You are on page 1of 10

ROTI PENYET OLEN

(Perencanaan Pendirian Usaha Roti Penyet)


Valencia Tioriman (gluethio@gmail.com)
Yulizar Kasih (yulizar@stmie-mdp.ac.id)
Retno Budi Lestari (retno@stie-mdp.ac.id)
Program Studi Manajemen
STIE MDP

Abstrak : Roti Penyet Olen merupakan suatu bisnis di bidang kuliner yang menawarkan roti
atau kudapan yang di sajikan dengan cara yang berbeda yaitu bentuk dan tekstur roti yang telah
di penyetkan. Ide ini berangkat dari pengalaman penulis sendiri pada saat mengolah roti, dimana
ide tersebut original dan tidak mengikuti trend sehingga dapat berpeluang menjadi trendsetter.
Varian produk di buat beragam dan di sertakan dengan berbagai promo yang menarik dan unik
seperti adanya permainan dan promosi lain. Peluang pasar masih sangat terbuka dan
berdasarkan alat analisis kelayakan yang di gunakan, rencana usaha ini memiliki prospek yang
cukup baik dan layak untuk di implementasikan.

Kata Kunci : Roti, Roti Penyet Olen, Penyajian berbeda, Peluang

Abstract : Roti Penyet Olen is a culinary business that offers serving bread or snacks in a
different way, flatten the shape and texture of the bread. This idea departs from the author's own
experiences in making bread, it is original and unfollow trends so it hopes can be trendsetter.
Product made by diverse and include a variety of interesting and unique promos such as games
and other promotions. The market opportunity is still very open and based on using feasibility
analysis tool, this business plan has good prospects and feasible to be implemented.

Keyword : Bread, Roti Penyet Olen, different Presentation, Opportunities

1 RINGKASAN EKSEKUTIF melakukan kegiatan pemasaran yang


interaktif dengan pelanggan. Produk Roti
Roti Penyet Olen merupakan suatu Penyet Olen dapat di tujukan untuk semua
bisnis bidang kuliner yang menawarkan segmen pasar. Namun, berdasarkan
makanan kudapan. Bisnis ini tidak karakteristik produk, target pasar yang lebih
mengikuti trend pasar namun di mulai dari di bidik adalah remaja hingga dewasa
ide penulis yang orisinil. Produk yang dengan karakterirtik psikografis menyukai
ditawarkan adalah roti yang dibuat dan hal-hal baru.
disajikan dengan cara berbeda, yaitu
dipenyetkan. Roti Penyet Olen menawarkan 2 PENDAHULUAN
beragam varian rasa umum dan juga varian
rasa yang asing dimakan dengan roti, yaitu 2. 1Latar Belakang
roti alien yang menambah unsur game di
dalam paket produknya. Keunikannya adalah Di Indonesia, berbagai bidang bisnis
produk sejenis belum ada, Roti Penyet Olen memiliki peluang dan prospek kedepan yang
memiliki peluang menjadi trendsetter. baik karena gaya hidup masyarakat saat ini
Keunggulan Roti Penyet Olen adalah yang cenderung konsumtif. Bisnis bidang
memberikan unsur tantangan yang di kuliner merupakan salah satu bidang bisnis
selipkan pada paket produk gamenya dan yang memiliki prospek atau peluang untuk

Hal - 1
berwirausaha. Salah satu jenis makanan Nilai-nilai budaya Roti Pen yet Olen :
bidang kuliner berupa roti m erupakan jenis 1. Dinamis
makanan yang tidak asing lagi bagi 2. Kreatif
masyarakat Indonesia. Roti adalah salah satu 3. Ramah
makanan tertua di dun ia. Sejarah roti yang 4. Jujur
panjang konon berawal dari Mesir dan
Mesopotamia. Dari Mesir inilah bangsa
Yunani mengambil teknologi pembuatan roti
yang kemudian menyebar di seluruh Eropa
dan menjadikan roti sebagai makanan yang
dianggap penting oleh masyarakatnya
(masukdapur.blogdetik.com). Roti masuk ke
Indonesia pada masa penjajahan bangsa
asing pada abad ke-16. Gambar 2.2 Logo Roti Penye t Olen
Di Indonesia, biasany a roti disajikan
untuk makan pagi juga sebagai kudapan Logo Roti Penyet Olen dibuat dengan
yang disajikan dengan te h atau kopi. sederhana dengan beberap a arti warna dan
Berbagai macam olahan roti dan kue sudah gambar sebagai berikut :
sangat beragam, melihat ko ndisi saat ini, 1. Warna biru pada tulisan “Olen”
agar dapat bertahan dan dite rima oleh pasar melambangkan kestab ilan, ketahanan,
maka produk roti yang ditawarkan harus fleksibel, kreatif dan in ovasi tanpa batas.
inovatif dan kreatif. Penulis tertarik untuk 2. Warna merah pada tuli san “Roti Penyet”
mendirikan suatu usaha yan g menawarkan melambangkan semangat, kekuatan,
Roti penyet yang diberi na ma Roti Penyet dinamis dan aktif.
Olen, dimana menawarkan produk olahan 3. Warna kuning pada latar melambangkan
roti yang dibuat dan disajik an dengan cara keceriaan dan penuh energi, warna ini
berbeda dari biasanya. juga dapat menarik perhatian secara
psikologis
2.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai 4. Icon kartun melambangkan maskot dari
Budaya pada Roti Penyet Olen s endiri.

Visi Roti Penyet Olen adalah menjadi 3 GAMBARAN USAHA


bisnis makanan kudapan pilih an
masyarakat Palembang. Dengan cara terus Roti Penyet Olen merupakan usaha
melakukan inovasi pada produk kudapan yang menawarkan produk kudapan yang di
yang lezat dan unik. jual secara langsung dan penjualan secara pre
order. Pengembangan berikutnya Roti Penyet
Misi Roti Penyet Olen adalah Olen dijual me lalui outlet atau standbooth
1. Menyajikan berbag ai makanan sendiri, diman a proses produksi dari
kudapan yang lezat dan unik. pengolahan bahan bak u menjadi produk
2. Terus mengembangkan dan setengah jadi dilakukan di rumah dan proses
melakukan inovasi pada produk. akhir yaitu penggorengan akan dilakukan di
3. Terus mengembangkan dan outlet. Tahap berikutnya model bisnis Roti
melakukan inovasi pada Penyet Olen akan dibuat s eperti kedai, Roti
kegiatan promosi. Penyet Olen akan m enambah aneka makanan
4. Menjaga kualitas da n rasa produk. kudapan yang dikembangkan dan berbagai
5. Menjaga dan meningkatkan makanan dan mi numan yang dapat
kepuasan pelanggan . memanjakan pelanggannya ditambah dengan
berbagai fasilitas yang m endukung seperti wi-
Tujuan Roti Penyet Ol en adalah fi dan penyejuk rua ngan.kedai akan menjadi
memperkenalkan brand awareness Roti tempat dimana proses produksi, tempat
Penyet Olen ke wilayah Pale mbang, penjualan dan p enyediaan tempat makan akan
mencapai profit sebesar 30 - 5 0%. digabungkan d i satu lokasi.

Hal - 2
Produk dijual per-paket dengan - Segmentasi demografi
jumlah 6 pcs dan 12 pcs roti per-paket dan 1. Pria dan Wanita
akan dikemas dengan kemasan karton yang 2. Usia 5 – 60 tahun
sesuai dengan ukuran roti dan jumlah roti 3. Kelas ekonomi menengah hingga
tiap paket yang dilengkapi dengan gambar menengah ke atas
merek, alamat usaha, dan indentitas rasa di 4. Pelajar, mahasiswa, karyawan
kemasan. dan lain-lain
Roti Penyet Olen menawarkan cara
baru dalam menyantap roti. Konsepnya - Segmentasi Psikografi
adalah meng-Indonesiakan roti yang 1. Gaya hidup konsumtif, menyukai
merupakan makanan utama dari negara lain, makanan kudapan, suka
namun diolah dengan cara yang lebih mengemil
“Indonesia” yaitu dipenyetkan. Selama ini 2. Suka mencoba hal baru
makanan yang diikuti dengan kata “penyet” Padasegmentasipsikografi
biasanya adalah ayam penyet, makanan yang ditentukan dengan karakteristik
dipenyet merupakan cara khas Indonesia seperti di atas, karena produk yang
mengolah makanan tradisionalnya, sehingga ditawarkan bukan merupakan
Roti Penyet Olen hadir untuk mengubah makanan utama tetapi makanan
paradigma dimana roti merupakan makanan kudapan, sehingga produk ditujukan
khas barat kini ada juga roti khas Indonesia. pada pasar yang konsumtif,
Keunikan produk ini belum ada di pasaran menyukai makanan kudapan, dan
sehingga berpeluang menjadi trendsetter. suka mengemil.
Keunikan lain yaitu produk dibuat
dari bahan pilihan seperti roti tawar, putih Target pasar yang ingin dituju oleh
telur, tepung roti dan berbagai selai atau isi. Roti Penyet Olen tidak membatasi umur dan
Proses pembuatan nya adalah roti tawar pekerjaan, tetapi difokuskan pada konsumen
dipotong menjadi ukuran seperempat roti dengan karakter psikografis menyukai hal
tawar yang dipenyetkan dan diberi varian baru, tantangan, dan suka mengkonsumsi
rasa hingga menjadi empat lapis, kemudian makanan kudapan. Dengan atribut
dilapisi putih telur dan tepung roti yang karakteristik tersebut, yang akan difokuskan
kemudian digoreng. Penggunaan minyak target pasarnya adalah pelajar dan
goreng pilihan untuk menggoreng dan putih mahasiswa dengan kisaran umur 12-24
telur saja bertujuan mengurangi kolestrol. tahun.
Roti Penyet Olen juga memiliki variasi lain Positioning Dari Roti Penyet Olen
seperti bentuk roti gulung. adalah “Cara gaul makan roti” dimana Roti
Penyet Olen tidak hanya menawarkan
4 ASPEK PEMASARAN produk roti saja, tetapi ada unsur tantangan
berupa game di dalam paket produk.
4.1 Segmen Pasar, Target Pasar, dan
Positioning 4.2 Perkiraan Permintaan dan
Penawaran
Berdasarkan jenis-jenis variabel
segmentasi menurut Kotler (2008), segmen Perkiraan permintaan terhadap produk
yang dituju oleh Roti Penyet Olen adalah olahan roti dan kue di Kota Palembang
berdasarkan segmentasi geografi yaitu diestimasikan 20% dari jumlah penduduk ±
wilayah pasar, segmentasi demografi yaitu 1.726.218. Dibawah ini adalah perkiraan
berdasarkan gender, usia, kelas ekonomi dan permintaan pasar akan roti dan kue,
profesi. Kemudian segmentasi psikografi
yaitu berdasarkan karakter atau sifat
psikologis pasar yang dituju. Di bawah ini
merupakan segmentasi yang dituju.
- Segmentasi geografi
Penduduk kota Palembang

Hal - 3
Tabel 4.1 Perkiraan Permintaan Pasar Tabel 4.3 Rencana Penjualan
Terhadap Produk Olahan Roti dan Kue Tahun Permintaan Peluang Rencana Pangsa
Tahun 2014 – 2016 Penjualan Pasar
2014 345.244 103.580 12.000 3,5 %
2015 397.031 119.118 18.000 4,5 %
Tahun Jumlah (Unit Produk)
2016 456.585 136.981 27.000 6%
2014 345.244
2015 397.031
4.4 Strategi Pemasaran Perusahaan
2016 456.585 terhadap Pesaing
Sumber : BPS Sumsel. Data Olahan Dari Jumlah
Penduduk
Strategi pemasaran perusahaan
dilakukan berdasarkan analisa 4 P dengan
Sedangkan penawaran dari produsen alat analisis SWOT menurut Kotler (2008) :
yang menawarkan produk olahan roti dan
4.4.1 Product
kue di Palembang sebagai berikut,
Produk yang ditawarkan Roti
Penyet Olen menggunakan berbagai
Tabel 4.2 Perkiraan Penawaran Produk
Olahan Roti dan Kue oleh Produsen di bahan baku pilihan, seperti roti tawar
Kota Palembang biasa dan gandum, aneka selai dan isi
roti, dan tepung roti putih. Produk
Nama Penawaran dalam unit produk Market disajikan dengan ukuran seperempat
Perusahaan Tahun Tahun Tahun share
roti tawar yaitu ± 7 cm pada setiap sisi
Pesaing 2014 2015 2016 roti dan bentuk roti gulung seperti
Sari roti 27.620 31.763 36.528 8% bentuk roll yang akan sama-sama
Braserrie 65.593 75.431 86.747 19 %
Morita 41.429 47.644 54.791 12 % dipenyetkan. Aneka rasa yang
Breadtalk 62.143 71.465 82.186 18 % ditawarkan diantaranya coklat, keju,
Lain-lain 44.879 51.610 59.352 13 % coklat keju, strawberry, kacang, srikaya,
Jumlah 241.664 277.913 319.604 70 %
abon, dan juga rasa Alien yang
Sumber : Data Hasil Survey dengan Metode beraneka ragam. Maksud dari rasa roti
Wawancara Produsen Roti dan Kue
alien adalah varian rasa yang kurang
cocok atau asing dimakan dengan roti,
Perkiraan penawaran dari produsen dari kata asing inilah penulis
baru memenuhi sekitar 70 % dari permintaan mendapatkan ide untuk menamakan
pasar. Hal tersebut menunjukkan adanya varian produk tersebut dengan sebutan
peluang untuk dapat masuk ke pasar, karena roti alien. Selain itu Roti Penyet Olen
permintaan yang cenderung tinggi dan akan melakukan inovasi pada produk
meningkat dimana produsen belum dapat kudapan yang bahan dasarnya tidak
memenuhi perkiraan permintaan pasar. hanya dari roti, seperti pancake burger
Peluang pasar yang masih terbuka sebesar dan pancake pizza.
30 %, dan perkiraan target yang ingin
dicapai Roti Penyet Olen berkisar antara 3%
- 6% dalam waktu 3 tahun.

4.3 Rencana Penjualan

Gambar 4.1 Bentuk dan Tekstur Roti Penyet


Rencana penjualan awal, dengan
melakukan penjualan langsung di wilayah
kampus dan menitipkan produk pada sebuah Produk akan dikemas dengan
kantin di kampus lain. Pangsa pasar yang kemasan karton jenis concord yang
dituju adalah 55% mahasiswa, 30% dosen, tahan terhadap minyak dimana kemasan
dan 15% pegawai. Rencana jadwal tersebut sekaligus dapat menjadi
penjualan akan dilakukan pada awal tahun kantong dengan tujuan mengurangi
2014. penggunaan kantong plastik.

Hal - 4
Selain itu bentuk promosi
lainnya akan mengikuti sesuai
dengan event atau hari raya yang
ada, contoh promosi yang di
lakukan di antaranya untuk
pembelian 1 paket akan mendapat
1 paket secara gratis pada hari raya
Idul Fitri dan moment lain seperti
hari Valentine. Promosi lainnya
Gambar 4.2 Layout Kemasan Roti seperti memberikan kartu stempel,
Penyet Olen di mana setiap transaksi pembelian
akan mendapatkan cap yang dapat
4.4.2 Price di tukar dengan hadiah yang
Produk Roti Penyet Olen berlaku.
ditawarkan dengan harga yang bersaing,
harga satuan produk dijual dengan c. Personal Selling
harga Rp 3000 tiap rotinya dan perpaket Roti Penyet Olen juga
dengan harga Rp 18.000. Di bandingkan melakukan promosi melalui
dengan pesaing, strategi harga Roti penjualan langsung ke wilayah
Penyet Olen termasuk harga yang kampus dengan menawarkan
kompetitif. produk langsung ke konsumen.
Pada awalnya penjualan ini akan di
4.4.3 Promotion lakukan oleh penulis sendiri.
Kegiatan promosi yang akan
dilakukan Roti Penyet Olen agar dapat d. Public Relation
dikenal konsumen diantaranya : Roti Penyet Olen akan
a. Advertising (Periklanan) melakukan kegiatan public relation
Roti Penyet Olen akan dengan mengadakan lomba-lomba
menggunakan iklan media cetak yang berkaitan dengan bisnis Roti
yaitu brosur. Di bawah ini contoh Penyet Olen seperti lomba
brosur awal untuk menarik minat menghias roti, lomba membuat
calon konsumen. Rencananya maskot Roti Penyet Olen dan lain-
brosur ini akan di sebar selama 1 lain, dimana kegiatan tersebut
bulan pertama. Di mana pada mendorong keterlibatan
minggu ke-2 atau ke-3 produk masyarakat dalam membangun
akan mulai di jual ke konsumen. perusahaan.

b. Sales Promotion 4.4.4 Place


Roti Penyet Olen juga akan Pendistribusian produk akan
mempromosikan produknya dilakukan secara langsung di wilayah
melalui cara penawaran seperti konsumen berada atau penjualan
memberikan tester dan promosi secara langsung, dengan tempat
melalui media social dan media produksi yang masih dilakukan di
chat seperti Blackberry Messenger rumah.
dan lain-lain. Upaya tersebut di Pada konsep kedai, kedai akan
harapkan dapat mendorong di desain dengan menarik, interior
munculnya strategi Words of yang nyaman dan santai yang cocok
Mouth (WOM). Cara pemasaran untuk tempat berkumpul remaja, anak
ini lebih di tujukan pada segmen muda dan pegawai. Tempat akan
pasar anak muda hingga remaja, dilengkapi berbagai fasilitas seperti
mengingat pengguna BBM dan musik, wi-fi dan penyejuk ruangan
media sosial lebih di dominasi oleh serta kebersihan yang dijaga.
kalangan anak muda dan remaja Pelayanan tempat dibuat agar tetap

Hal - 5
mendukung berbag ai aktivitas Tabel 5.1 Kegiatan Pra Operasi dan
pelanggan. Jangka Waktu Pe laksanaan

5 ASPEK ORGANISASI D Kegiatan Waktu (minggu)


AN MANAJEMEN Penyelesaian 1 1 1
konsep 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2
Design logo
5.1 Organisasi dan Sumb er
Daya Manusia Design
kemasan
Membeli
Rencana struktur organisasi perlengkapan
kedepannya akan dibagi me njadi 4 bagian, dan peralatan
Survei harga
yaitu produksi, pemasaran, penjualan, dan dan mencari
keuangan. supplier
Cetak
kemasan
Owner Membuat
brosur
Manajer Manajer Manajer Membeli
bahan baku
Keuangan Produksi Pemasaran
Persiapan
Staf untuk
Penjualan memulai
penjualan
Gambar 5.1 Struktur Organisasi
5.4 Inventaris Kantor
5.2 Perijinan
Inventaris Kantor yang dibutuhkan
Pada awal usaha perijinan belum ada, berupa 1 buah laptop, 1 buah printer, alat
rencana pengurusan perijin an kedepannya tulis, buku kas dan k ertas. Inventaris
adalah ijin produk ke B POM (Badan tersebut untuk membantu pembuatan desain
Pengawas Obat dan Ma kanan) untuk brosur, poster, cetak brosu r, dan pembuatan
regulasi, standarisasi, dan se rtifikasi produk laporan keuangan.
Roti Penyet Olen. Meng urus ijin IRT
(Industri Rumah Tangga) da n ijin di sekitar 6 ASPEK PRODUKSI
lokasi dimana akan dibuka stand atau kedai.
Selanjutnya, Roti Penyet Olen akan 6. 1Pemilihan Lokasi
mengurus perijinan SITU (Su rat Ijin Tempat
Usaha). Lokasi produksi R oti Penyet Olen
berada di jalan Prof. Dr. Supomo no 578E
5.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal komplek Pink Garden km 3,5 Palembang.
Pelaksanaan
6.2 Rencana Tata Leta k (Layout)
Penjadwalan men urut Baker
merupakan proses pengalokasian sumber Tata letak harus di desain sebaik
untuk memilih sekumpulan tugas dalam mungkin dengan mempertimbangkan
jangka waktu tertentu. Pelaks anaan kegiatan efisiensi biaya, efekt ivitas ruangan,
pra operasi Roti Penyet Olen akan dilakukan keselamatan kerja, dan keindahan (Dr.
di tahun 2014 dengan ri ncian kegiatan Suliyanto, 2010). Di baw ah ini merupakan
sebagai berikut. tata letak untuk tempat pro duksi Roti
Penyet Olen.

Hal - 6
Tabel 6.1 Bahan Baku dan Bahan
Pembantu Roti Penyet Olen

Bahan Baku Bahan Pembantu


Roti tawar Susu kental manis
Aneka selai dan isi roti Putih telur
Tepung roti Minyak goreng

6.5 Tenaga Produksi

Gambar 6.1 Tata Letak Tempat Pada awal usaha Roti Penyet Olen,
Produksi Roti Penyet Olen penulis masih berperan sebagai tenaga
produksi. Untuk menambah kapasitas
6.3 Proses Produksi dan Gambaran produksi Roti Penyet Olen, penulis akan
Teknologinya menambah 2 hingga 3 tenaga kerja untuk
membantu bagian produksi.
Pada proses produksi Roti Penyet
Olen dibuat alur dari pembelian dan 6.6 Mesin dan Peralatan
persiapan bahan baku hingga produk siap
untuk di kemas dan di jual. Mesin dan peralatan yang digunakan
untuk memproduksi produk Roti Penyet
Pembelian dan Persiapan Pemotongan
persiapan roti dengan Olen masih sederhana. Peralatan yang
peralatan
bahan baku pisau dibutuhkan di antaranya adalah kompor gas,
Mencelupkan Proses Pemberian isi gas tabung, penyaring, spatula, penjepit,
teflon, alat press roti, talenan, pisau dan
mempenyetkan beberapa toples untuk tempat isi dan selai
roti dengan isi / selai
putih telur
roti dengan alat
pada roti roti.
press
Melumuri Ditiriskan,
6.7 Tanah, Gedung, dan Perlengkapan

Proses dikemas dan Bentuk awal usaha ini bersifat home


roti dengan
penggorengan siap untuk
tepung roti
dijual industry maka tanah, gedung dan
perlengkapannya berupa rumah tinggal biasa
milik penulis. Untuk tahap berikutnya pada
Gambar 6.3 Alur Proses Produksi konsep kedai akan digunakan bangunan ruko
dengan karakteristik wilayah strategis,
Bagian kotak yang berwarna merah fasilitas perlengkapan dan infrastruktur yang
dilakukan di wilayah 1 pada gambar 6.1 Tata memadai serta memiliki surat ijin tempat
letak tempat produksi Roti Penyet Olen, usaha.
sedangkan bagian kotak berwarna hijau di
lakukan di wilayah 2 pada tata letak 7 ASPEK KEUANGAN
produksi. Gambaran teknologi masih
sederhana seperti perlengkapan dan 7. 1Sumber Pendanaan
peralatan dapur, kompor, dan alat press roti.
Untuk merealisasikan pelaksanaan
6.4 Bahan Baku dan Bahan Pembantu rencana bisnis ini, secara keseluruhan
Pada usaha Roti Penyet Olen bahan membutuhkan permodalan sebesar Rp
baku utama dan bahan pembantu untuk 142.230.000, dimana perkiraan sumber
menghasilkan produk roti penyet adalah modal berasal dari modal sendiri, orang tua,
sebagai berikut. dan relasi (teman dan saudara) yang tertarik
menanamkan modalnya untuk pendirian
usaha ini.

Hal - 7
7.2 Rencana Kebutuhan Modal Investasi Tabel 7.2 Modal Kerja Roti Penyet Olen

Keterangan Harga Total


Peralatan adalah alat-alat untuk
mendukung proses produksi. Pembiayaan Roti tawar 602 pcs Rp 10.000 Rp 6.020.000
pembelian peralatan yang dibutuhkan Selai dan isi roti 6000 Rp 500 Rp 3.000.000
bersifat untuk jangka waktu panjang. Berikut Tepung roti 30 pcs Rp 7.000 Rp 210.000
adalah rincian kebutuhan modal investasi
Minyak goreng 60 liter Rp 11.000 Rp 660.000
untuk peralatan.
Susu kental 15 pcs Rp 7.500 Rp 112.500
Putih telur 30 kg Rp 4.000 Rp 120.000
Tabel 7.1 Rincian Kebutuhan Peralatan
Roti Penyet Olen Kemasan produk 1000 pcs Rp 750 Rp 750.000
TOTAL Rp 10.872.500
Keterangan Unit Harga per unit Total
Keterangan : untuk memproduksi 1000 paket 6
Kompor 2 tungku 1 Rp 275.000 pcs roti dalam 1 Bulan
Penyaring 2 Rp 25.000 Rp 50.000
Tabel 7.3 Biaya-Biaya Roti Penyet Olen
Spatula 1 Rp 25.000
Keterangan Biaya tetap Total
Penjepit 3 Rp 10.000 Rp 30.000
Biaya listrik 1 bulan 30.000 Rp 50.000
Teflon 2 Rp 600.000
Biaya pulsa 1 bulan 100.000 Rp 100.000
Alat pres 1 Rp 10.000 (paket internet)
Biaya 1 bulan 20.000 Rp 80.000
Talenan 1 Rp 70.000 transportasi
Biaya air (PAM) 1 bulan 30.000 Rp 70.000
Pisau 1 Rp 20.000
Biaya isi gas 1 bulan Rp 180.000
Box plastic/ toples 12 Rp 10.000 Rp 120.000 elpiji
TOTAL Rp 480.000
wadah plastik 5 Rp 20.000 Rp 100.000
Keterangan : Biaya yang di Keluarkan Jika
Tabung gas elpiji 2 Rp 400.000 Rp 800.000 Memproduksi 1000 Paket Per Bulan
Notebook 1 Rp 3.000.000
7.4 Analisa Kelayakan Usaha
Printer 1 Rp 300.000

Meja + Kursi 1 Rp 600.000 Studi Kelayakan bisnis menurut


Rp 6.000.000
Kasmir dan Jakfar (2009) adalah suatu
TOTAL kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan
Investasi peralatan Roti Penyet Olen dijalankan. Untuk menentukan kelayakan
di asumsikan memiliki nilai ekonomis suatu usaha untuk di jalankan, alat analisis
selama 3 tahun. Nilai penyusutan peralatan yang akan di gunakan adalah Pay Back
di atas sebesar Rp 2.000.000 setiap Period (PBP), Net Present Value (NPV), dan
tahunnya. Internal Rate of Return (IRR). Dari alat
analisis tersebut di dapat PBP 1 tahun 6
7.3 Rencana Kebutuhan Modal Kerja bulan, NPV bernilai positif Rp 196.497.352,
dan IRR sebesar 62,2 % dimana persentase
Menurut Agnes Sawir (2005,h.129) tersebut lebih besar dibandingkan dengan BI
”Modal kerja adalah keseluruhan aktiva rate 7,5 %.
lancar untuk membiayai kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari”, dan biaya yang 7.5 Analisa Keuntungan
dibutuhkan untuk kebutuhan modal kerja
adalah sebagai berikut : Dalam menganalisa keuntungan, alat
analisis yang biasa di gunakan adalah Break
Event Point (BEP). BEP adalah titik dimana
total biaya sama dengan total penghasilan
(Dwi Prastowo dan Rifka, 2005). Roti

Hal - 8
Penyet Olen harus menjual sebanyak 325 penjelasan yang merupakan bagian integral
unit produk atau penjualan mencapai Rp dari laporan keuangan
5.850.000 agar mencapai BEP. (www.library.upnvj.ac.id). Laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan
7.6 Laporan Keuangan informasi mengenai konsisi keuangan usaha
dan kinerja dari perusahaan tersebut. Berikut
Menurut Standart Akuntansi laporan keuangan Roti Penyet Olen dalam
Keuangan (2009,h.4) laporan keuangan periode satu tahun pertama.
merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan, yang meliputi laporan neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan dan laporan lain serta materi

Tabel 7.1 Laporan Neraca Roti Penyet Olen

ROTI PENYET OLEN


Neraca
Periode 2014
(Dalam Ribuan Rupiah)
Aktiva Utang dan Modal
Aktiva lancar Utang usaha 56.892
Kas 6.260
Piutang 1.500 Modal 85.338
Perlengkapan 130.470
138.230 TOTAL 142.230
Aktiva Tetap
Peralatan 6.000
Ak. Peny. Peralatan 2.000
4.000
TOTAL AKTIVA 142.230

Hal - 9
DAFTAR PUSTAKA http://www.tribunnews.com/bisnis/201
3/02/26/jumlah-wirausahawan-
[1] BPS, Sumsel 2011, Sumsel dalam hanya-19-persen-di-indonesia.
Angka, Diakses pada Tanggal 10
September 2013, [11] Umar H 2007, Studi
http://sumsel.bps.go.id/site/content/id Kelayakan Bisnis, Gramedia,
/ 163. Jakarta.

[2] Dwi, Prastowo dan Rifka Julianty [12] Universitas Pembangunan Nasional
2005, Analisis Laporan Keuangan, 2012, Pengertian Laporan Keuangan.
AMP YKPN, Yogyakarta. Diakses pada Tanggal 8 Desember
2013,
[3] Jurnas 2013, Jumlah Wirausaha di http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2d
Indonesia ditargetkan 2,50 Persen, 3akuntansi/207102004/bab2.pdf
Diakses pada Tanggal 8 September
2013,
http://www.jurnas.com/news/92031/2
013,_Jumlah_Wirausaha_di_Indonesi
a_Ditargetkan_2,50_Persen/1/Ekono
mi/Ekonomi.

[4] Kasmir, Jakfar 2009, Studi


Kelayakan Bisnis, Kencana, Bogor.

[5] Kotler, Philip 2008, Prinsip-prinsip


Pemasaran Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

[6] Masukdapur, blogdetik 2010, Seri


Sejarah Roti, Diakses pada Tanggal 8
September 2013,
http://masukdapur.blogdetik.com/201
0/02/22/seri-roti-sejarah-roti/.

[7] Roti, Sari 2013, Jumlah Produksi


Sari Roti di Indonesia, Diakses pada
Tanggal 17 September 2013,
http://www.sariroti.com/0_repository/
NIC-Bond-Prospectus.pdf.

[8] Sawir, Agnes 2005, Analisis Kinerja


Keuangan dan Perencanaan
Keuangan Perusahaan, BPFE,
Yogyakarta.

[9] Suliyanto 2010, Studi


Kelayakan Bisnis, Andi,
Yogyakarta.

[10] Tribunnews 2013, Jumlah


Wirausahawan hanya 1,9 Persen di
Indonesia. Diakses pada Tanggal 8
September 2013,

Hal - 10

You might also like