You are on page 1of 22

Panduan pola makan lansia

1. Fokus pada asupan gizi seimbang

Aturan pola makan lansia yang paling penting adalah mencukupi kebutuhan nutrisi dan gizinya.
Mengonsumsi makanan kaya gizi dan nutrisi akan membantu lansia mendapatkan vitamin,
mineral, protein, karbohidrat, serta lemak yang mereka butuhkan.

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, bahan makanan sehat untuk lansia yang dianjurkan
adalah:

 Bahan makanan sumber karbohidrat, seperti oatmeal (bubur gandum), roti gandum, beras
merah, dan beras tumbuk.
 Bahan makanan sumber protein, seperti susu rendah lemak, ikan, tempe, dan tahu.
 Bahan makanan sumber lemak sehat, seperti kacang-kacangan (kacang tanah/selai
kacang), minyak kedelai, dan minyak jagung.
 Sayuran berwarna hijau atau jingga seperti bayam, kangkung, wortel, brokoli, labu
kuning, labu siam, dan tomat.
 Buah-buahan segar seperti pepaya, pisang, jeruk, apel, semangka, dan lain sebagainya.
 Sebisa mungkin pilihlah makanan segar dan hindari segala jenis makanan olahan yang
menggunakan bahan pengawet.

2. Mengatur porsi makan

Salah satu penyebab kenaikan berat badan yang drastis pada lansia adalah karena mereka tidak
mengendalikan porsi makannya. Nah, itu sebabnya penting bagi para lansia memerhatikan porsi
makannya setiap hari.

Porsi makan lansia hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga mereka jadi makan lebih
sering dengan porsi yang kecil. Dianjurkan bagi lansia untuk makan besar sebanyak tiga kali
dengan makanan selingan sebanyak dua kali sehari. Bila lansia mengalami kesulitan mengunyah
makanan karena gigi ompong atau gigi palsu yang bekerja kurang baik, maka makanan yang
diberikan harus lunak atau dicincang dulu. Mengajak lansia makan bersama-sama dalam satu
meja akan meningkatkan nafsu makan mereka.

3. Batasi gula, garam dan lemak

Membatasi konsumsi gula, garam dan lemak sangat penting untuk menjaga kesehatan lansia
mengingat sistem pencernaan mereka tidak bisa bekerja semaksimal saat masih muda dulu.
Apabila asupan gula, garam, dan lemak ini tidak dibatasi, maka lansia akan berisiko lebih tinggi
mengalami hipertensi, kolesterol tinggi, hiperglikemia, stroke, penyakit jantung, dan diabetes.
4. Konsumsi kalsium

Kalsium berperan penting untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tulang. Sayangnya,
penyerapan kalsium untuk tulang akan semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Jika
kepadatan tulang mulai berkurang hal ini akan membuat seseorang lebih rentan terhadap
pengeroposan tulang dan gigi. Menurut angka kecukupan gizi untuk masyarakat Indonesia,
kebutuhan kalsium lansia dalam sehari adalah sebesar 1.000 mg.

Anda bisa mendapatkan sumber kalsium dari berbagai makanan seperti susu, keju, yogurt,
kacang almond, sayuran hijau (bayam, kangkung, dan bok choy), serta ikan (sarden, ikan teri,
dan salmon).

5. Perhatikan kebutuhan kalori lansia

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan kalori lansia akan mengalami penurunan. Sedangkan
kebutuhan nutrisinya tetap sama atau mengalami sedikit peningkatkan. Ini terjadi lantaran
semakin tua seseorang, biasanya semakin berkurang juga aktivitas fisik yang dilakukan. Alhasil,
kebutuhan kalorinya pun ikut menurun.

Sebenarnya kebutuhan kalori setiap orang berbeda, termasuk pada setiap lansia. Untuk
mengetahui kebutuhan kalori yang ideal bagi lansia, hitung dengan Kalkulator Kebutuhan Kalori
dalam tautan ini atau di bit.ly/kalkulatorBMR. Anda bisa cek jumlah kalori yang dibutuhkan
lansia berdasarkan jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, usia, serta aktivitas fisiknya di sana.

6. Penuhi kebutuhan cairan

Selain berbagai hal yang sudah disebutkan di atas, asupan pola makan lansia yang tidak kalah
penting adalah cairan. Kebanyakan lansia sering kesulitan memenuhi kebutuhan cairan
hariannya. Itu sebabnya, mereka lebih rentan terkena dehidrasi. Nah, untuk menghindari
dehidrasi, pastikan para lansia memenuhi kebutuhan asupan cairannya dengan baik.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan lansia jangan dihitung dari banyaknya minum air putih saja.
Anda juga dapat menyiasati kebutuhan cairan lansia dengan konsumsi makanan yang berkuah
seperti sup atau buah dan sayuran yang banyak mengandung air. Tidak hanya menghindari
dehidrasi, cara ini juga bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian yang dibutuhkan
lansia untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya yang rawan.
Proses Menua

Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita sel serta tubuh manusia.

Menurut WHO, batasan usia lansia meliputi:

 Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun


 Lanjut usia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun
 Lanjut usia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun
 Usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun

Perubahan pada lansia yang dapat mempengaruhi status gizi antara lain:

 Massa otot akan berkurang dan massa lemak bertambah, mengakibatkan jumlah cairan tubuh
yang berkurang, sehingga kulit terlihat mengerut dan kering, wajah keriput serta muncul garis-
garis halus. Oleh karena itu lansia seringkali terlihat kurus.
 Penurunan indera penglihatan yang seringkali dihubungkan dengan kekurangan vitamin A,
vitamin C, dan asam folat. Juga terjadi gangguan pada indera pengecap yang berhubungan
dengan kekurangan kadar Zinc yang menyebabkan menurunnya nafsu makan. Untuk penurunan
indera pendengaran terjadi karena adanya kemunduran fungsi sel syaraf pendengaran.
 Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal mengakibatkan gangguan pada fungsi mengunyah
yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.
 Menurunnya mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut
kembung, nyeri, serta susah BAB yang dapat menyebabkan wasir.
 Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif, dan
kesulitan mengunyah makanan, juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
 Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan penurunan daya ingat.
 Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk melakukan fungsinya juga menurun, sehingga dapat
menyebabkan pengenceran natrium yang menimbulkan rasa lelah.
 Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu
masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut. Lansia biasanya mengurangi minum
karena hal ini sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
Kebutuhan Gizi Lansia

Banyak asupan zat gizi yang harus ditingkatkan agar lansia tetap sehat dan dapat beraktivitas
dengan baik. Namun beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya asam lemak omega 3
(dapat diperoleh dari minyak ikan), perbanyak air putih, perhatikan konsumsi garam, perhatikan
asupan vitamin D dan kalsium.

 Kalori

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang berusia lanjut
akan menurun sekitar 15-20%, disebabkan karena berkurangnya massa otot dan aktivitas. Bagi
lansia komposisi energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 30% lemak dan sisanya
karbohidrat.

 Protein

Pada lansia terjadi penurunan massa otot, namun ternyata kebutuhan tubuh akan protein tidak
berkurang, bahkan harus ditingkatkan karena pada lansia efisiensi penggunaan senyawa nitrogen
(protein) oleh tubuh telah berkurang, disebabkan pencernaan dan penyerapannya kurang efisien.
Beberapa penelitian merekomendasikan kebutuhan protein lansia ditingkatkan 12-14% dari
kebutuhan untuk orang dewasa.

 Lemak

Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% dari total kalori yang dibutuhkan. Konsumsi
lemak yang terlalu tinggi (lebih dari 40%) dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh
darah.

 Karbohidrat dan Serat

Lansia tetap dianjurkan mengonsumsi serat. Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-
buahan dan biji-bijian utuh. Konsumsi suplemen serat tidak dianjurkan bagi lansia karena
dikhawatirkan konsumsi serat yang terlalu banyak dapat menyebabkan mineral dan zat gizi lain
terserap oleh serat.
Lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula sederhana dan menggantinya dengan
karbohidrat kompleks.

 Vitamin dan Mineral

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya lansia kurang mengonsumsi vitamin A, B1, B2,
B6, niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E. Kekurangan mineral yang paling banyak diderita
lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat
besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk
membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara
teratur sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.

Selain itu, beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:

 Perhatikan asupan asam lemak omega 3

Minyak ikan mengandung asam lemak omega 3. Menurut AKG 2013, kebutuhan omega 3 lansia
adalah sebesar 1,6 gram. Perlu diwaspadai jika minyak ikan dikonsumsi terlalu banyak
(berlebihan/overdosis) maka dapat menurunkan kadar vitamin E di dalam tubuh manusia.

 Perhatikan asupan garam setiap harinya

Kebanyakan lansia menderita hipertensi sehingga penting untuk memperhatikan asupan garam
harian dan membatasi makanan yang asin.

 Perbanyak asupan vitamin D dan kalsium

Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium dan pemeliharaan tulang. Selain itu, suplemen
vitamin D dapat mengurangi kejadian patah tulang nonvertebral pada pria dan wanita lansia.
Kombinasi kalsium dan vitamin D dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang serta
mengurangi risiko pinggul dan patah tulang belakang. Kalsium dan vitamin D menjadi
kebutuhan harian tertinggi pada wanita menopause dan laki-laki lanjut usia, yaitu 1500 mg
kalsium dan 400-800 IU vitamin D. Vitamin D dapat diperoleh dari paparan sinar matahari. Sinar
ultraviolet dari matahari meningkatkan sintesis vitamin D3 (cholecalciferol) dalam kulit. Hal ini
terjadi dalam waktu 15 menit setelah terpapar dari sinar matahari. Vitamin D juga dapat
ditemukan dalam beberapa sumber makanan, termasuk susu, kuning telur, ikan laut, dan hati

 Perhatikan asupan vitamin B

Memasuki usia diatas 50 tahun, akan terjadi perubahan dalam produksi asam lambung sehingga
berdampak pada proses penyerapan vitamin B12.

NUTRISI LANSIA
1.
Pengertian
Gizi pada Lansia
Bagilansiapemenuhankebutuhangizi yang diberikandenganbaik
yang
dapatmembantudalam
proses
beradaptasiataumenyesuaikandiridenganperubahan
-
perubahanyangdialaminyaselainitudapatmenjagakelangsunganpergan
tian
sel
-
seltubuhsehinggadapatmemperpanjangusia.
2.
Tujuan Gizi pada Lansia
a.
Menjadikan lansia yang dapat terpenuhi akan kebutuhan gizinya
b.
Terpenuhinyakebutuhanjasmani,
rohani,
sosialdanpsikologislanjutusiasecaramemadaisertateratasiny
amasalah
-
masalahakibatusialanjut.
c.
Terlindunginyalanjutusiadariperlakuan yang salah
d.
Terlaksananyakegiatan
-
kegiatan yang bermaknabagilanjutusia.
3.
Yang Perlu Diperhatikan pada Pemenuhan Gizi Lansia
a.
Batasimakanan yang manis
-
m
anisataugula
,makanan yang terlalu
pedas.
b.
Batasiminum kopi atauteh
,kurangani konsumsi makanan yang terlalu asin.
c.
Makananmengandungzatbesiseperti :kacang
-
kacangan, hati, telur,
dagingrendahlemak,
bayam, dansayuranhijau.
d.
Lebihdianjurkan
untukmengolahmakanandengancaradikukus,
direbus,
ataudipanggangkurangimakanan yang digoreng.
4.
Jenis

jenis Sumber Gizi
a.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh,dan akan
diproses didalam tubuh
yang akan berfungsi
sebagai cadangan energi tubuh kita untuk beraktivitas.
Contoh : nasi, roti, kentang, sagu, sereal, pasta, singkong, dll.
b.
Protein
Protein sangat penting bagi tubuh, yaitu sebagai pertumbuhan dan
perkembangan setiap sel
dalam tubuh dan juga untuk me
njaga kekebalan tubuh.
Contohnya : daging, telur, ikan, sedangkan dari nabati bisa dari jenis
kacang
-
kacangan.
c.
Vitamin dan Mineral
Vitamin merupakan fungsi vital dalam metabolisme tubuh, yang tidak
dapat dihasilkan oleh
tubuh, sedangkan mineral se
ndiri merupakan unsur pelengkap yang membantu dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan di dalam tubuh.
Contoh : sayur
-
sayuran, buah
-
buahan, air minearal, dll.
5.
Contoh Menu Sehat pada Lansia
WAKTU
MENU
PORSI
Pagi
-
Roti
-
Telur
-
Susu
-
1 Tangkep
-
1 Buah
-
1 Gelas
FAKTOR
-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN GIZI PADA LANSIA
1.
Berkurangnyakemampuanmencernamakananakibatkerusakangigiatauo
mpong.
2.
Berkurangnyainderapengecapanmengakibatkanpenurunanterhadapcita
rasa manis, asin, asam,
danpahit.
3. Esophagus/kerongkonganmengalamipelebaran.
4. Rasa lapa
rmenurun, asamlambungmenurun.
5. Gerakanususataugerak peristaltic
lemahdanbiasanyamenimbulkankonstipasi.
6. Penyerapanmakanan di ususmenurun.
B MASALAH GIZI PADA LANSIA
1. Giziberlebih
Giziberlebihpadalansiabanyakterjadi
di
negara
-
negarabaratdan
kota
-
kotabesar.Kebiasaanmakanbanyakpadawaktumudamenyebabkanberatb
adanberlebih,
apalaipadalansiapenggunaankaloriberkurangkarenaberkurangnyaaktivita
sfisik.Kebiasaanmakanit
usulituntukdiubahwalaupundisadariuntukmengurangimakan.
Kegemukanmerupakansalahsatupence
tusberbagaipenyakit,
misalnya
:penyakitjantung,
kencingmanis, dandarahtinggi.
2. Gizikurang
Gizikurangseringdisebabkanolehmasalah
-
masalah
social
ekonomidanjugakarenagangguanpenyakit.Bilakonsumsikaloriterlalurend
ahdari
yang
dibutuhkanmenyebabkanberatbadank
urangdari
normal.Apabilahalinidisertaidengankekurangan
protein menyebabkankerusakan
-
kerusakansel yang tidakdapatdiperbaiki, akibatnyarambutrontok,
dayatahanterhadappenyakitmenurun,
kemungkinanakanmudahterkenainfeksi.
Selingan
Papais
2 bungkus
Siang
-
Nasi
-
Semur
-
Pepes tahu
-
Sayur bayam
-
Pepaya
-
1 Piring
-
1 Potong
-
1 Bungkus
-
1 Mangkok
-
1 Buah
Selingan
-
Kolak Pisang
-
1 Mangkok
Malam
-
Mie Baso
-
Pepaya
-
1 Mangkok
-
1 Buah
3. Kekurangan vitamin
Bilakonsumsibuah
dansayurandalammakanankurangdanditambahdengankekurangan
protein
dalammakananakibatnyanafsumakanberkurang,
penglihatanmenurun,
kulitkering,
penampilanmenjadilesudantidakbersemangat.
C PEMANTAUAN STATUS NUTRISI
1. PenimbanganBeratBadan
a. Penimbangan
BB dilakukansecarateratur minimal 1 minggusekali,
waspadaipeningkatan BB
ataupenurunan BB lebihdari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB lebihdari
0.5 Kg dalam 1
mingguberesikoterhadapkelebihanberatbadandanpenurunanberatbadanl
ebihdari
0.5
Kg
/minggumenunjukkanke
kuranganberatbadan.
b. Menghitungberatbadan ideal padadewasa :
Rumus :Beratbadan ideal = 0.9 x (TB dalam cm

100)
Catatanuntukwanitadengan TB kurangdari 150 cm danpriadengan TB
kurangdari 160 cm,
digunakanrumus :
Beratbadan ideal = TB dalam cm

100
Jika
BB lebihdari ideal artinyagiziberlebihJika BB kurangdari ideal
artinyagizikurang
2. Kekurangankalori protein
Waspadailansiadenganriwayat : Pendapatan yang kurang,
kurangbersosialisasi,
hidupsendirian, kehilanganpasanganhidupatauteman,
kesulitanmengunyah,
pemasangangigipalsu
yang kurangtepat, sulituntukmenyiapkanmakanan,
seringmangkonsumsiobat
-
obatan yang
mangganggunafsumakan,
nafsumakanberkurang,
makanan
yang
ditawarkantidakmengundangselera.
Karenahalinidapatmenurunkanasupan protein bagilansia,
akibatnyal
ansiamenjadilebihmudahsakitdantidakbersemangat.
3. Kekurangan vitamin D
Biasanyaterjadipadalansia
yang
kurangmendapatkanpaparansinarmatahari,
jarangatautidakpernahminumsusu,
dankurangmengkonsumsi
vitamin
D
yang
banyakterkandungpadaikan, hati, susudanprodu
kolahannya.
D. PERENCANAAN MAKANAN UNTUK LANSIA
_
Perencanaanmakansecaraumum
1. Makananharusmengandungzatgizidarimakanan yang beranekaragam,
yang terdiridari
:zattenaga, zatpembangundanzatpengatur.
2.
Perludiperhatikanporsimakanan,
janganterlalu
kenyang.
Porsimakanhendaknyadiaturmeratadalamsatuharisehinggadapatmakanl
ebihseringdenganporsi
yang kecil.Contohmenu :Pagi : Buburayam Jam 10.00 : Roti Siang :
Nasi, pindangtelur, sup,
papaya Jam 16.00 : NagasariMalam : Nasi, sayurbayam, tempegoreng,
pepesi
kan, danpisang.
3.
Banyakminumdankurangigaram,
denganbanyakminumdapatmemperlancarpengeluaransisamakanan,
danmenghindarimakanan
yang
terlaluasinakanmemperingankerjaginjalsertamencegahkemungkinanterja
dinyadarahtinggi.
4. Batasimakanan yang manis
-
manisatau
gula, minyakdanmakanan yang berlemaksepertisantan,
mentegadll.
5.
Bagipasienlansia
yang
prose
penuaannyasudahlebihlanjutperludiperhatikanhal
-
halsebagaiberikut :

Makanlahmakanan yang mudahdicerna

Hindarimakanan yang terlalumanis, gurih, dan goring
-
goren
gan

Bilakesulitanmengunyahkarenagigirusakataugigipalsukurangbaik,
makananharuslunak/lembekataudicincang

Makandalamporsikeciltetapisering

Makananselinganatau snack, susu, buah, dan sari
buahsebaiknyadiberikan
6. Batasiminum
kopi
atauteh, bolehdiberika
ntetapiharusdiencerkansebabberguna pula
untukmerangsanggerakanususdanmenambahnafsumakan.
7. Makananmengandungzatbesiseperti :kacang
-
kacangan, hati, telur, dagingrendahlemak, bayam,
dansayuranhijau.
8.
Lebihdianjurkanuntukmengolahmakanandengancaradikukus,
direbus,
ataudipanggangkurangimakanan yang digoreng
_
PerencanaanmakanuntukmengatasiperubahansalurancernaUntukmengu
rangiresikokonstipasidanh
emoroid :
1.
Sarankanuntukmengkonsumsimakananberserattinggisetiaphari,
sepertisayurandanbuah
-
buahansegar, roti dans
ereal.
II.
PEMENUHAN NUTRISI UNTUK LANSIA
Lansia berisiko tinggi mengalami masalah nutrisi. Hal ini cukup
beralasan sehingga
prevelansi yang tinggi mengenai masalah nutrisi pada lansia ini telah
menjadi sorotan dalam
sejumlah survei
(DHSS, 1997; Coates
, 1985; Lehman, 1889) karna terdapat fakta bahwa sebagian besar
lansia di
komunitas mengalami masalah nutrisi.
A.
Gizi tepat untuk lansia
B.
Dengan memperhatikan prinsip
-
prinsip kebutuhan gizinya yaitu kebutuhan energi memang
lebih rendah dari pada
usia dewasa muda (turun sekitar 5
-
10%), kebutuhan protein sebesar 1
gr/kg BB, kebutuhan lemak berkurang, kebutuhan karbohidrat cukup
(sekitar 50%),
kebutuhan vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Atau
dengan cara praktis
melihat di DKGA (Dafta
r Kecukupan Gizi yang Dianjurkan)
C.
Menu yang disajikan untuk lansia harus mengandung gizi yang
seimbang yakni mengandung
sumber zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat pengatur.
Dalam hal ini kita bisa
mengacu pada makanan empat sehat lima se
mpurna.
D.
Karena lansia mengalami kemunduran dan keterbatasan maka
konsistensi dan tekstur atau
bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh : gangguan pada
gigi (gigi
tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus lunak, misal nasi
ditim, lauk pauk
dicincang (ayam disuwir, daging sapi dicincang/digiling)
E.
Makanan yang kurang baik bagi lansia adalah makanan berlemak
tinggi seperti
seperti
jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak hewan, kulit hewan (misal
kulit ayam, kulit sapi,
kulit babi
dll), goreng
-
gorengan, santan kental. Karena seperti prinsip yang disebutkan tadi
bahwa kebutuhan lemak lansia berkurang dan pada lansia mengalami
perubahan proporsi
jaringan lemak.
Hal ini bukan berarti lansia tidak boleh mengkonsumsi lemak. Lansia
haru
s
mengkonsumsi lemak namun dengan catatan sesuai dengan
kebutuhannya. Sebagai contoh
misalnya bila menu hari ini lauknya sudah digoreng, maka sayurannya
lebih baik sayur yang
tidak bersantan seperti sayur bening, sayur asam atau tumis. Bila hari
ini sayurn
ya bersantan
maka lauknya dipanggang, dikukus, dibakar atau ditim.
F.
Lansia harus diberi pengertian untuk mengurangi atau kalau bisa
menghindari makanan yang
mengandung garam natrium yang tinggi. Contoh bahan makanan
yang mengandung garam
natrium yan
g tinggi adalah garam dapur, vetsin, daging kambing, jerohan, atau
makanan yang
banyak mengandung garam dapur misalnya ikan asin, telur asin, ikan
pindang. Mengapa
lansia harus menghindari makanan yang mengandung garam natrium
yang tinggi ? Hal ini
dikaren
akan pada lansia mudah mengalami hipertensi. Hal ini, seperti yang
dijelaskan tadi
bahwa elastisitas pembuluh darah telah menurun dan terjadi
penebalan di dinding pembuluh
darah yang mengakibatkan mudahnya terkena hipertensi. Selain itu
indera pengecapan p
ada
lansia mulai berkurang, terutama untuk rasa asin, sehingga rasa asin
yang cukup
-
pun terasa
masih kurang bagi mereka, lalu makanan ditambah garam yang
banyak, hal ini akan
meningkatkan tekanan darah pada lansia.
Jadi kita memang perlu sampaikan kepada
lansia
bahwa panduan rasa asinnya tidak bisa lagi dipakai sebagai ukuran,
karena bila dengan
panduan asin dari lansia, untuk kita yang belum lansia akan terasa
asin sekali.
G.
Lansia harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena sayur
dan buah banya
k
mengandung vitamin, mineral dan serat. Lansia sering mengeluhkan
tentang konstipasi/susah
buang air besar, nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang
kaya akan serat maka akan
melancarkan buang air besar. Untuk buah, utamakan buah yang bisa
dimakan deng
an
kulitnya karena seratnya lebih banyak. Dengan mengkonsumsi
sayuran dan buah sebenarnya
lansia tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen makanan.
H.
Selain konsumsi sayur dan buah, Lansia harus banyak minun air
putih. Kebutuhan air yakni
1500

2000 ml a
tau 6
-
8 gelas perhari. Air ini sangat besar artinya karena air menjalankan
fungsi tubuh, mencegah timbulnya penyakit di saluran kemih seperti
kencing batu, batu ginjal
dan lain
-
lain. Air juga sebagi pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi
bila tubu
h
kekurangan cairan maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang
juga berkurang. Air juga
berguna untuk mencegah sembelit, karena untuk penyerapan
makanan dalam usus
memerlukan air.
Tujuh Tip Makanan Sehat bagi Lansia

Asupan makanan untuk orang lanju


t usia (lansia) tentu berbeda dengan orang yang lebih
muda. Selain kemampuan organ pencernaan yang mulai berubah,
kebutuhan nutrisi pun
berubah. Maklum, sejumlah potensi penyakit dengan mudah datang di
masa tua. Berikut ini
adalah beberapa hal yang perlu d
iperhatikan dalam menu makanan bagi lansia, sebagaimana
ditulis dalam situs Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia.
1 Membuat masakan dengan bumbu yang tidak merangsang, seperti
pedas atau asam, karena
dapat mengganggu kesehatan lambung dan
alat pencernaan.
2. Mengurangi pemakaian garam, yakni tidak lebih dari 4 gram per
hari, untuk mengurangi
risiko tekanan darah tinggi.
3. Mengurangi santan, daging yang berlemak, dan minyak agar
kolesterol darah tidak tinggi.
Memperbanyak makanan yang berka
lsium tinggi, seperti susu dan ikan. Pada orang lanjut
usia, khususnya ibu
-
ibu yang menopause, sangat perlu mengkonsumsi kalsium untuk
mengurangi risiko keropos tulang.
4. Memperbanyak makanan berserat, seperti sayuran mentah, agar
pencernaan lancar dan
ti
dak sembelit.
5. Mengurangi konsumsi gula dan makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi agar gula
darah normal, khususnya bagi penderita kencing manis agar tidak
terjadi komplikasi lain.
6. Menggunakan sedikit minyak untuk menumis dan kurangi makanan
yang
digoreng.
Perbanyak makanan yang diolah dengan dipanggang atau direbus
karena makanan tersebut
mudah dicerna.
7. Membuat masakan yang lunak dan mudah dikunyah sehingga
kesehatan gigi terjaga.

ENAM KIAT
BERPUASA NYAMAN UNTUK LANSIA
Pola makan orang
yang berpuasa akan berbeda dari pola makan sehari
-
hari. Pengurangan
kalori membuat banyak yang khawatir para manula tidak sanggup
menjalani puasa di bulan
Ramadan.
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa tips yang kami berikan
di bawah ini semoga
berm
anfaat untuk kaum
-
kaum lansia.
1. Asupan Cairan
Konsumsi cairan 30
-
50 cc/kg per hari atau setara dengan delapan sampai sepuluh gelas
untuk
mencegah kekurangan cairan.
Dr. Eddy menjelaskan, takaran atau porsi mengonsumsi cairan saat
puasa. "Untuk menceg
ah
kekurangan cairan, sebaiknya mengonsumsi 8
-
10 gelas sehari dengan takaran 2 gelas saat
berbuka, 3
-
4 gelas setelah tarawih, 1 gelas sebelum sahur dan 1
-
2 gelas saat sahur," paparnya.
2. Pola Makan
Dr. Eddy menganjurkan sebaiknya makan berat setelah sal
at maghrib, diawali berbuka
dengan yang manis untuk membatalkan. Pola makan juga diatur saat
berpuasa, menurut Dr.
Eddy membagi persentase kalori dalam 3 tahap.
"Pola makan sebaiknya diatur, saat sahur konsumsi 40 persen kalori,
50 persen saat berbuka
(di
bagi sebelum dan sesudah salat maghrib) dan 10 persen sesudah
tarawih," jelasnya.
3. Hindari Es
Konsumsi Air atau jus buah antara berbuka dan sebelum tidur. Hindari
terlalu banyak es
karena dapat menahan rasa kenyang dan konsumsi makanan lengkap
akan menu
run.
4. Gizi Seimbang
Komposisi gizi harus seimbang, batasi makanan yang digoreng dan
tinggi kandungan lemak.
Batasi makanan yang lebih cepat dicerna seperti gula.
5. Saat Sahur dan berbuka
Saat Sahur:
Batasi minuman teh atau kopi, dianjurkan mengonsumsi
makanan yang lambat dicerna dan
tinggi akan serat.
Saat Berbuka:
Dianjurkan konsumsi kurma, karena mengandung gula serat,
karbohidrat, kalium dan
magnesium. Pisang baik dikosumsi karena sumber kalium,
magnesium dan karbohidrat.
6.Kontrol Kesehatan
Cukup
konsumsi vitamin dan mineral. Waspadai terjadinya kekurangan
cairan. Kontrol ke
dokter sebelum puasa.

You might also like