Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.
jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu
proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun adalah proses
dari berbagai sisi. Sisi pertama adalah komunikasi antara atasan kepada
bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang satu dengan pegawai yang
atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu
organisasi.
sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik yang
tidak maksimal.
kenaikan produktifitas.
Palembang.”
pegawai.
Palembang.
komunikasi interpersonal.
6
3. Sebagai salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Negara Strata
Palembang.
(komunikan)”.
dilakukan dengan dua arah dan feed back secara langsung akan sangat
“Efektifitas komunikasi antar pribadi itu ialah karena adanya arus balik
langsung”.
1.7 Hipotesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Komunikasi merujuk pada suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan
Theodore M. Newcomb:
penerima”
Carl I. Hovland:
1
Emilia, dr. Ova, M.Med.Ed, Ph.D., SpOG. Dkk, 2006, Modul Pelatihan Keterampilan
Presentasi, Yogyakarta:UGM
(http://ppkb.ugm.ac.id/pdf/Guidelines/modulbassindonesia.pdf, diakses 20 Desember
2006)
10
Everett M. Rogers:
Harold Lasswell:
Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau
Pengaruh Bagaimana?
suatu proses satu arah ini oleh Michael Burgoon disebut sebagai
1. Source (sumber)
2
Emilia, dr. Ova, M.Med.Ed, Ph.D., SpOG. Dkk, 2006, Modul Pelatihan Keterampilan
Presentasi, Yogyakarta:UGM
(http://ppkb.ugm.ac.id/pdf/Guidelines/modulbassindonesia.pdf, diakses 20 Desember
2006)
12
organisasi pesan.
penafsir (interpreter).
5. Barriers (hambatan)
Hambatan komunikasi :3
• Perbedaan Persepsi
• Permasalahan Bahasa
• Kurang mendengarkan
• Perbedaan Emosional
• Perbedaan latar belakang
6. Feedback
3
_____________ Proses Komunikasi, 2006,
(http://www.dim.esdm.go.id/makalah/PrOsesKomNew.pdf, diakses 20 Desember 2006)
14
berupa pujian.
feedback audience.
suatu proses input / linear yaitu Siapa, Berkata apa, Dalam saluran
apa, Kepada siapa, Dengan kesan apa. Di dalam model ini unsur-
satu sama lain. Selain itu Model Matematik atau Model Shannon dan
4
Griffin, E. (1997) A First Look at Communication Theory. 3rd.Ed.
15
1. Komunikasi intrapribadi
17
komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya
berpikir.
2. Komunikasi antarpribadi
4. Komunikasi publik
18
5. Komunikasi organisasi
organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang
publik tergantung kebutuhan.
6. Komunikasi massa
dan selintas.
19
1. Komunikasi vertikal
2. Komunikasi horizontal
tidak formal.
21
3. Komunikasi diagonal
yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur
yang diharapkan.
organisasi formal.
5
Suranto AW, 2006, Komunikasi Efektif Untuk Mendukung Kinerja Perkantoran
(http://www.google.com/komunikasi/2006)
25
1. Komunikator
komunikator. 6
6
Rakhmat, Jalaluddin. 1993. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal
289
26
- Kredibilitas
- Daya tarik
(kesukaan). 7
komunikan.
- Kekuasaan
atau kekuasaan.
- Kemampuan intelektual
7
Tan, Alexis. 1981. Mass Communication Theories and Research. Ohio Columbus: Grid
Publishing Inc, hal 105
27
komunikator.
komunikan.
orang lain.
bicara.
2. Pesan
Pesan satu sisi (one sided) ataukah dua sisi (two sided). Hal ini
menyampaikan pesan itu diorganisasikan secara satu sisi atau dua sisi,
8
Rakhmat, Jalaluddin. 1993. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal
268
29
memperhatikan langkah-langkah:9
dari komunikan.
bagi komunikan.
9
Suranto AW, 2006, Komunikasi Efektif Untuk Mendukung Kinerja Perkantoran
(http://www.google.com/komunikasi/2006)
30
karena takut akan menyakiti hati pegawai. Alasan lain adalah bahwa
10
Sembel, Roy PhD, 2005, Bagaimana Membangun Komunikasi Dua Arah,
(http://www.wordpress.com, diakses 20 Januari 2007)
31
- Defensiveness (Pertahanan).
menyakitkan.
- Mismatched expectations.
up-nya.
- Insufficient time.
salah dipahami.
bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak
dilakukan pegawai.
1. Kuantitas keluaran
2. Kualitas keluaran
5. Sikap kooperatif
bersedia bekerja karena gaji atau diberi upah sesuai dengan perjanjian
yang lainnya bisa jadi saling berbeda, oleh karena tugas dan
yang positif adalah sikap, perilaku dan aktivitas yang secara nyata
perkantoran.
serta peraturan dan tata tertib yang dianut oleh suatu perkantoran.
11
Suranto AW, 2006, Komunikasi Efektif Untuk Mendukung Kinerja Perkantoran
(http://www.google.com/komunikasi/2006)
36
prosedur yang telah dirancang dan apakah telah memenuhi harapan dan
Penilaian kinerja dapat terjadi dalam dua cara, secara informal dan
secara terencana.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
2. Kualitas hubungan
12
Effendy, O U. 1981. Dimensi-Dimensi Komunikasi, Bandung, hak
40
2. Motivasi Kerja
3. Efektivitas kerja
4. Kerja sama
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
sebanyak 21 orang.
dalam penelitian.
1. Kepustakaan
yang ada.
2. Kuesioner
variabel penelitian.
3. Observasi langsung
14
Sedarmayanti, Syarofuddin Hidayat. 2002, Metodologi Penelitian, Bandung : Mandar
maju, hal 96
43
jawaban Tidak.
A =3
B =2
C =1
n ( xy ) ( x) ( y )
rxy
n ( x 2
) ( x) 2 n ( y 2
) ( y ) 2
Dimana :
“r” product moment. Hipotesis diterima jika nilai r tabel < r product
moment.
BAB IV
berikut:
Tabel 1
Jenis Kelamin
Tabel 2
Usia Responden
No. Usia Responden (Tahun) Jumlah Persentase
(orang) (%)
1. 20-25 8 38,1
2. 26-30 7 33,33
3. 31-35 4 19,05
4. 36-40 1 4,76
5. >40 1 4,76
Jumlah 21 100
Sumber : Hasil Penyebaran Angket, April 2007
usia 36-40 tahun dan usia > 40 tahun sebanyak 1 orang (4,76%).
Tabel 3
Tingkat Pendidikan Responden
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)
1. SMP 1 4,76
2. SMA 8 38,10
3. S1 12 57,14
Jumlah 21 100
Sumber : Hasil Penyebaran Angket, April 2007
48
(57,14%).
Tabel 4
Jawaban responden tentang konsultasi pekerjaan
secara tatap muka antar pegawai
No. Jawaban Responden Jumlah Persentase (%)
1. Ya 16 76,19
2. Kadang-kadang 5 23,80
3. Tidak - -
Jumlah 21 100
Sumber : Hasil Penyebaran Angket, April 2007
Tabel 5
3. Kurang 3 14,29
Jumlah 21 100
Sumber : Hasil Penyebaran Angket, April 2007
Tabel 6
Tabel 7
2. Kadang-kadang 10 47,62
3. Tidak 3 14,29
Jumlah 21 100
Sumber : Hasil Penyebaran Angket, April 2007
Tabel 8
Tabel 9
1. Ya 14 66,67
2. Kadang-kadang 7 33,33
3. Tidak - -
Jumlah 21 100
Sumber : Hasil Penyebaran Angket, April 2007
Tabel 10
kadang sebanyak 14 orang (66,67 %), dan tidak ada responden yang
Tabel 11
Berikut ini tabel nilai tabulasi dari data angket dan tabulasi
jawaban responden serta nilai variabel bebas (x) dan nilai variabel
Tabel 12
53
Tabel 13
54
Tabel 14
55
Nomor X Y X2 Y2 XY
1 11 11 121 121 121
2 9 8 81 64 72
3 10 10 100 100 100
4 10 9 100 81 90
5 9 9 81 81 81
6 10 11 100 121 110
7 10 8 100 64 80
8 10 10 100 100 100
9 10 9 100 81 90
10 11 11 121 121 121
11 9 9 81 81 81
12 11 9 121 81 99
13 11 9 121 81 99
14 9 8 81 64 72
15 10 11 100 121 110
16 9 9 81 81 81
17 10 11 100 121 110
18 8 10 64 100 80
19 10 11 100 121 110
20 8 8 64 64 64
21 11 11 121 121 121
Jumlah 206 202 2.038 1.970 1.992
X = 206
Y = 202
X2 = 2.038
Y2 = 1.970
XY = 1.992
n ( xy ) ( x) ( y )
rxy = n ( x 2
) ( x) 2 n ( y 2 ) ( y ) 2
211992 206 202
=
21 2038 206 211970 202
2 2
41832 41612
= 42798 42436 41370 40804
220
= 362 566
220
= 452,65
rxy = 0,486
57
tabel interpretasi nilai r, maka indeks korelasi yang didapat dari hasil
Tabel 15
pada tabel nilai “r” product moment, maka hubungan (korelasi) antara kedua
12
Arikunto, Suharsimi, Prosuder Suatu Penelitian Suatu Pendekaatan Prakti, Rineka Cipta,
Jakarta, 1991, hal.209
58
db = N – nr
db = derajat kebebasan
N = jumlah sampel
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
seperti teguran lisan dan tertulis bagi karyawan yang kurang disiplin
karyawan.