Professional Documents
Culture Documents
C31181050
Gol. B
BAB I Pendahuluan.............................................................................................. 1
ii
BAB III Penutup ……………………………………...…………..………….
3.1. Kesimpulan………………………………………………........
3.2. Saran……...………………………………………………..….
Daftar Pustaka……………………………………………………………............
iii
BAB I
PENDAHULUAN
belum mengerti apa itu taksonomi dan bangsa ternak maka dari itu
penulisan ini bertujuan agar kita dapat mengerti mengenai apa itu
1
1.1.2. Rumusan Masalah
2
1.3. RUANG LINGKUP
produksi ternak dan buku-buku mengenai ilmu tilik ternak serta sumber
Negeri Jember
https://id.wikipedia.org/wiki/Domba
http://repository.uin-suska.ac.id/5312/3/BAB%20II.pdf
https://www.klasifikasi.id/hewan-ternak/
https://pengertian-taksonomi-atau klasifikasi-makhluk-hidup/
http://kelasbiologi.com/klasifikasi-ayam-gallus-gallus/
3
BAB II
PEMBAHASAN
penghasil daging dan sebagai penghasil air susu. Sapi berasal dari
Eropa, Afrika dan seluruh wilayah Asia. Menjelang akhir abad ke-
19, sapi Ongole dari India dimasukkan ke pulau Sumba dan sejak
murni.
4
Klasifikasi
di dunia ada dua, yaitu (1) kelompok sapi Zebu (Bos indicus) atau
jenis sapi yang berpunuk, yang berasal dan tersebar di daerah tropis
serta (2) kelompok Bos primigenius sapi tanpa punuk, yang tersebar
diperkirakan terdapat lebih dari 300 bangsa sapi potong. Semua sapi
domestik berasal dari Bos taurus dan Bos indicus. Keluarga baru
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Bovinae
Genus : Bos
5
Sapi Potong di Indonesia
Sapi Bali
Merupakan sapi keturunan bos sondaicus (bos banteng) yang berhasil dijinakkan dan
mengalami perkembangan pesat di pulau Bali. Sapi Bali asli mempunyai bentuk dan
karakteristik sama dengan banteng, kecuali ukurannya relatif kecil karena pengaruh
penjinakan. Termasuk sapi tipe dwiguna (kerja dan potong). Ciri-ciri karakteristiknya
antara lain: warna bulu pada waktu pedet berwarna sawo matang dan kemerahan,
sedang pada sapi betina dan jantan dewasa menjadi berwarna hitam; berat badan untuk
jantan 400 kg, sedang pada sapi betina 350 kg; bertanduk; mempunyai bercak putih pada
pantat (bentuk setengah lingkaran); bibir bawah tepi dan bagian dalam telinga serta
keempat kakinya mulai dari tarsus dan carsus kebawah sampai kuku berwarna putih dan
pada pinggiran punggung terdapat garis hitam.
Sapi Ongole
Merupakan sapi keturunan bos indicus yang berhasil dijinakkan di India. Sapi Ongole
masuk ke Indonesia abad ke-19 dan dikembangkan cukup baik di pulau Sumba, sehingga
lebih dikenal dengan Sapi Sumba Ongole. Karakteristik Sapi Ongole adalah punuk besar
dan kulit longgar dangan banyak lipatan dibagian bawah leher dan pantat, telinga
panjanng serta menggantung, tempramen tenang dengan mata besar, tanduk pendek
dan hampir tidak terlihat, warna bulu umumnya putih kusam atau agak kehitam-hitaman
dan warna kulit kuning.
Sapi Madura
Merupakan sapi keturunan perkawinan silang antara bos indicus dan bos sondaicus.
Karakteristik sapi madura adalah punuk yang kecil diwarisi dari bos indicus dan warna
kulit coklat atau merah bata diwarisi dari bos sondaicus, pada kepalanya terdapat tanduk
melengkung ke depan dengan melingkar bulat sabit.
Sapi Brahman
merupakan sapi keturunan bos indicus yang beerhasil dijinakkan di India, Tetapi
mengalami perkembangan pesat di Amerika Serikat. Sapi ini adalah hasil campuran darah
3 bangsa sapi madura yaitu bangsa bir,buzerat, dan nellose. Sapi ini bertanduk dan
warnanya brrvariasi mulai dari abu-abu muda, totol-totol, sampai hitam, terdapat punuk
pada punggung di belakang kepala, yang merupakan kelanjutan daari otot-otot pundak,
dengan telinga yang berpendulous panjang, serta adanya pendulous yang longgar
sepanjang leher. Sapi Brahman memiliki sifat yang khas yaitu ketahanannya terhadap
6
kondisi tatalaksana yang sangat minimal, toleransi terhadap panas, kemampuannya
untuk mengasuh anak, daya tahan terhadap kondisi yang jelek seperti penyakit dan
parasit. Berat badan betina dewasa mencapai 585 kg sedangkan jantan dewasa mencapai
900 kg atau bahkan lebih.
Sapi limosin
Sapi pedaging ini mempunyai ciri-ciri khusus dengan bulu berwarna coklat. Sapi limosin
ini awalnya ditemukan dan dikembang biakkan di Perancis, kemudian diekspor ke seluruh
dunia karena ukurannya yang sangat besar dan mampu menghasilkan daging lebih
banyak.
Sapi limosin mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dari sapi lainnya.
2.Bulu sangat tebal dan menutupi seluruh tubuh karena hidup di daerah sub tropis
4.Tanduk sapi limosin biasanya berwarna lebih cerah dari pada warna bulu.
6.Sedangkan untuk sapi jantan bisa dua kali dari sapi betina dengan 1100 kg
Sapi limosin ini mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sapi lokal dari
Indonesia. Sapi limosin mampu tumbuh lebih cepat dari pada sapi lokal, jadi sapi limosin
akan mempunyai ukuran tubuh lebih besar dan lebih cepat siap panen daripada sapi
lokal.
Sapi Angus
Berasal dari Skotlandia Timur kemudian disilangkan dengan sapi longhorn guna
meningkatkan produksi sapi daging. Warnanya hitam, tidak bertanduk dan ini dianggap
sebagai salah satu sifatnya yang penting. Pejantannya dapat mencapai berat badan 850
kg, sedangkan betinanya dapat mencapai berat badan 675 kg. Sifat-sifat yang menonjol
dan mempunyai arti penting adalah ketahanan terhadap hawa dingin, kemampuan
memelihara anak dan menyusui, masak dini, tidak banyak kesulitan kelahirkan, fertilitas
tinggi dan salah satu sifatnya yang paling penting adalah kualitas karkas yang istimewa
dengan tulang-tulang yang kecil, perdagingan yang baik serta persentase lemak yang
rendah akan penutup.
7
Sapi Penghasil susu di Indonesia
Sapi perah Friesian Holstein (FH) atau disebut juga Sapi Fries Hollands dikenal sebagai
sapi perah berkemampuan produksi susu tinggi yang berasal dari dataran Eropa tepatnya
dari Provinsi North Holland dan West Friesland negeri Belanda yang memiliki temperatur
lingkungan kurang dari 220C. Menurut sejarahnya, nenek moyang bangsa sapi Fries
Hollands berasal dari Bos taurus. Sapi perah Friesian Holstein (FH) masuk ke Indonesia
dibawa oleh Hindia Belanda pada tahun 1891-1893 dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas sapi perah lokal. Sapi perah Friesian Holstein (FH) murni telah ada di Jawa Barat
sejak tahun 1900, tepatnya di daerah Cisarua dan Lembang. Dari kedua daerah inilah sapi
perah Friesian Holstein (FH) kemudian menyebar ke beberapa daerah di Jawa Barat.
Sapi
Ciri-ciri sapi Friesian Holstein (FH) yang baik adalah memiliki tubuh luas ke belakang,
sistem dan bentuk perambingan baik, puting simetris, dan efisiensi pakan tinggi yang
dialihkan menjadi produksi susu (Blakely dan Bade, 1998), sedangkan menurut AAK
(1995), sapi Friesian Holstein (FH) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
5. Ambing besar;
8
2.1.2. Struktur taksonomi hewan ternak domba
Biri Biri. Yang paling dikenal orang adalah domba peliharaan (Ovis
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Famili: Bovidae
Subfamili: Caprinae
Genus: Ovis
Spesies: O. aries
9
dikemukakan pula bahwa terdapat 7 jenis domba liar yang berbeda
berasal dari Asia tengah, domba Urial (Ovis Vignei) juga berasal dari
kemanfaatannya:
2. domba pedaging
Domba southdown tergolong jenis domba dengan tingkat produksi daging yang baik.
Ia terbilang unggul dalam menghasilkan karkas daging domba yang banyak meski
diternakkan di rumah peterakan yang panas, namun domba southdown juga dapat
beradaptasi dengan berbagai iklim termasuk iklim yang basah. Bobot dewasa domba
southdown jantan antara 86-104 kg, sementara betinanya berkisar antara 59-81 kg.
10
Tak hanya itu, keunggulan lain domba ini juga sangat baik diternak sebagai domba
penghasil bulu wol. Bulu yang dihasilkan oleh domba southdown betina dewasa
adalah antara 2,25 sampai 3,6 kg dengan hasil wol 40-55%.
Nah, bagi Anda yang tertarik beternak domba southdown ini, berikut uraian ciri-
cirinya:
Domba southdown rerata memiliki tubuh kecil, lebar dan bentuknya relatif bulat.
Ia berdaging padat dan memiliki kaki yang pendek.
Bergaris punggung lurus, serta memiliki ukuran leher yang pendek dan tebal.
Domba ini memiliki telinga pendek dengan ujung yang bula
daging, susu, kulit, bulu, dan kotoran sebagai pupuk yang sangat
bermanfaat.
11
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Artiodactyla
Familia : Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus : Capra
2.2.Kambing etawa
2.3.Kambing kejobong
12
Kambing yang merupakan ras kekayaan sumber genetik ternak
jenis lainya
2.4.kambing jawarandu
dominan
warna
bertanduk
menggantung
13
2.5.kambing PE
2.6.kambing kacang
tipe pedaging
kecil
dari ketiganya
halus
24-30kg
14
ciri yang mencolok adalah dagu serta bagian leher memiliki
1. taksonomi zoologi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Galiformes
Family : Pasianidae
Genus : Gallus
15
Species : G. g. gallus
Klasifikasi standar
a. Kelas
- Kulit putih
16
adalah sekelompok ayan yang di bentuk dan di kembangkan di
adalah:
- Bulu mengembang
atau Lenghron
- Bulu mengembang
17
- Warna kerabang telur putih
- Cakar bebulu
b. Bangsa
c. Varietas
plymouth rock.
18
d. Strain
hybro.
a. Tipe Petelur
membentuk telur
b. Tipe Pedaging
19
- Bersifat tenang
- Pertumbuhan cepat
- Kulit putih
c. Tipe Dwiguna
- Bersifat tenang
- pertumbuhan sedang
ayam;
a. Ayam Ras, adalah jenis ayam dari luar negeri yang besifat unggul
perbaikan mutu genetis . jenis ayan ini ada dua tipe, tipe pedaging
dan petelur .
20
Ayam lokal di sebut juga ayam bukan ras (buras), untuk
berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anasmoscha) atau Wild
mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia : Anatidae
1. Itik Tipe Petelur yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi sebagai
21
2. Itik Tipe Pedaging yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi
3. Itik Tipe Dwiguna yaitu itik yang dipelihara untuk diambil daging dan
telurnya.
ENTOK
banyak nama yang diberikan untuk bebek ini diantaranya: entok (jawa),
serati (sumatera), entong, bebek basur dan dalam bahasa Indonesia disebut
Itik Manila. Ciri-ciri fisik bebek entok ini diantaranya bulu badan hitam
kilau kebiruan biasanya bahagian leher berbulu putih dengan warna kulit
siekitar mata berwarna merah tua, bebek entok lebih besar dari bebek lain
seperti itik petelur, selain itu bebek entok ini mampu terbang lebih jauh
Taksonomi Entok:
Kingdom : Animalia
22
Phyllum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia : Anatidae
Genus : Cairina
Species : C. moschata
PUYUH
Puyuh yang dalam bahasa asing disebut “Quail” merupakan jenis burung
yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil dan berkaki pendek.
23
dapat diternakkan. Burung Puyuh pertama kali diternakkan di Amerika
Taksonomi Puyuh:
Kingdom : Animali
Phyllum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Familia : Phasianidae
Genus : Cortunix
Pada saat ini kita baru mengenal beberapa jenis burung puyuh yang kita
pangan.
ANGSA
24
Angsa adalah burung air berukuran besar dari genus Cygnus family
Anatidae yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu Angsa
Taksonomi Angsa:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Anseriformes
Familia : Anatidae
Genus : Olor
Species : O. Colombianus
25
halaman. Karena fungsi-fungsi tersebut angsa banyak dipelihara. Tetapi
KALKUN
Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung
berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar
26
domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat kalkun yang
Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal
Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun
sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo.
Taksonomi Kalkun :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Galliformes
Familia : Phasianidae
Subfamil : Maleagridinae
Genus : Maleagris
MERPATI
27
Merpati termasuk dalam famili Columbidae dari ordo Columbiformes,
adalah burung berbadan gempal dengan leher pendek dan paruh ramping
Taksonomi Merpati:
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Coloumbiformes
Familia : Columbidae
Genus : Columba
Species : C. rupestris
BAB III
28
PENUTUP
3.1. Simpulan
mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih
besar. Maanfaat dari penulisan ini adalah kita dapat mengerti dan
3.2. Saran
dalam penulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan saya berharap kritik
DAFTAR PUSTAKA
29
Tim Imu Tilik Ternak. 2018. Peternakan. Ilmu Tilik Ternak. Politeknik
Negeri Jember
https://id.wikipedia.org/wiki/Domba
http://repository.uin-suska.ac.id/5312/3/BAB%20II.pdf
https://www.klasifikasi.id/hewan-ternak/
https://pengertian-taksonomi-atau klasifikasi-makhluk-hidup/
http://kelasbiologi.com/klasifikasi-ayam-gallus-gallus/
30