You are on page 1of 13

PENGKAJIAN KELUARGA

STRUKTUR DAN SIFAT KELUARGA


A. KEPALA KELUARGA
1. Nama KK : Tn. RS
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 48thn
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : PNS (Satpam UNDIP)
7. Alamat : Tembalang
B. SUSUNAN ANGGOTA KELUARGA
Jenis Hub. dengan
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin KK

1. Ny. P 44th P Istri SMP Swasta


(Cleaning
Service)

2. An. N 19th P Anak SMA Mahasiswa

3. An.K 18th L Anak SMA Mahasiswa

C. GENOGRAM
Keterangan :

= Laki-laki = Perempuan

=Tn. SW = Meninggal

= Tinggal satu rumah

D. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dalam keluarga Tn. RS dengan cara musyawarah. Pengambil
keputusan dalam keluarga dilakukan ayah. Dalam memecahkan masalah, keluarga tidak
pernah meminta bantuan dari orang lain. Sekiranya masalah yang di hadapi tidak terlalu
rumit Ayah yang berusaha memecahkan masalahnya tetapi jika masalah atau konflik yang
dihadapi banyak maka Tn.RS dan istri untuk berunding atau membicarakan bersama tidak
meminta bantuan orang lain.

E. HUBUNGAN DALAM KELUARGA


Hubungan keluarga tn. RS harmonis. Untuk memecahkan masalah Tn. RS dibantu oleh
Istri karena sebagai kepercayaan selain kepala keluarga. Keluarga termasuk dalam
perkembangan keluarga dengan anak remaja. Cara keluarga dalam mengasuh anak yaitu
bebas terbatas, anak masih diperbolehkan main dengan catatan mengenal waktu pulang
semisal sore harus sudah ada di rumah kecuali saat mengrjakan tugas dalam kuliah, tidak
diperbolehkan pulang larut malam. Harapan orang tua kepada anak yaitu menjadi anak
yang pandai dan menuruti perintah orang tua, memiliki masa depan yang baik serta anak-
anak nya dapat kuliah dengan baik serta sukses selalu.

KEBUTUHAN DALAM HIDUP SEHARI-HARI

A. KEBUTUHAN GIZI
Dalam memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari keluarga selalu memasak sendiri.
Komposisi makanan yang terkandung dalam makanan sehari-hari seperti makanan pokok
(nasi), protein hewani, nabati, sayur-mayur selalu ada, sedangkan buah-buahan dan susu
kadang-kadang.
Cara penyajian makanan dalam keluarga selalu tertutup. Didalam keluarga tidak terdapat
pantangan makanan. Dalam pengolahan air minum keluarga Tn. RS tidak dimasak karena
menggunakan air galon aqua. Kebiasaan keluarga dalam mengolah makanan yaitu
dipotong terlebih dahulu baru di cuci. Frekuensi makan keluarga 3x sehari.

Jenis Makanan Tidak Pernah Kadang-kadang Selalu Ada


Makanan pokok √
Protein hewani √
Protein nabati √
Sayur mayur √
Buah-buahan √
Susu √

B. KEBUTUHAN ELIMINASI
Pola BAB untuk setiap anggota keluarga adalah sehari sekali dengan pola BAK 6-8 x
sehari. Dan untuk BAB maupun BAK tidak ada keluhan berdarah maupun berlendir.
Untuk konsistensi BAB lunak dan warna urine keluarga terkadang bening hingga kuning
bening.
1. Pola BAB (buang Air Besar)
Tn. RS 1x / hari.

Ny. P 1x / hari.

An.N 1x / hari.

An. K 1 x/hari

2. Pola BAK (buang Air Kecil).


Tn.RS 6-8x / hari.
Ny. P 6-8x / hari.
An. N 6-8x / hari.
An. K 6-8x / hari.
C. ISTIRAHAT TIDUR
Dalam keluarga hanya Tn. RS tidak memiliki kebiasaan tidur siang yang rutin (setiap hari).
Untuk Tn. RS dan istri dikarenakan bekerja, An. N dan An. K dikarenakan kuliah. Masing-
masing anggota keluarga tidak memiliki kamar tidur sendiri. Untuk kamar tidur An. N dan
An. K mempunyai tempat tidur msing-masing, Tn. RS dan Ny. P satu kamar tidur.
D. AKTIVITAS OLAHRAGA
Keluarga Tn. RS tidak memiliki kebiasaan olahraga setiap harinya dikarenkan tidak
sempat untuk olahraga (bekerja) tetapi untuk Tn.RS sendiri terkadang juga hobi bersepeda
jika waktu libur kerja.
E. KEBERSIHAN DIRI
Untuk kebersihan diri, keluarga Tn. RS mandi dan juga sikat gigi 2 kali sehari setiap kali
mandi namun untuk cuci rambut Tn. RS, An. N dan An. K 3 hari sekali dan Ny. P 2 kali
sehari.
1. Mandi
Tn. RS 2x / hari.
Ny.P 2x / hari.
An.N 2x / hari.
An.K 2x / hari.
2. Semua anggota keluarga Sikat gigi 2 x / hari. Yaitu pada saat mandi pagi, dan
sore
3. Cuci rambut
Tn. RS 3 hari sekali.
Ny. P 2x/hari.
An.N 3 hari sekali.
An. K 3hari sekali

F. REKREASI/WAKTU SENGGANG
Keluarga Tn. RS tidak memiliki kebiasaan rekreasi yang teratur karena sibuk dengan
pekerjaan masing-masing namun jika keluarga Tn. RS melaukan rekreasi mereka pergi
ketempat-tempat di dalam kota saja. Menurut mereka, rekreasi mampu melepas stress
setelah menjalani rutinitas bekerja, selain itu kegiatan rekreasi juga dapat mempererat
hubungan keluarga. Namun waktu yang tidak memungkinkan untuk rekreasi secara rutin
dikarenkan bekerja dan anak-anak sibuk dengan urusan perkuliahan maka keluarga Tn. RS
jarang sekali melakukan rekreasi.
G. POLA ASUH ANAK
Tn. RS dan juga Ny. P mengasuh kedua anak mereka dengan cara bebas terbatas.
Dikarenakan anak-anak mereka sudah remaja dan orang tua percaya bahwa anak-anak nya
sudah dapat mengatur diri sendiri dan juga sudah dapat membedakan mana yang benar dan
salah dalam pergaulan maka Tn. RS dan juga Ny. P mengasuh anak-anak mereka dengan
cara bebas terbatas. Harapan orang tua kepada anak yaitu menjadi anak yang pandai dan
menuruti perintah orang tua, memiliki masa depan yang baik serta anak-anak nya dapat
mencapai cita-cita sukses selalu.

FAKTOR SOSIO BUDAYA EKONOMI


A. PENGHASILAN DAN PENGELUARAN
Di dalam keluarga, hanya Tn. RS dan Ny.P yang mempunyai penghasilan sendiri.
Penghasilan tersebut digunakan untuk kepentingan keluarga. Pedapatan keluarga perbulan
±Rp 7.000.000,- dengan kos dan pengeluaran keluarga yaitu ±Rp 5.000.000,- . Penghasilan
keluarga mencukupi untuk biaya sehari-hari. Tn. RS bekerja 8 jam sehari sebagai seorang
satpam di UNDIP. Keluarga mempunyai tabungan yang digunakan untuk keperluan yang
mendadak. Pengelola keuangan dalam keluarga tersebut adalah Ny. P sendiri
B. PENDIDIKAN
Dalam anggota keluarga tidak ada yang sedang mengikuti pendidikan diluar pendidikan
formal. Semua anggota keluarga bisa membaca maupun menulis. Di dalam keluarga tidak
ada yang memiliki keterampilan khusus. Keluarga mempunyai pandangan bahwa sekolah
adalah hal yang sangat penting supaya bisa menambah pengetahuan yang dimiliki dan juga
untuk masa depan yang lebih baik.
C. SISTEM NILAI
Untuk Tn. RS dan Ny.P beserta anak-anaknya berasal dari suku Jawa. Didalam keluarga
sendiri tidak ada keyakinan tertentu yang bertentangan dengan kesehatan. Untuk aktivitas
keagamaan sendiri, Ny. P rutin mengikuti kegiatan pengajian di RT yang diadakan sebulan
sekali dan juga di RW yang diadakan seminggu sekali. Untuk nilai keagamaan sendiri bagi
keluarga Tn. RS tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan. Dan persepsi keluarga
tentang kesehatan adalah menurut keluarga kesehatan itu sangat mahal maka dari itu
keluarga sebisa mungkin menjaga kesehatannya dengan baik.
D. HUBUNGAN DENGAN MASYARAKAT
Keluarga ikuti dalam organisasi kemasyarakatan khususnya Ny. P aktof dalam kegiatan
masyarakat seperti arisan PKK Dawis Pengajian dll. Keluarga tidak memiliki konflik
dengan masyarakat.

FAKTOR LINGKUNGAN
A. PERUMAHAN
Rumah keluarga Tn. RS adalah rumah dengan hak milik sendiri. Jenis bangunan permanen
dengan luas bangunan 500 dan luas pekarangan 800. Ada ventilasi di rumah dengan luas
≥20% dan cahaya matahari dapat masuk rumah pada siang hari. Penerangan listrik (PLN),
lantai keramik dan kondisi rumah secara keseluruhan sedikit berdebu namun berantakan.
Kelengkapan bagian rumah terdapat teras rumah, ruang tamu, ruang tidur, dapur, kamar
mandi, WC. Untuk WC, teras dan juga kamar tidur di rumah tersebut cukup bersih namun
untuk ruang tamu dan juga dapur sedikit berdebu dan juga berantakan (terdapat beberapa
barang dimana-mana). Tidak terdapat faktor resiko bahaya listrik karena tidak ada kabel
yang terkelupas dan kabel listrik jauh dari sumber air.

Denah Rumah :

DAPUR Kamar Mandi

Kamar Tidur

Kamar Tidur

Kamar Tidur

Kamar Tidur Ruang Tamu

Teras Rumah

TERAS RUMAH
U

B T

B. PENGELOLAAN LIMBAH
Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah dimana tempat sampah tersebut
terbuka. Dan setiap harinya sampah-sampah tersebut diangkut oleh petugas.
C. SUMBER AIR
Keluarga menggunakan sumur artesis sebagai sumber air dan air minum yang digunakan
berasal dari air galon. Keadaan fisik air yaitu tidak berasa, tidak berbau, dan tidak
berwarna.
D. KANDANG TERNAK
Keluarga tidak memiliki kandang ternak.
E. JAMBAN KELUARGA
Keluarga memiliki jamban dengan macam leher angsa dan septik tanknya. Keadaan
jamban bersih, keluarga mengatakan setiap kali BAB dan BAK selalu disiram sampai
bersih.
F. PEMBUANGAN AIR LIMBAH
Pembuangan air limbah keluarga mengikuti SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah).

DERAJAT KESEHATAN
A. KEJADIAN KESAKITAN
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit, juga di keluarga tidak ada yang
memiliki penyakit kronis dan dalam satu tahun ini anggota keluarga tidak ada yang
menderita gangguan kesehatan lainnya. Namun keluarga kurang memahami tentang
kesehatanya seperti halnya Tn. RS saat di cek tekanan darah yaitu 150/90 tetapi Tn. RS
tidak pernah mengecek tekanan darah maupun gula,asam urat kolestronya. Untuk Tn. RS
sendiri yaitu dulunya perokok aktif namun sekarang sudah sedikit berkurang merokoknya
dan juga anak laki-laki mengatakan bahwa dia juga merokok.

B. PERILAKU KELUARGA DALAM PENANGGULANGAN SAKIT


Kebiasaan berobat jika terdapat anggota keluarga ada yang sakit yaitu membeli obat di
warung terlebih dahulu jika tidak sembuh-sembuh baru dibawa ke dokter keluarga
KEJADIAN CACAT
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami kecacatan.
C. KEJADIAN KEMATIAN 1 TAHUN TERAKHIR
Tidak ada anggota keluarga yang meninggal dalam satu tahun terakhir.
D. SKRINING TB PARU
Tidak ada anggota keluarga yang menderita TB Paru. Anggota keluarga juga tidak kontak
dengan penderita TBC dalam 6 bulan terakhir. Keluarga tidak ada yang mengalami batuk
lebih dari 3 minggu

E. SURVEY JENTIK NYAMUK


Tidak ada tempat atau bejana yang memungkinkan menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk aedes, keluarga menggunakan ember untuk mandi. Dan menggunakan air sekali
untuk mandi tidak dibiarkan air mengendap berhari-hari. Mengusahakan tidak ada
genangan air dan mengubur barang-barang yang tidak terpakai yang berpotensi dapat
membuat air menggenang. Selama observasi tidak ditemukannya jentik nyamuk.
MASALAH KESEHATAN SPESIFIK
1. KELUARGA BERENCANA
Di dalam keluarga hanya terdapat 1 usia pasangan subur yaitu Tn. RS (48 tahun) dan Ny.
P (44 tahun). Ny. P pada saat setelah melahirkan anak keduanya, ia menggunakan KB
suntik setiap 3 bulan sekali. Ny.P mendapatkan KB tersebut pada Bidan Praktik.
2. IBU HAMIL
Dalam keluarga Tn. RS tidak ada yang mengalami kehamilan.
3. Anak Remaja (12-18tahun)
Dalam keluarga Tn.RS anak yang ke dua An.K berusia 18 tahun yang sedang memasuki
usia Remaja, An.K kuliah di Ilmu kelautan UNDIP baru semester 2. An.K tersebut jika
selesai kuliah aktivitas yang dilakukan yaitu mengerjakan laporan atau tugas, jika terdapat
masalah An. K sebisa mungkin memecahkan masalah sendiri. Dan An. K tidak mempunyai
penyakit tertentu tetapi ada kebiasaan merokok meskipun jarang.
I. ANALISA DATA
Data Etiologi Penyebab
Data subjektif : Potensial peningkatan Merokok
-An.K Mengatakan pemeliharaan kesehatan keluarga
bahwa dirinya khususnya pada Tn. RS dan An.K
merokok tetapi
jarang kalau bapak
dulu perokok aktif
sekarang sudah
sedikit berkurang.
- Tn. RS
mengatakan saya dari
muda sudah merokok
sampai usia 46 th,
setiap hari saya habis
1 pac rokok. Tetapi
sekarang sudah
berkurang sehari 2-4
batang rokok.

Data objektif :
- Usia Tn.RS 48 thn
- TD : 150/90mmHg
- N : 90x/menit
- RR : 20x/menit
- T : 36,5oC
- Klien masih
bingung dengan efek
samping merokok
dan kurang
pengetahuan
mengenai kesehatan.
- An. K usia 18 tahun
TD : 120/90
N : 88x/menit
RR: 25x/menit
T: 36,8

II. RUMUSAN MASALAH KEPERAWATAN


1. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan keluarga khususnya pada Tn. RS
dan An.K berhubungan dengan Merokok.

III. SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BARU


MENIKAH
1. Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit

No Criteria SKALA BOBOT Scoring

1. a. Sifat masalah : 2 1 2/3x1 =


ancaman kesehatan 2/3

b. Kemungkinan 1 2 1/2x 2= 1
masalah dapat
diubah : hanya
sebagian
c. Potensial 1 1 1/3x 1 =
masalah untuk 1/3
dicegah : rendah
d. Menonjolnya 0 1 0/2x 1= 0
masalah : masalah
tidak dirasakan
Total 2

2. Resiko terjadinya kekurangan gizi pada ibu hamil berhubungan dnegan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang nutrisi ibu hamil trimester 3

No Kriteria SKALA BOBOT Scoring


2. a. Sifat masalah : 3 1 3/3x1 = 1
tidak/ kurang sehat
b. Kemungkinan 2 2 1/2x 2= 1
masalah dapat diubah :
hanya sebagian
c. Potensial masalah untuk 3 1 2/3x 1 = 1
dicegah : tinggi
d. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x 1= 1
harus segera ditangani
Total 4

3. Kurangnya pengetahuan tentang persiapan ibu pasca melahirkan berhubungan dengan


ketidaksiapan keluarga dalam mempersiapkan ibu pasca melahirkan
No Kriteria SKALA BOBOT Scoring
2. a. Sifat masalah : ancaman 2 1 2/3x1 = 2/3
kesehatan
b. Kemungkinan 1 2 1/2x 2= 1
masalah dapat diubah :
hanya sebagian
e. Potensial masalah untuk 2 1 2/3x 1 = 1
dicegah : cukup
f. Menonjolnya masalah : 2 1 2/2x 1= 1
harus segera ditangani
Total 3 2/3

No. Masalah Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan TTD


1. Resiko terjadinya Dengan dilakukan
kekurangan gizi pada tindakan
ibu hamil berhubungan keperawatan selama
dnegan kurangnya 1x 2jam, maka
pengetahuan keluarga diharapkan:
tentang nutrisi ibu hamil 1. Keluarga dapat
trimester 3 memahami
tentang nutrisi
ibu hamil
trimester 3
2. Keluarga dapat
menerapkan
pemberian
nutrisi yang
tepat untuk ibu
hamil trimester 3
3.

You might also like