (dekat- (gangguan rangsangan seksual pada wanita,
dekat dengan lawan jenis aja nggak gangguan erektil pada laki-
suka) laki/impoten/disfungsi ereksis)
Penyebabnya adalah faktor fisik dan faktor Yang paling banyak adalah disfungsi ereksi.
psikis Penyebab gangguan bangkitan seksual
o Faktor Fisik: menurunnya hormon adalah faktor fisik dan psikis. Pada wanita
testosteron (baik pada laki-laki akibat beberapa penyakit tertentu dan
maupun perempuan, untuk obat-obatan, contohnya antihistamin dan
memunculkan hasrat seksual harus juga merokok pada wanita.
ada testosteron), menurunnya Penanganan:
kadar hormon tiroid, meningkatnya o Penyebabnya harus diketahui
kadar hormon prolaktin, kelelahan terlebih dahulu dan harus diatasi
yang berlebihan, penyakit hepar, o Hambatan psikis diatasi dengan
jantung, ginjal dan paru-paru. konseling yang mendalam
o Faktor Psikis: Jenuh terhadap o Bisa juga dilakukan sex therapy.
pasangan, rasa bersalah (misalnya
budaya kakek dan nenek tidak layak Disfungsi ereksi
untuk tidur bersama sehingga Adalah ketidakmampuan mencapai atau
ketika tidur bersama mereka akan mempertahankan ereksi penis untuk
merasa bersalah), dan stress yang melakukan hubungan seksual. Terjadinya
lama. disfungsi ereksi karena adanya aliran darah
balik ke proksimal sehingga korpus
Akibat hilangnya dorongan seksual: cavernosum menjadi lembek
o Disfungsi ereksi pada pria - Akibat dari disfungsi ereksi:
o Disfungsi orgasme pada wanita Cemas yang hebat, ketidakpedulian
pasangannya terhadap pasangannya,
o Hambatan reaksi seksual pada kekecewaan pihak pasangan ,
wanita sehingga klitoris tidak dapat gangguan psikosomatik misalnya
ereksi dan perlendiran vagina tidak sakit kepala, sukar tidur, mudah
terjadi. marah dan nyeri punggung bawah.
Penanganan gangguan dorongan seksual: Menyalahkan diri sendiri
o Penyebabnya harus disingkirkan Wanita pasangannya menyalahkan
terlebih dahulu pria, misalnya menuduh pria
o Memperbaiki hubungan pribadi tersebut melakukan hubungan
dengan pasangan seksual ekstra marital atau
o Sex therapy (unsur psikologis dan homoseksual.
fisik berperan): misal pria tidak bisa - Penanganan disfungsi ereksi:
ereksi disuruh tidur terlentang Sex therapy
pasangannya sujud lalu Obat yang mengaktifkan pembuluh
menggosok2 penis pasangannya darah, contoh sildenafil sitrat
digosok hingga keras dilepas (dikenal awam sebagai viagra)
diulang 10-15 menit kemudian. Operasi penggunaan prostesis
Pada saat ereksi, penis dimasukkan - Pencegahan disfungsi ereksi:
ke vagina namun perempuan di Memelihara kesehatan tubuh
atas. Hal ini karena klitoris secara umum
perempuan akan lebih banyak Berolahraga secara teratur
kontak dengan laki-laki. Ketika

10
HSC 2015
GRADISEDA
Membina kehidupan seksual yang o Gejala psikosomatik misalnya TTH
harmonis (tension type headache), nyeri
Hindari suasana yang menjemukan pinggang
(misalnya seminggu sekali suami Mengatasi hambatan orgasme:
dan isteri tidur bersama di hotel, o Dicari penyebab disfungsi seksual
menghindari suasana jemu di tersebut
rumah yang diganggu dengan o Penyebab tersebut harus diatasi
pembantu dan anak WQ) Gangguan ejakulasi pada laki-laki
Hindari obat , ramuan dan bahan Ejakulasi dini:
kimia tanpa indikasi yang jelas o Ejakulasi dini adalah
Hindari gaya hidup yang tidak sehat ketidakmampuan mengontrol
Hindari tekanan mental yang ejakulasi sehingga ejakulasi terjadi
berlebihan dalam waktu singkat yang tidak
Berkonsultasi dengan tenaga ahli sesuai dengan keinginannya.
o Berdasarkan tingkat keparahannya
c. Gangguan pada fase orgasme (gangguan dibagi menjadi ringan(ketika penis
Orgasmik perempuan (dimana seharusnya sudah masuk vagina, tapi tidak lama
kenikmatan seksual terjadi pada fase kemudian ejakulasi), sedang (begitu
orgasme), gangguan orgasmik laki-laki, penis menempel pada vagina
ejakulasi prematur, disfungsi seksual lain langsung ejakulasi), berat (penis
karena kondisi medis umum/zat misalnya belum menempel pada vagina atau
pada penderita DM yang sering mengalami ketika baru buka celana aja udah
gangguan hasrat seksual, rangsangan ejakulasi).
seksual, dan orgasm) o Penyebab ejakulasi dini adalah :
Gangguan orgasmic pada wanita: 1. Kebiasaan mencapai orgasme
keterlambatan atau tidak adanya orgasme dan ejakulasi secara tergesa-
yang menetap atau rekuren setelah fase gesa sebelumnya.
rangsangan seksual yang normal 2. Kurang berfungsinya serotonin
Gangguan orgasmic laki-laki: ejakulasi dini yang menghambat ejakulasi.
dan ejakulasi. 3. Gangguan kontrol saraf yang
Orang yang sudah orgasme biasanya mengatur ejakulasi.
berkeringat karena adrenalin dominan o Akibat ejakulasi dini adalah:
sehingga HR naik 1. Perasaaan kecewa pada pria
Gangguan orgasme pada wanita: dan pasangannya
Penyebab hambatan orgasme, yakni 2. Perasaan takut atau khawatir
antara lain: setiap akan melakukan
o Hambatan psikis terkait adat hubungan seksual
istiadat, terkait agama dan merasa 3. Pasangannya (wanita) tidak
bosan, cemas. dapat mencapai orgasme
o Kurang komunikasi yang baik 4. Timbul dispareunia dan
dengan pasangan hilangnya dorongan seksual
o Rangsangan seksual tidak cukup 5. Hambatan kehamilan
diterima o Cara mengatasi ejakulasi dini:
o Posisi hubungan seksual yang tidak 1. Sex therapy
efektif 2. Obat untuk mengontrol
o Disfungsi seksual di pihak pria ejakulasi
Akibat hambatan orgasme: 3. Operasi saraf
o Istri merasa kecewa Ejakulasi terhambat
o Penyelewengan seksual o Gejala berupa tidak dapat
o Rasa sakit ketika hubungan seksual mengalami ejakulasi di dalam
o Hilangnya dorongan seksual vagina. (kebalikan dari ejakulasi dini
o Vaginismus tadi yaa)
o Penyebabnya adalah faktor fisik
dan psikis.

11
HSC 2015
GRADISEDA
o Etiologinya dibagi menjadi faktor b. Pada laki-laki disebabkan oleh :
fisik (Gangguan anatomis pada Penyakit misalnya radang, infeksi pada
kelamin, kerusakan sunsum tulang penis, testis, saluran kencing, kelenjar
belakang, kerusakan ganglion saraf prostat, dan kelenjar kelamin lainnya.
simpatik di daerah lumbal; dan obat Tergeser oleh bagian benang IUD (intra
yang mengganggu fungsi saraf uterine device)
simpatik (misalnya: guanethidin) Dikarenakan memakai kondom.
dan faktor psikis misalnya c. Penyebab dispareunia pada wanita:
kefanatikan agama sejak kecil Perlendiran vagina tidak terjadi atau hanya
o Akibat ejakulasi terhambat: sedikit.
1. Pria merasa tidak puas, merasa Infeksi vagina
lelah tidak bergairah lagi, d. Akibat dispareunia:
disfungsi ereksi. Pada laki-laki berakibat ejakulasi dini dan
2. Pada pasangannya (wanita) disfungsi ereksi
timbul rasa sakit, hambatan Pada perempuan terjadi vaginismus
kehamilan. e. Mengatasi dispareunia:
Konseling seksual (cara melakukan
d. Gangguan pada fase resolusi (Disforia hubungan seksual yang bagus, waktunya,
pascasanggama, nyeri kepala suasananya, obat-obatan yang disarankan,
pascasanggama) dsb)
Disforia pascasanggama Obat-obatan
o Disebut juga postcoital dysphoria (PCD),
post-sex blues. Vaginismus
o Merupakan perasaan/ pengalaman Ditandai adanya kontraksi/kekakuan otot pada
negatif dengan ciri-ciri mudah sepertiga bagian luar vagina yang terjadi secara
menangis, terdapat sensasi melankolia/ involunter yang menghalangi insersi penis dan
depresi, kecemasan, agitasi atau agresi hubungan seks. Dapat diterapi dengan digelitik
setelah berhubungan seksual sehingga vagina kendor
o Dialami oleh 7,7% wanita. – Penyebab vaginismus ialah faktor fisik atau
o Penyebab pasti belum diketahui. Diduga psikis:
dipengaruhi oleh keintiman emosional, • Faktor fisik berupa gangguan selaput dara,
stimulus seksual, dan kepuasan infeksi, bekas robekan karena melahirkan
hubungan. • Faktor psikis berupa latar belakang keluarga
Nyeri kepala pascasenggama , pengalaman seksual yang traumatik,
o Terjadi karena peningkatan aliran darah hubungan seksual yang selalu menimbulkan
dan respon fisiologis selama coitus nyeri karena sebab psikis., rasa takut
o Berupa migrain, nyeri kepala tipe tegang berlebihan akan terjadi kehamilan., rasa
o Kadang tidak memerlukan pengobatan, takut terkena penyakit kelamin.
tetapi harus menyingkirkan – Akibat vaginismus maka hubungan seksual
kemungkinan penyebab organik lain tidak dapat berlangsung.
yang mendasari. – Mengatasi vaginismus:
• Konseling yang mendalam
- Etiologi disfungsi seksual bisa dibagi menjadi: • Dapat diberikan dilator
a. Faktor fisik: Perubahan hormon – Mencegah vaginismus:
(testosterone, prolactin, tiroksin); penyakit • Pendidikan seks dalam keluarga
medis (sakit ginjal, jantung, diabetes) • Hindari pengalaman traumatik pada
b. Faktor psikogenik: jenuh terhadap pasangan; hubungan seksual pertama kali
merasa bersalah/berdosa; stress/trauma • Membina kehidupan seksual dengan suami
harmonis.
D. Gangguan Nyeri Seksual • Menjaga kesehatan kelamin.
Dispareunia
a. Nyeri genital yang menetap atau rekuren yang
E. Terapi Disfungsi Seksual
berhubungan dengan hubungan seksual baik
Sex therapy ialah cara penanganan disfungsi
pada laki-laki ataupun perempuan
seksual berupa latihan yang dilakukan oleh

12
HSC 2015
GRADISEDA
orang dengan disfungsi seksual dengan . Felasio yaitu kontak mulut dengan penis.
dibantu pasangannya. Anilingus yaitu kontak mulut dengan anus.
Terapi perilaku : untuk mengurangi - Bestialitas atau sodomi (dengan binatang)
kecemasan - Nekrofilia ialah hubungan seks dengan
Terapi kelompok : memberi dukungan bagi mayat
pasien yang malu, cemas, dan merasa bersalah - Froteurisme menggosokkan penis pada
Terapi biologis : obat-obat anxiolitik, alat pantat atau badan wanita yang bepakaian di
prostetik penis, vaginoplasti dll. tempat yang penuh sesak manusia
- Koprofilia yaitu didefekasi atau mendefakasi
F. Gangguan Preferensi Seksual (berdasarkan partner atau memakan feses untuk
PPDGJ III) memperoleh rangsangan dan pemuasan
seksual.
Fetishisme
- Urolagnia yaitu dengan urin
Orang yang mencari rangsangan dan pemuasan
seksual terutama dengan memakai benda yang
khas dipakai oleh seks yang lain, misalnya sepatu Gangguan Seksual yang Tidak tergolongkan
, pakaian dalam, kaos kaki, rambut. - Don Juanisme: Kecanduan pria terhadap
seks (hiperseks pada laki-laki)
Transvestisme fetihistik
- Nimfomania: Nafsu yang berlebihan atau
Yaitu mencari rangsangan dan pemuasan
patologis untuk coitus pada wanita
seksual terutama dengan memakai pakaian dan
(hiperseks pada perempuan)
dia berperan sebagai seorang dari seks yang
berlainan (bedanya, kalau fetihisme hanya suka
Penanganan gangguan preferensi seksual:
memakai pakaian perempuan, kalau
- Dilakukan psikoterapi untuk mengatasi
transvestisme fetihistik itu suka berperan
gangguan emosi yang ada. Bila diperlukan bisa
sebagai perempuan termasuk pakaian, perilaku,
diberikan dengan obat antidepresan misalnya
dsb)
SSRI (selective serotonin re uptake inhibitor),
Ekshibisionisme
transqulizer dan neuroleptika dapat juga
yaitu memperlihatkan alat genitalnya kepada
dilakukan terapi perilaku (desensitisasi).
orang lain untuk mencapai rangsangan dan
- Penanganan gangguan preferensi seksual
pemuasan seksual
biasanya sukar berhasil terutama bila tidak ada
Voyeurisme/ skopofilia
motivasi untuk mengubah perilakunya, tetapi
Senang mengamati orang yang telanjang yang
setidaknya penderita tidak menuruti
tidak menaruh curiga, sedang membuka
dorongannya.
pakaian, atau melakukan hubungan seksual
untuk memperoleh rangsangan dan pemuasan
Semoga bermanfaat teman-teman!
seksual.
Pedofilia
Senang melakukan aktivitas seksual dengan anak
Anxiety Problems
prapubertas atau anak-anak (biasanya berusia dr. Rony Tri Wirasto, Sp.KJ
13 tahun atau kurang) baik dari jenis kelamin Pemateri : Dennis Editor : Tata
yang sama atu berlainan untuk mencapai
rangsangan dan pemuasan seksual. Apa itu Kecemasan ?
Sadomasokhisme Kecemasan adalah suatu perasaan yang normal,
o Seorang sadis mencapai rangsangan dan spesifik, realistik dan proporsional yang muncul sebagai
pemuasan seksual dengan menyakiti respon dari suatu situasi atau masalah dan berlangsung
pasangannya baik secara fisik atau selama masalah tersebut masih ada. Setiap orang akan
psikologis obyek seksualnya. merasakan kecemasan dikarenakan tuntutan dan stress
o Seorang disebut masokhis bila disakiti oleh hidup (semakin tinggi semakin sering cemas). Kadang,
pasangannya. kecemasan memotivasi seseorang untuk mengejar
o Sadomasokhis terjadi bila seorang sadis tujuannya lebih giat lagi atau lebih waspada dalam
menjadi masokhis. keadaan bahaya atau malah menghindari ancaman
tersebut.
Gangguan Preferensi Seksual lainnya: Kecemasan adalah respon adaptif dari tubuh terhadap
- Seks oral, misalnya cunilingus yaitu kontak situasi yang mengancam, dengan kata lain ia akan
mulut atau lidah dengan alat kelamin wanita

13
HSC 2015
GRADISEDA
mengaktivasi saraf simpatik yang akan memunculkan Epidemiologi
gelaja tertentu yang akan kita bahas. Tiap tipe Gangguan Kecemasan memiliki
epidemiologinya masing-masing, tapi yang bisa ditarik
Kapan Kecemasan itu berlebihan? kesimpulannya adalah :
Inti dari kecemasan yang normal adalah suatu 1. Rasio Male : Female selalu lebih tinggi pada
respon yang spesifik, realistik, proporsional dan Female
berlangsung selama masalah itu masih ada. Nah, berikut 2. Onset munculnya pada saat dewasa muda (early
tanda-tanda ketika kecemasan sudah patologis : adulthood) sekitar umur 20 tahun
1. Kecemasan/ketakutan yang luar biasa dan tidak 3. Bisa diturunkan juga, terutama tipe OCD dan
proporsional dan tdk. realistik terhadap suatu Panic Disorder
ancaman, baik yang sepele maupun masalah
besar. Mis. karena ditolak cintanya, ketika Patofisiologi
bertemu si calon bebeb langsung panik berlebih,
keringat bercucuran, atau pingsan.
2. Kecemasan yang luar biasa itu tetap berlangsung
bahkan setelah ancaman/masalah sudah tiada
(Persisten). Mis. CBT udah selesai, eh tapi dia kok
masih takut, nggak lega dan terus waspada
(simpatiknya tidak turun-turun).
3. Tidak bisa rileks dan selalu merasa diujung
tanduk.
4. Mengganggu kehidupan sosial dan kerja (ini
penting).
5. Bisa terjadi depresi dan penggunaan subtansi
tertentu.
6. Sulit konsentrasi, bahkan bisa merasa “Nge-
Blank”.
7. Khawatir tentang kekhawatirannya yang Untuk Patofisiologinya sebagai berikut :
berlebihan itu pula. 1. Stimulus muncul dari eksternal (orang lain,
8. Kesulitan, cemas dan takut dalam mengambil sensasi tertentu) ataupun internal (ingatan) ke
keputusan, karena takut keputusannya salah. sistem sensorik masing-masing.
9. Selalu memikirkan kemungkinan terburuk dalam 2. Dalam respon fikirian, stimulus diteruskan
situasi atau masalah apapun. dengan mengaktifkan hippocampus untuk
10. Sulit berhadapan dengan ketidakpastian.
mencari ingatan yang relevan tentang stimulus
Nah, yang diatas itu adalah kunci kapan kata tersebut -- lalu masuk ke Amygdala
mengatakan kapan kecemasan itu patologis atau disebut menghasilkan perasaan takut/cemas atau sesuai
Gangguan Kecemasan (F40 - F42). ingatan tersebut. Mis. denger kata mantan,
Di bawah ini adalah tanda dan gejala dari jadinya sebel dan pingin nge-geprek si mantan.
Gangguan Kecemasan di dalam tubuh. Intinya adalah 3. Jika aliran dopamin dari hippocampus ke
aktivasi dari saraf simpatik: amygdala lancar, maka seseorang tidak merasa
terancam. Setelah dari amygdala akan
Tanda Gejala Fisik:
mengirimkan stimulus melalui asetikolin ke
1. Pusing atau merasa akan pingsan (lightheaded).
2. Keringat bercucuran dan tubuh gemetaran. seluruh otak termasuk korteks prefrontal. Nah,
3. Jantung berdegup kencang dan sesak nafas saat itu dapat terjadi tumpahan serotonin yang
4. Kepala pusing dan jadinya cepet marah. menyebabkan ter blokirnya dopamine dari
5. Nyeri otot atau ototnya tegang hippocampus ke amygdala --> jadinya ketakutan.
6. Diare atau IBS (Irritable Bowel Syndrome -- salah hal ini juga menyebabkan gangguan asetikolin,
satunya konstipasi) sehingga muncul sensasi tidak bisa berpikir saat
7. Sulit tidur dan badan terasa lelah
panik yaitu “nge-blank”.
4. Stimulus akan diteruskan dan mengaktifkan CRF
sehingga mengaktifkan respon fisik. Yang

14
HSC 2015
GRADISEDA
diaktifkan adalah 4 organ yaitu glandula bulan terhadap situasi atau lingkungan tertentu,
supradrenal dan pituitary, saraf simpatik, dan sehingga orang tersebut bersifat berusaha menghindar
jantung, imun dan sistem glial. Aktivasi tersebut terhadap ancaman tersebut
Misalnya adalah orang tersebut merasa
akhirnya memunculkan gejala fisik yang sudah
terancam jika berada di luar rumah sendirian sehingga
dijelaskan diatas juga sensasi tak bisa ngapa- tidak mau keluar rumah sendirian, menggunakan
ngapain atau disebut “Freeze”. Mis. ketika fasilitas publik, berada di tengah keramaian atau di ruang
denger mertua ngoceh jadinya kepala sakit - sempit sendirian.
jantung berdebar-debar, pasti bawaannya tuh Agoraphobia dapat terjadi sebagai konsekuensi
mau marah terus! dari serangan panik, tapi dapat juga terjadi tanpa disertai
5. Respon fisik dan pikiran akan berkompetisi mana serangan panik.
yang dominan, jika tak ada keseimbangan maka
3. Social anxiety disorder
munculah Gangguan Kecemasan, tapi jika
Perasaan takut dan cemas yang berlebihan
keduanya dapat terpadu dengan baik maka ketika berhubungan dengan orang lain (bersosialisasi)
muncul perasaan tertentu (bukan gangguan) karena bayangan berlebihan tentang dirinya
seperti sedih, senang dll. dipermalukan di depan umum.
6. Nah, jalur stimulus dari hipoocampus - amygdala
dan corteks otak ini dapat berulang-ulang, 4. Panic disorder
sehingga menyebabkan persistensi. Adalah perasaan takut yang luar biasa yang tiba-
tiba muncul dan rekurens. Perasaan takut ini biasanya
7. Setelah perasaan muncul, semua orang punya
memuncak dalam 1 menit dan diikuti oleh 4 atau lebih
kesempatan untuk menindaklanjuti perasaan
gejala fisik, bersifat tidak proporsional dan tidak
tersebut dengan fungsi luhurnya, yaitu realistik serta diikuti rasa cemas yang persisten.
prefrontal korteks -- sehingga bisa mengontrol
perasaannya dan mengambil keputusan yang 5. Post-traumatic stress disorder (PTSD)
tepat. Munculnya rasa tertekan dan cemas pada suatu
kejadian yang mengancam jiwa seperti kecelakaan
NICE TO KNOW : Kok bisa terjadi lightheadedness atau serius dan sexual assault, baik dirasakan sendiri,
pingsan ? menjadi saksi kejahatan tersebut, atau mendengar
Kadang jika terlalu cemas akan menyebabkan sensasi cerita yang terjadi pada orang yang dekat dengannya
mau pingsan atau malah terlalu panik hingga akhirnya (Mis. si Bebeb, ortu, anak, ataupun saudara - sahabat),
pingsan. Hal ini disebabkan karena stress itu ataupun bisa juga dari ekspos berkali-kali pada kejadian
menyebabkan vasokonstriksi dari pembuluh darah di tersebut, mis. Seorang dokter menangani pasien
ARAS (Ascending Reticular Activating System) dan bisa kecelakaan motor UGD berkali-kali, sehingga merasa
diikuti vasodilatasi perifer dan penurunan kerja jantung tertekan dan cemas ketika naik motor.
karena efek vasovagal, yang terjadi ketika kerja saraf Hal ini menyebabkan munculnya distorsi ingatan
simpatik mendadak diganti saraf parasimpatik di tentang kejadian tersebut (seperti lupa detil
jantung. kejadiannya. munculnya mimpi-mimpi mengenai
kejadian itu dan menyalahkan diri sendiri sebagai
Types penyebab kejadian tersebut selama minimal selama >1
1. Generalized anxiety disorder bulan. Orang-orang dengan gangguan ini cenderung
Diagnosis sampah kecemasan, dimana definisi menghindari stimulus apapun yang membuat mereka
umumnya adalah seseorang yang tidak mampu mengingat kejadian tersebut.
mengendalikan kecemasan dan kekhawatirannya yang
berlebihan dan persisten selama beberapa hari dan 6. Obsessive compulsive disorder (OCD)
sudah berlangsung lebih dari >6 bulan dengan Munculnya obsesi dan kompulsi akibat obsesi tersebut
munculnya k3 atau lebih gejala fisik. yang berlangsung >1 jam per hari atau ketika
kecemasan itu mengganggu aktivitas sosial dan
2. Agorafobia pekerjaan. Obsesi sendiri adalah munculnya gambar,
Ketakutan yang muncul ketika seseorang merasa tidak pikiran dan keinginan yang mendadak dan tidak
dapat lari atau mendapatkan pertolongan ketika diinginkan sehingga menimbulkan kecemasan berlebih
bertemu stimulan “mengancam” yang tidak pada seseorang dan mendorong untuk melakukan
proporsional, tdk. realistik, dan persisten selama >6 tindakan tertentu yang tidak proporsional dan repetitif (

15
HSC 2015
GRADISEDA
Kompulsi ) untuk mensupresi kecemasan tersebut. Mis.
mengecek kunci pintu berkali-kali karena cemas si pintu
belum terkunci. Kompulsif merupakan tindakan untuk
meredakan obsesif.

7. Specific Phobias
Ketakutan luar biasa ketika berhadapan
dengan stimulus tertentu baik yang muncul ketika
stimulus itu nyata atau bahkan sebelum stimulus itu ada
( antisipasi stimulus ). Fobia bisa terhadap lingkungan,
hewan, sosial, jarum suntik dan perlakuan medis, serta
kondisi lainnya.

8. Separation anxiety disorder


Biasanya terjadi pada anak-anak dimana terjadi cemas
berlebihan apabila berpisah dari rumah atau orang
terdekat

Bagaimana Cara Diagnosis ?


Nah, kan sudah tahu kriteria masing-masing dari tipe
kecemasan, berikut adalah alur diagnosis Gangguan
kecemasan, agar tidak ada yang kelewatan ya ( dari
PPDGJ III ) (lampiran)

Kalau kurang jelas bisa cek di PPDGJ III nya ya, bisa
diakses di : http://bit.ly/PPDGJIII

Management Kecemasan ?
• Primary Treatment Issue – RISK / SAFETY
• Crisis Resources
• Assess Resources – determines options
• Patient Centered
• SSRI’s/SNRI’s/Lithium/Tricyclics/Others Therapy •
Education
• Stress Management Skills

Prognosis ?
Lebih sering menjadi kronik, tapi masih ada
kemungkinan untuk keadaannya menjadi lebih baik.

Referensi
1. Slide dan rekaman Dosen
2. Toronto Notes
3. PPDGJ III
4. Saddock

16
HSC 2015
GRADISEDA

17
HSC 2015
GRADISEDA
Epidemiologi
Psychotic and Schizophrenia - Prevalensi di US sebesar 1%
Dr. dr. Carla R Marchira, Sp.KJ - Laki-laki dan perempuan memiliki angka prevalensi
Pemateri : Buston Editor : Selma yang sama
- Onsetnya lebih awal di laki-laki (15-25 tahun)
Pendahuluan dibanding perempuan (25-30 tahun) kaitannya
Meskipun schizophrenia didiskusikan sebagai suatu dengan proses maturasi pada laki-laki yang lebih
penyakit tunggal, sebenarnya schizophrenia adalah awal. Karena onsetnya lebih awal, prognosis pada
sekelompok gangguan dengan etiologi yang heterogen, penderita laki-laki pun cenderung lebih buruk. Selain
dan penderitanya memiliki presentasi klinis dan respon itu, beberapa studi menunjukkan bahwa penderita
terapi yang bervariasi. Tanda dan gejalanya bervariasi laki-laki lebih cenderung mengalami gejala negarif
dan meliputi perubahan dalam persepsi, emosi, kognisi, dibandingkan penderita wanita dan penderita wanita
pikiran, dan tingkah laku. Gangguan ini biasanya terjadi lebih cenderung memiliki fungsi sosial yang lebih
sebelum usia 25 tahun dan persisten sepanjang hidup. baik. Secara umum, outcome pasien schizophrenia
Diagnosis schizophrenia ditegakkan berdasarkan riwayat wanita lebih baik dibandingkan laki-laki.
psikiatri dan pemeriksaan status mental. Tidak ada uji lab
untuk diagnosis schizophrenia. Etiologi
Etiologi dari schizophrenia masih belum diketahui
Sejarah secara pasti.
Emil Kraepelin Dementia precox = early onset of 1. Stress-Diathesis Model
dementia - Specific vulnerability / mudah terkena
Dementia precox = istilah yang menunjukkan schizophrenia
perubahan dalam kognisi (dementia) dan onset awal - Penjelasan lecture Dari awal penderita sudah
(precox) penyakit. Pasien dengan dementia precox memiliki kecenderungan untuk menderita
memiliki gejala klinis halusinasi dan delusi serta schizophrenia karena pengaruh genetik,
memiliki prognosis jangka panjang yang buruk. kemudian di lingkungannya dia mendapat pola
Eugen Bleuler Memperkenalkan istilah pertama asuh yang berbeda (misal ayah baik tapi ibu jahat,
schizophrenia atau ibu jahat tapi ayah baik, atau ibu aneh ayah
Eugene memilih istilah schizophrenia untuk jahat sehingga anaknya juga menjadi aneh)
mengekspresikan adanya pemisahan antara pikiran, - Tambahan dari jurnal Schizophrenia
emosi, dan tingkah laku pada pasien dengan penyakit disebabkan oleh kerentanan genetik (genetic
ini. Bleuler menyampaikan adanya gejala primer dari vulnerability) yang mendapat coupling dengan
schizophrenia. Gejala tersebut meliputi gangguan stressor lingkungan dan psikososial, teori ini
asosiasi pikir, gangguan afeksi, autism, dan disebut diathesis-stress model. Seorang penderita
ambivalensi (atau disingkat 4A = assosication, affect, schizophrenia memiliki kerentanan genetik yang
autism, and ambivalence). Bleuler juga menyebutkan diturunkan dengan level yang bervariasi.
adanya gejala sekunder, yaitu gejala yang Berkembang atau tidaknya kerentanan tersebut
sebelumnya oleh Kraepelin disebut sebagai indikator menjadi schizophrenia ditentukan oleh jumlah
mayor dementia precox, yaitu halusinasi dan delusi. dan jenis stres yang dialami orang tersebut.
Analoginya seperti diabetes yang disebabkan
Kalau dilihat dari asal katanya, schizophrenia berasal karena faktor genetik (eg riwayat keluarga) dan
dari kata schizos (berarti terbelah) dan phrenos (berarti faktor kebiasaan (eg diet, exercise, stress) yang
jiwa). Jika digabung maka arti dari schizophrenia adalah saling berinteraksi untuk menentukan apakah
jiwa yang terbelah. Namun sebenarnya pengartian seseorang akan menjadi diabetes.
tersebut tidaklah benar. Jiwa yang terbelah lebih 2. Neurobiology
cenderung menggambarkan penyakit DID (Dissociative - Brain, neurotransmitter
Identity Disorder ~kayak di drama Kill Me Heal Me yang - Sebenarnya ada beberapa hipotesis terkait
pemainnya punya 7 kepribadian hehehe) yang neurotransmitter, yaitu hipotesis dopamin,
completely different dengan schizophrenia. Penderita serotonin, norepinefrin, GABA, neuropeptide,
schizophrenia bukanlah seseorang dengan jiwa yang glutamat, asetil kolin dan nikotin. Tetapi yang
terpisah, melainkan seseorang yang kesulitan dalam dibahas oleh dokter waktu lecture hanya yang
menilai realita. dopamin.
- Terjadi kerusakan pada jaras dopaminergik
(mengalami hiperaktivitas). Tidak diketahui

18
HSC 2015
GRADISEDA
apakah hiperaktivitas dopaminergik tersebut halusinasi yang dialami berupa suara yang terus
berasal dari peningkatan pelepasan dopamin, atau menerus mengomentari setiap pikiran dan tingkah
peningkatan jumlah reseptor dopamin, atau laku, atau muncul 2 atau lebih suara yang saling
hipersensitivitas reseptor dopamin, atau justru bertentangan.
kombinasi ketiga hal itu. Tractus dopaminergic B. Social/Occupational dysfunction
mana di otak yang terlibat juga masih belum Selama beberapa saat sejak onset gangguan, 1 atau
diketahui pasti, meskipun tractus mesocortical lebih area fungsi mayor seperti pekerjaan, hubungan
dan mesolimbik adalah yang paling sering interpersonal, atau self-care menurun drastis.
terimplikasi. Neuron dopaminergik di traktus- C. Durasi
traktus tersebut memproyeksikan midbrain ke Tanda gangguan yang berkelanjutan berlangsung
neuron dopaminoceptive di sistem limbik dan selama 6 bulan atau lebih. Periode 6 bulan ini
cortex cerebri. Pelepasan dopamin yang berlebih termasuk at least 1 bulan gejala yang memenuhi
pada pasien dikaitkan dengan keparahan gejala kriteria A dan bisa meliputi periode gejala prodromal
psikotik positif. (simtomatik saat onset) atau gejala residual. Selama
3. Psychosocial Factors periode prodromal atau residual, tanda-tanda
- Industrialization, Family expressed emotion gangguan bisa dimanifestaiskan sebagai gejala
- Murni gara-gara salah asuh, lingkungan, bullying. negatif saja atau 2 atau lebih gejala di kriteria A.
4. Genetic Factors D. Schizoaffective and mood disorder exclusion
Schizophrenia tidak disebabkan oleh 1 variasi genetik Schizoaffective disorder dan mood disorder with
saja, tetapi kompleks genetik dan pengaruh psychotic feature harus dirule out karena a) tidak
lingkungan. Berikut ini prevalensi schizophrenia ditemui episode depresi mayor, episode manik, atau
dikaitkan dengan hubungan keluarga episode mix yang terjadi bersamaan dengan gejala
Populasi Prevalensi (%) fase aktif, b) jika episode mood terjadi selama fase
Populasi umum 1.0 gejala aktif, durasi totalnya lebih singkat dibanding
Saudara / Siblings 8.0 durasi periode aktif dan residual
Anak dari 1 orang tua dengan 12.0 E. Substance/general medical condition exclusion
schizophrenia Gangguannya bukan karena efek fisiologis langsung
Kembar dizygotic dari pasien 12.0 dari obat maupun kondisi kesehatan umum
schizophrenia
Anak dari 2 orang tua dengan 40.0
schizophrenia
Kembar monozygotic dari pasien 47.0
schizophrenia

Kriteria Diagnosis Schizophrenia dalam DSM-IV-TR


Sebenarnya sudah ada DSM V, tapi yang dibahas di
lecture DSM IV
A. Karakteristik
2 atau lebih dari gejala berikut, masing-masing
muncul dalam beberapa waktu selama periode 1
bulan :
Delusi, yaitu suatu keyakinan yang salah karena
bertentangan dengan kenyataan (lengkapnya di
lecture lain)
Halusinasi, yaitu terjadinya persepsi dalam kondisi
sadar tanpa adanya rangsang nyata terhadap
indera (lengkapnya juga di lecture lain)
Disorganized speech (misal berbicara di luar
topik/inkoherensi)
Grossly disorganized or catatonic behavior
Gejala negatif, misalnya alogia, avolisi, affective
flattening
Catatan = Hanya dibutuhkan 1 gejala kriteria A jika
delusi yang dialami adalah delusi bizzare atau

19
HSC 2015
GRADISEDA
Buat perbandingan, aku kasih yang DSM V tujuan, nonkonstruktif. Tampakan personalnya acak-
acakan, dan tingkah laku sosial dan respon
emosionalnya tidak cocok. Mereka sering tertawa
tanpa alasan jelas. Meringis/grimace adalah tingkah
laku yang umum dilakukan penderita.
Kriterian diagnostik tipe disorganized adalah :
a. gejala yang prominen : disorganized speech,
perilaku disorganized, atau afek inapropiate/flat
b. kriteria tipe katatonik tidak terpenuhi
3) Catatonic Type
Karakteristik klasik tipe ini adalah gangguan fungsi
motor, bisa juga diikuti stupor, negativism, rigiditas,
excitement, atau posturing. Kadang pasien
menunjukkan perubahan cepat antara excitement
yang ekstrem dan stupor. Ciri lain seperti
stereotypies, mannerism, mutism, fleksibilitas lilin.
Selama catatonic excitement, pasien perlu perhatian
khusus untuk mencegahnya menyakiti dirinya atau
orang lain. Medical care dibutuhkan untuk mencegah
malnutrisi, kelelahan, hyperpyrexia, atau self-
inflicted injury.
Kriteria diagnostik tipe katatonik adalah :
a. Imobilitas motorik sebagai bukti dari katalepsi
(termasuk fleksibilitas lilin) atau stupor
b. Aktifitas motorik berlebih (tanpa tujuan dan buka
karena stimulasi eksternal)
c. Negativisme ekstrim (motiveless resistance to all
instructions/ mempertahankan postur kaku
Subtypes of Schizophrenia untuk melawan gerakan) atau mutism
1) Paranoid Type d. Pergerakan sadar yang aneh dalam bentuk
Tipe schizophrenia paranoid dicirikan dengan postur, pergerakan stereotipik, prominent
penderita yang mengalami 1 atau lebih delusi, atau mannerism, atau prominent grimacing
mengalami halusinasi auditori berulang. e. Echolalia/ echopraxia
Schizophrenia tipe paranoid utamanya dicirikan 4) Undifferentiated type
dengan adanya delusi/waham persekusi Seringkali, pasien yang jelas memiliki schizophrenia
(menganiaya) atau delusi/waham kebesaran. Pasien tidak bisa dengan mudah cocok dengan 1 tipe. Pasien
biasanya memiliki episode pertama gangguan pada tersebut diklasifikasikan ke golongan
usia lebih tua dibanding pasien schizophrenia undifferentiated (diagnosis keranjang sampah)
catatonic atau disorganized. Pasien tipe ini memiliki Kriteria diagnosis tipe undifferianted adalah :
sifat curigaan, tegang, berhati-hati, pendiam, dan Tipe schizophrenia yang memenuhi kriteria A, tapi
kadang agresif tetapi occasionally mereka bisa berada tidak memenuhi kriteria paranoid, disorganized, atau
di situasi sosial dengan baik. Kriteria diagnostik tipe tipe katatonik.
paranoid adalah : 5) Residual Type
a. Preokupasi berupa satu atau lebih delusi atau Tipe residual dicirikan dengan gangguan
halusinasi auditori schizophrenic yang berkelanjutan setelah hilangnya
b. Tidak ada gejala yang prominen : disorganized gejala-gejala aktif atau gejala lain yang memenuhi
speech, perilaku disorganized/ katatonik, atau diagnosis schizophrenia tipe lain. Ketumpulan emosi,
afek inapropiate/flat social withdrawal, tingkah laku eksentrik, pikiran
2) Disorganized Type tidak logis, dan asosiasi longgar seringkali muncul di
Tipe ini dicirikan dengan regresi ke perilaku primitif, tipe residual. Ketika delusi atau halusinasi muncul,
disinhibited, dan tidak terorganisir dan tidak ada maka tidak begitu jelas.
gejala yang memenuhi kriteria tipe katatonik. Kriteria diagnostic tipe residual adalah :
Onsetnya secara umum di awal, sebelum 25 tahun.
Pasien biasanya aktif tetapi dengan lagak yang tanpa

20
HSC 2015
GRADISEDA
a. Absennya delusi, halusinasi, disorganized speech, - Judgment and Insight: buruk
dan grossly disorganized/perilaku katatonik yang - Reliabilitas: buruk
prominen 7) Course dan Prognosis
b. Evidens kontinyu gangguan (terindikasi dari - Classic course: setelah episode pertama, secara
gejala negatif atau 2/lebih gejala pada kriteria A gradual akan recover, relapse
schizophrenia,) yang hadir pada attenuated form - 5 tahun pertama setelah diagnosis
(odd beliefs, unsual perceptual experiences) mengindikasikan course pasien tersebut

Multi Axial Diagnosis


Dalam multiaxial diagnosis, schizophrenia masuk axis 1
Axis I : Clinical Disorder & Other Condition for
Clinical Focus
Axis II : Personality Disorder & Mental Retardation
Axis III : General Medical Condition
Axis IV : Psychosocial and Environmental Problem
Axis V : Global Assessment and Functioning Scale
(GAF)

Gejala Klinis
1) Premorbid signs and symptoms
- Tanda prodrome /prepsychotic
- Tingkah laku aneh, afeksi abnormal, unusual
speech, ide-ide yang aneh/bizzare, pengalaman
perseptual yang aneh, gejala somatik
2) Positive and Negative Symptoms
TJ Crow membagi menjadi tipe 1 dan tipe 2
- Type I/positive symptoms: waham dan halusinasi
- Type II/negative symptoms: afektif tumpul, alogia
(tidak bisa bicara), anhedonia (tidak menginginkan
kebahagiaan), avolisi (hilangnya motivasi),
asosialisasi (social withdrawal)
3) Mental Status Examination Prognosis Baik Prognosis Buruk
- Deskripsi umum: bervariasi, mulai dari completely Onset usia tua Onset usia muda
silent hingga agitated Faktor presipitasi jelas Tidak ada faktor
- Mood, perasaan, dan afeksi: anhedonia-extremes Onset akut presipitasi
of rage, happiness Premorbid baik Gejala tersembunyi
- Gangguan perseptual: halusinasi, ilusi Gejala afektif Miskin
4) Thought Married Tingkah laku autistik
- Gejala inti dari Schizophrenia Riwayat mood di Single
- Isi pikir : delusi persekusi, waham kebesaran, keluarga Riwayat schizophrenia di
religious, dsb. Support system yang keluarga
- Bentuk pikir: inkoherensi, neologisms, echolalia, baik Support system yang jelek
mutism, dsb. Gejala positif Gejala negatif, tanda
- Proses pikir: flight of ideas, blocking, dsb. neurologis, trauma
5) Impulsiveness, Violence, Suicide and Homicide perinatal, beberapa
- Seringkali ada perilaku kekerasan dan relapses, agresif
homicide/pembunuhan Treatment
- Risiko bunuh diri, sekitar 50% pernah mencoba Hospitalisasi
bunuh diri, 10-15 % mati karena bunuh diri Medikasi = Antipsychotics
6) Sensorium dan Kognisi Antypsychotics
- Orientasi: disorientasi orang, waktu, tempat, dan a) Typical antipsychotics/conventional/dopamine
situasi receptor antagonist
- Memori: biasanya intak atau ada defisiensi Mengeblok reseptor dopamin
kognitif minor Efektif untuk gejala positif

21
HSC 2015
GRADISEDA
Serious adverse effects: akathisia and - DSM-IV-TR memenuhi kriteria A schizophrenia,
parkinsonian like symptoms of rigidity and tremor durasi mulai 1 hari hingga 1 bulan, kembali ke
Haloperidol, chlorpromazine etc fungsi premorbid
Penggunaan DSM IV TR atau ICD 10
• Indonesia: PPDGJ (Pedoman Penggolongan dan
Diagnosis Gangguan Jiwa)
• Using ICD-10 (The International Classification of
Diseases and Related Problems) as reference (F 20-29)
• Multi Axial Diagnosis refer to DSM-IV (The Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorder)

Tambahan Menurut PPDGJ (sempat sedikit disinggung


saat lecture)
Skizofrenia
- Ditandai dengan penyimpangan dari pikiran dan
b) Atypical Antipsychotics/ Serotonin Dopamine persepsi, afek yang tidak wajar (inappropriate) atau
Antagonists tumpul
Dopamine 2 and serotonin 2 antagonist receptors - Kesadaran jernih
Memiliki efek EPS (extrapyramidal side effect) - Kemampuan intelektual biasanya terpelihara
lebih rendah dibandingkan typical antipsychotic Diagnosis
Efektif untuk gejala positif dan negatif Harus ada sedikitnya satu gejala yang jelas :
Contohnya = Risperidone, Olanzapine, Quetiapine, • Tought echo, tought insertion/ithdrawal, broadcasting
Aripiprazole, Clozapine • Delusion of control, influence, passivity, perception
Terapi Psikososial • Halusinasi auditorik
Untuk meningkatkan kemampuan sosial, self • Waham menetap jenis lainnya yang tidak wajar dan
sufficiency, kemampuan praktikal, dan komunikasi mustahil
interpersonal Atau sedikitnya 2 gejala secara jelas :
Contoh terapi psikososial yang bisa dilakukan adalah • Halusinasi pancaindera mana saja yang menetap,
assertive community treatment (ACT) disertai waham yang mengambang
Psychotherapy • Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan :
Penderita schizophrenia bisa diterapi dengan inkoherensi, neologisme
cognitive behavioral therapy (CBT) atau cognitive • Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing,
enhancement therapy (CET) negativisme, mutisme, stupor
Other Psychotics Disorders • Gejala-gejala negatif : apatis, bicara < , menarik diri, dll
Schizophreniform Disorder • Telah berlangsung > 1 bulan (kalau kriteria Dx
- Epidemiologi : Lifetime prevalence 0.2% menurut DSM IV kan durasinya 6 bulan atau lebih)
- Schizophreniform : mood disorder Jenis-jenis
- DSM-IV-TR memenuhi kriteria Schizophrenia, 1. Skizofrenia paranoid : halusinasi, waham
durasi 1-6 bulan 2. Skizofrenia katatonik : perilaku katatonik, negativisme,
Schizoaffective Disorder fleksibilitas cerea
- Epidemiologi : Lifetime prevalence 0.5-0.8% 3. Skizofrenia hebefrenik : disorganisasi
- DSM-IV-TR episode depresi mayor, episode 4. Skizofrenia tak terinci : tdk penuhi
manik, atau episode campuran beriringan dengan 5. Depresi pasca skizofrenia : depresi setelah 1 tahun
gejala yang memenuhi kriteria schizophrenia skizofrenia
Delusional Disorder and Shared Psychotic Disorder 6. Skizofenia residual : gejala negatif setelah 1 tahun
- Epidemiologi : in US 0.025-0.03% skizofrenia
- DSM-IV-TR delusi non-bizzare, kriteria A 7. Skizofrenia simpleks : gejala negatif
schizophrenia tidak pernah terpenuhi, durasinya
sekurang-kurangnya 1 bulan
Brief Psychotic Disorder
- Epidemiologi : lebih sering pada pasien muda usia
20-30 tahun

22
HSC 2015
GRADISEDA
Bipolar I : ada episode manik, dan terkadang
Bipolar Disorder, Manic Disorder,
episode depresi mayor. Episode campuran
Mayor Depression terjadi saat manik dan depresi terjadi setiap hari
dr. Silas Henry, Sp.KJ paling tidak1 minggu.
Pemateri : Yudo Editor : Gara Bipolar II : ada episode hipomanik, dan
terkadang episode depresi mayor.
Gangguan depresi mayor dan bipolar termasuk
dalam kelompok gangguan suasana perasaan. EPIDEMIOLOGI
Gangguan suasana perasaan merupakan hilangnya Gangguan depresi mayor (GDM) memiliki
kontrol penderita terhadap mood (subyektif, yang prevalensi seumur hidup tertinggi dari gangguan
dirasakan) atau afek (yang diekspresikan) disertai pskiatri lain (5-17%)
perubahan tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, Insidensi per tahun gangguan bipolar < 1%,
bicara, dan vegetatif. namun sulit untuk diperkirakan karena
Pasien yang hanya dengan episode depresi mayor, gangguan bipolar yang lebih ringan (Bipolar II)
dikatakan memiliki gangguan depresi mayor (unipolar sering terlewat.
depression), sedangkan pasien dengan episode manik Jenis kelamin:
dan depresi dikatakan memiliki gangguan bipolar. 1. Prevalensi GDM 2x lebih tinggi di perempuan.
Beberapa kategori tambahan gangguan suasana beberapa hipotesis yang mendukung seperti
perasaan seperti:
perbedaan hormonal, efek melahirkan, stressor
Hypomania gejala manik yang belum memenuhi
psikososial yang berbeda dari laki-laki, dan model
kriteria manik (hanya berlangsung 4 hari, tidak ada
perilaku dari ketidakberdayaan yang dipelajari.
gejala psikotik), fungsi social tidak terganggu,
2. Bipolar I memiliki prevalensi sama antara laki-laki
bahkan bisa meningkatkan produktifitas kerja.
dan perempuan.
Cyclotimia gejala manik yang belum memenuhi
episode manik umum pada laki-laki.
kriteria (hipomanik), berlangsung kronis (±2 tahun)
episode depresi umum pada perempuan.
Dystimia depresi dengan gejala tidak intens dan
ketika manik terjadi pada perempuan, lebih
berlangsung kronis (±2 tahun).
mungkin daripada laki-laki untuk mengalami
DEPRESI episode campuran.
Gangguan depresi mayor terjadi TANPA riwayat episode perempuan juga memiliki angka yang lebih tinggi
manik, hipomanik, atau campuran. untuk menjadi rapid cycler
Usia:
Terjadi paling tidak 2 minggu.
1. Onset bipolar lebih awal (rentang 5-50 tahun, usia
Mengalami paling tidak EMPAT gejala, meliputi: rerata 30 tahun)
o Perubahan berat dan nafsu makan 2. Usia rerata onset GDM adalah 40 tahun, bisa pada
o Perubahan pola tidur, aktifitas, dan anak atau usia lanjut. studi terkini memperkirakan
mudah lelah insidensi GDM mgningkat pada orang dengan usia
o Perasaan bersalah, kesulitan berpikir lebih muda dari 20 tahun.
dan mengambil keputusan Status perkawinan:
o Pikiran berulang untuk bunuh diri 1. GDM sering terjadi pada orang TANPA hubungan
MANIK interpersonal yang dekat. (contoh: bercerai, pisah
Suasana perasaan yang cenderung meningkat, ranjang)
ekspansif, atauiritabel, selama paling tidak 1 2. Bipolar I umum terjadi pada orang yang bercerai dan
minggu atau kurang jika pasien harus melajang
dihospitalisasi. Komorbiditas:
Baik manik maupun hipomanik, dihubungkan 1. Individu dengan GDM memiliki resiko lebih tinggi
dengan peningkatan kepercayaan diri, tidur untuk menjadi pecandu alcohol, gangguan panic,
yang berkurang, distraksibilitas, aktivitas mental OCD, dan cemas sosial.
dan fisik yang meningkat, dan keterlibatan 2. pasien dengan bipolar lebih sering menjadi
berlebih dalam kegiatan-kegiatan yang ketergantungan zat dan cemas dibanding pasien
menyenangkan. dengan GDM.

23
HSC 2015
GRADISEDA
ETIOLOGI DIAGNOSIS
1. Faktor biologis Diagnosis mood disorder tersering ada MDD, MDD single
- Gangguan neurotransmitter seperti norepinefrin, episode, MDD reccurent, Bipolar I episode single manic
serotonin, dopamine, asetilkolin dan GABA episode, Bipolar I disorder reccurent, Bipolar II disorder.
- Kadar NE, serotonin, dopamine, dan GABA ↓, Tapi ada diagnosis yang lebih spesifik karena biasanya
asetilkolin ↑ depresi mood disorder tidak terjadi sendirian, bisa juga dibarengi
- NE, serotonin dan dopamine termasuk dalam biogenik dengan disorder yang lain.
amines neurotransmitter - Fitur psikotik adanya gejala psikotik pada MDD
2. Alterasi regulasi hormon menunjukkan keparahan dan prognosis yang buruk.
- Stress (early trauma, maternal deprivation) ↑ - Fitur melankolis menggambarkan karakteristik
aktivitas Hypothalamus-Pituitary-Adrenal + perubahan depresi seperti anhedonia, early morning awakening, BB
struktural pada korteks cerebri (atrofi/berkurangnya turun dan merasa bersalah karena sesuatu. Biasanya
volume) berkaitan dengan fungsi endokrin dan sistem saraf
-Hipercortisolemia pada depresi menyebabkan otonom
berkurangnya tonus inhibitori serotonin, peningkatan - Fitur atipikal depresi tapi malah banyak makan dan
NE, Ach, atau CRH, atau mengurangi feedback inhibisi banyak tidur
dari hippocampus. - Fitur katatonik terlihat stupor, afek nya tumpul,
3. Faktor genetik penarikan diri yang ekstrim dan retardasi psikomotor.
- Kalau orang tua punya mood disorder, anaknya punya Biasanya prognosisnya baik
risiko terhadap mood disorder (10-25%, kalau kedua - Onset postpartum biasanya onset 4 minggu setelah
orang tuanya ada mood disorder, risikonya 2x lipat) melahirkan
- semakin banyak anggota keluarga dan termasuk first - Rapid cycling moodnya cepat berubah (pada bipolar
degree relatives, semakin tinggi resiko anak. II), mengalamipaling tidak 4 episode dalam periode 12
- Sering terjadi pada anak kembar (kembar monozigotik bulan.
lebih sering mengalami mood disorder daripada - Pola musiman biasanya pada orang depresi,
kembar dizigotik) misalnya hanya terjadi pada musim dingin (pola ini
4. factor psikososial dinamakan sebagai seasonal affective disorder (SAD :”))
- Ada stressful life event yang mengawali (tambahan HSC 2014)
- Stress + episode pertama perubahan biologis otak
rentan mengalami episode selanjutnya, bahkan CLINICAL FEATURES
tanpa stressor Gejala dasar pola mood disorder adalah depresi dan
- Kejadian hidup berhubungan dengan perkembangan manik.
depresi adalah kehilangan orang tua sebelum usia 11 Depresi
tahun, sedangkan stressor lingkungan yang - Moodnya depresi, terpuruk, sedih, kehilangan
berhubungan dengan onset episode depresi adalah ketertarikan dengan suatu hal. Merasa tidak berharga,
kehilangan pasangan hidup. tidak ada harapan, intinya merasa tidak ada gunanya
- Orang dengan OCD, histrionic dan borderline risikonya dia hidup ingin bunuh diri.
besar terhadap depresi daripada orang dengan - Energi berkurang dan kurang motivasi sulit
gangguan kepribadian antisosial/paranoid (bisa menyelesaikan suatu tugas
menggunakan proyeksi dan mechanisme pertahanan - Sulit berkonsentrasi dan tidak bisa berpikir dengan
eksternal untuk melindungi mereka dari kemarahan jernih
diri). - Sulit tidur, sering bangun tengah malam
5. Faktor Psikodinamis - Nafsu makan turun BB turun, tapi ada juga yang atipik
Stressor yang dialami pasien di mana pasien (malah makan banyak)
memandang negatif citra diri mereka lebih mungkin - CEMAS
untuk menyebabkan depresi. apa yang dilihat sebagai - Pola makan berubah – ubah mudah terkena penyakit
sebuah stressor ringan bisa sangat berat bagi pasien seperti DM, COPD, hipertensi, dll
karena adanya arti idiosinkratik khusus terhadap - Menstruasi abnormal dan tidak tertarik dengan lawan
kejadian tersebut. Beberapa teori yang berhubungan jenis
dengan kejadian depresi antara lain bisa dilihat lebih Manik
lanjut di slide 29-32 - Moodnya euforik, mudah tersinggung, sangat senang
- Sering memakai pakaian dengan kombinasi aneh dan
terang, sering juga lupa terhadap hal-hal detail (mis:
lupa nutup telpon)

24
HSC 2015
GRADISEDA
- Mereka biasanya sering asik sendiri dengan kegiatan, 3. Farmakoterapi
keyakinan dan ide-ide mereka sehingga bisa Untuk MDD:
berkembang menjadi sebuah delusi (semuanyaaa antidepressant, kecuali ECT, dikonsumsi
- Kebutuhan tidurnya berkurang, suka mengerjakan selama 3-4 minggu agar hasil terlihat, dan di-
banyak hal dalam satu waktu, banyak berbicara dan maintenance selama 5 bulan untuk mencegah relapse)
mudah terdistraksi - Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) agar
serotonin di celah sinaps tidak cepat berkurang. Efek
COURSE AND PROGNOSIS samping: cemas, mual, pusing, sexual dysfunction
Secara umum, mood disorder memiliki jangka waktu - Venlafaxine dan duloxetine serotoninnorepinefrin
yang panjang dan pasien sering kali mengalami relapse. reuptake inhibitors. Efek samping sama dengan SSRI.
(venlafaxine 75-375mg/hari, duloxetine 20-60mg/hari)
Major Depressive Disorder (MDD) - Buproprion obat noradrenergic, seperti stimulant
- Biasanya episode depresi pertama kali terjadi sebelum (150-300mg/hari)
umur 40 tahun - Nefazodone obat serotonergic, memblok reseptor 5-
- Durasi depresi bisa sampai 6-13 bulan, kalau diobati HT postsinaps (300-600mg/hari)
hanya sampai 3 bulan saja - Mirtazapine obat antihistamin, noradrenergic, dan
- Penghentian antidepresan sebelum 3 bulan biasanya serotonergic. Memblok reseptor 5-HT2 dan 5- HT3
membuat pasien mengalami depresi lagi tidak ada efek samping seperti SSRI. (15- 30mg/hari)
- Prognosis baik, tapi sering terjadi relapse - Monoamine oxidase inhibitor (MAOI) supaya
- Prognosis buruk bila sudah terjadi depresi berulang, neurotransmitter seperti NE, serotonini dan dopamine
disertai dengan pemakaian narkoba/alcohol dan tidak cepat teroksidasi. MAOI sering digunakan pada
adanya anxiety disorder MDD dengan fitur atipik, psikotik dan yang
berhubungan dengan Bipolar I disorder.
Bipolar Disorder - Electroconvulsive therapy / electroshock therapy /
- Bipolar I biasanya dimulai dengan depresi shock treatment (ECT) untuk pasien MDD dengan
- Treatment harus dilakukan sampai pasien benar-benar fitur psikotik. Diindikasikan jika ingin respon terapeutik
sembuh (±3 bulan) yang cepat dan ingin menghindari efek samping
- Prognosis lebih buruk daripada MDD. antidepresan.
- Bipolar II berlangsung dalam jangka Panjang namun
stabil (±5 tahun Untuk Bipolar Disorder:
- Lithium dan divalproex mood stabilizer, 1st drug
TREATMENT choice
1. Hospitalisasi - 2nd gen antipsychotic (mis: olanzapine)
Untuk melakukan hospitalisasi pasien, indikasinya - Carbamazepine dan topiramate antikonvulsan
harus jelas, seperti adanya risiko bunuh diri, gejala - Lamotrigine (untuk fase maintenance)
berulang dengan cepat, butuh untuk dilakukannya - ECT
prosedur diagnostik, dll.
2. Terapi psikososial
- Terapi kognitif: ditujukan terutama untuk pasien
MDD. Jadi mindsetnya diubah agar negative thinking
positive thinking. Contohnya, apathy dan kurang
berenergi terjadi karena pasien memiliki ekspektasi
bahwa ia selalu gagal dalam segala hal
- Terapi interpersonal: berusaha untuk memperbaiki
hubungan orang tersebut dengan orang lain (diberi
sesi konseling gitu)

- Terapi perilaku: terapi ini didasarkan pada hipotesis


bahwa pola perilaku maladaptif terjadi karena pasien
mengalami feedback (+) yang sedikit maupun adanya
penolakan dari lingkungan. Intinya diajarkan untuk
berperilaku sebagaimana mestinya agar pasien bisa
mendapat banyak feedback (+) dari lingkungan mereka

25
HSC 2015
GRADISEDA
bahu, echopraxia (mengikuti gerakan/gestur
Tourette’s Disorders and Tics orang lain), dsb.
dr. Mahar Agusno, Sp.KJ (K) 2. Vocal/Phonic/Verbal tics
Pemateri : Wynne Editor : Titha adalah tics yang berupa produksi
suara/bunyi baik melalui hidung, mulut atau
Helo helo ketemu lagi sama kita, yak sebelum mulai mari kita tenggorokan. Contoh: batuk, membersihkan
berdoa dulu supaya apa yang kita pelajari bisa bermanfaat tenggorokan, meniup, echolalia
untuk kedepannya hehehe (mengulangi kata-kata orang lain), dsb.
Simple atau Complex
TIC DISORDERS Simple tics biasanya berdurasi singkat
A. Definition (millisecond) dan hanya melibatkan sekolompok
Tic adalah gerakan motorik atau vokalisasi non otot.
ritmis, reptitif (berulang), dan tiba-tiba yang 1. Simple motor tics
melibatkan kelompok otot tertentu. Tics biasanya Contoh: mengedipkan mata, mengangkat
didahului oleh dorongan atau stimulus sensori dari bahu, menyentak kepala
dalam, dan dapat disupresi oleh penderita menurut 2. Simple phonic tics
keinginannya. Sehingga, tics dikatakan sebagai Contoh: membersihkan tenggorokan (throat
gerakan semivoluntary atau unvoluntary. Tic yang clearing), mengendus (sniffing),
sering dijumpai yaitu mengedipkan mata dan throat menggerutu/membuat suara dengkuran
clearing (kayak kalau mau ngeluarin dahak dari (grunting)
tenggorokan). Penting untuk membedakan tics Sedangkan Complex tics berlangsung lebih lama,
dengan gangguan gerak lainnya seperti chorea, melibatkan kombinasi beberapa simple tics, dan
dystonia, myoclonus, dll. Oleh karena itu, ada biasanya bertujuan dan terkoordinasi.
beberapa kriteria umum yang bisa kita amati: 1. Complex motor tics
tics hilang timbul dari segi frekuensi tetapi Contoh: menarik pakaian, menyentuh orang
menetap untuk periode waktu yang cukup lama atau objek, echopraxia (meniru gerakan
onset sebelum usia 18 tahun orang lain), copropraxia (gerakan/gestur
gangguan tidak diakibatkan oleh efek fisiologis yang tidak senonoh/cabul).
substasi atau kondisi medis tertentu 2. Complex phonic tics
B. Penyebab Bunyi/suara yang diproduksi memiliki arti
Gangguan tic bisa primer atau sekunder. Yang secara bahasa/logis (sematik).
dibahas dan dimaksud pada kuliah ini adalah yang Contoh: coprolalia (berteriak/mengeluarkan
primer (tidak ada penyakit lain yang mendasari). kata-kata kasar/tidak pantas), echolalia
Sedangkan gangguan tic sekunder didasari oleh (mengulangi kata-kata orang lain), palilalia
kondisi lain, termasuk penyakit neurodegeneratif (mengulang-ulang kata-kata sendiri).
(contoh: Huntington disease, neuroacanthocytosis),
infeksi (ensefalitis viral), dan obat-obatan. Jika tic
terjadi dengan onset pada dewasa, maka harus
dipertimbangkan penyakit lain yang mendasari
(sekunder).
C. Patogenesis
Patogenesis gangguan tic tidak dekatahui secara
pasti tetapi studi yang ada menunjukkan adanya
abnormalitas pada sistem neurotransmitter, yaitu
dopamin di mana terjadi peningkatan aktivitas saraf
yang diperantarai dopamin. Makanya, pengobatan
beberapa gangguan tic menggunakan obat-obatan
dopamine blocker.
D. Klasifikasi
Motor atau Phonic
1. Motor tics
adalah tics yang berupa gerakan motoris
yang melibatkan otot gerak tertentu.
Contoh: mengedipkan mata, mengangkat

26
HSC 2015
GRADISEDA
- dapat disupersi secara volunter/sadar untuk
beberapa waktu tetapi didahului oleh sensasi
Klasifikasi Klinis (menurut DSM-IV-TR) tidak menyenangkan yang mereda setelah tic
1. Transient tic disorder dilakukan (jadi rasanya nggak enak kalo tic nggak
motor dan/atau phonic tics multipel yang dilakuin, kayak ada yang ganjel)
berlangsung >4 minggu tetapi <12 bulan. - sama kayak tic lainnya, diperburuk oleh
2. Chronic tic disorder kecemasan, excitement, dan kecapean.
Motor atau phonic tics (tetapi tidak Diperingan dengan aktivitas yang membutuhkan
keduanya) baik single atau multiple yang fokus, latihan fisik/olahraga.
berlangsung >1 tahun sejak onset. - Kebanyakan pasien TS mengalami pengurangan
3. Tourette syndrome gejala selama masa adolescence.
Motor dan phonic tics (keduanya) E. Kondisi Komorbid
berlansung >1 tahun. - ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder)
4. Tic disorder NOS (not otherwise specified) (50%)
memiliki gejala tic disorder tetapi tidak - OCD (Obsessive Compulsive disorder) (50%)
memenuhi kriteris spesifik salah satu tic F. Terapi
disorder di atas. Non-farmakologis
E. Epidemiologi - tidak ada terapi yang efektif, tidak perlu obat
Lebih sering pada laki-laki, mengenai lebih dari 19% terutama untuk yang ringan
anak usia sekolah, sekitar 1 di antara 100 orang - Focused therapy: mengidentifikasi dan
dapat mengalami beberapa bentuk tic disorder membantu manajemen gejala yang paling
sebelum onset pubertas. mengganggu aktivitas
F. Karakteristik - Edukasi: penting, menjelaskan dan meyakinkan
Tics meningkat akibat stress, kelelahan, bosan, pasien dengan terapinya.
emosi dengan energi tinggi, baik emosi negatif Farmakologis: hanya digunakan jika gejala
(seperti cemas) maupun energi positif (seperti membahayakan karena efek samping sangat tinggi.
excitement dan antisipasi), dan relaksasi (seperti Kalau pun digunakan, sering tidak efektif/membaik.
menonton televisi atau menggunakan komputer).
Sedangkan, penurunan tics biasanya terjadi ketika
berkonsentrasi pada aktivitas tertentu yang
membutuhkan fokus.

TOURETTE’S SYNROME / GILLES DE LA TOURETTE’S


SYNDROME
Tourette’s Syndrome adalah gangguan tic yang paling
sering.
A. Definisi (Menurut DSM 5)
1. adanya beberapa motor tics dan 1 atau lebih
vocal tics pada suatu titik tertentu selama
penyakit (tidak harus bersamaan)
2. tics bisa hilang timbul (naik turun) dari segi
frekuensi tetapi sudah menetap selama lebih
dari 1 tahun sejak onset pertama
3. onset sebelum usia 18 tahun
4. bukan akibat efek substansi atau kondisi medis
lain
B. Epidemiologi
lebih banyak pada laki-laki, pada anak usia sekolah
C. Penyebab
tidak diketahui, kemungkinan faktor genetik dan
lingkungan
D. Karakteristik
- naik turun/hilang timbul (fluktuasi)

27
HSC 2015
GRADISEDA
c. Without influence (tanpa pengaruhyang
Autonomy Principle and Capacity to mengendalikan pilihan mereka)
Consent Intepretasi
dr. Nur Azid Mahardinata a. Memberikan kebebasan kepada pasien untuk
memutuskan sendiri tindakan medis apa yang
Pemateri : Laily Editor : Monic
akan dilakukan
Kuliah ini sering diulang-ulang ya? Hehehe, tapi materi kuliah Bukan pemindahan beban keputusan
kali ini agak berbeda dari yang sebelumnya, karena masing- Sangat berkait dengan aspek legal
masing aspek dalam menghargai pasien akan didetailkan. Memberikan jaminan kepada masyarakat
Selamat membaca 😊 untuk mendapatkan pelayanan medis yang
paling baik sesuai dengan kemampuan
TUJUAN mereka
Mahasiswa memahami prinsip menghormati b. Dalam praktik, sering disebut sebagai Informed
otonomi pasien dalam etika medis consent (persetujuan setelah penjelasan-PSP)
Mahasiswa mampu mendeskripsikan implementasi Aspek klinis → kepercayaan dan kerja sama
dari otonomi pasien dalam kasus klinis pasien
Mahasiswa memahami kepentingan menjaga Aspek legal → perlindungan hukum pasien
kerahasiaan medis sebagai bagian menghargai dan dokter
otonomi pasien.
2. Beneficence (melakukan hal yang baik)
4 PRINSIP ETIKA BIOMEDIS Definisi
Perilaku yang diperuntukkan bagi keuntungan orang
lain. Dapat dilakukan dengan mengurangi kerugian
atau paling tidak memperbaiki situasi yang tengah
terjadi.
Aplikasi Klinis
Dokter sebisa mungkin menghindari kerugian
yang mungkin terjadi pada pasiennya. Namun,
dokter juga memiliki hak (obligasi) untuk
1. Menghargai otonomi pasien menolong pasien dan tidak mungkin hal tersebut
Definisi tanpa risiko.
Otonomi berasal dari kata autos (sendiri) dan nomos Etik kadang membedakan antara beneficence
(aturan, hukum, pemerintahan). yang ideal dengan obligasi tadi. Beneficence
Bila dijabarkan, artinya menjadi “hak sesorang yang ideal adalah bersikap memberikan apa
terhadap dirinya sendiri tanpa kontrol dan campur saja agar menguntungkan bagi pasien dalam
tangan orang lain dan dari keterbatasan pribadi kondisi apa pun. Walau begitu, dokter tidak
yang mencegah untuk memilih, seperti perlu bersikap semurni ini. Yang terpenting
ketidaktahuan.” adalah memberikan kesejahteraan bagi pasien
Prinsip melalui pengetahuan dan ketrampilan yang
Peduli terhadap otonomi serta menyadari bahwa dimiliki, yaitu dengan menggunakan obligasi
orang memiliki hak untuk memiliki pandangan dalam memutuskan apa yang akan dilakukan
sendiri, membuat pilihan, dan beraksi berdasar nilai dalam tindakan medis sebisa mungkin harus
diri dan kepercayaannya. mencegah kerugian yang mungkin muncul
Siapa yang punya otonomi? (harm) dan menyeimbangkan antara
a. Liberty (orang yang bebas dari segala sesuatu keuntungan dan risiko kerugian apabila pasien
yang menghalanginya untuk membuat suatu mendapatkan suatu tindakan tertentu.
keputusan) Beneficence juga dapat diartikan sebagai
b. Agency (memiliki kapasitas untuk menentukan melindungi hak orang lain, menyelamatkan
suatu aksi) orang yang dalam bahaya, dan mencegah
Syarat Tindakan Otonom kecacatan seseorang.
a. Intentionally (tindakan diputuskan dg maksud Contoh: menyelamatkan orang yang tenggelam,
tertentu) memberikan vaksinasi bagi masyarakat umum,
b. Understanding (dengan pemahaman yang menyerankan pasien untuk berhenti merokok
benar)

28
HSC 2015
GRADISEDA
dan berolahraga, serta mengedukasi masyarakat Diharuskan secara legal
mengenai Penyakit Menular Seksual.
Pengecualian IC
3. Non-maleficence (tidak menyakiti) 1. Kepada pasien dengan penyakit/gangguan mental
Definisi 2. Perawatan pada anak dibawah 16 tahun
Tidak merugikan/menyakiti. 3. Pengecualian informed consent pada anak dibawah
Dokter sebisa mungkin menghindari pemberian obat usia 16 atau 18 tahun saat ini mulai dipertanyakan
yang tidak efektif dan yang memberi efek karena mereka telah memiliki kemampuan untuk
merugikan. Prinsip ini terkadang agak memahami berbagai hal yang terkait dengan
membingungkan karena seringnya, terapi yang kehidupannya.
bermanfaat pasti ada suatu efek samping yang juga
besar. Nah, yang terpenting adalah keuntungan Beberapa kondisi yang membuat informed consent bisa
yang didapat pasien lebih besar dari kerugiannya. sedikit longgar dalam pelaksanaannya
Aplikasi Klinis Kategori Praktek
Sebagai dokter, jangan sekali-sekali memberi 1. Penelitian dan pengobatan klinis
obat yang memiliki risiko efek samping besar 2. Penelitian epidemiologi dengan data sekunder
tanpa diketahui ada keuntungan bagi pasien. 3. IKM (vaksinasi)
Selain itu, sebagai dokter juga jangan melakukan 4. Kondisi gawat darurat (resusitasi)
apapun apabila itu akan menimbulkan kerugian Kategori Subjek
bagi pasien tanpa adanya keuntungan yang 1. Orang yang belum dapat memutuskan sendiri
setimpal. (minoritas)
Prinsip ini sangat baik bila digabungkan dengan 2. Orang yang saat itu tak bisa membuat keputusan
prinsip beneficence. Pada konteks non- untuk dirinya sendiri (orang gila)
maleficence ini, harm dapat ditolerir bila ada 3. Orang yang secara temporer tidak dapat membuat
keuntungan yang potensial. keputusan sendiri (orang yang tidak sadar)
Namun pada akhirnya, tetap harus pasien yang 4. Orang secara permanen tak bisa membuat
memutuskan sendiri apakah keuntungan keputusan sendiri (orang yang sangat lemah).
tersebut akan lebih besar daripada risiko Kategori Konteks
kerugian yang akan dialami 1. Kondisi ekonomi tidak menguntungkan
Contoh: menghentikan obat yang mungkin 2. Buta huruf
berbahaya serta menolak untuk memberi 3. Batasan sosial budaya
pengobatan bila yakin bahwa pengobatan 4. captive audiences (tahanan, asisten lab)
tersebut tidak akan efektif.
Nah, untuk contoh kasusnya bisa dibaca sendiri ya,
4. Justice (memberi pelayanan yang terbaik yang teman-teman, semoga membantu 😊
memungkinkan)

INFORMED CONSENT
Jenis
1. Implied consent
a. Tidak dengan tertulis ataupun oral
b. Kedatangan pasien ke dokter dengan suka rela
dan tanpa paksaan
2. Express consent
a. Secara oral
b. Secara tertulis
Tindakan medis tersebut rumit atau
melibatkan resiko yang berat/besar
Terdapat tujuan selain medis (asuransi)
Memiliki dampak yang besar terhadap
kehidupan sosial pasien, pekerjaan, atau
kepentingan pribadi lainnya
Pengobatan atau pemeriksaan tersebut
bagian dari penelitian medis

29
HSC 2015
GRADISEDA
Praktikum Patologi Klinik mengisi rongga pleura, dapat berjumlah 1 L atau
lebih.
Transudates and Exudates 2. Eksudat Fibrinosa
Pemateri : Andre Editor : Kinton Mengandung banyak fibrin sehigga melekat pada
permukaan pleura disebabkan karena permeabilitas
Organ paru, jantung, dan abdomen dilingkupi oleh meningkat dan fibrin dapat keluar dari kapiler.
membrana serosa (membrana visceral) dan membrana Ditemukan pada pneumonia.
parietal di bagian luar (melekat ke body cavity). 3. Eksudat purulen
Dalam keadaan normal, rongga tersebut mengandung Eksudat yang terjadi dari pus karena peradangan
cairan hasil ultrafiltrasi plasma. akut. Mengandung banyak sel polimorfonuklear
Keseimbangan cairan tersebut diatur oleh 4 faktor: (PMN) yang musnah dan mencair karena lisis. Sisa
1. Tekanan hidrostatik kapiler jaringan nekrotik yang lisis dengan sel PMN yang
2. Tekanan onkotik musnah dan limfe radang disebut nanah.
3. Permeabilitas membran kapiler 4. Eksudat hemoragik
4. Absorbsi cairan oleh sistem limfatik Eksudat radang yang berwarna kemerahan karena
mengandung banyak eritrosit. Biasanya terjadi pada
Pada keadaan patologis jumlah volume cairan tersebut kondisi Maligna.
dapat bertambah (Efusi) karena ketidakseimbangan
produksi dan reabsorbsi yang dapat berupa Transudat PERBEDAAN TRANSUDAT DAN EKSUDAT
maupun Eksudat. Transudat Eksudat
Jernih Keruh
TRANSUDAT Tidak ada penjendalan Ada penjendalan
Transudat merupakan kumpulan cairan di rongga Berat jenis <1.016 Berat jenis >1.016
tubuh/serosa yang bukan berasal dari proses pH >7.3 Ph <7.3
peradangan. Ada 2 faktor yang menyebabkannya: Total protein < 3 g/dL Total Protein > 3 g/dL
1. Penurunan tekanan onkotik plasma. Biasanya Rasio total protein* < 0.5 Rasio total protein* > 0.5
karena Hipoalbuminemia Rasio LDL* < 0.6 Rasio LDL* > 0.6
Hitung WBC <1000 sel/µL Hitung WBC >1000 sel/µL
2. Peningkatan tekanan hidrostatik. Biasanya
Kolestrol < 45-60 mg/dL Kolestrol > 45-60 mg/dL
berkaitan dengan Congestive Heart Failure,
Rasio kolestrol* <0.3 Rasio kolestrol* >0.3
Sindroma Nefrotik, Cirrhosis Hepatis
Rasio bilirubin* <0.6 Rasio bilirubin* > 0.6
Menurut lokasinya, transudat disebut dengan istilah: Glukosa transudat ≥ Glukosa Glukosa transudat < Glukosa
hidrothorax, hidroperikardium, hidroperitoneum, dll. plasma plasma
Contoh Amilase transudat = Glukosa Amilase transudat >
Pada Sindroma nefrotik terjadi pengeluaran protein plasma Amilase plasma
(proteinuria) hipoalbuminemia plasma Bukan proses peradangan Merupakan proses
peradangan
kekurangan albumin dan menurunnya tekanan
*dibandingkan dengan plasma darah
onkotik dan meningkatnya tekanan hidrostatik
Referensi dari Strasinger, Fishbach, dan HSC 2014
Cairan plasma keluar ke rongga tubuh/serosa
transudat.
PRAKTIKUM
Cara memperoleh sampel
EKSUDAT Menggunakan teknik pungsi atau paracentesis.
Eksudat adalah cairan dan sel yang keluar dari kapiler - Thoracocentesis cavitas pleura
dan masuk ke dalam jaringan pada waktu radang. Proses - Pericardiocentesis cavitas pericardial
terjadinya eksudat dikarenakan 2 hal: - Peritoneocentesis cavitas peritoneal
1. Peningkatan permeabilitas kapiler. Cth: Infeksi Cairan yang diperoleh ditampung dalam 3 botol
Bakteri penampung:
2. Penurunan absorbsi cairan oleh sistem limfatik. Cth: Botol I : Steril untuk pemeriksaan bakteriologi
Lymphoma Botol II : Dengan antikoagulan untuk pemeriksaan rutin
Macam-macam jenis eksudat: Botol III : Tanpa antikoagulan untuk pemeriksaan kimia
1. Eksudat bening/jernih/serosa
Cairan eksudat menyerupai serum dan sedikit fibrin Jika cairan yang didapatkan adalah transudat, tidak
dan sel. Terjadi pada radang tuberculosis yang diperlukan antikoagulan, sedangkan jika eksudat

30
HSC 2015
GRADISEDA
memerlukan antikoagulan dikarenakan eksudat dapat Eksudat sering mengandung fibrinogen,
membentuk clotting/ penjendalan. terjadi penjendalan spontan.
Antikoagulan yang dipakai adalah EDTA (untuk
pemeriksaan kimia) atau Heparin (untuk pemeriksaan PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
hitung sel). a. Hitung Total Leukosit
PEMERIKSAAN FISIK/ MAKROSKOPIK Tujuan : Menentukan jumlah total leukosit
a. Volume Material : Improved Neubauer counting chamber,
Volume transudat dan eksudat diukur dengan gelas pipet pasteur, turk solution.
ukur dan hasil dibaca setinggi meniskus bawah. Prosedur
Prosedur 1. Tutup counting chamber dengan cover glass.
1. Masukkan cairan ke gelas ukur 2. Kocok pelan-pelan cairan serosa, masukkan
2. Lihat volumenya pada pipet pasteur leukosit sampai angka 0.5.
Interpretasi Kemudian, masukkan turk solution sampai
Jumlah cairan normal tidak dapat diukur karena angka 11 (pengenceran 20 kali). Kocok pipet
sangat sedikit. Jumlah volume dapat memberikan leukosit pelan-pelan sampai cairan dan reagen
informasi mengenai luasnya kelainan. bercampur
*pada praktikum tidak dilakukan karena jumlahnya 3. Buang 4 tetes pertama pada tisu kemudian isi
terlalu sedikit ke counting chamber
4. Hitung leukosit dengan perbesaran 10x.
b. Kejernihan Pastikan tidak ada sel yang tertumpuk
Diamati secara visual di dalam gelas beaker. 5. Hitung leukosit pada 4 kotak besar tiap sudut
Interpretasi dan 1 kotak besar di tengah
Transudat biasanya jernih dan mempunyai Perhitungan
viskositas hampir sama dengan serum. Eksudat
biasanya keruh. Hitung sel x faktor dilusi x faktor volume = sel/µL
(mm3)
c. Warna Faktor volume = 1/Luas area x kedalaman
Diamati secara visual dengan cahaya terang.
Interpretasi
Warna cairan serosa normal berasal dari bilirubin
(kuning pucat/ kuning). Transudat berwarna kuning
pucat hingga kuning. Eksudat warnanya bervariasi,
dari kuning, hijau, pink hingga merah, tergantung
dari kausanya.
Putih infeksi mikrobial (tuberkulosis)
Putih kuning pus
Seperti susu chylous/ pseudochylous
Bloody hemothorax, efusi hemoragik,
Penjelasan
emboli paru, tuberculosis, malignansi
Luas counting chamber = 1 mm x 1 mm = 1 mm2
Biru kehijauan bakteri pyogen Kedalaman = 0.1 mm
Hitam Aspergilous Luas area x kedalaman = 1 mm2 x 0.1 mm
= 0.1 mm3
d. Penjendalan Spontan Contoh
Amati spesimen dengan cara melihat apakah terjadi Diketahui hasil hitung leukosit pada 5 kotak besar adalah
bekuan/gumpalan. Jika ada bisa dipastikan bahwa 12 sel. Faktor dilusi 20 kali. Hitung total leukosit.
spesimen adalah eksudat, campurlah sebagian Total leukosit = hitung sel x dilusi x faktor volume
cairan ke antikoagulan (EDTA atau Heparin) untuk = 12 x 20 x [1/ (5*0.1)] (karena 5 kotak)
= 12 x 20 x 2 = 480 sel/ mm3
pemeriksaan lainnya. Bekuan yang terjadi lambat
pada transudat karena kadar fibrinogen rendah Interpretasi
disebut Fibrinous swab/ pelicle. Cairan yang berupa transudat biasanya
Gumpalan yang terbentuk diakibatkan terdapat mengandung kurang dari 500 sel/µL. Semakin tinggi
fibrinogen pada spesimen. angkanya, kemungkinan cairan tersebut bersifat
Transudat tidak/sedikit mengandung eksudat.
fibrinogen, tidak terjadi penjendalan spontan.

31
HSC 2015
GRADISEDA
*Jangan bigung ya guys, untuk total angka leukosit 2. Tambahkan 1 tetes asam asetat, aduk dengan
pada transudat bervariasi. 500 sel atau 1000 sel. glass rod
Jadi tergantung referensi. 500 sel/µL (dari Urinalysis 3. Teteskan perlahan 1 tetes spesimen ke dalam
and Body Fluid, Susan King Strasinger). 1000 sel/µL beaker pada 1 cm di atas permukaan air
(dari Henry’s Clinical Diagnosis dan Fishbach). 4. Perhatikan apakah ada yang menggumpal dan
berkabut
b. Differential Leucocyte Count 5. Ketika tidak berkabut, ulangi untuk konfirmasi
Tujuan : untuk menghitung persentase variasi (kalau sama sekali tidak berkabut transudat)
leukosit dari transudat dan eksudat Interpretasi
Prinsip : membedakan leukosit berdasarkan Transudat tidak berkabut
morfologi dan kemampuan masing-masing tipe Eksudat berkabut
leukosit untuk menyerap pewarnaan Tanpa menimbulkan kekeruhan atau kabut,
Material : mikroskop, object glass, cover glass, hasil negatif dapat terjadi pada kondisi
centrifuge, tabung, pipet pasteur normal atau transudat
Sampel : Cairan transudat atau eksudat Timbul kekeruhan seperti kabut tipis, positif
Reagen : Giemsa lemah biasanya pada transudat
Prosedur Timpul kekeruhan yang jelas seperti kabut
1. Sentrifugasi spesimen pada 2500 rpm (jika tebal atau bahkan presipitat putih, positif
dipastikan spesimen adalah transudat tidak secara teori disebabkan seromusinosa yang
perlu disentrifugasi, eksudat perlu) selama 10 ada di eksudat maupun transudat yang sudah
menit berkali-kali dipungsi
2. Ambil sampel dan teteskan 1 tetes ke object Penyulit : Penggunaan terlalu banyak tetesan
glass, buatlah apusan, biarkan kering di suhu (lebih dari 1 cm dari permukaan)
ruang
3. Warnai dengan Giemsa
a. Taruh ethanol/ methanol, tunggu selama
3 menit
b. Tiriskan. Taruh giemsa, tunggu selama 10
menit. Aliri bagian belakang object glass
dengan air mengalir. Biarkan hingga
kering
4. Hitung jenis leukosit sampai 100 sel leukosit
(hitung hanya apakah itu PMN atau MN)
Interpretasi
Transudat didominasi oleh sel MN
Eksudat didominasi oleh PMN
#FYI: Teorinya seperti itu, akan tetapi tidak
selamanya Transudat didominasi MN dan Eksudat
didominasi PMN. Pada kondisi Tuberkulosis dan
Malignansi (Eksudat) sel yang mendominasi adalah #FYI (TAMBAHAN)
MN. Chylous vs Pseudochylous
Chylous Pseudochylous
PEMERIKSAAN KIMIA Karena Thoracic duct Chronic Inflammation
a. Protein Kualitatif (Tes Rivalta) leakage
Tujuan : Membedakan transudat dan eksudat Dominan lymphocyte Mixed cell
Prinsip : Penambahan asam asetat ke dalam Kolestrol tidak ada Kolestrol ada
cairan akan menjadikan protein berakumulasi Kilomikron ada Kilomikron tidak ada
sehingga kekeruhan dapat terlihat TG > 110 mg/dL TG < 50 mg/dL
Material : Pipet pasteur, gelas beaker 100 mL, Sudan III, Strongly Sudan III, Negatif/ weak
Positive positive
glass rod
*Referensi dari Strasinger
Spesimen : Cairan transudat atau eksudat
Reagen : Asam asetat
Prosedur
1. Tuangkan 100 mL air ke dalam 100 mL beaker

32
HSC 2015
GRADISEDA
Diagnosis 16. Eksudat memiliki kadar amilase lebih rendah
Menurut AAFP, untuk diagnosis pasti suatu cairan efusi dibanding serum (B/S)
pleura merupakan suatu eksudat harus memenuhi 3 17. Penjendalan spontan karena Fibrinogen
kriteria 18. Transudat tidak selalu membutuhkan antikoagulan
1. Rasio total protein cairan pleura dengan serum > 0.5 (B/S). Transudat emang ga perlu antikoagulan
2. Rasio LDH cairan pleura dengan serum > 0.6 19. Transudat di rongga dada, jantung , peritonei.
3. LDH pada cairan pleura > 2⁄3 dari normal serum Hydrothorax, hydropericardium, hydroperitonei
LDH 20. Pewarnaan pada Differential WBC Count Giemsa
21. Larutan yang dibutuhkan pada Hitung total leukosit
Kumpulan Soal Pretest Turk Solution
1. Turbiditas cairan efusi pleura dapat disebabkan oleh 22. Hitung: ada 18 sel leukosit dalam 5 kotak, faktor
sel, debris, atau kadar lipid yang tinggi (B/S) dilusi 10. Total leukosit?
2. Kondisi berikut yang menyebabkan cairan menjadi 18x10x2 = 360 sel/µL
eksudat dikarenakan penurunan absorbsi cairan ke
limfatik
a. Sirosis hepatis
b. Lymphoma
c. Pancreatitis
d. Congestive Heart Failure
3. Sindroma nefrotik menyebabkan akumulasi cairan
berupa? Transudat/ Eksudat
4. Keganasan dan infeksi dapat menyebabkan
akumulasi cairan eksudat (B/S)
5. Transudat dan eksudat berada dalam rongga yang
dilapisi oleh (endotel/ mesotel)
6. Tuliskan 3 hal yang diperiksa dalam pemeriksaan
makroskopis
Kejernihan, warna, penjendalan
7. Transudasi cairan disebabkan karena edema paru
akibat gagal jantung kiri, sedangkan eksudasi
disebabkan oleh keganasan (B/S)
8. Eksudasi dapat disebabkan oleh proses inflamasi
yang meningkatkan permeabilitas membrana
viceral (B/S)
Seharusnya kapiler
9. Sentrifugasi pada spesimen yang keruh berwarna
putih susu untuk membedakan Chylous dengan
Pseudochylous
10. Perbedaan cairan efusi chylous dan pseudochylous!
(3)
Chylous: TG tinggi, kilomikron tinggi, kolestrol
rendah
Pseudochylous: TG rendah, kilomikron rendah/
tidak ada, kolestrol tinggi, merupakan hasil
peradangan/inflamasi
11. Tes rivalta mengukur proses kuantitatif (B/S)
12. Penyakit yang menyebabkan transudat!
Sirosis hati, CHF, Sindroma nefrotik
13. Kandungan cairan interstisial mirip serum (B/S)
Merupakan ultrafiltrasi jadi gak mirip
14. Eksudat butuh pemeriksaan lebih lanjut (B/S)
15. Transudat memiliki kadar glukosa lebih tinggi
dibanding Eksudat (B/S)

33

You might also like