Professional Documents
Culture Documents
Tabel 4.1
Tabel : 4.2
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi
1. Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi Penglihatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tabel 4.3
Diagnosa
No. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Gangguan Pasien mampu : Setelah 1 x 24 jam pertemuan, pasien dapat BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya)
Persepsi 1. Klien dapat membina : dengan mengungkapkan prinsip komunikasi
Sensori : hubungan saling 1. Klien dapat membina hubungan terapeutik :
Halusinasi percaya saling percaya (ekspresi wajah 1. Sapa klien dengan ramah baik verbal
Penglihatan 2. Mengenali halusinasi bersahabat, menunjukkan rasa maupun non verbal
yang dialaminya senang, ada kontak mata, mau 2. Perkenalkan diri dengan sopan
3. Mengontrol berjabat tangan, mau menyebutkan 3. Tanyakan nama lengkap klien dan
halusinasinya nama, mau menjawab salam, klien nama panggilan yang disukai
4. Mengikuti program mau duduk berdampingan dengan 4. Jelaskan tujuan pertemuan
pengobatan perawat, mau mengutarakan 5. Jujur dan menepati janji
masalah yang dihadapi). 6. Tunjukan sikap empati dan menerima
klien apa adanya
7. Beri perhatian pada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien
Setelah 1 x 24 jam pertemuan pasien dapat SP 1:
menyebutkan : 1. Bantu pasien mengenal halusinasinya
1. Isi, waktu, frekuensi, situasi (isi waktu frekuensi situasi pencetus
pencetus, perasaan. dan perasaan)
2. Mampu memperagakan cara dalam 2. Latih mengontrol halusinasi dengan
mengontrol halusinasi. cara menghardik.
Tahapan tindakannya meliputi :
- Jelaskan cara menghardik halusinasi.
- Peragakan cara menghardik.
- Minta pasien memperagakan ulang.
- Pantau penerapan cara ini, beri
penguatan perilaku pasien.
- Masukan dalam jadwal kegiatan
pasien.
Tabel : 4.4
Nama Pasien : Tn.J
No Hari/
Jam Implementasi Keperawatan TTD Jam Evaluasi TTD
Dx. Tanggal
1. Selasa, 13 10.00- DS : 15.30 S:
Februari 11.00 - Pasien mengatakan sering melihat bayangan- - Pasien mengatakan sering
2019 bayangan masa lalu dengan istri-istrinya. melihat-bayangan-bayangan
Semua apa yang dilakukan istrinya pasien bisa masa lalu dengan istri-istrinya.
melihatnya. - Pasien mengatakan bayangan itu
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul muncul kurang lebih 3-5 x
kurang lebih 3-5 x sehari. sehari
- Pasien mengatakan bayangan itu muncul - Pasien mengatakan bayangan itu
ketika pasien melamun, tidak melakukan muncul ketika pasien melamun,
kegiatan, di malam hari. tidak melakukan kegiatan, di
- Pasien mengatakan bayangan itu ada kalanya malam hari
menyenangkan ada kalanya menyedihkan. - Pasien mengatakan bayangan itu
- Karena bayangan itu pasien mengatakan tidak ada kalanya menyenangkan ada
bisa tidur, nafsu makan berkurang dan merasa kalanya menyedihkan
mual-muntah serta kepala migrain ketika - Karena bayangan itu pasien
bangun tidur. mengatakan tidak bisa tidur,
- Selama pengkajian, pasien mengatakan jika nafsu makan berkurang dan
tidak di ajak bicara selama lima menit merasa mual muntah serta
bayanagan itu sudah mau muncul. kepala migrain ketika bangun
- Keluarga pasien mengatakan jika pasien sering tidur
berbicara bahwa pasien melihat bayangan- - Pasien mengatakan jika tidak
bayangan masa lalunya diajak bicara selama lima menit
- Keluarga pasien mengatakan pasien sulit untuk bayangan itu sudah mau muncul
minum obat jika tidak didampingi (saat wawancara berlangsung)
DO : - Keluarga pasien mengatakan
- Pasien tampak gelisah dan kepikiran. jika pasien sering berbicara
- Pasien tampak linglung tidak mengedipkan bahwa pasien melihat bayangan-
mata ketika diajak bicara tentang bayangan masa lalunya
halusinasinya. - Keluarga pasien mengatakan
- Pasien tampak mata tidak fokus, sering pasien sulit untuk minum obat
mengedipkan mata namun ketika dibiarkan jika tidak didampingi
selama lima menit dan tidak diajak bicara O:
pasien tampak melamun. - Pasien tampak gelisah dan terus
- Konjungtiva pasien juga tampak pucat kepikiran
- TTV - Pasien linglung tidak
TD : 120/80 mmHg mengedipkan mata ketika diajak
N : 98 x/menit bicara tentang halusinasinya
S : 36,5 0C - Pasien tampak mata tidak fokus,
R : 20 x/menit sering mengedipkan mata
Diagnosa Keperawatan : - Pasien tampak sering melamun
Gangguan persepsi sensori halusinasi penglihatan - Konjungtiva pasien tampak
Implementasi : pucat
Melakukan bina hubungan saling percaya dengan - TTV
mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik : TD : 120/80 mmHg
1. Menyapa klien dengan ramah baik verbal N : 98 x/menit
maupun non verbal S : 36 0C
2. Memperkenalkan diri dengan sopan R : 22 x/menit
3. Menanyakan nama lengkap klien dan A:
menanyakan nama panggilan yang disukai Masalah Belum Teratasi
klien
4. Menjelaskan kepada klien tujuan dari P:
pertemuan - Latihan menghardik 3 kali
5. Bersikap terbuka, jujur dan menepati janji latihan cara menghardik dalam
6. Menunjukkan sikap empati terhadap klien dan satu hari, atau seketika
menerima klien apa adanya bayangan itu muncul. Pagi jam
7. Memberikan perhatian pada klien dan 08.00, siang jam 14.00 dan
memperhatikan kebutuhan dasar klien. Seperti malam jam 21.00 dan
peduli dengan asupan gizi pasien menganjurkan keluarga untuk
Melakukan strategi pelaksanaan pasien 1 : membantu memantau
1. Membantu pasien mengenal halusinasinya (isi - Lanjutkan intervensi ,
waktu frekuensi situasi pencetus dan perasaan) melakukan strategi pelaksanaan
dengan cara wawancara 2 pasien dan keluarga
2. Melatih mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
1. Menjelaskan cara mengradik halusinasi dengan
cara mengusir bayangan-bayangan bahwa itu
tidak nyata dan tidak ingin melihat
2. Memperagakan cara menghardik bagaimana
3. Meminta pasien untuk memperagakan ulang
4. Memantau penerapan cara ini, memberikan
penguatan perilaku pasien
5. Memasukkan dalam jadwal kegiatan pasien
6. Memberikan pujian pada pasien
14: 00- Melakukan strategi pelaksanaan keluarga 1 :
15.00 1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam
merawat pasien
2. Menjelaskan tentang halusinasi, tanda gejala,
dan proses terjadinya
3. Menjelaskan cara merawat pasien halusinasi
4. Melatih cara merawat halusinasi dengan
menghardik
5. Menganjurkan membantu pasien untuk
melaksanakan latihan sesuai jadwal dan
memberikan pujian pada pasien
A:
Masalah Teratasi Sebagian
P:
- Latihan menghardik 3 kali
latihan cara menghardik dalam
satu hari, atau seketika
bayangan itu muncul. Pagi jam
08.00, siang jam 14.00 dan
malam jam 21.00 dan
menganjurkan keluarga untuk
membantu memantau
- Latihan bercakap-cakap jadwal
kegiatan bercakap-cakap Pagi
jam 10.00, sore jam 15.00,
malam jam 19.00.
- Latihan melakukan kegiatan
sehari-hari secara rutin. Jadwal
melakukan kegiatan harian
dimulai pagi jam 06.00 sampai
sore jam 15.00.
- Melatih minum obat secara
teratur sesuai program dengan
dampingan pengawasan
keluarga. Obat diminum sesuai
anjuran yaitu 3x sehari Pagi jam
07.00, siang jam 13.00, dan
malam jam 20.00.