You are on page 1of 2

Judul : SITI NURBAYA

Penulis : Marah Rusli


Penerbit : 20- an (Balai Pustaka)
Tahun :1920

Novel ini boleh jadi merupakan salah satu karya terbesar anak bangsa bahkan sampai saat ini. Harus
diakui bahwa Marah Rusli telah menyusupkan karyanya bahkan ke dalam sistem budaya bangsa
Indonesia. Anda tentu mengerti jika orang-orang berkata “Jangan seperti Sitti Nurbaya” atau “Aku bukan
Sitti Nurbaya”. Tokoh Sitti Nurbaya juga kisahnya memang melekat erat dalam benak masyarakat
Indonesia. Ia seolah menjadi simbol abadi kasih yang terpaksa, kasih yang tak sampai, kasih yang penuh
pertentangan keluarga. Pernah membaca novel apik ini?
Patut disayangkan jika Anda belum pernah melahap abjad demi abjad dalam buku ini. Kisahnya klasik
memang, tentang cinta remaja tokoh Sitti Nurbaya dengan seorang pemuda minang bernama Samsulbahri.
Sitti Nurbaya sendiri merupakan anak dari seorang bangsawan Baginda Sulaiman sementara itu
Samsulbahri adalah anak pembesar bernama Sutan Mahmud Syah. Mereka saling mencintai diam-diam.
Pengakuan baru muncul saat Samsulbahri hendak pergi ke Batavia untuk menuntut ilmu. Mereka
menghabiskan waktu lama berdua di perbukitan dan saat hendak berpisah Samsulbahri mencium Sitti
Nurbaya di depan rumahnya. Hal ini tertangkap oleh ayah Sitti Nurbaya yang seketika berang. Demikian
pula dengan masyarakat sekitar. Samsulbahri kemudian dikejar dan keluar dari Padang menuju Batavia.

Tokoh lainnya bernama Datuk Maringgih. Ia seorang yang terpandang di desanya. Bahkan merupakan
saingan ayah Siti Nurbaya, Baginda Sulaiman. Datuk Maringgih menyimpan rasa dengki atas
keberhasilan bisnis Ayah Sitti Nurbaya. Ia kemudian berbuat hal jahat menjatuhkan usaha Baginda
Sulaiman dan membuatnya bangkrut tak berdaya. Tak berhenti sampai di situ, Datuk Maringgih juga
membuat ayah Sitti Nurbaya berutang banyak padanya. Saat Datuk Maringgih datang memaksa keluarga
Sitti Nurbaya membayar utang, ia kemudian menawarkan diri untuk menikah dengan sang Datuk asalkan
semua utang ayahnya dianggap lunas tanpa sisa. Dengan beberapa pertimbangan, akhirnya Datuk
Maringgih menerima penawaran tersebut.
Sitti Nurbaya dan Datuk Maringgih akhirnya menikah jua, namun karena perlakuan sang suami yang
dianggap kasar, akhirnya Sitti Nurbaya lari ke Batavia dan bertemu dengan Samsulbahri di sana. Mereka
kembali jatuh cinta sampai suatu saat Siti Nurbaya menerima surat dari desa yang menyatakan bahwa
ayahnya telah meninggal. Ia akhirnya kembali ke Padang dan meninggal di sana akibat keracunan kue
yang diberikan oleh Datuk Maringgih. Samsulbahri sangat terpukul dan mencoba bunuh diri tetapi tak
bisa. Pada akhirnya, di suatu kesempatan, ia berhasil membalaskan dendamnya.
Menurut bebrapa pengamat sastra, novel ini tidak menggunakan gaya penuturan Marah Rusli yang
sebenarnya sebab pada jaman tersebut semua penulis yang bukunya hendak diterbitkan oleh Balai Pustaka
harus mematuhi “gaya” yang telah mereka tetapkan. Meski demikian, pemilihan kata Marah Rusli dalam
novel ini sangat memikat meski ia terkesan memilih bahasa yang aman. Dalam novel ini, ia juga banyak
menggunakan pantun untuk menyampaikan persaan, salah satunya adalah:
“Padang Panjang dilingkari bukit,
bukit dilingkari kayu jati,
Kasih sayang bukan sedikit
dari mulut sampai ke hati”
Novel Tahun 2000-an

“AYAH, MENGAPA AKU BERBEDA?”

Namanya Angel. Ia cantik,Pintar,Berbakat,dan berbeda (memiliki keterbatasan). Hidupnya


ditakdirkan untuk terus melampaui tantangan. Ibunya meninggal dunia saat melahirkan dirinya. Hal
tersebut membuat Angel tidak pernah merasakan kasih sayang dari sang Ibu. Untungnya Angel memiliki
dua orang yang sangat menyayanginya yaitu serta Neneknya yang selalu menemaninya bermain serta
mengajarkannya untuk pandai berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tangan. Angel sangat bahagia
dengan keluarga kecilnya. Akan tetapi kabahagianan itu tak bertahan lama setelah neneknya meninggal
dunia. Angel hanya memiliki Ayah dan teman-teman di sekolah luar biasa untuk bisa diajaknya berbicara.
Guru di Sekolah itu menyarankan Angel untuk bersekolah di Sekolah Umun. Alasannya karena
Angel sangat cerdas,lebih cerdas dari anak seusianya.Dan karena dilahirkan oleh pasangan pianis,secara
alami ia menguasai bakat yang sama.Karena kecerdasannya inilah Angel disekolahkan di sekolah
umum,di mana ia akhirnya belajar memahami bahwa tak semua orang nyaman dengan perbedaan. Tak
beberapa lama setelah kepergian Nenek tercinta, Ayah Angel memutuskan untuk pindah ke kota besar.
Disana Angel tinggal di rumah lama sang Ayah.
Ternyata Ayahnya menerima saran dari sang Guru untuk menyekolahkannya di Sekolah Umum.
Akan tetapi banyak penolakan yang diterima mereka karena keterbatasan fisik yang dimiliki Angel.
Setelah melihat kemauan keras dari Angel untuk bersekolah disekolah umum, akhirnya ia diterima
sebagai murid. Akan tetapi perjuangan Angel tidak mulus begitu saja. Sebagian dari teman sekelas
enggan berteman dengannya karena ia dianggap cacat dan mereka sulit berkomunikasi dengannya.
Ditambah lagi, Angel dihadapkan dengan seorang murid bernama Agnes yang dikenal dengan
kesombongannya dan suka bermain kasar dengan teman yang menentang dirinya.
Namun, ia juga memiliki seorang sahabat laki-laki yang bernama Hendra yang bertubuh gemuk.
Hendra selalu membantunya dalam masalah apapun terutama membantu Angel untuk bisa masuk tim
musik sekolah dan memainkan alat musik piano. Walaupun tidak bisa mendengar suara piano, tapi ia
dapat memainkan piano dengan hatinya hingga akhirnya Angel diterima di tim musik sekolah.
Kepandaiannya dalam bermain piano didukung oleh sang Ayah yang memiliki piano dirumahnya dan
selalu mengajarinya untuk mahir memainkan piano. Sang Ayah juga menceritakan kepadanya bahwa ia
terlahir dari seorang ibu yang juga sangat mahir memainkan piano seperti dirinya. Hal itu juga yang
membuat ia memiliki keinginan yang kuat dan akhirnya mahir bermain piano.
Agnes yang tak rela bila Angel masuk dalam tim musik dan harus satu kelompok dengannya ingin
menghancurkan keinginan kuat Angel. Agnes dan teman-temannya melakukan banyak cara untuk dapat
membuat Angel menyerah dan akhirnya keluar dari tim musik. Namun cara itu tak membuat Angel
menyerah. Walaupun Angel terus dicaci maki, dituduh mencuri dan Agnes terus menyiksanya hingga
kepala, tangannya memar dan jari-jarinya terluka parah, Angel tak menyerah juga.
Angel sempat beberapa kali keluar dari tim musik. Tapi setelah sang Ayah yang terbaring di Rumah
Sakit ingin melihat konsernya pada saat ulang tahun sekolah, Angel kembali ke tim musiknya. Agnes
yang merasa sia-sia menyiksa Angel, lantas mencari cara lain untuk membuat Angel malu ketika tampil
diatas panggung. Angel yang didandani seperti nenek sihir oleh Agnes tak putus asa dan berhasil
memberikan penampilan terbaiknya diatas panggung dan membuat sang Ayah yang menyaksikan
penampilannya bangga walau ia harus berpenampilan seperti nenek sihir.

You might also like