Professional Documents
Culture Documents
MODUL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK SEPEDA MOTOR
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI A
PROFESIONAL :
PERAWATAN BERKALA MESIN SEPEDA MOTOR
Penulis :
Drs. Agus Wahyudi, M.Eng., wahyudiagus2@gmail.com, HP: 08125253825
Penelaah :
Drs. Hariyanto, M.Pd., 08123366711
Penyunting :
PEDAGOGIK :
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Penulis :
Drs. Hari Amanto, M.Pd, No HP : 081334528524
Penelaah :
Dr. Sihkabudin, M.Pd.
Penyunting :
Drs. Gunawan, M.Si.
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang
Otomotif dan Elektronika
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
ii
Teknik Sepeda Motor KK A
Kata Sambutan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru
sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun
pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut
kompetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam
upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan
kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk
kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil
UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam
penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru
tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak
lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG
pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar
utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda
Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap
muka dengan daring).
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
(LP2KS) merupakan Unit Pelaksanaan Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan rahmat dan karunianya sehingga Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan
Elektronika (PPPPTK BOE)Malang dapat menyelesaikan revisi modul ini dengan
baik. Revisi modul ini merupakan penyempurnaan dari modul Guru Pembelajar
yang telah disusun pada tahun 2016. Fokus revisi terletak pada pengintegrasian
Penguatan Pendidikan Karakter dan pengembangan soal.
Modul ini disusun sebagai bahan ajar program Peningkatan Keprofesian
Berkelanjutan yang diselenggarakan baik oleh PPPPTK/LPPKS/LPPPTK
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan maupun oleh instansi terkait lainnya.
Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya yang ditempuh untuk
meningkatkan profesionalisme guru melalui peningkatan kompetensi khususnya
kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Melalui modul ini diharapkan
kempetensi guru dapat ditingkatkan baik melalui kegiatan Peningkatan
Keprofesian Berkelanjutan moda Tatap Muka,Daring (Dalam Jaringan), maupun
Daring Kombinasi.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga modul ini dapat diselesaikan dan
kami mohon masukan, saran, dan kritik dari para pembaca demi penyempurnaan
modul ini dimasa mendatang. Selanjutnya kepada para pembaca kami ucapkan
selamat belajar, semoga mendapatkan hasil yang maksimal. Amin.
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK SEPEDA MOTOR
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI A
PROFESIONAL:
PERAWATAN BERKALA MESIN SEPEDA MOTOR
Penulis:
Drs. Agus Wahyudi, M.Eng., wahyudiagus2@gmail.com, HP: 08125253825
Penelaah:
Drs. Hariyanto, M.Pd., 08123366711
Copyright 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang
Otomotif dan Elektronika
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Isi
Hal.
Kata Sambutan.................................................................................................. iii
Kata Pengantar .................................................................................................. v
Daftar Isi ............................................................................................................ ix
Daftar Gambar................................................................................................... xi
Daftar Tabel..................................................................................................... xiv
Pendahuluan ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Tujuan ...................................................................................................... 4
C. Peta Kompetensi ...................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ......................................................................................... 9
E. Saran Cara Penggunaan Modul ............................................................... 9
Kegiatan Pembelajaran 1: Mekanisme Katup ................................................ 16
A. Tujuan .................................................................................................... 16
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 16
C. Uraian Materi.......................................................................................... 16
D. Aktivitas Pembelajaran ........................................................................... 28
E. Latihan/Tugas ........................................................................................ 29
F. Rangkuman............................................................................................ 30
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.............................................................. 31
H. Kunci Jawaban ....................................................................................... 32
Kegiatan Pembelajaran 2: Sistem Pelumasan ............................................... 33
A. Tujuan .................................................................................................... 33
B. Indikator Pencapaian Kompetensi .......................................................... 33
C. Uraian Materi.......................................................................................... 33
D. Aktivitas Pembelajaran ........................................................................... 55
E. Latihan/Tugas ........................................................................................ 56
F. Rangkuman............................................................................................ 57
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut.............................................................. 58
H. Kunci Jawaban ....................................................................................... 59
Daftar Gambar
Hal.
Gambar 1.1 Konstruksi Mekanisme ................................................................... 17
Gambar 1.2 Mekanisme Katup dengan Poros Cam di Bawah yaitu posisi katup
diletakkan tegak dengan daun katup berada diatas dan terletak disamping
silinder, sedangkan poros cam berada di dekat poros engkol. ........................... 17
Gambar 1.3 Mekanisme KatupOHV................................................................... 18
Gambar 1.4 Mekanisme Katup Satu Poros Cam di Kepala................................ 19
Gambar 1.5 Mekanisme Katup Dua Poros Cam di Kepala................................. 20
Gambar 1.6 Komponen Katup ........................................................................... 21
Gambar 1.7 Poros Cam ..................................................................................... 22
Gambar 1.8 Bagian Utama Poros Cam.............................................................. 22
Gambar 1.9 Penggerak Poros Cam Jenis Rantai............................................... 23
Gambar 1.10 Transioner Manual ....................................................................... 24
Gambar 1.11 Tensioner Tipe Otomatis .............................................................. 25
Gambar 1.12 Tensioner Tipe Semi Otomatis ..................................................... 25
Gambar 1.13 Tanda Piston Pada Posisi Top Kompresi ..................................... 26
Gambar 1.14 Tanda Kompresi pada Sprocket ................................................... 27
Gambar 1.15 Konstruksi Katup yang Disetel...................................................... 27
Gambar 1.16 Menyetel Celah Katup .................................................................. 28
Gambar 2.1 Gesekan Pada Dua Permukaan..................................................... 33
Gambar 2.2 Siklus Tribology.............................................................................. 34
Gambar 2.3 Kontaminan yang Masuk ke Dalam Minyak Lumas ........................ 35
Gambar 2.4 Oli yang Kualitasnya Menurun........................................................ 36
Gambar 2.5 Contoh Interval Suhu Operasional pada Salah Satu Mesin Otomotif
.......................................................................................................................... 37
Gambar 2.6 Minyak Pelumas Sebagai Perapat Antara Ring Piston dan Silinder 37
Gambar 2.7 Ilustrasi Oli yang Murni yang Perlu Additive ................................... 38
Gambar 2.8 Viscositas Minyak Dibandingkan dengan Temperatur .................... 41
Gambar 2.9 Rentang Temperatur Minyak Pelumas ........................................... 41
Gambar 2.10 Kebocoran Minyak Pelumas ke Ruang Bakar .............................. 44
Daftar Tabel
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Soal mengacu pada Higher Order Thinking Skills / HOTS materi pedagogik dan
profesional yang akan dipelajari oleh peserta selama mengikuti Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Lebih lanjut, dalam salah satu butir Nawacita Presiden Joko Widodo adalah
memperkuat pendidikan karakter bangsa dengan melakukan Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM) yang akan diterapkan di seluruh sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara, termasuk di dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu,
Pendidikan karakter perlu digaungkan dan diperkuat menjadi gerakan nasional
pendidikan karakter bangsa melalui program nasional Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) dalam lembaga pendidikan, melalui harmonisasi olah hati (etik),
olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik) dengan
dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat yang merupakan bagian dari GNRM. Bagian-bagian itu tidak boleh
dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita.
Implementasi PPK dalam modul ini lebih ditekankan pada aktivitas pembelajaran
yang berupa pemaduan di dalam kelas berupa penambahan dan pengintensifan
kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengembangan karakter siswa. Dalam
rangka mendukung kebijakan gerakan PPK, modul ini mengintegrasikan lima
nilai utama karakter bangsa, yaitu: religius, nasionalis, mandiri, gotong royong,
dan integritas. Kelima nilai utama tersebut terintegrasi pada kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang ada pada modul. Adapun sub nilai religius antara lain: cinta
damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh
pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan,
antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak,
mencintai lingkungan, melindungi yang kecil dan tersisih. Sedangkan sub nilai
nasionalis meliputi: apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya
bangsa, rela berkorban, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga
lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan
agama. Sub nilai mandiri antara lain: etos kerja (kerja keras), tangguh tahan
banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar
sepanjang hayat. Sub nilai gotong royong antara lain: menghargai, kerja sama,
inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong
menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka modul ini ditulis dalam rangka
memfasilitasi para guru SMK untuk menjadi guru pembelajar sepanjang hayat
dan dapat meningkatkan kompetensi profesionalnya secara berkelanjutan dalam
mengkaji materi perbaikan mesin sepeda motor step 1. Dalam modul ini akan
dibahas konsep dan prosedur perbaikan mesin sepeda motor step 1 disertai
contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari dengan mengimplementasikan
PPK dalam aktivitas pembelajaran, pemanfaatan konteks dalam kehidupan
sehari-hari. Berbagai konsep, prinsip, dan prosedur serta aktivitas belajar dan
latihan ditulis sebagai bentuk pembinaan bagi para guru dan tenaga
kependidikan. Pembinaan ini penting dilakukan untuk mengurangi kesenjangan
antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan
profesional yang disyaratkan. Untuk itu, sudah seharusnya para guru
berkesadaran untuk melakukan upaya dalam meningkatkan keprofesionalannya
secara berkesinambungan dan berkelanjutan.
B. Tujuan
Secara khusus buku modul ini memberikan pedoman atau panduan bagi guru
dan tenaga kependidikan dalam pengembangan keprofesian dalam bidang :
1. Pengembangan diri dalam kompetensi pemeliharaan (perawatan dan
perbaikan) program keahlian teknik otomotif paket keahlian teknik sepeda
motor
2. Secara spesifik pengembangan kompetensi perbaikan mesin sepeda motor
yang meliputi : perbaikan kepala silinder, perbaikan mekanisme katup,
perbaikan blok silinder, perbaikan piston assembly dan perbaikan sistem
pelumasan.
3. Pengembangan diri dalam kompotensi pedagogik dalam materi
pengembangan potensi peserta didik.
4. Integrasi penguatan pendidikan karakter dan pengembangan soal
C. Peta Kompetensi
Kelompok Standar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kom Kompetensi Guru
petensi (SKG)
Perawatan Menelaah secara umum jenis mekanisme katub
berkala mesin Menyetel celah katub
sepeda motor Menelaah secara umum sistem pelumasan
sesuai kebutuhan mesin
Mengganti saringan oli dan oli
Menelaah secara umum sistem pendinginan
Memeriksa kondisi sistem pendingin
A
Memeriksa kinerja tutup radiator
Menelaah prinsip kerja sistem bahan bakar
Menyetel campuran bahan bakar dan udara
pada karburator
Menyetel putaran stasioner mesin sesuai
spesifikasi
Menelaah emisi gas buang.
Mengukur emisi gas buang
Perawatan berkala Menelaah baterai
sis tem kelistrikan Memeriksa sistem lampu penerangan
penerangan & Memeriksa sistem tanda
B
sistem tanda Memeriksa sistem electric starter
sepeda motor Melakukan perbaikan ringan sistem kelistrikan
Kelompok Standar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kom Kompetensi Guru
petensi (SKG)
Perawatan berkala Menelaah secara umum sistem rem
chasis dan sistem Memeriksa minyak rem
pemindah tenaga Menyetel clearance tuas rem
C step 1 Menelaah secara umum prinsip kerja sistem
kopling
Menyetel kerengangan kopling
Mendiskripsikan sistem kemudi dan suspensi
Merawat sistem kemudi dan suspensi
Perawatan berkala Menelaah Roda
chasis dan sistem Menelaah rantai penggerak roda
D pemindah tenaga Menyetel rantai penggerak roda belakang
step 2 Mendiskripsikan secara umum prinsip kerja
transmisi atomatis
Memeriksa komponen sistem transmisi otomatis
Perawatan berkala Mendiskripsikan sistem pengaliran bahan bakar
sistem engine EMS
managemant Mendiskripsikan sistem control kelistrikan
E system sepeda secara umum
motor Memeriksa komponen sistem pengaliran bahan
bakar
Memeriksa komponen sistem pengapian
Perbaikan Mesin Menelaah Konstruksi kepala silinder
Sepeda motor step Mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada
1 kepala silinder
Mendiagnosa kerusakan mekanisme katup
F
Menyekeur katub
Menelaah konstruksi blok silinder
Mendiagnosa kerusakan blok silinder
Memperbaiki kerusakan pada blok silinder
Menelaah konstruksi piston
Kelompok Standar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kom Kompetensi Guru
petensi (SKG)
Mendiagnosa kerusakan piston
Memperbaiki kerusakan pada piston
Menelaah sistem pelumasan
Mendiagnosa kerusakan sistem pelumasan
Memperbaiki kerusakan pada sistem
pelumasan
Perbaikan Mesin Menelaah sistem pendingin
Sepeda motor step Mendiagnosa kerusakan pada sistem pendingin
2 Memperbaiki kerusakan pada sistem pendingin
Menelaah sistem aliran bahan bakar karburator
G Mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada
karburator
Memperbaiki gangguan pada karburator
Menelaah sistem pengapian.
Mendiagnosa kerusakan sistem pengapian
Memperbaiki kerusakan pada sistem pengapian
Perbaikan sistem Menelaah sistem penerangan.
kelistrikan Sepeda Menelaah sistem sinyal (tanda)
motor Mendiagnosa kerusakan pada sistem
penerangan.
Mendiagnosa kerusakan pada sistem sinyal
(tanda)
H Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
sistem penerangan
Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
sistem sinyal (tanda)
Menelaah Sistem Pengisian
Mendiagnosa sistem pengisian
Memperbaiki kerusakan sistem pengisian
Menelaah Sistem starter electric
Kelompok Standar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kom Kompetensi Guru
petensi (SKG)
Mendiagnosa Sistem starter electric
Memperbaiki Sistem starter electric
Perbaikan chasis Menelaah sistem suspensi
dan SPT Sepeda Mendiagnosa kerusakan pada sistem suspensi
motor Memperbaiki kerusakan pada sistem suspensi
Menelaah sistem rem konvensional dan rem
ABS
Mendiagnosa kerusakan rem konvensional (rem
mekanik dan hidrolik)
Mendiagnosa kerusakan rem ABS
I Memperbaiki kerusakan sistem rem
konvensional (rem mekanik dan hidrolik)
Memperbaiki kerusakan sistem rem ABS
Menelaah sistem kopling
Mendiagnosa kerusakan pada sistem kopling
Memperbaiki kerusakan sistem kopling
Menelaah sistem transmisi
Mendiagnosa kerusakan komponen sistem
transmisi
memperbaiki kerusakan transmisi manual
Pemeliharaan EMS Menelaah sistem injeksi bensin
(engine Mendiagnosa kerusakan pada sistem injeksi
J Management bahan bakar bensin
System) sepeda Memperbaiki kerusakan pada sistem injeksi
motor bahan bakar bensin
D. Ruang Lingkup
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut,
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari :
b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi A Perawatan
Berkala Mesin Sepeda Motor, fasilitator memberi kesempatan kepada guru
sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai
dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat
mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat
mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
e. Refleksi
Pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi
berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia
menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang
dinyatakan layak tes akhir.
Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi
peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In
Service Learning 1 (In-1), on the job learning (On), dan In Service Learning 2 (In-
2). Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar
pada alur berikut ini.
a. Pendahuluan
Pada kegatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In
Service Learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk
mempelajari:
Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job
learning.
Pada aktivitas pembelajaran materi pada On, peserta secara aktif menggali
informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan tagihan pada on the job learning.
Modul pembinaan karier guru kelompok kompetensi modul Penilaian Proses dan
Hasil Belajar Kelompok Kompetensi F terdiri dari beberapa kegiatan
Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada Tabel 1.
Kode
No Nama LK Keterangan
LK
1. LK.01. Lakukan pekerjaan menyetel katup secara TM, ON
kelompok dan mandiri sesuai dengan SOP
dan buatlah tiga soal HOT
2. LK.02. Lakukan pemeriksaan sistem pelumasan TM,ON
dengan memperhatikan lingkungan !
- Kapasitas oli
- Saringan oli jika ada
- Kwalitas oli
- Lakukan simulasi penggantian oli
3. LK.03. - Siapkan sepeda motor dengan TM, IN 1
pendinginan air
- Lakukan pemeriksaan sistem pendingin
air dengan menjaga kebersihan
lingkungan
o Kapasitas dan kwalitas air
o Reserfoir
o Tutup radiator
o Radiator
o Thermostat
o Kebocoran
4. LK.04. - Lakukan pembongkaran karburator TM, ON
- Lakukan identifikasi bagian bagian
karburator
- Lakukan penyetelan Idle dengan benar
5. LK.05. Lakukan penyetelan CO secara mandiri TM, IN 1
dengan benar
Keterangan.
TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh
IN1 : Digunakan pada In Service Learning 1
ON : Digunakan pada On The Job Learning.
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah mekanisme katup dan melakukan penyetelan katup sesuai dengan
spesifikasi.
C. Uraian Materi
1. Fungsi
Mekanisme katup hanya terdapat pada jenis motor 4 langkah dimana
berdasarkan konstruksinya terdapat dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup
buang. Fungsi dari mekanisme katup adalah mengatur pemasukan gas baru ke
dalam silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas pembakaran keluar silinder.
2. Konstruksi
Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup yaitu katup masuk dan katup
buang. Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros
yang disebut poros cam (camshaft).
Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan satu atau dua poros cam,
yaitu cam katup masuk dan cam katup buang. Poros cam diputar oleh poros
engkol melalui transmisi roda gigi atau rantai. Poros cam berputar dengan
kecepatan setengah putaran poros engkol. Jadi, diameter roda gigi pada poros
cam adalah dua kali diameter roda gigi pada poros engkol. Oleh karena itu
lintasan pena engkol menjadi setengah kali lintasan poros cam.
Konstruksi mekanisme katup terdiri dari berbagi jenis, antara lain mekanisme
katup dengan poros cam di bawah dekat dengan poros engkol yaitu posisi katup
diletakkan tegak dengan daun katup berada diatas dan terletak di samping
silinder, sedangkan poros cam berada di dekat poros engkol.
Keuntungan
Sedikit bagian-bagian yang bergerak
Kelembaman massa kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
Konstruksi motor menjadi relative lebih rumit karena ada mekanisme poros
penekan katup di dekat poros cam
DOHC adalah sistem poros ganda di kepala silinder. Fungsi DOHC sama dengan
SOHC, bedanya terletak pada banyaknya poros cam tersebut. Pada DOHC
jumlah poros camnya dua, sedangkan pada SOHC hanya satu. Pada tipe ini ada
yang memakai rocker arm ada juga yang tidak ada. katup masuk dan katup
buang dioperasikan tersendiri oleh dua buah cam. Tipe DOHC yang memakai
rocker arm alasannya untuk mempermudah penyetelan kelonggaran katup dan
merubah langkah buka katup.
Keuntungan
Bentuk ruang bakar baik
Susunan katup-katup menguntungkan ( bentuk V )
Kelembaman massa paling kecil, baik untuk putaran tinggi
Kerugian
Konsrtuksi mahal, lebih berat
Penyetelan celah katup lebih sulit
4.1. Katub
Katup adalah salah satu komponen mekanisme katup yang berfungsi membuka
dan saluran, baik saluran masuk (disebut katup masuk) maupun saluran buang
(disebut katup buang).
Valve spring retainer disebut juga ring penahan pegas katup berfungsi untuk
menahan pegas katup.
Valve stem seal disebut juga sil katup yang berfungsi sebagai penahan cairan
minyak pelumas agar tidak masuk kedalam ruang bakar.
Valve spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan kedudukan katup
seperti semula.
Valve spring seat berfungsi sebagai dudukan pegas katup agar posisi pegas
tidak berubah pada saat bekerja.
Keterangan :
1. Bidang buka
2. Bidang tutup
h. Tinggi angkat kam
d. Diameter lingkaran dasar
Penggerak poros kam yang umum digunakan pada sepeda motor adalah
penggerak jenis rantai, seperti terlihat pada gambar di bawah:
Pada rantai penggerak kam dipasang tensioner, yang berfungsi agar rantai tidak
kendor (mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidak mudah lepas dari roda
giginya ketika sedang bekerja. Karena jika kekencangan rantai berubah akan
berpengaruh pada valve timing sehingga akan mempengaruhi efisiensi
volumetric ruang bakar disamping itu juga jika kendor akan menimbulkan suara
berisik (noise).
Pada umumnya tensioner yang digunakan terdiri dari tiga type yaitu:
5. Menyetel katup
Menyetel katup adalah istilah umum yang digunakan untuk pekerjaan melakukan
penyetelan kerenggangan (celah ) antara katup dengan penekan katup. Celah
katup ini akan berubah seiring dengan waktu pemakaian mesin, karena ketika
mesin berkerja bagian-bagian yang bergerak antara lain katup dan
mekanismenya akan mengalami keausan akibat gesekan dengan komponen lain.
Perubahan celah katup ini tentu saja akan mempengaruhi kinerja mesin karena
akan mempengaruhi efisiensi volumetric silinder, sehingga pekerjaan menyetel
katup menjadi sangat penting bagi mesin demi mempertahankan kinerja mesin.
Penyetelan katup dilakukan secara periodic sesuai dengan karakteristik mesin,
adapun langkah-langkah penyetelan katup adalah sebagai berikut:
Pada beberapa type kendaraan ada yang menggunakan tanda pada sprocket
cam shaft untuk memposisikan piston pada posisi top kompresi, yaitu dengan
cara memutar poros engkol searah putaran mesin sampai tanda di sprocket
segaris dengan tanda di rumahnya (pada silinder kepala) seperti terlihat pada
gambar di bawah
Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, alat penyetel katup dan
kunci ring. Penyetelan dilakukan dengan terlebih dahulu mengendorkan mur
pengikat baut penyetel (penekan) katup, menggunakan kunci ring, kemudian
memasang feeler gauge dan memutar sekrup penyetel dengan menggunakan
kunci penyetel. Setelah dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan
kencangkan mur pengikatnya. Penyetelan celah katup tepat apabila saat feeler
gauge ditarik terasa agak seret namun tidak sampai tergores.
D. Aktivitas Pembelajaran
Diskusi Materi
Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas dengan teliti,
kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif
dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan dalam
kelompok. Baca juga buku Panduan Penilaian untuk Pendidikan Menengah
Kejuruan, Kemendikbud. Selanjutnya, perwakilan kelompok bekerjasama
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain
menghargai, memperhatikan dan menanggapinya secara aktif
Lembar Kerja
Setelah mengkaji materi Perawatan Berkala Mesin Sepeda motor Anda dapat
mencoba melakukan kegiatan yang dalam modul ini disajikan dalam lembar
kerja. Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul. Aktivitas
dapat dilakukan secara mandiri atau dapat bekerjasama dalam kelompok
masing-masing serta menyelesaikan aktivitas secara disiplin sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Tugas LK 1
Lakukan pekerjaan menyetel katup secara kelompok dan mandiri sesuai dengan
SOP dan buatlah tiga soal HOT Contoh soal HOT:
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
E. Latihan/Tugas
F. Rangkuman
Kerugian
Konstruksi mahal, lebih berat
Penyetelan celah katup lebih sulit
Poros cam berfungsi sebagai penggerak katup baik secara langsung atau
melalui rosker arm.
Rantai penggerak poros kam yang umum digunakan pada sepeda motor
adalah penggerak jenis rantai, pada pergerakannya rantai penggerak perlu
diberi peralatan tambahan yang berfungsi sebagai penahan kekencangan
rantai agar tidak mudah lepas yaitu yang disebut tensioner, dimana ada
beberapa jenis tensioner antara lain :
Pada bagian umpan balik dan tindak lanjut peserta diklat secara jujur harus
mampu menilai kemampuan diri sendiri seperti yang tertera pada tabel di bawah:
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
H. Kunci Jawaban
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah sistem pelumasan dan melakukan praktek penyetelan pompa oli sesuai
dengan spesifikasi.
C. Uraian Materi
Permukaan logam tidak rata (mulus) jika dilihat dengan pembesaran ratusan kali
dan terdapat banyak asperities penyebab gesekan.
Panas yang timbul akibat gesekan akan terbawa sebagian oleh sirkulasi pelumas
di dalam mesin, sehingga dampak kerusakan akibat overheating akan terhindari.
Apabila tidak ada aditif deterjen dan dispersant di dalam minyak lumas,
kontaminan atau kotoran yang terlarut di minyak lumas jika tidak diproteksi akan
mengakibatkan perubahan komposisi atau ikatan senyawa minyak lumas dan
akan menurunkan kualitas atau performa minyak lumas.
1) Kondisi ekstrem
a. Overheating – panas berlebih (produk oksidasi, penurunan kualitas, dan
lainnya)
b. Overload – beban berlebih (merusak struktur kimia)
2) Kontaminan
a. Eksternal (debu, uap air, udara fuel, dll)
b. Internal (metal keausan, dll)
1.3. Mendinginkan
Panas pada permukaan logam akibat proses pembakaran dan gesekan akan
terbawa sebagian oleh aliran sirkulasi minyak lumas sehingga mesin tidak
overheating.
Bagian mesin yang terserap panasnya antara lain: bearing, piston, valve, dan
chamshaft.
Gambar 2.5 Contoh Interval Suhu Operasional pada Salah Satu Mesin Otomotif
Gambar 2.6 Minyak Pelumas Sebagai Perapat Antara Ring Piston dan Silinder
1) Anti karat
Untuk melindungi motor dari korosi
2) Detergen
Untuk melepas kerak-kerak sisa pembakaran
5) Pengental
Untuk menahan oli menjadi encer akibat suhu yang tinggi
Pelumas jenis ini disebut juga sebagai minyak lumas yang paling banyak
digunakan pada beberapa sektor, antara lain:
Minyak lumas otomotif: untuk mesin bensin dan diesel, roda gigi, transmisi
dan power steering
Minyak lumas marine: Cylinder oil, Trunk piston oil, System oil
Minyak lumas industri: Turbine oil, Hydraulic oil, Compressor oil, Refrigerator
oil, Industrial gear oil, Machine tools oil
Minyak lumas pabrikasi/Metal Working: Cutting oil, Rust prevention oil, Heat
treatment oil, Electricdischarge process oil
Regular-grade lubricating oils: Electric insulation, Process oil, Machine oil,
Flushing oil.
Pelumas semi-padat, biasa disebut gemuk atau grease merupakan campuran zat
pengental dan pelumas. Zat pengental yang biasa digunakan antara lain sabun
logam, lempung, silicon, black-carbon, PTPE (polytetrafluoroethyle). PTPE ini
digunakan apabila sistem pelumasan cair tidak mungkin diterapkan.
oil film yang tebal di atas permukaan logam sehingga memiliki kemampuan untuk
memikul beban yang relative besar, namum pada sisi lain minyak pelumas yang
terlalu tinggi viscositasnya akan mengakibatkan semakin besarnya gesekan
internal pada minyak pelumas sehingga meningkatkan hambatan-hambatan yang
pada akhirnya akan mengurangi tenaga mesin
Indeks Keterangan
SAE 10
Encer sekali, digunakan untuk sistem hidrolis
SAE 20
SAE 30
Umumnya digunakan untuk kendaraan
SAE 40
Digunakan pada mesin yang bekerja pada
SAE 50
temperatur tinggi
namun ada juga yang menggunakan dua batas indeks angka, minyak pelumas
jenis ini disebut dengan multigrade.
Contoh SAE 30W-50 artinya huruf singkatan dari Winter (dingin) jika pada suhu
dingin, indeks angka kekentalan minyak pelumas 30 (encer) tetapi jika suhunya
makin panas indeks angka kekentalan minyak pelumas 50. Sehingga dapat
dilustrasikan seperti gambar dibawah ini:
Dengan kata lain minyak pelumas multigrade mempunyai rentang kerja dengan
temperature yang lebih panjang jika dibandingkan dengan minyak pelumas single
grade.
Indeks Keterangan
SA……..
Tugas ringan, untuk motor daya rendah
SD
SE……..
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
SF
SG…….
Tugas berat, untuk motor daya tinggi
SJ
Indeks Keterangan
CA…….
Tugas ringan, untuk motor daya rendah
CB
CC…….
Tugas biasa, untuk kebanyakan kendaraan
CD
CE........
Tugas berat, untuk motor “ Turbo “
CF
Catatan
Berdasarkan hasil penelitian dari pabrik, maka tiap beberapa tahun sekali akan
muncul oli baru yang lebih baik mutunya, dan huruf ke dua juga akan meningkat.
3) Kotoran
Kotoran-kotoran berupa abu karbon, bercampur dengan minyak pelumas timbul
gumpalan karbon
4.3.3.Informasi
Tiap jenis oli motor yang diproduksi dari pabrik yang berlainan, masa pemakaian
oli motor juga akan berbeda.
Cara kerja :
Oli engkol langsung dengan bahan bakar pada tangki, oli dan bahan bakar ikut
aliran gas ke ruang engkol dan silinder dan melumasi bagian – bagian motor
sebelum campuran tersebut terbakar.
Sifat – sifat :
Sistem pelumasan yang paling sederhana
Pemakaian oli boros, timbul polusi karena oli ikut terbakar
Dipergunakan pada motor 2 Tak kecil
Menggunakan oli khusus 2 Tak yang bersifat mencampur baik dengan bensin
Perbandingan campuran
Prosentase oli 2 – 4% dari bensin per liter ( lihat spesifikasi )
Sistem pelumasan terpisah secara umum dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Cara kerja: Oli dipompakan dari tangki oli oleh sebuah pompa oli menuju saluran
masuk (intake manifold).
b. Sistem pelumasan CCI (crank Case Injection)
Cara kerja : Cara kerja seperti autolube tetapi dengan saluran oli tambahan ke
bantalan poros engkol ( bercabang )
Keuntungan
Pelumasan sesuai untuk setiap tingkat perubahan tingkat kecepatan motor.
Pemakaian oli lebih ekonomis daripada pelumasan campur langsung.
Perbandingan campuran oli dan mesin dapat diatur dengan menyetel
pengatur posisi gas.
Kerugian
Gangguan lebih banyak jika dibanding dengan pelumasan campuran pada
tangki.
Penyetelan yang mengakibatkan kerusakan pada motor.
Jumlah oli dalam tangki oli harus selalu dikontrol sebab jika oli habis motor
masih dapat hidup, tapi motor menjadi rusak karena panas dan gesekan
akibat kekurangan oli.
Sistem pelumasan mesin 2 langkah oil dimasukkan ke dalam pompa oli dan
terbakar dalam proses, oli harus memiliki kandungan sebagai berikut :
Tidak menghasilkan karbon bila oli terbakar, karena oli dibakar, akan
menyisakan karbon setelah pembakaran melekat pada piston, cylinder
head, alur ring piston dan komponen lainnya, dan menimbulkan masalah
pada mesin.
Pelumasan gigi transmisi dilakukan dengan dua cara: mengaduk oli saat gigi-
gigi berputar sehingga oli akan mencapai pada bagian-bagian yang
memerlukan pelumasan seperti gigi transmisi, bearing, kopling dan komponen
lainnya, atau dengan cara menggunakan pompa oli untuk menciptakan
tekanan sehingga oli mencapai bagian-bagian yang memerlukan pelumasan.
Dalam gambar menunjukkan saluran pelumasan dalam sistem pelumasan
menggunakan pompa oli. Oli transmisi sebagaimana, jenis oli lain, harus
memiliki kemampuan menghambat keausan dan menyerap panas untuk
meningkatkan fungsi kopling.
adalah yang paling sederhana, tapi karena oli disiramkan tanpa menggunakan
tekanan untuk menekan oil sampai bagian-bagian terkecil maka sistem ini
jarang dipergunakan pada sepeda motor.
Pelumasan dilakukan dengan satu dari dua cara: Ujung terbesar tangkai
piston dilumasi lebih dulu kemudian oli disalurkan untuk melumasi dinding
silinder bagian dalam dan ujung terkecil batang piston. Di bagian lain (seperti
terlihat pada gambar) jet dipergunakan untuk menyalurkan oli untuk
meningkatkan pelumasan (Jet digunakan pada sepeda motor besar Suzuki).
Sistem penyaringan jenis ini semua oli yang dialirkan oleh pompa oli disaring
dengan saringan oli sebelum disuplai ke berbagai bagian, pada proses ini oli
akan mengalami pembersihan namun akan menimbulkan bahaya apabila
saringan tersumbat. untuk menghindari hal tersebut dibuat lubang untuk
menjaga bila filter tersumbat oli dapat disuplai melalui lubang tersebut tanpa
melalui saringan oli. Penyaringan dengan sistem flow diverter oli yang
dialirkan dari pompa oli disuplai langsung ke berbagai bagian mesin, yang
hanya dilalui oli kemudian oli kembali ke bak oli. Ada sistem lain yaitu
kombinasi dari dua sistem menjadi satu sistem.
Pompa Oli
Pompa oli berfungsi memompa minyak pelumas agar mengalir ke seluruh bagian
(komponen) mesin yang memelukan pelumasan, dimana pompa oli digerakkan
langsung oleh putaran mesin itu sendiri (melalui poros engkol dengan perantara
roda gigi).
Terdapat beberapa jenis pompa oli yang digunakan pada sistem pelumasan
mesin 4 tak, yaitu:
Jenis trachoid
Pada pompa rotari ( trochoid ) rotor luar dan dalam yang berada dalam bodi
pompa memiliki jumlah gigi yang berbeda saling berkaitan secara eksentris.
Sebuah gigi digerakkan oleh gigi penggerak yang ditempatkan di belakang
kopling, memutar rotor dalam yang dihubungkan dengan as penggerak dan
memutar rotor luar.
Oli dalam bak mengalir melalui saringan untuk menyaring kotoran sebelum
dipompakan ke atas oleh pompa oli. Oil yang sudah dipompakan dari pompa
oli. dengan tekanan oli diatur oleh klep kemudian oli dialirkan ke saringan oli
dimana kotoran-kotoran yang lebih lembut disaring.
Oli yang sudah disaring dialirkan ke penampungan oli yang tersedia dalam
crankcase dan kemudian dialirkan untuk melumasi transmisi. kepala silinder
dan crankshaft.
bearing dan gear, dan disalurkan untuk melumasi gigi transmisi dan bagian-
bagian lain.
1) Memeriksa tangki oli dan slang oli terhadap keretakan dan kebocoran
Periksa tangki oli dan berbagai bagian slang oli ( khususnya pada bagian
sambungan ) untuk meyakinkan bahwa tidak ada keretakan dan kebocoran.
D. Aktivitas Pembelajaran
Diskusi Materi
Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas dengan teliti,
kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif
dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan dalam
kelompok. Baca juga buku Panduan Penilaian untuk Pendidikan Menengah
Kejuruan, Kemendikbud. Selanjutnya, perwakilan kelompok bekerjasama
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain
menghargai, memperhatikan dan menanggapinya secara aktif.
Lembar Kerja
Setelah mengkaji materi Perawatan Berkala Mesin Sepeda motor Anda dapat
mencoba melakukan kegiatan yang dalam modul ini disajikan dalam lembar
kerja. Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul. Aktivitas
dapat dilakukan secara mandiri atau dapat bekerjasama dalam kelompok
masing-masing serta menyelesaikan aktivitas secara disiplin sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
LK 2
Lakukan pemeriksaan sistem pelumasan dengan memperhatikan lingkungan !
- Kapasitas oli
- Saringan oli jika ada
- Kwalitas oli
- Lakukan simulasi penggantian oli
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
E. Latihan/Tugas
LK 2
Lakukan pemeriksaan sistem pelumasan dengan memperhatikan lingkungan!
- Kapasitas oli
- Saringan oli jika ada
- Kwalitas oli
- Lakukan simulasi penggantian oli
F. Rangkuman
Pada bagian umpan balik dan tindak lanjut peserta diklat secara jujur harus
mampu menilai kemampuan diri sendiri seperti yang tertera pada tabel di bawah:
No Pernyataan Ya Tidak
H. Kunci Jawaban
4. Pelumasan jenis
a. Autolube : minyak pelumas diinjeksikan ke dalam intake manifold
b. CCI : minyak pelumas diinjeksikan ke dalam intake manifold dan crankcase
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah sistem pendingin sepeda motor dan melakukan praktek perawatan sistem
pendingin.
C. Uraian Materi
Sebagian panas keluar bersama gas bekas dan sebagian lain hilang melalui
pendinginan. Meskipun pendinginan merupakan suatu kerugian jika ditinjau dari
segi pemanfaatan energi, tetapi mesin harus didinginkan untuk menjamin kerja
secara optimal. Selain itu pendinginan juga mutlak diperlukan guna menjaga
kestabilan temperatur kerja motor.
Jika dilihat dari diagram panas, sistem pendingin merupakan suatu bentuk
kerugian energi, lebih dari 32% energi panas hilang akibat pendinginan. Di mana
panas akan diserap oleh fluida pendingin. Panas yang terjadi tidak menyebabkan
perubahan bentuk komponen akibat memuai. Pedinginan dilakukan untuk
mencegah terjadinya kelebihan panas (overheating), pemuaian dan kerusakan
minyak pelumas.
Jadi disini perlunya pendinginan pada motor adalah untuk mengurangi panas
yang diserap oleh bagian-bagian motor sehingga tidak terjadi kerusakan pada
komponen-komponen motor. Dan fungsinya sistem pendinginan juga untuk
memperoleh temperatur kerja motor yang tetap ( 90 0 C).
Jenis pendinginan ini belum efektif untuk proses pendinginan motor, makanya
perlu ada sistem pendinginan lain yang lebih baik dan merata.
Pendinginan luar adalah proses pendinginan yang terjadi dari luar silinder untuk
mengurangi temperatur motor akibat pembakaran dan mecapai serta
mempertahankan temperatur kerja motor. Adapun media pendinginan luar ini
menggunakan hantaran udara dan air sebagai penyerap dan pemindah panas
motor menuju udara luar.
Sirip-sirip pada kepala silinder bisa disebut sebagai penghantar panas dari dalam
mesin. Agar pemindahan panas dari sirip ke udara pendingin berlangsung
dengan baik maka sirip-sirip harus dalam keadaan bersih dan tidak dilapisi
kotoran yang akan mengurangi efek pendinginan. Untuk itu sebaiknya bersihkan
kotoran-kotoran yang menempel pada sirip pendingin tersebut secara berkala.
Gunakan skrap untuk melepas kotoran kotoran yang menempel tersebut. Jika
terdapat karet pada celah-celah sirip pendingin periksa kondisinya apakah karet
tersebut masih baik digunakan, jika sudah rusak ganti dengan yang baru. Karet
tersebut berfungsi untuk meredam getaran mesin akibat sirip-sirip pendingin
tersebut.
Untuk sistem pendinginan udara paksa ini memiliki keuntungan dibanding sistem
pendinginan udara alamiah. Keuntungannya adalah:
Sistem pendinginan udara paksa ini, biasanya dipakai pada sepeda motor atau
mobil yang mesinnya tertutup atau tidak langsung bersinggungan dengan udara
luar langsung mengingat konstruksi sistem pendinginan memungkinkan dan
dirancang khusus untuk pendinginan udara yang letak mesinnya tertutup.
Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan bakar dan udara
dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah
melalui dinding silinder dan ruang bakar. Oleh karena itu di bagian luar dinding
silinder dan ruang bakar dibuat mantel-mantel air (water jacket). Panas yang
diserap oleh air pendingin pada water jacket selanjutnya akan menyebabkan
naiknya temperatur air pendingin tersebut. Apabila air pendingin tersebut tetap
berada pada mantel air, maka air akan cenderung mendidih dan menguap. Hal
tersebut dapat dihindari dengan jalan mengganti air tersebut dengan air yang
masih dingin sedangkan air yang telah panas harus dialirkan keluar dari
mantelnya dengan kata lain harus bersirkulasi. Sirkulasi air tersebut ada dua
macam yaitu sirkulasi alam atau thermo syphon dan sirkulasi dengan tekanan.
Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding sistem pendingin udara
sehingga biaya produksinya lebih mahal. Secara rinci keunggulan sistem
pendingin air antara lain:
2.1. Fungsi
a. Kantong air (water jacket)
Sebagai tempat peredaran air di dalam motor, air pendingin akan dialirkan
ketempat-tempat yang memerlukan pendinginan (blok motor dan kepala silinder).
b. Slang-slang air
Untuk memindahkan air panas dari kantong air ke radiator dan sebaliknya.
c. Radiator
Untuk mendinginkan air pendingin dengan memindahkan panas ke udara luar
(radiasi).
d. Reservoir
Sebagai tempat persediaan air dan untuk meyeimbangkan perbedaan volume air
pendingin akibat panas.
e. Tutup radiator
Untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan
(mengatur tekanan air).
f. Ventilator (kipas)
Untuk mengalirkan udara melalui radiator supaya pendinginan tidak tergantung
pada kecepatan kendaraan.
g. Pompa air
Untuk mempercepat peredaran air pada sistem pendinginan.
h. Termostat
Untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin, saat motor masih dingin
(baru hidup) dan mengatur peredaran/sirkulasi air pendingin.
Bila mesin terlalu panas atau terlalu dingin, maka mesin sepeda motor akan
mengalami bermacam-macam gangguan.
1. Bagian atas piston dapat berubah bentuk apabila suhunya terlalu tinggi
dan kehilangan kekuatannya. Sebagai contoh pada aluminium.
Kekuatannya akan hilang kira-kira sepertiganya pada suhu 300oC bila
dibandingkan pada suhu normal.
2. Gerakan komponen-komponen engine akan terhalang karena ruang
bebas (clearence) semakin kecil disebabkan pemuaian dari komponen
mesin yang menerima panas berlebihan.
3. .Akan timbul tegangan thermal yang dihasilkan oleh panas karena
perubahan suhu dari suatu tempat ketempat lain. Sehingga silinder
menjadi tidak bulat akibat deformasi thermal. Hal ini menyebabkan
ring piston patah dan piston macet.
4. Berpengaruh terhadap thermal resistence bahan pelumas. Jika suhu naik
sampai 250o C pada alur ring piston, pelumas berusaha menjadi karbon
dan ring piston akan macet (Ring stick) sehingga tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Pada suhu 300 o C pelumas cepat berubah
menjadi hitam dan sifat pelumasnya turun, piston akan macet sekalipun
masih mempuyai clereance.
5. T er j ad i n ya p em b aka r a n yang t id ak n or m a l. Mot or b en s in
cendrung untuk knock. Jika knock terjadi suhu naik pada piston dan
terjadi pembakaran dini (Pre Ignition mudah terjadi).
Hidupkan mesin:
1) Buk a t ut up r adiat or sebelum m esin m encapai suhu k erj a.
Perhatikan: Hati-hati membuka tutup radiator sebab kemungkinan udara
pada radiator sudah bertekanan sehingga air dapat tersemprot
keluar bersamaan dengan dibukanya tutup radiator.
2) Perhatikan bahwa pada saat mesin dingin belum terjadi aliran air
radiator.
3) Amati terus aliran air. Jika mesin sudah panas seharusnya terjadi
gerakan air mengalir. Jika tidak berarti thermostatnya tidak bekerja.
Perbaiki atau ganti thermostatnya.
i. Pompa Air
Pom pa air pada sist em pend ing i nan a ir ber f ung si unt uk
Melancarkan peredaran air pendingin dari radiator ke mantel-mantel
pendingin pada blok mesin agar sistem pendinginan efektif dan efisien.
Bekerjanya pompa air adalah oleh putaran mesin.
Prinsip kerja pompa air adalah sewaktu impeler berputar air pada pusat terhisap
dan terlempar ke arah luar oleh gaya sentrifugal pada keliling impeler, air
disalurkan ke saluran-saluran buang / keluar menuju mantel-mantel air dalam
blok silinder dengan tekanan kurang lebih 5 Kpa dengan hasil pemompaan 100-
300 l/menit.
Bekerja dan tidaknya pompa air dapat dilihat dari aliran air pada radiator.
Caranya:
- Buka tutup radiator
- Hidupkan mesin
- Perhatikan apakah ada gerakan aliran air dalam radiator. Jika ada
gerakan aliran air dalarn radiator berarti pompa air bekerja. Jika putaran
mesin dipercepat seharusnya aliran air tersebut semakin deras.
j. Radiator
Komponen sistem pendingin air sistem tekan yang lain adalah radiator, radiator
adalah komponen yang berfungsi untuk memindahkan panas air pendingin dari
sistem menuju udara luar.
Radiator terbuat dari bahan alumunium dan plastic, yang mana memiliki
kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Radiator alumunium memiliki kelebihan kalau terjadi kebocoran bisa disolder, tapi
kerugiannya adalah bobotnya berat, sedang radiator dengan bahan plastic lebih
ringan, tetapi bila ada kerusakan harus memerlukan alat dan keahlihan khusus
untuk memperbaiki.
Susunan kisi-kisi radiator ada yang biasa sebaris ada yang bergeser. Untuk yang
biasa mudah bila ingin membersihkan, sedang yang tergeser susah untuk
membersihkannya.
Ditinjau dari arah aliran radiator, terdiri dari arah aliran horizontal dan arah aliran
vertical, arah aliran horizontal menjamin air pendingin lebih lama berada dalam
radiator, sehingga pemindahan panas air pendingin lebih baik dibanding yang
horizontal.
k. Tutup radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menutup radiator dan menaikkan dan mengatur
tekanan air pendingin dalam sistem.
Pada tutup radiator terdiri dari dua katup, yaitu katup pelepas dan katup
tekan,Katup tekan pada radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan air dalam
sistem pendingin agar titik didihnya naik. Temperatur air pendingin sangat
tergantung pada tekanan air, semakin tinggi tekanan air, semakin tinggi pula titik
didihnya. Hal ini dipakai pada sistem pendingin agar air pendingin tidak meletus
pada tekanan udara normal, demi keselamatan.
Sedangkan katup pelepas berfungsi untuk mengurangi titik didih air dalam sistem
pendingin motor, dengan cara membuka dan mengalirkan uap air yang panas
dari radiator menuju reservoir.
Katup isap radiator berfungsi untuk memasukkan udara dan air pendingin dari
reservoir menuju radiator, agar jumlah air dan tekanan udaranya tetap stabil,
sehingga radiator tidak kekurangan air pendingin. Adapun reservoir berfungsi
untuk menampung air pendingin.
l. Ventilator (Kipas)
Kipas radiator sangat penting artinya bagi sistem pendinginan air se b a b
pada kondisi di mana mesin bekerja pada beban berat
Pasang pengetes dan beri tekanan sesuai dengan yang tertulis pada tutup
radiator.
Dilarang memberi tekanan yang melebihi dari yang tertulis pada tutup radiator.
Katup-katup
Pasang pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor yang
kedalamannya sesuai dengan tutup radiator.
Beri tekanan pada tutup sampai katup pelepas mulai membuka. Bandingkan
tekanan dengan yang tertulis pada tutup. Tunggu beberapa detik, tekanan tidak
boleh turun cepat.
D. Aktivitas Pembelajaran
Diskusi Materi
Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas dengan teliti,
kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif
dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan dalam
kelompok. Baca juga buku Panduan Penilaian untuk Pendidikan Menengah
Kejuruan, Kemendikbud. Selanjutnya, perwakilan kelompok bekerjasama
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain
menghargai, memperhatikan dan menanggapinya secara aktif.
Lembar Kerja
Setelah mengkaji materi Perawatan Berkala Mesin Sepeda motor Anda dapat
mencoba melakukan kegiatan yang dalam modul ini disajikan dalam lembar
kerja. Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul. Aktivitas
dapat dilakukan secara mandiri atau dapat bekerjasama dalam kelompok
masing-masing serta menyelesaikan aktivitas secara disiplin sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
LK 3 :
1. Siapkan sepeda motor dengan pendinginan air
2. Lakukan pemeriksaan sistem pendingin air dengan menjaga kebersihan
lingkungan
Kapasitas dan kwalitas air
Reserfoir
Tutup radiator
Radiator
Thermostat
Kebocoran
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh
E. Latihan/Tugas
F. Rangkuman
e. Tutup radiator
Untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan
(mengatur tekanan air)
f. Ventilator ( kipas )
Untuk mengalirkan udara melalui radiator supaya pendinginan tidak tergantung
pada kecepatan kendaraan
g. Pompa air
Untuk mempercepat peredaran air pada sistem pendinginan
h. Termostat
Untuk mempercepat temperatur kerja air pendingin, saat motor masih dingin
(baru hidup )dan mengatur peredaran/sirkulasi air pendingin.
Pada bagian umpan balik dan tindak lanjut peserta diklat secara jujur harus
mampu menilai kemampuan diri sendiri seperti yang tertera pada tabel di bawah:
No Pernyataan Ya Tidak
H. Kunci Jawaban
1. Fungsi sistem pendingin pada motor adalah untuk mengurangi panas motor
dan mencapai serta mengatur temperature kerja motor
2. Dua jenis sistem pendingin udara adalah, sistem pendingin udara alamiah
dan sistem pendingin udara paksa
3. Dua jenis sistem pendingin air adalah, sistem pendingin air alamiah dan
sistem pendingin air sirkulasi pompa
4. Fungsi pompa adalah untuk menghisap dan menekan air pendingin pada
sistem agar peredarannya lebih cepat
5. Karet pada sirip pendingin adalah untuk meredam getaran pada sirip-sirip
agar getarannya tidak besar
6. Sirip pendingin udara adalah untuk melebarkan permukaan panas dari motor
7. Termostat berfungsi untuk mempercepat temperature kerja motor dan
mengatur peredaran air pendingin
8. Katup pelepas tutup radiator berfungsi untuk menyalurkan uap panas air
pendingin dari radiator ke reservoir
9. Fungsi katup isap tutup radiator untuk memasukkan uap air dari reservoir
menuju radiator agar sistem pendingin tidak kekurangan air
10. Fungsi tutup radiator disamping menutup juga untuk menaikkan tekanan air
pada sistem pendingin motor agar titik didihnya meningkat
Kegiatan Pembelajaran 4:
Sistem Bahan Bakar Karburator
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah sistem bahan bakar dan karburator serta melakukan praktek perbaikan
berkala, penyetelan karburator sesuai dengan spesifikasi
C. Uraian Materi
Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda mesin berfungsi untuk
menyediakan bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar
dan udara dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan
campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai
kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan penyaluran bahan
bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan
bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran
bahan bakar dengan tekanan.
Tangki bahan
bakar
Kran bahan
bakar
saringan
bahan bakar
karburator
Ruang bakar
mesin
Bagian utama dari tutup tangki adalah : saringan (filter) dan katup (Check valve)
Tipe tutup tangki
2) Tipe normal : digunakan pada sepeda motor dengan kapasitas silinder kecil
3) Tipe check valve (dengan check ball) : digunakan pada sepeda motor
kapasitas silinder besar.
Jika pada posisi normal (tegak) : Lubang udara terbuka sehingga udara dapat
bersirkulasi karena ruang dalam tangki dan udara luar terhubung.
Jika posisi miring atau terbalik : bola akan menutup saluran udara karena
gaya gravitasi untuk menghindari bahan bakar tumpah keluar.
Gambar 4.11 Kran Bahan Bakar Tipe Mekanis (a) Flat Seal: (b) Coned Seal
2) Tipe vakum
Tipe vakum adalah tipe otomatis yang akan terbuka jika mesin hidup dan
tertutup ketika mesin mati. Kran tipe vakum mempunyai diafragma yang
dapat digerakkan oleh hisapan dari mesin.
Pada saat mesin hidup, diafragma menerima hisapan dan membuka jalur
bensin, dan pada saat mesin mati akan menutup jalur bensin (OFF).
3. Sistem Karburator
Q = A . V= Konstan
Dimana:
Q = Debit aliran (m³/detik)
A = Luas penampang tabung (m²)
V = Kecepatan aliran (m/detik)
Prinsip hukum di atas tersebut dipakai untuk mengalirkan bensin dari ruang
pelampung karburator dengan memperkecil suatu diameter dalam
karburator. Pengecilan diameter atau penyempitan saluran ini disebut dengan
venturi.
B e r d a s a r k a n g a m b a r d i b a w a h m a k a d a p a t d i a m b i l kesimpulan
bahwa bensin akan terhisap dan keluar melalui ventur i dalam bentuk
butiran-but iran kecil karena saat itu kecepatan udara dalam venturi
lebih tinggi namum tekanannya lebih rendah dibanding dalam ruang bensin
yang berada di bagian bawahnya.
Kabel
gas
Lubang
udara
Gambar 4.13 Prinsip Pengabutan
Di dalam mesin, pada saat langkah hisap, piston akan bergerak menuju
Titik Mati Atas (TMA) dan menimbulkan tekanan rendah atau vakum.
Dengan terjadinya tekanan antara ruang silinder dan udara (tekanan udara
luar lebih tinggi) maka udara mengalir masuk ke dalam silinder.
Perbedaan tekanan merupakan dasar kerja suatu karburator, yaitu
dengan membuat venturi seperti gambar di atas. Semakin cepat udara
mengalir pada saluran venturi, maka tekanan akan semakin rendah dan
kejadian ini dimanfaatkan untuk menghisap bahan bakar.
terdapat lebih dari 14,7 prosentase udara. Sedangkan jika kurang dari
angka tersebut disebut campuran kaya/gemuk.
Seperti penjelasan sebelumnya campuran bahan bakar dan udara yang ideal
adalah 1:15, yaitu satu bagian bahan bakar (berat) dan 15 bagian udara.
Pengertian ideal dalam hal ini adalah satu bagian bahan bakar akan terbakar
habis dengan 15 bagian udara (dengan kadar oxigen ± 21 %).
Campuran yang kaya (1 :<15) akan menimbulkan polusi dan campuran yang
miskin (1:>15) akan mengakibatkan mesin menjadi panas. Untuk dapat
“mengabutkan” bahan bakar, diperlukan tambahan udara bahan bakar.
Pada saat tabung ditekan atau dipompa, tekanan cairan dalam tabung meningkat
lebih tinggi dibanding tekanan diujung nosel penyemprot, akibatnya cairan akan
mengalir dari dalam tabung menuju udara luar lewat nosel. Prinsip ini digunakan
pada sistem Injeksi
2) Putaran Menengah
Pengertian putaran menengah adalah engine berputar kira-kira setengah dari
putaran maksimum engine dan posisi pilot valve (juga posisi gas tangan) berada
pada setengah lintasan maksimumnya. Pada kondisi ini venturi yang terbentuk
juga kira-kira setengah dari venturi maksimum.
Dalam keadaan ini, udara akan mengalir melalui saluran venturi dan saluran
udara idle (slow air bleed). Jarum skep terangkat mengikuti gerakan piston valve,
maka bahan bakar akan mengalir dari saluran utama (main jet) dan juga dari
saluran idle (slow jet). Jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran utama akan
diatur oleh jarum skep yang berbentuk tirus, yaitu sesuai dengan celah yang ada
antara saluran utama dan jarum skep. Oleh sebab itu, penempatan klip (pengikat
jarum skep) sangat menentukan dalam hal ini (jumlah posisi klip umumnya
berkisar 3-5 buah).
Saat menutup gas dari putaran menengah / tinggi tidak terdengar suara
tembakan dari knalpot
Bagian-bagian :
1. Nosel Utama 7. Saluran udara idle
2. Jet utama 8. Jarum
3. Sekrup penyetel udara 9. Kabel gas
4. Katup cuk 10. Jet idle
5. Jet udara system utama 11. Katup Gas(torak gas)
6. Lubang idle 12. Pegas pengembali
1) Sistem Pelampung
Berfungsi untuk menstabilkan tinggi permukaan bensin pada ruang pelampung
2) Sistem utama
Berfungsi Mengatur jumlah campuran pada beban menengah sampai beban
penuh.
Tuas cuk
Jarum sistem
cuk
Lubang
penambahan
Catatan :
Vakum yang konstan pada celah juga merupakan kecepatan udara yang
konstan.Maka luas penampang celah berhubungan langsung dengan jumlah
aliran udara. Dengan demikian, perbandingan campuran dapat diatur secara
mudah lewat bentuk tirus pada jarum torak pengatur.
5) Sistem Pengaya
Berfungsi Memperkaya campuran
Campuran normal
Throttle
AS
Valve Coasting
Mesin Enricher
TER
BUKA
Bahan Bakar
dan Udara Udara
Bahan PA
bakar
J
PJ
Campuran Kaya
Throttle
Valve Coasting AS
Mesin Enricher
TER
TUTUP
Bahan bakar
dan udara Udara
Bahan PA
bakar
J
PJ
Banjir /overflow
Karburator banjir/overflow karena disebabkan kapasitas bensin dalam rumah
pelampung terlalu banyak penyebabnya adalah ketinggian permukaan bensin
melebihi ketinggian pipa over flow. Dan jika sepeda motor tetap dijalankan, maka
akan terjadi percampuran gemuk/terlalu banyak bensin hal ini akan menimbulkan
masalah. Penyebabnya adalah, pelampung bocor, salah dalam penyetetan
ketinggian lidah pelampung, atau ada kotoran yang menyumbat jarum
pelampung, sehingga bensin terus mengalir.
Luruskan fuel level guege pada bodi karburator, buat penguras, dan lihat
prmukaan bensin pada “fuel level guage”
3) Penyetelan langsam/idle
a) Setel gerak bebas handel gas dengan kelonggaran 3-7 mm.
b) Setel buat seletan angin/air screw sesuai spesifikasi.
c) Hidupkan mesin untuk pemanasan- pasangkan engine tachometer.
d) Setel baut putaran langsam sedikit lebih tinggi dari spesifikasi (tambahkan
100rpm)
e) Putar baut setelan angin/ air screw kedalam atau keluar ¼ hinga ½ dan
dengarkan perubahan putaran mesin, jika tidak aka nada perubahan, setel
sesuai spesifikasi seperti pada langka b)
f) Setel putaran langsam sesuai spesifikasi.
g) Dan yang terakhir, periksa kembali putaran mesin dengan membuka gas
secara perlahan – lahan dua atau tiga kali
Instruksi kerja
1. Sekrup penyetel campuran idle disetel jika telah mengalami pembongkaran
2. Untuk memperoleh hasil penyetelan yang baik, mesin harus dalam keadaan
panas kerja
3. Gunakan tachometer untuk memperoleh putaran yang diinginkan
Keselamatan kerja
Jangan mengencangkan atau memutar sekrup pengikat atau sekrup penyetel
dengan terlalu keras, karena akan merusak kedudukannya.
Bila kedudukan skrup penyetel rusak maka harus ganti karburator LENGKAP.
D. Aktivitas Pembelajaran
Diskusi Materi
Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas dengan teliti,
kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif
dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan dalam
kelompok. Baca juga buku Panduan Penilaian untuk Pendidikan Menengah
Kejuruan, Kemendikbud. Selanjutnya, perwakilan kelompok bekerjasama
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain
menghargai, memperhatikan dan menanggapinya secara aktif.
Lembar Kerja
Setelah mengkaji materi Perawatan Berkala Mesin Sepeda motor Anda dapat
mencoba melakukan kegiatan yang dalam modul ini disajikan dalam lembar
kerja. Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul. Aktivitas
dapat dilakukan secara mandiri atau dapat bekerjasama dalam kelompok
masing-masing serta menyelesaikan aktivitas secara disiplin sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
LK 4 :
- Lakukan pembongkaran karburator
- Lakukan identifikasi bagian bagian karburator
- Lakukan penyetelan Idle dengan benar
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh
E. Latihan/Tugas
F. Rangkuman
1. Sistem aliran bahan bakar bensin berfungsi untuk mengalirkan bensin dari
tangki menuju ruang bakar agar motor dapat hidup, disamping itu juga
berperan dalam mengatur jumlah campuran bahan bakar
3. Konstruksi sistem pengaliran bahan bakar bensin ada dua macam, yaitu
sistem pengaliran kran Mekanis (menggunakan kran manual)
sistem pengaliran kran Otomatis (menggunakan kran vakum)
Tipe normal : digunakan pada sepeda motor dengan kapasitas silinder kecil
Tipe check valve (dengan check ball) : digunakan pada sepeda motor
kapasitas silinder besar.
b. Filler tube
Adalah salah bagian dari konstruksi tangki yang berfungsi menjaga
melimpahnya bensin pada saat ada goncangan (jika kondisi panas, bensin
akan memuai).
9. Pada Karburator terdiri dari beberapa sistem yang mempunyai fungsi sendiri-
sendiri tapi merupakan suatu kesatuan yaitu:
Start system
Sistem yang bekerja ketika mesin dalam pertama kali dihidupkan (mesin dalam
kondisi dingin)
Pilot system
Sistem yang berkerja ketika mesin berputar stasioner (tanpa beban)
Main system
Sistem yang berkerja ketika mesin pada putaran menengah sampai tinggi (beban
menengah sampai tinggi)
Float system
Sistem yang berfungsi menstabilkan ketinggian permukaan bahan bakar pada
ruang pelampung
Pada bagian umpan balik dan tindak lanjut peserta diklat secara jujur harus
mampu menilai kemampuan diri sendiri seperti yang tertera pada tabel di bawah:
No Pernyataan Ya Tidak
H. Kunci Jawaban
1. Sistem aliran bahan bakar bensin berfungsi untuk mengalirkan bensin dari
tangki menuju ruang bakar agar motor dapat hidup, disamping itu juga
berperan dalam mengatur jumlah campuran bahan bakar
3. Konstruksi sistem pengaliran bahan bakar bensin ada dua macam, yaitu
sistem pengaliran kran Mekanis (menggunakan kran manual)
sistem pengaliran kran Otomatis (menggunakan kran vakum)
4. Komponen utama sistem bahan bakar adalah tangki, keran bahan bakar,
filler tube dan karburator.
A. Tujuan
Melalui belajar mandiri dan diskusi kelompok peserta diklat mampu melakukan
telaah emisi gas buang dan dampak yang diakibatkan serta melakukan praktek
pengukuran emisi gas buang kendaraan
C. Uraian Materi
Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin
pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui
sistem pembuangan mesin.
Menurut penelitian yang ada, selain bahan bakar fosil yang menyebabkan
pencemaran paling tinggi (SO2), batubara juga menghasilkan karbon dioksida
terbanyak. Jika kita membakar 1 ton batubara akan mengkasilkan sekitar 2,5 ton
karbon dioksida.
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh
awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk
dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca
diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan
malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang
dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa
senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas
tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya kadar gas rumah kaca (CO2,
CH4, dll) di udara. Gas-gas tersebut menyerap sinar matahari yang dipantulkan
oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat
mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Tetapi pada kenyataannya udara tidak hanya mengandung Oksigen (O2), ada
gas-gas lain yang ikut terbakar pada saat proses pencampuran dan pembakaran
di dalam ruang bakar, sehingga secara kimia dapat dituliskan sebagai berikut:
Dalam hal ini Zat – zat yang beracun adalah Carbon Monoxide (CO),
Hydrocarbon (HC), Nitrogen Oxide (NOx), Sulphur Oxide (SOx), Plumbum Oxide
(PbOx), Namun demikian hanya gas-gas CO2 , CO, HC dan O2 yang perlu
dianalisa, karena gas-gas ini sangat berpengaruh dalam mendiagnosa kerja
mesin.
1. Carbon Monoxide (CO) adalah gas yang sangat beracun yang terbentuk
karena terjadinya pembakaran yang tidak sempurna, misalnya campuran
bahan bakar dan udara terlalu kaya (lebih banyak bahan bakar dibanding
udara), sehingga kekurangan udara (O2) untuk mengikat Carbon, akibatnya
CO menjadi tinggi. Besar kecilnya CO diukur dalam satuan prosen (%).
Penyebab umum timbulnya gas CO tinggi adalah: filter udara kotor,
penyetelan karburator yang kurang pas atau karburator dalam keadaan
choke.
2. Hydrocarbon (HC) adalah gas beracun lainnya yang diukur dengan satuan
PPM (Part Per Million) yang timbul akibat adanya pembakaran yang tidak
sempurna karena system pengapian yang tidak bagus atau juga bisa
disebabkan karena adanya tekanan kompresi yang lemah.
3. Carbon dioksida (CO2) dan Oksigen (O2). Indikasi adanya kedua gas ini tidak
bisa di hindari karena setiap pembakaran yang memerlukan oksigen (O2) pasti
akan menimbulkan gas bekas pembakaran yang disebut carbon dioksida
Gas buang dari motor terdiri dari asap knalpot motor, gas buang dari selang
pernapasan crankcase, dan uap bensin dari selang pernafasan tangki dan
karburator.
1) CO
Gas CO dihasilkan dari pembakaran yang tidak
Sempurna yang diakibatkan kurangnya campuran udara, seperti terlihat dalam
reaksi kimia berikut ini :
2C + O2 (oxygen) – 2CO
tetapi jika campuran udara tercukupi, dan terjadi proses pembakaran yang
sempurna maka menghasilkan CO2 seperti dibawah ini :
C (carbon) + O2 – CO2
Dengan demikian pelepasan gas CO dan CO2 dari mesin mempunyai hubungan
yang erat dengan ratio perbandingan udara dan bensin (yang masuk ke mesin)
diperhatikan pada gambar 5.1 secara jelas dapat disimpulkan gas CO sangat
dipengaruhi oleh perbandingan bahan bakar dan udara sehingga kadar CO
dapat dikurangi dengan menambah jumlah udara yang diperlukan dalam
pembakaran. Tetapi jika udara terlalu kurus, maka akan terjadi kegagalan
pembakaran yang akan menaikkan HC, dan tenaga mesin menjadi drop.
2) HC
HC singkatan dari hydrogen dan carbon, ketika terjadi pembakaran sempurna C
menjadi CO2 dan H2 (hydrogen) menjadi H2O (air tapi dalam hal ini air akan
menguap).
2H2 + O2 2H2O
HC dihasilkan dari pipa exhaust sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna
karena kekurangan bahan bakar. Secara umum dapat disebabkan oleh 3 kasus.
Api yang dihasilkan Busi pada ruang pembakaran bergerak sangat cepat
sekali, tetapi suhu disekitar dinding ruang pembakaran rendah, sehingga
terjadi kegagalan pembakaran. Daerah tempat terjadinya kegagalan
pembakaran disebut dengan “quenching zone”. Dan campuran udara dan
bahan bakar yang tidak terbakar dari “quenching zone” tadi didorong keluar
oleh piston ke knalpot.
Saat jarum skep kembali menutup dari posisi terbuka, (deselerasi) sedangkan
putaran mesin masih tinggi terjadi hisapan bahan bakar secara besar-
besaran, campuran menjadi sangat kaya dan banyak bahan bakar yang tidak
terbakar dan terbuang.
Langkah overlaping yang terlalu panjang sehingga mengakibatkan
terbuangnya gas segar ke lubang buang. (terjadi khususnya pada putaran
rendah).
3) NOx
NOx adalah singkatan dari campuran nitrogen dan oxygen gas yang biasa
dihasilkan dari pembakaran pada temperatur tinggi. Ada perbedaan tipe
tergantung dari proses pengikatnya dengan oxygen (oksidasi) jika NOx (Nitrogen
oxide) dihasilkan oleh reaksi berikut ini :
N2 + O2 2NO
2NO + O2 2NO2
Kebanyakan dari NOx yang dihasilkan dari reaksi penggabungan antara NO dan
NO2. Pada temperature tinggi
Hal ini menjadi dasar untuk menekan kadar emisi CO dan HC, sehingga ukuran
untuk menguranginya cukup sulit. Tetapi umumnya metode yang digunakan telah
dijelaskan diatas.
Peralatan :
1. Obeng Plus
2. Obeng Minus
3. Engine tachometer
4. Multi gas analyser tester
Bahan :
1. Motor/ mesin hidup
2. Bensin
3. Kain lap
Langkah Kerja :
Panaskan mesin sampai mencapai temperatur kerja ± 80o C.
Pasang engine tachometer
Lepaskan baut pada pipa knalpot dan pasangkan alat perlengkapan pengukur
CO (CO tester)
Lakukan Kalibrasi CO tester (sesuai dengan buku manual)
Hidupkan mesin dan setel pada putaran idle (putaran stasioner)
Masukkan sampling probe pada knalpot dan periksa kadar CO pada display
CO tester.
Putar sekrup penyetel campuran idle sampai mencapai kadar CO standard
yang di ijinkan.
Karena adanya perubahan setelan sekrup penyetel campuran idle maka
putaran stasioner akan berubah, maka setel kembali sekrup peneyel putaran
(sekrup RPM) sampai mencapai putaran idle sesuai spesifikasi.
Lakukan langkah penyetelan CO dua atu tiga kali sampai mendapatkan kadar
CO sesuai dengan spesifikasi dan pastikan putaran stasioner tidak ada
perubahan.
Keselamatan Kerja :
Pastikan selama pengukuran berlangsung tidak ada slang probe yang tersumbat
atau terjepit.
Ruang pemeriksaan harus mempunyai system ventilasi udara yang baik.
Gambar Kerja :
Gambar kerja sesuai dengan gambar pada langkah kerja.
D. Aktivitas Pembelajaran
Diskusi Materi
Pada saat mempelajari materi, baca uraian materi sampai tuntas dengan teliti,
kritis, dan rasa ingin tahu yang tinggi dan buatlah rangkuman dengan kreatif
dalam bentuk peta pikiran (mindmap) secara mandiri kemudian diskusikan dalam
kelompok. Baca juga buku Panduan Penilaian untuk Pendidikan Menengah
Kejuruan, Kemendikbud. Selanjutnya, perwakilan kelompok bekerjasama
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan anggota kelompok lain
menghargai, memperhatikan dan menanggapinya secara aktif.
Lembar Kerja
Setelah mengkaji materi Perawatan Berkala Mesin Sepeda motor Anda dapat
mencoba melakukan kegiatan yang dalam modul ini disajikan dalam lembar
kerja. Pastikan Anda sudah menguasai seluruh materi dalam modul. Aktivitas
dapat dilakukan secara mandiri atau dapat bekerjasama dalam kelompok
masing-masing serta menyelesaikan aktivitas secara disiplin sesuai dengan
waktu yang ditentukan
LK 5 :
- Lakukan penyetelan CO secara mandiri dengan benar
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah diperoleh
E. Latihan/Tugas
4. Secara Normal energi panas dari sinar matahari diserap bumi sebesar….
a. 25%
b. 15%
c. 45%
d. 5%
7. Di bawah ini adalah gas yang perlu di analisa dalam memerlukan performa
mesin kecuali….
a. CO
b. CO2
c. PBOx
d. HC
8. Jika campuran bahan bakar kaya maka gas buang benyak menghasilkan
gas….
a. CO
b. CO2
c. PBOx
d. HC
9. Jika sistem pengapian tidak sempurna, maka emisi gas buang banyak
menghasilkan….
a. CO
b. CO2
c. PBOx
d. HC
10. Emisi gas buang yang diukur dalam susunan PPM (Past Per Milloni)
adalah….
a. CO
b. CO2
c. NOx
d. HC
F. Rangkuman
Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin
pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui
sistem pembuangan mesin
Pada bagian umpan balik dan tindak lanjut peserta diklat secara jujur harus
mampu menilai kemampuan diri sendiri seperti yang tertera pada tabel di bawah:
No Pernyataan Ya Tidak
H. Kunci Jawaban
1. A. SO2
2. C. CO2
3. A. NOx
4. C. 45%
5. C. Efek rumah kaca menimbulkan pemanasan global
6. B. CO2 + H2O
7. D. HC
8. A. CO
9. D. HC
10. D. HC
Bentuk Soal
No SKG Materi IPK
(PG / Uraian)
1 Perawatan Berkala Menelaah secara umum
Mesin Sepeda Mekanisme Katup jenis mekanisme katup
Motor Menyetel celah katub
Menelaah secara umum
sistem pelumasan
Sistem pelumasan sesuai kebutuhan mesin
Mengganti saringan oli
dan oli
Menelaah secara umum
sistem pendinginan
Memeriksa kondisi
Sistem Pendinginan
sistem pendingin
Memeriksa kinerja tutup
radiator
Menelaah prinsip kerja
sistem bahan bakar
Menyetel campuran
Sistem Bahan bahan bakar dan udara
Bakar Karburator pada karburator
Menyetel putaran
stasioner mesin sesuai
spesifikasi
Menelaah Emisi Gas
buang
Emisi Gas Buang Mengukur emisi gas
buang kendaraan
sepeda motor
b. Konstruksi
Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
berkaitan dengan materi yang ditanyakan.
Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua jawaban salah",
atau "Semua jawaban benar".
Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan
besar kecilnya nilai angka tersebut, dan pilihan jawaban berbentuk angka
yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis.
Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
Butir materi soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
c. Bahasa
Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia.
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian. Letakkan kata tersebut pada pokok soal.
b. Konstruksi
Rumusan kalimat soal harus menggunakan kata tanya/ perintah yang menuntut
jawaban terurai.
Buatkan petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal
Buatlah pedoman penskoran segera setelah soal disusun dengan pendekatan
skor 1 benar dan salah 0.
Hal-hal yang menyertai soal: tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya
harus disajikan dengan jelas dan terbaca.
c. Bahasa
Butir soal menggunakan kalimat yang sederhana dan komunikatif
Butir soal tidak mengandung kata yang dapat menyinggung perasaan siswa
Butir soal tidak menggunakan kata yang menimbulkan penafsiran ganda
Kartu Soal
Paket Keahlian :
Kelompok Kompetensi :
Nama Penyusun :
Materi
Indikator
Evaluasi
Penutup
Semoga pembahasan di dalam modul ini sesuai dengan kebutuhan guru dan
tenaga kependidikan di SMK, khususnya terkait pengembangan profesionalisme
di bidang Teknik Kendaraan Ringan. Modul ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan belajar mandiri yang dapat mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi guru.
Penyusun dengan jujur menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna.
Karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan dari
semua pihak.
Akhir kata, semoga modul ini bermanfaat bagi penyusun, pembaca dan bangsa
Indonesia, amin.
Daftar Pustaka
Technical Service Division, 2012. PT. Astra Honda Motor - Astra Honda Training
Centre – Technical Training Dept.
Glosarium
Rocker arm adalah salah satu komponen mekanisme katup yang berfungsi
menekan batang katup
Trochoid adalah jenis pompa minyak pelumas jenis roda gigi yang bekerja
dengan cara berputar pada porosnya
PAIR atau Pulse Secondary Air injection adalah sistem yang dibuat untuk
mengurangi kadar CO dan HC pada gas buang dengan cara menginjeksikan
udara segar ke saluran buang (exhaust)
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK SEPEDA MOTOR
TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DAN PENGEMBANGAN SOAL
KELOMPOK KOMPETENSI A
PEDAGOGIK:
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Penulis:
Drs. Hari Amanto, M.Pd, No HP : 081334528524
Penelaah:
Dr. Sihkabudin, M.Pd.
Penyunting:
Dr. Agung Suprihatin, S.Pd, M.Si, No HP: 08125200594
Copyright © 2017
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar Isi
Hal
Daftar Isi ............................................................................................................ iii
Daftar Gambar.................................................................................................... v
Pendahuluan ...................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................... 2
C. Peta Kompetensi.................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ....................................................................................... 3
E. Cara Penggunaan Modul........................................................................ 4
Kegiatan Pembelajaran 1 Karakteristik Peserta Didik................................... 11
A. Tujuan .................................................................................................. 11
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................ 11
C. Uraian Materi........................................................................................ 11
D. Aktivitas Pembelajaran......................................................................... 22
E. Latihan/Tugas/Kasus............................................................................ 23
F. Rangkuman.......................................................................................... 25
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................ 25
Kegiatan Pembelajaran 2 Potensi Peserta Didik ........................................... 27
A. Tujuan .................................................................................................. 27
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................ 27
C. Uraian Materi........................................................................................ 27
D. Aktivitas Pembelajaran......................................................................... 41
E. Latihan/Tugas/Kasus............................................................................ 46
F. Rangkuman.......................................................................................... 48
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................ 48
Kegiatan Pembelajaran 3 Bekal Ajar Awal Peserta Didik.............................. 51
A. Tujuan .................................................................................................. 51
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ........................................................ 51
C. Uraian Materi........................................................................................ 51
D. Aktivitas Pembelajaran......................................................................... 59
Daftar Gambar
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Peta Kompetensi
KODE UNIT
NAMA UNIT KOMPETENSI
KOMPETENSI
PED0100000-00 Perkembangan Peserta Didik
PED0200000-00 Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran yang Mendidik
PED0300000-00 Pengembangan Kurikulum
PED0400000-00 Pembelajaran Yang Mendidik
PED0500000-00 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran
PED0600000-00 Pengembangan Potensi Peserta Didik
PED0700000-00 Komunikasi Efektif
PED0800000-00 Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
PED0900000-00 Pemanfaataan Hasil Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran
PED0100000-00 Tindakan Reflektif untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
D. Ruang Lingkup
Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta
diklat untuk mempelajari :
latar belakang yang memuat gambaran materi
tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi
kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.
ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran
b. Mengkaji Materi
Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi A
(Perkembangan Peserta Didik), fasilitator memberi kesempatan kepada guru
sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat
sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta
dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat
mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.
e. Refleksi
Pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi
materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi
oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh
peserta yang dinyatakan layak tes akhir.
e. Refleksi
pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi
berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia
menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang
dinyatakan layak tes akhir.
E. 3. Lembar Kerja
Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan kelompok kompetensi A
(Perkembangan Peserta Didik), terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang
didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan
penguatan pemahaman materi yang dipelajari.
Modul ini memiliki beberapa lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh
peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada tabel berikut.
Kegiatan Pembelajaran 1
Karakteristik Peserta Didik
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut
fitrahnya masing-masing. Sebagai individu yang tengah mengalami tumbuh
kembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten
menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.
Peserta didik memiliki potensi–potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga ia
merupakan insan yang unik. Potensi–potensi khas yang dimilikinya perlu
dikembangkan serta direalisasikan sehingga mencapai tahapan perkembangan
yang optimal. Oleh karena itu setiap pendidik harus menekankan dan
memberikan teladan yang baik terkait sikap menghargai setiap perbedaan dan
keberagaman potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik. Selain itu,
peserta didik memiliki kecenderungan untuk melepaskan diri dari
kebergantungan pada pihak lain.
Secara etimologis, kata karakter (Inggris: character) berasal dari bahasa Yunani
(Greek), yaitu charassein yang berarti to engrave (Ryan and Bohlin, 1999: 5).
Kata to engrave bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahatkan, atau
menggoreskan (Echols dan Shadily, 1987: 214).
Menurut Moh. Uzer Usman (1989) Karakteristik mengacu kepada karakter dan
gaya hidup seseorang serta nilai-nilai yang berkembang secara teratur sehingga
tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah diperhatikan.
Secara Umum karakteristik peserta didik adalah pola/gaya hidup individu secara
umum (yang dipengaruhi oleh usia, gender, latar belakang) yang telah dibawa
sejak lahir dan dari lingkungan sosialnya untuk menentukan kualitas hidupnya.
tersenyum Senang
ekspresinya
cemberut
Suka
tertawa menangis
Tidak menentu
sedih
bahagia
ceria
yang berpusat pada peserta didik ini memberikan makna bahwa peserta didik
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang akan dipelajari dan gaya belajarnya
(learning style) untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Oleh sebab itu
seorang pendidik harus mengenal karakteristik setiap peserta didik di dalam
proses pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai oleh seluruh
peserta didik.
Seorang pendidik memiliki peran multifungsi, sebagai konselor, dia mendidik dan
membimbing peserta didiknya dengan benar, memotivasi dan memberi sugesti
yang positif, serta memberikan solusi yang tepat dan tuntas dalam
menyelesaikan masalah peserta didik. Selain itu pendidik juga harus
memperhatikan karakter dan kondisi kejiwaan peserta didiknya. Pendidik juga
bisa berperan sebagai seorang dokter yang memberikan terapi dan obat pada
pasiennya sesuai dengan diagnosisnya. Pendidik juga dapat berperan sebagai
seorang ulama. Dalam hal ini pendidik membimbing dan menuntun batin atau
kejiwaan peserta didik, memberikan pencerahan yang menyejukkan dan
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi peserta didik dengan pendekatan
agama yang hasilnya diharapkan akan lebih baik.
kejadian tersebut, maka Anda pun diharapkan akan bisa mencari solusinya dan
kalau situasi sudah dapat dikuasai maka proses pembelajaran diharapkan akan
lebih lancar dan tujuan akan tercapai.
Kognitif atau pemikiran adalah istilah yang digunakan oleh ahli psikologi untuk
menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi,
pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang
memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah, dan merencanakan masa
depan, atau semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu
mempelajari, memperhatikan, mengamati, membayangkan, memperkirakan,
menilai dan memikirkan lingkungannya. (Desmita, 2005).
Istilah kemampuan dan kecerdasan luar biasa sering dipadankan dengan istilah
gifted atau berbakat. Meskipun hingga saat ini belum ada satu definisi tunggal
yang mencakup seluruh pengertian anak berbakat. Sebutan lain bagi anak gifted
ini misalnya genius, bright, dan talented.
Sosial-emosional berasal dari kata sosial dan emosi. Aspek sosial peserta didik
berkaitan dengan hubungan antara individu dengan orang-orang di sekitarnya.
Sehingga perkembangan sosial peserta didik juga berkaitan dengan lingkungan
sekitarnya. Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam
hubungan atau interaksi sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok, tradisi dan moral agama.
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak
menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan
hal mutlak dalam emosi. Menurut Goleman (2000) emosi merujuk pada suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah
dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira
mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat
tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis. Emosi
berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi
merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi
dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat
mengganggu perilaku intensional manusia. Goleman (2000) mengemukakan
beberapa macam emosi yaitu :
a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus
asa
Pengaruh emosi terhadap perilaku dan perubahan fisik individu penting diketahui
pendidik. Berikut adalah pengaruh emosi yang umum:
a. Memperkuat semangat bila merasa senang atas suatu keberhasilan.
b. Melemahkan semangat apabila timbul rasa kekecewaan karena suatu
kegagalan.
c. Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar apabila individu dalam
keadaan gugup.
d. Terganggu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati.
ilmiah yang telah dikemukakan Zohar, semakin memberikan keyakinan pada kita
bahwa potensi kecerdasan spiritual naluri ber-Tuhan memang sudah terpatri
dalam diri manusia sejak lahir. Anak-anak dilahirkan dengan kecerdasan spiritual
yang tinggi. Namun perlakuan yang tidak tepat dari orang tua, sekolah dan
lingkungan seringkali merusak apa yang mereka miliki, padahal potensi spiritual
quotient (SQ) yang terpelihara akan mengoptimalkan intelligence quotient (IQ)
dan emotional quotient (EQ). Di sinilah letak urgensi dari pendidikan. Pendidikan
dalam prosesnya dituntut mampu untuk mengembangkan dan memelihara
potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Kunci dari kecerdasan spiritual adalah
mengetahui nilai dan tujuan terdalam diri kita.
2) Aplikasi konsep kecerdasan spiritual menurut Zohar dan Marshall dalam pendidikan
a) Melalui jalan tugas, penerapan jalan ini dalam keluarga, yakni anak dilatih untuk
melakukan tugas-tugas hariannya dengan dorongan motivasi dari dalam. Artinya,
anak melakukan setiap aktivitasnya dengan perasaan senang, bukan karena
terpaksa atau karena adanya tekanan dari orang tua. Biasanya anak akan melakukan
tugas-tugasnya dengan penuh semangat apabila dia tahu manfaat baginya. Untuk
itu orang tua perlu memberi motivasi, membuka wawasan sehingga setiap tindakan
anak tersebut secara bertahap dimotivasi dari dalam. Anak perlu diberi waktu
menggunakan kebebasan kepribadiannya, melakukan aktivitas-aktivitas favoritnya,
misalnya membaca, menari, bermain musik, memancing. Permainan ini membuat
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/Tugas/Kasus
Jawablah soal-soal latihan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang
Saudara anggap benar!
1. Secara umum karakteristik peserta didik didefinisikan sebagai…
A. pola/gaya hidup individu secara umum (yang dipengaruhi oleh usia,
gender, latar belakang) yang telah dibawa sejak lahir dan tidak terkait
dengan lingkungan sosialnya untuk menentukan kualitas hidupnya.
B. pola/gaya hidup individu secara umum (yang tidak dipengaruhi oleh
usia, gender, latar belakang) yang telah dibawa sejak lahir dan dari
lingkungan sosialnya untuk menentukan kualitas hidupnya.
C. pola/gaya hidup individu secara umum (yang dipengaruhi oleh usia,
gender, latar belakang) yang bersal dari interaksi dengan lingkungan
sosialnya untuk menentukan kualitas hidupnya.
F. Rangkuman
Baik = 80 –89 %
Cukup = 70 –79 %
Kurang = 0 –69 %
Kegiatan Pembelajaran 2
Potensi Peserta Didik
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Potensi adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan sehingga dapat berprestasi. Setiap manusia pasti memiliki
potensi dan bisa mengembangkan dirinya untuk menjadi yang lebih baik. Kemampuan yang
dimiliki manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Berdasarkan kemampuan itu, manusia
akan berkembang dan akan membuka kesempatan luas baginya untuk memperkaya diri dan
mencapai taraf perkembangan yang lebih tinggi dengan meningkatkan potensi sesuai dengan
bidangnya.
Potensi juga dapat didefinisikan sebagai kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih
berkembang. Potensi peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik/sifat
individu yang berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki kemungkinan
dikembangkan dan atau menunjang pengembangan potensi lain yang terdapat dalam diri
peserta didik. Berbagai pengertian ini menegaskan bahwa setiap peserta didik memiliki
kesanggupan, daya, dan mampu berkembang. Artinya, tidak boleh ada vonis kepada peserta
didik tertentu bahwa ia tidak sanggup, berdaya, dan tidak mampu berkembang. Potensi ini
meliputi potensi fisik, intelektual, kepribadian, minat, dan potensi moraldan keagamaan.
Potensi fisik merupakan kondisi kesehatan fisik dan berfungsinya anggota tubuh dengan baik
yang diperoleh dari pemeriksaan oleh tenaga medis, observasi perilaku, wawancara, dan
pengisian angket akan menunjang kelancaran peserta didik melakukan aktivitas belajar dan
memaksimalkan keberhasilan peserta didik dalam belajar. Organ tubuh akan berfungsi dengan
baik dan maksimal apabila kondisi kesehatan peserta didik juga baik.
Potensi intelektual atau kekuatan otak individu berkaitan dengan daya nalar dan logika yang
berupa kemampuan untuk mempelajari keterampilan, menganalisis, dan lain lain. Faktor-
faktor yang memengaruhi potensi intelektual individu adalah faktor internal, misalnya
motivasi, kemauan, kemampuan dan faktor eksternal, misalnya sarana dan daya dukung
penunjang. Kedua faktor ini sangat memberikan pengaruh pada pencapaian kemampuan
intelektual yang maksimal dari peserta didik. Faktor internal peserta didik yang dominan
memberikan kecenderungan kekuatan daya juang yang besar saat menghadapi kesulitan
dalam proses belajar.
Potensi kepribadian dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi dinamis dari sistem psiko-
fisik dalam berinteraksi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang unik.
Aspek-aspek sikap kepribadian diantaranya mencakup karakter, temperamen, sikap, stabilitas
emosi, responsibilitas, dan sosiabilitas. Berdasarkan pandangan psikologi, sikap mengandung
unsur penilaian dan reaksi afektif, sehingga menghasilkan motif. Sikap terbentuk melalui
hasil belajar dari interaksi dan pengalaman seseorang dan bukan faktor bawaan.
Minat didefinisikan sebagai suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Minat peserta didik dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menerima
Moral merupakan ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dan sebagainya. Adapun keagamaan peserta didik berkaitan
dengan konsep ketuhanan yang dianutnya. Moral dan keagamaan individu
memberikan pengaruh pada pembentukan nilai dan keyakinan yang dianutnya.
Peserta didik yang memiliki keyakinan akan nilai-nilai kebenaran, kearifan, dan
saling menghargai akan berdampak pada proses dan hasil pencapaian potensi
peserta didik.
a. Faktor Internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri peserta didik itu sendiri yang meliputi
pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang berperan mengembangkan
dirinya sendiri.
1) Fisik
Setiap individu mempunyai ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity)
dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan; karakteristik
bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang
menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Hal tersebut
merupakan dua faktor yang terbentuk karena faktor yang terpisah, masing-
masing mempengaruhi kepribadian dan kemampuan individu bawaan dan
lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Natur dan nurture merupakan
2) Psikologis
Faktor psikologis berkaitan dengan hal kejiwaan, kapasitas mental, emosi,
dan intelegensi individu. Kemampuan berpikir peserta didik memberikan
pengaruh pada hal memecahkan masalah dan juga berbahasa. Hal lain yang
berkaitan dengan aspek psikologi peserta didik antara lain: kecerdasan siswa,
motivasi, minat, sikap, dan bakat.
a) Kecerdasan/inteligensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik
dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan
melalui cara yang tepat. Dengan demikian, kecerdasan bukan hanya
berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang
lain. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan, tentunya otak merupakan
organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena fungsi otak itu
sendiri sebagai pengendali tertinggi (executive control) dari hampir seluruh
aktivitas manusia. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar
siswa. Semakin tinggi tingkat inteligensi seorang individu, semakin besar
peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.Sebaliknya,
semakin rendah tingkat inteligensi individu, semakin sulit individu itu
mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari
orang lain, seperti guru, orangtua, dan lain sebagainya. Sebagai faktor
psikologis yang penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka
pengetahuan dan pemahaman tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh
setiap calon guru atau guru profesional, sehingga mereka dapat
memahami tingkat kecerdasan siswanya. Pemahaman tentang tingkat
kecerdasan individu dapat diperoleh oleh orangtua dan guru atau pihak-
pihak yang berkepentingan melalui konsultasi dengan psikolog atau
psikiater.Sehingga dapat diketahui anak didik berada pada tingkat
b) Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan
belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan
belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di
dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga
perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga diartikan sebagai
pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan
arah perilaku seseorang. Dari sudut sumbernya, motivasi dibagi menjadi
dua, yairu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu
dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang
siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk
membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya,
tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Dalam proses belajar,
motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi
intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar
(ekstrinsik).
1) Motivasi Intrinsik
Menurut Arden N. F (Hayinah, 1992) motivasi intrinsik meliputi: a)
Dorongan ingin tahu b) Sifat positif dan kreatif c) Keinginan mencapai
prestasi d) Kebutuhan untuk menguasai ilmu dan pengetahuan yang
berguna bagi dirinya
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar individu tetapi
memberi pengaruh terhadap kemauan belajar.
c) Minat
Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik
lainnya perlu membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi
pelajaran yang akan dipelajarinya. Untuk membangkitkan minat belajar
siswa tersebut, banyak cara yang bisa digunakan.antara lain, pertama,
dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak
membosankan, baik dari bentuk buku materi, desain pembelajaran yang
membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan
seluruh domain belajar siswa (kognitif, afektif, psikomotorik) sehingga
siswa menjadi aktif, maupun performansi guru yang menarik saat
mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang studi.Dalam hal ini,
alangkah baiknya jika jurusan atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa
sesuai dengan minatnya.
e) Bakat
Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat.
Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang (Syah, 2003).Berkaitan dengan belajar, Slavin (1994)
mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki seorang
siswa untuk belajar.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal atau faktor dari luar diri peserta didik meliputi:
1) Lingkungan Sosial Masyarakat
Lingkungan sosial individu adalah lingkungan dimana seorang individu
berinteraksi dengan individu lainnya dalam suatu ikatan norma dan peraturan.
Kondisi lingkungan yang sehat dan mendukung secara positif terhadap proses
belajar peserta didik akan memberikan pengaruh yang positif pada
perkembangan potensi peserta didik. Lingkungan masyarakat yang kumuh,
dan tidak mendukung secara positif seperti; banyaknya pengangguran, dan
anak terlantar akan memberikan pengaruh negatif pada aktifitas dan potensi
peserta didik.
3) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah, seperti teman sekelas, guru, dan staf administrasi dapat
memberikan pengaruh terhadap proses belajar peserta didik. Hubungan baik
dan harmonis diantara ketiganya memberikan pengaruh pada proses belajar.
Memberikan motivasi yang positif , dan kesempatan pada peserta didik untuk
belajar dan berkembang akan sangat berpengaruh pada pencapaian
potensinya. Guru harus dapat mengamati dengan baik karakteristik dari
peserta didik.
Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama antara satu dengan lainnya. Ada orang
yang berbakat pada ilmu alam, tetapi tidak berbakat pada ilmu sosial, ada yang
berbakat di bidang olahraga, tetapi tidak berbakat di kesenian, ada yang
berbakat di bidang kesenian, tetapi tidak berbakat di keterampilan. Bakat yang
dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar.
rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62). Jadi, dapat disimpulkan minat
ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan
yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.
Ketiga potensi di atas ada pada setiap individu dan merupakan pemberian atau
bawaan dari lahirnya. Permasalahnnya sekarang adalah, apakah kita telah
melakukan hal-hal yang menopang intelektual, bakat, dan minat kita untuk
berkembang optimal atau belum. Untuk mengidentifikasi potensi peserta didik
dapat dikenali dari ciri-ciri (indikator) keberbakatan peserta didik dan
kecenderungan minat jabatan.
Bakat dan minat berpengaruh pada prestasi mata pelajaran tertentu. Dalam satu
kelas, bakat dan minat peserta didik yang satu berbeda dengan bakat dan minat
peserta didik yang lainnya. Namun setiap peserta didik diharapkan dapat
menguasai semua materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah. Dengan
bakat dan minat masing-masing, prestasi peserta didik pada mata pelajaran
tertentu akan berbeda dengan prestasi belajar peserta didik yang lain pada mata
pelajaran yang sama. Selain itu, prestasi peserta didik pada mata pelajaran yang
satu bisa berbeda dengan prestasinya pada pelajaran yang lain.
Ada tiga kelompok ciri keberbakatan, yaitu: (1) kemampuan umum yang
tergolong di atas rata-rata (above average ability), (2) kreativitas (creativity)
tergolong tinggi, (3) komitmen terhadap tugas (task commitment) tergolong tinggi.
Lebih lanjut Yaumil (1991) menjelaskan bahwa: (1) Kemampuan umum di atas
rata-rata merujuk pada kenyataan antara lain bahwa peserta didik berbakat
memiliki perbendaharaan kata-kata yang lebih banyak dan lebih maju
dibandingkan peserta didik biasa; cepat menangkap hubungan sebab akibat;
cepat memahami prinsip dasar dari suatu konsep; seorang pengamat yang tekun
dan waspada; mengingat dengan tepat serta memiliki informasi aktual; selalu
bertanya-tanya; cepat sampai pada kesimpulan yang tepat mengenai kejadian,
fakta, orang atau benda. (2) Ciri-ciri kreativitas antara lain: menunjukkan rasa
ingin tahu yang luar biasa; menciptakan berbagai ragam dan jumlah gagasan
guna memecahkan persoalan; sering mengajukan tanggapan yang unik dan
pintar; tidak terhambat mengemukakan pendapat; berani mengambil resiko; suka
mencoba; peka terhadap keindahan dan segi-segi estetika dari lingkungannya.
(3) komitmen terhadap tugas sering dikaitkan dengan motivasi instrinsik untuk
berprestasi, ciri-cirinya mudah terbenam dan benar-benar terlibat dalam suatu
tugas; sangat tangguh dan ulet menyelesaikan masalah; bosan menghadapi
tugas rutin; mendambakan dan mengejar hasil sempurna; lebih suka bekerja
secara mandiri; sangat terikat pada nilai-nilai baik dan menjauhi nilai-nilai buruk;
bertanggung jawab, berdisiplin; sulit mengubah pendapat yang telah diyakininya.
2) Indikator kreativitas
Indikator-indikator kreativitas peserta didik meliputi hal-hal berikut ini.
a. memiliki rasa ingin tahu yang besar
b. sering mengajukan pertanyaan yang berbobot
c. memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
d. mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu
e. mempunyai/menghargai rasa keindahan
f. mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah
terpengaruh orang lain
g. memiliki rasa humor tinggi
h. mempunyai daya imajinasi yang kuat
i. mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang
berbeda dari orang lain (orisinil)
j. dapat bekerja sendiri
k. senang mencoba hal-hal baru
l. mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan
elaborasi)
3) Indikator motivasi
Motivasi peserta didik ditandai dengan indikator-indikator seperti berikut ini.
a. tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak berhenti sebelum selesai)
b. ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
c. tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
d. ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan
e. selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan
prestasinya)
Laporan hasil penjaringan potensi peserta didik (LK 2.e) dapat dimanfaatkan
sebagai masukan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling,
terutama dalam program pelayanan bimbingan belajar dan bimbingan karir.
Program bimbingan belajar terutama diberikan kepada peserta didik yang
mempunyai prestasi dibawah rata-rata agar dapat memperoleh prestasi yang
lebih tinggi. Program bimbingan karir diberikan kepada semua peserta didik
D. Aktivitas Pembelajaran
Jumlah Skor :
Jumlah skor dapat dihitung dari banyaknya yang memilih setiap kolom dikalikan
dengan nilai skor pada masing-masing kolom, jadi jumlah skor dari tabel diatas
adalah :
Kolom 1 =2x1 = 2
Kolom 2 =4x2 = 8
Kolom 3 = 4 x 3 = 12
Kolom 4 =2x4 = 8
----------------------
Jumlah = 30
Setelah didapatkan skor dimensi kreativitas di atas, hal yang sama dilakukan
terhadap dimensi belajar dan dimensi motivasi. Selanjutnya ketiga skor tersebut
dijumlahkan. Hal ini dilakukan untuk setiap siswa yang dinilai oleh guru
mempunyai potensi keberbakatan intelektual. Sebaiknya guru yang mengajar
Skor
No Indikator Motivasi
1 2 3 4 Jumlah
1. tekun menghadapi tugas (dapat
bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak berhenti sebelum
selesai)
1. Suka berhitung
5. Suka menulis
E. Latihan/Tugas/Kasus
Jawablah soal-soal latihan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang
Saudara anggap benar!
1. Kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan sehingga dapat berprestasi dikena
sebagai.…
A. motivasi
B. minat
C. bakat
D. potensi
3. Bakat dan minat berpengaruh pada prestasi mata pelajaran tertentu. Ada tiga
kelompok ciri keberbakatan, yaitu: ….
A. kemampuan umum yang tergolong di atas rata-rata, kreativitas tergolong
tinggi, dan komitmen terhadap tugas tergolong tinggi
B. kemampuan umum yang tergolong di atas rata-rata, kemandirian tergolong
tinggi, dan komitmen terhadap tugas tergolong tinggi
C. kemampuan umum yang tergolong di atas rata-rata, kreativitas tergolong
tinggi, dan pengabdian terhadap tugas tergolong tinggi
D. kemampuan umum yang tergolong di atas rata-rata, kemandirian tergolong
tinggi, dan pengabdian terhadap tugas tergolong tinggi
F. Rangkuman
Sebagai seorang pendidik tentunya tidak hanya bertugas mengajar di kelas saja,
akan tetapi mendidik, mengajar, dan juga melatih. Hal ini sangatl tepat apabila
dikaitkan dengan pembentukan karakter yang baik bagi para peserta didik.
Seperti apa seorang pendidik mendidik, bagaimana mengajar, dan bagaimana
melatih para peserta didik. Semua tantangan di atas berawal dari pendidik itu
sendiri, bagaimana menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, diantaranya
dengan kesan pertama pendidik itu berada di lingkungan kelas.
Setiap peserta didik memiliki potensi. Potensi peserta didik yang dimaksud
adalah kemampuan yang mungkin dikembangkan atau menunjang potensi lain.
Potensi ini meliputi potensi fisik, intelektual, kepribadian, minat, potensi moral
dan religius.
Faktor-faktor yang memengaruhi potensi peserta didik berasal dari aspek internal
dan eksternal. Selain itu, aspek fisik, psikologis dan lingkungan sosial budaya
juga berperan penting. Pendidik harus mampu mengidentikasi dengan cermat
keberagaman karakteristik peserta didik agar proses dan hasil belajar dari
peserta didik menjadi maksimal. Secara umum potensi peserta didik dapat
diidentifikasi berdasarkan bakat dan minatnya.
Baik = 80 –89 %
Cukup = 70 –79 %
Kurang = 0 –69 %
Kegiatan Pembelajaran 3
Bekal Ajar Awal Peserta Didik
A. Tujuan
C. Uraian Materi
yang efektif dan sesuai dengan karakteristik individu peserta didik sehingga
pembelajaran akan lebih bermakna.
Bekal ajar awal peserta didik dapat pula diartikan kemampuan awal (entry
behavior), yakni kemampuan yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia
memperoleh kemampuan akhir tertentu yang baru. Kemampuan awal
menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan peserta didik saat ini untuk
menuju ke status mendatang yang diinginkan sesuai tujuan pembelajaran agar
tercapai oleh peserta didik. Dengan identifikasi kemampuan awal ini dapat
ditentukan dari mana pembelajaran harus dimulai. Sikap awal peserta didik
merupakan salah satu variabel didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas
perseorangan peserta didik. Aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, motivasi
belajar, gaya belajar, kemampuan berfikir yang telah dimiliki peserta didik.
Sikap awal peserta didik menurut Goleman, Daniel (2000) dikelompokkan ke dalam
delapan kelas yaitu :
a) Belajar isyarat (signal learning). Yaitu belajar dimana tidak semua reaksi
sepontan manusia menimbulkan respon dalam konteks inilah signal learning
terjadi. Contohnya yaitu seorang guru yang memberikan isyarat kepada
muridnya yang gaduh dengan bahasa tubuh tangan diangkat kemudian
diturunkan.
b) Belajar stimulus respon. Belajar tipe ini memberikan respon yang tepat
terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan
(reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping). Contohnya
yaitu seorang guru memberikan suatu bentuk pertanyaan atau gambaran
tentang sesuatu yang kemudian ditanggapi oleh muridnya. Guru memberI
pertanyaan kemudian peserta didik menjawab.
c) Belajar merantaikan (chaining). Tipe ini merupakan belajar dengan membuat
gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak
dalam urutan tertentu. Contohnya yaitu pengajaran tari atau senam yang dari
awal membutuhkan proses-proses dan tahapan untuk mencapai tujuannya.
d) Belajar asosiasi verbal (verbal Association). Tipe ini merupakan belajar
menghubungkan suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda, orang
atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat.
Contohnya yaitu Membuat langkah kerja dari suatu praktek dengan bantuan
alat atau objek tertentu. Membuat prosedur dari praktek kayu.
e) Belajar membedakan (discrimination). Tipe belajar ini memberikan reaksi yang
berbeda–beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan. Contohnya yaitu
seorang guru memberikan sebuah bentuk pertanyaan dalam berupa kata-kata
atau benda yang mempunyai jawaban yang mempunyai banyak versi tetapi
masih dalam satu bagian dalam jawaban yang benar. Guru memberikan
sebuah bentuk (kubus) peserta didik menerka ada yang bilang berbentuk
kotak, seperti kotak kardus, kubus, dsb.
f) Belajar konsep (concept learning). Belajar mengklasifikasikan stimulus, atau
menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu
konsep. (konsep: satuan arti yang mewakili kesamaan ciri). Contohnya yaitu
memahami sebuah prosedur dalam suatu praktek atau juga teori. Memahami
prosedur praktek uji bahan sebelum praktek, atau konsep dalam topik
mekanika teknik.
g) Belajar dalil (rule learning). Tipe ini meruoakan tipe belajar untuk
menghasilkan aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa
konsep. Hubungan antara konsep biasanya dituangkan dalam bentuk kalimat.
Contohnya yaitu seorang guru memberikan hukuman kepada peserta didik
yang tidak mengerjakan tugas yang merupakan kewajiban peserta didik,
dalam hal itu hukuman diberikan supaya peserta didik tidak mengulangi
kesalahannya.
h) Belajar memecahkan masalah (problem solving). Tipe ini merupakan tipe
belajar yang menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah,
sehingga terbentuk kaidah yang lebih tinggi (higher order rule). Contohnya
yaitu seorang guru memberikan kasus atau permasalahan kepada peserta
didik untuk memancing otak mereka mencari jawaban atau penyelesaian dari
masalah tersebut.
Dalam mengenal dan mengetahui sikap awal dan karakteristik peserta didik
biasanya diterapkan dalam beberapa cara, yaitu:
a. Secara langsung dengan menggunakan metode-metode tertentu dengan
melakukan pengambilan data yang ada dilapangan, baik melalui
pengumpulan data, observasi dan sebagainya.
b. Secara tidak langsung melalui orang-orang terdekat dari peserta didik yang
bersangkutan.
c. Dan juga bisa dilakukan melalui lingkungan peserta didik yang bersangkutan.
Langkah lebih lengkap yang dapat dilakukan sebagai latihan dalam menganalisis
sikap dan karakteristik peserta didik, sebagai berikut :
a) Kumpulkanlah data sikap awal peserta didik dari sampel. Di samping data dari orang-
orang yang dekat dengan sasaran, diperlukan pula data dari sampel sasaran itu sendiri
dengan bentuk self-report. Ikutilah langkah-langkah sebagai berikut:
Tulislah kembali perilaku khusus yang telah berhasil Anda buat dalam
analisis intruksional;
Atas dasar perilaku khusus tersebut, buatlah skala penilaian dalam bentuk
skala Likert (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju);
Berilah pengantar cara mengisi skala penilaian tersebut dan perbanyak
secukupnya;
Berikan skala penilaian tersebut kepada sejumlah orang yang dapat
mewakili populasi sasaran. Jumlahnya juga tergantung dari besarnya
populasi sasaran. Yang paling penting diperhatikan adalah orang-orang
tersebut memang memiliki ciri seperti populasi sasaran, sehingga dapat
dipandang sebagai sampel yang representative;
Kumpulkan hasil isian tersebut
c) Analisislah hasil pengumpulan data untuk menentukan sikap awal yang telah dikuasai.
Kelompokkan sikap yang mendapat nilai cukup dan di atasnya. Pisahkan dari sikap
yang masih sedang, kurang atau buruk.
d) Buatlah garis batas antara kedua kelompok perilaku tersebut pada bagan hasil analisis
instruksional untuk menunjukkan dua hal sebagai berikut:
Sikap yang ada di bawah garis batas adalah perilaku yang telah dikuasai
oleh populasi sasaran sampai tingkat cukup dan baik. Sikap ini tidak akan
diajarkan kembali kepada peserta didik;
Sikap yang ada di atas garis batas adalah sikap yang belum dikuasai oleh
populasi sasaran atau baru dikuasai sampai tingkat sedang, kurang, dan
buruk. Sikap-sikap tersebut akan diajarkan kepada peserta didik.
e) Susunlah urutan sikap yang ada di atas garis batas untuk dijadikan pedoman dalam
menentukan urutan materi pelajaran.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Presentasikan peta konsep materi yang telah Saudara buat (LK 3.a)
pada kelompok belajar guru (MGMP) dengan memperhatikan dan
mengimplementasikan kaidah-kaidah presentasi dan bekerja dalam
kelompok (menghargai pendapat orang lain, menjalankan hasil
kesepakatan).
Lakukan identifikasi bekal pengetahuan awal peserta didik pada mata pelajaran
yang Saudara ampu dalam topik tertentu lalu gunakan hasilnya untuk menyusun
strategi pembelajaran yang paling tepat untuk menyampaikan topik tersebut
dengan langkah-langkah seperti berikut ini.
1. Pilihlah salah satu topik pembelajaran mata pelajaran yang Saudara ampu.
2. Siapkan peta konsep kosong untuk diisi oleh peserta didik.
3. Mintalah para peserta didik mengisi peta konsep yang telah Saudara sediakan
dalam rentang waktu yang telah ditentukan.
4. Kumpulkan hasil isian peserta didik, lalu lakukan pengelompokan terkait bekal
pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik.
5. Susunlah strategi pembelajaran yang Saudara anggap paling tepat untuk
menyampaikan topik tersebut sesuai dengan hasil identifikasi yang telah
dilakukan.
E. Latihan/Tugas/Kasus
Jawablah soal-soal latihan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang
Saudara anggap benar!
1. Kegiatan mengidentifikasi peserta didik dalam pengembangan pembelajaran
merupakan pendekatan dengan ciri….
A. menerima peserta didik apa adanya
B. menyeleksi peserta didik yang memenuhi syarat
C. menetapkan persyaratan peserta didik
D. mengelompokkan materi bagi peserta didik.
2. Bekal ajar awal peserta didik atau dapat pula diartikan kemampuan awal
(entry behavior), adalah .….
A. kemampuan yang telah diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh
kemampuan akhir tertentu yang baru
B. kemampuan yang akan diperoleh peserta didik sebelum dia memperoleh
kemampuan akhir tertentu yang baru
C. kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah dia mengikuti proses
pembelajaran di jenjang pendidikan tertentu
F. Rangkuman
Perilaku yang akan diajarkan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk tujuan
instruksional khusus atau TIK. Kegiatan ini memberi manfaat:
Baik = 80 –89 %
Cukup = 70 –79 %
Kurang = 0 –69 %
Kegiatan Pembelajaran 4
Kesulitan Belajar Peserta Didik
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Di samping defenisi tersebut, terdapat definisi lain yang dikemukakan oleh The
National Joint Commite for Learning Dissabilites (NJCLD) dalam Abdurrahman
(2003 : 07) bahwa kesulitan belajar menunjuk kepada suatu kelompok kesulitan
yang didefenisikan dalam bentuk kesulitan nyata dalam kematian dan penggunan
b) Faktor Psikologis
Faktor–faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi , minat,
sikap dan bakat.
b) Lingkungan masyarakat.
Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta didik akan
memengaruhi belajar peserta didik. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar
peserta didik, paling tidak peserta didik kesulitan ketika memerlukan teman
belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum
dimilkinya.
c) Lingkungan keluarga.
Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga,
sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga,
semuannya dapat memberikan dampak negatif terhadap aktivitas belajar
peserta didik. Hubungan antara anggota keluarga, orang tua, anak, kakak,
atau adik yang harmonis akan membantu peserta didik melakukan aktivitas
belajar dengan baik.
1) Hiperaktif
Anak hiperaktif cenderung tidak bisa diam. Ia cenderung bergerak terus menerus,
kadang suka berlarian, melompatlompat, bahkan teriak-teriak di kelas. Anak ini sulit
untuk dikontrol, karena ia melakukan aktivitas sesuai kemauannya sendiri.
2) Distractibility Child
Anak distractibility seringkali mengalihkan perhatiannya ke berbagai objek lain di
kelas. Anak ini mudah dipengaruhi, tetapi tidak bisa memusatkan perhatian pada
kegiatankegiatan yang berlangsung di kelas. Anak ini juga cepat bosan.
3) Poor Self Concept
Anak yang poor self concept cenderung pendiam, pasif, dan mudah tersinggung.
Mereka tidak berani bertanya atau menjawab karena merasa tidak mampu dan
cenderung kurang berani bergaul serta suka menyendiri.
4) Impulsif
Anak yang impulsif cepat sekali bereaksi terhadap sesuatu di sekitarnya, tetapi hal
tersebut justru mencerminkan ketidakmampuannya. Misalnya, setiap guru memberi
pertanyaan, anak ini cepat bereaksi untuk cepat menjawab. Anak ini seperti ingin
menunjukkan bahwa ia pandai. Padahal cara menjawabnya justru mencerminkan
ketidakmampuannya.
5) Distructive Behavior
Anak ini memiliki perilaku yang agresif. Sikap agresif yang negatif dalam bentuk
membanting dan melempar menunjukkan bahwa anak ini adalah anak yang
bermasalah (trouble maker). Anak ini cepat tersinggung dan bertempramen tinggi,
sehingga menjadi agresif.
6) Disruptive Behavior
Anak ini sering mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak sopan. Dengan nada
mengejek, anak ini cenderung menentang guru.
7) Dependency Child
Pada awalnya anak ini seperti sangat bergantung pada orangtuanya, dan sering merasa
takut serta tidak mampu memberanikan diri untuk melakukan sesuatu sendiri. Hal ini
terjadi karena sikap orangtua yang terlalu over protektif atau sangat melindungi.
8) Withdrawal
Anak yang withdrawal yaitu anak yang suka menarik diri dan pemalu. Keadaan sosial
ekonomi yang rendah akan mengakibatkan anak merasa bahwa dirinya bodoh dan
enggan untuk mencoba membuat atau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan karena
dirinya merasa tidak mampu.
9) Learning Disability
Anak ini tidak memiliki kemampuan mental yang setara dengan anak-anak normal
yang sebayanya. Anak seperti ini sulit untuk menganalisis, menangkap isi pelajaran,
dan mengaplikasikan apa yang dipelajari.
10) Learning Disorder
Anak ini mempunyai cacat bawaan baik kerusakan fisik maupun saraf. Anak seperti
ini cenderung sulit belajar secara normal, sehingga membutuhkan penanganan para
ahli yang dilakukan oleh lembaga-lembaga khusus.
11) Underachiever
Anak ini mempunyai potensi intelektual di atas rata-rata, namun potensi akademiknya
di kelas sangat rendah. Semangat belajarnya juga sangat rendah.
12) Overachiever
Anak ini mempunyai semangat belajar yang sangat tinggi. Ia merespon dengan cepat.
Anak ini tidak bisa menerima kegagalan dan tidak mudah menerima kritikan dari
siapapun termasuk dari gurunya.
13) Slowlearner
Anak ini sulit menangkap pelajaran di kelas dan membutuhkan waktu yang lama
untuk dapat menjawab dan mengerjakan tugas-tugasnya.
14) Social Interception
Anak ini kurang peka dan tidak peduli terhadap lingkungannya. Anak ini kurang
tanggap dalam membaca ekspresi dan sulit bergaul dengan teman-teman yang ada di
kelas.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Presentasikan peta konsep materi yang telah Saudara buat (LK 4.a)
pada kelompok belajar guru (MGMP) dengan memperhatikan dan
mengimplementasikan kaidah-kaidah presentasi dan bekerja dalam
kelompok (menghargai pendapat orang lain, menjalankan hasil
kesepakatan).
suara orang yang sedang berbicara dengan suara normal. Jika ada, hal itu
merupakan salah satu tanda kemungkinan yang bersangkutan mengalami
kesulitan belajar.
2. Lakukan juga kajian terhadap nilai hasil belajar peserta didik, berdasarkan
data yang tersebut, adakah kemungkinan peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar.
E. Latihan/Tugas/Kasus
Jawablah soal-soal latihan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang
Saudara anggap benar!
1. Kesulitan belajar peserta didik yang berkaitan dengan kurang berfungsinya
otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagian tubuh lain merupakan kesulitan
belajar yang disebabkan oleh faktor.….
A. psikologi
B. inteligensi
C. fisiologi
D. sosial
2. Ada tiga jenis kesulitan belajar yang seringkali ditemui dalam perkembangan
seorang peserta didik. Berikut ini yang merupakan bentuk kesulitan akademis
dalam belajar adalah .….
A. Kesulitan membaca, berhitung, dan memahami suatu objek
B. Kesulitan membaca, menulis, dan berhitung
C. Kesulitan membaca, menulis, dan memahami suatu objek
D. Kesulitan menulis, berhitung, dan memahami suatu objek
A. gerakan berlebih
B. gangguan saraf
C. gerakan tidak nornal
D. gangguan lingkungan
F. Rangkuman
Kesulitan belajar adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses
psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran
atau tulisan.
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar itu biasa dikenal dengan sebutan
prestasi rendah/kurang (under achiever). Peserta didik ini tergolong memiliki IQ
tinggi tetapi prestasi belajarnya rendah (di bawah rata-rata kelas).
Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana peserta
didik tidak dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya.
Baik = 80 –89 %
Cukup = 70 –79 %
Kurang = 0 –69 %
NO KUNCI JAWABAN
1 D
2 A
3 B
4 C
5 A
NO KUNCI JAWABAN
1 D
2 C
3 D
4 A
5 B
NO KUNCI JAWABAN
1 A
2 A
3 C
4 D
5 B
NO KUNCI JAWABAN
1 C
2 B
3 B
4 A
5 D
Evaluasi
A. Soal Evaluasi
Petunjuk:
1. Bacalah dengan seksama soal berikut ini
2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar
Soal :
1. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah ….
A. individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan jiwa
B. individu yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
pembelajaran
C. individu yang sedang dalam proses perencanaan pendidikan dan
pengajaran
D. individu yang sedang berada dalam proses pendidikan dan perkembangan
B. gaya hidup individu secara umum yang dipengaruhi oleh usia, gender,
dan latar belakang yang telah dibawa sejak lahir dan dari lingkungan
sosialnya untuk menantukan kualitas hidupnya
C. gaya hidup kelompok secara umum yang dipengaruhi oleh gender, dan
latar belakang yang telah dibawa sejak lahir dan dari lingkungan
sosialnya untuk menantukan kualitas hidupnya
D. gaya hidup individu secara umum yang dipengaruhi oleh usia, dan
gender, yang telah dibawa sejak lahir dan dari lingkungan keluarga
untuk menantukan kualitas hidupnya
B. potensi anak
C. potensi kelompok
D. potensi diri
6. Menurut Newman dan Logan terdapat empat (4) unsur strategi dari setiap
usaha, yaitu output and target, basic way, steps dan criteria and standard.
Jika usaha tersebut kita terapkan dalam pendidikan maka unsur pertama
adalah sepadan dengan….
A. mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif
B. mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur,
metode dan teknik pembelajaran
C. menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni
perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik
D. menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan
10. Aspek yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik adalah ……..
A. aspek keturunan, psikologis, aspek sosial dan non sosial
B. aspek lingkungan, gender, aspek sosial dan non sosial
C. aspek fisiologis, psikologis, aspek sosial dan non sosial
D. aspek gender, psikologis, aspek sosial dan non sosial
NO Kunci Jawaban
1 B
2 A
3 B
4 C
5 D
6 C
7 A
8 D
9 A
10 C
Penutup
A. Kesimpulan
Perilaku yang akan diajarkan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk tujuan
instruksional, kegiatan ini memberi manfaat:
a. Untuk mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk
dalam mendeskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran;
b. Hasil kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa akan
merupa-kan salah satu dasar dalam mengembangkan sistem instruksional
yang sesuai untuk siswa.
Faktor- faktor yang mempengaruhi proses belajar terdiri atas faktor internal dan
eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini
meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis. Sedangkan faktor eksternal yang
memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor
lingkungan sosial dan factor lingkungan nonsosial.
B. Tindak Lanjut
Daftar Pustaka
Glosarium
Emosi adalah suatu perasaan (afek) yang mendorong individu untuk merespon
atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar dirinya
Faktor akademis adalah jumlah siswa yang dihadapi di dalam kelas, rasio guru
dan peserta didik menentukan kesuksesan belajar. Di samping itu, indeks
prestasi, tingkat inteligensi siswa juga tidak kalah penting.
Faktor Sosial adalah hubungan kedekatan sesama siswa dan keadaan ekonomi
peserta didik itu sendiri mempengaruhi pribadi siswa tersebut
Inomasi adalah mengembangkan konsep atau barang yang sudah ada menjadi
ditambah sesua asesoris
Kreaktifitas adalah menenukan susesuatu dari yang belum ada menjadi ada
Peserta didik adalah unsur penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena
sebagai pokok persoalan dalam semua aktifitas pembelajaran .
Psikologi merupakan suatu disiplin ilmu yang sangat besar manfaatnya bagi
kehidupan manusia
Sikap awal adalah sikap yang dimiliki oleh peserta didik siswa sebelum dia
memperoleh keterampilan terminal tertentu yang baru