You are on page 1of 50

Amanat PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai

mengenai Sempadan Sungai:


(1) Garis sempadan ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dng ketentuan peraturan PUU.

(2) Penetapan garis sempadan dilakukan berdasarkan kajian


Pasal 16

penetapan garis sempadan.

(3) Dalam penetapan garis sempadan harus mempertimbangkan


karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya
masyarakat setempat, serta memperhatikan jalan akses bagi
peralatan, bahan, dan SDM utk melakukan kegiatan O&P sungai.
(4) Kajian penetapan garis sempadan memuat paling sedikit mengenai
batas ruas sungai yg ditetapkan, letak garis sempadan, serta rincian
jumlah dan jenis bangunan yg terdapat di dalam sempadan.
(5) Kajian penetapan garis sempadan dilakukan oleh tim yg dibentuk
oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai kewenangannya.

(6) Tim kajian penetapan garis sempadan beranggotakan wakil dari


instansi teknis dan unsur masyarakat.
Amanat PP Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai
mengenai Sempadan Sungai:

Pasal 19 ayat (3)


Pengelolaan sungai dilaksanakan berdasarkan norma, standar,
pedoman, dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 80
Dalam waktu paling lama 5 tahun terhitung sejak Peraturan
Pemerintah ini berlaku, Menteri, gubernur, bupati/walikota wajib
menetapkan garis sempadan pada semua sungai yang berada dalam
kewenangannya.
PP Sungai 38/2011 Pasal 9 sampai dengan Pasal 12

H
L L

Di Dalam Kawasan Perkotaan:


Di Luar Kawasan Perkotaan:
!  H < 3 M, L > 10 M
!  DAS > 500 Km2, L > 100 M
!  3 M < H < 20 M, L > 15 M
!  DAS < 500 Km2, L > 50 M
!  H > 20 M, L > 30 M

L L

Di Dalam Kawasan Perkotaan L > 3 M


Di Luar Kawasan Perkotaan L > 5 M
PP Sungai 38/2011 Pasal 15
Garis sempadan mata air ditentukan
mengelilingi mata air paling sedikit
berjarak 200 m dari pusat mata air.

PP Sungai 38/2011 Pasal 13


PP Sungai 38/2011 Pasal 14
Garis sempadan danau paparan Penentuan garis sempadan
banjir ditentukan mengelilingi sungai yang terpengaruh pasang
danau paparan banjir paling air laut dilakukan dengan cara
sedikit berjarak 50 m dari tepi yang sama dengan penentuan garis
muka air tertinggi yg pernah sempadan sungai, diukur dari
terjadi. tepi muka air pasang rata-rata.
Lampiran Surat Edaran Menteri PU tentang
Pedoman Kajian Penetapan Sempadan Sungai :

Maksud: memperlancar proses penetapan sempadan sungai sebagai mana


diamanatkan dalam PP 38/2011.
Tujuan: memberi petunjuk teknis bagi pelaksanaan kajian penetapan
sempadan sungai.

Sempadan sungai (riparian zone) adalah zona


penyangga antara ekosistem perairan (sungai)
dan daratan.

Sebagai upaya melindungi sungai agar fungsi


sungai dapat berlangsung secara berkelanjutan.
a)  Sebagai aset lingkungan karena kaya
dengan keanekaragaman hayati
(flora & fauna).
b)  Semak dan rerumputan berfungsi
sebagai filter yang sangat efektif menangkap sedimen dan polutan sehingga
kualitas air sungai terjaga dari kekeruhan dan pencemaran.
c)  Tumbuh-tumbuhan di sempadan sungai memperkuat struktur tanah
sehingga tidak mudah tererosi dan tergerus aliran air.
d)  Rimbunnya dedaunan menyediakan tempat berlindung dan
berteduh, sisa tumbuh-tumbuhan yang mati merupakan sumber makanan
berbagai jenis spesies binatang akuatik dan satwa liar lainnya.
e)  Kawasan tepi sungai yang sempadannya tertata asri menjadikan
properti bernilai tinggi karena terjalin keharmonisan hidup
antara manusia dan alam.
"  Menurunnya kualitas air
sungai karena hilangnya
fungsi filter yang menahan
pencemar non-point
source.
"  Terjadi peningkatan
gerusan tebing sungai yang
dapat mengancam bangunan
atau fasilitas umum lain
karena tergerus arus sungai.
"  Kemampuan alur sungai mengalirkan air menurun karena geometri
tampang sungai berubah menjadi lebih lebar, dangkal, dan landai
akibat terjadi gerusan tebing sungai.
"  Menurunnya jumlah keanekaragaman hayati di sungai maupun
di sempadan karena hilangnya tetumbuhan di sempadan sungai.
Langkah pertama utk itu
adalah penyediaan lahan
di kiri dan kanan palung
sungai yg berfungsi
sebagai sempadan sungai.

Kemudian penanaman
tetumbuhan asli setempat
meliputi rerumputan, semak
dan pepohonan.
1. Ruas sungai yang berdekatan dengan atau
dalam kawasan yang berkembang.

2. Ruas sungai yang menurut rencana akan 



mengalami perubahan dimensi.

3. Revitalisasi bekas sungai (oxbows).

4. Ruas sungai yang tinggal menyisakan sedikit


flora dan fauna spesifik.

5. Ruas sungai yang memiliki keanekaragaman 



hayati tinggi.
Penetapan sempadan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1.  Sempadan sungai merupakan kawasan lindung tepi sungai yang menjadi satu kesatuan
dengan sungai.
2.  Angka mengenai jarak garis sempadan sungai merupakan angka minimum.
3.  Sempadan sungai ditetapkan kontinyu menerus, tidak patah-patah. Di kawasan
permukiman atau perkotaan dapat diperluas fungsinya menjadi ruang terbuka hijau kota
yang menyatu menjadi ruang publik.
4.  Dalam hal sempadan sungai telah telanjur untuk fasilitas kota, bangunan gedung, jalan, atau
fasilitas umum lainnya, peruntukannya tetap tak akan diubah.
5.  Dalam hal lahan sempadan terlanjur dimiliki oleh masyarakat, peruntukannya secara
bertahap harus dikembalikan sebagai sempadan sungai.
6.  Tujuan penetapan sempadan sungai adalah melindungi fungsi sungai, agar fungsi sungai
dapat dipulihkan dan dilindungi dengan upaya pencegahan pencemaran air sungai.
7.  Penentuan kawasan apakah perkotaan atau perdesaan berdasarkan ciri fisik dan sosial.
8.  Mempertimbangkan karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya masyarakat
setempat, serta kelancaran kegiatan O&P sungai.
9.  Peran serta masyarakat sejak awal proses penetapan sempadan melalui sosialisasi dan
konsultasi.
10. Penetapan batas sempadan sungai dilakukan dengan memberi patok batas sempadan
sungai
B. Ruas sungai dengan kemiringan
A. Ruas sungai yang kurang jelas tepi memanjang sangat landai
palungnya
Penentuan tepi palung sungai dilakukan
Untuk menentukan tepi palung sungai pada dengan membuat perkiraan elevasi muka
ruas sungai ini perlu dibuat bantuan bidang air pada debit dominan (Q2th - Q5th) dan
horizontal menyinggung atau memotong elevasi muka air banjir yang pernah
bidang lengkung tebing sungai. terjadi. Elevasi tepi palung sungai terletak
Garis potong kedua bidang tersebut di antara dua elevasi tersebut.
merupakan garis tepi palung sungai.
Selain itu rumpun tetumbuhan alami yang
ada (existing vegetation) dapat digunakan
sebagai petunjuk awal posisi tepi palung
sungai.
C. Ruas sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan atau di luar kawasan perkotaan
Desain tanggul banjir:
I.  Ibukota Kabupaten/Kota adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q10 – Q20);
II.  Ibukota Provinsi adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q20 – Q50);
III.  Ibukota Negara/Metropolitan adalah untuk mengalirkan debit rencana (Q50 – Q100).
D. Ruas sungai dengan karakter spesifik (berbentuk delta, meander, braided,
lahar dingin dll)

Delta # dibatasi hanya pada bagian ruas sungai yang palungnya telah stabil.
Sungai meander dan braided # mengikuti batas terluar perubahan alur.
Sungai yang mengalami agradasi dan sungai yang membawa aliran lahar dingin # diambil
jarak sempadan yang lebih lebar berdasarkan pengalaman luapan yang pernah terjadi.

E. Ruas sungai di daerah rawan banjir


dan daerah urban

Perlu diperhatikan:
- peningkatan kapasitas palung sungai.
- rencana perubahan tata ruang
F. Ruas sungai dengan tebing mudah runtuh G. Ruas sungai dengan jalan raya di tepi
palung sungai
Penentuan tepi palung sungai untuk palung
sungai tertentu yang karena jenis tanah, Jalan yang berdekatan dengan palung
kemiringan dan tinggi tebing berpotensi sungai selain melanggar ketentuan
longsor maka harus memperhitungkan sempadan sungai juga menyimpan potensi
kemungkinan terjadinya longsoran dengan bahaya keruntuhan tebing sehingga
mengambil tepi palung sungai berjarak cukup memerlukan biaya pemeliharaan yang
aman dari tepi longsoran, misalnya dengan tinggi.
kemiringan 1:2.
Terhadap kondisi yang telah terlanjur
tersebut ketentuan lebar sempadan tetap
tidak berubah meskipun terpotong oleh
keberadaan jalan. Artinya sempadan
sungai dilanjutkan ke sisi luar di seberang
jalan.
H. Ruas sungai dengan lahan basah I. Ruas sungai dengan tebing tinggi dan
(wetlands) di tepi palung sungai palung sungai membentuk huruf V

Sempadan sungai di daerah hilir dimana Di bagian hulu atau perbukitan, palung
palung sungainya menyatu dengan kawasan sungai umumnya berbentuk huruf V.
lahan basah (wetlands) atau rawa tidak perlu
lagi ditetapkan. Lahan basah yang ada di tepi Untuk sungai dengan bentuk palung V, tepi
sungai harus dijaga dan dilindungi palung sungai adalah di ujung puncak
keberadaannya. tebingnya. Jika tebing terlalu tinggi dan
agak landai, tepi palung sungai dapat
Namun ketika lahan basah ini mengalami ditentukan di tempat perubahan kemiringan
penyusutan atau hilang, maka batas ketika kemiringan tebing sungai berubah
sempadan sungai harus ditetapkan, yaitu menjadi lebih landai.
pada tepi lahan basah dimaksud.
TIM PENGARAH ( dari unsur teknis di bidang pengelolaan SDA)
Bertugas: memberi arahan dan saran dalam proses penetapan sempadan sungai dan/atau ruas
sungainya.
TIM NARASUMBER (dari unsur teknis di bidang pengelolaan SDA / perorangan memiliki pengetahuan perUUan)
Bertugas: memberi masukan terhadap isi dan substansi teknis bagi pelaksanaan kajian penetapan
sempadan sungai dan/atau ruas sungainya.
TIM TEKNIS/PELAKSANA
Bertugas:
a. Menginventarisasi data karakteristik geomorfologi sungai, antara lain:
1. Fluktuasi aliran sungai;
2. Perubahan kandungan sedimen di sungai; dan
3. Kecendurungan perubahan geometri sungai yang meliputi: lebar dasar sungai, tinggi
tebing, kemiringan memanjang sungai, pembentukan (meander) dan jalinan (braided) atau
menganalisisnya dari data-data primer maupun sekunder yang ada.
b. Menginventarisasi data tanggul;
c. Menginventarisasi data kondisi sosial budaya masyarakat setempat;
d. Menginventarisasi data jalan akses bagi peralatan, bahan, dan sumber daya manusia untuk
melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan;
e. Menginventarisasi data rinci jumlah dan jenis bangunan yang terdapat di dalam sempadan;
f. Menentukan tepi palung sungai;
g. Menentukan garis sempadan;
h. Menyajikan garis sempadan di dalam gambar atau peta topografi dengan skala yang jelas;
i. Membuat berita acara kajian penetapan sempadan;
j. Menyampaikan hasil kajian kepada masyarakat, lengkap dengan rencana penetapan
sempadan dan jadwal pelaksanaannya;
k. Membuat laporan kajian penetapan sempadan sungai;
l. Mengusulkan Penetapan sempadan kepada Menteri / gubernur / bupati / walikota sesuai
kewenangannya.
Tim Teknis/Pelaksana terdiri dari instansi teknis dan unsur masyarakat
meliputi antara lain:
a.  Instansi teknis di bidang pemerintahan daerah
b.  Instansi teknis di bidang penataan ruang dan/atau penataan kota
c.  Instansi teknis di bidang pertanahan dan pemetaan
d.  Instansi teknis di bidang drainase dan/atau pengendalian banjir
e.  Instansi teknis di bidang kesejahteraan sosial
f.  Instansi teknis di bidang keamanan dan ketertiban
g.  Unsur masyarakat dari TKPSDA
h.  Unsur masyarakat dari Kelurahan atau RT/RW setempat
i.  Unsur masyarakat dari LSM yg bergerak di bidang lingkungan hidup.
1.  Latar belakang penetapan sempadan sungai.
2.  Kajian aspek penetapan sempadan sungai meliputi aspek hukum (peruntukan
lahan, status kepemilikan lahan), lingkungan, sosial, ekonomi, dan teknis.
3.  Kajian teknis memuat:
a.  Gambar detail denah, potongan melintang dan letak garis sempadan pada
tiap ruas sungai dengan skala yang jelas. Jarak potongan melintang pada
ruas sungai yang lurus adalah 50 meter dan 25 meter untuk sungai
berbelok-belok
b.  Gambar denah rincian bangunan dan status kepemilikan (lahan dan
bangunan) yang terletak di dalam sempadan sungai;
c.  Letak patok-patok sempadan sungai dan tanggal penetapan. Patok terbuat
dari kayu/beton dan/atau bahan lain sebagai batas terluar setiap 50 meter di
ruas sungai yang lurus dan setiap 25 meter di ruas sungai yang berbelok-
belok, atau menyesuaikan kondisi meandering sungai dan lingkungan
setempat.
4.  Tahapan pembebasan lahan sempadan beserta perkiraan biaya;
5.  Saran-saran untuk pelaksanaan penetapan sempadan sungai.
DASAR HUKUM PERIZINAN:

UU No. 7/2004 SUMBER DAYA AIR

RANCANGAN PERATURAN
PERATURAN PEMERINTAH KEPUTUSAN PRESIDEN PEMERINTAH

PERPRES. 12/2008 DEWAN SUMBER


PP 16/2005 SPAM DAYA AIR PENGUSAHAAN SDA

KEPRES. 26/2011 CEKUNGAN AIR


PP 20/2006 IRIGASI TANAH HAK GUNA AIR

PP 42/2008 PENGELOLAAN KEPRES. 12/2012 PENETAPAN


WILAYAH SUNGAI DANAU
SUMBER DAYA AIR

PP 43/2008 AIR TANAH PENGENDALIAN PENCEMARAN &


PENGELOLAAN KUALITAS AIR

PP 37/2010 BENDUNGAN

PP 38/2011 SUNGAI

PP 73/2013 RAWA

direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013


Amanat PP No.42/2008 – Pengelolaan SDA
mengenai Perizinan:
Izin%Penggunaan%SDA,%untuk%pemenuhan%:%
a.  kebutuhan*pokok*sehari0hari*dan*pertanian*rakyat*yang*dilakukan*
dengan*cara*mengubah%kondisi%alami%sumber*air*(memper&nggi,+
memperendah+permukaan+air,+dan/atau+membelokkan+aliran+air+pada+
sumber+air)+
c.  kebutuhan*pokok*sehari0hari*yang*dilaksanakan**oleh*kelompok%orang%
dan%badan%sosial;**
d.  keperluan*irigasi*pertanian*rakyat*di%luar%sistem%%irigasi%yang%sudah%
ada*
e.  kegiatan*usaha%yang%menggunakan%sumber%daya%air.*

Izin%Pelaksanaan%Konstruksi:%
konstruksi*yang*berada*pada*sumber*air*termasuk%pada%sempadan%
sumber%air,*misalnya,*konstruksi*jembatan,*jaringan*perpipaan,*dan**
jaringan*kabel*listrik/telepon.*
%
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Amanat PP No.38/2011 – Sungai
mengenai Perizinan:
Kegiatan%Pada%Ruang%Sungai% Pemberi%Izin% Pemberi%Rekomtek%

pelaksanaan%konstruksi%pada% Menteri,*Gubernur,* Pengelola*SDA**+


ruang%sungai% Bupa>,**Walikota*
pelaksanaan%konstruksi%yang% Menteri,*Gubernur,* Pengelola*SDA**+
mengubah%aliran%dan/atau% Bupa>,*Walikota*
alur%sungai%
pemanfaatan%bantaran%dan% Menteri,*Gubernur,* Pengelola*SDA**+
sempadan%sungai% Bupa>,*Walikota*
pemanfaatan%bekas%sungai% Menteri,*Gubernur,* Pengelola*SDA**+
Bupa>,*Walikota*
pemanfaatan%air%sungai%selain% Menteri,*Gubernur,* Pengelola*SDA**+
untuk%kebutuhan%pokok% Bupa>,*Walikota*
sehari@hari%dan%pertanian%
rakyat%dalam%sistem%irigasi%
yang%sudah%ada%
pemanfaatan%sungai%sebagai% Menteri,*Gubernur,* Pengelola*SDA**+
penyedia%tenaga%air% direktoratBupa>,*Walikota*
bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Amanat PP No.38/2011 – Sungai
mengenai Perizinan:
Kegiatan%Pada%Ruang%Sungai% Pemberi%Izin% Pemberi%Rekomtek%
pemanfaatan%sungai%sebagai% instansi*yang*menyeleng.* Pengelola*SDA*
prasarana%transportasi% urusan*pemerintahan*di*
bidang*transportasi**
pemanfaatan%sungai%di% Menteri,*Gubernur,* instansi*yang*menyeleng.*
kawasan%hutan% Bupa>,*Walikota* urusan*pemerintahan*di*
* bidang*kehutanan*/*
BUMN*di*bid.*kehutanan.**

pembuangan%air%limbah%ke% Bupa>/walikota* Pengelola*SDA*


sungai% *

pengambilan%komoditas% Bupa>/walikota* Pengelola*SDA*


tambang%di%sungai% * *
pemanfaatan%sungai%untuk% instansi*yang*menyeleng.* Pengelola*SDA*
perikanan%menggunakan% urusan*pemerintahan*di* *
karamba%atau%jaring%apung% bidang*perikanan**
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Prosedur Perizinan:
PENGAJUAN PERMOHOHAN EVALUASI AWAL (DJ-SDA)
ONLINE/MANUAL
SESUAI
identitas, lokasi, PERSYARATAN ?
kebutuhan, gambar, YA
spesifikasi, dok. LH,
PKM, bukti bayar.

VERIFIKASI (DJ-SDA) PENYUSUNAN REKOMTEK


Kajian terhadap (BBWS/BWS)
permohonan dan - Presentasi
rekomendasi teknis - Tinjauan lapangan
dari BBWS - Kajian teknis
- REKOMENDASI (?)

SURAT KEPUTUSAN MENTERI


PEKERJAAN UMUM

direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013


!

informasi
peraturan terkait
kewenangan
perizinan
pengajuan izin
status permohonan
tanya - jawab
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Persyaratan____________%
a. iden>tas*pemohon*:*pribadi*atau*perusahaan+
c. lokasi*:*nama*sumber*air,*peta*situasi,*koordinat*
d. penggunaan*:*tujuan,*volume,*jangka*waktu*
e. spesifikasi*teknis*:*metode*pengambilan,*penjelasan*penggunaan,*gambar*
disain*bangunan,*manual*operasi*dan*pemeliharaan*
f. dokumen*lingkungan*atau*laporan*pelaksanaannya*:*
•  amdal** *vol.*>*250*liter/de>k,*bendungan*
•  UKL0UPL** *vol.*50*s/d*250*liter/de>k,*bendung*
•  SPPL * *vol.*<*50*liter/de>k,*pek.*sederhana*
k. berita*acara*sosialisasi*masyarakat*
l. izin2*terkait*yang*telah*dimiliki*:*izin*lingkungan,*SIPPA*(untuk+perpanjangan+
izin),*pembuangan*limbah*cair,*dll.*
m. buk>*pembayaran*pajak*air*permukaan*dan*BJPSDA*(untuk+perpanjangan+
izin)*
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Pertimbangan ________________ %

a.  konservasi%sumber%air%% c.  pengendalian%daya%rusak%%air%


•  keberlangsungan*fungsi* •  pencemaran*air*
sumber*air* •  banjir*atau*kekeringan*
b.  penggunaan%sumber%daya%air%* •  kerusakan*sumber*air,*
•  pengembangan*daerah* prasarana*yg*dibangun,**
irigasi** e.  ketersediaan%data%%*
•  penyediaan*air*minum** •  hidrologi*
•  ketersediaan*air* •  sosial*ekonomi,*dll*
•  kebutuhan*air*** f.  peran%serta%masyarakat%%%
•  potensi*konflik** •  konservasi*
•  dll** •  data*hidrologi*
•  pembiayaan*
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
Kewajiban-Kewajiban dalam Izin Penggunaan SDA
& Pelaksanaan Konstruksi :

Kewajiban ________________ %
a.  mematuhi*ketentuan*dalam*izin*
b.  membayar*biaya*jasa*pengelolaan*sumber*daya*air*dan*membayar*
kewajiban*keuangan*lain*serta*membayar*retribusi*dan*kompensasi*
lainnya*sebagai*akibat*dari*pelaksanaan*konstruksi*sesuai*dengan*
peraturan*perundang0undangan*
c.  melindungi*dan*memelihara*kelangsungan*fungsi*sumber*daya*air*
d.  melindungi*dan*mengamankan*prasarana*sumber*daya*air*
e.  melakukan*usaha*pengendalian*dan*pencegahan*terjadinya*
pencemaran*air*
f.  melakukan*perbaikan*kerusakan*lingkungan*yang*disebabkan*oleh*
kegiatan*yang*di>mbulkan*
g.  memberikan*akses*untuk*penggunaan*sumber*daya*air*dari*sumber*air*
yang*sama*bagi*pemenuhan*kebutuhan*pokok*sehari0hari*masyarakat*
di*sekitar*lokasi*kegiatan.*
h.  memberikan*tanggapan*yang*posi>f*apabila*>mbul*gejolak*sosial*
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
masyarakat*di*sekitar*lokasi*kegiatannya.*
Kewajiban-Kewajiban dalam Izin Kegiatan di Ruang
Sungai :

Kewajiban ________________%
a. melindungi*dan*memelihara*kelangsungan*fungsi*sungai*
b. melindungi*dan*mengamankan*prasarana*sungai*
c. mencegah*terjadinya*pencemaran*air*sungai*
d. menanggulangi*dan*memulihkan*fungsi*sungai*dari*pencemaran*air*sungai*
e. mencegah*gejolak*sosial*yang*>mbul*berkaitan*dengan*kegiatan*pada*
ruang*sungai**
f. memberikan*akses*terhadap*pelaksanaan*pemantauan,*evaluasi,*
pengawasan,*dan*pemeriksaan.*

Sanksi ___________________ %
• administra>f*:**peringatan,*pembekuan*sementara,*pencabutan*izin*
• pidana*:*denda*dan*penjara*
• gan>*rugi*atas*kerusakan*dan*kerugian*masyarakat*
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
TINDAK PIDANA SUMBER DAYA AIR:

TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004% PIDANA%


a.  mengakibatkan kerusakan sumber daya air SENGAJA : Penjara
dan prasarananya, mengganggu upaya paling lama 9 th dan
pengawetan air, dan/atau mengakibatkan denda paling banyak
pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam Rp. 1,5 milyar*
Pasal 24; LALAI : Penjara paling
b.  melakukan kegiatan yang dapat lama 18 bln dan
mengakibatkan terjadinya daya rusak air denda paling banyak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52.% Rp. 300 juta
a.  melakukan kegiatan penggunaan air yang SENGAJA : Penjara
mengakibatkan kerugian terhadap orang atau paling lama 6 th dan
pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air denda paling banyak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat Rp. 1 milyar*
(3); atau; LALAI : Penjara paling
b.  melakukan kegiatan yang mengakibatkan lama 1 th dan denda
kerusakan prasarana sumber daya air paling banyak Rp.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat 200 juta*
(7).
direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013
TINDAK PIDANA SUMBER DAYA AIR:

TINDAK PIDANA DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004% PIDANA%

a.  menyewakan%atau*memindahtangankan%sebagian* SENGAJA : Penjara


atau*seluruhnya*hak%guna%air%sebagaimana* paling lama 3 th dan
dimaksud*dalam*Pasal%7%ayat%(2);* denda paling banyak
Rp. 500 juta
b.  melakukan*pengusahaan%sumber%daya%air%tanpa%
izin%dari*pihak*yang*berwenang*sebagaimana* LALAI : Penjara paling
dimaksud*dalam*Pasal%45%ayat%(3);** lama 6 bln dan denda
paling banyak Rp.
c.  melakukan*kegiatan*pelaksanaan%konstruksi%
100 juta (kecuali
prasarana*sumber*daya*air*yang*>dak*didasarkan* huruf a. tidak
pada*norma,*standar,*pedoman,*dan*manual* termasuk unsur
sebagaimana*dimaksud*dalam*Pasal%63%ayat%(2);% kelalaian)
d.  melakukan*kegiatan*pelaksanaan%konstruksi%pada*
sumber*air*tanpa%memperoleh%izin%dari*
Pemerintah*atau*pemerintah*daerah*sebagaimana*
dimaksud*dalam*Pasal%63%ayat%(3).*

direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013


PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)
STANDAR
OPERASIONAL

DASAR
HUKUM
! KUHAP
L laporan
kejadian BP berkas
perkara
!  masyarakat PPNS – korwas -
! UU No.7/2004
! PERKAPOLRI
No. 6/2010
K!  petugas JPU

wasmat sidik
izin
!  tegur
Pengawasan & pengamatan
administratif
!  tkp
!  panggil
!  periksa
pidana
!  beku !  segel/sita
!  cabut !  saikara

direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013


PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)

•  melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan tentang


adanya tindak pidana sumber daya air
•  melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan usaha yang diduga
melakukan tindak pidana sumber daya air
•  memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau
tersangka dalam perkara tindak pidana sumber daya air
•  melakukan pemeriksaan prasarana sumber daya air dan menghentikan
peralatan yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana
•  menyegel dan/atau menyita alat kegiatan yang digunakan untuk
melakukan tindak pidana sebagai alat bukti
•  meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana sumber daya air
•  membuat dan menandatangani berita acara dan mengirimkannya kepada
penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia
•  menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa
tersebut bukan merupakan tindak pidana

direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013


penegakan hukum PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)

pengawasan

pembinaan

direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2013


TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN PERIZINAN:

" Pembagian/alokasi air sesuai dengan prioritas


(kebutuhan pokok sehari-hari, irigasi rakyat, industri, dll)
" Pengelolaan konflik penggunaan sumber daya air
(misalnya penggunaan irigasi dengan PDAM)
" Sinkronisasi pola dan rencana pengelolaan sumber
daya air wilayah sungai dengan pengembangan wilayah
untuk menjamin ketersediaan air baku
" Penerapan Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air
untuk menjaga keberlangsungan fungsi dan keberadaan
sumber-sumber air
" Pemanfaatan daya air untuk pembangkitan energi listrik

direktorat bina penatagunaan sumber daya air - 2014


1.  Luas DAS = 387 km2
2.  Panjang sungai = 119 km
(ruas Cisaat – PA. Manggarai)
3.  Stasiun hujan = 12 stasiun
4.  Hulu sungai = Gunung Pangrango
Mengalir ke utara masuk DKI Jakarta melalui
wilayah:
!  Kabupaten Bogor
!  Kota Bogor
!  Kota Depok
!  DKI Jakarta
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan

S. Ciliwung
Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan

Situ
Cisaat
Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)
Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)
Layout Garis Sempadan Sungai (GSS)

You might also like