You are on page 1of 18

TUGAS PRD 4

LAPORAN EVALUASI TUGAS BESAR


PERANCANGAN PRODUK MULTIFUNGSI
“KULANUWUN DOORMAT”
KU 1201 – PENGANTAR REKAYASA DAN DESAIN

Anggota Kelompok

Afiya Nadhifah Syarif : 16618265


Amalia Zikra : 16618049
Kania Ditya Aquilera : 16618001
Misi Wulandari : 16618421
Yohana Oktavia Sukhatama : 16618025

Dosen : 1. Ir. Biemo Woerjanto Soemardi, MSE., Ph.D


2. Eddy Rachman Gandanegara, S.T., M.T.
Kelas : 29

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019

i
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi. Rancangan rekayasa (engineering design) adalah sutu proses penyusunan sebuah
sistem, komponen atau proses untuk memenuhi sebuah kebutuhan tertentu.
Kegiatan perancangan yang sederhana adalah pembuatan produk. Dalam merancang
suatu produk terdapat beberapa langkah yaitu :
1. Menentukan kebutuhan yang ingin dipenuhi
Penentuan kebutuhan dapat dianalisis dari permasalahan yang muncul dalam
masyarakat. Masalah-masalah ini dapat dijadikan peluang untuk memunculkan ide
suatu produk.
2. Menentukan alternatif produk sebagai solusi pemenuhan kebutuhan tersebut
Ide-ide yang diperoleh dari analisis masalah dalam masyarakat akan menimbulkan
solusi berupa produk untuk meyelesaikan masalah tersebut.
3. Menjabarkan potensi kelebihan kekurangan dari alternatif produk
Produk-produk alternatif perlu dianalisis kekurangan dan kelebihannya untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan produk tersebut.
4. Memilih produk serta menganalisis kendala dan batasan produk
Dari beberapa produk alternatif, dipilih satu produk yang akan dibuat. Dari produk
pilihan tersebut, dianalisis kendala untuk mematangkan rancangan.
5. Menentukan kriteria perancangan
Kriteria perancangan dilihat berdasarkan produk yang akan dibuat. Dianalisis apa saja
alat dan bahan yang diperlukan dan bagaimana cara pembuatan.
6. Menyiapkan rancangan/desain produk
Agar produk yang akan dibuat memiliki gambaran jelas, diperlukan desain atau
rancangan.
7. Mulai membuat produk
Pembuatan produk diawali dengan persiapan alat dan bahan yang diperlukan,
dilanjutkan proses perakitan produk.
8. Penyusunan laporan
Laporan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pembuatan produk.

1
B. Tujuan
1. Melatih sense of engineer dari mahasiswa.
2. Merancang suatu produk yang memiliki nilai guna lebih
3. Memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tingkat kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor penting yang menentukan
tinggi rendahnya risiko bencana di suatu kawasan, terutama di negera-negara kepulauan
seperti Indonesia.
Kerusakan lingkungan yang terjadi di dominasi dengan sampah- sampah yang tidak
sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari
masyarakat untuk mencegah peningkatan kerusakan lingkungan ini.
Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam
menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping
mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik
(Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).
A. Reduce
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak
lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang anda tidak
“terlalu” butuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang intinya adalah
pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan,
kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar tidak
salah, baca koran online, dan lainnya. Contoh kegiatan reduce sehari-hari :
1. Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang
2. Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai

2
Gambar 1. Penggunaan botol
3. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
4. Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi
ulang kembali).

Gambar 2. Penggunaan pensil mekanik

B. Reuse
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju
bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan
pada adik atau saudara anda, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai
masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan. Contoh kegiatan reuse
sehari-hari:
1. Memilih wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-
ulang. Misalnya, menggunakan sapu tangan dari pada menggunakan tissu,
menggunakan tas belanja dari kain dari pada menggunakan kantong plastik.

3
Gambar 3. Penggunaan tas belanja
2. Menggunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
3. Menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
C. Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah
organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum atau apapun sebagai
pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur
ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang
membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih
banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan
menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah. Contoh kegiatan recycle
sehari-hari:
1. Memilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
2. Mengolah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
3. Melakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

Gambar 4. Pembuatan pupuk kompos

Pemanfaatan barang bekas dapat dilalukan dengan membuat produk, antara lain :

4
A. Keset

Gambar 5. Keset
Keset adalah salah satu alat pembersih yang terdiri dari bagian serat atau serabut kaku
dan biasanya terpasang atau terikat menjadi satu bagian tipis.
Bentuk keset hampir selalu mengalami perubahan mulai dari bahan kain, bulu-bulu
halus, senar, kawat, hingga seikatan serat-serat alami. Pada mulanya, keset memiliki bentuk
persegi panjang, namun bentuk yang semula divariasikan menjadi beberapa bentuk dan
dipakai seperti biasanya untuk kaki. Keset dapat diikatkan dapat diberi bingkai seperti kayu
untuk dapat tahan lebih lama, baik yang terbuat dari karet, maupun dari atom.

B. Alarm

Gambar 6. Alarm sederhana dari barang bekas


Alarm adalah sebuah bunyi peringatan atau pemberitahuan ketika terjadi penurunan
atau kegagalan dalam penyampaian sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang
mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan
operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada jaringan. Alarm
memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.
Berikut adaIah 12 jenis alarm yang paling sering digunakan yakni alarm jam, klakson
atau bel kendaran, sirine, alarm tanda kebakaran, alarm telepon genggam, alarm mobil,
alarm rumah, alarm komputer , alarm bayi, alarm online, alarm banjir, dan alarm gempa.
C. Rangkaian bel

5
Gambar 7. Contoh rangkaian bel
Rangkaian Bel adalah rangkaian yang berguna sebagai isyarat pada saat ditekan.
Rangkaian bel memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah bel yang sering dipasang pada
bagian pintu rumah, disekolah, kantor dan pabrik-pabrik besar. Bel yang sering di pasang
pada bagian pintu bertujuan untuk mengetahui adanya tamu, sedangkan bel yang terdapat
di sekolah bertujuan untuk penanda dimulainya jam pelajaran atau bisa sebagai penanda
kegiatan berakhir.
Perkembangan bel saat ini telah banyak mengalami peningkatan, tapi yang paling
sering digunakan ada dua, yaitu bel listrik dan bel digital. Cara menghubungkan rangkaian
bel listrik yaitu dengan metode elektromagnetik dengan menjadikan besi yang terdapat
dalam bel menjadi magnet sementara yang nantinya berguna sebagai pemukul berulang
kali secara cepat sehingga dapat menghasilkan bunyi yang keras. Bel listrik juga merupakan
bel yang paling sederhana di antara bel lainnya.
Sedangkan bel digital adalah bel yang sedikit mengalami perkembangan dari bel listrik
yang dibuat dengan chip berbentuk microchip yang dapat dimasukan sejumlah data. Namun
dalam bel digital, kita harus membutuhkan komponen tambahan, seperti speaker dan
amplifier yang digunakna untuk pengeras suara. Kelebihan dari penggunaan bel digital
adalah dapat mengeluarkan suara sesuai pengaturan yang kita buat, seperti suara binatang,
suara manusia hingga suara bel yang biasa digunakan.

6
C. Dinamo
Dinamo merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
pompa, kipas angin atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll.
Dinamo digunakan juga di rumah
(mixer, bor listrik, fan angin. Dinamo
juga kadangkala disebut “kuda kerja”.
Dasar prinsip kerjanya adalah arus
listrik dalam medan magnet akan
memberikan gaya, kemudian jika
kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran, maka kedua sisi lingkaran,
yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar untuk memutar kumparan.
Perangkat-perangkat penggerak memiliki beberapa lingkaran pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

B. Prinsip Kerja Bel pada Doormat

Saat doormat diinjak, maka dinamo akan menggerakka n baling-baling


yang akan menabrak permukaan kaleng logam berulang-ulang sehingga menghasilkan bunyi.
Hal ini disebabkan karena getaran yang dihasilkan akan memantul di dalam logam itu sendiri,
bukan keluar dari logam. Hampir seluruh getaran (gelombang bunyi) memantul di dalam
logam alih-alih dipantulkan keluar karena cepat rambat bunyi di dalam logam jauh lebih
besar dibanding cepat rambat bunyi di udara. Ada sedikit gelombang bunyi yang keluar ke
udara, menghasilkan bunyi yang kita dengar (yang ternyata merupakan banyak getaran yang
terjadi secara bersamaan. Bunyi ini juga dipengaruhi oleh jenis dan ukuran logam. (Erede,
2013)

7
BAB III
METODOLOGI

Pemilihan Rancangan Barang/Produk serta Analisis Lanjutan Rancangan yang Dipilih

Gambar 11. Desain kulanuwun doormat

Produk terpilih: Kulanuwun Doormat


Pertimbangan terbesar kami dalam memilih Kulanuwun Doormat sebagai produk yang
kami buat adalah pengalaman salah satu anggota kelompok kami dalam membuat produk yang
serupa. Selain itu, kami meyakini bahwa Kulanuwun Doormat dapat memanfaatkan material-
material bekas yang mudah dicari dengan baik, seperti baju yang sudah tidak terpakai untuk
diambil kainnya, kabel bekas dari kabel Ethernet, dan kertas bekas yang berasal dari selebaran
dan catatan sekolah yang belum dibuang.

8
BAB IV
PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

A. Konsep Perancangan

Konsep yang digunakan untuk keset ini di buat dengan tujuan multi
fungsi,yaitu bukan hanya bermanfaat sebagai keset namun juga bermanfaat sebagai
bel.Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan keset ini berasal dari
barang bekas seperti kaleng,tripleks,kain tidak terpakai,dan dinamo bekas yang
menjadi komponen utama.Selain itu juga dibutuhkan beberapa komponen pendukung
lainnya seperti kapas atau dakron untuk mengisi ruang didalam keset yang dibungkus
kain bekas.Hal ini bertujuan untuk menambah kenyamanan dalam menggunakan
keset.Namun dalam pelaksanaanya kami menggunakan kertas sebagai isian dalam
keset.Hal ini tentu sedikit berpengaruh terhadap hasil yang didapat seperti
kenyamanan keset yang tidak sesuai dengan ekspektasi awal dengan menggunakan
dakron.Kemudian berapa bahan tambahan lain seperti baterai dan kabel untuk
mengalirkan arus listrik.

B. Alat, Bahan, dan Biaya.

1. Bahan
a. Dinamo alarm bekas
b. Kabel bekas
c. Styrofoam
d. Tripleks bekas
e. Baterai
f. Benang
g. Selotip
h. Kaleng besar ukuran besar
i. Kain bekas
j. Sakelar
k. kertas
2. Alat
a. Gunting
b. Lem tembak
c. Cutter
d. Jarum
3. Cara membuat

9
a. Siapkan alat dan bahan
b. Untuk perangkaian perangkat bel, sambungkan satu lubang dinamo ke baterai dan
lubang lainnya ke saklar masing-masing menggunakan kabel tembaga
c. Sambungkan sakelar ke baterai
d. Beri sambungan pada ujung dinamo dengan satu pemukul berupa lempengan
logam yang dapat berputar menyinggung kaleng untuk menghasilkan bunyi

Gambar 12. Perangkat alarm


e. Buat suatu kotak dari triplek sebagai tempat menyimpan perangkat bel

Gambar 13. Kotak untuk tempat perangkat bel


f. Untuk membuat sarung keset, jahit kain . menyerupai sarung bantal
g. Siapkan 1 tripleks seukuran styrofoam ditambah 1 lagi dengan lebar 10 cm dan
sepanjang Styrofoam lalu dilengkungkan tengahnya
h. Siapkan styrofoam yang diberi alas triplek, kemudian lubangi bagian tengahnya
untuk meletakkan saklar

10
Gambar 14. Sterofoam dengan saklar
i. Rangkaian bel terdiri dari triplek, styrofoam, lalu tripleks lengkung di lapisan
paling atas dan kertas yang dibundel agar padat sebagai pengisi keset
j. Bungkus rangkaian dengan kertas agar semua rangkaian tersebut rapi
k. Bungkus rangkaian bel menggunakan plastik agar tidak basah jika terkena air, lalu
masukkan ke dalam sarungnya
l. Untuk pemasangannya, letakkan pemukul sedemikian rupa hingga bersinggungan
dengan alas kaleng, sehingga saat berputar pemukul akan mengenai kaleng dan
berbunyi

4. Anggaran dana
No. Keterangan Harga
1. Triplek Rp 5.000,00
2. Sterofoam Rp 7.000,00
3. Benang untuk hiasan Rp 6.700,00
4. Jarum jahit Rp 2.900,00
5. Lilin lem tembak Rp 3.000,00
6. Selotip kertas Rp 5.500,00
7. Batu baterai Rp 5.000,00
8. Saklar Rp 2.800,00
Total Rp 37.900,00
Tabel 1. Anggaran dana

11
BAB 5
EVALUASI

1. Pada dasarnya hasil rancangan sudah baik, namun dalam pembuatannya banyak bahan
yang diganti akibat keterbatasan bahan sehingga hasil kurang memuaskan.
2. Dari hasil uji rangkaian, rangkaian sering gagal dikarenakan keterbatasan alat yang
digunakan sehingga uji ini perlu dilakukan berkali-kali untuk memastikan rangkaian
terus berjalan.
3. Proses uji rangkaian kurang efektif dikarenakan kurangnya alat pendukung uji.
4. Membuat dua lapis kain pada keset. Lapis pertama sebagai pembungkus komponen-
komponen kulonuwun doormat (bagian dari badan keset), dan lapis ke dua sebagai
sarung keset (cover) yang berfungsi untuk menambah nilai estetika kulonuwun
doormat.
5. Memberi pembungkus plastik pada badan keset. Hal ini bertujuan untuk mencegah
badan keset terkena air agar tidak terjadi konslet listrik pada komponen bel.

12
BAB 6
KESIMPULAN

1. Untuk membuat suatu benda, diperlukan rancangan untuk merencakan dan


mempersiapkan pembuatan benda.
2. Dalam membuat rancangan, desain rancangan dibuat sedetail dan sejelas mungkin agar
dalam proses pembuatan tidak terjadi salah komunikasi.
3. Setelah proses perancangan, benda perlu di tes uji bersadarkan kriteria yang dibutuhkan
agar didapatkan benda dengan fungsi yang baik.
4. Benda yang sesungguhnya ialah benda yang telah lolos semua tes uji

BAB 7

DAFTAR PUSTAKA

Farida, Annisa Nur. 2013. 3R (Reduce, Reuse, Recycle). [internet]


(https://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/5528c8b6f17e6143088b45a4/3r-
reduce-reuse-recycle diakses pada 2 Desember 2018
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Keset diakses pada 3 Desember 2018
Patra, Julfiade. 2015. Rangkaian Bel. [internet]
(https://www.google.co.id/amp/s/patra2207.wordpress.com/2015/11/08/rangkaian-
bel/amp/ diakses pada 3 Desember 2018)
Tatangsma. 2015. Apa pengertian alarm secara umum. [internet]
(https://tatangsma.com/2015/08/apa-pengertian-alarm-secara-umum.html diakses
pada 3 Desember 2018)
https://teknikelektronika.com/cara-kerja-bel-listrik-electric-bell/

Errede, Steven. 2013. UIUC Physics 193POM/498POM Physics of Music/Musical


Instruments The Physics of a Longitudinally Vibrating Metal Rod. University of Illinois

https://www.scribd.com/document/336526525/Prinsip-Kerja-Motor-Listrik-KIPAS-ANGIN-
DAN-LAIN-LAIN

13
LAMPIRAN

14
15
B. Manual

1.Papan triplek 2. Pemberian lapisan styrofoam 3. Pelubangan dan penambahan sistem pencetan bel untuk
mengaktifkan baling-baling 4. Pemberian isian berupa gumpalan kertas

16
5. Pemberian papan triplek berukuran kecil tepat di atas sistem pencetan bel 6. Pengisian ruang yang
kosong dengan gumpalan kertas, 7. Pembungkusan triplek dan sistem pencetan bel dengan kain perca agar
membentuk doormat

Rangkaian baterai, dinamo, dan bel

17

You might also like