Professional Documents
Culture Documents
Baku Rujukan adalah tabel yang berisi daftar normatif sebagai pembanding dalam
menilai status gizi. Baku Rujukan dibuat dengan aturan-aturan yang ketat yang harus
mewakili penduduk yang sehat yang mencapai pola pertumbuhan yang optimal. Idealnya
baku rujukan disesuaikan dengan pola pertumbuhan ras yang bersangkutan. Akan tetapi
untuk kebutuhan perbandingan, WHO menganjurkan satu Baku Rujukan untuk dipakai pada
semua negara. Agar dapat dibandingkan prevalesni status gizi, untuk mengevaluasi kemajuan
suatu negara, maka data harus dikumpulkan dengan metode yang sama dan menggunakan
Baku Rujukan yang sama.
Baku Rujukan dikeluarkan oleh badan resmi yang mengurusi masalah kesehatan dan
gizi. Untuk level dunia, tentunya WHO dan pada level negara adalah Kementrian Kesehatan
negara yang bersangkutan (Indonesia : Depkes).
Standar Internasional
Standar ini dipergunakan secara luas di dunia, namun ada beberapa kendala yang harus
diperhatikan, yaitu perbedaan ras dan genetik. Tetapi dalam beberapa hal, bila perbedaan ras
dan genetik ini tidak diperhatikan, maka standar internasional dapat dipergunakan. Ada
beberapa macam standar internasional yang biasa digunakan, antara lain NCHS, WHO, dan
Harvard.
Data termasuk pengukuran pada semua etnis, geografi, dan kelompok ekonomi
dengan menggunakan teknik terstandar dan menyediakan estimasi populasi yang reliable
untuk pertumbuhan anak Amerika Serikat pada kelompok umur diatas.
Pemakaian :
c. WHO
WHO mempublikasikan dua persentil, berat badan dan tinggi badan yang
merupakan modifikasi dari data NCHS untuk digunakan sebagai baku rujukan
internasional. Data ini bisa digunakan untuk negara yang belum mempunyai baku
rujukan lokal. Nilai dilist dalam dua boklet yang berbeda dan nilainya tidak identik
dengan percentil NCHS.
Publikasi yang pertama adalah chart pertumbuhan untuk penggunaan
internasional pada kesehatan ibu dan anak (WHO, 1978) berupa persentil 3, 50 dan 97
dan nilai – 3 SD dan – 4 SD untuk berat badan terhadap umur dan tinggi badan terhadap
umur dalam bentuk tabulasi untuk laki-laki dan perempuan dari lahir sampai 5 tahun
dengan interval 1 bulan.
Publikasi yang kedua (WHO, 1983) menampilkan tabel persentil yang lebih luas
untuk laki-laki dan perempuan dari lahir sampai 36 bulan dan dari 2 tahun-18 tahun
dengan interval 1 bulan. Nilai persentil terdiri dari 3, 5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90,
95, dan 97 untuk berat badan terhadap, tinggi badan terhadap umur dan berat badan
terhadap tinggi badan. Nilai median dan ± 1, 2, dan 3 SD juga ditampilkan.
Tabel WHO tidak direkomendasikan untuk membandingkan status pada kelompo
umur diatas 10 tahun karena pada usia ini termasuk usia pubertas dimana BB dan TB
tidak terpengaruh dengan umur.
Stephenson, et al (1983) dalam Gibson, 1990 membandingkan baku rujukan
Harvard, NCHS, dan WHO untuk berat badan, tinggi badan, dan berat badan terhadap
tinggi badan untuk anak-anak dari lahir sampai 5 tahun. Perbedaan nilai mean dan
median diantara ketiganya kecil.
Standar Lokal
KMS (Kartu Menuju Sehat) adalah alat monitor pertumbuhan dan gizi
masyarakat di Negara Indonesia. Kartu ini merupakan modifikasi dari WHO-NCHS
yaitu berat badan terhadap umur balita, dilengkapi gambar perkembangan motorik kasar,
halus dan berbahasa. Alat monitor ini membantu dapat membantu orang tua terutama ibu
dan petugas untuk memantau tumbuh kembang anak. Sehingga, dapat menentukan
tindakan-tindakan pelayanan gizi (Moersintowati, 2004). KMS sudah lama beredar di
Indonesia, akan tetapi penggunaannya sebagai home based record masih mengalami
beberapa kendala, seperti ketika ibu-ibu berkunjung ke Posyandu, kartu ini tidak dibawa.
Pada pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), penekanan KMS dengan
konseling yang baik perlu dibudayakan oleh setiap petugas kesehatan bila menghadapi
anak balita sakit.
a. Gizi kurang : -1 SD
b. Gizi buruk : -2 SD
Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti bayi normal dari lahir hingga usia 2
tahun, dengan pengukuran sering pada minggu pertama. Kelompok anak-anak lain umur
18-71 bulan, diukur satu kali. Data dari kedua kelompok umur tersebut disatukan untuk
menciptakan standard pertumbuhan anak umur 0-5 tahun. Disamping standar untuk
pertumbuhan fisik, standard baru WHO 2005 menghasilkan enam tahapan perkembangan
motoric kasar (duduk tanpa bantuan, merangkak, berdiri dengan bantuan, berdiri tanpa
bantuan, berjalan dengan bantuan, dan berjalan tanpa bantuan). Yang diharapkan dapat
dicapai oleh anak-anak sehat pada umur antara 4-18 bulan.
Software Anthro ini biasa digunakan untuk perhitungan antropometri baik individu maupun
populasi. Data yang diperlukan antara lain, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan
lingkar lengan sehingga tidak perlu melakukan perhitungan manual untuk menentukan z-
score sebagai acuan penilaian status gizi pada anak.
a. WHO Anthro
Batas umur anak yang dapat digunakan pada aplikasi ini 0-59 bulan
b. WHO Anthro Plus
Apabila umur anak lebih dari 59 bulan, maka dapat menggunakan aplikasi ini.
a. Anthropometric Calculator
Kegunaan: Kalkulator instant untuk menghitung cepat z-score. Apabila sudah didapat
hasil kemudian melakukan kalkulasi kedua, maka kalkulasi pertama akan hilang.
b. Individual Assessment
Kegunaan: Pemantauan pertumbuhan dari waktu ke waktu. Jika melakukan kalkulasi
berulang maka kalkulasi 1 tidak akan hilang.
c. Nutritional Survey
Kegunaan: dapat mengolah status gizi balita hasil pengumpulan data seara cross
sectional (survey/penelitian)
Kedua aplikasi ini dapat didownload melalui halam resmi WHO. Kelebihan aplikasi WHO
Anthro 2005 dapat meninjau status gizi anak dan memantau serta mengikuti pertumbuhan
dan perkembangan anak. Selain kelebihan, aplikasi ini memiliki kekurangan yaitu, hanya
dapat mengentry data dan tidak bisa dilakukan untuk pengolahan lebih lanjut seperti SPSS
dan Ms. Excel.
Gambar 3: WHO Anthro 2005
Contoh perhitungan:
Seorang anak laki-laki (Zidan) saat ini berusia 3 tahun 0 bulan, memiliki berat badan 13 kg
dan tinggi badan 93 cm. Berapakah nilai Z-score untuk indeks BB/U, TB/U dan IMT/U pada
anak tersebut?
Gambar 8: Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
Hasil didapatkan bahwa:
Karena Zidan adalah seorang anak yang berumur 3 tahun (36 bulan) maka termasuk golongan
anak dengan umur 0-60 bulan.
Perhitungan Manual