You are on page 1of 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Desain penelitian merupakan rencanan penelitian yang disusun sedemikian

rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan

penelitiannya (Nursalam, 2016). Penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif

dengan menggunakan desain pre eksperimental. Rancangan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah rancangan one group pre test–post test. Metode ini

diberikan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding (Sugiyono,

2018). Adapun rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pretest Perlakuan Posttest

O1 X O2

Keterangan :

O1 : Pre-test(Pengukuran Stres sebelum dilakukan Reminiscence therapy)

X : Perlakuan

O2 : Post-test (Pengkuran Stres setelah dilakukan Reminiscence therapy)

Gambar 3.1
Desain penelitian One Group Pre Test–Post Test (Sugiyono, 2014)
3.2 Kerangka Kerja
Populasi
Seluruh pasien hipertensi yang mengalami stres berjumlah 40 orang di Br.Cemenggaon
Celuk Wilayah Kerja UPT Kesmas II Sukawati

Teknik Sampling:

Non Probability sampling dengan teknik purposive sampling

Kriteria inklusi Kriteria ekslusi

Sampel :

Sebanyak 20

Pre – Test

Pengukuran stress dengan menggunakan kuesionerDepression Anxiety Stress Scales 42


(DASS 42) sebelum pemberian Therapy Reminiscence

Intervensi

Diberikan Intervensi Therapy Reminiscence sealam 30 menit sebanyak 7 kali pertemuan,


seminggu 2 kali

Post – Test

Pengukuran stres dengan kuesioner Depression Anxiety Stress Scales 42 (DASS 42) pada
minggu ke-2 setelah pemberian Therapy Reminiscence

Pengumpulan data dan analisa data dengan Uji wilcoxon

Penyajian data dan hasil penelitian

Gambar 3.2
Kerangka Kerja PengaruhReminiscence Therapy terhadap stres pada pasien
hipertensi di Br.Cemnggaon Celuk Wilayah Kerja UPT Kesmas II Sukawati.

33
3.3 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Br. Cemenggaon Celuk Wilayah Kerja

UPT Kesmas II Sukawati. Penelitian dimulai sejak pengurusan izin hingga

penyelesaian laporan penelitian yang akan dilaksanakan dari bulan April 2019.

Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada lampiran.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

(Nursalam, 2017). Populasi universe pada penelitian ini adalah seluruh penderita

hipertensi di Br. Cemenggaon Celuk Wilayah Kerja UPT Kesmas II Sukawati.

Populasi target adalah pasien hipertensi yang mengalami stres di Br. Cemenggaon

Celuk Wilayah Kerja UPT Kesmas II Sukawati sebanyak 40 orang.

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2017). Sampel penelitian

ini diambil dari populasi pra-lansia dengan hipertensi diyang memenuhi kriteria.

Kriteria sampel dari penelitian ini adalah :

3.4.2.1 Kriteria inklusi

Kriteriapinklusi adalahokarakteristik umumksubyek yang akan diteliti dari

populasiqtarget yangbterjangkaup(Nursalam, 2017). Kriteria inklusi dalam

penelitian ini adalah

1. Pasien yang bisa berkomunikasi, melihat, dan mendengar.

2. Pasien yang berusia ≤ 60 tahun.

34
3. Pasien yang bersedia menjadi responden dengan menandatangani inform

consent saat pengambilan data.

3.4.2.2 Kriteria eksklusi

Kriteriaqeksklusi adalahwmenghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteriaqinklusi studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2017). Kriteria

eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

1. Pasien yang mengalami gangguan pendengaran.

2. Pasien yang mengalami demensia berat.

3.4.3 Jumlah Besar Sampel

Penentuan besarnya sampel pada penelitian ini diambil menurut Sugiyono

(2014), jumlah sampel tergantung dari jenis penelitian yang dilakukan, untuk

penelitian eksperimen yang sederhana maka jumlah sampel yang digunakan

adalah 10-20 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 20 orang

sampel.

3.4.4 Teknik Sampel

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk

mewakili populasi yang ada. Tehnik sampling adalah suatu cara yang ditempuh

dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai

dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2016). Peneliti menggunakan

Non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

kesempatan atau peluang yang sama untuk ikut serta sebagai sampel penelitian

(Sugiyono, 2018). Teknik sampling yang digunakan secara spesifik adalah teknik

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2018). Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive

35
sampling karena semua sampel memiliki kriteria sesuai dengan yang telah peneliti

temukan. Oleh karena itu, sampel yang dipilih sengaja ditentukan berdasarkan

kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh peneliti untuk mendapatkan sampel

yang representative.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Menurut Nursalam (2017), variabel adalah perilaku atau karakteristik yang

memberikan nilai beda terhadap sesuatu. Variabel dari penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas (variable independent)

Variabel bebas (variable independent) adalah variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (variable

dependen) (Sugiyono, 2014). Variabel independent pada penelitian ini adalah

reminiscence therapy.

2. Variabel terikat (variable dependent)

Variabel terikat (variable dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (variable independent)

(Sugiyono, 2014). Variabel dependent pada penelitian ini adalah tingkat stres.

3.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah yang

akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya

mempermudah mengartikan makna penelitian (Setiadi, 2013). Definisi

operasional variabel pada penelitian ini disajikan pada tabel berikut:

36
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengaruh Terapi Reminiscence terhadap
Stres Pada Pasien Hipertensi di Br.Cemnggaon Celuk Wilayah Kerja UPT
Kesmas II Sukawati
Tahun 2019

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Skor


1 2 3 4 5 6
1 Variabel Terapi Reminiscence SOP Terapi - -
Independent : merupakan terapi Reminiscence
Reminiscence modalitas yang dilakukan
Therapy dengan berdiskusi dan
mengenang kenangan
masa lalu yang bersifat
positif dan bahagia, yang
dilakukan 7 kali
pertemuan, seminggu 2
kali
2 Variabel Skor yang didapatkan Kuesioner Interval 0 – 56
Dependent : dari pengukuran stress DASS 42
Tingkat stress yang menggunakan
kuesioner yang diambil
dari DASS.

3.6 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Jenis data yang dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari

hasil pengukuran, pengamatan, survey dan lain-lain (Setiadi, 2013). Data primer

yang dikumpulkan dari sampel meliputi data identitas responden dan tingkat

kecemasan dengan menggunakan kuesioner. Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari dokumen yang ada pada suatu lembaga atau orang lain (Sukawana,

2008). Data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi jumlah

pasien hipertensi di Br.Cemenggaon Celuk Wilayah Kerja UPT Kesmas II

Sukawati .

37
3.6.2 Cara pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan proses pendekatan kepada subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2017). Metode pengumpulan data dari penelitian ini dengan metode

kuesioner menggunakan kuisioner yang di ambil dari Depression Anxiety Stres

Scales 42 (DASS 42) untuk mengukur tingkat stres yang terdiri dari 14 pernyataan

yang diberikan kepada responden. Pengumpulan data dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian yang dipersiapkan oleh

sekertariat LP2M STIKES Wira Medika Bali.

2. Setelah mendapatkan permohonan ijin dari LP2M STIKES Wira Medika Bali,

kemudian selanjutnya membawa surat ke Dinas Penanaman Modal Bali.

3. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Dinas Penanaman Modal,

kemudian peneliti membawa surat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar.

4. Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Gianyar kemudian peneliti membawa surat ke UPT Kesmas II Sukawati

Gianyar.

5. Setelah membawa surat ke UPT Kesmas Sukawati II kemudian peneliti

membawa surat ijin penelitian ke Bapak Kelian Br.Cemnggaon.

6. Peneliti datang dari rumah ke rumah responden untuk menjelaskan pada hari

apa akan diberikan Therapy Reminiscence dan peneliti melakukan kesepakaan

dengan responden.

7. Peneliti dalam melakukan penelitian memerlukan 3 orang peneliti pendamping

(enumator) untuk menyamakan persepsi. Tujuan dari enumerator adalah

38
untuk mengawasi pelaksanaan terapi, dan membantu dalam memberikan

Therapy Reminiscene serta membantu responden dalam pengisian kuesioner.

8. Peneliti melakukan pendekatan secara informal pada sampel. Menjelaskan

maksud dan tujuan, jika sampel mengerti lalu berikan lembar persetujuan

(informed concent). Kemudian peneliti melakukan kontrak waktu kepada

responden untuk memberikan Terapi Reminiscence.

9. Memberikan kuesioner pengukuran stres DASS 42 ( Depression Anxiey Stres

Scale ) satu hari sebelum memberikan Terapi Reminiscence.

10. Melakukan Terapi selama 30 menit dalam 7 kali pertemuan 2 kali seminggu.

11. Mengumpulkan kuesioner yang telah di isi oleh responden.

12. Melakukan pengecekan kelengkapan data yang telah diisi dalam kuesioner.

13. Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi.

3.6.3 Instrumen pengumpulan data

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian

ini digunakan kuesioner untuk mengetahui karakteristik responden, yaitu

kuesioner tingkat stres dengan menggunakan Depression Anxiety Stres Scales 42

(DASS 42). Uji validitas dan reabilitas tidak dilakukan kembali karena kesamaan

data dengan penelitian sebelumnya, yaitu semua instrument valid dengan nilai

reabilitas 0,8806 (Damanik, 2011).

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Pengolahan data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah

39
dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan informasi yang

diperlukan (Setiadi, 2013). Menurut Hastono (2007), beberapa kegiatan yang

dilakukan oleh peneliti dalam pengolahan data, yaitu :

1. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan pengisian formulir

atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas,

relevan, dan konsisten (Hastono, 2007). Editing dilakukan untuk memeriksa ulang

kelengkapan pengisian formulir kuesioner meliputi data demografi responden dan

di masing-masing pernyataan pada kuesioner tingkat stres dengan DASS 42,

keterbacaan tulisan dan relevansi jawaban.

2. Coding

Coding merupakan proses memberikan kode tertentu pada hasil penelitian.

Coding terdiri dari memberikan kode identitas responden untuk menjaga

krahasiaan dn menetapkan kode untuk scoring. Menurut Sukawana (2008)

pengelompokan data biasannya disesuaikan dengan definisi oprasional variabel,

permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini data yang

diberikan kode scoring berupa normal, sedang, berat dan sangat berat. Psyometic

Propeties of The Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS) terdiri dri 42 item,

yang mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik, emosi/psikologis dan perilaku. Dalam

penelitian ini data diberi kode adalah scoring nilai dengan kode 0 = normal (skor

0-14), kode 1 = stres ringan (skor 15-18), kode 2 = stres sedang (skor 19-25).

Kode 3 = stres berat (skor 26-33), kode 4 = stres sangat berat (skor ≥34).

40
3. Processing

Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati

pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data yang di-entry

dapat dianalisis. Peneliti memasukan data dari setiap responden yang telah diberi

kode kedalam program komputer untuk diolah (Hastono, 2007).

4. Cleaning

Setelah data di entry ke dalam program, maka dilanjutkan dengan proses

cleaning yaitu memeriksa kembali data yang sudah di entry untuk memastikan

tidak ada kesalahan saat proses entry data (Hastono, 2007). Peneliti menyocokkan

dan memeriksa kembali data yang sudah dientry dengan data yang didapatkan

pada master tabel.

3.7.2 Teknik analisa data

Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara

sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya data

penelitian bisa dideteksi (Nursalam, 2017).

1. Analisis univariat

Tujuan dari analisis univariat adalah untuk mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel yang diteliti. Data yang diperoleh terdiri dari data

demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan), dan data tingkat stres.

Data-data jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan tingkat stres termasuk

variabel kategorik dan dianalisis dengan statistik deskriptif, yaitu menggunakan

distribusi frekuensi dan dijabarkan persentase dari masing-masing variabel. Data

usia termasuk variabel numerik oleh karena itu data yang dijabarkan yaitu mean,

median, modus, standar deviasi, dan minimal-maksimal (Hastono, 2007).

41
2. Analisis bivariat

Analisa bivariat adalah analisa untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik

berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif (Sugiyono, 2018). Proses analisa

data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan computer. Uji analisis

digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Mengingat data yang tersedia ( data pre test dan

post test ) merupakan sampel kelompok berpasangan dengan skala data interval,

maka untuk memperoleh hasil yang signifikan dalam penelitian ini menggunakan

“Wilcoxon sign Rank Test”. Hasil yang dituju peneliti adalah untuk

membandingkan nilai probabilitas (P) dari hasil uji Wilcoxon sign Rank Test

dengan nilai signifikan. Ditentukan nilai signifikan = 0,05. Bila hasil perhitungan

menunjukan nilai p ≤ 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada pengaruh terapi

reminiscence terhadap stres pada pasien hipertensi. Sebaliknya bila hasil

perhitungan menunjukkan p > 0,05 berarti tidak ada pengaruh terapi reminiscence

terhadap stres pada pasien hipertensi.

3.8 Etika penelitian

Pada penelitian ilmu keperawatan, karena hampir 90% subjek yang

dipergunakan adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip

etika penelitian. Hal ini dilaksanakan agar peneliti tidak melanggar hak-hak

(otonomi) manusia yang menjadi subjek penelitian (Nursalam, 2017).

3.8.1 Autonomy/menghormati harkat dan martabat manusia

Autonomy berarti responden memiliki kebebasan untuk memilih rencana

kehidupan dan cara bermoral mereka sendiri (Potter and Perry, 2005). Peneliti

memberikan responden kebebasan untuk memilih ingin menjadi responden atau

42
tidak. Peneleti tidak memaksa calon responden yang tidak bersedia menjadi

responden. Calon responden yang tidak bersedia menjadi responden tetap akan

diberikan pelayanan dari puskesmas

3.8.2 Confidentiality/kerahasiaan

Kerahasiaan adalah prinsip etika dasar yang menjamin kemandirian klien

(Potter and Perry, 2005). Masalah ini merupakan masalah etika dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya (Hidayat, 2007). Kerahasian responden dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara memberikan kode reponden bukan nama asli responden.

3.8.3 Justice/keadilan

Justice berarti bahwa dalam melakukan sesuatu pada responden, peneliti

tidak boleh mebeda-bedakan responden berdasarkan suku, agama, ras, status,

sosial ekonomi, politik ataupun atribut lainnya dan harus adil dan merata

(Hidayat, 2007). Peneliti menyamakan setiap perlakuan yang diberikan kepada

setiap responden tanpa memandang suku, agama, ras dan status sosial ekonomi.

3.8.4 Beneficience dan non maleficience

Berprinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian diharapkan

dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia (Hidayat, 2007). Penelitan

keperawatan mayoritas menggunakan populasi dan sampel manusia oleh karena

itu sangat berisiko terjadi kerugian fisik dan psikis terhadap subjek penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh perawat hendaknya tidak mengandung unsur

bahaya atau merugikan pasien sampai mengancam jiwa pasien (Wasis, 2008).

Penelitian ini memberikan manfaat mengenai tingkat stres klien hipertensi apakah

mengalami penurunan atau tidak melalui pengisian kuesioner DASS 42 dan

43
diberikan reminiscence therapy. Penelitian ini juga tidak berbahaya karena

responden hanya akan diberikan kuesioner untuk diisi sesuai dengan pilihan

responden.

44

You might also like