You are on page 1of 24

ANALISA DATA

Tabel 4.1

Nama Pasien : Tn. J No.RM : -

No. Data Fokus Masalah Etiologi


1. Data Subjektif : Halusinasi Penglihatan Gangguan persepsi
- Pasien mengatakan sering melihat bayangan- sensori
bayangan masa lalu dengan istri-istrinya. Semua apa
yang dilakukan istrinya pasien bisa melihatnya.
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul kurang
lebih 3-5 x sehari.
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul ketika
pasien melamun, tidak melakukan kegiatan, di
malam hari.
- Pasien mengatakan bayangan itu ada kalanya
menyenangkan ada kalanya menyedihkan.
- Karena bayangan itu pasien mengatakan tidak bisa
tidur, nafsu makan berkurang dan merasa mual-
muntah serta kepala migrain ketika bangun tidur.
- Selama pengkajian, pasien mengatakan jika tidak di
ajak bicara selama lima menit bayanagan itu sudah
mau muncul.
- Keluarga pasien mengatakan jika pasien sering
berbicara bahwa pasien melihat bayangan-bayangan
masa lalunya
- Keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk
minum obat jika tidak didampingi
Data Objektif :
- Pasien tampak gelisah dan kepikiran.
- Pasien tampak linglung tidak mengedipkan mata
ketika diajak bicara tentang halusinasinya.
- Pasien tampak mata tidak fokus, sering mengedipkan
mata namun ketika dibiarkan selama lima menit dan
tidak diajak bicara pasien tampak melamun.
- Konjungtiva pasien juga tampak pucat
- Evaluasi pre kemampuan mengontrol halusinasi
klien 7 (sedang), keluarga 7 (cukup).
- Obat CPZ dan HP
- Diagnosa medis Skizofrenia.
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,5 0C
R : 20 x/menit
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tabel : 4.2
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi
1. Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi Penglihatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tabel 4.3
Diagnosa
No. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Gangguan Pasien mampu : Setelah 1 x 24 jam pertemuan, pasien dapat BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya)
Persepsi 1. Klien dapat membina : dengan mengungkapkan prinsip komunikasi
Sensori : hubungan saling 1. Klien dapat membina hubungan terapeutik :
Halusinasi percaya saling percaya (ekspresi wajah 1. Sapa klien dengan ramah baik verbal
Penglihatan 2. Mengenali halusinasi bersahabat, menunjukkan rasa maupun non verbal
yang dialaminya senang, ada kontak mata, mau 2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Mengontrol berjabat tangan, mau menyebutkan 3. Tanyakan nama lengkap klien dan
halusinasinya nama, mau menjawab salam, klien nama panggilan yang disukai
4. Mengikuti program mau duduk berdampingan dengan 4. Jelaskan tujuan pertemuan
pengobatan perawat, mau mengutarakan 5. Jujur dan menepati janji
masalah yang dihadapi). 6. Tunjukan sikap empati dan menerima
klien apa adanya
7. Beri perhatian pada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
Setelah 1 x 24 jam pertemuan pasien dapat SP 1:
menyebutkan : 1. Bantu pasien mengenal halusinasinya
1. Isi, waktu, frekuensi, situasi (isi waktu frekuensi situasi pencetus
pencetus, perasaan. dan perasaan)
2. Mampu memperagakan cara dalam 2. Latih mengontrol halusinasi dengan
mengontrol halusinasi. cara menghardik.
Tahapan tindakannya meliputi :
- Jelaskan cara menghardik halusinasi.
- Peragakan cara menghardik.
- Minta pasien memperagakan ulang.
- Pantau penerapan cara ini, beri
penguatan perilaku pasien.
- Masukan dalam jadwal kegiatan
pasien.

Setelah 1 x 24 jam pertemuan pasien SP 2 :


mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah 2. Latih berbicara/bercakap-cakap
dilakukan. dengan orang lain saat halusinasi
2. Memperagakan cara bercakap- muncul.
cakap dengan orang lain. 3. Masukan dalam jadwal harian pasien.

Setelah 1 x 24 jam pertemuan pasien SP 3 :


mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,2,3)
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah 2. Latih kegiatan agar halusinasi tidak
dilakukan. muncul.
2. Membuat jadwal kegiatan sehari- Tahapannya :
hari dan mampu memperagakannya - Jelaskan pentingnya aktivitas yang
teratur untuk mengatasi halusinasi.
- Diskusikan aktivitas yang bisa
dilakukan oleh pasien.
- Latih pasien melakukan aktivitas.
- Susun jadwal aktivitas sehari-hari
sesuai dengan aktivitas yang telah
dilatih (dari bangun pagi sampai tidur
malam)
- Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan,
berikan penguatan terhadap terhadap
perilaku yang positif.
Setelah...x...pertemuan pasien mampu : SP 4 :
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2,
dilakukan. 3)
2. Menyebutkan manfaat dari program 2. Tanyakan program pengobatan.
pengobatan. 3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat
pada ganggun jiwa.
4. Jelaskan akibat bila tidak digunakan
sesuai program.
5. Jelaskan akibat bila putus obat.
6. Jelaskan cara mendapatkan
obat/berobat.
7. Jelaskan pengobatan 5B
8. Latih pasien minum obat.
9. Masukan dalam jadwal harian pasien.
Keluarga mampu : Setelah 1 x 24 jam pertemuan keluarga SP 1 :
1. Merawat pasien di mampu menjelaskan penyebap, tanda 1. Identifikasi masalah keluarga dalam
rumah dan menjadi gejala, akibat serta mampu memperagakan merawat pasien.
sistem oendukung cara merawat. 2. Jelaskan tentang halusinasi tanda
yang efektif untuk gejala, proses terjadinya halusinasi.
pasien. 3. Jelaskan cara merawat pasien
halusinasi.
4. Latih cara merawat halusinasi
menghardik
5. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberikan pujian
Setelah 1 x 24 jam pertemuan keluarga SP 2 :
mampu : 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
1. Menyelesikan kegiatan yang sudah merawat/melatih pasien menghardik.
dilakukan. Beri pujian.
2. Memperagakan cara merawat 2. Jelaskan 5 B cara memberikan obat.
pasien. 3. Latih cara memberikan/membimbing
minum obat.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberikan pujian
Setelah 1 x 24 jam pertemuan keluarga SP 3 :
mampu : 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah merawat/melatih pasien menghardik
dilakukan dan memberikan obat. Beri pujian.
2. Memperagakan cara merawat 2. Jelaskan cara bercakap-cakap dan
pasien serta mampu membuat RTL melakukan kegiatan untuk mengontrol
halusinasi.
3. Latih dan sediakan waktu bercakap-
cakap dengan pasien terutama saat
halusinasi muncul.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberikan pujian.
Setelah 1 x 24 jam pertemuan keluarga SP 4 :
mampu : 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah merawat/melatih pasien menghardik,
dilakukan. memberikan obat, dan bercakap
2. Melaksanakan follow up rujukan cakap. Beri pujian.
2. Jelaskan follow up ke RS/PKM, tanda
kambuh, rujukan.
3. Anjurkan membantu pasien sesuai
jadwal dan memberikan pujian.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Tabel : 4.4
Nama Pasien : Tn.J
No Hari/
Jam Implementasi Keperawatan TTD Jam Evaluasi TTD
Dx. Tanggal
1. Selasa, 13 10.00- DS : 15.30 S:
Februari 11.00 - Pasien mengatakan sering melihat bayangan- - Pasien mengatakan sering
2019 bayangan masa lalu dengan istri-istrinya. melihat-bayangan-bayangan
Semua apa yang dilakukan istrinya pasien bisa masa lalu dengan istri-istrinya.
melihatnya. - Pasien mengatakan bayangan itu
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul muncul kurang lebih 3-5 x
kurang lebih 3-5 x sehari. sehari
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul - Pasien mengatakan bayangan itu
ketika pasien melamun, tidak melakukan muncul ketika pasien melamun,
kegiatan, di malam hari. tidak melakukan kegiatan, di
- Pasien mengatakan bayangan itu ada kalanya malam hari
menyenangkan ada kalanya menyedihkan. - Pasien mengatakan bayangan itu
- Karena bayangan itu pasien mengatakan tidak ada kalanya menyenangkan ada
bisa tidur, nafsu makan berkurang dan merasa kalanya menyedihkan
mual-muntah serta kepala migrain ketika - Karena bayangan itu pasien
bangun tidur. mengatakan tidak bisa tidur,
- Selama pengkajian, pasien mengatakan jika nafsu makan berkurang dan
tidak di ajak bicara selama lima menit merasa mual muntah serta
bayanagan itu sudah mau muncul. kepala migrain ketika bangun
- Keluarga pasien mengatakan jika pasien sering tidur
berbicara bahwa pasien melihat bayangan- - Pasien mengatakan jika tidak
bayangan masa lalunya diajak bicara selama lima menit
- Keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk bayangan itu sudah mau muncul
minum obat jika tidak didampingi (saat wawancara berlangsung)
DO : - Keluarga pasien mengatakan
- Pasien tampak gelisah dan kepikiran. jika pasien sering berbicara
- Pasien tampak linglung tidak mengedipkan bahwa pasien melihat bayangan-
mata ketika diajak bicara tentang bayangan masa lalunya
halusinasinya. - Keluarga pasien mengatakan
- Pasien tampak mata tidak fokus, sering pasien sulit untuk minum obat
mengedipkan mata namun ketika dibiarkan jika tidak didampingi
selama lima menit dan tidak diajak bicara O:
pasien tampak melamun. - Pasien tampak gelisah dan terus
- Konjungtiva pasien juga tampak pucat kepikiran
- TTV - Pasien linglung tidak
TD : 120/80 mmHg mengedipkan mata ketika diajak
N : 98 x/menit bicara tentang halusinasinya
S : 36,5 0C - Pasien tampak mata tidak fokus,
R : 20 x/menit sering mengedipkan mata
Diagnosa Keperawatan : - Pasien tampak sering melamun
Gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan - Konjungtiva pasien tampak
Implementasi : pucat
Melakukan bina hubungan saling percaya dengan - TTV
mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik : TD : 120/80 mmHg
1. Menyapa klien dengan ramah baik verbal N : 98 x/menit
maupun non verbal S : 36 0C
2. Memperkenalkan diri dengan sopan R : 22 x/menit
3. Menanyakan nama lengkap klien dan A:
menanyakan nama panggilan yang disukai Masalah Belum Teratasi
klien
4. Menjelaskan kepada klien tujuan dari P:
pertemuan - Latihan menghardik 3 kali
5. Bersikap terbuka, jujur dan menepati janji latihan cara menghardik dalam
6. Menunjukkan sikap empati terhadap klien dan satu hari, atau seketika
menerima klien apa adanya bayangan itu muncul. Pagi jam
7. Memberikan perhatian pada klien dan 08.00, siang jam 14.00 dan
memperhatikan kebutuhan dasar klien. Seperti malam jam 21.00 dan
peduli dengan asupan gizi pasien menganjurkan keluarga untuk
Melakukan strategi pelaksanaan pasien 1 : membantu memantau
1. Membantu pasien mengenal halusinasinya (isi - Lanjutkan intervensi ,
waktu frekuensi situasi pencetus dan perasaan) melakukan strategi pelaksanaan
dengan cara wawancara 2 pasien dan keluarga
2. Melatih mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
1. Menjelaskan cara mengradik halusinasi dengan
cara mengusir bayangan-bayangan bahwa itu
tidak nyata dan tidak ingin melihat
2. Memperagakan cara menghardik bagaimana
3. Meminta pasien untuk memperagakan ulang
4. Memantau penerapan cara ini, memberikan
penguatan perilaku pasien
5. Memasukkan dalam jadwal kegiatan pasien
6. Memberikan pujian pada pasien
14: 00- Melakukan strategi pelaksanaan keluarga 1 :
15.00 1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam
merawat pasien
2. Menjelaskan tentang halusinasi, tanda gejala,
dan proses terjadinya
3. Menjelaskan cara merawat pasien halusinasi
4. Melatih cara merawat halusinasi dengan
menghardik
5. Menganjurkan membantu pasien untuk
melaksanakan latihan sesuai jadwal dan
memberikan pujian pada pasien

RTL (Rencana Tindak Lanjut) :


1. 3 kali latihan cara menghardik dalam satu hari,
atau seketika bayangan itu muncul. Pagi jam
08.00, siang jam 14.00 dan malam jam 21.00
dan menganjurkan keluarga untuk membantu
memantau.
2. Mengevaluasi SP 1 pasien dan keluarga yaitu
menghardik halusinasi. Terus diingatkan dan
didampingi.
3. Melakukan kontrak untuk latihan besok SP 2
pasien yaitu melatih bercakap-cakap dan SP 2
keluarga yaitu melatih minum obat
Rabu 14 10:00 DS : 15.30 S:
Februari sampai - Pasien mengatakan sering melihat bayangan- - Pasien mengatakan masih sering
2019 jam bayangan masa lalu dengan istri-istrinya. melihat bayangan. Tapi pasien
11.00 Semua apa yang dilakukan istrinya pasien bisa mengatakan sudah bisa
melihatnya. menghardik.
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul - Pasien mengatakan sudah bisa
kurang lebih 3-5 x sehari. bercakap-cakap dengan orang
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul terdekat jika haluasinasinya
ketika pasien melamun, tidak melakukan muncul
kegiatan, di malam hari. - Pasien mengatakan bayangan itu
- Pasien mengatakan bayangan itu ada kalanya muncul kurang lebih 2-3 x
menyenangkan ada kalanya menyedihkan. sehari
- Karena bayangan itu pasien mengatakan tidak - Pasien mengatakan bayangan itu
bisa tidur, nafsu makan berkurang dan merasa muncul ketika malam hari, tidak
mual-muntah serta kepala migrain ketika melakukan kegiatan dan
bangun tidur. melamun
- Selama pengkajian, pasien mengatakan jika - Pasien mengatakan bayangan itu
tidak di ajak bicara selama lima menit menyenangkan dan
bayanagan itu sudah mau muncul. menyedihkan
- Keluarga pasien mengatakan jika pasien sering - Karena bayangan itu pasien
berbicara bahwa pasien melihat bayangan- mengatakan tidak bisa tidur,
bayangan masa lalunya nafsu makan berkurang, mual
- Keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk muntah, kepala migrain ketika
minum obat jika tidak didampingi bangun tidur
DO : - Selama pengkajian, pasien
- Pasien tampak gelisah dan kepikiran. mengatakan jika tidak di ajak
- Pasien tampak linglung tidak mengedipkan bicara selama lima menit
mata ketika diajak bicara tentang bayanagan itu sudah mau
halusinasinya. muncul.
- Pasien tampak mata tidak fokus, sering - Keluarga pasien mengatakan
mengedipkan mata namun ketika dibiarkan jika pasien kemarin dan hari ini
selama lima menit dan tidak diajak bicara sudah tidak membicarakan
pasien tampak melamun. bayangannya.
- Konjungtiva pasien juga tampak pucat - Keluarga pasien mengatakan
- TTV jika pasien dapat menghardik
TD : 120/80 mmHg ketika mulai muncul bayangan
N : 96 x/menit - Keluarga pasien mengatakan
S : 36,5 0C pasien sulit untuk minum obat,
R : 22 x/menit jika tidak didampingi.
Diagnosa Keperawatan : O:
Gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan - Pasien masih tampak gelisah
Implementasi : dan memikirkan sesuatu
Melakukan strategi pelaksanaan 2 pasien : - Pasien sudah mulai tidak
1. Mengevaluasi kegiatan kemarin yaitu SP 1. linglung ketika diajak bicara.
Mempraktekkan kembali SP 1 yaitu - Pasien tampak semangat
menghardik menampilkan cara menghardik
2. Melatih SP 2 yaitu mengontrol halusinasi - Mata pasien masih sedikit tidak
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. fokus, masih melamun namun
Melatih untuk tidak malu mengatakan kepada instensitasnya sedang.
orang terdekat terutama keluarga untuk - Konjungtiva masih pucat
mengajak mengobrol karena halusinasinya - TTV
akan muncul. TD : 120/80 mmHg
3. Memasukkan kegiata bercakap-cakap dalam N : 98 x/menit
jadwal harian pasien saat halusinasi muncul. S : 35,5 0C
4. Memberikan pujian pada pasien R : 22 x/menit
14.00 Melakukan strategi pelaksanaan keluarga 2 :
sampai 1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam A:
jam merawat/melatih pasien menghardik. Masalah Teratasi Sebagian
15.00 Mengingatkan keluarga untuk selalu
memberikan pujian. P:
2. Menjelaskan lima benar cara memberikan obat - Latihan menghardik 3 kali
3. Melatih cara memberikan/membimbing latihan cara menghardik dalam
minum obat sesuai jadwal satu hari, atau seketika
4. Menganjurkan keluarga untuk selalu bayangan itu muncul. Pagi jam
membantu pasien tepat minum obat sesuai 08.00, siang jam 14.00 dan
jadwal dan memberikan pujian malam jam 21.00 dan
RTL (Rencana Tindak Lanjut) : menganjurkan keluarga untuk
1. Mengevaluasi apa yang telah dilakukan hari ini membantu memantau
yaitu melakukan SP 2 pasien dan keluarga. - Melatih cara bercakap-cakap
Jadwal kegiatan bercakap-cakap Pagi jam dengan jadwal kegiatan
10.00, sore jam 15.00, malam jam 19.00. bercakap-cakap Pagi jam 10.00,
2. Mengevaluasi latihan SP 1,2 pasien dan sore jam 15.00, malam jam
keluarga yaitu menghardik halusinasi dan cara 19.00.
bercakap-cakap. Terus didingatkan dan - Melanjutkan SP 3 pasien dan
didampingi. keluarga
3. Kontrak waktu besok untuk melakukan latihan
selanjutnya Sp 3 pasien dan keluarga yaitu
cara melakukan kegiatan harian secara rutin
untuk mengontrol halusinasi.
Kamis, 15 10.00 DS : 15.30 S:
Februari sampai - Pasien mengatakan sering melihat bayangan- - Pasien mengatakan masih sering
2019 11.00 bayangan masa lalu dengan istri-istrinya. melihat bayangan. Tapi pasien
Semua apa yang dilakukan istrinya pasien bisa mengatakan sudah bisa
melihatnya. menghardik.
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul - Pasien mengatakan sudah bisa
kurang lebih 3-5 x sehari. bercakap-cakap dengan orang
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul terdekat jika haluasinasinya
ketika pasien melamun, tidak melakukan muncul
kegiatan, di malam hari. - Pasien mengatakan sudah
- Pasien mengatakan bayangan itu ada kalanya mampu untuk melakukan
menyenangkan ada kalanya menyedihkan. kegiatan kecil di rumah.
- Karena bayangan itu pasien mengatakan tidak - Pasien mengatakan bayangan itu
bisa tidur, nafsu makan berkurang dan merasa muncul kurang lebih 2-3 x
mual-muntah serta kepala migrain ketika sehari
bangun tidur. - Pasien mengatakan bayangan itu
- Selama pengkajian, pasien mengatakan jika muncul hanya pada malam hari
tidak di ajak bicara selama lima menit dan melamun.
bayanagan itu sudah mau muncul. - Pasien mengatakan jika
- Keluarga pasien mengatakan jika pasien sering bayangan hilang ketika
berbicara bahwa pasien melihat bayangan- melakukan kegiatan.
bayangan masa lalunya - Pasien mengatakan bayangan itu
- Keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk menyenangkan dan
minum obat jika tidak didampingi menyedihkan
DO : - Karena bayangan itu pasien
- Pasien tampak gelisah dan kepikiran. mengatakan tidak bisa tidur,
- Pasien tampak linglung tidak mengedipkan nafsu makan pasien bertambah,
mata ketika diajak bicara tentang sudah tidak merasa mual
halusinasinya. muntah, kepala masih migrain
- Pasien tampak mata tidak fokus, sering ketika bangun tidur
mengedipkan mata namun ketika dibiarkan - Selama pengkajian, pasien
selama lima menit dan tidak diajak bicara mengatakan jika tidak di ajak
pasien tampak melamun. bicara selama lima menit
- Konjungtiva pasien juga tampak pucat bayanagan itu sudah mau
- TTV muncul, tapi pasien
TD : 110/70 mmHg menghardinya
N : 98 x/menit - Keluarga pasien mengatakan
S : 36 0C jika pasien kemarin dan hari ini
R : 20 x/menit sudah tidak membicarakan
Diagnosa Keperawatan : bayangannya.
Gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan - Keluarga pasien mengatakan
Implementasi : jika pasien dapat menghardik
Melakukan strategi pelaksanaan 3 pasien : ketika mulai muncul bayangan
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,2) - Keluarga pasien mengatakan
2. Melatih kegiatan sehari hari untuk rutin jika pasien sudah bisa
dikerjakan agar halusinasi tidak muncul. membantu kegiatan kecil
Tahapannya : dirumah secara rutin
1. Menjelaskan pentingnya melakukan kativitas - Keluarga pasien mengatakan
yang teratur untuk mengatasi halusinasi bahwa pasien sulit untuk minum
2. Mendiskusikan aktivitas yang bisa dilakukan obat, jika tidak didampingi.
oleh pasien. Yaitu membersihkan rumah, O:
seperti menyapu. Membantu istri memasak. - Pasien sudah tidak gelisah,
Berkebun. Menonton tv. namun masih tampak
3. Melatih pasien melakukan aktivitas. memikirkan sesuatu
4. Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai - Pasien sudah mulai tidak
dengan aktivitas yang telah dilatih (dari linglung ketika diajak bicara.
bangun pagi sampai tidur malam) - Pasien tampak semangat
5. Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan, menampilkan cara menghardik
memberikan penguatan terhadap perilaku yang dan bagaimana cara bercakap-
positif cakap
6. Memberikan pujian pada pasien - Mata pasien masih sedikit tidak
fokus, masih melamun tapi tidak
14.00 Melakukan strategi pelaksanaan 3 keluarga : terlalu sering
sampai 1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam - Konjungtiva masih pucat
15.00 merawat/melatih pasien menghardik dan - TTV
melatih pasien bercakap-cakap sesuai jadwal. TD : 110/70 mmHg
Mengingatkan keluarga untuk selalu N : 98 x/menit
memberikan pujian S : 36 0C
2. Menjelaskan cara bercakap-cakap dan R : 20 x/menit
melakukan kegiatan untuk mengontrol A:
halusinasi. Memberitahu keluarga untuk Masalah Teratasi Sebagian
mengajak mengobrol pasien dan melibatkan
pasien dalam kegiatan harian. Contoh kecil P:
membersihkan rumah - Latihan menghardik 3 kali
3. Menganjurkan membantu pasien melakukan latihan cara menghardik dalam
kegiatan sesuai jadwal dan memberikan pujian satu hari, atau seketika
RTL (Rencana Tindak Lanjut) : bayangan itu muncul. Pagi jam
1. Mengevaluasi apa yang telah dilakukan hari ini 08.00, siang jam 14.00 dan
yaitu melakukan SP 3 pasien dan keluarga. malam jam 21.00 dan
Jadwal kegiatan bercakap-cakap Pagi jam menganjurkan keluarga untuk
10.00, sore jam 15.00, malam jam 19.00. membantu memantau
Jadwal melakukan kegiatan harian dimulai - Latihan bercakap-cakap jadwal
pagi jam 06.00 sampai sore jam 15.00. kegiatan bercakap-cakap Pagi
2. Mengevaluasi SP 1,2 pasien dan keluarga. jam 10.00, sore jam 15.00,
Menghardik, melatih bercakap-cakap dan malam jam 19.00.
melakukan kegiatan harian. Terus diingatkan - Latihan melakukan kegiatan
dan didampingi. harian. Jadwal melakukan
3. Melakukan kontrak waktu untuk besok latihan kegiatan harian dimulai pagi
SP selanjutnya yaitu SP 4 pasien melatih jam 06.00 sampai sore jam
minum obat dan SP 4 keluarga menjelaskan 15.00.
cara follow up serta mengenali tanda-tanda - Melanjutkan SP 4 pasien dan
kekambuhan. keluarga
Jum’at 16 09.00 DS : S:
Februari sampai - Pasien mengatakan sering melihat bayangan- - Pasien mengatakan masih sering
2019 10.00 bayangan masa lalu dengan istri-istrinya. melihat bayangan. Tapi pasien
Semua apa yang dilakukan istrinya pasien bisa mengatakan sudah bisa
melihatnya. menghardik, mulai becakap-
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul cakap dengan teman dekat,
kurang lebih 3-5 x sehari. keluarga dan juga melakukan
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul kegiatan di rumah.
ketika pasien melamun, tidak melakukan - Pasien mengatakan bayangan itu
kegiatan, di malam hari. muncul kurang lebih 2 x sehari
- Pasien mengatakan bayangan itu ada kalanya - Pasien mengatakan bayangan itu
menyenangkan ada kalanya menyedihkan. muncul hanya pada malam hari
- Karena bayangan itu pasien mengatakan tidak - Pasien mengatakan jika
bisa tidur, nafsu makan berkurang dan merasa bayangan hilang ketika
mual-muntah serta kepala migrain ketika melakukan kegiatan.
bangun tidur. - Pasien mengatakan bayangan itu
- Selama pengkajian, pasien mengatakan jika menyenangkan dan
tidak di ajak bicara selama lima menit menyedihkan
bayanagan itu sudah mau muncul. - Karena bayangan itu pasien
- Keluarga pasien mengatakan jika pasien sering mengatakan tidak bisa tidur,
berbicara bahwa pasien melihat bayangan- nafsu makan pasien bertambah,
bayangan masa lalunya sudah tidak merasa mual
- Keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk muntah, kepala masih migrain
minum obat jika tidak didampingi ketika bangun tidur
DO : - Selama pengkajian, pasien
- Pasien tampak gelisah dan kepikiran. mengatakan jika tidak di ajak
- Pasien tampak linglung tidak mengedipkan bicara selama lima menit
mata ketika diajak bicara tentang bayanagan itu sudah mau
halusinasinya. muncul, tapi pasien
- Pasien tampak mata tidak fokus, sering menghardiknya dan mulai
mengedipkan mata namun ketika dibiarkan mengajak bicara
selama lima menit dan tidak diajak bicara - Keluarga pasien mengatakan
pasien tampak melamun. jika pasien kemarin dan hari ini
- Konjungtiva pasien juga tampak pucat sudah tidak membicarakan
- TTV bayangannya.
TD : 120/80 mmHg - Keluarga pasien mengatakan
N : 98 x/menit jika pasien dapat menghardik
S : 36,5 0C ketika mulai muncul bayangan
R : 20 x/menit - Keluarga pasien mengatakan
Diagnosa Keperawatan : jika pasien sudah bisa
Gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan membantu kegiatan kecil
Implementasi : dirumah secara rutin
Melakukan strategi pelaksanaan 4 pasien : - Keluarga pasien mengatakan
1. Melakukan evaluasi kegiatan yang lalu yaitu bahwa pasien sulit untuk minum
SP 1,2, dan 3. Mengingatkan pasien lagi obat, jika tidak didampingi.
bagaimana cara menghardik, bercakap-cakap, O:
melakukan kegiatan harian dan tanyakan - Pasien sudah tidak gelisah,
bagaimana manfaatnya namun masih tampak
2. Menanyakan program pengobatan pasien di memikirkan sesuatu
puskesmas bagaimana. Obatnya apa saja yang - Pasien sudah mulai tidak
dikonsumsi linglung ketika diajak bicara.
3. Menjelaskan pada pasien pentingnya - Pasien tampak semangat
meminum obat teratur menampilkan cara menghardik
4. Mejelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai dan bagaimana cara bercakap-
program. Yaitu bisa kambuh. cakap serta pasien tampak
5. Menjelaskan akibat bila putus minum obat antusias ketika menceritakan
6. Menjelaskan cara mendapatkan obat/berobat kegiatan membantu-bantu
7. Menjelaskan minum obat lima benar dirumah
8. Melatih pasien minum obat - Mata pasien masih sedikit tidak
9. Memasukkan dalam jadwal kegiatan harian fokus, sudah tidak melamun
pasien, yaitu minum obat - Konjungtiva mulai normal,
10. Memberikan pujian pada pasien kemerah-merahan
15.00- Melakukan strategi pelaksanaan 4 keluarga : - TTV
16.00 1. Mengevaluasi kegiatan keluarga dalam TD : 120/80 mmHg
merawat/melatih pasien dengan cara N : 98 x/menit
menghardik, minum obat rutin, bercakap- S : 36 0C
cakap dan melakukan kegiatan harian. R : 20 x/menit
Menganjurkan keluarga untuk tidak lupa
memberi pujian A:
2. Menjelaskan follow up ke RS/PKM, tanda Masalah Teratasi Sebagian
kambuh dan rujukan.
3. Menganjurkan untuk membantu pasien P:
melakukan latihan-latihan mengontrol - Latihan menghardik 3 kali
halusinasi sesuai jadwal, dan selalu memberi latihan cara menghardik dalam
pujian satu hari, atau seketika
RTL (Rencana Tindak Lanjut) : bayangan itu muncul. Pagi jam
1. Melatih minum obat secara teratur sesuai 08.00, siang jam 14.00 dan
program dengan dampingan pengawasan malam jam 21.00 dan
keluarga. Obat diminum sesuai anjuran yaitu menganjurkan keluarga untuk
3x sehari Pagi jam 07.00, siang jam 13.00, dan membantu memantau
malam jam 20.00. - Latihan bercakap-cakap jadwal
2. Melakukan evaluasi dari apa yang sudah kegiatan bercakap-cakap Pagi
dilatih selama 4 hari terhitung dari selasa- jam 10.00, sore jam 15.00,
jum’at dari SP 1 sampai 4 pasien dan keluarga. malam jam 19.00.
3. Melakukan kontrak waktu untuk melihat - Latihan melakukan kegiatan
perkembangan dan manfaat dari latihan- sehari-hari secara rutin. Jadwal
latihan. Kontrak waktu dilaksanakan hari melakukan kegiatan harian
minggu 18 Februari 2019 jam 09.00 pagi- 11 dimulai pagi jam 06.00 sampai
siang. sore jam 15.00.
- Melatih minum obat secara
teratur sesuai program dengan
dampingan pengawasan
keluarga. Obat diminum sesuai
anjuran yaitu 3x sehari Pagi jam
07.00, siang jam 13.00, dan
malam jam 20.00.
- Mengevaluasi semua tindakan
keperawatan, merefresh ulang
latihan-latihan
Minggu 09.00- Mengevaluasi latihan-latihan dan manfaatnya bagi 15.30 S:
18 11.00 pasien dan keluarga. - Pasien mengatakan sudah jarang
Februari 1. Menyuruh pasien untuk mengulang bagaimana melihat bayangan
2019 cara menghardik - Pasien mengatakan sudah bisa
2. Menyuruh pasien untuk mengulangan menghardik, mulai becakap-
bagaimana cara bercakap-cakap cakap dengan teman dekat,
3. Menanyakan kegiatan apa saja yang sudah keluarga dan juga melakukan
dilakukan selama 2 hari kegiatan di rumah.
4. Mengulang kembali penjelasan tentang minum - Pasien mengatakan bayangan itu
obat secara teratur muncul kurang lebih 2 x sehari
5. Saling sharing manfaat latihan - Pasien mengatakan bayangan itu
6. Menjelaskan kembali pada keluarga muncul hanya pada malam hari
pentingnya memantau kegiatan dan latihan- - Pasien mengatakan jika
latihan yang sudah terjadwal untuk dilakukan bayangan hilang ketika
secara rutin guna mencegah datangnya melakukan kegiatan.
bayangan-bayangan. - Pasien mengatakan bayangan itu
menyenangkan dan
menyedihkan
- Karena bayangan sudah mulai
jarang muncul, pasien
mengatakan bisa tidur dengan
baik. Tidur malam yang
awalnya jam 23.00/24.00-jam
03.00
Sekarang bisa tidur jam 20.00-
04.00.
- Pasien mengatakan tidak lagi
migrain dan nafsu makan mulai
meningkat karena sudah bisa
tidur
- Pada saat wawancara
berlangsung, pasien mengatakan
sudah bisa mengontrol
halusinasi. Jika bayangan mulai
muncul pasien segera
menghardik, atau mengajak
bicara.
- Keluarga pasien mengatakan
jika pasien kemarin dan hari ini
sudah tidak membicarakan
bayangannya.
- Keluarga pasien mengatakan
jika pasien dapat melakukan
latihan-latihan yang selama ini
sudah dilatih secara rutin
- Keluarga pasien mengatakan
selalu mengingatkan pasien
sudah melakukannya atau belum
- Keluarga pasien mengatakan
jika pasien sudah bisa
membantu kegiatan kecil
dirumah secara rutin
- Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien sudah teratur
minum obat namun masih dalam
pemantauan keluarga.
O:
- Pasien sudah tidak gelisah,
- Pasien sudah mulai tidak
linglung ketika diajak bicara.
- Pasien tampak semangat
menampilkan cara menghardik
dan bagaimana cara bercakap-
cakap serta pasien tampak
antusias ketika menceritakan
kegiatan membantu-bantu
dirumah
- Mata pasien masih sedikit tidak
fokus, sudah tidak melamun
- Konjungtiva mulai normal,
kemerah-merahan
- TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36 0C
R : 20 x/menit

A:
Masalah Teratasi Sebagian

P:
- Latihan menghardik 3 kali
latihan cara menghardik dalam
satu hari, atau seketika
bayangan itu muncul. Pagi jam
08.00, siang jam 14.00 dan
malam jam 21.00 dan
menganjurkan keluarga untuk
membantu memantau
- Latihan bercakap-cakap jadwal
kegiatan bercakap-cakap Pagi
jam 10.00, sore jam 15.00,
malam jam 19.00.
- Latihan melakukan kegiatan
sehari-hari secara rutin. Jadwal
melakukan kegiatan harian
dimulai pagi jam 06.00 sampai
sore jam 15.00.
- Melatih minum obat secara
teratur sesuai program dengan
dampingan pengawasan
keluarga. Obat diminum sesuai
anjuran yaitu 3x sehari Pagi jam
07.00, siang jam 13.00, dan
malam jam 20.00.

You might also like