You are on page 1of 5

Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling

Volume 4 Nomor 2 Juni 2018. Hal 1-5


p-ISSN: 2443-2202 dan e-ISSN: 2477-2518
Homepage: http://ojs.unm.ac.id/index.php/JPPK
DOI: http://dx.doi.org/10.26858/jpkk.v4i1.4753
Derajat Stres Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Ditinjau Dari
Tingkat Penyesuaian Diri Terhadap Tuntutan Akademik
Bania Maulina
Ilmu Perilaku (Psikologi), Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
Email: maulinania@yahoo.co.id
Dwi Retno Sari
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
Email: dwiretno@gmail.com

(Diterima: 05-Desember-2017; direvisi: 06-Februari-2018; dipublikasikan: 24-Juni-2018)

Abstract: People encounter many changes in the first year of college. It was related to
adjustment’s problems, which was a serious problem that must be faced when entered
college. Adaptation to new environment can make individual experienced stress. The
various studies have shown that medical students experienced stress more higher than
non-medical program students. Students who are experiencing extreme stress or
depressed require serious attention cause it can have an adverse effect on learning
process, achievement and even intent to suicide. This research involved 49 medical
students. It took to determine the correlation between level of adjustment to academic
demands and stress degree on new students in Faculty of Medicine, Islamic University of
North Sumatra, T.A 2016-2017. Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ)
and Kessler Psychological Distress Scale (K10 Test) were used to collect relevant data on
adjustment rates and stress levels. Data were analyzed by using Spearman correlation test.
The results showed that there was a significant negative correlation between adjustment
rates to academic demands with stress level on new students with p value of 0.001 (p
<0.05) and r value of -0.697.
Keywords: medical student; academic adjustment; stress.
Abstrak: Individu mengalami banyak perubahan di tahun pertama kuliah. Ini terkait
dengan masalah penyesuaian diri, yang merupakan masalah berat yang harus dihadapi
ketika memasuki dunia kuliah. Penyesuaian diri terhadap lingkungan baru dapat membuat
individu mengalami stres. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa
kedokteran mengalami stres yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa
program studi di sektor non medis. Mahasiswa yang mengalami stres ekstrim dan depresi
membutuhkan perhatian serius karena hal ini dapat membawa efek kurang baik terhadap
proses pembelajaran, prestasi dan bahkan muncul niat untuk mengakhiri hidup. Penelitian
ini melibatkan 49 mahasiswa, dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat penyesuaian
diri terhadap tuntutan akademik dan derajat stres pada mahasiswa baru, Fakultas
Kedokteran, Universitas Islam Sumatera Utara, T.A 2016-2017. Student Adaptation to
College Questionnaire (SACQ) dan Kessler Psychological Distress Scale (K10 Test)
digunakan untuk mengumpulkan data relevan mengenai tingkat penyesuaian diri dan
derajat stres. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara tingkat penyesuaian
diri terhadap tuntutan akademik dengan tingkat stres pada mahasiswa baru dengan nilai p
sebesar 0,001 (p<0,05) dan nilai r sebesar -0,697.
Kata kunci : mahasiswa kedokteran; penyesuaian diri; tuntutan akademik; stres.
Copyright © 2018 Universitas Negeri Makassar.. This is an open access article under the CC BY-
NC-ND license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
1
2 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 4 No.2 Juni 2018

PENDAHULUAN penelitian terhadap 607 orang mahasiswa tahun


pertama Universitas Latvia, didapati sekitar 52.6
Mahasiswa baru merupakan status yang persen mahasiswa mengalami kesulitan dalam
disandang oleh seseorang di tahun pertama menghadapi hubungan baru (Sari, 2016).
kuliahnya. Pada awal menempuh pendidikan di Selanjutnya hasil penelitian Nur (2015), di
perguruan tinggi, mahasiswa dihadapkan pada Universitas Padjajaran (UNPAD) menunjukkan
berbagai macam tantangan dan perubahan dalam bahwa sekitar 60 persen mahasiswa merasa
hidup. Ini disebabkan oleh adanya perbedaan belum dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan
sifat pendidikan di Sekolah Menengah Atas akademik dengan baik. Hal ini dikarenakan
(SMA) dan perguruan tinggi, meliputi kesulitan mereka dalam menyelesaikan tugas
perbedaan kurikulum dan sistem pembelajaran, akademik, kesulitan menjalani hubungan dengan
disiplin, serta hubungan antara mahasiswa dan teman baru, belum terbiasa dengan sistem
dosen (Zubir, 2012). Santrock menjelaskan perkuliahan dan masih sangat bergantung
bahwa masa transisi dari sekolah menuju ke dengan orang tua. Hal yang sama juga diperoleh
perguruan tinggi melibatkan suatu perpindahan dari penelitian yang dilakukan Shafira (2015),
menuju struktur sekolah yang lebih besar dan bahwa sekitar 56.6 persen mahasiswa baru
lebih impersonal, meliputi interaksi dengan merasa sedih, kesepian dan ketakutan ketika
teman sebaya, yang berasal dari latar belakang pertama kali tinggal jauh dari orang tua. Saat itu,
geografis dan etnis yang beragam, ditambah mahasiswa yang tinggal jauh dari orang tua
pula dengan adanya tekanan untuk mencapai dituntut untuk mulai mampu mengatur hidupnya
prestasi akademik, seperti memperoleh nilai sendiri, menyesuaikan diri dengan teman dan
yang baik (Nur, 2015). kegiatan baru serta menghadapi perubahan
Selain merupakan perguruan tinggi swasta budaya asal dengan budaya tempat tinggal baru.
tertua di Medan, Universitas Islam Sumatera Kegagalan individu dalam melakukan
Utara (UISU) yang telah ada sejak 7 Januari penyesuaian diri dalam bidang pendidikan
1952 juga merupakan perguruan tinggi pertama dapat menyebabkan individu mengalami
yang berdiri diluar pulau Jawa. UISU terdiri dari gangguan psikologis, salah satunya merasakan
sembilan Fakultas, dan salah satunya Fakultas stres. Lingkungan perguruan tinggi membuat
Kedokteran. Beberapa tahun belakangan ini, mahasiswa baru mengalami perubahan dan
Fakultas Kedokteran menerapkan kurikulum menuntut mereka untuk melakukan penyesuaian
baru. Selain berbeda dengan kurikulum terhadap lingkungan baru tersebut. Tuntutan ini
sebelumnya, kurikulum ini juga berbeda dengan dapat menimbulkan permasalahan, yaitu mampu
kurikulum pada fakultas lain. Kurikulum membuat mahasiswa menjadi stres (Handono
tersebut dikenal dengan sebutan Kurikulum dan Bashori, 2013).
Berbasis Kompetensi (KBK), meliputi beberapa Berbagai penelitian telah menunjukkan
kegiatan, yaitu small group discussion (SGD), bahwa mahasiswa kedokteran lebih banyak
kuliah pakar, praktikum, lab skills, panel mengalami stres yang tinggi dibandingkan
experts, dan muatan lokal Sistem pembelajaran dengan mahasiswa program studi di sektor non
ini juga menuntut mahasiswa menjadi lebih aktif medis (Legiran, Zalili dan Bellinawati, 2015).
(Lubis, dkk, 2014). Tahun 2006, Stephani juga melakukan
Memasuki dunia perkuliahan merupakan penelitian terhadap mahasiswa kedokteran di
suatu perubahan besar dalam hidup seseorang. Universitas California, Amerika dan didapati
Menurut Gail, Evans, dan Bellerose, pada masa sekitar 51 persen mahasiswa mengalami stres
transisi ini, individu dituntut untuk mampu (Suganda, 2014). Hasil yang sama juga didapati
menyesuaikan diri dengan berbagai aspek oleh Abdulghani yang melakukan penelitian
kehidupan secara bersamaan. Selanjutnya, pada mahasiswa kedokteran tahun pertama di
Chinckering dan Schlosberg juga menambahkan Arab Saudi dan ditemukan sebesar 74.2 persen
bahwa mahasiswa yang baru menyelesaikan mahasiswa kedokteran tahun pertama
pendidikan SMA dan kemudian memasuki mengalami stres tinggi, dan pada tahun
kehidupan perguruan tinggi lebih banyak berikutnya prevalensinya menurun menjadi 69.8
mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri persen dan 48.6 persen (Oktovia, dkk. 2012).
(Zubir, 2012). Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan
Penelitian mengenai kondisi psikologis di Zianudin Medical University terhadap 252
mahasiswa baru pernah dilakukan di beberapa mahasiswa dan diperoleh kesimpulan bahwa
universitas. Tahun 2001, Voitkane melakukan terjadi penurunan tingkat stres mahasiswa
Maulina, Sari., Derajat Stres Mahasiswa... | 3

kedokteran pada tahun pertama, kedua, ketiga, tuntutan, baik yang berasal dari dalam diri
dan keempat, secara berturut-turut sebesar 73 sendiri maupun tugas formal yang berhubungan
persen, 66 persen, 49 persen, dan 47 persen. Di dengan tugas akademik sehingga mampu
Indonesia, penelitian dilakukan oleh Saqib dan survive, dan memperoleh kesejahteraan
Iman, menemukan bahwa prevalensi stres yang jasmaniah dan rohaniah, juga dapat mengadakan
dialami mahasiswa baru sebesar 45.8 sampai relasi yang memuaskan dengan tuntutan-
71.6 persen. Derajat stres mahasiswa tahun tuntutan sosial yang diukur melalui melalui
pertama lebih tinggi jika dibandingkan dengan Student Adaptation to College Questionnaire
mahasiswa tahun kedua, ketiga, dan keempat (SACQ) test dan; (2) derajat stres adalah kondisi
(Oktovia, dkk. 2012). Dengan kata lain, dapat psikologis yang muncul akibat
dikatakan bahwa derajat stres pada mahasiswa ketidakseimbangan antara harapan dan
kedokteran akan akan menurun seiring dengan kenyataan, erat kaitannya tuntutan yang harus
kenaikan tingkat kuliah. dihadapi, diukur melalui Kessler Psychological
Stres dapat dianggap sebagai ancaman, Distress Scale (K10 Test).
yang dapat menyebabkan kecemasan, depresi, Peneliti menggunakan dua instrumen
disfungsi sosial bahkan niat untuk mengakhiri untuk mengumpulkan data. Pertama, SACQ
hidup. Mahasiswa yang mengalami stres yang digunakan untuk mengumpulkan data relevan
ekstrim atau terindikasi depresi membutuhkan mengenai tingkat penyesuaian diri. Instrumen
perhatian dan penanganan serius karena dapat ini diadaptasi dari Baker dan Siryk (1984),
membawa efek yang kurang baik terhadap terdiri dari 66 item pernyataan dan disusun
proses pembelajaran dan prestasi mahasiswa berdasarkan empat dimensi college adjustment,
(Legiran, Zalili dan Bellinawati, 2015). Selain yaitu academic adjustment, social adjustment,
penelitian mengenai kaitan antara tingkat personal emotional adjustment, dan instutional
penyesuaian diri terhadap tuntutan akademik adjustment. SACQ telah diuji reliabilitasnya
dan derajat stres, khususnya di lingkup dengan menggunakan cronbach alpha dan
mahasiswa baru FK UISU belum pernah diperoleh indeks reliabilitas sebesar 0.909,
sedangkan nilai vadilitas diatas 0.2, dengan
dilakukan, data yang diperoleh dari
melihat nilai corrected item total correlation.
penelitian ini nantinya juga akan dijadikan SACQ juga telah banyak digunakan pada
dasar untuk merencanakan metode yang tepat penelitian untuk mengukur kesuksesan
untuk mengembangkan kesiapan psikologis penyesuaian diri di perguruan tinggi. Kedua,
mahasiswa baru sehingga mampu memberikan K10 Test merupakan pengukuran sederhana
performa maksimal. Karenanya, peneliti tertarik psychological distress yang dikembangkan oleh
untuk mengetahui hubungan tingkat Kessler dan Mroczek, digunakan untuk
penyesuaian diri terhadap tuntutan akademik mengumpulkan data mengenai derajat stres
dan derajat stress pada mahasiswa baru, FK mahasiswa baru. Sama halnya dengan SACQ,
UISU, T.A 2016-2017. K10 Test yang terdiri dari 10 item pernyataan
ini, juga telah diuji reliabilitas serta validitasnya
METODE dengan menggunakan teknik yang sama dan
diperoleh indeks reliabilitas sebesar 0.881, nilai
Penelitian menggunakan pendekatan validitas diatas 0.2 (Zubir, 2012).
kuantitatif yang bersifat korelasional dengan Selanjutnya dilakukan analisis bivariate
melibatkan seluruh mahasiswa baru FK UISU untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
T.A 2016-2017, yang saat itu berjumlah 49 yang bersangkutan, yaitu penyesuaian diri
orang. Keterbatasan jumlah mahasiswa baru terhadap tuntutan akademik dan derajat stres.
mendorong peneliti menggunakan teknik total Analisis data juga dilakukan dengan
sampling. Penelitian dilaksanakan di FK UISU, menggunakan bantuan program komputer.
yaitu di Jalan Sisingamangaraja XII no. 2A Kedua variabel menunjukkan data tidak
Medan, mulai bulan Mei tahun 2016 hingga terdistribusi normal, sehingga uji hipotesis data
Januari tahun 2017. dilakukan melalui uji korelasi Spearman.
Dalam penelitian ini, ada dua variabel,
yaitu (1) Tingkat penyesuaian diri, yang
didefinisikan sebagai respon mental dan tingkah
laku mahasiswa untuk bereaksi terhadap
4 | Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling Vol. 4 No.2 Juni 2018

HASIL DAN PEMBAHASAN mahasiswa baru kedokteran UISU. Hasil uji


analisis, secara rinci terlihat pada tabel ini:
Analisis data dilanjutkan dengan
menggunakan uji korelasi Spearman dengan
bantuan program komputer untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara tingkat
penyesuaian diri dan derajat stres pada
Tabel 4.1 Derajat Stres Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran ditinjau dari Tingkat Penyesuaian Diri
terhadap Tuntutan Akademik
Derajat Stres Nilai P Nilai r
Tingkat Penyesuian Diri Tinggi Rendah
n % n %
0,001 -0,697
Baik 7 14 13 27
Buruk 23 46 6 13
*Uji korelasi Spearman (p<0,05) dikategorikan memiliki tingkat penyesuaian diri
yang baik. Hasil penelitian ini berbeda dengan
Dari tabel diatas terlihat nilai p sebesar hasil penelitian sebelumnya. Diperkirakan
0,001 (p<0,05) dan nilai r sebesar -0,697, yang institusi pendidikan sebagai tempat menimba
berarti bahwa terdapat hubungan negatif yang ilmu telah memberikan kepuasaan kepada
signifikan antara tingkat penyesuaian diri mahasiswa sehingga terbangun kelekatan antara
terhadap tuntutan akademik dengan tingkat stres mahasiswa dengan kampus maupun kegiatan
pada mahasiswa baru FK UISU T.A 2016-2017. perkuliahan. Pada akhirnya, ini berpengaruh
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa pada keinginan mereka untuk tetap bertahan dan
semakin baik tingkat penyesuaian diri terhadap melanjutkan perkuliahan. Hal ini didukung oleh
tuntutan akademik seorang mahasiswa, maka pendapat Christyanti, Mustami'ah dan Sulistiani
akan semakin rendah derajat stres yang bahwa kondisi lingkungan sekolah (perguruan
dialaminya. Terlihat pula bahwa mayoritas tinggi) merupakan salah satu faktor yang
mahasiswa baru kurang mampu menyesuaikan mempengaruhi penyesuaian diri terhadap
diri dengan tuntutan akademik, diperkirakan tuntutan akademik. Kepuasan individu
mereka kurang mampu menyelaraskan terhadap lingkungan ataupun kegiatan
kebutuhan sehingga merasakan stres. Ini sejalan perkuliahan secara umum, dan kepuasan
dengan pendapat Christyanti, Mustami’ah dan terhadap kegiatan perkuliahan secara khusus
Sulistiani bahwa apabila individu mampu mempengaruhi keputusan individu tersebut
menyesuaikan diri dengan lingkungannya berarti untuk survive dan melanjutkan pendidikan, yang
individu tersebut mampu menyelaraskan pada akhirnya, hal ini juga berpengaruh pada
kebutuhannya dengan tuntutan lingkungan terbentuk kelekatan antar diri individu dengan
sehingga tidak merasa stres dalam dirinya kegiatan perkuliahan (Christyanti, Mustami'ah
(Christyanti, Mustami'ah dan Sulistiani, 2010). dan Sulistiani, 2010).
Selanjutnya, peneliti juga menemukan Gambaran umum mengenai derajat stres
gambaran umum mengenai tingkat penyesuaian yang dialami mahasiswa baru, secara rinci dapat
diri mahasiswa baru, yang tertuang dalam tabel dilihat pada tabel berikut ini:
dibawah ini:
Tabel 4.3 Derajat Stres Mahasiswa Baru
Tabel 4.2 Tingkat Penyesuaian Diri FK UISU T.A 2016/2017
Mahasiswa Baru FK UISU T.A 2016/2017
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase Interval Derajat
Interval Tingkat (n) (%)
(n) (%)
24-40 Tinggi 20 41
185-206 Baik 30 61
15-23 Rendah 29 59
133-184 Buruk 19 39
Tabel diatas menunjukkan bahwa
Tabel tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa baru FK UISU lebih banyak
mayoritas mahasiswa baru FK UISU T.A mengalami stres pada derajat rendah
2016/2017 mampu menyesuaikan diri dengan dibandingkan dengan derajat lainnya. Holroyd
tuntutan akademik, atau dengan kata lain
Maulina, Sari., Derajat Stres Mahasiswa... | 5

dan Lazarus menyatakan bahwa kognitif Handono, O.T.; Bashori, K. (2013). Hubungan
memiliki peran yang signifikan dalam reaksi Antara Penyesuaian Diri Dan Dukungan
stres dan biasanya dikonsepkan dalam dua Sosial Terhadap Stres Lingkungan pada
proses interaksi, yaitu aprraisal dan coping. Santri Baru, Universitas Ahmad Dahlan,
Appraisal menentukan apakah suatu situasi hal 3.
dianggap stressful dan perubahan cognitive
Lazarus, R.; Folkman, S. (1984). Stress,
aprraisal seseorang dapat mereduksi stres. Jadi,
appraisal and coping. New York:
apabila individu merasa bahwa suatu situasi
Springer Publishing Company.
sebagai sesuatu yang stressful maka coping
dibutuhkan dan sebaliknya apabila seseorang Legiran, A.; M. Zalili.; Bellinawati, Nedya.
menganggap suatu situasi bukan merupakan (2015) Faktor Resiko Stres dan
sesuatu yang stressful maka coping tidak Perbedaannya pada Mahasiswa Berbagai
dibutuhkan. Situasi yang dirasakan stressful juga Angkatan di Fakultas Kedokteran
dapat diminimalisir melalui coping skills yang Universitas Muhammadiyah Palembang.
efektif (Lazarus dan Folkman, 1984). Terkait Jurnal Kedokteran dan Kesehatan,
dengan temuan penelitian bahwa mahasiswa Volume 2, No 2, April 2015: 197-202.
baru FK UISU, T.A 2016/2017 mengalami stres Lubis, dkk. (2014). Buku Panduan Akademik
pada derajat rendah diperkirakan ada Tahun Ajaran 2014/2015. Medan:
hubungannya dengan kognitif mahasiswa. Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Kemungkinan beberapa mahasiswa menilai Sumatera Utara, hal: 1; 43-59
perguruan tinggi sebagai lingkungan baru bukan
merupakan situasi yang stressful sifatnya. Nur, A.R. 2015. Hubungan Antara Kemandirian
Namun ada pula beberapa mahasiswa yang Dengan Penyesuaian Diri Dalam
mungkin menilai situasi tersebut sebagai sesuatu Lingkungan Kampus Pada Mahasiswa,
yang stressful, tetapi mampu meminimalisir Universitas Padjajaran, hal: 3.
situasi stressful dengan menerapkan coping Oktovia, W., dkk. 2012. Hubungan Kecerdasan
skills yang efektif. Emosional Dengan Tingkat Stres Pada
Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas
SIMPULAN DAN SARAN Kedokteran Universitas Riau,
Penelitian ini menemukan bahwa terdapat Universitas Riau, hal: 2.
hubungan negatif yang signifikan antara tingkat Sari, D.P. 2016. Hubungan Sense Of Humor
penyesuaian diri terhadap tuntutan akademik dengan Personal Adjustment pada
dengan tingkat stres pada mahasiswa baru FK Mahasiswa Rantau Tahun Pertama
UISU T.A 2016-2017. Penelusuran mengenai USU, Universitas Sumatera Utara, hal:
tipe coping skills yang dinilai efektif dapat 7
meminimalisir situasi stressful dapat dijadikan
sebagai pertimbangan untuk penelitian Shafira, F. 2015. Hubungan Antara Kematangan
selanjutnya. Emosi dengan Penyesuaian Diri pada
Selain itu, bagi peneliti yang tertarik Mahasiswa Perantau,Universitas
dengan tema yang sama juga sebaiknya Muhamadiyah Surakarta, hal: 4.
mempertimbangkan besar sampel sehingga hasil Suganda, K.D. 2014. Tingkat Stres Pada
penelitian dapat digeneralisasikan untuk tingkat Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas
populasi yang lebih luas. Kedokteran Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RUJUKAN Angkatan 2013, Universitas Sumatera
Utara, hal: 2-3.
Christyanti, D.; Mustami'ah, D.; Sulistiani, W. Zubir, D.M. 2012. Hubungan Antara
(2010). Hubungan antara Penyesuaian Psychological Well-Being dan College
Diri terhadap Tuntutan Akademik Adjustment pada Mahasiswa Tahun
dengan Kecenderungan Stres pada Pertama Universitas
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Indonesia,Universitas Indonesia, hal: 1-
Universitas Hang Tuah Surabaya, 3.
Universitas Hang Tuah Surabaya, hal: 2.

You might also like