You are on page 1of 11

Journal of Maternal and Child Health (2016), 1(2): 62-72

https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.02.01

Path Analysis: The Effect of Biopsychosocial and


Environmental Exposure on Child Asthma in Surakarta

Ayunita Dwi Hadianti1), Uki Retno Budihastuti2), Yulia Lanti Retno Dewi3)

1) Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Surakarta


2) Department of Obstetrics and Gynecology, Dr. Moewardi Hospital, Surakarta
3) Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta

ABSTRACT

Background: Asthma is a non-communicable disease with high morbidity in Indonesia. Accord-


ing to David Barker’s fetal origin hypothesis, biopsychosocial as well as environmental exposure
during gestational period affect health outcome in later life. This study aimed to determine the
effect of bio-psychosocial and environmental exposure factor on the risk of child asthma in
Surakarta.
Subjects and Methods: This was an analytical observational study with case control design. This
study was conducted at the Center for Community Pulmonary Health (BBKPM), Surakarta. A total
of 105 study subjects were selected by fixed disease sampling, consisting of 35 asthmatic patients
and 70 healthy children aged 6-15 year old. The exogenous variables were maternal education,
current child stress, indoor cigarette smoke exposure and maternal stress during gestational
period, current family income, and current indoor cigarette smoke exposure. The endogenous
variables were birth weight and child asthma. The data were collected by a set of questionnaire and
analyzed using path analysis model.
Results: Current child stress (b = 3.49; 95% CI = 1.18 to 5.81; p = 0.003), exposure to indoor
cigarette smoke (b = 3.44; 95% CI = 1.07 to 5.80; p = 0.004), indoor air polution (b=2.43; 95% CI=
0.60 to 4.27; p = 0.009), had positive, direct, and statistically significant effects on the risk of child
asthma. Birth weight ≥2,500 g (b= -2.01; 95% CI = -3.95 to -0.07; p = 0.041) had negative, direct,
and statistically significant effect on the risk of child asthma. Maternal education had positive and
statistically significant effect on family income (b=1.57; 95% CI=0.62 to 2.52; p= 0.001). Family
income had negative and statistically significant effect on indoor air pollution (b= -2.48; 95% CI=-
3.52 to -1.44; p= 0.001). Maternal stress at gestational period had negative and statistically signifi-
cant effect on birth weight (b=-1.13; 95% CI= -2.18 to -0.08; p=0.035).
Conclusion: In line with David Barker’s fetal origin hypothesis, this study supports that bio-
psychosocial as well as environmental factors have significant effects on child asthma.

Keywords: bio-psychosocial, environmental exposure, asthma, children.

Correspondence:
Ayunita Dwi Hadianti. Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Surakarta.
Email: ayunitadwihadianti@gmail.com. Mobile: +6282314064445.

LATAR BELAKANG menyebabkan kematian yang mendadak, hal


Asma merupakan penyakit tidak menular ini tergambar dari data studi Survei Ke-
penyebab kesakitan dan kematian karena sehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen
serangan asma yang tidak terkontrol. Kesehatan RI tahun 2004 di berbagai
Menurut Global Burden of Disease Study, provinsi di Indonesia yang memperlihatkan
lebih dari 345,000 orang di seluruh dunia bahwa, asma menempati urutan ke 3 dari 10
pada tahun 2010 meninggal karena asma penyebab kematian utama di Indonesia
(Lozano et al., 2012). Di Indonesia, penyakit (Sihombing et al., 2010). Berdasarkan data
asma jarang dilaporkan tetapi asma dapat terbaru dari Sistem Informasi Rumah Sakit

62 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Hadianti et al./ Path Analysis: The Effect of Biopsychosocial

(SIRS), angka kematian akibat penyakit Hasil temuan baru-baru ini menge-
asma di Indonesia sebanyak 63.584 orang mukakan bahwa, risiko terjadi- nya asma
(Depkes, 2014). tidak hanya disebabkan oleh faktor genetik
Prevalensi asma semakin meningkat dan lingkungan, akan tetapi juga dipenga-
dalam 2 setengah abad terakhir (Ferreira et ruhi oleh lingkungan intrauterine sejak
al., 2010). Peningkatan ini terjadi diantara dalam rahim (Wright, 2010). Studi meta
anak dan bayi sekitar 10%-85% lebih tinggi analisis yang dilakukan oleh Guxens et al.,
dibandingkan pada orang dewasa sebesar (2014) memberi bukti yang substansial
5.4% (Oemiati et al., 2010). Prevalensi asma bahwa faktor psikologis seperti paparan
yang cukup besar, juga terjadi pada masya- stres pada masa prenatal sebagai paparan
rakat dengan tingkat ekonomi rendah. toksik kritis yang dimulai dari dalam rahim
Berbagai studi membuktikan bahwa faktor dan secara permanen dapat mengubah
sosial-ekonomi keluarga seperti pendapatan sistem (kekebalan tubuh, otonom, neuro-
berkontribusi besar terhadap kejadian endokrin dan sistem oksidasi) yang ber-
penyakit saluran pernapasan (Machmud, pengaruh terhadap perkem-bangan paru-
2009). paru dan gangguan pernapasan.
Kasus asma di Kota Surakarta pada Paparan stres sewaktu hamil, me-
tahun 2014 pernah masuk dalam peringkat mungkinkan untuk berperilaku tidak sehat
tiga besar tertinggi penyakit tidak menular seperti merokok pada masa prenatal dan
setelah hipertensi dan diabetes (Dinas Kese- akibatnya berisiko lebih besar untuk kela-
hatan Kota Surakarta, 2014). Berdasarkan hiran prematur dan berat bayi lahir rendah.
studi pendahuluan di Balai Besar Kesehatan Anak yang lahir dengan berat badan rendah,
Paru Masyarakat Kota Surakarta, jumlah rentan untuk mengalami penurunan fungsi
kunjungan pasien asma dalam kurun waktu pernapasan dan memiliki peningkatan risiko
tiga setengah tahun terakhir cenderung gejala pernapasan kronis dalam 7 tahun
mengalami fluktuatif. Pada tahun 2013 pertama kehidupan (Raheleh et al., 2016).
kunjungan pasien sebanyak 882 pasien, Penelitian meta-analisis yang dilaku-
tahun 2014 sebanyak 461 pasien, tahun 2015 kan oleh Xu et al.,(2014) menyebutkan bah-
mengalami penurunan menjadi 264 pasien wa anak-anak dengan berat badan lahir
dan diperkirakan akan meningkat kembali rendah memiliki risiko sekitar 16% lebih
di tahun 2016 karena kunjungan pasien tinggi terserang asma, hubungan ini tidak
asma sampai bulan Juli sudah sebanyak 379 sesuai dengan fakta, karena berat lahir
pasien. rendah bukan satu-satunya penyumbang
Risiko berkembangnya asma merupa- perkembangan asma. Pengaruh berat badan
kan interaksi antara faktor pejamu (host lahir rendah terhadap asma sama penting-
faktor) dan faktor lingkungan. Faktor peja- nya dengan faktor risiko lain, seperti riwayat
mu disini termasuk predisposisi genetik keluarga asma dan polusi udara (Vernon et
yang mempengaruhi untuk berkembangnya al., 2012).
asma, yaitu genetik, alergi (atopi), hiper- Intervensi dalam bentuk pencegahan
aktivitas bronkus, jenis kelamin dan ras. primer sangat diperlukan untuk menurun-
Faktor lingkungan yaitu alergen, asap rokok, kan risiko asma serta meningkatkan status
polusi udara, diet, status sosial ekonomi dan kesehatan individu dan populasi dengan
besarnya keluarga (Perhimpunan Dokter mengubah rute perjalanan sepanjang hayat
Paru Indonesia, 2010). yang salah (Murti, 2016). Berdasarkan
masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

ISSN: 2549-0257 (online) 63


Journal of Maternal and Child Health (2016), 1(2): 62-72
https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.02.01

menggali lebih dalam faktor penyebab asma eksklusi adalah anak yang terdiagnosis
yang berhubungan langsung dan tidak penyakit lain seperti ISPA, tuberkulosis
langsung diantara faktor biologi, psikologi, paru, bronkiektaksis, sindrom obstruksi
sosial dan lingkungan. Walaupun pengaruh pasca tuberkulosis. Teknik pengumpulan
antara faktor-faktor biopsikososial dengan data menggunakan kuesioner dan rekam
kejadian asma baru-baru ini telah diteliti, medis. Data dianalisis dengan analisis jalur
namun di Indonesia masih terbatas dan menggunakan program Stata 13.
masih ada kontroversi mengenai faktor
biopsikososial terhadap mekanisme ter- HASIL
jadinya asma. Hasil karakteristik subjek penelitian pada
Tujuan penelitian ini adalah menga- Tabel 1 menunjukkan bahwa umur anak
nalisis pengaruh antara biopsikososial dan lebih banyak pada usia tahap awal (6-7
paparan lingkungan terhadap kejadian asma tahun) yaitu sebanyak 52 subjek (49.5%).
anak dengan pendekatan path analysis. Jenis kelamin pada subjek penelitian seba-
gian besar hampir sebanding antara laki-laki
SUBJEK DAN METODE dan perempuan yaitu sebanyak 56 subjek
Desain penelitian yang digunakan adalah laki-laki (53.3%) dan 49 subjek perempuan
analitik observasional dengan pendekatan (46.6%). Sebagian besar pekerjaan ibu dari
case control. Waktu pelaksanaan pada 1 subjek penelitian tidak bekerja atau sebagai
November sampai 26 November 2016 di ibu rumah tangga sebanyak 33 subjek
Kecamatan Jebres, Kecamatan Laweyan, (31.4%) dan wiraswasta sebanyak 28 subjek
Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan (26.6%). Riwayat atopi dari keluarga pada
Serengan Kota Surakarta. Variabel dalam anak yang menderita asma sebagian besar
penelitian adalah pendidikan ibu, psikologi mempunyai riwayat atopi dari ibu sebanyak
anak, paparan asap rokok pasca-natal, psi- 13 subjek (12.4%) dari jumlah kasus seba-
kologi ibu saat hamil, pendapatan keluarga, nyak 35 subjek.
polusi udara dalam rumah, berat badan Variabel dalam analisis bivariat pada
lahir anak dan status asma anak. Populasi tabel 2 yaitu status asma anak, paparan asap
sasaran penelitian adalah anak yang tinggal rokok pasca-natal, Polusi Udara Dalam
di wilayah Kota Surakarta. Populasi sumber Rumah, Pskologi Anak, Psikologi Ibu Saat
(populasi terjangkau) penelitian adalah anak Hamil, Pendapatan Keluarga, pendidikan
yang tinggal di wilayah Kecamatan Jebres, ibu. Metode yang digunakan adalah uji chi-
Kecamatan Laweyan, Kecamatan Banjarsari square.
dan Kecamatan Serengan yang sedang men- Hasil analisis multivariat didapatkan
derita asma (sesuai alamat yang terdaftar di dari olah data menggunakan aplikasi STATA
rekam medis Balai Besar Pengobatan Paru 13 dengan program SEM (Structural Equa-
Masyarakat Kota Surakarta) dan yang tidak tion Modeling). Path analysis menjelaskan
menderita asma. Sampel sebanyak 105 sub- tentang faktor yang berpengaruh langsung
jek dipilih secara fix disease sampling, de- dan tidak langsung terkait penyebab terjadi-
ngan perbandingan 1:2 antara kelompok ka- nya asma anak. Berikut adalah gambar 1
sus 35 subjek dan kontrol 70 subjek. spesifikasi model path analysis. Dengan
Pemilihan kontrol maupun kasus ber- nilai degree of freedom (df)=21 berarti over-
dasarkan kriteria inklusi yaitu anak berusia identified sehingga path analysis bisa
6-15 tahun, berobat di BBKPM, dan ber- dilakukan.
tempat tinggal di Kota Surakarta. Kriteria
64 e-ISSN: 2549-0257 (online)
Hadianti et al./ Path Analysis: The Effect of Biopsychosocial

Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian


Karakteristik Kriteria n %
Umur anak Tahap awal (6-7 tahun) 52 49.5%
Tahap pertengahan (8-9 tahun) 21 20.0%
Pra remaja (10-15 tahun) 32 30.4%
Jenis kelamin Laki-laki 56 53.3%
Perempuan 49 46.6%
Pekerjaan ibu IRT (tidak bekerja) 33 31.4%
Buruh dan kuli 19 18.1%
Karyawan swasta 12 11.4%
Wiraswasta 28 26.6%
PNS 13 12.3%
Riwayat atopi orang tua Ibu 13 12.4%
Ayah 6 5.7%
Bibi/Paman 2 2.0%
Nenek/Kakek 8 7.6%
Tidak ada 5 4.8%

Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat


CI 95%
No Variabel Independen OR p
Batas Atas Batas Bawah
1 Berat badan lahir anak 0.07 <0.001 0.02 0.24
2 Paparan asap rokok pasca-natal 47.66 <0.001 0.41 2.40
3 Polusi udara dalam rumah 41.25 <0.001 11.84 143.62
4 Pskologi anak 48.72 <0.001 12.51 189.67
5 Psikologi ibu saat hamil 2.21 0.095 0.86 5.70
6 Pendapatan keluarga 0.01 <0.001 0.01 0.07
7 Pendidikan ibu 0.18 <0.001 0.07 0.45

binomial binomial binomial binomial

pendidikan Pendapatan BBLA PsikologiIbuhamil


1.6 .24 1.8 -1.1
logit logit logit logit
-2.5
binomial binomial binomial

PUDR Psikologianak -2 PaparanAasapRokok


.75
logit logit
logit
2.4
3.5
3.4
binomial

statusasmaanak
-3.2
logit

Gambar 1. Identifikasi model path analysis

ISSN: 2549-0257 (online) 65


Journal of Maternal and Child Health (2016), 1(2): 62-72
https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.02.01

Tabel 3. Hasil analisis jalur pengaruh faktor biopsikososial dan paparan ling-
kungan terhadap kejadian asma anak di Kota Surakarta
CI 95%
Koefisien
Variabel Batas Batas p
Jalur
Bawah Atas
Pengaruh Langsung
Status asma anak  Polusi udara tinggi di dalam
2.43 0.60 4.27 0.009
rumah
 Stres anak tinggi 3.49 1.18 5.81 0.003
 Paparan asap rokok tinggi di 3.44 1.07 5.80 0.004
dalam rumah
 Berat Badan Lahir Anak -2.01 -3.95 -0.07 0.041
≥2,500 g
Pengaruh Tidak Langsung
Pendapatan keluarga  Pendidikan ibu ≥ SMA 1.57 0.62 2.52 <0.001
Polusi udara dalam 
Pendapatan keluarga ≥ UMR -2.48 -3.52 -1.44 <0.001
rumah
Berat badan lahir anak  Stres ibu saat hamil tinggi
-1.13 -2.18 -0.08 0.035
Log Likelihood = -169.95
AIC= 361.90
BIC= 391.10

Tabel 3 menunjukkan faktor yang ber- keluarga terhadap kejadian asma anak.
pengaruh langsung dengan kejadian asma Tingkat pendidikan berpengaruh pada pe-
anak adalah polusi udara yang tinggi di kerjaan seseorang. Semakin tinggi tingkat
dalam rumah, gangguan psikologi anak, pa- pendidikan semakin mudah seseorang da-
paran asap rokok yang tinggi saat pasca- lam mencari pekerjaan untuk mendapatkan
natal dan berat badan lahir anak ≥2,500 g. penghasilan yang lebih dari UMR, seba-
Sedangkan faktor yang berpengaruh tidak liknya semakin rendah tingkat pendidikan
langsung dengan kejadian asma anak adalah maka kemampuan dalam mencari pekerjaan
pendidikan ibu yang tinggi, pendapatan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih
keluarga ≥UMR dan psikologi atau stres dari UMR semakin sulit atau tidak mudah.
berat saat ibu hamil. Nilai koefisien jalur Hasil penelitian ini sesuai dengan
tiap variabel yang ditunjukkan pada Tabel 3 penelitian yang dilakukan oleh Dharma-
bernilai lebih dari nol dan secara statistik yanti et al., (2015) menyebutkan bahwa,
signifikan, hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga dengan status sosial ekonomi
model yang dibuat pada path analysis tinggi, baik dari segi pendidikan, penda-
(Gambar 1) telah sesuai dengan data sampel patan dan pekerjaan, memiliki kemampuan
yang ada sehingga tidak perlu melakukan ekonomi lebih besar untuk menjaga kondisi
respesifikasi model analisis jalur. kesehatan keluarganya dan akan mengu-
payakan agar keluarganya dapat hidup
PEMBAHASAN sehat. Pencapaian pendidikan yang tinggi
1. Pengaruh antara pendidikan ibu meningkatkan pendapatan dan produkti-
dan pendapatan keluarga dengan vitas keluarga. Pendidikan merupakan jalan
kejadian asma anak menuju kemajuan dan pencapaian kese-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terda- jahteraan sosial serta ekonomi keluarga.
pat pengaruh positif dan signifikan antara Penelitian lain yang dilakukan oleh Thakur
tingkat pendidikan ibu dengan pendapatan et al., (2013) juga menyebutkan bahwa,

66 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Hadianti et al./ Path Analysis: The Effect of Biopsychosocial

status pendidikan dan pendapatan rendah litian Irawan dan Windi (2012) menye-
berhubungan dengan tingginya prevalensi butkan bahwa, adanya perbedaan yang ber-
asma. makna pada pasien asma dan tidak asma
Ditinjau dari latar belakang pendidi- dengan status ekonomi rendah terhadap
kan ibu sebagai subjek penelitian, menun- lingkungan rumah. Penghasilan yang ren-
jukkan bahwa sebagian besar ibu berpen- dah meningkatkan risiko asma terkait de-
didikan ≥SMA. Tingkat pendidikan yang ngan kondisi perumahan yang buruk.
cukup baik, memiliki kemampuan untuk Penelitian yang sesuai juga dilakukan
menyerap informasi tentang penyakit asma oleh Fattore et al., (2015) menyebutkan bah-
dan cara pencegahannya. Informasi tentang wa anak dari keluarga yang berstatus sosial
penyakit asma tersebut diperoleh dari media ekonomi rendah lebih berisiko mengalami
masa, informasi orang yang dipercaya situasi stres dan kejadian penyakit yang
(keluarga, saudara dan lain-lain) serta pe- berat. Situasi tersebut mengembangkan pe-
tugas kesehatan selama ibu mengobati rilaku negatif atau tidak sehat oleh sebagian
anaknya di pelayanan kesehatan. anggota keluarga seperti aktifitas merokok
Keluarga yang memiliki pendapatan dan meningkatkan konsentrasi polusi udara
yang lebih besar, memiliki kesadaran tinggi dalam rumah yang tinggi dapat mempe-
dalam upaya pencegahan. Upaya pence- ngaruhi fungsi paru. Sosial ekonomi meru-
gahan adalah segala sesuatu yang dilakukan pakan faktor penentu kebersihan lingku-
untuk mencegah timbulnya kekambuhan. ngan rumah. Keluarga yang kebersihan
Upaya-upaya yang dilakukan seperti mela- rumah tangganya kurang meningkatkan
kukan pengobatan atau pengontrolan secara paparan polusi udara dalam rumah, sehing-
rutin, makanan bergizi, memiliki obat anti- ga berdampak pada kejadian dan serangan
sipasi serangan mendadak serta lingkungan asma serta kekebalan tubuh anak.
yang sehat, sedangkan keluarga yang Pendapatan adalah semua penghasilan
berpendidikan rendah mendapatkan peker- yang didapat oleh keluarga baik berupa
jaan dengan pendapatan yang kecil. Tingkat uang ataupun jasa. Masyarakat yang mem-
pendapatan keluarga yang kurang dari UMR punyai penghasilan kecil, maka hasil dari
mempengaruhi kesadaran keluarga untuk pekerjaannya hanya untuk memenuhi ke-
melakukan upaya pencegahan (Maidartati butuhan sehari-hari. Keluarga yang ber-
dan Persaulian, 2015). penghasilan menengah, lebih terarah ke-
2. Pengaruh antara pendapatan pada pemenuhan kebutuhan pokok yang
keluarga dan polusi udara dalam layak seperti makan, pakaian, perumahan,
rumah dengan kejadian asma anak pendidikan dan lain-lain, sedangkan keluar-
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ter- ga yang berpenghasilan tinggi dan berke-
dapat pengaruh negatif dan signifikan cukupan, dapat memenuhi segala keinginan
antara pendapatan keluarga dengan polusi yang mereka inginkan (Ravik, 2008).
udara dalam rumah terhadap kejadian asma 3. Pengaruh antara polusi udara
anak. Semakin tinggi penghasilan keluarga dalam rumah dengan kejadian
maka semakin mudah dalam mencukupi asma anak
kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan lain- Hasil penelitian menunjukkan bahwa terda-
nya, sebaliknya semakin rendah penghasilan pat pengaruh positif dan signifikan antara
keluarga maka semakin sulit keluarga dalam polusi udara dalam rumah dengan kejadian
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebu- asma anak. Artinya, rumah dengan paparan
tuhan lainnya. Sejalan dengan hasil pene- polusi udara yang tinggi dapat mening-

ISSN: 2549-0257 (online) 67


Journal of Maternal and Child Health (2016), 1(2): 62-72
https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.02.01

katkan kejadian asma. Hasil penelitian ini yang menyebutkan bahwa stres berat yang
sejalan dengan penelitian Mc Connel et al., dialami selama kehamilan memberi risiko
(2010) yang menyebutkan bahwa paparan secara signifikan terhadap kejadian BBLR
polusi udara di dalam rumah maupun di dengan risiko 1.7 kali lebih besar dibanding-
luar rumah (sekolah) sangat berkontribusi kan dengan ibu yang tidak mengalami stres
untuk berkembangnya asma pada anak. atau stres ringan selama kehamilan.
Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Penelitian lain oleh Monk et al., (2012)
Zheng et al., (2015) yang menyatakan bahwa menyebutkan bahwa stres psikologi yang
dampak paparan jangka pendek dari polusi berat selama ibu hamil, meningkatkan risiko
udara di dalam rumah dapat meningkatkan prematuritas, berat lahir rendah, pengham-
risiko eksaserbasi asma. batan perkembangan saraf dan kognitif
Polusi udara adalah suatu keadaan anak, gangguan hyperactivity, serta gang-
dimana udara mengandung bahan kimia, guan kesehatan mental lainnya. Hasil meta-
partikel, organisme hidup lainnya yang me- analisis dari penelitian Van de loo et al.,
nyebabkan kerugian atau ketidaknyamanan (2016) juga menyebutkan bahwa prevalensi
pada manusia. Polusi udara dalam ruangan mengi, asma dan gejala pernapasan lainnya
dapat menimbulkan ancaman kesehatan lebih tinggi pada anak-anak dari ibu yang
yang serius, seperti semprotan minyak wa- mengalami stres berat selama kehamilan
ngi, semprotan nyamuk, debu dalam lemari, dari pada ibu yang tidak mengalami stres.
asap rokok dan lain-lain. Pada penderita Penelitian dari Dunkel dan Tanner
asma, respon inflamasi yang terjadi lebih (2012) mengemukakan secara teori bahwa,
tinggi daripada individu yang sehat. ibu hamil yang mengalami berbagai tekanan
Pajanan yang intensif dari berbagai fisik ataupun psikis disebabkan oleh ber-
polutan tersebut berhubungan dengan ber- bagai faktor. Kondisi ini memicu pening-
bagai bentuk gangguan pernapasan, penu- katan hormon kortisol dan merangsang
runan fungsi paru, serta penyakit sistem hormon prostaglandin untuk rahim berkon-
pernapasan kronik lainnya seperti asma dan traksi sebelum waktunya yang menyebab-
penyakit paru-paru obstruktif kronik. Meka- kan pembuluh darah mengalami konstriksi
nisme yang terjadi adalah pajanan yang sehingga janin mengalami defisiensi bahan
terus-menerus akan menyebabkan terjadi- nutrien melalui plasenta dan berpotensi
nya respon inflamasi yang berulang dan untuk melahirkan BBLR.
akan memicu kerusakan saluran napas yang 5. Pengaruh berat badan lahir anak
permanen (Hari et al., 2010). dengan kejadian asma anak
4. Pengaruh antara psikologi ibu saat Hasil penelitian menunjukkan terdapat
hamil dan berat badan lahir anak pengaruh positif dan signifikan antara berat
dengan kejadian asma anak badan lahir anak dengan kejadian asma
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ter- anak. Artinya, berat badan lahir rendah
dapat pengaruh negatif dan signifikan dapat meningkatkan angka kejadian asma
antara psikologi ibu saat hamil dengan berat anak, sebaliknya, berat badan lahir normal
badan lahir anak terhadap kejadian asma dapat menurunkan kejadian asma anak.
anak. Artinya, ibu yang mengalami stres Penelitian ini sejalan dengan penelitian Liu
berat selama hamil kemungkinan untuk et al.,(2014) yang menyebutkan bahwa berat
melahirkan berat badan anak ≥2,500 g lahir rendah ada hubungannya dengan per-
rendah atau kecil. Penelitian ini sejalan kembangan normal paru yang terbatas dan
dengan hasil penelitian Rasyid et al (2013) berpengaruh pada perkembangan asma di

68 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Hadianti et al./ Path Analysis: The Effect of Biopsychosocial

kehidupan nantinya. Anak dengan berat asma dibandingkan dengan pasien asma
lahir rendah cenderung mudah mengalami yang tidak mengalami gangguan psikologis
penurunan fungsi respirasi dan memiliki berat.
peningkatan risiko penyakit respirasi kronik Hasil penelitian ini mirip dengan
selama masa kanak-kanak. penelitian Budayani (2015) yang melakukan
Berdasarkan hasil penelitian didapat- penelitian tentang tingkat kecemasan
kan bahwa, BBLR memiliki hubungan ter- dengan kualitas tidur penderita asma,
hadap kejadian asma anak. Bayi berat lahir bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
rendah adalah salah satu faktor risiko antara tingkat kecemasan dan kualitas tidur
penyakit pernapasan seperti hyaline mem- terhadap morbiditas asma. Sehingga dapat
brane disease, infeksi saluran napas ter- disimpulkan bahwa, stres atau gangguan
masuk asma. Pada bayi dengan berat lahir emosi dapat menjadi pencetus serangan
rendah, seringkali disertai dengan imma- asma dan bisa memperberat serangan asma
turitas pada organ tubuh seperti pada organ yang sudah ada. Stres dapat mengantarkan
pernapasan, hal ini akan mempengaruhi seseorang pada tingkat kecemasan sehingga
proses adaptasi awal dalam menanggapi memicu dilepaskannya histamin dan leuko-
berbagai eksposur yang merugikan dalam trien yang menyebabkan penyempitan salu-
usia janin dan anak usia dini seperti adanya ran napas dimana ditandai dengan sakit
paparan terhadap asap rokok, debu kayu, tenggorokan dan sesak napas, yang pada
dan pemberian antibiotik yang kemudian akhirnya dapat memicu serangan asma.
akan mengakibatkan terjadinya proses re- Berdasarkan gangguan psikologis
modeling saluran pernapasan atau airway anak, rata-rata anak yang menderita asma
remodeling (AR) (Rasyid et al., 2013). mengalami stres untuk terjadinya serangan
Mekanisme lain yang mendasari ada- asma dan anak yang tidak asma sebagian
nya hubungan antara BBLR dengan asma besar tidak mengalami gangguan psikologis
yaitu peningkatan sensitivitas alergen, infla- yang berat untuk terjadinya serangan asma.
masi dan hiperaktifitas bronkial. Hasil Para peneliti telah menemukan bahwa
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang tingkat kumulatif stres dapat mengakibat-
dilakukan oleh Xu et al (2014) di China yang kan beban allostatictol fisiologis yang dapat
melaporkan bahwa pada usia 5 tahun, anak mempengaruhi tubuh seorang anak. Selain
dengan riwayat BBLR lebih banyak mende- beban umum fisiologis, efek stres pada
rita asma. sistem biologis yang relevan dengan penya-
6. Pengaruh antara gangguan psiko- kit spesifik mungkin memiliki implikasi
logi anak dengan kejadian asma untuk penyakit (Harsono, 2014).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 7. Pengaruh antara paparan asap
pengaruh positif dan signifikan antara gang- rokok pasca-natal dengan kejadian
guan psikologis anak dengan kejadian asma asma anak
anak. Artinya, anak yang menderita asma Hasil penelitian menunjukkan terdapat
memiliki gangguan psikologis lebih tinggi pengaruh positif dan signifikan antara pa-
dibanding anak yang tidak menderita asma. paran asap rokok pasca melahirkan dengan
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan kejadian asma anak. Artinya, paparan asap
oleh Putu (2012) yang menyebutkan bahwa rokok yang tinggi dapat meningkatkan
pasien asma yang mengalami gangguan psi- kejadian asma pada anak. Penelitian ini
kologis berat (stres emosional) mempunyai sejalan dengan penelitian Burke et al (2012)
peluang 4.4 kali untuk mengalami serangan yang menyebutkan bahwa paparan asap

ISSN: 2549-0257 (online) 69


Journal of Maternal and Child Health (2016), 1(2): 62-72
https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.02.01

rokok yang tinggi dalam keluarga mening- sung antara psikologi ibu saat hamil melalui
katkan keparahan dan frekuensi serangan berat badan lahir anak terhadap kejadian
asma pada anak-anak. Anak-anak dengan asma anak.
asma karena orang tuanya merokok, se-
tidaknya dua kali lebih mungkin untuk men- DAFTAR PUSTAKA
derita gejala asma sepanjang tahun diban- Budayani SS (2015). Hubungan Tingkat Ke-
dingkan dengan anak-anak yang orang tua- cemasan dengan Kualitas Tidur pada
nya tidak perokok. Penderita Asma di RSUD Kabupaten
Penelitian lain oleh Millet et al (2013) Karanganyar. Program Studi S1 Kepe-
menunjukkan juga bahwa akibat dari rawatan Stikes Kusuma Husada Sura-
paparan asap rokok selama hamil menim- karta.
bulkan sekelompok orang untuk berisiko Burke H, Leonardi BJ, Hashim A, Pine-
tinggi terkena penyakit pernapasan kronis Abata H, Chen Y, Cook DG, Britton JR
sepanjang hidup mereka. Studi lain menun- (2012). Prenatal and passive smoke
jukkan bahwa penderita asma yang terkena exposure and incidence of asthma and
asap rokok selama satu jam, maka akan wheeze: systematic review and meta-
mengalami sekitar 20% kerusakan fungsi analysis. Pediatrics, 129(4): 735-744.
paru. Pada anak-anak, asap rokok akan Dharmayanti I, Hapsari D, Azhar K (2015).
memberikan efek lebih parah dibandingkan Asthma among Children in Indonesia:
orang dewasa, ini disebabkan lebar saluran Causes and Triggers. Jurnal Kesehatan
pernafasan anak lebih sempit, sehingga Masyarakat Nasional, 9(4): 320-326.
jumlah nafas anak akan lebih cepat dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta (2014).
orang dewasa. Akibatnya, jumlah asap ro- Profil Kesehatan Kota Surakarta
kok yang masuk ke dalam saluran per- Tahun 2014. Departemen Kesehatan.
napasan menjadi lebih banyak dibanding Surakarta.
berat badan, karena sistem pertahanan Fattore GL, Santos Carlos Antonio de ST,
tubuh yang belum berkembang dan muncul- Barreto ML (2015). Sosioeconomic
nya gejala asma pada anak-anak jauh lebih and Environmental Determinants of
cepat dibanding orang dewasa. Paparan Adolescent Asthma in Urban Latin A-
asap rokok (perokok pasif) akibat orangtua merica: an Ecological Analysis. Cad.
yang merokok akan mengakibatkan terjadi- Saude Publica, 31(11): 2367-2378.
nya reaksi peradangan di saluran napas, Ferreira LN, Brito U, Ferreioera PL (2010).
sehingga anak akan menderita sesak napas. Quality of life in asthma patients. Rev
Penyebab kondisi tersebut karena kandung- Port Pneumol, 16(1): 23-55.
an kontaminan berbahaya yang berada di Harsono A (2014). Stres psikologis dapat
dalam asap rokok yang dapat menyebabkan mencetuskan serangan sesak pada
gangguan pernapasan pada penderita asma anak asma. Dokter Spesialis Anak,
(Rasyid et al., 2013). Konsultan Alergi-Imunologi, Guru
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Besar Fakultas Kedokteran Universitas
ada pengaruh langsung antara paparan asap Airlangga.
rokok pasca-natal, gangguan psikologi anak Machmud R (2009). Pengaruh Kemiskinan
terhadap kejadian asma anak, ada pengaruh Keluarga pada Kejadian Pneumonia
tidak langsung antara pendidikan ibu me- Balita di Indonesia. Jurnal Kesehatan
lalui pendapatan keluarga dan polusi udara Masyarakat Nasional, 4(1): 36-41.
dalam rumah, serta pengaruh tidak lang-

70 e-ISSN: 2549-0257 (online)


Hadianti et al./ Path Analysis: The Effect of Biopsychosocial

Maidartati, Persaulian P (2015). Gambaran Raheleh Z, Ahmad A, Abtin H, Smit HA,


Penetahuan Ibu Hamil Trimester 1 Roghaye Z, Sara H, Siavash R (2016)
tentang Pengaruh Rokok terhadap The Association between Birth Weight
Tumbuh Kembang Janin di Poli- and Gestational Age and Asthma in 6-7
kandungan RSUD Kota Bandung. and 13-14 Year Old Children. Scien-
Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(1): 38-50. tifica, 1-10.
Mc Connell R, Islam T, Shankardass T, Rasyid PS, Hakim BH, Sirajuddin S (2013).
Jerrett M, Lurmann F, Gauderman J, Risk Factors of Low Birth Weight in
Avol ED (2010). Childhood Incident Prof. DR. H. Aloei Saboe General
Asthma and Traffic-Related Air Pollu- Hospital Gorontalo City Gorontalo
tion at Home and School. Environ Provincie 2012. Staf Kebidanan Poli-
Health Perspect, 118(7): 1021-1026. teknik Kesehatan. Gorontalo.
Millett C, Lee T, Laverty A, Glantz AM Ravik K (2008). Sosiologi Pendidikan. Su-
(2013). Hospital admissions for child- rakarta: UNS Press dan LPP UNS.
hood asthma after smoke-free legis- Schetter C, Tanner L (2012). Anxiety,
lation in England. Pediatrics, 131(2): Depression and Stress in Pregnancy:
495–501. Implications for Mothers, Children,
Monk C, Spicer J, dan Champagne FA Research, and Practice. Curr Opin
(2012). Linking Prenatal Maternal Psychiatry, 25: 141-148.
Adversity to Developmental Outco- Sihombing M, Alwi Q, Nainggolan O (2010).
mes in Infants: The Role of Epige- Faktor-faktor yang Berhubungan de-
netic Pathways. Dev Psychopathol, ngan Penyakit Asma Pada Usia ≥10
24: 1361-176. Tahun di Indonesia (Analisis Data Ris-
Murti B (2016). Pengaruh Faktor Biopsi- kesdas 2007). Jurnal Respirologi In-
kososial Ibu Hamil Terhadap Keseha- donesia, 30(2): 85-91.
tan Anak di Kemudian Hari dan Usia Thakur S, Oh SS, Nguyen EA, Martin M,
Dewasa. Program Studi Pascasarjana Roth LA, Galanter J, Gignoux CR, Eng
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Univer- C (2013). Socioeconomic Status and
sitas Seblas Maret, Surakarta. Childhood Asthma in Urban Minority
Oemiati R, Sihombing M, Qomariah (2010). Youths. Am J Respir Crit Care Med,
Faktor-Faktor yang Berhubungan de- 188(10): 1202–1209.
ngan Penyakit Asma di Indonesia. Me- Van de Loo Kim FE, Van Gelder MM,
dia litbang kesehatan, 20(1): 41-49. Roukema J, Roeleveld N, Merkus PJ,
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Verhaak CM (2016). Prenatal Maternal
(2010). Asma Pedoman Praktis Diag- Psychological Stress and Childhood
nosis dan Penatalaksanaan di Indo- Asthma and Wheezing: a Meta-Analy-
nesia. Revisi 2010. Jakarta: Balai Pe- sis. European Respiratory Journal,
nerbit FK-UI. 133: 1-23.
Putu ELN (2012). Analisis Faktor-Faktor Vernon MK, Wiklund I, Bell JA, Dale
Pemicu Dominan Terjadinya Serangan P, Chapman KR (2012) What Do We
Asma pada Pasien Asma. Thesis. Know about Asthma Triggers? A Re-
Fakultas Ilmu Keperawatan Program view of the Literature. J Asma, 49(10):
Magister Ilmu Keperawatan Universi- 991-998.
tas Indonesia, Jakarta. Wright, RJ (2010). Perinatal stress and
early life programming of lung struc-

ISSN: 2549-0257 (online) 71


Journal of Maternal and Child Health (2016), 1(2): 62-72
https://doi.org/10.26911/thejmch.2016.01.02.01

ture and function. Biol Psychol, 84 (1): Zheng Xue-yan, Ding H, Jiang L-n, Chen
46–56. SW, Zheng J-p, Qiu M (2015). Asso-
Xu Xue-Feng, Li Ying-Jun , Sheng Yuan- ciation between Air Pollutants and
Jian , Liu Jin-Ling , Tang Lan-Fang, Asthma Emergency Room Visits and
Chen Zhi-Min (2014) Effect of Low Hospital Admission in Time Series
Birth Weight on Childhood Asthma: A Studi: A Systematic Review and
Meta-Analysis. BMC Pediatrics, 14 Meta-Analysis. Journal Plos one,
(275): 2-8. 10(9): 1-24.

72 e-ISSN: 2549-0257 (online)

You might also like