You are on page 1of 4

Nama : Annisa Firdayani

NPM : 1706973445
Tugas : Agama Islam

A. Hakikat Manusia Menurut Islam

Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWt yang memiliki peranan penting
dalam kehidupan di muka bumi. Manusia juga dipandang sebagai makhluk yang paling
tinggi derajatnya dibandingkan makhluk Allah SWT bahkan Allah menyuruh para
malaikat untuk bersujud kepada Adam Alaihi salam. Masyarakat barat memiliki
pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa dan raga serta dibekali
dengan akal dan pikiran.

B. Asal Kejadian Manusia

Asal usul manusia dalam Islam dapat dijelaskan dalam proses penciptaan manusia
pertama yakni nabi Adam As. Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan
Allah SWT dan diberikan ilmu pengetahuan dan kesempurnaan dengan segala
karakternya. Allah mengangkat Adam dan manusia sebagai khalifah dimuka bumi
sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut ini :

َْ ‫ض فِي َجا ِعلْ ِإنِي ِلل َم ََلئِ َك ِْة َربُّكَْ َقا‬


‫ل َو ِإ ْذ‬ ْ ِ ‫ن فِي َها أَت َج َع ُلْ قَالُوا ۖ َخ ِليفَةْ اْلَر‬ ِ ْ‫ح َونَح ُن‬
ْ ‫الد َما َءْ َويَس ِفكُْ فِي َها يُف ِس ْد ُ َم‬ َ ُ‫ن‬
ُْ ‫س ِب‬
َْ‫ِس بِ َحمدِك‬ َ ُ
ُْ ‫ل ۖ لكَْ َونقد‬ َ َ َ َ
َْ ‫ل َما أعل ُْم إِنِي قا‬َ َ
ْ َْ‫ت َعل ُمون‬

Source: http://www.fiqihmuslim.com/2017/07/surat-al-baqarah-ayat-30-
terjemahan.html
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “Sesungguhya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa engkau hendak
menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
dan mensucikan engkau?” Tuhan berfirman:”sesungguhnya aku mengetahui apa yan
tidak kamu ketahui”.(QS.Al-Baqarah : 30)

Proses penciptaan manusia dijelaskan dalam al-Qur’an dan bahkan penjelasan dalam
Alqur’an ini kemudian terbukti dalam ilmu pengetahuan yang ditemukan setelah
turunnya Alqur’an. Ada lima tahap dalam penciptaan manusia yakni al-nutfah, al-
‘alaqah, al-mudhgah, al-‘idham, dan al-lahm sebagaimana yang disebutkan dalam ayat
berikut ini :

‫سانَْ َخلَقنَا َولَقَ ْد‬ ِ ْ‫س ََللَةْ ِمن‬


َ ‫اْلن‬ ُ ْ‫ِطينْ ِمن‬
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah."(Q.S. Al- mu'minun : 12)

ْ‫َم ِكينْ قَ َرارْ فِي نُطفَةْ َج َعلنَاْهُ ثُم‬


"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)."(Q.S. Al- mu'minun : 13)

‫ظاما ال ُمضغَ ْةَ فَ َخلَقنَا ُمضغَةْ ال َعلَقَ ْةَ فَ َخ َلقنَا َعلَ َقةْ ال ُّنط َف ْةَ َخلَقنَا ث ُ ْم‬
َ ‫سونَا ِع‬
َ ‫ام فَ َك‬ َ ‫َر خَلقا أَنشَأنَا ْهُ ثُمْ لَحما ال ِع‬
َْ ‫ظ‬ َ َ‫فَتَب‬
َْ ‫اركَْ ۖ آخ‬
ُ‫ّللا‬
ْ ُْ‫سن‬ َ
َ ‫الخَا ِل ِقينَْ أح‬
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."(Q.S. Al-
mu'minun : 14)

Tujuan Penciptaan Manusia


Adapun tujuan utama allah SWT menciptakan manusia adalah agar manusia dapat
menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas utama manusia adalah beribadah
dan menyembah Allah SWt, menjalani perintahnya serta menjauhi larangannya.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT berikut ini :

‫س ا ْل ِجنُ َخلَ ْقتُ َو َما‬


َُ ‫اْل ْن‬
ِ ْ ‫ون ِإَلُ َو‬
ُِ ‫ِليَ ْعبد‬

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.”
(QS Adz Zariyat :56).
Sebagai khalifah dimuka bumi manusia hendaknya juga dapat menjaga amanatnya
dalam menjaga alam dan isinya. Manusia sememstinya memiliki akhlak dan perilaku
yang baik kepada sesama maupun makhluk hidup yang lain.

C. Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam

Dalam agama islam, ada enam peranan yang merupakan hakikat diciptakannnya
manusia. Berikut ini adalah dimensi hakikat manusia berdasarkan pandangan agama
islam

1. Sebagai Hamba Allah


Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau abdi Allah SWT. Sebagai
seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah SWT dengan cara
menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Sebagai seorang
hamba, seorang manusia juga wajib menjalankan ibadah seperti shalat wajib, puasa
ramadhan (baca puasa ramadhan dan fadhilahnya), zakat (baca syarat penerima zakat
dan penerima zakat), haji (syarat wajib haji) dan melakukan ibadah lainnya dengan
penuh keikhlasan dan segenap hati sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini
:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus …,” (QS:98:5).
2. Sebagai al- Nas

Dalam al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam Alquran
cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain
atau dalam masyarakat. Manusia sebagaimana disebutkan dalam ilmu pengetahuan,
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa keberadaan manusia lainnya (baca
keutamaan menyambung tali silaturahmi). Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman
Allah SWT berikut :

“Hai sekalian manusia, bertaqwalaha kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istirinya, dan dari pada keduanya
Alah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah dengan (mempergunakan) namanya kamu saling meminta satu sama lain
dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.” (QS: An Nisa:1).

“Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu disisi Allah
adalah yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS: Al Hujurat :13).

3. Sebagai khalifah Allah


Telah disebutkan dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya, manusia
diciptakan oleh Allah SWt sebagai khlaifah atau pemimpin di muka bumi.(baca fungsi
alqur’an bagi umat manusia)
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (peguasa) di muka bumi,
maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. …”(QS Shad:26).
Sebagai seorang khalifah maka masing-masing manusia akan dimintai pertanggung
jawabannya kelak di hari akhir.

4. Sebagai Bani Adam


Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam agar tidak terjadi
kesalahpahaman bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera sebagaimana yang
disebutkan oleh Charles Darwin. Islam memandang manusia sebagai bani Adam untuk
menghormati nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya dalam masyarakat. Dalam
Alqur’an Allah SWT berfirman
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah,
semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam janganlah kamu ditipu oleh syaitan
sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, …” (QS : Al araf 26-
27).
5. Sebagai al- Insan
Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an manusia juga disebut sebagai Al
insan merujuk pada kemampuannya dalam menguasai ilmu dan pengetahuan serta
kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal lainnya (baca hukum menuntut
ilmu). Sebagaimana disebutkan dalam surat Al hud berikut ini
“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat, kemudian rahmat itu kami cabut
dari padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.” (QS: Al Hud:9).

6. Sebagai Makhluk Biologis (al- Basyar)


Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau al basyar karena manusia memiliki
raga atau fisik yang dapat melakukan aktifitas fisik, tumbuh, memerlukan makanan,
berkembang biak dan lain sebagainya sebagaimana ciri-ciri makhluk hidup pada
umumnya. Sama seperti makhluk lainnya di bumi seperti hewan dan tumbuhan, hakikat
manusia sebagai makhluk biologis dapat berakhir dan mengalami kematian, bedanya
manusia memiliki akal dan pikiran serta perbuatannya harus dapat
dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.
Segala hakikat manusia adalah fitrah yang diberikan Allah SWT agar manusia dapat
menjalankan peran dan fungsinya dalam kehidupan. Manusia sendiri harus dapat
memenuhi tugas dan perannya sehingga tidak menghilangkan hakikat utama
penciptaannya.

You might also like