You are on page 1of 14

https://www.ilmutekniksipil.

com/bangunan-air/metode-pembuatan-bendung

Dari penjelasan di atas dapat dilihat secara jelas perbedaan antara bendung (Weir)
dan bendungan (Dam) mulai dari bentuk, ukuran dan fungsinya. Jadi sudah jelas
perbedaan antara bendung dan bendungan. Jadi secara umum perbedaannya yaitu:

 Tinggi, pada bendungan tingginya > 15 m sedangkan pada bendung tinggi


konstruksi <15m.

 Posisi, Pada umumnya pembuatan bendung dibuat setelah bendungan, jadi


posisi bendung setelah bendungan.

 Pada bendung tidak dilengkapi bagian spill way dan pen stock sedangkan
pada bendungan tidak dilengkapi saluran penguras sedimen.

 Biaya pembuatan bendungan jauh lebih besar dibandingkan bendung,


dikarenakan besar volume pekerjaannya.

 Fungsi utama bendungan sebagai penampung air waduk (reservoir)


sedangkan fungsi uatama bendung meningkatkan elevasi muka air sungai
untuk jaringan irigasi.

 Massa bendungan jauh lebih berat dibandingkan bendung.

 dan masih banyak lagi perbedaan yang dapat dikaji lebih dalam.

http://jamesthoengsal.blogspot.co.id/p/blog-page_17.html

http://www.ilmutekniksipilindonesia.com/2016/03/fungsi-box-culvert.html

Gambar. Bendung merasap, selain berfungsi untuk menaikkan muka air sungai, Bendung
untuk mengarahkan aliran sungai ke bangunan pengambilan air. untuk diketahui bahwa tinggi
bendung merasap 3 meter dari elevasi dasar sungai.
Gambar. Inilah bangunan pengambilan air, dimensi nya di sesuaikan dengan debit
pengambilan. Selain itu bangunan ini dilengkapi pintu pengambilan yang bisa dioperasikan
secara manual maupun otomatis yang di kendalikan di ruang kontrol. Namun untuk PLTM
Merasap ini, pintu pengambilan dipasang secara manual. Seperti pada gambar diatas ada
trasrak. Fungsinya untuk menyaring sampah/kotoran supaya tidak masuk ke waterway.

Setelah masuk intake, ada bangunan air lainnya yaitu Sandtrap/Kolam pengendapan sebelum
masuk ke waterway. Fungsi Sandtrap ini, untuk mengendapan pasir dengan diameter tertentu
yang ikut terbawa air dari intake bendung agar supaya tidak ikut ke waterway. Karena jika
ikut terbawa ke saluran waterway akan sangat membahayakan turbin. Bangunan sandtrap
dilengkapi dengan pintu pembilas dan saluran pelimpah.
Gambar. Inilah pipa penstock/pipa pesat.

Gambar pipa penstock. Setelah dari headtank, air akan disalurkan ke Powerhouse melalui
pipa penstock. Tipe penstock ini ada dua yaitu pipa penstock burried/ditanam atau
expose/permukaan, masing-masing tipe mempunyai kemudahan tergantung kondisi
topografinya. Pada kosntruksi pipa penstock harus ada bangunan anchor blok dan yang
dilengkapi dengan expansion joint (untuk mengantisipasi kembang muai pentock yang
dipengaruhi oleh temperatur suhu) dan manhole (digunakan pada saat maintenance penstock).
Power house adalah bangunan yang didalamnya ditempatkan turbin dan generator. Untuk
aman dari genangan banjir, elevasi Power house ini diusahakan pada elevasi di atas muka air
banjir (biasanya disain banjir 100 tahunan). Untuk lebih aman, bangunan Powerhouse ini
dibuat konstruksi beton terlebih jika disain penempatan turbin tenggelam seperti turbin tipe
francis horisontal, dinding bangunan bagian bawah harus kedap air.
Sistem kerja PLTM yaitu dari air dari penstock diarahkan untuk menggerakkan turbin,
gerakan turbin disalurkan untuk menggerakkan generator. dari putaran generator ini diubah
untuk menghasilkan listrik yang disalurkan ke jaringan listrik ke rumah

Gambar. Ini saluran tailrace, Saluran tailrace, setelah dari Power house air akan disalurkan ke
saluran tailrace untuk di buang ke sungai lagi. Ada beberapa yang menjadi pertimbangan
dalam disain tailrace. 1. panjang tailrace harus sependek mungkin dari sungai, 2. elevasi hulu
saluran tailrace didisain tidak tenggelam jika terjadi banjir. Khususnya untuk elevasi turbin
tidak tergenang jika terjadi banjir (biasanya Q banjir 100 tahunan agar lebih aman).

http://wiro-friendshipforever.blogspot.co.id/2013/11/green-energy-microhydro-pltm-merasap.html
http://jamesthoengsal.blogspot.co.id/p/blog-
page_17.html
Bendungan dan Bendung
Rabu, 17 Desember 2014

Apakah Bendungan dan Bendung Sama ?

Pertanyaan tersebut sepintas sangat sepele bahkan secara umum istilah bedungan dan
bendung sering diartikan sama oleh masyarakat di kehidupan sehari-hari, padahal bendung
dan bendungan itu berbeda berdasarkan ukuran dan fungsinya. Kesamaan dari bendung
dan bendungan yaitu merupakan bangunan air yang dibuat melintang pada badan sungai.
untuk lebih jelasnya saya akan menjelaskan secara umum perbedaan bendung dan
bendungan.

Bendungan (Dam)

Pada artikel sebelumnya telah dibahas tentang studi kelayakan proyek bendungan
dimana pada artikel kali ini pembahasannya tidak jauh beda dari masalah bendungan.
Secara umum bendungan merupakan bangunan air yang melintang pada badan sungai
dengan fungsi sebagai bangunan penahan/pembendung suatu sumber air (Reservoir) atau
waduk, menurut Departemen Pekerjaan Umum defenisi bendungan yaitu "bangunan yang
berupa tanah, batu, beton atau pasangan batu yang dibangun selain untuk menahan dan
menampung air, dapat juga dibangun untuk menampung limbah tambang atau lumpur.
Bendungan sendiri memiliki berbagai fungsi yang sering disebut Multi Purpose Dam antara
lain :

 Sebagai bangunan pembendung dan penampung sumber air waduk (Reservoir).

 Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), melalui aliran air inflow yang melalui
saluran berupa pipa yang disebut Pen Stock yang dialirkan ke bagian Turbin (Power
House) kemudian dikonversi menjadi energi listrik dan disalurkan melalui transmisi
listrik.

 Sebagai bangunan pengendali banjir, dengan adanya bendungan sistem pengendali


banjir dapat dilakukan secara berkala pada musim hujan dengan mengurangi
limpasan aliran air kiriman dari hulu serta dapat membuang kelebihan air dari waduk
melalui saluran pelimpa atau yang disebut Spill Way jika waduk sudah penuh.

 Sebagai sumber air untuk keperluan pertanian, dengan adanya bendungan sistem
persediaan air di waduk dapat terjaga untuk keperluan pertanian pada saat musim
kemarau tiba. Dalam hal ini dilakukan dengan manajemen pengelolahan air pada
bendungan untuk para petani.

 Sebagai sumber air bersih untuk masyarakat, dengan adanya bendungan


ketersediaan sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti air untuk minum,
mandi, memasak dan keperluan lainnya dapat terpenuhi sehingga dapat mencegah
terjadinya bencana kekeringan. Dalam hal ini dengan adanya bendungan
pengelolahan kebutuhan air pada waduk dapat di atur dan dikelolah dengan baik dan
terjaga khususnya dari instansi pengelolahan air terkait misalnya PDAM.

 Sebagai sumber mata pencaharian bagi petani tambak di sekitar bendungan, dengan
adanya bendungan tentunya membuka peluang bagi para masyarakat sekitarnya
untuk melakukan usaha tambak pada waduk bendungan misalnya tambak ikan,
udang, leleh, dsb.

 Sebagai tempat rekreasi alam dan wisata air di sekitar waduk bendungan, hal ini
tentunya dapat menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar untuk
membuka usaha wisata di sekitar bendungan.

 Sebagai pencegah terjadinya bencana tanah longsor, secara tidak langsung dengan
adanya keberadaan bendungan tentunya dapat mengurangi kerusakan tebing
disepanjang sungai dengan adanya sayap bendungan serta mereduksi kecepatan
aliran sungai yang dapat menggerus tebing-tebing disepanjang bantaran sungai
karena sistem aliran air dapat terjaga kecepatannya.

 Jika semua unsur di atas sudah terpenuhi tentunya dapat memberikan efek positif
terhadap peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan negara
terhadap manfaat dari bendungan tersebut.

Dari penjabaran fungsi dari bendungan di atas, tidak semua bendungan memiliki fungsi
tersebut, ada juga bendungan yang memiliki fungsi sebagai penyalur air untuk irigasi dan air
bersih dan ada juga yang berfungsi sebagai penyedia air bersih dan pembangkit listik
tenaga air (PLTA), tergantung keperluan perencanaan awalnya. Bendungan pada dasarnya
dibedakan atas dua yakni, bendungan alam (Natural Dam) yang berasal dari pembentukan
alam secara langsung yang berfungsi menampung air dan bendungan hasil buatan
manusia. Bendungan hasil buatan manusia sendiri berdasarkan material penyusunnya
terdiri atas beberapa jenis antara lain:

 Bendungan Urugan (Embankment Dam)


 Bendungan beton massa (Mass Concrete Dam)

 Bendungan kayu (Wood Dam)

 Bendungan baja (Steel Dam)


Dalam proses pembuatan bendungan, pada umunya dilakukan dengan membendung
sungai dan mengalikan aliran sungai dengan cara membuat sudetan (Diversion Channel)
aliran baru atau menyambungkan ke aliran sungai terdekat lainya. Pada umumnya
bendungan memiliki ketinggian > 15 m dari dasar bendungngan. Proses pembuatan
konstruksi bendungan dilakukan dengan membuat bangunan pembendung aliran sungai
sementara seperti Cover Dam guna keperluan aktivitas konstruksi bendungan. Proses
pembuatan bendungan pada umumnya menggunakan banyak tenaga kerja dan peralatan
berat selama masa konstruksi, serta dilengkapi dengan pemasangan alat instrumen pada
tubuh bendungan seperti pendeteksi pergerakan tanah, alat pengukur muka air tanah, alat
pendeteksi pergerakan tubuh bendungan, serat alat-alat pengukur lainya yang menunjang
operasional dari bendungan. Konstruksi bendungan sendiri terdiri dari berbagai macam
bagian dan fasilitas penunjang, antara lain:

 Pondasi bendungan
 Tubuh bendungan
 Mercu bendungan
 Bangunan pelimpas air (Spill way) dan pintu Spill Way.
 Sayap bendungan dan dinding penahan tebing (Retaining Wall)
 Jalur pesat (Pen Stock) dan Tail Race
 Bangunan pendukung berupa kantor dan ruang kontrol.
 Ruang Mesin Turbin (Power House)
 Alat instrumentasi bendungan
 Peralatan crane
 Akses jalan
 Transmisi
 dsb.
Gambar potongan melintang tubuh bendungan

Gambar potongan dan detail desain bendungan

Bendung (Weir)

Bendung merupakan bangunan air yang berfungsi meninggikan/meningkatkan muka air


sungai yang melewati pucak bendung atau mercu. Bendung pada dasarnya bangunan air
yang dibuat melintang badan sungai. Sepintas bendung dan bendungan kedengarannya
sama tetapi ukuran dari bendung jauh lebih kecil dibandingkan bendungan dan tinggi
bendung umumnya < 15 m dari dasar bendung. Fungsi dari bendung pun secara umum
selain menaikkan muka air sungai juga berfungsi sebagai tempat pengambilan air (Intake)
untuk sistem irigasi persawahan, pembangkit listrik dan sebagai bangunan pengukuran debit
aliran sungai. Kementrian Pekerjaan Umum Indonesia membagi bendung menjadi dua,
yaitu :

 Bendung tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di
sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran
irigasi melalui pintu pengambilan (Intake) kemudian diteruskan ke saluran primer,
saluran sekunder sampai ke petak tersier dan saluran pembuang. Dimana konstruksi
dari bendung ini lebih bersifat statis pada umumnya bendung tipe tetap terbuat dari
material beton ataupun dari pasangan batu.

Gambar tampak atas desain bendung


Gambar bendung tetap saat pelimpasan aliran pada puncak mercu

 Bendung gerak adalah bangunan yang sebagian besar konstruksinya terdiri dari
pintu yang dapat digerakan buka tutup secara mekanis untuk mengatur ketinggian
muka air di sungai, bendung gerak sangat berperan pada saat pengendalian
ketinggian muka air, sehingga dapat mengendalikan kiriman air dari bagian hulu ke
hilir yang tentunya dengan keberadaan bendung gerak dapat mereduksi ancaman
banjir. Bangunan pada bendung tetap maupun bendung gerak biasanya dilengkapi
dengan alat pengukur ketinggian muka air dan alat pengukur debit aliran sungai
serta dilengkapi dengan jembatan penyeberangan atau jembatan inspeksi.
Gambar bendungan gerak yang dilengkapi dengan pintu mekanis

 Jenis bendung selain bendung tetap dan bendung gerak ada pula bendung yang
material konstruksinya terbuat dari bahan karet yang sering disebut dengan bendung
karet (Rubber Weir), pada bendung karet struktur dalamnya berisi udara seperti
tabung karet yang dapat kembang kempis disesuaikan dengan ketinggian aliran
sungai, jika ingin meningkatkan muka air pada bendung maka tabung karet
dikembangkan dan jika ingin menurunkan muka air bendung maka tabung karet
dikempiskan. Bendung karet mempunyai keuntungan dibanding dengan pintu baja
(bendung gerak) dan bendung tetap (bendung sipil) yaitu masa penggunaan lebih
cepat dengan biaya yang lebih murah, mudah dalam operasional, dan tahan
goncangan untuk ukuran yang sama. Bendung karet ini banyak digunakan pada
penyediaan air baku, sistem irigasi, tenaga air, transportasi air, dll.
Gambar konstruksi dari bendung karet (Rubber Weir)

Secara umum proses pembuatan bendung tidak jauh beda dengan bendungan yaitu
dengan membendung aliran sungai dan mengalikan aliran sungai tersebut untuk keperluan
aktivitas konstruksi bendung. Struktur bendung sendiri terdiri atas bagian dan fasiliitas
pendukung, antara lain:

 Pondasi bendung
 Tubuh bendung

 Mercu bendung
 Kolam olakan berupa blok-blok beton (Peredam energi limpasan air dari mercu
bendung)
 Lantai bendung (Bagian belakang bendung)
 Saluran penguras sedimen bendung dan pintu pengontrol.
 Pilar bendung (Pier).
 Sistem Pintu gerak untuk tipe bendung gerak.
 Pintu dan saluran pengambilan air (Intake).
 Sayap bendung dan dinding penahan tebing (Retaining Wall).
 Rip Rap pereduksi limpasan energi aliran pada hilir bendung.
 Jembatan inspeksi dan penghubung.
 Ruang kontrol/jaga pintu air.
 Instrumen pengukuran ketinggian dan debit aliran.
 Akses Jalan.
 dsb.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat secara jelas perbedaan antara bendung (Weir) dan
bendungan (Dam) mulai dari bentuk, ukuran dan fungsinya. Jadi sudah jelas perbedaan
antara bendung dan bendungan. Jadi secara umum perbedaannya yaitu:

 Tinggi, pada bendungan tingginya > 15 m sedangkan pada bendung tinggi konstruksi
<15m.

 Posisi, Pada umumnya pembuatan bendung dibuat setelah bendungan, jadi posisi
bendung setelah bendungan.

 Pada bendung tidak dilengkapi bagian spill way dan pen stock sedangkan pada
bendungan tidak dilengkapi saluran penguras sedimen.

 Biaya pembuatan bendungan jauh lebih besar dibandingkan bendung, dikarenakan


besar volume pekerjaannya.

 Fungsi utama bendungan sebagai penampung air waduk (reservoir) sedangkan


fungsi uatama bendung meningkatkan elevasi muka air sungai untuk jaringan irigasi.

 Massa bendungan jauh lebih berat dibandingkan bendung.

 dan masih banyak lagi perbedaan yang dapat dikaji lebih dalam.

Dengan demikian telah jelas gambaran umum perbedaan antara bendung dan
bendungan, jadi sudah jelas kan perbedaannya ? Semoga dengan informasi yang saya
sampaikan ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya dalam mengenal konstruksi
bendungan dan bendung. Terima kasih.

You might also like