You are on page 1of 32

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : I Made Eka Santosa


Tanggal : 1 April 2013
Waktu : Pkl. 16.00 - 16.20 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta
Inisial Klien : Tn.O.T.B.
Interaksi ke : II (Fase Kerja)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pasien merokok, menunduk.
Tujuan : 1. Klien dapat menyebutkan kemampuan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari
komunikasi 2. Klien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan

KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BE


KOMUNIKASI VERBAL
VERBAL PADA PERAWAT PADA KL
P : Selamat sore Pak Ong, P: Memandang K dan P : Ingin membuka K mencoba meng
masih ingat dengan saya ? tersenyum percakapan dengan klien dan P
K: Ekpresi datar berharap K ingat pada P

K : Sore, ingat! Muchlis kan! P merasa kecewa karena K


K: Ekpresi datar tidak ingat pada P K mengira P tem
P: Memandang K

P : Wah, Bapak Ong lupa ya? P : Menepuk bahu K, P berusaha mengingatkan K K masih mencob
Nama saya Made, saya yang touching hand. mengingat-ingat
minggu lalu ngobrol dengan K : Memandang P lama
Bapak!

K : (diam)
P : Ini nama saya, bisa baca P : Menunjukkan papan P merasa bahwa K harus K ingat nama P m
kan? Nah, nama saya siapa? nama pada K diberikan petunjuk untuk bantuan papan na
K : Mengeja nama P mengingat P

K : Made !! K : Tersenyum dan menepuk P senang karena K masih K merasa senang


kepalanya ingat pada P walaupun masih mengingat P
P : Tersenyum samar-samar

P : Nah, Bapak ingat nggak P : Memandang P dan P ingin lebih meyakinkan K K mulai ingat per
saya ini siapa? tersenyum apakah K masih ingat pada P minggu lalu
K : Memandang P lalu
menunduk
K : Made, pak mantri ! P merasa senang karena K K senang karena
K : Memandang P dan berhasil mengingat P
menyalami P
K : Menjabat tangan K
P : Pak Ong, seperti yang P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba meng
janji kita minggu lalu, K : Menunduk dengan K kontrak yang sud
sekarang kita ngobrol tentang disepakati
Bapak. Bapak bersedia
ngobrol dengan saya?
K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban
K : Ya, bersedia. menjawab singkat lalu singkat dan respon K belum K tertarik untuk n
menunduk lagi menunjukkan ketertarikan dengan P
P : Memandang K
P : Pak Ong, bagaimana P : Memandang K sambil P mencoba memberikan K mulai merasa b
keadaan bapak sekarang ? tersenyum perhatian pada keadaan K datang untuk mem
K : Menunduk

K : Pusing-pusing, kepala K : Menoleh ke P dan P bertanya-tanya tentang apa K mencoba meng


Ong kambuh! menepuk-nepuk kepalanya yang dirasakan oleh K pada P tentang ke
P : Memperhatikan K sekarang

P : Pusing-pusingnya karena P : Memandang K P berusaha menggali keluhan K berpikir dan m


apa Pak Ong? K : Menunduk dan berpikir K ingat

K : Saraf-saraf, bingung K : Menoleh ke P menghisap


mikirin duit buat anak-anak. rokoknya P menemukan data adanya K berpikir tentan
P : Memperhatikan K flight of ideas sebagai orangtua

P : Nah kalau sudah pusing P : Memandang K sambil P mulai mengkaji kebiasaan K berpikir dan be
begitu, apa yang biasanya tersenyum klien dalam menghadapi mengingat
pak Ong lakukan? K : Menghisap rokok dan masalah
melemparkannya karena
sudah habis

K : Yach, diam saja. K : Bicara tanpa menoleh P K membayangka


P : Memandang K P berpikir apa kira-kira yang kebiasaannya bila
bisa dilakukan klien selain “pusing”
diam
P : Kalau diam pusingnya P : Menunjukkan perhatian P berharap K dapat K berusaha meng
hilang? K : Menunduk sambil mengidentifikasi cara
memandang kakinya mengatasi masalah pada K

K : Nggak? K : Masih menunduk P senang karena mendapat K menjawab den


P : Memperhatikan data sebagai dasar untuk sekedarnya
menggali aspek positif klien

P : Kira-kira apa lagi yang P : Memandang K dan P mengkaji aspek positif K berusaha meng
bisa menghilangkan tersenyum pemecahan masalah klien kebiasaannya
pusingnya pak Ong? K : Menoleh ke halaman dan
terdiam beberapa lama

K : Jalan-jalan. K : Menoleh P sebentar lalu P mendapat data koping pada K menjawab sesu
menunduk lagi K daya ingat yang d
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu! Nah, P : Menunjukkan jempol P memberikan pujian karena K membayangka
jalan-jalannya kemana saja? tangan K dapat memberikan data menyenangkan
K : Tersenyum
K : Di taman, liat bunga dan P menunjukkan perhatian K merasa nyama
pohon. K : Menoleh ke taman dan dengan ikut menoleh ke melihat taman da
menunjuk pohon-pohonan halaman pohonan
P : Ikut menoleh ke taman
P : Bagus ya, tamannya. P : Tersenyum sambil P menerapkan komunikasi K senang meliha
Apalagi kalau dirawat memandang ke arah halaman pasif halaman
dengan baik. K : Memandang halaman

K : Menunjuk pohon K tidak senang k


K : Itu, kemarin mau P : Memperhatikan respon P senang karena halaman dirubah
ditebang. Kasihan. pasien mendapatkan tanggapan dari
klien
P : Bagaimana kalau Pak P : Memandang K dan P mencoba menawarkan K memikirkan al
Ong ikut memelihara tersenyum alternatif kegiatan pada K ditawarkan dan
tanaman di taman. K : Memandang ke halaman kemampuannya u
melaksanakannya
K:- K : Menunduk P mencoba menggali respon
P : Memperhatikan respon K K terhadap alternatif yang K masih berpikir
ditawarkan
P : Yach, sekedar menyiram P : Memandang K P berusaha menawarkan K membayangka
atau mencabut rumput liar K : Menoleh pada P alternatif yang realistis pada dirinya menerima
K tersebut

K : Nggak capek ya? K : Memandang P


P : Memperhatikan P senang karena K mulai K memikirkan
memikirkan alternatif kemampuannya m
kegiatan kegiatan
P : Saya kira nggak tuh! P : Memandang K dan P mencoba memberikan K mencoba perca
Bapak bisa coba besok. tersenyum dorongan pada K kata P
K : Memandang P

K : Ya…ya… K : Mengangguk-angguk P senang karena K mengerti K memberikan re


P : Tersenyum arahan P dan tertarik pada
P : Ngomong-ngomong kalau P : Memandang K dan P mencoba menggali K berpikir
pagi hari Bapak ngapain tersenyum kegiatan lain yang dilakukan karena pertanyaa
saja? K : Menoleh P klien
K : Menunduk K bingung tentan
K : Mandi, lalu duduk! P : Memperhatikan respon K P berpikir tentang kegiatan dilakukannya seh
yang kira-kira dilakukan
klien
P : Nggak bersihin tempat P : Menekankan pertanyaan P mencoba menawarkan data K mengingat-ing
tidur? K : Menunduk agar klien ingat

K : Menoleh P P senang karena klien ingat K ingat kegiatan


K : Ya, kadang-kadang! P : Memperhatikan tentang kegiatannya kadang-kadang
dilaksanakannya
P : Kalau dibersihin gimana P : Memandang klien P mencoba memberikan K menganalisa k
jadinya? K : Menunduk gambaran positif bila kegiatan dilakuka
kegiatan dilaksanakan
K : Bersih dan rapi. K : Memandang P dan P senang karena K mampu K menjawab sesu
menggaruk-garuk kepalanya mengidentifikasi keadaan analisanya
P : Memperhatikan respon bila kegiatan dilakukan
klien
P :Pak Ong senang dong P : Memandang K sambil P ingin menggambarkan K berusaha meng
kalau tempat tidurnya bersih tersenyum respon bila kegiatan keadaan bila keg
dan rapi? K : Menoleh P dilaksanakan dilaksanakan

K : Menoleh P dan K senang memba


K : Yach, senang. Bersih. tersenyum. P senang mendapatkan tempat tidurnya b
P : Memperhatikan respon K jawaban K rapi

P : Gimana kalau tiap hari P : Memandang K P menawarkan alternatif K membayangka


dibersihkan dan dirapikan? K : Menunduk kegiatan tidurnya rapi dan
Bapak Ong pasti bangga
kalau tiap hari tempat
tidurnya bersih dan rapi.

K : Ya…ya… K : Menoleh P dan P senang karena klien K setuju terhadap


tersenyum menerima alternatif kegiatan kegiatan yang dit
P : Memperhatikan
P : Nah, bisa dicoba besok P : Memandang K sambil P menegaskan kembali K meikirkan taw
kan? tersenyum tentang kegiatan yang bisa
K : Menunduk dilakukan klien

K : Memandang P dan P senang karena K menerima K setuju melakuk


K : Ya…ya… mengangguk-angguk tawaran P yang ditawarkan
P : Memperhatikan respon K
P:- P : Memandang K P masih berpikir tentang apa K memikirkan ke
K : Menunduk yang perlu dibicarakan

K : Ibu tiri saya jahat K : Memandang halaman P kaget menemukan data K tiba-tiba ingat
P : Kaget masa lalu klien yang masa lalunya
traumatik
P:- P : Memandang K P masih kaget dan berpikir K semakin tering
K : Menunduk tentang apa yang harus masa lalunya
dilakukan pada K
K : Saya sering dipukul. K : Menepuk-nepuk P merancang penggalian data K membayangka
Kepala saya jadi sakit. kepalanya mengenai aspek traumatik ibu tirinya
P : Memperhatikan respon
klien
P : Sekarang ibu tirinya P : Memandang K P mencoba mendapatkan K merenungkan k
dimana? K : Menunduk data

K : Memandang P K menegaskan si
K : Sekarang sudah baik. P : Tersenyum P menemukan adanya sekarang
inkoherensi pembicaraan
P:- P : Memandang K P sadar bahwa interaksi K menikmati ing
K : Menunduk keluar dari tujuan dan pada masa lalu
berpikir untuk
K:- K : Menunduk mengembalikan tujuan
P : Memperhatikan interaksi
P memikirkan topik untuk
kembali pada tujuan interaksi
P : Pak Ong, saya tahu Bapak P : Menepuk bahu K P memfokuskan kembali K belum bisa me
memikirkan tentang ibu tiri K : Menunduk pembicaraan pembicaraannya
Bapak. Tapi sekarang kita
membicarakan tentang
kegiatan yang bisa pak Ong
lakukan.
K : Menunduk P terus mencoba K berpikir tentan
K:- P : Menepuk bahu K memfokuskan pembicaraan pembicaraan
P : Nah, Pak Ong masih ingat P : Memandang K dan P mencoba menggali daya K memikirkan te
nggak tadi kita ngomongin tersenyum ingat klien terhadap pembicaraan yan
apa? K : Menoleh pada P pembicaraan tadi tadi
K : Mengangguk dan
K : Masih. Nyiram dan memandang P P senang karena K ingat pada K teringat pada p
ngebersihin tempat tidur. P : Tersenyum apa yang dibicarakan yang dilakukan b
P : Bapak setuju kalau P : Mendekatkan diri pada K P mengaskan kembali K menunjukkan p
dilakukan tiap hari? K : Menoleh dan kesepakatan terhadapa tindaka
K : Boleh…boleh. memandang P P senang karena K setuju akan dilaksanaka
K : Mengangguk dan terhadap tawaran P
tersenyum
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu. P : Menepuk pundak K P memberikan pujian pada K K senang dengan
K : Tersenyum diberikan
K:- K : Memandang P dan P senang karena K K menjabat tanga
menjabat tangan P memberikan respon sesuai menunjukkan per
P : Membalas jabat tangan K harapan
P : Nah, karena sudah P : Memandang K dan P mengakhiri fase interaksi K merasa perlu u
waktunya mandi, Pak Ong tersenyum dan membuat kontrak karena diarahkan
mandi dulu ya. Biar bersih K : Tersenyum interaksi selanjutnya
dan segar. Nanti malam
sehabis makan kita ngobrol
lagi yuk?! K : Memandang P P senang karena K setuju K setuju pada ko
K : Ya…ya… P : Tersenyum diberikan P
P : Nah nanti baru kita P : Memandang K dan P menentukan topik interaksi K memikirkan te
ngobrolin tentang ibu tiri Pak tersenyum selanjutnya yang ditawarkan
Ong, ya? K : Menunduk
K : Memandang P P senang karena K setuju K setuju terhadap
K : Ya…ya… P : Tersenyum ditawarkan

P : Kalau begitu terimakasih P : Menepuk pundak K dan P mengakhiri interaksi K senang karena
atas perhatian Pak Ong. mengulurkan tangan mengucapkan sal
Selamat sore. Sampai ketemu K : Menoleh kepadanya
nanti malam. K : Tersenyum dan menjabat P senang karena K sudah
K : Selamat sore. tangan P percaya pada P K menjabat tanga
P : Tersenyum tanda mengakhiri
sementara

KESAN PERAWAT :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang
bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih dahulu. Saat interaksi
terjadi flight of ideas dimana klien teringat pada ibu tirinya yang berlaku kejam padanya.
Pengalaman tersebut merupakan traumatik bagi klien sehingga perlu dikaji lebih dalam lagi.
Telah disepakati pula bahwa pengalaman tersebut dibicarakan nanti pada saat interaksi
selanjutnya.
CATATAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan Respon Klien (S d

1 1 April1999 Isolasi sosial : menarik diri b.1.1. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang S : Klien mengataka
b/d harga diri rendah kronik “Ayo kita jalan-jalan kesana, rasanya lebih sejuk kalau dengan suasana ha
kita ngobrol disana!” sejuk
O : Klien tampak se
b.1.2. Memotivasi klien untuk mengungkapkan perasaan
klien yang berhubungan dengan masalah interaksi S : Klien mengataka
“Bagaimana rasanya kalau Pak Ong ngobrol dengan jahat-jahat dan ia m
teman-teman Pak Ong?” dengan mereka
O : Menunjuk teman
c.1.1. Mendiskusikan kegiatan yang bisa dilakukan klien yang jahat
di rumah sakit
“Kira-kira pekerjaan apa yang Pak Ong senangi di S : Klien mengataka
rumah sakit ini?!” merawat taman dan
tempat tidur
O : Menunjuk ke hal

2 1 April 1999 Perubahan persepsi sensori a.1.1. Membina hubungan saling percaya S : Klien mengataka
: halusinasi lihat b/d perilaku “Oh ya, Pak Ong masih ingat dengan nama saya?” perawat dan kontrak
menarik diri “Kita kan janji mau ngobrol tentang cara berkenalan, O : Klien menyebut
masih ingat?”
S : Klien mengataka
memikirkan biaya an
b.1.1. Mendorong klien untuk mengungkapkan O : Klien menepuk-n
perasaannya kepalanya
“Dari tadi saya lihat Pak Ong tidur-tiduran saja, apa ada
yang Pak Ong pikirkan?”

S : Klien mengataka
melaksanakan kegia
c.2.2. Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan tanaman dan memb
harian di ruangan tidur setiap hari
“Pak Ong bilang kalau Pak Ong suka merawat taman O : Klien mengangg
dan merapikan tempat tidur. Kita bisa mulai dari besok ditawarkan alternatif
ya?!” harian
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
(Tambahan)

RUANG RAWAT : R. Cendrawasih RSJP Jakarta TANGGAL DIRAWAT : 1 April 1999

IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 1 April 1999
RM No :-

FAKTOR PREDISPOSISI
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Klien mengatakan ibu tirinya jahat. Klien
sering dipukuli sampai kepalanya sakit.

PSIKOSOSIAL
Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien menganut agama Kristen Methodist
b. Kegiatan Ibadah : Ke gereja setiap hari minggu. Ketika ditanya perasaannya saat sembahyang, klien
mengatakan rugi waktu karena dunia tetap saja kacau

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan harga diri : harga diri rendah
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Gangguan persepsi sensori : halusinasi lihat
4. Gangguan konsep diri : Ideal diri terlalu tinggi
5. Gangguan orientasi realitas : Waham kebesaran
6. Koping individu tidak efektif
7. Resiko prilaku kekerasan
8. Gangguan Komunikasi verbal
9. Kerusakan interakasi sosial
Pohon Masalah

RESIKO PRILAKU KEKERASAN KERUSAKAN INT.SOSIAL

a.

1. HALUSINASI LIHAT WAHAM GGN. KOM.VERBAL.

2. ISOLASI
SOSIAL :
MENARIK
DIRI

a) Core Problem

3.

4. HARGA DIRI RENDAH : Kronis KOPING IND. TDK. EFEKTIF

IDEAL DIRI TINGGI

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Gangguan harga diri: harga diri rendah kronis berhubungan dengan ideal diri tinggi
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi lihat berhubungan dengan menarik diri
4. Resiko prilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi lihat
5. Gangguan Orientasi Realitas :Waham Kebesaran berhubungan dengan koping individu tidak efektif
6. Resiko prilaku kekerasan berhubungan dengan waham
7. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan gangguan komunikasi verbal
RSJP Jakarta, 1 April 1999
Mahasiswa Program B-Ektensi 1997

I Made Eka Santosa


NIM : 1397210222

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : I Made Eka Santosa


Tanggal : 26 Maret 1999
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta
Inisial Klien : Tn.O.T.B.
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi pasien : Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien merokok puntung, me
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUS


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore Pak, boleh P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu terhadap
saya duduk di sebelah tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk
Bapak ? K: Ekpresi datar dan berharap dengan lingkungannya
sapaan sederhana P bisa
diterima oleh K.
K ragu terhadap orang
K : Sore, silahkan. K: Ekpresi datar P merasa senang ada
P: Memandang K tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana sore ini P : Memandang ke P ingin memulai K memberikan respon
sejuk sekali ya Pak halaman sambil melirik K percakapan dengan topik sepintas dan menunjuk
K : Ikut melihat ke ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhad
halaman lalu menghisap kondisi K
K : (diam) rokoknya dan menunduk
lagi
P : Oh ya, perkenalkan P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K masih memberikan
saya Made, saya menjulurkan tangan ke K diberikan penjelasan tanggapan secara ragu
mahasiswa praktek disini K : Mengalihkan rokok ke tentang kedatangan P
yang akan merawat Bapak. tangan kiri lalu tanpa
K : (diam) memandang P menerima
uluran tangan P

P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu
pasien dan mendekatkan
diri ke-K
K : Menoleh sebentar

K : Ong. Ong Tian Bian. K : Menyebut nama dengan P merasa pasien enggan K merasa perkenalan h
menunduk dan menarik berkenalan formalitas belaka
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat
dipanggil dengan nama apa K : Menoleh ke halaman dengan pasien nama yang disukainya

K : Ong. K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun K mulai tertarik denga


menjawab singkat lalu jawaban singkat perkenalan dengan P
menunduk lagi
P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak,
enak kalau saya manggil tersenyum suasana mengngingat nama yan
Pak Ong K : Menunduk disukainya

K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan


K : Iya P : Memperhatikan K mendapatkan respon K mulai merasa bahwa
datang untuk memban

P : Bapak asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengin


mana Pak Ong? K : Menunduk dan berpikir membangun keakraban ingat
dengan topik sederhana

K : Salatiga, Jawa Tengah K : Menoleh ke P dan P senang karena K


tersenyum lalu menunduk memberi respon K senang karena ingat
lagi daerah asalnya dan kem
P : Memperhatikan K membayangkan daerah
asalnya tersebut
P : Wah, jauh juga ya. P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusah
Bapak Ong sudah berapa tersenyum umum pasien mengingat
lama disini? K : Menghisap rokok dan
melemparkannya karena
sudah habis

K : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau K membayangkan kea


K : Lama! Dua puluh P : Memandang K pertanyaan membuat K yang telah lama dijalan
tahun. tersinggung
P : Sejak tahun berapa P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat K berusaha mengingat
Bapak disini ? K : Menunduk sambil memperoleh data lama
memandang kakinya rawat secara lebih pasti
sambil mengkaji daya ingat
K : Yach, delapan puluh K : Masih menunduk pasien K menjawab dengan
tiga P : Memperhatikan P senang karena mendapat sekedarnya
respon dari K

P : Sekarang Bapak Ong P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat
umurnya berapa? K : Menoleh ke halaman ingat
dan terdiam beberapa lama

K : Em…56 tahun K : Menoleh P sebentar P merasa arah pertanyaan


lalu menunduk lagi sudah dapat dijawab jelas K menjawab sesuai de
P : Tersenyum oleh K daya ingat yang
dimilikinya
P : Pak Ong ingat nggak, P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat
kenapa pak Ong dirawat keseriusan pertanyaan tsb sangat
disini K : Menunduk spesifik dan takut
menyinggung pasien K menjawab ragu-ragu
K : Saraf, sakit saraf. ECT, K : Menoleh ke P dan P lega karena K tidak
ini di ECT. menepuk-nepuk kepalanya tersinggung

P : Pak Ong pernah P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat


ngamuk? K : Menunduk alasan pasien dirawat

K : Menoleh ke halaman P kaget, dan sadar kalau K mengalami halusina


K : Nggak, nggak, saya lalu menunjuk-nunjuk pasien mengalami lihat
suka ngelamun. Enak P : Memperhatikan respon halusinasi lihat
sendirian. Kakak saya pasien
sudah meninggal tapi hidup
lagi. Itu dia !!
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena K melihat kakaknya da
K : Memandang ke belum menemukan mencoba menceritakan
halaman pertanyaan yang tepat pada P
K : Kakak saya orangnya untuk K
sukses, sayang mati, anak K : Menunjuk ke halaman P menemukan adanya K teringat kondisi
saya tujuh belas semuanya dan nyerocos flight of ideas dan berpikir keluarganya
di Jerman. P : Memperhatikan tentang faktor penyebab
P : Bapak Ong sudah P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data K membayangkan kea
berkeluarga? K : Memandang kosong ke yang terkait kata-katanya keluarganya
halaman tadi
K : Anak saya di Jerman K : Menunduk sambil K menikmati waham y
dan di Peking. Saya nyerocos P menemukan adanya dirasakannya
profesor, ngajar di UI, P : Memperhatikan kemungkinan waham
bolak-balik dari Bandung kebesaran pada pasien
ke Jerman.
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan K membayangkan ank
K : Menunduk harapan pasien akan lebih anaknya
terbuka tetang dirinya

K : Keadaan diluar perang, K : Berbisik pada P dengan P menemukan adanya fligt


Ong pusing mikirin biaya nada sedih of ideas K sedih tentang anakn
anak-anak, pada kuliah. P : Mendengarkan dengan
serius
P : Pak Ong, kegiatan P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertan
bapak sehari-hari ngapain K : Menoleh P pembicaraan terkait waham baru
saja Pak ?
K : Menggaruk-garuk P merasa senang karena
K : Mandi, makan kepalanya pasien bisa beralih K bingung tentang yan
ehm…ya itu. P : Memperhatikan respon dilakukannya sehari-ha
K
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data K mengingat-ingat
K : Menunduk lebih dalam

K : Baca-baca buku. Saya K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya haru
kan profesor. P : Memperhatikan kemungkinan waham rajin belajar
P : Bapak Ong betah P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh
tinggal di sini?Suasananya K : menunduk dari waham waham
enak ya!
K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat
K : Betah. P : memperhatikan mengalihkan perhatian K berusaha menjawab
pasien sekenanya
P : Tentunya keluarga P : Memandang K sambil P ingin mengkaji K berusaha mengingat
Bapak Ong suka tersenyum keterlibatan keluarga keluarganya
menjenguk kesini. K : Menoleh P terhadap perawatan K

K : Menunduk lagi K ingat terhadap


K : Sebulan sekali. P : Memperhatikan respon P senang mendapatkan keluarganya
K jawaban K

P : Kalau Pak Ong suka P : Memandang K P mengkaji hubungan K K mengingat hubunga


pulang juga ya? K : Menunduk dengan keluarganya dengan keluarga

K : Ya, sebulan sekali juga K : Menoleh P dan P senang mendapatkan K senang membayang
tersenyum jawaban sesuai pertanyaan pulang
P : Memperhatikan
P : Kalau di rumah, P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji K mengingat aktivitasn
ngapain aja Pak Ong tersenyum aktivitas K di rumah di rumah
K : Menoleh P lalu melihat
ke halaman
K : Yah, tidur dan baca- K : Memandang P P menemukan pengulangan K menikmati waham y
baca buku penelitian. P : Memperhatikan respon terhadap waham pada K dialaminya
Profesor harus banyak K
baca.
P : Suka ngobrol nggak P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasn
dengan keluarga K : Menunduk terhadap K di rumah

K : Enakan diem, soalnya K : Menunduk P mendapatkan data K menganggap ngobro


mengganggu saya baca P : Memperhatikan menarik diri pada K mengganggu wahamny
buku
P : Bagaimana perasaan P : Memandang K P mengalihkan topik K bingung dengan
Pak Ong sekarang? K : Menunduk bahasan pertanyaan yang diber

K : Saraf, sakit saraf. K : Menggaruk-garuk K menjawab tentang


Kakak saya hidup lagi, itu kepala P bingung harus ngobrol keadaannya
dia. P : Memperhatikan tentang apa lagi

P:- P : Memandang halaman P memikirkan topik lain K merenungkan


K : Ikut memandang yang terkait keadaannya
halaman
K : Dia sukses. P kaget karena kembali
K : Menunjuk ke halaman menemukan adanya K menikmati halusinas
P : Kaget dan halusinasi pada K lihatnya
memperhatikan respon K

P : Pak Ong, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P
berkenalan, masih inget K : Menoleh karena sudah cukup banyak
nggak nama saya? data yang terkaji

K : Made K : Memandang P dan P senang karena K ingat K mengingat-ingat nam


tersenyum nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan


bisa ngobrol dengan pak K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement
Ong. Bagaimana kalau tersenyum
selesai makan kita ngobrol
lagi? Sebentar saja kok,
yach cukup 20 menit saja.
P senang karena K mau K ikut menentukan ko
K : Boleh K : Tersenyum menentukan kontrak
P : Tersenyum berikutnya

P : Nah kalau Pak Ong P : Memandang K P menentukan topik dan K memikirkan tentang
setuju, nanti kita ngobrol K : Menunduk aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawark
tentang perasaan Pak Ong berikutnya
terhadap keluarga Pak Ong.
Sekalian saya periksa
tekanan darahnya ya.
K : Mengangguk K setuju tentang kegia
K : Ya, ya…. P : Tersenyum P senang karena K setuju yang akan dilaksanaka
dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa
kesediaan Pak Ong ngobrol mengulurkan jabat tangan percaya pada P
dengan saya, selamat sore K : Menoleh, menjabat
tangan P
K : Sore. P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif
walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga
diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga
kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan
dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan
dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANG RAWAT : R. Cendrawasih RSJP Jakarta TANGGAL DIRAWAT : 26 Maret 1999

A. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 26 Maret 1999
RM No :-

B. ALASAN MASUK
Klien mengatakan karena sakit saraf

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, klien sudah dirawat sejak tahun 1983
2. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil
3. Aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan kriminal tidak ada
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : belum terkaji
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : belum terkaji

D. FISIK
1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit
2. Ukur : TB/BB belum terkaji
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : -

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : belum terkaji
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya
b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas
c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa.
d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin baca buku. Klien
merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang (padahal tidak)
e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses.
Masalah keperawatan :
- Ideal diri terlalu tinggi
- Harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Belum terkaji
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol dengan sesama
pasien atau dengan perawat, suka menyendiri.
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : Menarik Diri

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji
b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan : kurang rapi
Pasien berpakaian seadanya, celana bolong-bolong bekas rokok, kantung baju coklat bekas
tembakau yang berbau
Masalah Keperawatan : Resiko kurangnya perawatan diri
2. Pembicaraan : Gagap, inkoheren
Pasien menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak jelas dan terputus-putus, kadang-
kadang tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan
Masalah Keperawatan : Gangguan pola komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik : lemah dan lesu
Saat wawancara, pasien sedang duduk termenung dan memandang di kejauhan serta terlihat loyo
Masalah Keperawatan : Kelemahan aktivitas
4. Alam perasaan : sedih
Ekpresi wajah pasien nampak sedih saat wawancara
Masalah Keperawatan : Depresi
5. Afek : Datar
Afek pasien selama wawancara tidak terdapat perubahan yang berarti, terkesan hambar
Masalah Keperawatan : Menarik diri
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang
Selama wawancara, pasien lebih banyak menunduk dan menjawab pertanyaan dengan tidak
melihat perawat
7. Persepsi : Halusinasi
Pasien mengatakan ia sering melihat kakaknya yang sudah mati tapi hidup kembali dan lalu
mereka ngobrol
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
8. Proses pikir : Flight of Ideas, Persevarasi
Pembicaraan klien tidak terarah dengan ide yang tidak nyambung satu sama lain, klien sering
mengulang pernyataan bahwa kakaknya hidup kembali
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi Sensori
9. Isi pikir : Waham kebesaran
Pasien mengaku dirinya sudah menjadi profesor dan guru besar di UI, ia juga mengatakan bahwa
situasi di dunia sudah perang semua
Masalah Keperawatan : Gangguan Orintasi Realitas : Waham Kebesaran
10. Tingkat kesadaran : CM, disorientasi waktu tempat dan orang tidak ada
Selama wawancara, pasien tampak sadar
Masalah Keperawatan : -
11. Memori : Ada gangguan daya ingat jangka panjang
Saat pasien diminta menyebutkan peristiwa di masa lalu, pasien tampak bingung
Masalah Keperawan : Demensia
12. Tingkat konsetrasi dan berhitung : Mudah beralih, mampu berhitung sederhana
Sering saat wawancara klien menoleh ke satu arah, dan klien lupa pertanyaan yang telah
diberikan kepadanya
Masalah Keperawatan : Halusinasi lihat
13. Kemampuan penilaian : Belum terkaji
14. Daya tilik diri : Belum terkaji

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : bantuan minimal
2. BAB/BAK : bantuan minimal
3. Mandi : bantuan minimal
4. Berpakaian/berhias : bantuan minimal
5. Istirahat dan tidur : tidak teratur, kegiatan sebelum tidur yaitu melamun
6. Penggunaan obat : bantuan minimal
7. Pemeliharaan kesehatan : belum terkaji
8. Kegiatan dalam rumah : hanya berdiam diri saja
9. Kegiatan di luar rumah : tidak ada
Masalah keperawatan : Koping keluarga kurang efektif

H. MEKANISME KOPING
Menghindari masalah, dan suka menyendiri
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok : klien jarang bergaul dengan sesama pasien,
lebih senang menyendiri dan melamun
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : teman-teman klien sesama pasien malas ngobrol
dengan klien
3. Masalah berhubungan dengan pendidikan : klien mengatakan ia kuliah di berbagai negara
sehingga ia layak disebut profesor
4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan : belum terkaji
5. Masalah berhubungan dengan perumahan : belum terkaji
6. Masalah berhubungan dengan ekonomi : belum terkaji
7. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan : belum terkaji
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : menarik diri
- Waham kebesaran

J. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


1. Penyakit jiwa
2. Koping
3. Sistem pendukung
4. Faktor presipitasi
Masalah keperawatan :
- Kurang pengetahuan

K. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : belum terkaji
2. Therapi Medik : belum terkaji

L. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan harga diri : harga diri rendah
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Gangguan persepsi sensori : halusinasi lihat
4. Gangguan konsep diri : Ideal diri terlalu tinggi
5. Kurang pengetahuan
6. Gangguan orientasi realitas : Waham kebesaran
7. Koping individu tidak efektif
8. Koping keluarga tidak efektif
9. Gangguan komunikasi verbal
10. Resiko kurangnya perawatan diri
Pohon Masalah

RESIKO PRILAKU KEKERASAN

RESIKO KURANGNYA PERAWATAN DIRI

HALUSINASI LIHAT GGN. KOM. VERBAL WAHAM

MENARIK DIRI
Core Problem

HARGA DIRI RENDAH : Kronis KOPING IND. TDK., EFEKTIF

KOPING KELUARGA TIDAK EFEKTIF

IDEAL DIRI TINGGI


KURANG PENGETAHUAN

M. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


1. Gangguan harga diri: harga diri rendah kronis berhubungan dengan ideal diri tinggi
2. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi lihat berhubungan dengan menarik diri
4. Resiko prilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi
5. Resiko kurangnya perawatan diri berhubungan dengan menarik diri
6. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan menarik diri
7. Waham : Kebesaran berhubungan dengan menarik diri
8. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan harga diri rendah
9. Gangguan harga diri : harga diri rendah kronis berhubungan dengan koping keluarga tidak
efektif
10. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan

RSJP Jakarta, 26 Maret 1999


Mahasiswa Program B-Ektensi 1997
I Made Eka Santosa
NIM : 1397210222
RENCANA KEPERAWATAN JIWA
Nama Pasien : Ong Tian Bian, L 56 Tahun Ruang C
No/ Diagnosa Perencanaan
Tgl Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan
1/26 Maret Gangguan konsep diri : harga Tupan :
1999 diri rendah b/d ideal diri terlalu Setelah dilakukan asuhan
tinggi keperawatan klien dapat
Data Subyektif : mengatasi perasaan harga diri
 Klien mengatakan ia bercita-cita rendah.
menjadi profesor dan
mengatakan cita-citanya telah Tupen :
tercapai sekarang a. Klien dapat mengekspresikan
 Klien mengatakan bahwa perasaan dan persepsinya a.1. Klien dapat menceritakan a.1.1.Bina
saudaranya sangat sukses dengan rasa aman. perasaan dan persepsinya setelah caya:
dilakukan 3x asuhan.  Memangg
Data Obyektif : yang disuk
 Klien selalu menyendiri.  Menerima
adanya.
 Klien banyak melamun.
 Bicara ter
 Klien tidak mau melakukan
pekerjaan di ruangan  Tepati jan
dibuat ber
 Beri kese
mengeksp

a.2.1.Pelih
kungan su
ber-sahab

a.2.2.Gun
a.2.Ekspresi wajah klien tenang yang jelas
saat mengekspresikan pera-saan
dan perepsinya.
a.2.3.Doro
kesempat
mengungk
serta men
dengan ra

b.1.1.Disk
yang dapa
memberik
masih ban
b. Klien mampu melihat aspek- pada diri k
aspek yang positif yang ada me-ngarah
pada dirinya. menjadi p
b.1.Klien dapat mengidentifikasi
aspek positif yang ada pada b.1.2.Bant
dirinya. evaluasi d
positif yan

b.2.1.Bant
kembali ke
dicapai.

b.2.2.Beri
atas hal-h
kakan klie
c.1.1.Gali
b.2.Klien dapat menjelaskan minta pen
keberhasilan-keberhasilan yg yg menye
pernah dialaminya.
c.1.2.Anju
mencerita
menyebab
c. Klien mampu meng- evaluasi
masalah untuk dijadikan c.2.1.Anju
pelajaran dimasa sekarang. rencana a
c.1.Klien dapat menceritakan tidak terul
masa lalunya yang traumatik.

c.3.1.Kaji
klien dalam
c.3.2.Beri
dilakukan
masalah y
c.3.3.Gali
keluarga y
c.2. Klien dapat menyusun ren- menyelesa
cana agar kejadian kejadian yang c.3.4.Beri
menyakitkan tidak terulang memilih ko
kembali.
d.1.1.Disk
c.3.Klien dapat memilih cara yang tugas/keg
baik dalam mengatasi masalah lakukan se
yang menyakitkan. d.2.1.Berik
klien untuk
dalam me
sesuai.

e.1.1.Bant
keinginan
yang akan
d. Klien mampu berperan serta
dalam kegiatan ruangan selama f.1.1.Disku
klien di rumah sakit dalam me
d.1.Klien mampu memilih tugas- sumber ya
tugas kegiatan yang disukai. f.1.2.Bersa
sun renca
d.2.Klien mampu melaksanakan datang.
tugas/ kegiatannya dengan
mandiri.
e. Klien mampu menetapkan
rencana untuk masa depannya.

f. Keluarga mampu memberi e.1.Klien mampu menjelaskan


dukungan moril /materiil tentang rencana yang akan dilakukan
rencana klien setelah kembali dari rumah sakit.

f.1.Keluarga dapat memfasilitasi


tentang rencana klien.
3/26 Perubahan persepsi sensori : Tupan :
Maret halusinasi lihat b/d perilaku menarik Klien dapat mengontrol
1999 diri. halusinasinya

Data Subyektif : Tupen :


- Klien mengatakan pekerjaannya a. Klien dapat membina a.1. Sesudah 1 kali pertemuan, klien a.1. Bina h
hanya duduk melamun hubungan saling percaya. dapat berinteraksi dan terbina percaya :
- Klien mengatakan ia sering melihat hubungan saling percaya  Sapa klien
dan ngobrol dengan kakaknya yang verbal ma
sudah meninggal  Perkenalk
- Klien mengatakan kakaknya sudah menyebut
meninggal tapi hidup lagi jelas.
 Jelaskan m
Data Obyektif: pertemuan
- Klien menyendiri di pojok ruangan  Buat kontr
- Klien terlihat memandang ke  Selalu kon
kejauhan interaksi
 Tunjukkan
dan penu
 Terima kli
 Mulai inte
disukai kli

a.2. Klien mau berkomunikasi a.2.Kontro


dengan perawa.  Selalu sia
 Jawab pe
jujur
 Perhatikan
oleh semu
sama men
trapeutik d
 Hindari po
memaksa
dekat klien
mengharg

b. Klien dapat mengenal b.1.Klien akan mengekspresikan b.1.1.Doro


perasaan yang perasaannya setelah pertemuan 2 mengungk
menyebabkan perilaku kali. b.1.2.Gun
menarik diri dari lingkungan terapeutik
sosial. b.1.3.Bers
mengiden
klien tidak
orang lain
b.1.4Beri r
atas kema
mengungk

b.2.Klien akan menyatakan b.2.1.Doro


kepuasannya atas hubungan ungkapka
dengan perawat sesudah 2 kali hubungan
pertemuan.
c. Klien menunjukkan c.1.Setelah 5 kali pertemuan klien c.1.1.Seca
penurunan perilaku menarik dapat berhubungan dengan klien dalam
diri perawat dan klien lain yang ada di menghadi
ruangan klien lain d
c.1.2.Usah
non verba
dan konsis
c.1.3.Laku
interaksi s
sering
c.1.4.Beri
atas apa y
c.2.1.Gun
peran untu
mengenal
respon ya
menghada
dengan or

c.2.2.Motiv
mengikuti
membersi
menyapu,
membersi
c.2.Setelah 6-8 kali pertemuan c.2.3.Beri
klien dapat mengembangkan tindakan d
hubungan melalui; positip ata
 Keikutsertaan dalam aktifitas di dalam kelo
ruangan c.2.4.Beri
 Keikutsertaan dalam kelompok keikutserta
terapi kelompok
 Inisiatip berinteraksi dengan harian yan
orang lain mengisi w
c.2.5.Anju
secara ma
berhubung

d.1.1.Disk
keluarga t
perilaku,
cara kelua
yang men
d.2.1.Anju
menjengu
dukungan
d.1. Keluarga dapat menye-
butkan hal-hal yang harus
dilakukan selama klien di rawat di
d. Keluarga dapat berpar- rumah sakit
tisipasi diri dalam perawatan
klien d.2.Menjenguk klien minmal satu
kali seminggu
2/26 Isolasi sosial : menarik diri b/d harga Tupan :
Maret diri rendah kronik Klien dapat berinteraksi
1999 dengan lingkungannya
Subyektif :
- Klien mengatakan suka melamun Tupen :
- Klien mengatakan malas bergaul a. Klien dapat memperluas
dengan pasien atau petugas kesadaran dirinya setelah a.1. Klien dapat mengungkapkan a.1.1.Beri
tiga kali pertemuan perasaanya secara verbal : mengungk
Obyektif : - Saat sedih atau gembira - Bimbing
- Saat wawancara kontak mata kurang - Membalas sapaan perawat perasaann
- Respon terhadap sapaan perawat - Menyebutkan tujuan interaksi
- Gunakan
lambat - Dapat mengungkapkan - Dengark
- Tidak berinteraksi dengan perawat perasaannya dengan ak
dan klien lain
- Beranjak dari tempatnya hanya waktu a.1.2.Beri
makan menghaki
- Tidak me
klien
- Menerim

b.1.1. Cipt
tenang de
b.1. Klien dapat menyebutkan stimulus e
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang masih dimiliki berlebihan
kemampuan yang dimiliki- Kemampuan hubungan
dalam waktu dua minggu interpersonal
- Kemampuan dalam b.1.2.Moti
melaksanakan ADL mengungk
perasaan,
berhubung
yang diha

b.2.1.Bimb
mengiden
interaksi
b.2. Klien dapat menyebutkan
masalah dalam membina
hubungan interpersonal dan cara b.2.2.Kaji
mengatasinya klien dalam
yang diha
hubungan

b.2.3.Infor
koping yan
menghada

c.1.1.Bimb
menentuk
beraktivita
- Merawat
- Members
c.1. Klien dapat membuat jadwal
- Members
c. Klien dapat membuat rencana kegiatan sesuai dengan - Olahraga
realistis dalam waktu tiga kemampuan
minggu
d. Klien dapat melaksanakan d.1. Klien dapat menyebutkan d.1.1.Beri
rencana yang telah dibuat kegiatan yang telah dilakukan sukses :
- Beri wak
- Beri wak

d.1.2.Bimb
bantuan, i
perawat s

d.1.3.Kuat
aspek pos
reinforcem

e.1.1.Anju
dapat mem
melakukan

e. Klien mendapat dukungan e.1.2.Anju


keluarga dalam e.1. Klien mendapat dukungan dapat men
meningkatkan harga dirinya keluarga dalam meningkatkan terkait den
harga dirinya
Lampiran 3.
CATATAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan Respon Klien (S da

1 26 Maret 1999 Isolasi sosial : menarik diri a.1.1. Memberi kesempatan klien untuk S : Klien mengatakan
b/d harga diri rendah kronik mengungkapkan perasaannya melamun karena kak
“Coba Pak Ong ceritakan, mengapa Pak Ong melamun O : Menunduk
saja?”
S:-
a.1.2. Memberikan respon yang tidak menghakimi O : Memandang ke h
“Saya tahu Pak Ong belum mau ikut membantu teman
mengambil makanan. Tidak apa-apa!”
S : Klien mengataka
a.1.3. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang duduk di tempat yang
“Bagaimana kalau kita duduk disana, suasananya enak O : Klien mau duduk
kan?!” disarankan
2. 26 Maret 1999 Perubahan persepsi sensori a.1.1. Membina hubungan saling percaya S : Klien mengatakan
: halusinasi lihat b/d perilaku “Selamat sore Pak Ong, masih ingat dengan nama perawat dan kontrak
menarik diri saya?!” dilakukan
“Kita kan janji mau ngobrol, masih ingat dengan janji O : Klien menyebut n
kita?!
S : Klien mengatakan
b.1.1. Mendorong klien untuk mengungkapkan hidup lagi
perasaannya O : Klien menunjuk k
“Bagaimana perasaan Pak Ong sekarang?. Saya lihat tersenyum
Pak Ong sedang melihat sesuatu?.Saya sendiri tidak
melihatnya. Coba Pak Ong ceritakan!”

S : Klien mengatakan
c.2.2. Memotivasi klien untuk mengungkapkan ngobrol dengan pera
perasaannya terhadap keuntungan berhubungan O : Klien tersenyum
dengan perawat tangan perawat
“Gimana rasanya setelah Pak Ong ngobrol dengan
saya dan teman-teman saya?!”

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Sri Mugianti


Tanggal : 12 April 2001
Waktu : Pkl. 12.00 - 12.10 WIB (10 Menit)
Tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Inisial Klien : Tn. S.
Interaksi ke : IX (Fase Terminasi)
Lingkungan : Kamar klien, lingkungan tenang
Deskripsi pasien : Klien sudah mandi, penampilan klien rapi
Tujuan komunikasi : Klien mengungkapkan perasaan tentang terminasi dengan perawat

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT PADA ANALISA BERPU


VERBAL PERAWAT KLIEN
P : Selamat sore Pak Ong, rapi P : Tersenyum P ingin membuka percakapan dan K memberikan tang
sekali hari ini. Sudah selesai K : Tersenyum memberikan reinforcement positif atas kedatan
mandi ya?! terhadap prilaku positif

P senang atas respon dari klien


K : He..he..ya. K : Tertawa dan mengusap K merasa senang m
kepalanya pujian dari perawat
P : Tersenyum

P : Bapak bersedia ngobrol P: Memandang K dan P mengingatkan klien pada K menerima kontra
dengan saya?? Kan kita sudah tersenyum kontrak yang sudah dibuat bersedia berbicara d
janji kemarin sore mau K: Ekpresi datar perawat
membicarakan perasaan Bapak
tentang perpisahan kita.

K : Ya…ya….
K: Menunduk dan sesekali P merasa bahwa klien masih K merasa sedih kar
menoleh pada perawat, belum dapat menerima terminasi menghadapi termin
tampak sedih yang sudah dipersiapkan dari klien
P: Memperhatikan respon kemarin
klien

P : Nah, seperti yang telah saya P : Menepuk bahu K, Memberikan K kesempatan K masih larut denga
sampaikan kemarin, hari ini kan touching hand. untuk ekplorasi perasaannya perasaannya sehing
hari terakhir saya ada disini. K : Memandang P lama sulit mengungkapk
Berarti mulai besok Pak Ong perasaannya
tidak bisa lagi ngobrol dengan
saya. Bagaimana perasaan Bapak
?!

K:- K : Memandang P K merasa kesulitan


P merasa klien sulit
P : Mengamati respon K mengungkapkan perasaannya mengungkapkan pe

P : Bapak cerita saja apa adanya, P : Memandang K P merasa bahwa K harus Keraguan K mulai h
saya tidak akan marah kok!! K : Diam berpikir diberikan penegasan bahwa P
siap mendengarkan tanpa
menghakimi
K : Sedih dan terkenang-kenang!!
K : Memandang P P senang karena K mau K merasa bebas
P : Tersenyum memberikan respon terhadap mengungkapkan pe
pertanyaan perawat
P : Jadi Pak Ong merasa kalau P : Memandang P dan P ingin menggali perasaan klien K semakin merasa b
tidak ada saya Pak Ong akan tersenyum selanjutnya mengungkapkan pe
sedih ?! K : Menundukkan
kepalanya
K sedih karena tida
K : Ya…ya…soalnya tidak ada K : Memandang P P merasa K merasa sedih karena ngobrol lagi
yang bisa diajak ngobrol lagi. mengelus-elus kepalanya tidak bisa ngobrol lagi
P : Tersenyum

P : Kan bisa dengan teman-teman P : Memandang K P ingin menggali perasaan klien K semakin bebas
yang lain K : Memandang ke sekitar lebih lanjut mengungkapkan pe

K : Melihat ke arah P dan K merasa teman-tem


K : Tapi kan mereka tidak menjawab singkat P menemukan data bahwa klien lain tidak bisa meng
mengajarkan untuk sehat. P : Tersenyum masih sulit untuk menerima peran perawat
perpisahan dengan perawat
P : Kalau sedih Pak Ong biasanya P : Memandang K P menggali koping mekanisme K memikirkan jawa
ngapain?! K : Menunduk klien terhadap perpisahan pertanyaan koping
P merasa koping klien masih
K : Yach, tidur saja K : Menunduk belum efektif K biasa tidur bila ad
P : Tersenyum
P : Saya kan sudah ajarkan, P : Tersenyum P menegaskan metode K berusaha mengin
kalau sedih, Pak Ong mestinya K : Memandang P mekanisme koping yang efektif yang telah diajarkan
jalan-jalan atau mengerjakan yang pernah diajarkan pada klien
pekerjaan. Masih ingat nggak?!

K : Oh ya..ya…itu juga!!! P senang karena klien masih


K : Menjawab singkat lalu ingat terhadap koping mekanisme K ingat tentang kop
menunduk lagi yang diajarkan ditawarkan perawat
P : Tersenyum

P : Nah, ingat-ingat ya apa yang P : Mendekatkan diri pada P mencoba menawarkan K berpikir terhadap
saya ajarkan kepada Pak Ong!!! K dan menekankan kalimat penegasan pada klien perawat
K : Memandang P dan
menunduk

K : Ya…ya…ya…. K : Memandang ke sekitar


P : Memperhatikan K P merasa K akan berusaha K merasa siap untu
mengingat apa yang telah pelajaran yang dibe
diajarkan perawat

P : Pak Ong, saya berterimakasih P : Memandang K dan P berusaha menunjukkan interest K berpikir mengapa
pada Pak Ong karena sudah mau tersenyum pada klien dengan ucapan mengucapkan terim
bekerjasama dengan saya untuk K : Menunduk dan berpikir terimakasih
kesembuhan Pak Ong !!!

K : Saya yang terimakasih ….


K : Menunduk
P : Memperhatikan K P merasa K menerima apa yang K merasa dirinya ya
disampaikan oleh P mengucapkan terim

P : Nah, kalau begitu kita akhiri P : Menepuk bahu K P mengakhiri kontrak dan K merasa sedih kar
dulu sampai di sini. Sebentar lagi K : Memandang P menetapkan kontrak selanjutnya berpisah dengan P
saya harapkan Pak Ong bersedia pada K untuk acara terminasi
hadir pada acara perpisahan besar
dengan teman-teman saya juga.
K : Menganggukkan P senang karena K menyetujui K mau menerima k
K : Ya…ya… kepalanya kontrak dengan perawat
P : Tersenyum

P : Oke, jam lima sore kami P : Memandang K dan P menutup interaksi dan K menerima kontra
tunggu Pak Ong disini. Selamat menepuk pundak K menegaskan kontrak selanjutnya
sore Pak Ong. K : Tersenyum

K : Ya…ya… K : Tersenyum P senang karena K menerima K menyiapkan diri


P : Tersenyum pada K kontrak selanjutnya kontrak berikutnya

KESAN PERAWAT :

Kontak ke-18 fase terminasi bertujuan untuk menggali perasaan klien tentang perasaan klien terhadap
realitas perpisahan dengan perawat. Klien memang sudah disiapkan seminggu sebelum terminasi dengan
mengkonfirmasikan pada klein bahwa hari perawatan oleh mahasiswa tinggal seminggu lagi. Sehari
sebelum terminasi juga dilaksanakan pre-terminasi dengan menanyakan perasaan klien bila kehilangan
teman ngobrolnya. Klien sempat kembali ke kamar tanpa permisi pada perawat. Fase saat itu adalah fase
denial tetapi pada interaksi ke-18 tersebut diatas, klien sudah dapat menerima realitas perpisahan dengan
perawat.

CATATAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Implementasi


Evalua
Keperawatan Respon Klien (S dan

1 30 Isolasi sosial : e.1.1. Membimbing klien untuk mencari S:-


April1999 menarik diri b/d bantuan dan menginformasikan bahwa O : Klien merapi
harga diri rendah perawat siap membantu klien “ Nah, kalau tempat tidur den
kronik bapak siap untuk bermain dalam dibimbing oleh perawat
kelompok, saya siap membantu!”
e.1.3. Memberikan reinforcement atas S : -
aspek positif yang dicapai “Nah, kan O : Klien tersenyum
bapak sudah tahu keuntungan berkenalan tertawa senang
dengan orang lain. Itu bagus!!!.
Diucapkan saat klien berhasil
mengidentifikasi manfaat berkenalan
dengan baik.

2 30 April Perubahan persepsi b.1.3. Bersama-sama klien S : Klien mengatakan ti


1999 sensori : halusinasi mengidentifikasi kerugian jika klien tidak bisa minta rokok jika ti
lihat b/d perilaku berhubungan dengan orang lain ngomong dengan tem
menarik diri “Apa ruginya kalau kita nggak mau temannya
gabung dengan teman lain?” O:-

b.1.4.Memberi reinforcement positif atas


kemampuan klien mengungkapkan S : Klien mengata
perasaannya terimakasih atas pu
“Wah Bagus, Pak Ong sudah mau cerita!” yang diberikan
O : Klien tersenyum

b.2.1.Mendorong klien mengungkapkan S : Klien mengata


perasaannya terhadap hubungan dengan senang karena dia
perawat ngobrol
“Enak kan kalau Pak Ong mau ngobrol O : Klien mau du
dengan kita?” bersama perawat lain
berbicara

c.1.1.Menghadirkan perawat lain dalam


interaksi dengan klien S:-
“Nah ini teman saya, coba kenalan!” O : Klien tampak m
beinteraksi den
perawat lain

3. 30 April Kerusakan 2.1.4.Memfokuskan klien pada realitas, S : Klien menjawab bah


1999 komunikasi verbal saat klien membicarakan wahamnya “ ia berada di RSJ Grogo
b/d waham Bapak Ong berada dimana?” dan “Kalau O : Klien terdiam s
kebesaran Profesor ada dimana?” ditanya kalau profesor
dimana

You might also like

  • Sop Relaksasi Nafas Dalam
    Sop Relaksasi Nafas Dalam
    Document2 pages
    Sop Relaksasi Nafas Dalam
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Sop Relaksasi Nafas Dalam
    Sop Relaksasi Nafas Dalam
    Document2 pages
    Sop Relaksasi Nafas Dalam
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Document37 pages
    Hipertensi
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Jawaban 1
    Jawaban 1
    Document1 page
    Jawaban 1
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Document37 pages
    Hipertensi
    novekristentinus
    No ratings yet
  • SAP Hipertensi
    SAP Hipertensi
    Document7 pages
    SAP Hipertensi
    Eka Nifa Situmeang
    No ratings yet
  • Judul
    Judul
    Document13 pages
    Judul
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Prin Lux
    Prin Lux
    Document73 pages
    Prin Lux
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Revisi
    Revisi
    Document16 pages
    Revisi
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Jawaban Nomor 6
    Jawaban Nomor 6
    Document2 pages
    Jawaban Nomor 6
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document2 pages
    Daftar Isi
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Terjemahan
    Terjemahan
    Document5 pages
    Terjemahan
    novekristentinus
    No ratings yet
  • SK Pemb 4.2
    SK Pemb 4.2
    Document590 pages
    SK Pemb 4.2
    novekristentinus
    No ratings yet
  • USMI-NERS
    USMI-NERS
    Document2 pages
    USMI-NERS
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Asus DPD
    Asus DPD
    Document1 page
    Asus DPD
    novekristentinus
    No ratings yet
  • SK Pembimbing 4.3 Psik
    SK Pembimbing 4.3 Psik
    Document43 pages
    SK Pembimbing 4.3 Psik
    novekristentinus
    No ratings yet
  • SK Pemb 4.2
    SK Pemb 4.2
    Document590 pages
    SK Pemb 4.2
    novekristentinus
    No ratings yet
  • BAB I Etika
    BAB I Etika
    Document9 pages
    BAB I Etika
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Perawatan Kuku Yang Baik
    Perawatan Kuku Yang Baik
    Document1 page
    Perawatan Kuku Yang Baik
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Agnes Marbun Situmeang
    Agnes Marbun Situmeang
    Document3 pages
    Agnes Marbun Situmeang
    novekristentinus
    No ratings yet
  • SKRIPSI
    SKRIPSI
    Document83 pages
    SKRIPSI
    novekristentinus
    No ratings yet
  • BAB I Etika
    BAB I Etika
    Document9 pages
    BAB I Etika
    novekristentinus
    No ratings yet
  • BAB I Etika
    BAB I Etika
    Document9 pages
    BAB I Etika
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Hipersensitifitas
    Hipersensitifitas
    Document25 pages
    Hipersensitifitas
    novekristentinus
    No ratings yet
  • BAB I Etika
    BAB I Etika
    Document9 pages
    BAB I Etika
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Agnes Marbun Situmeang
    Agnes Marbun Situmeang
    Document3 pages
    Agnes Marbun Situmeang
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Asus DPD
    Asus DPD
    Document1 page
    Asus DPD
    novekristentinus
    No ratings yet
  • Asus DPD
    Asus DPD
    Document6 pages
    Asus DPD
    novekristentinus
    No ratings yet