You are on page 1of 27

PADA PASIEN NY.

“N” DENGAN PERILAKU KEKERASAN


DI RUANG DRUPADI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 3 – 5 DESEMBER 2018

OLEH :
NI WAYAN MUJANI
P07120216021
TK. 3A/ D4 KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA PASIEN Ny. “N” DENGAN PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG DRUPADI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 3 –7 DESEMBER 2018

I. IDENTITAS PASIEN
Ruang Rawat : Drupadi Tanggal Rawat : 27 November 2018
Inisial : Ny. N No.RM : 160415
Umur : 30 Tahun Status : Sudah Menikah
Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMA

II. ALASAN MASUK


Keluarga pasien mengatakan Ny. N dibawa ke RSJ Provinsi Bali karena ia
mengamuk, mencoba membunuh suaminya, membanting barang-barang, berteriak-
teriak dan tertawa sendiri. Satu tahun yang lalu Ny. N pernah di rawat di RSJ karena
mengamuk dan mencoba untuk membunuh suaminya sejak suami Ny. N sering
memukuli dan memarahinya karena tidak bisa memberikan keturunan laki-laki.
Keluarga pasien mengatakan pasien jarang meminum obatnya.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
(v) ya (-) tidak
2. Pengobatan sebelumnya?
(-) berhasil (v) kurang berhasil (-) tidak berhasil
3. Penolakan dari lingkungan
(v) Ya (-) Tidak
Jelaskan : Ny. N mengalami penolakan dari keluarga maupun masyarakat. Ny. N
memiliki hubungan yang kurang baik dengan suaminya.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
( ) ya (v ) tidak
Jelaskan: Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki
riwayat gangguan jiwa

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan


Ny. N pernah mengalami kekerasan oleh ayahnya dan sering dipukuli saat masih
kecil. Ny. N mengatakan ia juga mengalami kekerasan dalam rumah tangga oleh
suaminya karena tidak bisa memberikan anak laki-laki. Sejak saat itu, Ny. N
sering mengamuk dan ingin membunuh suaminya dengan pisau.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Ukuran vital :
TD : 130/90 mmHg
N : 100 x/menit
S : 36,2 ºC
R: : 20 x/menit
2. Ukuran : BB : 50 kg TB : 162 cm
Turun ( - ) Naik ( -)
Jelaskan : Tidak diketahui berat badan pasien sebelumnya. Dari hasil observasi,
nafsu makan pasien tidak terganggu. Makanan yang diberikikan selalu dihabiskan.
Masalah Keperawatan : –
3. Keluhan fisik

( - ) Ya ( ) Tidak

Masalah / Diagnosa Keperawatan : -

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Penjelasan : Ayah Ny. N merupakan anak kedua dari dua bersaudara, menikah
dengan ibu Ny.N yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Ny.N adalah anak pertama, memiliki satu orang adik perempuan. Tidak
ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa pada keluarga Ny. N
Masalah Keperawatan : –
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien menganggap tubuhnya sebuah anugrah dari tuhan. Klien bersyukur dan
menerima tubuhnya apa adanya.
b. Identitas
Sebelum sakit, klien pernah sekolah sampai dengan SMA. Setelah klien tamat
SMA klien tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Klien menerima dirinya
sebagai perempuan.
c. Peran
Klien berusia 30 tahun, klien sudah menikah. Dalam melaksanakan tugas di
rumah klien melakukannya bersama dengan anak-anaknya seperti : menyapu,
mencuci piring, mencuci baju dan membantu memasak.
d. Ideal diri
Klien berharap agar bisa sembuh dan cepat pulang karena ingin minta maaf
pada anak-anaknya yang sudah menjadi korban kemarahannya.
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan dengan suaminya tidak berjalan dengan baik
karena tidak bisa memberikan anak laki-laki sebagai penerus keluarganya.
Masalah Keperawatan : Risiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain
dan Lingkungan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Pasien mengatakan kedua anaknya merupakan orang yang berarti bagi dirinya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Semenjak suaminya melakukan kekerasan, klien tidak sering bersosialisasi
keluar rumah untuk mengikuti arisan ataupun kegiatan PKK karena pernah
mengamuk saat melakukan kegiatan di masyarakat.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Klien mengatakan dirinya tidak perlu aktif di masyarakat karena klien hanya
ingin fokus pada anak-anaknya dan takut melukai orang lain jika ia kambuh
atau marah.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan menganut agama Hindu, mengatakan percaya akan adanya
Tuhan dan percaya akan adanya Karma
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan dirinya jarang sembahyang, ia mengatakan sembahyang
jika ada hari besar keagamaan saja.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : -

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
( - ) Tidak rapi
( - ) Penggunaan pakaian tidak sesuai
( - ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pasien tampak cukup rapi, pakain cukup bersih
Masalah / Diagnosa Keperawatan : -
2. Pembicaraan
( v ) Cepat (-) Tidak mampu memulai
( v ) Keras
pembicaraan
( - ) Gagap
( - ) Membisu
( -) Apatis
( - ) Lain - lain
(v) Lambat
Jelaskan : Saat diajak berbicara, pasien berbicara dengan cepat dan sering
mendominasi pembicaraan dan sedikit memberikan kesempatan orang lain untuk
berbicara.
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
3. Aktivitas motorik / Psikomotor
( ) Lesu (-) Gelisah
( v ) Tegang ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasem
Jelaskan : Pasien nampak tegang
Masalah / Diagnosa Keperawatan : Perilaku Kekerasan
4. Alam perasaan
( - ) Sedih ( - ) Ketakutan
( - ) Gembira berlebihan ( - ) Khawatir
( - ) Putus Asa
Jelaskan: Pasien tidak tampak sedih dan gembira berlebihan
Masalah keperawatan : -
5. Afek/ emosi
(-) Datar ( v ) Labil
(-) Tumpul ( - ) Tidak sesuai
Jelaskan: Dari hasil observasi emosi pasien mudah tersulut, sensitive dan mudah
tersinggung
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
5. Interaksi selama wawancara
( - ) Bermusuhan ( - ) Defensif
( - ) Kontak mata kurang ( v ) Mudah tersinggung
( - ) Tidak kooperatif ( - ) Curiga
Jelaskan : Pasien mudah tersinggung ketika diajak berbicara, sehingga harus
berhati-hati dalam memilih topik pembicaraan dengan pasien.
Masalah Keperawatan : –
6. Persepsi
Halusinasi :
( - ) Pendengaran ( - ) Pengecapan
( - ) Pengelihatan ( - ) Pengidu
( - ) Perabaan
Jelaskan : Pasien tidak mengalami halusinasi baik pendengaran, pengelihatan,
perabaan, pengecapan maupun pengidu
Masalah Keperawatan : -
7. Proses pikir
( v ) Sirkumtansial ( - ) Blocking
( - ) Tangensial ( - ) Pengulangan pembicaraan /
( - ) Kehilangan asosiasi perseverasi
( - ) Flight of ideas
Jelaskan : Proses pikir pasien sirkumtansial
Masalah Keperawatan : –
8. Isi pikir
( - ) Obsesi ( - ) Idea yang terkait
( - ) Depresonalisasi ( - ) Hipokondaria
( - ) Fobia ( - ) Pikiran magic
Waham :
( - ) Agama ( - ) Kebesaran
( - ) Nihilistik ( - ) Siar piker
( - ) Somatik ( - ) Curiga
( - ) Sisip piker ( - ) Kontrol pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : –
9. Tingkat Kesadaran
( - ) Bingung ( - ) Sedasi ( - ) Stupor
Disorientasi :
( - ) Waktu ( - ) Tempat ( - ) Orang
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien bisa menyebutkan tanggal, waktu, dan
orang.
Masalah Keperawatan : –
10. Memori
( - ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( - ) Gangguan daya ingat saat ini
( v ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( - ) Konfabulasi
Jelaskan : Pasien mengingat semua pengalaman masa lalunya
Masalah Keperawatan : –
11. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( - ) Mudah beralih
( - ) Tidak mampu berkonsentrasi
( - ) tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien mampu berhitung sederhana ataupun membaca tulisan sederhana
Masalah Keperawatan : –
12. Kemampuan penilaian
( - ) gangguan ringan ( - ) gangguan bermakna
Jelaskan : Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan dia merasa bersalah telah
mengamuk
Masalah Keperawatan : –
13. Daya tilik diri
( - ) Mengingkari penyakit yang diderita
( v) Menyalahkan hal – hal di luar dirinya
Jelaskan : Pasien sadar bahwa dirinya telah berbuat salah karena telah berperilaku
kekerasan dan merasa menyesal akan tetapi klien tidak tahu tujuannya di RSJ.
Masalah Keperawatan : –

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan :
a. Makan : √ Bantuan minimal  Bantuan total
b. Keamanan : √ Bantuan minimal  Bantuan total
c. Tempat tinggal : √ Bantuan minimal  Bantuan total
d. Perawatan kesehatan : √ Bantuan minimal  Bantuan total
e. Berpakian/berhias: √Bantuan minimal  Bantuan total
f. Transportasi : √ Bantuan minimal  Bantuan total
g. Uang :  Bantuan minimal √ Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : √ Bantuan minimal  Bantuan total
b. Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : √ya tidak
- Apakah anda memisahkan diri : ya √tidak
- Frekwensi makan perhari : 2-3 kali sehari
- Frekwensi kudapan perhari : 2 kali sehari
- Nafsu makan : Baik
- BB : 50 Kg
- Diet khusus : Tidak ada diet khusus
c. Tidur
- apakah ada masalah ? : ya √tidak
- apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? : √ya tidak
- apakah ada kebiasaan tidur siang ? : ya √tidak
- apa yang menolong anda untuk tidur ? √ya tidak
- Waktu tidur malam : √ya tidak
3. Kemampuan klien dalam
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri ? : √ya tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : √ya tidak
- Mengatur penggunaan obat ? : ya √tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : ya √tidak
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga :√ya tidak

Teman Sejawat :ya √tidak

Profesional/terapis :ya √tidak

Kelompok social :ya √tidak

5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi :
√ ya  tidak

Masalah keperawatan: Tidak ada masalah

VIII. MEKANISME KOPING


ADAPTIF
(v) Bicara dengan orang lain ( - ) Mampu menyelesaikan
( - ) Teknik relokasi masalah
( v ) Aktivitas konstruktif ( - ) Lainnya
( - ) Olah raga
MALADAPTIF
( - ) Minum alkohol
( - ) Reaksi lambat
( - ) Reaksi berlebih
( - ) Bekerja berlebihan
( - ) Menghindar
( v ) Mencederai diri
Jelaskan : Pasien cepat mengalami emosi dan cenderung ingin mencederai diri atau
orang-orang sekitarnya
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


(√) Masalah dengan dukungan kelompok
( √ ) Masalah berhubungan dengan lingkungan
( - ) Masalah dengan pekerjaan
( - ) Masalah dengan perumahan
( - ) Masalah dengan ekonomi
( - ) Masalah lainnya
Jelaskan : Keluarga Pasien mengatakan bahwa Pasien tidak mendapat dukungan dari
kelompok PKK yang sebelumnya Pasien aktif di kelompok tersebut karena Pasien pernah
marah dan memaki serta berkata kasar saat mengikuti kegiatan kelompok dan berusaha
mencederai orang lain. Lingkungan pasien juga tidak menerima pasien karena pasien
dianggap membahayakan orang lain, hal ini mengakibatkan pasien tidak mendapat
dukungan dari lingkungannya dan semakin minim beaktivitas di luar rumah.
Masalah Keperawatan : Risiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain dan
Lingkungan

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


(v ) Penyakit jiwa
( ) Faktor presipitasi
( v ) Koping
( ) Sistem pendukung
( ) Penyakit fisik
(v ) Obat – obatan
( ) Lainnya
Saat dilakukan pengkajian pasien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa yang
dialaminya, mekanisme koping yang dilakukan dan juga obat-obatan.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping

XI. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa medik :
Skizofrenia tak terinci
2. Terapi medik
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Data Masalah
Keperawatan
DS : Perilaku
a. Keluarga pasien mengatakan mengamuk, mencoba membunuh Kekerasan
suaminya, membanting barang-barang, berteriak-teriak dan tertawa
sendiri.
b. Keluarga pasien mengatakan satu tahun yang lalu Ny. N pernah
dirawat di RSJ karena mengamuk dan mencoba untuk membunuh
suaminya sejak suami Ny. N sering memukuli dan memarahinya
karena tidak bisa memberikan keturunan laki-laki.
c. Pasien mengatakan ia pernah mengalami kekerasan oleh ayahnya dan
sering dipukuli saat masih kecil. Pasien mengatakan ia juga mengalami
kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya karena tidak bisa
memberikan anak laki-laki. Sejak saat itu, Pasien sering mengamuk
dan ingin membunuh suaminya dengan pisau
d. Keluarga pasien mengatakan pasien tidak sering bersosialisasi keluar
rumah untuk mengikuti arisan ataupun kegiatan PKK karena pernah
mengamuk saat melakukan kegiatan di masyarakat.
e. Keluarga pasien mengatakan pasien jarang mau meminum obatnya.
f. Pasien mengatakan tidak mengetahui cara yang dapat dilakukan untuk
meredam emosinya.
DO :
a. Saat diajak berbicara, pasien berbicara dengan cepat dan sering
mendominasi pembicaraan dan sedikit memberikan kesempatan orang
lain untuk berbicara.
b. Pasien tampak tegang
c. Dari hasil observasi emosi pasien mudah tersulut, sensitive dan
mudah tersinggung
d. Pandangan mata pasien tampak tajam
DS : Ketidakefektifan
a. Pasien mengatakan apabila merasa marah, pasien akan mengamuk,
Koping
mencoba membunuh suaminya dengan pisau, membanting barang-
barang, berteriak-teriak dan tertawa sendiri
b. Keluarga pasien mengatakan satu tahun yang lalu Ny. N pernah
dirawat di RSJ karena mengamuk dan mencoba untuk membunuh
suaminya sejak suami Ny. N sering memukuli dan memarahinya
karena tidak bisa memberikan keturunan laki-laki.
DO :
Wajah pasien tampak merah, mata pasien tampak merah, pandangan mata
pasien tajam
DS : Risiko Mencederai
a. Keluarga mengatakan Keluarga pasien mengatakan mengamuk,
Diri dan Orang Lain
mencoba membunuh suaminya, membanting barang-barang,
berteriak-teriak dan tertawa sendiri.
b. Keluarga pasien mengatakan satu tahun yang lalu Ny. N pernah
dirawat di RSJ karena mengamuk dan mencoba untuk membunuh
suaminya sejak suami Ny. N sering memukuli dan memarahinya
karena tidak bisa memberikan keturunan laki-laki.
c. Klien mengatakan pernah mengamuk saat melakukan aktivitas di
masyarakat
DO :
Wajah pasien tampak merah, mata pasien tampak merah, pandangan mata
pasien tajam

POHON MASALAH

Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan


lingkungan
Perilaku kekerasan
(PK)
Gangguan konsep diri : harga diri
rendah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku Kekerasan
2. Ketidakefektifan Koping
3. Resiko Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Dx Kep Hari/tgl/Jam Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Perilaku TUM :
Kekerasan Pasien mampu mengontrol
perilaku kekerasannya
TUK 1 : Setelah diberikan asuhan Bina hubungan saling percaya dengan :
1. Sapa klien dengan ramah baik
Pasien dapat membina keperawatan selama 1 x 15
verbal maupun non verbal
hubungan saling percaya menit, diharapkan pasien
2. Beri salam setiap interaksi
dengan perawat dapat menjalin dan 3. Perkenalkan nama, nama panggilan
membina hubungan saling perawat, dan tujuan perawat
percaya dengan perawat berkenalan
4. Tanyakan dan panggil nama
dengan kriteria hasil :
1. Mau menjawab salam kesukaaan pasien
2. Mau berjabat tangan 5. Jelaskan tujuan interaksi
3. Mau menyebutkan 6. Yakinkan dia dalam keadaan aman
nama (identitas diri) dan perawat siap menolong dan
4. Ekspresi wajah tenang
mendampinginya
dan tersenyum kepada 7. Tunjukkan sikap jujur dan
perawat. menepati janji
5. Ada kontak mata 8. Tanyakan perasaan pasien dan
6. Mau duduk
masalah yang dihadapi pasien
berdampingan 9. Tunjukan sifat empati dan
7. Mau mengutarakan
menerima pasien apa adanya.
masalah yang sedang 10. Ciptakan lingkungan yang
dihadapi. bersahabat dan tenang.
11. Beri perhatian dan penghargaan,
temani pasien walaupun tidak
menjawab.
12. Dengarkan pasien, beri kesempatan
bicara jangan terburu – buru
tunjukan perawat mengikuti
TUK 2 : Setelah diberikan asuhan Bantu pasien untuk mengungkapkan
Pasien dapat
keperawatan selama 1x 15 perasaannya
mengidentifikasi penyebab 1. Beri kesempatan pasien untuk
menit dalam 1x pertemuan,
perilaku kekerasan menceritakan penyebab kesal/
diharapkan pasien dapat
jengkelnya
menceritakan penyebab
2. Dengarkan tanpa menyela atau
perilaku kekerasan yang
memberi penilaian setiap ungkapan
dilakukannya :
perasaan pasien
menceritakan penyebab 3. Beri pujian terhadap kemampuan
jengkel/ kesal baik dari diri pasien mengungkapkan
sendiri maupun perasaannya
lingkungannya
TUK 3 : Setelah diberikan asuhan 1. Anjurkan pasien mengungkapkan
Pasien dapat
keperawatan selama 1x 15 yang dialami dan dirasakan saat
mengidentifikasi tanda
menit dalam 1x pertemuan, jengkel/ kesal
perilaku kekerasannya 2. Bantu pasien mengungkapkan
diharapkan pasien
tanda-tanda perilaku kekerasan
menceritakan tanda saat
yang dialaminya
terjadi perilaku kekerasan
a. Motivasi pasien menceritakan
1. Tanda fisik : mata
kondisi fisik (tanda fisik) saat
merah, tangan
perilaku kekerasan terjadi
mengepal, ekspresi
b. Motivasi pasien menceritakan
tegang, dll
kondisi emosi (tanda emosi)
2. Tanda emosional :
saat perilaku kekerasan
perasaan marah,
c. Motivasi pasien menceritakan
jengkel, bicara kasar kondisi hubungan dengan orang
3. Tanda sosial :
lain (tanda sosial) saat perilaku
bermusuhan yang
kekerasan
dialami saat terjadi 3. Observasi tanda perilaku kekerasan
perilaku kekerasan pada pasien
4. Simpulkan bersama pasien tanda-
tanda jengkel/ kesal yang dialami
pasien
TUK 4 : Setelah diberikan asuhan Diskusikan dengan pasien perilaku
Pasien mampu
keperawatan selama 1x 15 kekerasan yang dilakukan selama ini :
mengungkapkan perilaku 1. Motivasi pasien untuk menceritakan
menit dalam 1x pertemuan,
marah yang sering jenis tindakan perilaku kekerasan
diharapkan pasien mampu
dilakukan yang selama ini pernah
menjelaskan
1. Ekspresi kemarahannya dilakukannya
2. Motivasi pasien untuk menceritakan
yang selama ini telah
perasaannya setelah melakukan
dilakukannya
2. Perasaan saat dia kekerasan
3. Diskusikan apakah dengan tindakan
melakukan kekerasan
3. Efektifitas cara yang kekerasan yang dilakukannya
dipakai dalam masalah terselesaikan
menyelesaikan masalah
TUK 5 : Setelah diberikan asuhan 1. Bicarakan akibat / kerugian cara
Pasien dapat keperawatan selama 1x 15 yang dilakukan pada diri sendiri,
mengidentifikasi akibat menit dalam 1x pertemuan, orang lain/ keluarga dan lingkungan
2. Bersama pasien menyimpulkan cara
perilaku kekerasan diharapkan pasien dapat
menjelaskan akibat dari yang digunakan pasien.
3. Tanyakan pasien apakah mau tahu
cara yang digunakan :
1. Diri sendiri : luka, cara marah yang sehat untuk
dijauhi teman, dll mengontrol rasa jengkel/ marah
2. Orang lain/ keluarga :
luka, tersinggung,
ketakutan dll
3. Lingkungan : barang/
benda rusak, dll
TUK 6 : Setelah diberikan asuhan Diskusikan dengan pasien :
Pasien mampu
keperawatan selama 1x 15 1. Tanyakan pada pasien apakah pasien
mengidentifikasi cara
menit dalam 1x pertemuan, mau tahu cara baru yang sehat untuk
construksi dalam berespon
diharapkan pasien dapat : mengungkapkan marah
terhadap perilaku 1. Menjelaskan cara yang 2. Jelaskan berbagai alternative pilihan
kekerasan sehat mengungkapkan untuk mengungkapkan marah selain
marah (cara fisik, perilaku kekerasan yang diketahui
verbal, sosial, spiritual) pasien
2. Mendemonstrasikan 3. Jelaskan cara-cara sehat untuk
cara mengungkapkan mengungkapkan marah
a. Cara fisik : Tarik nafas dalam
marah yang sehat
jika kesal, pukul bantal atau
secara verbal, fisik,
Kasur, olahraga, melakukan
sosial dan spiritual
kegiatan
b. Verbal : mengungkapkan bahwa
dirinya sedang kesal kepada
orang lain
c. Social : latihan asertif dalam
kelompok cara marah yang sehat
d. Spiritual : sembahyang/ doa,
dzikir, meditasi dll, sesuai
dengan agama masing-masing
TUK 7 : Setelah diberikan asuhan 1. Diskusikan dengan pasien untuk
Pasien dapat
keperawatan selama 1x 20 memilih cara yang paling tepat
mendemonstrasikan cara
menit dalam 1x pertemuan, dalam mengungkapkan marah.
mengontrol perilaku 2. Pasien dapat mengidentifikasi
diharapkan pasien
kekerasan manfaat yang terpilih
mendemonstrasikan cara
3. Bantu pasien mendemonstrasikan
mengontrol perilaku
cara yang dipilih :
kekerasan dengan cara : a. Peragakan cara yang dipilih
1. Fisik b. Jelaskan manfaat cara tersebut
2. Verbal c. Anjurkan pasien menirukan
3. Social
peragaan yang sudah dilakukan
4. spiritual
d. Beri penguatan pada pasien,
perbaiki cara yang belum
sempurna
4. Anjurkan pasien menggunakan cara
yang sudah dilatih saat jengkel/
marah
5. Susun jadwal untuk melakukan cara
yang telah dipelajari
6. Beri reinforcement positif atas
keberhasilan
Resiko TUK 1 : 1. Mengucapkan salam
mencederai diri Membina hubungan saling setiap kali berinteraksi dengan
sendiri, orang lain, percaya pasien
dan lingkungan 2. Berkenalan dengan
pasien: perkenalkan nama dan
nama panggilan yang perawat
sukai, serta tanyakan nama dan
nama panggilan yang disukai
pasien
3. Menanyakan perasaan dan
keluhan pasien saat ini
4. Buat kontrak asuhan apa
yang perawat akan lakukan
bersama pasien, berapa lama akan
dikerjakan, dan tempatnya di mana
5. Jelaskan bahwa perawat
akan merahasiakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan terapi
6. Setiap saat tunjukkan
sikap empati terhadap pasien
7. Penuhi kebutuhan dasar
pasien bila memungkinkan
TUK 2 : Keluarga pasien dapat : 1. Identifikasi kemampuan keluarga
Pasien dapat dukungan 1. Menyebutkan cara merawat pasien dari sikap apa yang
keluarga mengontrol merawat pasien dengan telah dilakukan.
2. Jelaskan peran serta keluarga dalam
marah perilaku kekerasan.
2. Mengungkapkan rasa merawat pasien.
3. Jelaskan cara-cara merawat pasien.
puas dalam merawat
4. Bantu keluarga mendemonstrasikan
pasien
cara merawat pasien.
5. Bantu keluarga mengungkapkan
perasaannya setelah melakukan
demonstrasi.
TUK 3 : 1. Pasien dapat 1. Jelaskan jenis-jenis obat yang
Pasien dapat menggunakan menggunakan obat-obat diminum pasien dan keluarga
2. Diskusikan manfaat minum obat.
obat dengan benar yang diminum dengan
3. Jelaskan prinsip 5 benar minum obat
kegunaannya. 4. Anjurkan pasien minum obat tepat
2. Pasien dapat minum
waktu
obat sesuai program
pengobatan
TUK 4 : 1. Lingkungan mengetahui 1. Jelaskan peran serta lingkungan
Pasien dapat dukungan bagaimana cara terhadap kondisi pasien
2. Beri penjelasan bagaimana cara
dari lingkungan untuk menyikapi pasien
menyikapi pasien dengan perilaku
mengontrol marah dengan perilaku
kekerasan
kekerasan.
3. Diskusikan cara -cara yang
dilakukan untuk menyikapi pasien
dengan perilaku kekerasan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI RUANG DRUPADI RUMAH SAKIT JIWA
TANGGAL 3-5 DESEMBER 2018
Hari/tgl/jam No.dx Implementasi Respon Klien Paraf
3 Desember 1 TUK 1 : Pasien dapat membina hubungan saling S:
2018 percaya dengan perawat - Pasien mengatakan namanya Nur
Pukul 09.00 Bina hubungan saling percaya dengan : - Pasien mengatakan berasal dari
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non
WITA Tabanan
verbal
- Pasien setuju diajak mengobrol
2. Beri salam setiap interaksi
3. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat, dan O:
tujuan perawat berkenalan - Pasien mau membalas salam tapi
4. Tanyakan dan panggil nama kesukaaan pasien
dengan tatapan yang tajam
5. Jelaskan tujuan interaksi
6. Yakinkan dia dalam keadaan aman dan perawat - Ada kontak mata walaupun sering
siap menolong dan mendampinginya kali pasien membuang muka
7. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
- Ekspresi wajah pasien tampak
8. Tanyakan perasaan pasien dan masalah yang
marah, tatapan mata pasien tajam,
dihadapi pasien
9. Tunjukan sifat empati dan menerima pasien apa dan pasien berbicara dengan nada
adanya. yang cepat.
10. Ciptakan lingkungan yang bersahabat dan tenang.
- Pasien mau duduk berdampingan
11. Beri perhatian dan penghargaan, temani pasien
dengan perawat
walaupun tidak menjawab.
12. Dengarkan pasien, beri kesempatan bicara jangan - Pasien mengikuti instruksi perawat
terburu – buru tunjukan perawat mengikuti A : Perilaku Kekerasan
pembicaraan klien. P : Lanjutkan ke TUK 2
3 Desember TUK 2 : S:
Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku
2018 - Pasien mengatakan pasien marah
kekerasan
Pukul 09.00 dengan suaminya karena suaminya
Bantu pasien untuk mengungkapkan perasaannya
WITA 1. Beri kesempatan pasien untuk menceritakan memukulinya karena tidak bisa
penyebab kesal/ jengkelnya memberikan anak laki-laki.
2. Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian
- Pasien mengatakan tidak ada yang
setiap ungkapan perasaan pasien
mendukungnya saaat suaminya
3. Beri pujian terhadap kemampuan pasien
memarahi dan memukulinya.
mengungkapkan perasaannya
- Pasien mengatakan mertua pasien
menyudutkan karena tidak bisa
memberikan keturunan laki-laki
sebagai penerus keluarga.
- Pasien mengatakan merasa kecewa
pada suaminya karena tega
memukulinya hanya karena tidak
bisa memberikan keturunan laki-
laki.
O:
- Tatapan mata pasien tampak tajam
- Suara pasien terdengar tinggi
- Mata dan muka pasien tampak
merah
- Tangan pasien tampak mengepal
A : Perilaku Kekerasan
P : Lanjutkan ke TUK 3
3 Desember TUK 3 : S:
Pasien dapat mengidentifikasi tanda perilaku
2018 - Pasien mengatakan tindakan yang
kekerasannya
Pukul 09.00 ia lakukan yaitu untuk membela
1. Anjurkan pasien mengungkapkan yang dialami
WITA dirinya dari suaminya.
dan dirasakan saat jengkel/ kesal
2. Bantu pasien mengungkapkan tanda-tanda - Pasien mengatakan ia tidak terima
perilaku kekerasan yang dialaminya tindakan yang ia lakukan sebagai
a. Motivasi pasien menceritakan kondisi fisik
perilaku kekerasan
(tanda fisik) saat perilaku kekerasan terjadi
O:
b. Motivasi pasien menceritakan kondisi emosi
- Pasien mau mendengarkan
(tanda emosi) saat perilaku kekerasan
c. Motivasi pasien menceritakan kondisi penjelasan dari perawat
hubungan dengan orang lain (tanda sosial) - Tatapan mata pasien tajam
saat perilaku kekerasan - Suara pasien terdengar tinggi
3. Observasi tanda perilaku kekerasan pada pasien
A : Perilaku Kekerasan
4. Simpulkan bersama pasien tanda-tanda jengkel/
P : Lanjutkan ke TUK 4
kesal yang dialami pasien
3 Desember TUK 4 : S:
Pasien mampu mengungkapkan perilaku marah
2018 - Pasien mengatakan jika ia
yang sering dilakukan
Pukul 09.00 membunuh suaminya masalahnya
Diskusikan dengan pasien perilaku kekerasan yang
WITA akan selesai karena tidak ada lagi
dilakukan selama ini :
1. Motivasi pasien untuk menceritakan jenis yang menyakiti dan
tindakan perilaku kekerasan yang selama ini memukulinya.
pernah dilakukannya - Pasien mengatakan jika suaminya
2. Motivasi pasien untuk menceritakan perasaannya
mati ia bisa bebas dan bisa
setelah melakukan kekerasan
bahagia bersama dengan anaknya.
3. Diskusikan apakah dengan tindakan kekerasan
- Pasien mengatakan saat ia marah
yang dilakukannya masalah terselesaikan
ia akan membalas dengan
memukul suaminya, membanting
barang-barang hingga anaknya
merasa takut dengan dirinya
O:
- Tatapan mata pasien tampak tajam
- Suara pasien terdengar keras
- Mata dan wajah pasien tampak
merah
A : Perilaku Kekerasan
P : Lanjutkan ke TUK 5
3 Desember TUK 5 : S:
Pasien dapat mengidentifikasi akibat perilaku
2018 - Pasien mengatakan jika ia
kekerasan
Pukul 09.00 membunuh suaminya ia akan
1. Bicarakan akibat / kerugian cara yang dilakukan
WITA masuk penjara tetapi itu tidak
pada diri sendiri, orang lain/ keluarga dan
masalah bagi pasien.
lingkungan
2. Bersama pasien menyimpulkan cara yang - Pasien mengatakan apabila dia
digunakan pasien. dipenjara maka tidak ada yang
3. Tanyakan pasien apakah mau tahu cara marah
akan mengurus anaknya. Namun
yang sehat untuk mengontrol rasa jengkel/ marah pasien tidak tahu harus berbuat
apa dan tidak terima ketika dia
disiksa oleh suaminya.
-
O:
A : Perilaku Kekerasan
P : Lanjutkan ke TUK 6
4 Desember TUK 6 : S:
2018 Pasien mampu mengidentifikasi cara construksi - Pasien mengatakan bersedia
Pukul 09.00 dalam berespon terhadap perilaku kekerasan mendengarkan perawat
WITA - Pasien mengatakan mau
Diskusikan dengan pasien : mengikuti instruksi dari perawat
1. Tanyakan pada pasien apakah pasien mau tahu cara - Pasien mengatakan akan mencoba
baru yang sehat untuk mengungkapkan marah cara baru yang sehat untuk
2. Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk
mengungkapkan amarahnya
mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan
O:
yang diketahui pasien
- Pasien tampak mendengarkan
3. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan
perawat
marah
a. Cara fisik : Tarik nafas dalam jika kesal, pukul - Pasien tampak mengikuti instruksi
bantal atau Kasur, olahraga, melakukan perawat
kegiatan - Pasien tampak sedikit lebih
b. Verbal : mengungkapkan bahwa dirinya sedang
tenang
kesal kepada orang lain
A : Perilaku Kekerasan
c. Social : latihan asertif dalam kelompok cara P : Lanjutkan TUK 7
marah yang sehat
d. Spiritual : sembahyang/ doa, dzikir, meditasi
dll, sesuai dengan agama masing-masing
5 Desember 1. Diskusikan dengan pasien untuk memilih cara S:
2018 yang paling tepat dalam mengungkapkan marah. - Pasien mengatakan akan memukul
2. Pasien dapat mengidentifikasi manfaat yang
Pukul 15.00 bantal jika rasa marahnya mulai
terpilih
WITA muncul.
3. Bantu pasien mendemonstrasikan cara yang dipilih
- Pasien mengatakan akan lebih rajin
:
a. Peragakan cara yang dipilih berdoa
b. Jelaskan manfaat cara tersebut
- Pasien mengatakan dengan berdoa
c. Anjurkan pasien menirukan peragaan yang
ia merasa lebih dekat dengan
sudah dilakukan
d. Beri penguatan pada pasien, perbaiki cara yang Tuhan dan menjadi sedikit tenang.
belum sempurna - Pasien mengatakan bersedia
4. Anjurkan pasien menggunakan cara yang sudah
mengikuti instruksi yang diberikan
dilatih saat jengkel/ marah
perawat
5. Susun jadwal untuk melakukan cara yang telah
O:
dipelajari
6. Beri reinforcement positif atas keberhasilan - Pasien mau mendengarkan perawat
- Pasien tampak mengikuti instruksi
yang diberikan oleh perawat
- Pasien tampak sedikit lebih tenang
A : Perilaku Kekerasan
P : Observasi dan pertahankan kondisi
pasien

EVALUASI KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


DI RUANGAN DRUPADI RUMAH SAKIT PROVINSI BALI
TANGGAL 3-5 DESEMBER 2018
Hari/tanggal/jam Diagnosa keperawatan Evaluasi Paraf
Rabu, Perilaku kekerasan S : Pasien mengatakan akan memukul bantal jika ia
5 Desember 2018 merasa marah dan akan lebih sering berdoa kepada
Pukul 15.00 Tuhan
WITA O : Pasien nampak sedikit tenang
A : Perilaku kekerasan
P : Observasi dan pertahankan kondisi pasien

You might also like