You are on page 1of 13

GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA

PADA TANAMAN PADI


debby eka 7:34 PM Pupuk Tanaman Pangan

Sering jika kita berdiskusi dengan petani ada beberapa


permasalahan dalam usahatani tanaman padi yaitu serangan hama dan
penyakit. Jika kita tidak hati-hati gejala yang sebenarnya adalah
karena kekurangan unsur hara, kita kira gejala serangan hama atau
penyakit, sehingga langkah-langkah untuk mengobati tanaman menjadi
sia-sia karena tidak tepat. Sebelum memutuskan apakah ada gejala
serangan hama perlu diperhatikan terlebih dahulu adalah pertama
kegiatan pemupukan pada lahan tersebut, jika belum dipupuk bisa jadi
pertumbuhan tanaman yang tidak bagus disebabkan oleh kekurangan
unsur hara. Pemupukan tidak hanya dengan pupuk tunggal atau majemuk
seperti Phoska tetapi juga kemungkinan pemupukan organik padat atau
pupuk cair karena kebutuhan hara untuk mendukung perkembangan pada
tanaman ada hara makro dan mikro. Untuk mengetahui kekurangan unsur
hara bisa menggunakan PUTS yang ada di BPK (balai Penyuluh
Kecamatan), petani bisa menghubungi penyuluh setempat.
Kedua adalah kondisi pH tanah pada lahan tersebut dengan
melakukan test dengan menggunakan pH tester, tanaman padi tumbuh
baik pada pH 6-7 (netral). Jika pH rendah bisa dinaikkan dengan
melakukan pengapuran sedangkan penurunan pH bisa menggunakan
belerang. Baca juga cara mengetahui keasaman tanah. Ketiga adalah
pengamatan di lahan, ada tidaknya hewan atau tumbuhan yang
berpotensi menyebabkan pertumbuhan tanaman budidaya tidak bagus.
Berikut adalah gejala kekurangan unsur hara pada tanaman padi, serta
beberapa gejala keracunan unsur hara :

1. Kekurangan Nitrogen
gejala kekurangan unsur N
Gejalanya bervariasi tergantung pada fase pertumbuhan tanaman dimana
ketersediaan nitrogen menjadi faktor pembatas. Kekurangan selama
fase pertumbuhan awal memperlihatkan daun-daun berwarna kuning
hingga hijau kekuning-kuningan, pertumbuhan kerdil dan kurus, dan
anakan berkurang. Apabila tanaman terus kekurangan sampai fase
pemasakan maka jumlah butir gabah tiap malai menjadi berkurang.
Apabila pada fase pertumbuhan awal cukup nitrogen tetapi kemudian
menjadi kekurangan, gejala kekuning-kuningan mula-mula terjadi pada
daun yang lebih tua, sedang daun-daun muda Nampak normal. Akhirnya
seluruh tanaman secara merata kelihatan menguning.
Pemberian nitrogen yang berlebihan akan mengakibatkan tanaman
menjadi rebah dan menjadi rentan terhadap penyakit.
1. Daun mengecil berwarna pucat samapai hijau kekuningan, jika kronis berkepanjangan
kekurangan unsur N tanaman daunya akan berubah menjadi coklat kekuningan dan kering
2. Tanaman kerdil dan produksi kurang serta memanjangnya akarnya tidak normal
3. Daun- daun sebelah bawah tampak hangus dan mati sebelum waktunya, sementara itu ujung
tanaman tetap hijau muda, kadang dikira kekurangan air
4. Buah rontok sebelum waktunya
5. Perkembangan bunga kurang akibatnya tidak terjadi buah
6. Pada tanaman tembakau daunnya menjadi sempit dan panjang, seperti pita atau sabuk dengan
tepi bergelombang atau berkerut. Selain itu tanaman menjadi kerdil dan kloris

2. Kekurangan Fosfor

gejala kekurangan unsur P


Gejala kekurangan fosfor meliputi berkurangnya jumlah anakan,
pertumbuhan kerdil, dan menurunnya jumlah butir gabah dalam malai.
Tanaman yang kekurangan fosfor biasanya berwarna hijau tua, daun
daunnya lebih panjang daripada tanaman normal. Pada beberapa
varietas, daun-daun tuanya berubah warna menjadi oranye atau keungu-
unguan.
Kekurangan fosfor dapat terjadi pada tanah yang sangat masam, sam
sulfat, gambut, dan tanah alkali. Fosfor lebih tersedia di lahan
tergenang daripada di lahan kering.

Sedangkan gejala yang ditimbulkan tanaman jika tanaman kekurangan unsur hara fosfor
adalah sebagai berikut.
1. Daun tua yang berubah warna menjadi hijau gelap atau kelabu dan disertai dengan
munculnya pigmen ungu pada jenis tanaman tertentu.
2. Daun juga dapat terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah dan pada tepi daun,
cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah kuning.
3. Pertumbuhan akar terganggu yang sekaligus juga menghambat pertumbuhan tanaman.
4. Tulang daun muda berwarna hijau gelap disertai warna daun yang mengkilap pada
jenis daun tertentu.
5. Pada fase kekurangan yang kritis dapat menyebabkan tanaman mati.

3. Kekurangan Kalium

gejala kekurangan K
Gejala yang terjadi pada tanaman akibat kekurangan Kalium dengan
kadar ringan mempunyai daun-daun hijau tua, anakan sedikit, dan
kerdil. Gejala akibat kekurangan berat meliputi perubahan warna
menjadi oranye kekuning-kuningan dimulai dari pucuk daundaun tua dan
menjalar ke pangkal daun tersebut. Noda nekrotik bisa timbul pada
helaian daun. Ukuran dan bobot biji menjadi berkurang.
Kekurangan kalium biasanya terjadi pada tanah yang mengandung
kuarsa, berpasir, atau tanah gambut dan tanah subur yang mengandung
liat kalium.

1. Daun mengerut atau mengeriting, terutama pada daun tua walaupun tidak merata.
2. Daun berwarna ungu sebelum mengering dan
3. Tepi dan ujung daun biasanya menguning kemudian menjadi bercak coklat. Bercak
daun ini kemudian bisa gugur meninggalkan daun sehingga daun tampak bergerigi
dan mati.
4. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, berkualitas buruk dan tidak tahan lama
jika di
5. Daun terlihat lebih tua dari biasanya atau daun seperti tampak kering.
6. Buah tidak kunjung masak dan mudah copot dari dahanya.
7. Batang dan cabang tanaman menjadi lemah dan mudah rebah.
8. Biji buah kempes dan mengkerut.
9. Dapat menyebabkan munculnya penyakit seperti ganoderma.
10. Dapat menyebabkan bunga mudah rontok.
11. Daya tahan tanaman terhadap kekeringan maupun penyakit menjadi rendah sehingga
tanaman cenderung tidak akan bertahan lama.

4. Kekurangan Belerang

gejala kekurangan unsur S


Gejala kekurangan belerang berupa klorosis pada daun-daun muda,
diikuti dengan menguningnya daun tua, pertumbuhan kerdil, dan
penurunan jumlah anakan. Kekurangn belerang berpengaruh terhadap
keseluruhan tanaman, sedangkan pada kekurangan nitrogen berpengaruh
pada daun-daun yang lebih tua.
Kekurangan belerang terjadi pada tanah yang kandungan bahan
organiknya rendah di daerah humid. Penggenangan areal memperburuk
keadaan kekurangan belerang karena adanya perubahan belerang yang
dapat larut menjadi belerang yang tak dapat larut.

5. Kekurangan Silikat
gejala kekurangan unsur Si
Gejala khas berupa terkulainya daun. Hal ini menghasilkan adanya
penurunan penyerapan sinar matahari, sehingga menyebabkan penurunan
hasil. Peningkatan penyerapan silikat membuat daun padi lebih tegak,
sehingga dapat lebih baik memanfaatkan sinar matahari. Silikat
meningkatkan katahanan tanaman padi terhadap hama dan penyakit
tertentu. Kandungan silikat dalam jerami yang kurang dari 5 %
menunjukkan kekurangan silikat.

6. Kekurangan Seng
gejala kekurangan unsur seng
Gejala muncul setelah 2-4 minggu setelah penaburan benih, terjadi
pemucatan pada tulang-tulang daun dan pada daun yang baru tumbuh,
terutama pada bagian pangkalnya. Bercak coklat timbul pada daun yang
lebih tua. Bercak meluas dan bergabung sehingga daun menjadi
berwarna coklat. Pembentukan anakan dan pertumbuhan tanaman
terhambat. Kekurangan seng yang berat dapat menyebabkan tanaman
mati. Kekurangan zat besi pada tingkat sedang, pemasakan dapat
tertunda dan hasilnya berkurang.
Kekurangan seng berasosiasi dengan tanah yang mengandung kapur,
alkali, gambut, vulkanik, dan tanah yang basah atau tergenang air
sepanjang tahun. Terjadinya kekurangan seng akan lebih berat apabila
diberikan nitrogen dan fosfor dalam jumlah besar.

7. Salinitas (kebanyakan kadar garam dalam tanah)


gejala salinitas
Gejala yang timbul meliputi daun bagian atas yang menggulung, pada
daun yang lebih tua berwarna cokelat dan terhambatnya pertumbuhan
serta pembentukan anakan. Salinitas terjadi pada daerah kering yang
mempunyai drainese buruk dan penguapan lebih besar daripada curah
hujan. Tanah lembab yang mengandung garam adalah tanah-tanah
alluvial di delta, muara dan daerah pantai yang menjadi sasaran
banjir air laut.

8. Alkalinitas
gejala alkalinitas
Gejala tanaman pada lahan yang terlalu basa memperlihatkan perubahan
warna daun, berkisar dari putih hingga coklat kemerahan yang dimulai
dari ujung daun. Pada varietas yang lebih rentan perubahan warna
tersebut menyebar ke bawah dan tanaman tampak seperti hangus.
Pertumbuhan dan pembentukan anakan tertekan. Alkalinitas terjadi di
tanah di daerah yang berkadar garam tinggi. Lahan berkandungan basa
tinggi dapat menyebabkan kekurangan fosfor.

9. Keracunan Besi
gejala keracunan besi
Gejala tanaman yang keracuanan besi mempunyai noda-noda kecil yang
berwarna cokelat pada daun-daun bawah, melaui pada pucuk daun.
Kemudian daun berubah menjadi coklat, ungu, kuning atau oranye.
Tanaman yang keracunan berat oleh besi, daun-daun berubah menjadi
coklat dan pada daun-daun bawahnya mati. Pertumbuhan dan pembentukan
anakan terhambat dan system perakarannya kasar, sedikit dan coklat
gelap.
Keracunan besi disebabkan oleh tingginya kandungan besi dalam tanah
asam yang tergenang. Hal tersebut membatasi hasil pada tanah-tanah
Oxisol, Ultisol, beberapa Histosol. Dan tanah yang mengandung asam
sulfat.
Terbentuknya bintik-bintik kecoklatan pada ujung daun tua, kemudian berkembang menjadi
merah kecoklatan, oranye, atau kekuningan pada seluruh daun yang kemudian menjadi kering
dan menggulung.

Perakaran tanaman pendek, kasar, dan berwarna kecoklatan serta dalam keadaan yang parah,
akar tanaman membusuk.

Gejala timbul pada fase pertumbuhan tanaman, tetapi pada umumnya pada saat berbunga dan
keluar malai.
10. Gambut

lahan gambut
Gejalanya tanaman menjadi kerdil, jumlah anakan berkurang, daun-
daunnya menjadi kekuning-kuningan atau menjadi kecoklat-coklatan,
dan mengurangi pembentukan bulir.
Tanah gambut kaya akan bahan organik, atau humus dan sedikit masam.
Lahan tersebut kekurangan seng dan tembaga.

11. Keracunan Boron

gejala keracunan boron


Gejala tanaman yang keracunan boron adalah berubahnya warna pucuk
daun menjadi kuning, kemudian menyebar sepanjang tepi daun tersebut.
Bercak besar membentuk elip berwarna coklat timbul sepanjang tepi
daun. Bagian yang terkena berubah menjadi coklat dan layu/kering.
Pertumbuhan vegetatif tidak tertekan kecuali kalau karecunan berat.
Keracunan boron terjadi pada tanah-tanah pantai, tanah daerah
kering, daerah irigasi dengan air yang mengandung boron tinggi dan
didaerah sekitar panas bumi.

12. Keracunan Alumunium

gejala keracunan unsur alumunium


Gejala keracunan alumunium menimbulkan bisul-bisul warna putih atau
kuning diantara tulang-tulang daun. Daun-daun menjadi kering dan
mati. Perakaran pendek dan sedikit. Tanaman menjadi kecil.
Keracunan alumunium disebabkan oleh kelebihan alumunium dalam
larutan air dan alumunium yang dapat dipertukarkan. Hal tersebut
menghambat pertumbuhan pada lahan padi sawah di tanah-tanah yang
mengandung asam sulfat dan disawah lahan kering pada tanah-tanah
yang sangat masam.

13. Keracunan Mangan

gejala keracunan mangan


Gejalanya berupa bercak coklat pada daun-daun tua, ujung daun
mongering, dan tingginya tingkat kemandulan. Pada vase vegetatif
tidak begitu terpengaruh. Keracunan mangan merupakan pengaruh buruk
lahan kering di tanah-tanah masam.

You might also like