You are on page 1of 7

ANALISA SENTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMBERIAN O2 MELALUI

NASAL KANUL PADA DI RUANG IGD RS PANTI WILASA CITARUM


SEMARANG
Disusun untuk memenuhi Tugas Stase Keperawatan Gawat Darurat
Oleh :
Danty Arita
NIM : 1708412

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2018
ANALISA SENTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN O2 MELALUI NASAL KANUL

Nama klien : Ny. S


Diagnosa Medis : BRPN
No RM : 366824
Tanggal : 22 Agustus 2018

• Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


• Pola nafas tidak efektif berhubungan hiperventilasi.
Data Subjektif:
• Klien mengatakan sesak nafas sejak tadi malam, kepala pusing, dada terasa
ampeg/ nyeri dan menjalar kelengan kiri.
• Klien biasa tidur dengan 1 bantal ketika di rumah.
Data Objektif:
• Pernafasan cepat, dangkal, frekuensi nafas 28 x/menit.
• Terdapat penggunaan alat bantu nafas.
• Nadi: 100 x/menit, TD: 160/100 mmHg, suhu: 38 °C.
• Capillary refill ekstremitas atas dan bawah> 2 detik
• Akral atas dan bawah teraba dingin dan pucat
• SPO2: 98%

• Dasar pemikiran
Iskemik yaitu keadaan berkurangnya pasokan darah pada otot jantung yang
menyebabkan nyeri pada bagian tengah dada dengan intensitas yang beragam, dan
dapat menjalar kelengan kiri serta rahang. Lumen pembuluh darah jantung biasanya
menyempit karena plakat romatosa.
Pada kasus Ny.S ditemukan tanda-tanda sesak nafas, nyeri dada dan menjalar
kelengan kiri. Hal ini disebabkan aliran darah ke otot jantung berkurang, sehingga
oksigen ke otot jantung pun juga berkurang. Jika hal ini tidak segera diatasi dapat
menyebabkan kerusakan otot jantung/ infark. Maka dari itu Tn. S diberi tambahan
oksigen dengan pemberian oksigenasi nasal kanul 3 liter/menit.

• Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemberian O2 3 L/menit melalui nasal kanul .

• Prinsip-prinsip tindakan
• Bersih
• Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
• Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
• Prosedur pemberian O2 melalui nasal kanul 5 L/menit:
• Persiapan alat
- Nasal kanul
- Humidifier dengan air aquadest
• Prosedur tindakan
• Cuci tangan
• Jelaskan tindakan
• Pasangkan alat nasal kanul kesaluran humidifier
• Atur tekanan O2 yang akan diberikan yaitu 5L/menit
• Pasangkan alat nasal kanul hingga tepat di hidung klien
• Pastikan O2 yang diberikan bisa masuk kedalam saluran pernapasan klien.

• Analisa tindakan keperawatan


Pemberian oksigen dimaksudkan untuk mensuport transport oksigen yang
adekuat dalam darah sehingga jaringan dalam tubuh tidak kekurangan O2. Dengan
mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat diharapkan masalah gangguan
pemenuhan oksigen di miokard dapat teratasi. Faktor yang menentukan oksigenasi
jaringan termasuk konsentrasi oksigen alveolar, difusi gas (oksigen) pada membrane
alveo kapilar, jumlah dan kapasitas yang dibawa oleh hemoglobin, dan curah jantung.
Pada klien dengan iskemik memerlukan pengelolaan segera untuk mengurangi
nyeri akibat iskemik dengan memberikan tambahan Oksigen dan mengenali serta
mengobati komplikasi yang mengancam jiwa seperti hipotensi, edema paru, dan aritmia
ventrikel. Pemberian oksigen lewat nasal kanul dimaksudkan untuk mencukupi
kebutuhan oksigen miokard dan seluruh tubuh mencapai + 26%. O2 nasal kanul
3L/menit ini cocok untuk pasien iskemik dengan pola napas klien tidak efektif

• Bahaya yang mungkin terjadi dan cara pencegahannya


Bahaya yang dapat terjadi untuk pemberian O2 yang berlebihan adalah timbulnya
kondisi Hipokapneu karena konsentrasi O2 dalam darah yang terlalu tinggi. Sedangkan
untuk prosedur yang tidak sesuai dengan teori diantaranya adalah untuk tindakan tidak
mencuci tangan dapat memperbesar penularan penyakit, penggunaan nasal kanul yang
tidak steril juga memperbesar penularan penyakit melalui secret dari satu pasien kepasien
lain. Penggunaancairan humidifier yang tidak steril meningkatkan kemungkinan kuman-
kuman yang terkandung dalam air akan terhirup oleh klien.
Jika klien terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal kanul.
Perhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan berlebih atau kurang dari batas. Hal
ini penting untuk mencegah kekeringan membrane mukosa dan membantu untuk
mengencerkan sekret di saluran pernafasan klien. Pada klien dengan masalah febris dan
diaforesis, maka perawat perlu melakukan perawatan kulit dan mulut secara extra karena
pemasangan masker tersebut dapat menyebabkan efek kekeringan di sekitar area tersebut.

• Hasil yang di dapat dan maknanya


Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan nyeri.
DS:
• Klien mengatakan lebih lega setelah dipasang nasal kanul meskipun masih
merasakan sesak nafas.
DO:
• Capillary refill ekstremitas atas dan bawah> 2 detik, akral atas dan bawah teraba
dingin.
• Hasil pengukuran tanda-tanda vital: TD: 160/100mmHg, HR: 85x/ menit, RR: 26
x/menit
• Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnose keperawatan di atas
• Observasi tanda-tanda vital
• Berikan posisi semi fowler atau fowler
Kolaboratif:
• Pemeriksaan EKG

• Evaluasi Diri
Proses pemberian O2 nasal kanul dilakukan dengan lancar mulai persiapan alat,
pemasangan alat selang kedalam tabung humidifier, menentukan tekanan yang akan
diberikan yaitu 5 L/menit dan pemasangan alat hingga masuk kelubang hidung klien. Hal
yang perlu dilakukan yaitu pemantauan perkembangan pola napas, TTV, tanda-tanda
perfusi jaringan tubuh dan kemungkinan indikasi untuk nafas spontan dan tidak
menggunakan oksigen nasal kanul 3L/ menit.

Semarang, 22 Agustus 2018


Perceptor, Mahasiswa,

Danty Arita

You might also like