Professional Documents
Culture Documents
Penjajakan tahap I
Penjajakan tahap I adalah tahap pengumpulan data dasar keluarga secara
keseluruhan komponen yang berkaitan dengan kesehatan keluarga. Masalah keperawatan
yang menunjukkan adanya ancaman kesehatan, kurang atau tidak sehat, dan krisis.
Setelah mengidentifikasi masalah tersebut perawatan akan menentukan kesanggupan
keluarga untuk melaksanakan 5 tugas kesehatan yang berkaitan dengan 3 kelompok
masalah kesehatan.
1. Ancaman kesehatan adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan penyakit,
kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan, misalnya:
a. Bahayanya ketularan penyakit
b. Jumlah keluarga melampaui batas sumber daya keluarga
c. Sanitasi lingkungan yang jelek
d. Kebiasaan terlalu banyak minum-minuman keras, terlalu banyak merokok, dan
minum obat tanpa resep
e. Suasana keluarga tidak harmonis, kelakuan yang suka mementingkan diri,
percecokan anggota-anggota keluarga yang belum terselesaikan, ketidakcocokan
yang cukup berat.
2. Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memelihara kesehatan
Keadaan penyakit seperti demam atau batuk berkepanjangan.
3. Krisis merupakan salah satu kondisi yang terlalu menuntut individu atau keluarga
dalam penyesuaian sumberdaya yang diluar batas kemampuan mereka.
B. Penjajakan tahap II
Penjajakan tahap II adalah tahap pengumpulan data yang lebih berfokus terhadap
respon keluarga dari masalah kesehatan yang dialami. Data yang dikumpulkan pada tahap
penjajakan kedua, menggambarkan sampai mana keluarga dapat melaksanakan tugas-
tugas kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan, kurang/tidak sehat, atau
krisis, yang dialami oleh keluarga itu pada waktu tahap penjajakan pertama. Data ini
menggambarkan ketidakmampuan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas kesehatan.
Perhatian utama dari perawat pada tahap penjajakan kedua, adalah penentuan
kesanggupan keluarga melaksanakan tugas kesehatan menghadapi masalah-masalah
kesehatan.
1. Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah
Keluarga dan anggota keluarga yang terkena TBC sebelumnya tidak mengetahui jika
penyakit yang dideritanya adalah TBC karena keluarga tidak mengetahui tanda, gejala
dan faktor penyebab penyakit TBC. Perawat harus memberikan informasi kepada
pasien dan keluarga mengenai masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan
TBC. Intervensi yang dapat diberikan perawat kepada keluarga yaitu:
a. Berikan informasi kepada keluarga mengenai:
1. TBC merupakan penyakit batu berkepanjangan yang disertai secret yang
bercampur darah dan jika dibiarkan maka akan mengakibatkan kematian bagi
penderitanya.
2. Tanda dan gejala
Batuk dengan dahak yang disertai darah , dada terasa sakit saat batuk,
kelelahan , keringat berlebihan pada malam hari , nafsu makan menurundan
penurunan berat badan.
3. TBC disebabkan oleh Mycobacterium Tubercolosis
4. Cara perawatan, penanganan dan pencegahan TBC
a. Berobat secara teratur
b. Minta bantuan petugas kesehatan untuk memeriksakan tingkat keparahan
dari TBC
c. Hindari merokok, kopi dan alkohol
d. Gunakan masker jika keluar
b. Motivasi keluarga untuk mengenal masalah TBC.
Perawat harus memberikan penguatan dan motivasi dengan cara meyakinkan
bahwa anggota keluarga yang terkena TBC dapat segera membaik. Selain itu,
keluarga dapat berkolaborasi dengan perawat komunitas yang berkontribusi
terhadap pelayanan kesehatan di tingkat individu seperti perawatan keluarga di
rumah atau homecare sehingga keluarga dapat memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam merawat anggota keluarga yang mengalami penyakit TBC.
2. Ketidaksanggupan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga tidak dapat mengambil keputusan yang baik untuk anggota keluarganya
yang sakit TBC karena:
a. Tidak mengerti mengenai sifat, berat, dan luasnya masalah
b. Masalah kesehatan kurang dirasakan oleh keluarga
c. Keluarga merasa menyerah karena tidak dapat menangani masalah kesehatan yang
dialami oleh anggota keluarganya
d. Keluarga memiliki persepsi yang negatif terhadap penyakit TBC
Perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sebagai berikut :
a. Memberikan informasi tentang alternatif pencegahan dapat diambil untuk
mengatasi pasien TBC, seperti :
1. Menjaga kesehatan lingkungan rumah
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Membersihkan selokan air
c. Memisahkan sampah kering dan sampah basah
d. Rajin menyapu halaman rumah
2. Menghindari faktor pencetus
a. Tidak merokok
b. Tidak mengkonsumsi alkohol
c. Tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang
d. Mengurangi konsumsi makanan siap saji
3. Minum obat secara teratur
b. Mendiskusikan akibat bila tidak melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi
TBC, seperti akan mengalami sulit bernafas, pabila bernafas akan menggunakan
otot perut.
c. Memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan tentang tindakan kesehatan
yang diambil pada anggota keluarga yang terkena TBC
Cara pengambilan keputusan dalam keluarga dapat meliputi:
1. Bermusyawarah sebagai cara paling tepat dalam mengambil keputusan.
Sebagai contoh keluarga bermusyawarah untuk memutuskan apakah anggota
keluarga yang mengalami TBC dibawa pulang dari rumah sakit karena dia
merasa tidak mengalami perubahan apa apa setelah dirawat disana atau
keluarga dengan riwayat TBC setelah dibawa pulang ke rumah dilakukan
perawatan home care oleh perawat komunitas yang berkontribusi di terhadap
pelayanan tingkat individu.
2. Keputusan satu orang yang memiliki kekuatan lebih besar dari orang lain,
misalnya dalam keluarga ayah atau ibu yang memutuskan mengambil
keputusan penanganan yang akan dilakukan untuk salah satu anggota keluarga
yang mengalami TBC. Penanganan tersebut dapat berupa perujukan ke rumah
sakit setempat atau dirawat di rumah.
3. Seluruh anggota keluarga dengan kekuatan berimbang berhak mengambil
keputusan. Setiap orang memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat dan
akhirnya keputusan diambil berdasarkan keputusan bersama.
3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarganya yang sakit
a. Keluarga tidak mengetahui keadaan penyakit pasien
b. Keluarga tidak mengetahui tentang sifat dan perkembangan perawatan yang
dibutuhkan
c. Keluarga tidak mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit atau perawatan TBC.
perawat harus membantu keluarga dan pasien untuk melakukan perawatan secara
mandiri. Intervensi yang dapat dilakukan perawat yaitu:
a. Sarankan atau anjurkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan secara
teratur.
b. Ajarkan keluarga untuk
1. Mengurangi aktivitas berlebihan
2. Hindari merokok dan minum alkohol
3. Jika terjadi sesak duduk semifowler dan latihan batuk efektif.
Dalam merawat anggota keluarganya yang mengalami TBC hanya dalam tahap
rehabilitasi yaitu dengan melatih kemampuan pasien untuk dapat batuk efektif,
melakukan terapi non farmakologis serta membantu dalam keterbatasan eliminasi
yang dialami.
1. Cara keluarga dalam memberikan perawatan
Cara keluarga dalam memberikan perawatan meliputi melatih kemampuan batuk
efektif, menjalankan terapi non farmakologis, mengatur asupan nutrisi, dan
membantu keterbatasan eliminasi yang dialami anggota keluarga sebagai akibat
dari penyakit TBC.
2. Melakukan terapi non farmakologis
Terapi non farmakologis yang dilakukan keluarga pada anggota keluarga yang
terkena TBC yaitu dengan mengajarkan keluarga untuk melatih batuk mengontrol
batuk klien dengan melatif batuk efektif.
Saat merawat keluarga yang sakit TBC, maka ada beberapa hambatan yang akan
dihadapi keluarga yaitu :
1. Keluarga akan mengalami kejenuhan jika harus terus merawat anggota
keluarganya yang sakit TBC
2. Keluarga memiliki keterbatasan tenaga karena keluarga tidak hanya harus merawat
keluarga yang sakit tapi keluarga harus melakukan aktivitas yang lainnya seperti
bekerja
4. Ketidakmampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
a. Sumber-sumber keluarga yang dimiliki tidak mencukupi atau seimbang
b. Keluarga kurang dapat melihat keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
c. Keluarga tidak mengetahui pentingnya hygiene sanitasi
d. Keluarga tidak mengetahui upaya pencegahan penyakit
Seseorang yang mengalami penyakit TBC makan akan merasa rendah diri karena dia
mengalami penyakit yang menular , mereka akan merasa rendah diri di masyarakat
dan masyarakatpun biasanya memandang rendah seseorang mengalami penyakit TBC
tersebut , karena penyakit tersebut menular.
Ketidakmampuan keluarga untuk memelihara lingkungan yang dapat
menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan. Intervensi keperawatan yang dapat
diberikan kepada keluarga dan pasien yaitu:
a. Memberikan semangat pada penderita terutama yang berasal dasri keluarga itu
sendiri atau melalui orang atau sumber-sumber yang dipercaya mempunyai
pengaruh terhadap proses penyembuhan
b. Modifikasi lingkungan yang dapat mendukung proses penyembuhan klien
c. Meletakkan barang pribadi pasien di tempat yang dekat dan mudah dijangkau oleh
pasien
d. Lingkungan rumah yang nyaman
e. Istirahat yang cukup
5. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat
a. Keluarga tidak mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan
b. Keluarga kurang atau tidak memahami keuntungan yang dapat diperoleh dari
fasilitas kesehatan
c. Tingkat kepercayaan keluarga rendah terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
d. Keluarga mempunyai pengalaman yang baik terhadap petugas kesehatan
e. Fasilitas yang ada tidak terjangkau oleh keluarga.
Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan merupakan faktor yang
penting dalam penggelolaan penyakit stroke fase rehabilitasi terutama ahli fisiotherapi.
Ketidakmampuan keluarga untuk mengenal sumber-sumber pelayanan kesehatan
terhadap perawatan penyakit TBC. Intervensi keperawatan yang dapat diberikan oleh
perawat yaitu :
Memberikan informasi tentang sumber-sumber yang dapat digunakan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan misalnya
a. Rujukan kontrol
b. Perawatan fisiotherapi
c. Memberikan motivasi agar keluarga memanfaatkan sumber-sumber yang ada
secara berkesinambungan.
C. Jenis masalah
1. Masalah aktual
Masalah keperawatan yang menggambaran penilaian klinis yang memerlukan
tindakan yang tepat. Masalah aktual yang dapat diangkat yaitu:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
b. Gangguan pertukaran gas
c. Nyeri akut
2. Masalah risiko
Masalah keperawatan yang menggambarkan dimana individu atau keluarga lebih
rentan mengalami masalah dibanding orang lain. Masalah risiko yang dapat diangkat
yaitu:
a. Risiko jatuh
b. Risiko ketidakberdayaan
3. Masalah wellnes (potensial)
Suatu keadaan sejahtera dimana keluarga dapat memenuhi kebutuhannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan. Masalah yang dapat diangkat yaitu:
a. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan.
D. Cara memprioritaskan masalah
Penyusunan prioritas masalah dalam menangani dan menyelesaikan masalah
sangatlah peting untuk dilakukan. Dalam menentukan prioritas masalah terdapat 4 kriteria
yang dapat digunakan, yaitu:
1. Sifat masalah, dikelompokkan menjadi:
a. Ancaman kesehatan
b. Keadaan sakit atau kurang sehat
c. Situasi krisis
2. Kemungkinan masalah dapat dirubah apabila dilakukan intervensi keperawatan.
3. Potensi masalah untuk dicegah, adalah sifat dan beratnya masalah yang akan timbul
dan dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.
4. Masalah yang menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal
berat dan mendesak masalah untuk segera diatasi dengan intervensi keperawatan dan
kesehatan.
ANALISA DATA
DIAGNOSA I
4. Menonjolnya 0/ 2 0
masalah ( tidak
dirasakan
5. Total Score 4
Diagnosa II
4. Menonjolnya 0/ 2 0
masalah ( tidak
dirasakan
5. Total Score 4
Diagnosa III
Nyeri akut berhubungan dengan batuk yang dialami pasien yang tidak kunjung sembuh,
bahkan hingga berdarah
4. Menonjolnya 0/ 2 0
masalah ( tidak
dirasakan
5. Total Score 4
PERENCANAAN
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. 2014. NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions
& Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.
Moorhead, S., dan M. Johnson, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: CV Mocomedia
Muttaqin,Arief. 2010. Buku Ajar Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
Salemba Medika.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=8UIIJRjz95AC&oi=fnd&pg=PA40&d
q=Buku+Ajar+Keperawatan+Klien+dengan+Gangguan+Sistem+Pernapasan+pengaran
g+arif+muttaqin&ots=_mqpdtEr4V&sig=EAm5ltEe-
CLdwnkyG_FHiwvDzJI&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false {diakses online 27
oktober 2017}
Suprajitno. 2003. Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC
https://books.google.co.id/books?id=dpbPuogtmNkC&printsec=frontcover&dq=buku+k
eperawatan+keluarga&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjUnqmUxY_XAhUMMo8KHX5o
Ac0Q6AEIJzAA#v=onepage&q=buku%20keperawatan%20keluarga&f=true
Diagnosa keperawatan yang bysa ditegakkan dan menjadi prioritas dalam penyakit TBC
ialah...
A. Nyeri akut
B. Nyeri kronik
C. Ketidakefektifan jalan nafas
D. Gangguan mobilitas tubuh
E. Intolerensi aktivitas
2. Dalam pemberian intervensi dengan keluarga yang memeiliki penyakit TBC, hal
seharusnya yang dilakukan perawat ialah..
A. Memberikan edukasi kepada keluarga tentang TBC dan cara pengobatannya apabila sudah
dirumah
B. Memberikan arahan saja tanpa mau menjelaskan
C. Tidak melakukan apa-apa biarkan perawat saja yang melakukannya
D. Cukup meberikan edukasi kepada pasien keluarga tidak usah
E. Acuh tak acuh kepada keluarga pasien