Professional Documents
Culture Documents
Abstrak : Roti Penyet Olen merupakan suatu bisnis di bidang kuliner yang menawarkan roti
atau kudapan yang di sajikan dengan cara yang berbeda yaitu bentuk dan tekstur roti yang telah
di penyetkan. Ide ini berangkat dari pengalaman penulis sendiri pada saat mengolah roti, dimana
ide tersebut original dan tidak mengikuti trend sehingga dapat berpeluang menjadi trendsetter.
Varian produk di buat beragam dan di sertakan dengan berbagai promo yang menarik dan unik
seperti adanya permainan dan promosi lain. Peluang pasar masih sangat terbuka dan
berdasarkan alat analisis kelayakan yang di gunakan, rencana usaha ini memiliki prospek yang
cukup baik dan layak untuk di implementasikan.
Abstract : Roti Penyet Olen is a culinary business that offers serving bread or snacks in a
different way, flatten the shape and texture of the bread. This idea departs from the author's own
experiences in making bread, it is original and unfollow trends so it hopes can be trendsetter.
Product made by diverse and include a variety of interesting and unique promos such as games
and other promotions. The market opportunity is still very open and based on using feasibility
analysis tool, this business plan has good prospects and feasible to be implemented.
Hal - 1
berwirausaha. Salah satu jenis makanan Nilai-nilai budaya Roti Pen yet Olen :
bidang kuliner berupa roti m erupakan jenis 1. Dinamis
makanan yang tidak asing lagi bagi 2. Kreatif
masyarakat Indonesia. Roti adalah salah satu 3. Ramah
makanan tertua di dun ia. Sejarah roti yang 4. Jujur
panjang konon berawal dari Mesir dan
Mesopotamia. Dari Mesir inilah bangsa
Yunani mengambil teknologi pembuatan roti
yang kemudian menyebar di seluruh Eropa
dan menjadikan roti sebagai makanan yang
dianggap penting oleh masyarakatnya
(masukdapur.blogdetik.com). Roti masuk ke
Indonesia pada masa penjajahan bangsa
asing pada abad ke-16. Gambar 2.2 Logo Roti Penye t Olen
Di Indonesia, biasany a roti disajikan
untuk makan pagi juga sebagai kudapan Logo Roti Penyet Olen dibuat dengan
yang disajikan dengan te h atau kopi. sederhana dengan beberap a arti warna dan
Berbagai macam olahan roti dan kue sudah gambar sebagai berikut :
sangat beragam, melihat ko ndisi saat ini, 1. Warna biru pada tulisan “Olen”
agar dapat bertahan dan dite rima oleh pasar melambangkan kestab ilan, ketahanan,
maka produk roti yang ditawarkan harus fleksibel, kreatif dan in ovasi tanpa batas.
inovatif dan kreatif. Penulis tertarik untuk 2. Warna merah pada tuli san “Roti Penyet”
mendirikan suatu usaha yan g menawarkan melambangkan semangat, kekuatan,
Roti penyet yang diberi na ma Roti Penyet dinamis dan aktif.
Olen, dimana menawarkan produk olahan 3. Warna kuning pada latar melambangkan
roti yang dibuat dan disajik an dengan cara keceriaan dan penuh energi, warna ini
berbeda dari biasanya. juga dapat menarik perhatian secara
psikologis
2.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai 4. Icon kartun melambangkan maskot dari
Budaya pada Roti Penyet Olen s endiri.
Hal - 2
Produk dijual per-paket dengan - Segmentasi demografi
jumlah 6 pcs dan 12 pcs roti per-paket dan 1. Pria dan Wanita
akan dikemas dengan kemasan karton yang 2. Usia 5 – 60 tahun
sesuai dengan ukuran roti dan jumlah roti 3. Kelas ekonomi menengah hingga
tiap paket yang dilengkapi dengan gambar menengah ke atas
merek, alamat usaha, dan indentitas rasa di 4. Pelajar, mahasiswa, karyawan
kemasan. dan lain-lain
Roti Penyet Olen menawarkan cara
baru dalam menyantap roti. Konsepnya - Segmentasi Psikografi
adalah meng-Indonesiakan roti yang 1. Gaya hidup konsumtif, menyukai
merupakan makanan utama dari negara lain, makanan kudapan, suka
namun diolah dengan cara yang lebih mengemil
“Indonesia” yaitu dipenyetkan. Selama ini 2. Suka mencoba hal baru
makanan yang diikuti dengan kata “penyet” Padasegmentasipsikografi
biasanya adalah ayam penyet, makanan yang ditentukan dengan karakteristik
dipenyet merupakan cara khas Indonesia seperti di atas, karena produk yang
mengolah makanan tradisionalnya, sehingga ditawarkan bukan merupakan
Roti Penyet Olen hadir untuk mengubah makanan utama tetapi makanan
paradigma dimana roti merupakan makanan kudapan, sehingga produk ditujukan
khas barat kini ada juga roti khas Indonesia. pada pasar yang konsumtif,
Keunikan produk ini belum ada di pasaran menyukai makanan kudapan, dan
sehingga berpeluang menjadi trendsetter. suka mengemil.
Keunikan lain yaitu produk dibuat
dari bahan pilihan seperti roti tawar, putih Target pasar yang ingin dituju oleh
telur, tepung roti dan berbagai selai atau isi. Roti Penyet Olen tidak membatasi umur dan
Proses pembuatan nya adalah roti tawar pekerjaan, tetapi difokuskan pada konsumen
dipotong menjadi ukuran seperempat roti dengan karakter psikografis menyukai hal
tawar yang dipenyetkan dan diberi varian baru, tantangan, dan suka mengkonsumsi
rasa hingga menjadi empat lapis, kemudian makanan kudapan. Dengan atribut
dilapisi putih telur dan tepung roti yang karakteristik tersebut, yang akan difokuskan
kemudian digoreng. Penggunaan minyak target pasarnya adalah pelajar dan
goreng pilihan untuk menggoreng dan putih mahasiswa dengan kisaran umur 12-24
telur saja bertujuan mengurangi kolestrol. tahun.
Roti Penyet Olen juga memiliki variasi lain Positioning Dari Roti Penyet Olen
seperti bentuk roti gulung. adalah “Cara gaul makan roti” dimana Roti
Penyet Olen tidak hanya menawarkan
4 ASPEK PEMASARAN produk roti saja, tetapi ada unsur tantangan
berupa game di dalam paket produk.
4.1 Segmen Pasar, Target Pasar, dan
Positioning 4.2 Perkiraan Permintaan dan
Penawaran
Berdasarkan jenis-jenis variabel
segmentasi menurut Kotler (2008), segmen Perkiraan permintaan terhadap produk
yang dituju oleh Roti Penyet Olen adalah olahan roti dan kue di Kota Palembang
berdasarkan segmentasi geografi yaitu diestimasikan 20% dari jumlah penduduk ±
wilayah pasar, segmentasi demografi yaitu 1.726.218. Dibawah ini adalah perkiraan
berdasarkan gender, usia, kelas ekonomi dan permintaan pasar akan roti dan kue,
profesi. Kemudian segmentasi psikografi
yaitu berdasarkan karakter atau sifat
psikologis pasar yang dituju. Di bawah ini
merupakan segmentasi yang dituju.
- Segmentasi geografi
Penduduk kota Palembang
Hal - 3
Tabel 4.1 Perkiraan Permintaan Pasar Tabel 4.3 Rencana Penjualan
Terhadap Produk Olahan Roti dan Kue Tahun Permintaan Peluang Rencana Pangsa
Tahun 2014 – 2016 Penjualan Pasar
2014 345.244 103.580 12.000 3,5 %
2015 397.031 119.118 18.000 4,5 %
Tahun Jumlah (Unit Produk)
2016 456.585 136.981 27.000 6%
2014 345.244
2015 397.031
4.4 Strategi Pemasaran Perusahaan
2016 456.585 terhadap Pesaing
Sumber : BPS Sumsel. Data Olahan Dari Jumlah
Penduduk
Strategi pemasaran perusahaan
dilakukan berdasarkan analisa 4 P dengan
Sedangkan penawaran dari produsen alat analisis SWOT menurut Kotler (2008) :
yang menawarkan produk olahan roti dan
4.4.1 Product
kue di Palembang sebagai berikut,
Produk yang ditawarkan Roti
Penyet Olen menggunakan berbagai
Tabel 4.2 Perkiraan Penawaran Produk
Olahan Roti dan Kue oleh Produsen di bahan baku pilihan, seperti roti tawar
Kota Palembang biasa dan gandum, aneka selai dan isi
roti, dan tepung roti putih. Produk
Nama Penawaran dalam unit produk Market disajikan dengan ukuran seperempat
Perusahaan Tahun Tahun Tahun share
roti tawar yaitu ± 7 cm pada setiap sisi
Pesaing 2014 2015 2016 roti dan bentuk roti gulung seperti
Sari roti 27.620 31.763 36.528 8% bentuk roll yang akan sama-sama
Braserrie 65.593 75.431 86.747 19 %
Morita 41.429 47.644 54.791 12 % dipenyetkan. Aneka rasa yang
Breadtalk 62.143 71.465 82.186 18 % ditawarkan diantaranya coklat, keju,
Lain-lain 44.879 51.610 59.352 13 % coklat keju, strawberry, kacang, srikaya,
Jumlah 241.664 277.913 319.604 70 %
abon, dan juga rasa Alien yang
Sumber : Data Hasil Survey dengan Metode beraneka ragam. Maksud dari rasa roti
Wawancara Produsen Roti dan Kue
alien adalah varian rasa yang kurang
cocok atau asing dimakan dengan roti,
Perkiraan penawaran dari produsen dari kata asing inilah penulis
baru memenuhi sekitar 70 % dari permintaan mendapatkan ide untuk menamakan
pasar. Hal tersebut menunjukkan adanya varian produk tersebut dengan sebutan
peluang untuk dapat masuk ke pasar, karena roti alien. Selain itu Roti Penyet Olen
permintaan yang cenderung tinggi dan akan melakukan inovasi pada produk
meningkat dimana produsen belum dapat kudapan yang bahan dasarnya tidak
memenuhi perkiraan permintaan pasar. hanya dari roti, seperti pancake burger
Peluang pasar yang masih terbuka sebesar dan pancake pizza.
30 %, dan perkiraan target yang ingin
dicapai Roti Penyet Olen berkisar antara 3%
- 6% dalam waktu 3 tahun.
Hal - 4
Selain itu bentuk promosi
lainnya akan mengikuti sesuai
dengan event atau hari raya yang
ada, contoh promosi yang di
lakukan di antaranya untuk
pembelian 1 paket akan mendapat
1 paket secara gratis pada hari raya
Idul Fitri dan moment lain seperti
hari Valentine. Promosi lainnya
Gambar 4.2 Layout Kemasan Roti seperti memberikan kartu stempel,
Penyet Olen di mana setiap transaksi pembelian
akan mendapatkan cap yang dapat
4.4.2 Price di tukar dengan hadiah yang
Produk Roti Penyet Olen berlaku.
ditawarkan dengan harga yang bersaing,
harga satuan produk dijual dengan c. Personal Selling
harga Rp 3000 tiap rotinya dan perpaket Roti Penyet Olen juga
dengan harga Rp 18.000. Di bandingkan melakukan promosi melalui
dengan pesaing, strategi harga Roti penjualan langsung ke wilayah
Penyet Olen termasuk harga yang kampus dengan menawarkan
kompetitif. produk langsung ke konsumen.
Pada awalnya penjualan ini akan di
4.4.3 Promotion lakukan oleh penulis sendiri.
Kegiatan promosi yang akan
dilakukan Roti Penyet Olen agar dapat d. Public Relation
dikenal konsumen diantaranya : Roti Penyet Olen akan
a. Advertising (Periklanan) melakukan kegiatan public relation
Roti Penyet Olen akan dengan mengadakan lomba-lomba
menggunakan iklan media cetak yang berkaitan dengan bisnis Roti
yaitu brosur. Di bawah ini contoh Penyet Olen seperti lomba
brosur awal untuk menarik minat menghias roti, lomba membuat
calon konsumen. Rencananya maskot Roti Penyet Olen dan lain-
brosur ini akan di sebar selama 1 lain, dimana kegiatan tersebut
bulan pertama. Di mana pada mendorong keterlibatan
minggu ke-2 atau ke-3 produk masyarakat dalam membangun
akan mulai di jual ke konsumen. perusahaan.
Hal - 5
mendukung berbag ai aktivitas Tabel 5.1 Kegiatan Pra Operasi dan
pelanggan. Jangka Waktu Pe laksanaan
Hal - 6
Tabel 6.1 Bahan Baku dan Bahan
Pembantu Roti Penyet Olen
Gambar 6.1 Tata Letak Tempat Pada awal usaha Roti Penyet Olen,
Produksi Roti Penyet Olen penulis masih berperan sebagai tenaga
produksi. Untuk menambah kapasitas
6.3 Proses Produksi dan Gambaran produksi Roti Penyet Olen, penulis akan
Teknologinya menambah 2 hingga 3 tenaga kerja untuk
membantu bagian produksi.
Pada proses produksi Roti Penyet
Olen dibuat alur dari pembelian dan 6.6 Mesin dan Peralatan
persiapan bahan baku hingga produk siap
untuk di kemas dan di jual. Mesin dan peralatan yang digunakan
untuk memproduksi produk Roti Penyet
Pembelian dan Persiapan Pemotongan
persiapan roti dengan Olen masih sederhana. Peralatan yang
peralatan
bahan baku pisau dibutuhkan di antaranya adalah kompor gas,
Mencelupkan Proses Pemberian isi gas tabung, penyaring, spatula, penjepit,
teflon, alat press roti, talenan, pisau dan
mempenyetkan beberapa toples untuk tempat isi dan selai
roti dengan isi / selai
putih telur
roti dengan alat
pada roti roti.
press
Melumuri Ditiriskan,
6.7 Tanah, Gedung, dan Perlengkapan
Hal - 7
7.2 Rencana Kebutuhan Modal Investasi Tabel 7.2 Modal Kerja Roti Penyet Olen
Hal - 8
Penyet Olen harus menjual sebanyak 325 penjelasan yang merupakan bagian integral
unit produk atau penjualan mencapai Rp dari laporan keuangan
5.850.000 agar mencapai BEP. (www.library.upnvj.ac.id). Laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan
7.6 Laporan Keuangan informasi mengenai konsisi keuangan usaha
dan kinerja dari perusahaan tersebut. Berikut
Menurut Standart Akuntansi laporan keuangan Roti Penyet Olen dalam
Keuangan (2009,h.4) laporan keuangan periode satu tahun pertama.
merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan, yang meliputi laporan neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan dan laporan lain serta materi
Hal - 9
DAFTAR PUSTAKA http://www.tribunnews.com/bisnis/201
3/02/26/jumlah-wirausahawan-
[1] BPS, Sumsel 2011, Sumsel dalam hanya-19-persen-di-indonesia.
Angka, Diakses pada Tanggal 10
September 2013, [11] Umar H 2007, Studi
http://sumsel.bps.go.id/site/content/id Kelayakan Bisnis, Gramedia,
/ 163. Jakarta.
[2] Dwi, Prastowo dan Rifka Julianty [12] Universitas Pembangunan Nasional
2005, Analisis Laporan Keuangan, 2012, Pengertian Laporan Keuangan.
AMP YKPN, Yogyakarta. Diakses pada Tanggal 8 Desember
2013,
[3] Jurnas 2013, Jumlah Wirausaha di http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d
Indonesia ditargetkan 2,50 Persen, 3akuntansi/207102004/bab2.pdf
Diakses pada Tanggal 8 September
2013,
http://www.jurnas.com/news/92031/2
013,_Jumlah_Wirausaha_di_Indonesi
a_Ditargetkan_2,50_Persen/1/Ekono
mi/Ekonomi.
Hal - 10