Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Kanker adalah neoplasma yang tidak terkontrol dari sel anaplastik yang menginvasi
jaringan dan cenderung bermetastase sampai ke sisi yang jauh dalam tubuh. (Wong.2003:
595).
Carsinoma tulang adalah pertumbuhan jaringan baru yang terus menerus secara cepat
dan pertimbangannya tidak terkendali. Kanker dapat berasal dari dalam tulang juga timbul
dari jaringan atau dari sel- sel kartilago yang berhubungan dengan epiphipisis atau dari
unsur-unsur pembentuk darah yang terdapat pada sumsum tulang.
Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor yang muncul dari mesenkim
pembentuk tulang. (Wong. 2003: 616).
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat
ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering terserang
tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.(Price. 1998: 1213).
Osteosarkoma (Sarkoma Osteogenik) merupakan tulang primer maligna yang paling
sering dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru. Tumor ini
menyebabkan mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru ketika
pasien pertama kali berobat.(Smeltzer. 2001: 2347).
Osteosakroma merupakan kanker tulang primer yang paling sering terjadi pada individu
muda sampai usia 30 tahun dan sedikit lebih sering terjadi pada anak laki-laki dan pria dari
pada anak perempuan dan wanita dengan rasio 1,5:1.(Souhami & Tobias,1986)
Insiden puncak terjadi sekitar usia 14 tahun dan cenderung terjadi pada individu dewasa
yang mengalami penyakit Paget, yang mengindikasikan adanya kaitan dengan peningkatan
aktivitas tulang (Schwartz & Tobias,1986).
Sekitar 10-20% pasien telah mengalami metastasis ke paru pada saat didiagnosis
(Lewis,1996), hal ini mempengaruhi prognosis mereka secara signifikan.
Walaupun nyeri sering dikeluhkan, studi yang dilakukan oleh Grimer & Sneath (1990)
menunjukkan bahwa, rata-rata, pasien yang mengalami osteosarkoma menunggu 6 minggu
sebelum mereka meminta advis dokter umum. Selain itu, mereka juga merasakan nyeri
selama 7 minggu kemudian sebelum diagnosisi ditegakkan.
2.2 Etiologi
Di 1969, Dr. Joseph Fraumeni melihat kelompok-kelompok keluarga dengan jumlah yang
lebih tinggi dari kanker pada anak dan dewasa awal kanker onset. Dengan bantuan Dr.
Frederick Li, mereka menemukan angka peningkatan sarkoma, leukemia, kanker adrenal,
dan kanker payudara dalam keluarga ini daripada biasanya akan diharapkan. Ini "sindrom
kanker familial" akhirnya dikenal sebagai Li-Fraumeni Syndrome. Di 1990 peneliti
menemukan bahwa LFS paling sering disebabkan oleh mutasi gen pada gen supresor tumor
p53. Ketika gen p53 ini bermutasi, itu tidak bekerja dengan baik untuk menghentikan
pertumbuhan sel tumor dan mengembangkan. LFS diagnosis juga dapat hasil dari mutasi
Chk2. Kanker yang berhubungan dengan LFS termasuk:
- Kanker adrenocortical
- tumor otak
- sarkoma jaringan lunak
- osteosarcoma
- kanker payudara genetic
- leukemia genetic
- limfoma
- glioblastoma
- rhabdomyosarcoma
Dahulu osteosarkoma rahang sering terjadi pada pekerja yang mengecat lempeng
dengan bahan yang berkilau karena mereka mengingesti radium saat membasahi kuas lukis
dengan mulut (Ross Bell, 1994, Souhami &Tobis, 1986).
Adapun etiologi lain dari carsinoma tulang yaitu :
1. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi.
2. Keturunan
3. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat pajanan
radiasi). Penyakit Paget adalah kelainan langka tulang yang mempengaruhi laju
pembentukan dan kehancuran dari berbagai tulang kerangka. Hal ini umum di orang tua dan
orang-orang dari keturunan Eropa. Tepat penyebab kondisi ini tidak jelas. Dalam penyakit
Paget osteoclasts menjadi lebih aktif daripada Osteoblas membuat perbedaan antara tulang
breakdown dan formasi. Ini berarti bahwa ada lebih banyak kerusakan tulang dari
biasanya.Osteoblas mencoba untuk menjaga dengan membuat tulang baru. Seluruh proses
menjadi kacau menuju pembentukan tulang cacat yang besar, misshapen, dan padat,
sementara semua sementara lemah dan rapuh dan mudah untuk fraktur membungkuk atau
menekuk karena tekanan. Tulang cacat, dan cocok bersama-sama sembarangan. Tulang
normal ketika dilihat di bawah mikroskop menunjukkan struktur tumpang tindih yang ketat
yang muncul sebagai dinding batu bata. Dalam penyakit Paget ada pola mosaik yang tidak
teratur, seolah-olah batu bata hanya berkumpul dan meninggalkan bersama sembarangan.
4. Virus onkogenik
Virus ini merupakan salah satu pemicu terjadinya kanker. Virus onkogenik adalah virus
yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan yang mempengaruhi
prosesonkogenesis. Onkogenesis adalah hasil akumulasi berbagai perubahan genetik yang
mengubah ekspresi atau fungsi protein yang penting dalam pengendalian pertumbuhan dan
pembelahan sel. Virus onkogenik saat menginfeksi sel dapat menyebabkan mutasiproto-
onkogen sel menjadi onkogen.
Proto-onkogen adalah gen normal sel yang dapat berubah menjadi onkogen aktif karena
terjadinya mutasi atau mengalami ekspresi yang berlebihan (menghasilkan onkoprotein
dalam jumlah berlebihan).
Onkogen adalah istilah untuk gen yang bisa menginduksi satu atau beberapa sifat
karakteristik sel kanker. Gen tersebut dapat berupa gen virus atau gen sel yang bila
dimasukkan ke dalam sel yang sesuai, secara sendiri atau bersama gen lain dapat merubah
sifat sel normal menjadi sifat sel ganas.
Gen Pengendali Tumor (Tumor Supressor Gene) adalah gen yang bila mengalami
inaktivasi (menjadi tidak aktif) akan menyebabkan pembentukan tumor. Tumor adalah
istilah untuk perbanyakan sel yang tidak normal. Kanker adalah sebutan untuk tumor yang
ganas.
(Smeltzer. 2001: 2347).
2.3 Klasifikasi
Jaringan Asal Tumor Jinak Tumor Ganas
Tulang Osteoid osteoma Osteosarkoma
Osteoblastoma
Kista tulang
Aneurisme
Kartilago Osteokondroma Kondrosarkoma
Kondroma
Enkondroma
Fibrosa Fibroma Fibrosakroma
Sumsum Myeloma
Tidak jelas Tumor sel raksasa Sarcoma ewing
Histiositoma Histiositoma
Fibrosa jinak Fibrosa ganas
c. Multiple myeloma
Mieloma adalah tumor ganas pada sel plasma sumsum tulang. Tumor ini dapat muncul
sebagai lesi tulang tunggal, suatu plasmasitoma, tetapi yang lebih sering, terjadi lesi multiple
yang timbul dimanapun terdapat sumsum tulang merah.
Pasien umumnya berusia lebih dari 45 tahun dan mengalami gejala nyeri tulang, nyeri
tekan, kelemahan, dan anemia karena kerusakan sumsum tulang. Terjadi fraktur patologis,
khususnya pada spina karena korpus
Gambaran radiograf
Hasil pemeriksaan sinar X sama dengan hasil radiograf penyakit metastasis, yang
menunjukkan adanya penurunan densitas tulang. Gambaran sinar X khusus menunjukkan
area terpukul multiple pada tulang tanpa pembentukan tulang baru disekitarnya : paling
baik terlihat pada tengkorak seliain itu myeloma merupakan penyebab tersering
osteoporosis sekunder dan fraktur komfersi vertebra pada pasien yang berusia lebih dari 45
tahun, gambaran tersebut akan terlihat pada radiograf.
Pantalaksanaan
Tidak ada penanganan kuratif untuk mieloma multiple. Radio terapi dan kemoterapi dapat
mengurangi nyeri dan tekanan mungkin memperpanjang sintas. Fraktur patologis ditangani
secara simtomatik dengan fiksasi internal, tetapi tulang akan hancur, sokongan semen
tulang sering diperlukan untuk menjamin fiksasi yang baik (Apley dan soloman ,1993).
d. Fibrosarkoma
Fibrosarkoma merupakan neoplasma ganas yang berasal dari sel mesenkim, dimana secara
histology sel yang dominan adalah sel fibrosis. Pembelahan sel yang tidak terkontrol dapat
menginvasi jaringan local serta dapat bermetatase jauh ke bagian tubuh yang lain.
Penyebab pasti dari fibrosarkoma belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang sering
berkontribusi seperti faktor radiasi yang menyebabkan adanya perubahan genetik oleh
karena hilangnya alel, poin mutasi, dan translokasi kromosom. Selain beberapa penyebab di
atas, fraktur tulang, penyakit paget, dan operasi patah tulang juga dapat menimbulkan
fibrosarkoma sekunder. Fibrosarkoma merupakan keganasan yang sering terjadi terutama
akibat paparan radiasi. Sebagian besar kasus mengenai usia diantaran 30-50 tahun dengan
proporsi jumlah laki-laki yang lebih dominan terkena dan jarang terjadi pada anak-anak.
Seseorang dengan riwayat infark tulang atau iradiasi merupakan faktor risiko pada
fibrosarkoma sekunder. Fibrosarkoma pada grade yang tinggi merupakan faktor risiko yang
signifikan untuk terjadi metastasis dan kekambuhan lokal.
e. Chondrosarkoma. Conrdosarkoma merupakan tulang ganas primer tersering kedua.
Tumor ini terjadi pada tulang matur, dengan insiden puncak pada pasien yang berusia 40-60
tahun. Tumor tersebut berasal dari sel kartilago dengan sebagian besar area kartilago
mengalami osifikasi (sebuah proses pembentukan tulang. Pembentukan tulang dimulai dari
perkembangan jaringan penyambung seperti tulang rawan yang berkembang menjadi
tulang keras. Jaringan yang berkembang akan disisipi dengan pembuluh darah). Ada dua
bentuk kondrosarkoma :
1) Bentuk sentral yang muncul dalam tulang dari enkondroma (tumor jinak se-sel
rawan displastik yang timbul pada metafisis tulang tubular, terutama pada tangan dan
kaki).
2) Bentuk perifer yang muncul pada permukaan tulang dari osteokondroma.
Kondrosarkoma lebih sering terjadi pada pelvis dan ujung proksimal tulang panjang
(Duckworth, 1995). Tumor ini tumbuh lebih lambat dari tumor ganas lainnya dan secara
bertahap ukurannya meningkattimbul dari ujung tulang panjang yang besar atau dari tulang
pipih seperti pelvis dan skapula.
3. Kanker tulang metastatic
Tumor tulang metastatik (tumor tulang sekunder) lebih sering dari tumor tulang
maligna primer. Tumor yang muncul dari jaringan tubuh mana saja bisa menginflasi tulang
dan menyebabkan destruksi tulang lokal, dengan gejala yang mirip dengan yang terjadi pada
tumor tulang primer.
Tumor yang bermetastasis ketulang paling sering adalah karsinoma ginjal, prostat,
paru-paru, payudara, ovarium dan tiroid. Tumor metastatik paling sering menyerang
kranium, vertebra, pelvis femur dan humerus.
2.4 Patofisiologi
Keganasan sel pada mulanya berlokasi pada sumsum tulang (myeloma) dari jaringan sel
tulang (sarkoma) atau tumor tulang (carsinomas). Pada tahap selanjutnya sel-sel tulang akan
berada pada nodul-nodul limpa, hati limfe dan ginjal. Akibat adanya pengaruh aktivitas
hematopoetik sumsum tulang yang cepat pada tulang, sel-sel plasma yang belum matang /
tidak matang akan terus membelah. Akhirnya terjadi penambahan jumlah sel yang tidak
terkontrol lagi.
Osteogeniksarcoma sering terdapat pada pria usia 10-25 tahun, terutama pada pasien
yang menderita penyakit paget’s. hal ini dimanifestasikan dengan nyeri bengkak,
terbatasnya pergerakan serta menurunnya berat badan. Gejala nyeri pada punggung bawah
merupakan gejala yang khas, hal ini disebabkan karena adanya penekanan pada vertebra
oleh fraktur tulang patologik. Anemia dapat terjadi akibat adanya penempatan sel-sel
neoplasma. Pada sumsum tulang hal ini menyebabkan terjadinya hiperkalsemia,
hiperkalsuria dan hiperurisemia selama adanya kerusakan tulang. Sel-sel plasma ganas akan
membentuk sejumlah immunoglobulin / bence jones protein abnormal. Hal ini dapat
dideteksi dalam serum urin dengan teknik immunoelektrophoesis. Gejala gagal ginjal dapat
terjadi selama presitipasi immunoglobulin dalam tubulus (pada pyelonephritis),
hiperkalsemia, peningkatan asam urat, infiltrasi ginjal oleh plasma sel (myeloma ginjal) dan
thrombosis pada pena ginjal.
Kecederungan patologik perdarahan merupakan ciri-ciri myeloma dengan dua alasan utama,
yaitu :
a. Penurunan platelet (thrombositopenia) selama adanya kerusakan megakaryosit, yang
merupakan sel-sel induk dalam sel-sel tulang.
b. Tidak berfungsinya platelets, microglobin menghalangi elemen-elemen dan turut serta
dalam fungsi hemostatik.
2.7 Penatalaksanaan
2.7.1 Penatalaksaan Medis
Penatalaksanaan medis adalah sebagai berikut :
Tujuan penatalaksanaan menghancurkan atau mengangkat jaringan ganas dengan metode
seefektif mungkin :
1. Tindakan pengangkatan tumor biasanya dengan mengamputasi
2. Alloperinol untuk mengontrol hiperurisemia. Outputurin harus baik(2500-3000ml/hari)
unutuk mengukur tingkat serum kalsium dan mencegah hiperkalsium dan hiperurisemia
3. Bifosfonat
Bifosfonat berfungsi untuk menekan laju destruksi dan pembentukan tulang yang
berlebihan akibat metastasis.
4. Kemoterapi dan terapi hormonal
Obat-obat kemoterapi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker didalam tubuh.
Kemoterapi dapat diberikan per-oral maupun intravena. Terapi hormon digunakan untuk
menghambat aktivitas hormon dalam mendukung pertumbuhan kanker.
5. Radioterapi
Radioterapi berguna untuk menghilangkan nyeri dan mengontrol pertumbuhan tumor di
area metastasis.
6. Pembedahan
Pembedahan dilakukan untuk mencegah atau untuk terapi fraktur. Biasanya pembedahan
juga dilakukan untuk mengangkat tumor. Dalam pembedahan mungkin ditambahkan
beberapa ornament untuk mendukung struktur tulang yang telah rusak oleh metastasis.
Teknik Pembedahan :
a) Eksisi luas, tujuan adalah untuk mendapatkan batas-batas tumor secara histologis, tetapi
mempertahankan struktur-struktur neurovaskuler yang utama.
b) Amputasi, tindakan pengangkatan tumor biasanya dengan mengamputasi. Indikasi
amputasi primer adalah lesi yang terjadi secara lambat yang melibatkan jaringan
neurovaskuler, menyebabkan firaktur patologis (terutama raktur proksimal), biopsi insisi
yang tidak tepat atau mengalami infeksi, atau terkenanya otot dalam area yang luas.
c) Reseksi enblock, taknik ini memerlukan eksisi luas dari jaringan normal dari jaringan
disekitarnya, pegankatan seluruh serabut otot mulai dari origo sampai insersinya dan reseksi
tulang yang terkena termasuk struktur pembuluh darah.
d) Prosedur tikhofflinbekrg, teknik pembedahan ini digunakan pada lesi humerus bagian
proksimal dan meliputi reaksi enblock skapula, bagian humerus dan klavikula.
e) Pilihan Rekonstruksi
Kriteria pasien untuk pembedahan mempertahankan ekstremitas, usia, insisi biopsi dan
fungsi pasca bedah ekstremitas yang dipertahankan lebih dari fungsi alat prostesis,
rekonstruksi dapat dilakukan dengan penggunaan berbagai bahan logam maupun sintesis.
2.7.2 Penatalaksanaan keperawatan
a. Manajemen nyeri
Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan
bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika ).
b. Mengajarkan mekanisme koping yang efektif
Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan
dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau
rohaniawan.
c. Memberikan nutrisi yang adekuat
Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek samping
kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat. Antiemetika dan
teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi gastrointestinal. Pemberian nutrisi parenteral
dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter.
d. Pendidikan kesehatan
Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya
komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.(Smeltzer. 2001).
2.8 Komplikasi
Akibat langsung : fraktur