You are on page 1of 11

Metode Pelaksanaan Bendung

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BENDUNG

PERALATAN BERAT YANG DIGUNAKAN


1. Excavator digunakan untuk menggali tanah pada pekerjaan yang memerlukan galian
2. Bulldozer digunakan untuk pekerjaan pembersihan lapangan dan perataan lahan
3. Foot pad roller untuk pemadatan
4. Dump Truck untuk pekerjaan angkutan material
5. Tamping ramer untuk pemadatan bagian tepi
6. Water tank untuk penyediaan air
7. Vibro roller digunakan sebagai alat pemadatan
8. Concrete batching and mixing digunakan sebagai alat takaran dan pencampuran beton
9. Concrete pump adalah alat untuk pelaksanaan pengecoran
10. Truck concrete mixer alat untuk mengangkut dan mencampur beton
11. Concrete vibrator digunakan untuk memadatkan /memampatkan beton
12. Water pump digunakan untuk menyedot air
13. Crusher digunakan untuk pemecah batu

KONSTRUKSI YANG DIGUNAKAN


Bangunan pokok dan bangunan pelengkap semuanya menggunakan konstruksi Beton dengan mutu
sesuai dengan spesifikasi yang disetujui/sesuai kontrak pelaksanaan, pasangan batu kali dengan
campuran sesuai spesifikasi.
Sebuah bendung memiliki fungsi, yaitu untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian
aliran air sungai yang ada ke arah tepi kanan dan tepi kiri sungai untuk mengalirkannya ke dalam saluran
melalui sebuah bangunan pengambilan jaringan irigasi/intake air baku. Bendung juga dapat didefinisikan
sebagai bangunan air yang dibangun secara melintang sungai, sedemikian rupa agar permukaan air
sungai di sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat dialirkan melalui
pintu sadap ke saluran saluran pembagi kemudian hingga ke lahan-lahan pertanian ataupun juga
siarahkan menuju bangunan pengambilan air (intake air baku).
Suatu konstruksi sebuah bendung dapat dibuat dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan bronjong
atau beton sesuai dengan kondisi tanah di lokasi pekerjaan. Sebuah bendung konstruksinya dibuat
melintang sungai dan fungsi utamanya adalah untuk membendung aliran sungai dan menaikkan level
atau tingkat muka air di bagian hulu.

FASILITAS DAN PERSIAPANLAINNYA


1. Base Camp
2. Kantor/direksikeet
Metode Pelaksanaan Bendung

3. Barak
4. Gudang, dan lain-lain
5. Pendukung Kantor lainnya
Untuk lokasi tersebut diatas diupayakan dekat lokasi pekerjaan atas persetujuan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi.
Fasilitas Laboratorium
Guna pekerjaan pengecekan terhadap kualitas konstruksi bilamana diperlukan, maka harus ditentukan
lokasi laboratorium baik mekanika tanah, kualitas air ataupun guna pengujian kualitas beton yang dekat
dengan lokasi pekerjaan.
Mobilisasi Personil
Mobilisasi Personil adalah mempersiapkan dan mendatangkan seluruh personil yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Lelang dan sesuai
kebutuhan lapangan, termasuk pendatangan tenaga kerja terutama tenaga kerja terampil / terlatih serta
tukang jika tidak ada dalam wilayah sekitar lokasi pekerjaan.
Sedangkan untuk jumlah dan jenis personil yang perlu didatangkan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah
setidaknya terdiri dari personil-personil sebagai berikut :
1. Site Manager ;
2. Pelaksana Lapangan ;
3. Ahli Quantity ;
4. Petugas RK3K;
Jenis tenaga kerja pendukung pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Mandor
2. Pekerja
3. Tukang batu
4. Dan lain-lain
Mobilisasi bahan atau material adalah mempersiapkan dan mendatangkan semua bahan atau
material sesuai dengan dipersyaratkan dalam Dokumen Lelang dan sesuai kebutuhan lapangan.

Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi peralatan adalah mempersiapkan, mendatangkan dan merawat semua jenis peralatan untuk
pelaksanaan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Dokumen Lelang dan sesuai kebutuhan di
lapangan. Mobilisasi peralatan dilaksanakan sesuai dengan schedule dengan pemakaiannya selambat-
lambatnya satu hari sebelum dimulainya pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah sampai di lokasi
pekerjaan.Untuk Mobilisasi alat dan tenaga kerja diprioritaskan/dipercepat untuk pekerjaan yang
dianggap kritis.

HAL HAL YANG HARUS DI PERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN


Metode Pelaksanaan Bendung

A. Syarat-syarat konstruksi bendung harus memenuhi beberapa faktor, yaitu :


1. Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir;
2. Pembuatan bendung harus memperhitungkan kekuatan daya dukung tanah di bawahnya;
3. Bendung harus dapat menahan bocoran (seepage) yang disebabkan oleh aliran air sungai dan
aliran air yang meresap ke dalam tanah;
4. Tinggi ambang bendung harus dapat memenuhi tinggi muka air minimum yang diperlukan
untuk bangunan pengambilan;
5. Bentuk peluap harus diperhitungkan, sehingga air dapat membawa pasir, kerikil dan batu-
batu dari sebelah hulu dan tidak menimbulkan kerusakan pada tubuh bendung.

B. Pemilihan lokasi pembangunan bendung harus didasarkan atas beberapa faktor, yaitu
1. Keadaan Topografi
a. Dalam hal ini semua rencana daerah layanan dapat terjangkau, sehingga harus dilihat
elevasi rencana bangunan pengambilan di titik awal;
b. Dari kedua hal di atas, lokasi titik rencana bendung dan intake (dilihat dari segi topografi)
dapat diseleksi.
2. Keadaan Hidrologi
Dalam pembuatan bendung, yang patut diperhitungkan juga adalah factor- faktor hidrologinya,
karena menentukan lebar dan panjang bendung serta tinggi bendung tergantung pada debit
rencana. Faktor-faktor yang diperhitungkan, yaitu masalah banjir rencana, perhitungan debit
rencana, curah hujan efektif, distribusi curah hujan, unit hidrograf, dan banjir di site atau
rencana bendung.
3. Kondisi Topografi
Dilihat dari lokasi, bendung harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu
a. Ketinggian bendung tidak terlalu tinggi.
b. Trase saluran induk terletak di tempat yang baik.
4. Kondisi Hidraulik dan Morfologi
a. Pola aliran sungai meliputi kecepatan dan arahnya pada waktu debit banjir;
b. Kedalaman dan lebar muka air pada waktu debit banjir;
c. Tinggi muka air pada debit banjir rencana;
d. Potensi dan distribusi angkutan sedimen.
5. Kondisi Tanah Pondasi
Bendung harus ditempatkan di lokasi dimana tanah pondasinya cukup baik sehingga bangunan
akan stabil. Faktor lain yang harus dipertimbangkan pula yaitu potensi kegempaan dan potensi
gerusan karena arus dan sebagainya.
6. Biaya Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan Bendung

Biaya pelaksanaan pembangunan bendung juga menjadi salah satu faktor penentu pemilihan
lokasi pembangunan bendung. Dari beberapa alternatif lokasi ditinjau pula dari segi biaya yang
paling murah dan pelaksanaan yang tidak terlalu sulit.

METODE PELAKSANAAN BENDUNG


1. Pembuatan bendungan dimulai dengan pembuatan diversion channel (saluran pengalihan) yang
dibangun di sebelah kiri/kanan sungai sesuai dengan kondisi di lokasi pekerjaan
2. Pekerjaan dimulai dengan dengan mengerjakan diversion work dengan menggali tanah dan
pembuatan tanggul untuk mengalihkan aliran sungai. Setelah sungai dialihkan lokasi bendung dapat
dikeringkan melalui proses dewatering.

Gambar pengalihan aliran sungai (dengan saluran pengelak)


3. Selanjutnya pekerjaan bendung dilanjutkan dengan pekerjaan galian tanah dengan excavator dan
hasil galian diangkut dengan dump truck untuk dibuang ke disposal area atau disimpan sebagai
stock untuk material timbunan sesuai dengan jenis dan spesifikasi tanah.

Gambar pekerjaan galian tanah (dengan alat berat)


Bila lokasi pekerjaan berada di medan topografi yang cukup sulit untuk dipakai alat berat, maka
pekerjaan dikembalikan dengan metode penggalian secara manual
4. Bila galian menemui lapisan tanah keras, dilakukan pekerjaan galian batu
Metode Pelaksanaan Bendung

5. Dipilih metode drilling and blasting, yaitu pada permukaan batuan dibuat pola blasting. Kemudian
dibuat lubang dengan rock drill (cradler rock driller) atau canal drillinguntuk diisi sejumlah bahan
peledak (dynamit) dan detonator sebagai pemicunya

Gambar pekerjaan pada tanah keras dengan blasting/peledakan


6. Setelah peledakan, hasil galian dikumpulkan dengan excavator dan diangkut dump truck ke disposal
area
7. Galian batuan dengan blasting (peledakan)biasanya sulit untuk membentuk dasar galian yang rapi
sesuai rock line excavation yang ada dalam shop drawing
8. Selanjutnya digunakan giant breaker yang dipasangkan pada excavator untuk membentuk dan
merapikan galian batuan
9. Sebelum pekerjaan beton fondasi bendung dimulai, pekerjaan yang harus dilakukan adalah finising
permukaan batuan dengan membersihkan semua loose material dan menutup permukaan dengan
splash grouting.
10. Splash grouting adalah campuran semen pasir dan air yang disiramkan ke permukaan batuan

Gambar pekerjaan splash grouting


11. Tahap selanjutnya adalah pekerjaan beton (concrete) untuk fondasi, tubuh bendung, kolam olakan
(stilling basin) dan piers serta column
12. Di permukaan bendung yang terjadi pergesekan dengan air sungai dimana diasumsikan terdapat
batuan lepas, ranting dan pohon, oleh karena itu perlu dilapisi dengan steel fibre concrete
13. Pada bendung gerak dibuat bangunan hoist room yaitu tempat mesin penggerak pintu, dipasang
berupa katrol (hoist) elektrik untuk menaikkan dan menurunkan pintu
Metode Pelaksanaan Bendung

Gambar hoist room (Untuk bendung gerak)


14. Setelah bagian utama terlaksana, diikuti bangunan lantai apron dan lantai stilling basin yang diikuti
pekerjaan backfill dengan material terseleksi (selected embankment)
15. Jembatan pelayanan dibuat terpisah di fabrikasi karena menggunakan precast prestressed concrete,
yang dilaunching dengan metode launching trus
16. Pekerjaan sipil utama yang paling berat adalah pembuatan pier dan hoist deck, karena perlu
ketelitian dan akurasi yang tinggi agar interfacing dengan pekerjaan pintu (hydro mechanical) tidak
banyak menemui kesulitan
17. Dalam penentuan penggunaan perancah bekisting di lantai hoist room perlu penanganan khusus
karena pada ketinggian 28 m, harus melakukan pekerjaan beton dengan beban ratusan ton dan
lendutan yang cukup besar

Gambar urutan pekerjaan tubuh bendung


Metode Pelaksanaan Bendung

Gambar pemasangan pilar movable weir dan masangan king shore hoist deck
18. Pelaksanaan bendung gerak dan bendung tetap merupakan lintasan kritis . Sedangkan pekerjaan
apron, stilling basin dan fishway merupakan pekerjaan tidak kritis tetapi dapat dilaksanakan paralel
dengan pekerjaan bendung sesuai kapasitas penyediaan beton per hari
19. Untuk pembuatan pier dan kolom beton digunakan climbing formwork dengan dua tipe, yaitu
untuk lengkung dipakai bekisting baja dan untuk yang lurus digunakan bekisting kayu dan plywood

Gambar pembuatan pier dan kolom beton


Metode Pelaksanaan Bendung

20. Pada tahap pelaksanaan pengecoranbeton untuk pier terdapat dua jenis beton yang harus
dilaksanaan bersama untuk menghindari sambungan dingin (cold joint) yaitu antara beton biasa
dan beton campuran berton campuran steel fibre
21. Agar kedua jenis beton tidak tercampur, digunakan kawat ayam yang ditahan dengan besi beton
atau wire mesh
22. Pengecorannya dilakukan secara bergantian dalam waktu yang relatif bersamaan antara steel fibre
concrete dan beton biasa
23. Dilanjutkan dengan pengecoran bagian-bagian pada dan elevasi di atasnya sesuai dengan
ketinggian climbing formwork

Gambar pengecoran pier dan kolom beton bendung


24. Untuk dinding bangunan hoist room yang awalnya adalah beton biasa, dilakukan inovasi menjadi
kolom dan balok rangka baja dengan dinding precast prestressed panel (hollow core wall) untuk
dinding maupun plat atap.

SALURAN IRIGASI
Saluran irigasi merupakan bagian dari bendung yang berfungsi menyalurkan air dari bendung ke petak-
petak sawah yang akan di aliri air. Berikut ini adalah pekerjaan irigasi secara umum :

 Pekerjaan pokok adalah pembuatan saluran irigasi yang terdiri dari saluran induk, saluran
sekunder saluran sub sekunder dan bangunan pengatur air
 Lokasi pekerjaan sangat luas, karena panjang total saluran irigasi yang dibuat bisa mencapai
puluhan kilometer
 Pekerjaan dominan adalah pekerjaan tanah, berupa pekerjaan galian tanah, pekerjaan timbunan
tanah atau kombinasi keduanya yaitu pekerjaan cut and fill
Metode Pelaksanaan Bendung

 Pekerjaan akan padat peralatan berat dan sangat tergantung pada cuaca (musim hujan/musim
kemarau)
 Karena lokasi yang sangat luas, kemungkinan terjadi masalah sosial sangat besar

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI


Pekerjaan persiapan
1. Pembuatan temporary contractor’s fascilities, site office, ware house, work shop, open storage,
staff quarter, labor house
2. Pengukuran longitudinal section, untuk mencari trase saluran dan batas-batas pembebasan tanah
3. Pengukuran cross section, untuk mendesain elevasi saluran dan sebagai dasar perhitungan
perhitungan volume pekerjaan tanah
4. Pekerjaan mobilisasi alat berat
5. Pekerjaan tanah
6. Pekerjaan concrete lining
7. Pekerjaan struktur bangunan pengatur air
8. Pekerjaan jalan inspeksi

HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN


 Semaksimal mungkin menggunakan material galian untuk timbunan
 Sebelum timbunan dilaksanakan, stripping dahulu permukaan humus/top soil agar tidak terjadi
settlement
 Dikerjakan dahulu semua struktur di lokasi timbunan, sebelum timbunan dilaksanakan, biasanya
di lokasi timbunan terdapat drainage/box culvert
 Dibuat mass hauling diagram agar jarak rata hauling bisa ditentukan dan agar kebutuhan jumlah
dump truck bisa direncanakan
 Jika jarak hauling terlalu jauh (lebih dari 5 km), agar dipertimbangkan material timbunan diambil
dari borrow area terdekat

Pekerjaan tanah
 Pekerjaan stripping, membuang top soil yang jelek, agar timbunan tidak mengalami penurunan
 Pekerjaan timbunan, menimbun lokasi-lokasi sepanjag saluran yang rendah dengan tanah hasil
galian atau dari borrow area
 Pekerjaan galian, menggali lokasi-lokasi sepanjang saluran yang terlalu tinggi dan tanah hasil
galian dibuang ke lokasi timbunan atau disposal area
 Pekerjaan galian saluran, menggali dan membentuk saluran irigasi, setelah pekerjaan gali dan
timbunmencapai rata datar meja
 Pekerjaan trimming slope, menggali atau menambah tepian tanggul timbunan agar mencapai
desain elevasi
Metode Pelaksanaan Bendung

Gambar metode galian timbunan


Metode penggalian saluran sekunder
 Dipasang profil pada jarak setiap 25 meter, sehingga operator alat berat mempunyai pedoman
untuk penggalian saluran
 Dilakukan stock spare parts terutama yang bersifat fast moving, antara lain selang hydraulics
 Diadakan pengecekan elevasi dan hasil kerja alat setiap jarak 5 meter, sehinga jika terjadi
kesalahan dapat langsung diperbaiki

Gambar pekerjaan galian saluran sekunder


Metode pelaksanaan pekerjaan lining concrete
 Dibuat mal dari kayu balok dengan tebal sama dengan ketebaan concrete lining (8 cm)
Metode Pelaksanaan Bendung

 Perataan permukaan dengan menggunakan pipa galvanis persegi, baru kemudian dengan
sendok semen
 Dibuat grup pekerja tersendiri, khusus untuk persiapan lahan cor, terutama untuk trimming
tanah
 Pengecoran dengan sistem papan catur

Gambar pekerjaan lining concrete


Metode penggalian saluran sub sekunder
 Dipasang profil pada jarak setiap 25 meter, sehingga operator alat berat mempunyai pedoman
untuk menggali saluran
 Bentuk bucket excavator diubah/disesuaikan dengan bentuk dan ukuran saluran (bentuk
trapesium). Agar galian bisa presisi dan tidak banyak pekerjaan trimming slope

Gambar penggalian saluran sub sekunder

You might also like