Professional Documents
Culture Documents
USAHA KOPERASI
1
AKUN/PERKIRAAN
DAN MANFAATNYA
BENTUK AKUN
Secara umum, akun dapat berupa sebuah tabel yang dibagi menjadi dua
bagian atau dua sisi. Bagian kiri disebut Debet dan bagian kanan disebut
sisi Kredit. Mencatat di sisi kiri disebut mendebet akun dan mencatat di sisi
kanan disebut mengkredit akun. Secara berkala, sisi debet harus
dijumlahkan dan dipertemukan (dikurangkan) dengan jumlah sisi kredit,
sehingga saldo akun tersebut pada suatu saat dapat diketahui.
2
AKUN T
Akun yang paling sederhana adalah akun yang berbentuk huruf T, yang
biasa disebut akun T. Akun T lebih banyak digunakan dalam mekanisme
belajar akuntansi di lembaga pendidikan, bukan dalam praktek. Akun ini
terdiri dari dua sisi, yaitu sisi kiri yang disebut sisi Debet dan sisi kanan
Gambarsisi
disebut 1.1 Kredit (Gambar 4.1).
Bentuk Akun T
Nama Akun
Sebenarnya akun dua kolom tidak hanya terdiri dari dua kolom saja, tetapi
dapat juga terdiri dari beberapa kolom. Akun ini disebut dua kolom karena
pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu kolom debet dan
kolom kredit. Kolom debet dibagi lagi menjadi kolom tanggal, kolom
keterangan, dan kolom referensi serta kolom debet. Demikian juga, kolomn
kredit, dibagi menjadi kolom-kolom seperti yang dimiliki kolom debet,
sebagimana terlihat pada Gambar 4.2.
Kolom tanggal digunakan untuk mencatat waktu terjadinya transaksi,
sehingga dapat dicocokkan dengan bukti transaksinya. Kolom kedua berisi
kolom keterangan, yang berguna untuk mencatat keterangan-keterangan
yang diperlukan demi memperjelas pencatatan yang berkaitan dengan
aktivitas pencatatan transaksi dalam akun tersebut. Sebagai contoh, nama
supplier, nama vendor, cara pembayaran, dan sebagainya. Kolom
berikutnya adalah kolom referensi untuk mencatat nomor atau halaman
jurnal umum yang menjadi dasar pencatatan pada akun tersebut. Sedangkan
3
kolom berikutnya berisi kolom debet yang digunakan untuk mencatat
jumlah yang harus dicatat menyangkut transaksi tersebut. Demikian pula
sebaliknya dengan sisi kredit.
Gambar 1.2
Bentuk Akun Dua Kolom
4
Gambar 1.3
Bentuk Akun Empat Kolom
5
Simpanan Sukarela yaitu kewajiban (utang) yang dimiliki koperasi
kepada anggotanya karena anggota telah menyimpan (menabung)
uangnya di koperasi.
Dana-dana yaitu bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan
dan dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Dana-dana dapat
berupa: dana sosial, dana anggota, dana pengurus, dan sebagainya.
# Dana Anggota adalah bagian dari SHU yang dikembalikan kepada
anggota atas jasa-jasa yang telah diberikannya kepada koperasi.
# Dana Pengurus adalah bonus yang diberikan koperasi kepada
pengurus koperasi karena telah mencurahkan waktu, tenaga, dan
pikirannya untuk mengelola koperasi.
# Dana Pegawai adalah bonus yang diberikan koperasi kepada
pegawai karena telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya
untuk mengoperasikan koperasi sehari-hari.
# Dana Pendidikan adalah bagian dari SHU yang dialokasikan
koperasi untuk meningkatkan pendidikan anggota koperasi,
pengurus koperasi, pegawai koperasi, atau pihak-pihak lain yang
dipandang layak menerima bantuan dana pendidikan.
# Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah bagian dari SHU yang
dialokasikan untuk diberikan sebagai sumbangan pembangunan
pada wilayah di mana koperasi beroperasi.
# Dana Sosial adalah bagian dari SHU yang dialokasikan untuk
berbagai kegiatan sosial di wilayah di mana koperasi tersebut
beropersi.
6
misalnya sebulan sekali. Jenis simpanan wajib ini dapat diambil kembali
dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga (AD/ART) serta keputusan rapat anggota
koperasi. Simpanan pokok ini adalah bagian dari ekuitas (modal)
koperasi.
Modal Sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal yang
dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah dan tidak mengikat. Modal sumbangan tidak dapat dibagikan
kepada koperasi selama koperasi belum dibubarkan.
Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang
dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk
menambah dan memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan
usaha koperasi.
Cadangan adalah bagian dari sisa hasil usaha (SHU) yang disisihkan
dan dialokasikan oleh koperasi untuk tujuan tertentu, sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar atau ketetapan rapat anggota. Biasanya
cadangan dibuat untuk persiapan melakukan pengembangan usaha,
investasi baru, atau antisipasi terhadap kerugian usaha yang dialami
koperasi.
Partisipasi Bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai
imbalan atas penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang
mencakup harga pokok dan partisipasi neto. Dengan kata lain,
partisipasi bruto adalah nilai total penjualan produk koperasi, baik
berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.
Partisipasi Neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha
koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban
pokok. Jadi, partisipasi neto adalah sisa hasil usaha (SHU) yang timbul
akibat penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa,
kepada anggota koperasi.
Pendapatan dari non-anggota adalah penjualan barang dan jasa
kepada pihak selain anggota koperasi.
Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan
koperasi untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan
kegiatan utama koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban,
seperti beban listrik, beban telepon, gaji pegawai, beban transportasi,
dan sebagainya.
Beban Pokok adalah pengorbananekonomis yang dilakukan koperasi
dalam rangka memperoleh partisipasi meto dari anggota. Dengan kata
7
lain, beban pokok adalah pengorbanan ekonomis yang terkait secara
langsung dalam rangka menjual produk koperasi kepada anggota.
Beban Perkoperasian adalah beban sehubungan dengan gerakan
perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.
Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang
diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan ekonomis yang
dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan itu. SHU ini setelah
dikurangi dengan beban-beban tertentu akan dibagikan kepada para
anggota sesuai dengan pertimbangan jasanya masing-masing. Jasa
anggota diukur berdasarkan jumlah kontribusi masing-masing terhadap
pembentukan SHU ini. Ukuran kontribusi yang digunakan adalah
jumlah transaksi yang dilakukan anggota dengan koperasi selama
periode tertentu.
PENGELOMPOKAN AKUN
Secara umum, seluruh perkiraan yang ada di dalam buku besar suatu
koperasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu:
1. Akun-akun neraca, atau disebut juga akun riil, yaitu semua akun
yang ada dalam neraca, seperti akun aktiva, akun utang, dan akun
ekuitas. Akun riil ni terus dilanjutkan/diakumulasi dari waktu ke
waktu. Jadi sepanjang koperasi masih beroperasi, saldo setiap akun
tersebut akan terus ada atau terbawa dari satu periode akuntansi ke
periode akuntansi.
Akun-akun perhitungan hasil usaha, atau disebut juga akun nominal,
yaitu semua akun yang ada dalam laporan hasil usaha, yang mencakup
akun pendapatan dan akun beban. Akun-akun nominal hanya dipertahankan
selama satu periode akuntansi. Pada awal periode berikutnya, akun-akun
nominal harus dimulai dari nol. Jadi setiap akun nominal hanya berumur
satu periode akuntansi.
Buku Besar
8
Akun Modal
PEDOMAN PENGISIAN AKUN/PERKIRAAN
Penjualan Beban
- + + -
Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun aktiva, jika
akun tersebut bertambah nilainya, cantumkan di sisi debet, sementara
jika berkurang nilainya, cantumkan di sisi kredit.
Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun
utang/kewajiban, jika akun tersebut bertambah nilainya dicantumkan
di sisi kredit, sementara jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun modal, jika
akun tersebut bertambah nilainya cantumkan di sisi kredit, sementara
jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
Akun pendapatan/penjualan, jika bertambah nilainya cantumkan di
sisi kredit, sementara jika berkurang nilainya cantumkan di sisi debet.
Untuk semua akun yang termasuk dalam kelompok akun biaya, jika
bertambah nilainya cantumkan di sisi debet, sementara jika
berkurangnya nilainya cantumkan di sisi kredit.
Transaksi (a)
Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu
kawasan industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini
direncankan akan bergerak dibidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini
9
akan berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dana anggota yang ingin
menyimpan uangnya dan memberikan pinjaman kepada anggota yang
membutuhkannya. Akhirnya didirikanlah koperasi oleh 200 orang karyawan
perusahaan tersebut dan diberi nama Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Untuk
aktivitas harian, koperasi ini akan menggunakan salah satu ruangan di
perusahaan sebagai kantor.
Pada tanggal 2 April 2010, 200 orang karyawan PT. Duta Niaga, pendiri
koperasi, menyerahkan uang sebesar Rp500.000 per orang sebagai simpanan
pokok anggota koperasi.
Penyetoran uang tunai sebagai simpanan pokok dari 200 orang anggota
koperasi sebesar Rp500.000 per orang untuk modal pendirian koperasi
mengakibatkan koperasi ini memiliki uang kas sebesar Rp100.000.000 serta
dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, di sisi kewajiban akan terlihat
ekuitas/modal koperasi: simpanan pokok anggota sebesar Rp100.000.000
yang dicatat di sisi kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi ini pada akun
mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun
Simpanan Pokok. Akun Simpanan Pokok tidak digunakan pada saat membuat
persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi.
Akan tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan.
Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut :
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
2 April Setoran simpanan 100.000.0 100.000.0
pokok 00 00
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
2 April Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
pokok 00
10
Transaksi (b)
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
6 April Komputer, 22.000.00 22.000.00
printer, lemari, 0 0
dsb.
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
6 April Pembelian 15.000.00 15.000.000
peralatan kantor 0
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
11
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.
il pokok 000 000
6 Pembelian 7.000.0 93.000.0
peralatan kantor 00 00
Transaksi (c)
Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri juga
membeli perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, penggaris, buku, dan
sebagainya seharga Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan
menggunakan uang koperasi “Sejahtera Mandiri”.
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
7 April Kertas, pulpen, 2.000.000 2.000.000
pensil, rautan,
dsb
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.
il pokok 000 000
6 Pembelian 7.000.0 93.000.0
peralatan kantor 00 00
7 Pembelian 2.000.0 91.000.0
perlengkapan 00 00
kantor
12
Transaksi (d)
Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar
Rp25.000 per orang sebagai simpanan wajib anggota.
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.
il pokok 000 000
6 Pembelian 7.000.0 93.000.0
peralatan kantor 00 00
7 Pembelian 2.000.0 91.000.0
perlengkapan 00 00
kantor
2 Mei Setoran simpanan 5.000.00 96.000.0
wajib anggota 0 00
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 5.000.000
wajib
13
Transaksi (e)
Pada tanggal 5 Mei 2010, Koperasi “Sejahtera Mandiri” memperoleh kredit usaha
dari Bank Mandiri sebesar Rp 60.000.000
Transaksi ini menyebabkan kas koperasi bertambah Rp60.000.000 yang dicatat
di sisi debet dan pada saat yang sama, megakibatkan timbulnya utang bank sebesar
Rp60.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.0
il pokok 000 00
6 Pembelian 7.000.0 93.000.00
peralatan kantor 00 0
7 Pembelian 2.000.0 91.000.00
perlengkapan 00 0
kantor
2 Mei Setoran simpanan 5.000.00 96.000.00
wajib anggota 0 0
5 Kredit Usaha Dari 60.000.0 156.000.0
Bank Mandiri 00 00
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
5 Mei Kredit Usaha 60.000.00 60.000.000
Dari Bank 0
Mandiri
Transaksi (f)
Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya
sebesar Rp12.000.000 di koperasi “Sejahtera Mandiri”.
14
kewajiban muncul akun baru yaitu akun Simpanan Sukarela sebersar Rp12.000.000
yang dicatat di sisi kredit. Akun simpanan sukarela merupakan utang koperasi kepada
anggotanya, bukan modal koperasi.
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.0
il pokok 000 00
6 Pembelian 7.000.0 93.000.00
peralatan kantor 00 0
7 Pembelian 2.000.0 91.000.00
perlengkapan 00 0
kantor
2 Mei Setoran simpanan 5.000.00 96.000.00
wajib anggota 0 0
5 Kredit Usaha Dari 60.000.0 156.000.0
Bank Mandiri 00 00
6 Simpanan sukarela 12.000.0 168.000.0
anggota 00 00
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
5 Mei Simpanan 12.000.00 12.000.000
sukarela anggota 0
Transaksi (g)
15
semacam ini hanya mengakibatkan perubahan saldo beberapa akun di sisi aktiva
tetapi tidak mempengaruhi sisi kewajiban sama sekali.
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
10 Mei Pinjaman ke 120.000.0 120.000.0
anggota, 00 00
3%/bulan
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.0
il pokok 000 00
6 Pembelian 7.000.0 93.000.00
peralatan kantor 00 0
7 Pembelian 2.000.0 91.000.00
perlengkapan 00 0
kantor
2 Mei Setoran simpanan 5.000.00 96.000.00
wajib anggota 0 0
5 Kredit Usaha Dari 60.000.0 156.000.0
Bank Mandiri 00 00
6 Simpanan sukarela 12.000.0 168.000.0
anggota 00 00
10 Piutang anggota 120.000 48.000.00
.000 0
Transaksi (h)
Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi
membayar angsuran pokok, bunga pinjaman dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000.
Dari jumlah itu sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar
Rp3.600.000 merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar Rp2.400.000
merupakan jasa provisi.
16
Bagi sebuah koperasi simpan pinjam, sumber pendapatan koperasi berasal dari
bunga pinjaman yang diberikan kepada para anggotanya. Karena itu, transaksi ini
mengakibatkan kas koperasi bertambah sebesar Rp18.000.000 yang dicatat di sisi
debet dan, pada saat yang sama, akun piutang anggota akan berkurang sebesar
Rp12.000.000, akun pendapatan bunga bertambah sebesar Rp3.600.000 yang dicatat
di sisi kredit, serta akun pendapatan provisi bertambah sebesar Rp2.400.000 yang
dicatat di sisi kredit.
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
10 Mei Pinjaman ke 120.000. 120.000.0
anggota, 3%/bulan 000 00
29 Angsuran pokok 12.000. 108.000.0
piutang 000 00
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.0
il pokok 000 00
6 Pembelian 7.000.0 93.000.00
peralatan kantor 00 0
7 Pembelian 2.000.0 91.000.00
perlengkapan 00 0
kantor
2 Mei Setoran simpanan 5.000.00 96.000.00
wajib anggota 0 0
5 Kredit Usaha Dari 60.000.0 156.000.0
Bank Mandiri 00 00
6 Simpanan sukarela 12.000.0 168.000.0
anggota 00 00
10 Piutang anggota 120.000 48.000.00
.000 0
29 Angsuran pokok 18.000.0 66.000.00
dan bunga 00 0
17
Nama Akun : partisipasi jasa pinjaman
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan 3.600.000 3.600.000
bunga pinjaman
anggota
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan jasa 2.400.000 2.400.000
provisi pinjaman
Transaksi (i)
Pada tanggal 29 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar
Rp600.000 per orang. Kedua karyawan itu bekerja mulai tanggal 1 Mei 2010. Pada
saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri sebesar
Rp900.000.
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
30 Mei Gaji 2 karyawan 1.200.000 1.200.000
@ Rp600.000
18
Nama Akun : Beban Bunga
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
30 Mei Bunga usaha di 900.000 900.000
Bank Mandiri
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.0
il pokok 000 00
6 Pembelian 7.000.0 93.000.00
peralatan kantor 00 0
7 Pembelian 2.000.0 91.000.00
perlengkapan 00 0
kantor
2 Mei Setoran simpanan 5.000.00 96.000.00
wajib anggota 0 0
5 Kredit Usaha Dari 60.000.0 156.000.0
Bank Mandiri 00 00
6 Simpanan sukarela 12.000.0 168.000.0
anggota 00 00
10 Piutang anggota 120.000 48.000.00
.000 0
29 Angsuran pokok 18.000.0 66.000.00
dan bunga 00 0
30 Beban bunga dan 2.100.0 63.900.00
gaji 00 0
Transaksi (j)
19
Nama Akun : kas
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.0
il pokok 000 00
6 Pembelian 7.000.0 93.000.00
peralatan kantor 00 0
7 Pembelian 2.000.0 91.000.00
perlengkapan 00 0
kantor
2 Mei Setoran simpanan 5.000.00 96.000.00
wajib anggota 0 0
5 Kredit Usaha Dari 60.000.0 156.000.0
Bank Mandiri 00 00
6 Simpanan sukarela 12.000.0 168.000.0
anggota 00 00
10 Piutang anggota 120.000 48.000.00
.000 0
29 Angsuran pokok 18.000.0 66.000.00
dan bunga 00 0
30 Beban bunga dan 2.100.0 63.900.00
gaji 00 0
31 Bayar utang usaha 9.000.0 54.900.00
00 0
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
6 April Pembelian 15.000.00 15.000.000
peralatan kantor 0
31 Mei Pembayaran 9.000.000 6.000.000
sebagian bunga
20
NERACA SALDO
Sampai pada tahap ini, jika seluruh transaksi dihentikan dan kemudian setiap akun
yang ada dicari saldonya, yaitu selisih antara total debet dan total kredit untuk akun
aktiva, beban dan prive, serta selisih antara total kredit dengan total debet untuk akun
utang, modal, dan pendapatan. Kemudian selisih atau saldo setiap akun tersebut akan
kita susun dalam suatu daftar, yang disebut dengan Neraca Saldo. Jadi, yang
dimaksud dengan Neraca Saldo atau Neraca Percobaan adalah suatu daftar yang
berisi seluruh akun yang ada dalam buku besar berserta saldo akhirnya pada akhir
periode akuntansi tertentu.
Dari kasus Koperasi “Sejahtera Mandiri”, pada akhir bulan Mei 2010
buku besar koperasi tersebut akan terlihat sebagai berikut:
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apr Setoran simpanan 100.000. 100.000.0
il pokok 000 00
6 Pembelian peralatan 7.000.0 93.000.00
kantor 00 0
7 Pembelian 2.000.0 91.000.00
perlengkapan kantor 00 0
2 Mei Setoran simpanan wajib 5.000.00 96.000.00
anggota 0 0
5 Kredit Usaha Dari 60.000.0 156.000.0
Bank Mandiri 00 00
6 Simpanan sukarela 12.000.0 168.000.0
anggota 00 00
10 Piutang anggota 120.000 48.000.00
.000 0
29 Angsuran pokok dan 18.000.0 66.000.00
bunga 00 0
30 Beban bunga dan gaji 2.100.0 63.900.00
00 0
31 Bayar utang usaha 9.000.0 54.900.00
00 0
21
Nama Akun : Piutang Anggota
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
10 Mei Pinjaman ke 120.000. 120.000.0
anggota, 3%/bulan 000 00
29 Angsuran pokok 12.000. 108.000.0
piutang 000 00
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
7 April Kertas, pulpen, 2.000.000 2.000.000
pensil, rautan,
dsb
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
7 April Komputer, 22.000.00 22.000.00
printer, lemari, 0 0
dsb
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
6 April Pembelian 15.000.00 15.000.000
peralatan kantor 0
12 Juni Pembayaran 9.000.000 6.000.000
sebagian utang
22
Nama Akun : simpanan sukarela
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
6 Mei Setoran 12.000.00 12.000.000
Simpanan 0
sukarela anggota
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
5 Mei Kredit Usaha 60.000.00 60.000.000
Dari Bank 0
Mandiri
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
2 April Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
pokok 00
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 5.000.000
wajib
23
Nama Akun : partisipasi jasa pinjaman
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan 3.600.000 3.600.000
bunga pinjaman
anggota
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan jasa 2.400.000 2.400.000
provisi pinjaman
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
30 Mei Gaji 2 karyawan @ 1.200.000 1.200.000
Rp600.000
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
30 Mei Bunga usaha di Bank 900.000 900.000
Mandiri
Berdasarkan buku besar yang dimiliki koperasi “Sejahtera Mandiri” itu, kita
bisa menyusun neraca saldo atau neraca percobaan per 31 Mei 2010. Caranya adalah
dengan membuat daftar nama akun yang ada dalam buku besar dan kemudian dilihat
saldo yang ada dalam setiap akun tersebut. Saldo setiap akun itu lalu kita masukkan
de dalam daftar akun yang telah kita buat. Akhirnya, kita akan memperoleh daftar
saldo akun sebagai berikut:
24
Koperasi “Sejahtera Mandiri”
Neraca Saldo
Per 31 Mei 2010
LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan neraca saldo yang telah kita miliki, kita dapat mulai menyusun
laporan keuangan Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Penyusunan laporan
keuangan tersebut dimulai dengan pembuatan Perhitungan Hasil Usaha,
kemudian baru disusun Neraca koperasi.
25
Koperasi Sejahtera Mandiri
Laporan Hasil Usaha
Periode 2 April – 31 Mei 2010
Neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki
koperasi, beserta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Neraca
koperasi ini dapat disusun dengan memasukkan semua akun aktiva dalam neraca
saldo ke sisi kiri neraca dan memasukkan semua akun utang dan ekuitas ke sisi
kewajiban. Jumlah ekuitas koperasi yang dicatat dalam neraca adalah saldo
ekuitas akhir, yang terdiri dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, dan SHU
periode berjalan. Jadi, neraca koperasi “Sejahtera Mandiri” dapat disusun
sebagai berikut:
26
Koperasi “Sejahtera Mandiri”
Neraca
Per 31 Mei 2010
27
JURNAL
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2008
Apr 2
il
3
5
28
Untuk melakukan penjurnalan, yaitu mencatat transaksi koperasi dalam
buku harian, kita dapat berpedoman pada pencatatan dalam transaksi dalam
buku besar atau akun koperasi. Untuk kelompok akun aktiva dan beban, jika
bertambah dimasukkan di sisi debet, jika berkurang dimasukkan di sisi kredit.
Untuk kelompok akun utang, modal, dan pendapatan, jika bertambah
dimasukkan di sisi kredit dan jika berkurang dimasukkan di sisi debet. Setiap
kata yang dijadikan dasar untuk mencatat dalam buku harian harus sama dengan
nama akun yang ada di buku besar. Keterangan tambahan dalam mencatat
transaksi berfungsi untuk memperjelas transaksi yang telah di jurnal.
Transaksi (a)
Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di suatu
kawasan industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi. Koperasi ini
direncanakan akan bergerak di bidang usaha jasa simpan pinjam. Koperasi ini
akan berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dana anggota yang ingin
menyimpan uangnya dan memberikan pinjaman kepada anggota yang
membutuhkannya. Akhirnya didirikanlah koperasi oleh 200 orang karyawan
perusahaan tersebut yang diberi nama Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Untuk
aktivitas harian, koperasi ini akan menggunakan salah satu ruangan di
perusahaan sebagai kantor.
Penyetoran uang tunai sebagai simpanan pokok dari 200 orang anggota
koperasi sebesar Rp500.000 per orang untuk modal pendirian koperasi
mengakibatkan koperasi ini memiliki uang kas sebesar Rp100.000.000 serta
dicatat di sisi debet dan, pada saat yang sama, di sisi kewajiban akan terlihat
ekuitas/modal koperasi: simpanan pokok anggota sebesar Rp100.000.000 yang
dicatat di sisi kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi ini pada akun
mengharuskan staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun
Simpanan Pokok. Akun Simpanan Pokok tidak digunakan pada saat membuat
persamaan akuntansi, karena dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan
tetapi, pada saat dicatat di buku besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan
transaksi ini, kita dapat mencatatnya sebagai berikut:
29
2 April 2010 kas 100.000.000
Simpanan pokok 100.000.000
Transaksi (c)
Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi Sejahtera Mandiri juga
membeli perlengkapan kantor, seperti kertas, pensil, penggaris, buku, dan
sebagainya seharga Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan
menggunakan uang koperasi “Sejahtera Mandiri”.
30
Transaksi (d)
Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang sebesar
Rp25.000 per orang sebagai simpanan wajib anggota.
Simpanan wajib anggota koperasi dapat dikelompokkan sebagai modal koperasi
karena bersifat permanen. Dari transaksi ini koperasi memperoleh tambahan kas
sebesar Rp5.000.000 yang dicatat di sisi debet. Pada saat yang sama di sisi
kewajiban, yaitu akun Simpanan Wajib koperasi bertambah sebesar Rp5.000.000
yang dicatat di sisi Kredit. Secara khusus, pencatatan transaksi di akun mengharuskan
staf akuntansi menggunakan akun yang terinci, seperti akun simpanan wajib. Akun
simpanan wajib tidak digunakan pada saat membuat persamaan akuntansi, karena
dikelompokkan pada akun ekuitas koperasi. Akan tetapi, pada saat dicatat di buku
besar, akun tersebut digunakan. Berdasarkan transaksi ini, kita dapat mencatatnya
sebagai berikut:
Transaksi (e)
Pada tanggal 5 Mei 2010, Koperasi “Sejahtera Mandiri” memperoleh kredit usaha
dari Bank Mandiri sebesar Rp 60.000.000.
Transaksi ini menyebabkan kas koperasi bertambah Rp60.000.000 yang dicatat
di sisi debet dan pada saat yang sama, megakibatkan timbulnya utang bank sebesar
Rp60.000.000 yang dicatat di sisi kredit. Transaksi ini dapat dicatat sebagai berikut:
Transaksi (f)
31
6 Mei 2010 kas 12.000.000
Simpanan sukarela 12.000.000
Transaksi (g)
Transaksi (h)
Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang pada koperasi
membayar angsuran pokok, bunga pinjaman dan jasa provisi sebesar Rp18.000.000.
Dari jumlah itu sebesar Rp12.000.000 merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar
Rp3.600.000 merupakan pembayaran bunga pinjaman, dan sebesar Rp2.400.000
merupakan jasa provisi.
Bagi sebuah koperasi simpan pinjam, sumber pendapatan koperasi berasal dari bunga
pinjaman yang diberikan kepada para anggotanya. Karena itu, transaksi ini
mengakibatkan kas koperasi bertambah sebesar Rp18.000.000 yang dicatat di sisi
debet dan, pada saat yang sama, akun piutang anggota akan berkurang sebesar
Rp12.000.000, akun pendapatan bunga bertambah sebesar Rp3.600.000 yang dicatat
di sisi kredit, serta akun pendapatan provisi bertambah sebesar Rp2.400.000 yang
dicatat di sisi kredit.
32
Transaksi (i)
Pada tanggal 29 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi sebesar
Rp600.000 per orang. Kedua karyawan itu bekerja mulai tanggal 1 Mei 2010. Pada
saat yang sama, koperasi membayar beban bunga pinjaman ke Bank Mandiri sebesar
Rp900.000.
Transaksi pembayaran gaji ini mengakibatkan kas koperasi berkurang sebesar
Rp1.200.000 untuk gaji karyawan dan berkurang lagi sebesar Rp900.000 untuk beban
bunga utang ke Bank Mandiri. Jadi, pada tanggal ini kas koperasi berkurang sebesar
Rp.2.100.000 yang dicatat di sisi kredit. Pada saat yang sama, akun Gaji ditambah
sebesar Rp1.200.000 dan akun beban bunga bertambah sebesar Rp900.000 yang
dicatat di sisi debet.
Transaksi (j)
Sering kali ada beberapa hal atau beberapa aktivitas koperasi yang tidak
memiliki kaitan dengan pihak lain sehingga tidak dicatat dalam jurnal
umum, atau beberapa aktivitas tertentu terkait dengan pihak lain tetapi
pihak eksternal tersebut menanggapnya transaksinya dengan pihak koperasi
33
telah dicatat dan diakui, sedangkan pihak koperasi menganggapnya belum
selesai atau belum tepat penyajiaannya. Aktivitas dan keterangan semacam
itu perlu dicatat dan dikoreksi agar penyajiaannya tepat. Proses koreksi
tersebut dilakukan dengan membuat Ayat Jurnal Penyesuaian.
Perlengkapan kantor yang dibeli koperasi pada suatu saat sering kali
tidak dihitung dan dicatat pemakainnya. Pada akhir periode akuntansi,
baru dihitung sisa perlengkapan tersebut. Saldo perlengkapan pada
buku besar dikurangi dengan nilai yang diperoleh pada saat stock
opname (perhitungan fisik) perlengkapan merupakan beban pemakaian
perlengkapan.
Nilai atau harga perolehan aktiva tetap yang dibeli pada suatu saat
harus dibagi dengan jumlah periode waktu yang menikmati manfaat
aktiva tetap tersebut agar pembagian (alokasi) biaya pembelian
pembelian aktiva tetap itu lebih adil dan merata.
34
Akumulasi penyusutan peralatan xxx
Sewa kantor yang dibayar pada suatu saat sering kali berlaku selama
beberapa periode akuntansi. Pada saat sewa kantor dibayarkan, hal itu
belum menjadi beban bagi periode tersebut sehingga diakui sebagai
sewa kantor dibayar di muka. Setelah suatu periode yang menikmati
manfaat dari kantor yang disewa tersebut berlalu, periode tersebut harus
dibebani beban sewa kantor yang dihitung secara proporsional dengan
lamanya sewa.
4. Utang Gaji
Terkadang gaji yang menjadi beban pada suatu periode tertentu dan
harus dibayarkan pada periode tersebut belum dibayarkan sampai akhir
periode bersangkutan. Karenanya, hal itu menjadi utang gaji bagi
periode tertentu.
35
KOPERASI SIMPAN PINJAM
36
Transaksi yang dilakukan koperasi harus disertai dengan dokumen
transaksi, baik berupa faktur, nota, kwitansi, bukti pengeluaran uang, bukti
penerima uang, atau dokumen lainnya. Berdasarkan dokumen yang telah
dibuat dan diterima staf akuntansi, dimulailah pencatatan transaksi tersebut
dalam media yang disebut buku jurnal. Aktivitas mencatat transaksi
koperasi dalam buku jurnal disebut dengan menjurnal. Setiap beberapa
waktu, misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, atau sebulan sekali,
catatan transaksi dalam buku harian dipindahkan ke buku besar sesuai
dengan transaksi dan nama akun yang sesuai. Proses memindahkan catatan
dari buku harian ke buku besar tersebut disebut dengan memposting.
Pada akhir periode akuntansi, setiap akun yang ada di buku besar
dihitung dan dicari saldo akhirnya. Berdasarkan saldo akun yang ada di
buku besar, dapat disusun suatu daftar akun beserta salso akhirnya yang
disebut dengan neraca saldo. Neraca saldo yang dibuat biasanya didasarkan
pada transaksi-transaksi yang telah dilakukan koperasi selama satu periode,
belum mancakup penyesusaian menyangkut beberapa hal yang hars
dilakukan. Jika ada beberapa hal yang belum tepat dan harus disesuaikan,
maka perlu dibuat jurnal penyesuaian terlebih dahulu. Baru kemudian
disusun neraca saldo yang telah disesuaikan. Berdasarkan neraca saldo
tersebut disusunlah laporan keuangan koperasi, yang dimulai dengan
membuat laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan baru kemudian
neraca.
Untuk memperjelas hubungan antara buku jurnal dan buku besar serta
laporan keuangan (siklus akuntansi yang seharusnya), contoh soal
(Koperasi “Sejahtera Mandiri”) sebelumnya dapat diulas kembali agar
dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan sistematis.
Pada awal tahun 2010, karyawan PT. Duta Niaga yang berlokasi di
suatu kawasan industri di Jakarta, ingin mendirikan koperasi koperasi.
Koperasi ini direncanakan akan bergerak dibidang usaha jasa simpan
pinjam. Koperasi ini akan berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan dana
anggota yang ingin menyimpan uangnya dan memberikan pinjaman kepada
anggota yang membutuhkannya. Akhirnya didirikanlah koperasi oleh 200
orang karyawan perusahaan tersebut dan diberi nama Koperasi “Sejahtera
Mandiri”. Untuk aktivitas harian, koperasi ini akan menggunakan salah
satu ruangan di perusahaan sebagai kantor.
37
Pada tanggal 2 April 2010, 200 orang karyawan PT. Duta Niaga,
pendiri koperasi, menyerahkan uang sebesar Rp500.000 per orang
sebagai simpanan pokok anggota koperasi.
Empat hari kemudian, yaitu tanggal 6 April 2010, Koperasi Sejahtera
Mandiri membeli peralatan kantor, seperti kursi, meja,vlemari arsip,
komputer, printer, dan sebagainya, seharga Rp22.000.000. Pembelian
peralatan kantor ini sebagian dibayar secara tunai dan sebagian lagi
secara kredit dari Toko ABC, salah satu supplier PT. Duta Niaga. Dari
jumlah itu sebanyak Rp7.000.000 telah dibayar tunai dan sisanya akan
dibayar dalam waktu 4 bulan.
Keesokan harinya, yaitu tanggal 7 April 2010, Koperasi
SejahteraMandiri juga membeli perlengkapan kantor, seperti kertas,
pensil, pulpen, rautan pensil, penggaris, buku, dan sebagainya seharga
Rp2.000.000. Pembelian ini dilakukan secara tunai dengan
menggunakan uang koperasi “Sejahtera Mandiri”.
Pada tanggal 2 Mei 2010, setiap anggota koperasi menyetorkan uang
sebesar Rp25.000 per orang sebagai simpanan wajib anggota.
Pada tanggal 5 Mei 2010, koperasi “Sejahtera Mandiri” memperoleh
kredit usaha dari Bank Mandiri sebesar Rp60.000.000.
Pada tanggal 6 Mei 2010, sejumlah anggota koperasi menyimpan
uangnya sebesar Rp12.000.000 di koperasi “Sejahtera Mandiri”.
Pada tanggal 10 Mei 2010, koperasi “Sejahtera Mandiri” memberikan
pinjaman uang kepada 24 orang anggotanya sebesar 5.000.000 per
orang. Dengan nilai total pinjaman sebesar Rp120.000.000 pada suku
bungan 3% per bulan.
Pada tanggal 29 Mei 2010, anggota koperasi yang meminjam uang
pada koperasi membayar angsuran pokok, bunga pinjaman, dan jasa
provisi sebesar Rp18.000.000. Dari jumlah itu sebesar Rp12.000.000
merupakan angsuran pokok pinjaman, sebesar Rp3.600.000 merupakan
pembayaran bungan pinjaman, dan sebesar Rp2.400.000 merupakan
jasa provisi.
Pada tanggal 30 Mei 2010, dibayar gaji 2 orang karyawan koperasi
sebesar 600.000 per orang. Kedua karyawan itu mulai bekerja tanggal 1
Mei 2010. Pada saat yang sama, koperasi membayar beban bunga
pinjaman ke Bank Mandiri sebesar Rp900.000.
Pada tanggal 31 Mei 2010, koperasi Sejahtera Mandiri membayar
sebagian utangnya kepada Toko ABC sebesar Rp9.000.000.
38
Berdasarkan transaksi yang terdiri selama 2 bulan terebut, antara awal
bulan April hingga akhir bulan Mei 2010, kita dapat mencatat transaksi itu
dalam buku jurnal koperasi sebagai berikut:
39
Kas 2.100.000
40
Nama Akun: Kas
Re Saldo
Tanggal Keterangan Debet Kredit
f Debet Kredit
2010
2 Apri Setoran simpanan 100.000. 100.000.
l pokok 000 000
6 Pembelian peralatan 7.000.00 93.000.0
kantor 0 00
7 Pembelian 2.000.00 91.000.0
perlengkapan kantor 0 00
2 Mei Setoran simpanan 5.000.00 96.000.0
wajib anggota 0 00
5 Kredit Usaha Dari 60.000.0 156.000.
Bank Mandiri 00 000
6 Simpanan sukarela 12.000.0 168.000.
anggota 00 000
10 Piutang anggota 120.000. 48.000.0
000 00
29 Angsuran pokok dan 18.000.0 66.000.0
bunga 00 00
30 Beban bunga dan gaji 2.100.00 63.900.0
0 00
31 Bayar utang usaha 9.000.00 54.900.0
0 00
41
Nama Akun : Peralatan Kantor
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
7 April Komputer, printer, 22.000.00 22.000.00
lemari, dsb 0 0
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
6 April Pembelian peralatan 15.000.00 15.000.000
kantor 0
12 Juni Pembayaran 9.000.000 6.000.000
sebagian utang
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
6 Mei Setoran Simpanan 12.000.00 12.000.000
sukarela anggota 0
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
5 Mei Kredit Usaha 60.000.00 60.000.000
Dari Bank 0
Mandiri
42
Nama Akun : Simpanan Pokok
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
2 April Setoran simpanan 100.000.0 100.000.000
pokok 00
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
2 Mei Setoran simpanan 5.000.000 5.000.000
wajib
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan 3.600.000 3.600.000
bunga pinjaman
anggota
Re Debe Saldo
Tanggal Keterangan Kredit
f t Debet Kredit
2010
29 Mei Pendapatan jasa 2.400.000 2.400.000
provisi pinjaman
43
Nama Akun : Gaji
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
30 Mei Gaji 2 karyawan 1.200.000 1.200.000
@ Rp600.000
Re Kred Saldo
Tanggal Keterangan Debet
f it Debet Kredit
2010
30 Mei Bunga usaha di 900.000 900.000
Bank Mandiri
Setelah semua jurnal yang tercatat di buku harian diposting ke buku besar pada akhir
periode, yang dalam kasus koperasi Sejahtera Mandiri adalah pada akhir bulan Juni
2010, setiap akhir dihitung saldonya. Saldo setiap akun tersebut dicatat dalam suatu
tabel yang berisi kumpulan saldo yang dimiliki setiap akun koperasi tersebut. Tabel
itu disebut dengan neraca saldo atau neraca percobaan.
44
NERACA LAJUR
Jika proses penghitungan saldo setiap akun yang ada di buku besar telah
selesai, kita hanya tinggal menyusun laporan keuangan perusahaan untukn
periode bersangkutan. Akan tetapi, sebelum menyusun laporan keuangan
kita dapat mempergunakan media penolong untuk mempermudah
penyusunan laporan keuangan tersebut. Media penolong ini disebut dengan
Neraca Lajur.
45
terdiri dari 10 kolom + 1 keterangan, maka kolom kesembilan dan
kesepuluh (perubahan modal atau laba ditahan) ditiadakan.
Dari contoh kasus Koperasi “Sejahtera Mandiri” sebelumnya, neraca
saldo yang terlah disusun berdasarkan saldo semua akun yang ada
merupakan isi dari kolom pertama dan kedua neraca lajur.
Ternyata setelah menyusun neraca saldo, staf akuntansi Koperasi
“Sejahtera Mandiri” mengetahui ada beberapa hal yang belum dicatat
dalam buku harian dan buku besar, yaitu:
a. Setelah dihitung, diketahui bahwa Perlengakapan Kantor yang tersisa
(habis akibat pemakaian) pada akhir bulan Mei 2008 tinggal sebesar
Rp1.900.000, dan belum dicatat.
b. Beban penyusutan Peralatan Kantor untuk bulan April, Mei dan Juni
2008 sebesar Rp120.000 belum dicatat.
c. Beban bunga Simpanan Sukarela anggota koperasi untuk bulan Mei
sebesar Rp240.000 belum dicatat dan belum dibayarkan.
46
Koperasi “Sejahtera Mandiri”
Neraca lajur
Keterangan Neraca saldo Penyesuaian Saldo Hasil Neraca
yang Usaha
Disesuaik
an
Debet Kredit Debet Kre Deb Kre Deb Kre Deb Kre
dit et dit et dit et dit
- kas 54.90
0
- Piutang 108.0
Anggota 00
- Perlengkapan 2.000
kantor
- Peralatan 22.00
kantor 0
- Utang Usaha 6.000
- Simpanan 12.00
Sukarela 0
- Utang Bank 60.00
0
- Simpanan 100.0
Pokok 00
- Simpanan 5.000
Wajib
- Partisipasi 3.600
Jasa Pinjaman
- Partisipasi 2.400
Jasa Provisi
- Gaji 1.200
- Beban Bunga 900
Beban
Pemakaian
Perlengkapan
Beban
Penyusutan
Peralatan K
Akumulasi
Penyusutan
Peralatan
Utang Bunga
47
Sisa Hasil
Usaha
Kemudian hal-hal yang belum dicatat oleh akuntan disesuaikan dan dimasukkan ke
dalam kolom penyesuaian (kolom ketiga dan keempat). Kolom ini berfungsi untuk
menyesuaikan akun pendapatan, akun biaya, akun aktiva dan akun kewajiban agar
sesuai dengan yang seharusnya pada periode tersebut. Penyesuaian ini biasanya
didasarkan pada data dan informasi internal yang menjadi bukti internal, seperti bukti
memorial yang dibuat oleh manajer akuntansi atau kepala bagian akuntansi.
Sebagai contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo
sebesar Rp2.000.000, ternyata dari hasil stock opname diketahui bahwa pada akhir
bulan Juni jumlahnya hanya Rp1.900.000. ini berarti jumlah perlengkapan kantor
yang digunakan pada periode tersebut adalah Rp100.000. Demikian pula, akun beban
penyusutan pada periode tersebut dibebankan sebesar Rp120.000 untuk peralatan
kantor dan sebesar Rp240.000 untuk beban bunga simpanan sukarela yang belum
dicatat dan belum dibayarkan.
Jika penyesuaian terlah dibuat, neraca saldo yang sebelumnya terlah tersusun
harus disesuaikan dengan informasi baru tersebut sehingga tersusun neraca saldo
yang telah disesuaikan (kolom kelima dan keenam). Neraca saldo yang telah
disesuaikan ini menampung informasi tambahan yang menjadi dasar penyesuaian,
sehingga saldo beberapa akun berubah sesuai informasi tambahan yang ada. Sebagai
contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo sebesar
Rp2.000.000, ternyata dari hasil stock opname diketahui bahwa pada akhir bulan
April jumlahnya hanya Rp1.900.000. Demikian pula, akun beban penyusutan pada
periode tersebut dibebankan sebesar Rp120.000 untuk peralatan kantor. Karena itu,
pada kolom neraca saldo yang telah disesuaikan, akun perlengkapan kantor berubah
nilainya dibanding neraca saldo sebelum disesuaikan, dan akun beban penyusutan
serta akumulasi penyusutan melengkapi kolom ini.
48
Koperasi “Sejahtera Mandiri”
Neraca lajur (dalam ribuan)
Keterangan Neraca Penyesuaian Saldo Hasil Neraca
saldo yang Usaha
Disesuaik
an
Debe Kred Debet Kredi Deb Kre Deb Kre Deb Kre
t it t et dit et dit et dit
- kas 54.90
0
- Piutang 108.0
Anggota 00
- Perlengkapan 2.000 100
kantor
- Peralatan 22.00
kantor 0
- Utang Usaha 6.000
- Simpanan 12.00
Sukarela 0
- Utang Bank 60.00
0
- Simpanan 100.0
Pokok 00
- Simpanan 5.000
Wajib
- Partisipasi 3.600
Jasa Pinjaman
- Partisipasi 2.400
Jasa Provisi
- Gaji 1.200
- Beban Bunga 900 240
Beban 100
Pemakaian
Perlengkapan
Beban 120
Penyusutan
Peralatan
Akumulasi 120
Penyusutan
Peralatan
Utang Bunga 240
Sisa Hasil
Usaha
49
To tal 189.0 189.0 460 460
00 00
Neraca lajur
50
Peralatan
Utang Bunga 240 140
Sisa Hasil
Usaha
To tal 189. 189.0 460 460 189.3 189.3
000 00 60 60
51
Koperasi “Sejahtera Mandiri”
Neraca lajur (dalam ribuan)
52
Total 189. 189.0 460 460 189.3 189.3 6.000 6.00
000 00 60 60 0
Pada kolom terakhir (kolom kesembilan dan kesepuluh), semua akun aktiva,
utang dan ekuitas koperasi dalam kolom neraca saldo yang disesuaikan dipindahkan
ke kolom neraca. SHU yang telah diketahui dari kolom sebelumnya dipindahkan ke
kolom ini di sisi kredit sebagai penambah ekuitas koperasi.
53
Pemakaian
Perlengkapan
Beban 120 120 120
Penyusutan
Peralatan
Akumulasi 120 120 120
Penyusutan
Peralatan
Utang Bunga 240 240 240
Sisa Hasil 3.44 3.44
Usaha 0 0
Total 189. 189.0 460 460 189.3 189.3 6.00 6.00 186.8 186.
000 00 60 60 0 0 00 800
LAPORAN KEUANGAN
54
a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa
bersama.
b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
Berdasarkan neraca lajur yang telah kita miliki, kita dapat menyusun
laporan keuangan Koperasi “Sejahtera Mandiri”. Penyusunan laporan
keuangan tersebut dimulai dengan pembuatan Perhitungan Hasil Usaha,
kemudian baru disusun Neraca, lalu menyusun Laporan Arus Kas, dan
yang terakhir Laporan Promosi Anggota koperasi tersebut.
55
Jadi, pada periode tersebut koperasi “Sejahtera Mandiri”
menghasilkan pendapatan total sebesar Rp6.000.000 yang terdiri dari
pendapatan bunga dan pendapatan provisi. Gabungan dari total
pendadapatan bunga dan pendapatan provisi itu disebut sebagai partisipasi
bruto, yaitu kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan atas
penyerahan jasa oleh koperasi kepada anggota. Untuk bisa memberikan
pinjaman kepada anggota, koperasi megumpulkan modal dari para
anggotanya serta memperoleh kredit dari bank. Namun, atas uang pinjaman
dari anggota dam bank tersebut koperasi harus membayara bunga sebesar
Rp1.140.000. pengorbanan ekonomi dalam bentuk pembayaran bunga
pinjaman dalam rangka memperoleh partisipasi bruto dari anggota itulah
yang disebut sebagai beban pokok. Selisih antara partisipasi bruto dan
beban pokok itulah yang menghasilkan SHU kotor sebesar Rp4.860.000.
56
Simpanan Wajib, dan SHU periode berjalan. Jadi, neraca koperasi
“Sejahtera Mandiri” dapat disusun sebagai berikut:
Neraca koperasi “Sejahtera Mandiri” pada akhir periode akuntansi akan terlihat
seperi di atas, dengan total aktiva dan total kewajiban sebesar Rp186.680.000. Jika
dibandingkan dan kita perhatikan dengan seksama.
Bentuk Neraca
Bentuk neraca seperti ituu disebut dengan bentuk T, di mana sebelah kiri disusun
deretan aktiva atau harta perusahaan yang disebelah kanan disusun deretan kewajiban
yang dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu utang dan modal.
57
Neraca itu dapat juga disusun dengan urutan dari atas ke bawah
(vertikal) yang disebut sebagai bentuk laporan. Neraca bentuk laporan
menyusun aktiva dan kewajiban dalam urutan dari atas ke bawah seperti
berikut ini:
Utang Lancar:
- Utang Usaha 6.000.000
- Simpanan Sukarela 12.000.000
- Utang Bunga 240.000
Total Utang Lancar 18.240.000
Ekuitas Koperasi:
- Simpanan Pokok 100.000.000
- Simpanan Wajib 5.000.000
- SHU-Periode Berjalan 3.440.000
Total Ekuitas Koperasi 108.440.000
58
SUSUNAN NERACA
Kelompok Akun
Aktiva Aktiva lancar: Kas: uang tunai dan setara uang
Adalah semua harta koperasi Surat-surat Berharga: investasi
Piutang
jangka Pendek Usaha/Piutang
yang diharpakan dapat Piutang Anggota
Nonanggota
berubah menjadi uang dalam Piutang Karyawan
Persediaan: Barang dagangan atau
tempo satu tahun Biaya-biaya
bahan baku yang dibayar di mua:
sewa, asuransi, dan lainnya
Perlengkapan Usaha
Dan lain-lain
Investasi Jangka Panjang: Penyertaan dalam koperasi
Adalah dana yang ditanamkan Pernyertaan dalan nonkoperasi
Investasi dalam aktiva tetap
pada berbagai jenis aktiva yang Dan lain-lain
berwujud: tanah dan lainnya
diharapkan memberikan
Aktiva Tetap Berwujud: Peralatan kantor
penghasilan bagi koperasi Kendaraan
Adalah semua aktiva yang Mesin
berumur lebih dari satu tahun Tanah
Aktiva
dan memiliki Tetap
wujud fisik Tidak Goodwiil
Berwujud: Hak Paten
Merk dagang
Adalah semua aktiva yang tidak Hak cipta
memiliki wujud fisik tetapi Dan lain-lain
Aktiva lain-lain: Titipan kepada penjual
memiliki manfaat nyata bagi Bangunan dalam pengerjaan
Adalah aktiva yang tidak dapat Dan lain-lain
koperasi
dikelompokkan pada kelompok
Utang Utang Lancar:
aktiva yang di atas Utang usaha
Adalah kewajiban koperasi Utang wesel
Dana-dana
yang akan jatuh tempo dalam Simpanan sukarela
waktu setahun Utang pajak
Pendapatan Diterima Dimuka Pendapatan Diterima Dimuka
Utang Jangka Panjang: Utang bank
Adalah kewajiban yang jatuh Obligasi
Dan lain-lain
Ekuitas tempo
Ekuitaslebih dari setahun.
Koperasi: Simpanan pokok
Adalah semua kewajiban Simpanan wajib
Simpanan penyertaan partisipasi
koperasi kepada anggota Modal
anggotapenyertaan
koperasi Modal sumbangan/donasi
Cadangan
SHU yang belum dibagi
59
3. Laporan Arus Kas adalah suatu laporan mengenai arus keluar
masuknya kas selama satu periode tertentu, yang mencakup saldo
awal kas, sumber penerimaan kas, sumber pengeluaran kas dan saldo
akhir kas pada suatu periode. Sumber penerimaan dan pengeluaran kas
koperasi dipilih menjadi 3 kelompok, yaitu aktivitas operasi, aktivitas
investasi dan aktivitas pembiayaaan.
60
c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
61
diperolehanggota jika menyimpan uangnya di badan usaha lain. Gabungan
dari penghematan beban pinjaman tersebut ditambah dengan manfaat
ekonomi kelebihan balas jasa simpanan akan menghasilkan manfaat
ekonomi anggota atas transaksi jasa dengan koperasi.
Jika lembaga lain mengenakan biaya bunga dan biaya provisi yang
lebih rendah dibandingkan koperasi, maka dari segi penghematan bebas
pinjaman dari koperasi, anggota koperasi akan memperoleh manfaar
ekonomi yang negatif. Namun, jika lembaga lain mengenakan biaya bunga
dan biaya provisi yang lebih tinggi dari koperasi, maka anggota akan
memperoleh manfaat ekonomi yang positif dari transaksi pinjaman uang
kepada koperasi. Demikian pula, balas jasa simpanan yang diberikan
koperasi kepada para anggotanya akan bernilai negatif jika badan usaha
lain mampu memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi dibandingkan
koperasi. Sebaliknya, jika koperasi bisa memberikan bunga simpanan yang
lebih tinggi dibandingkan badan usaha lainnya, anggota akan mendapatkan
manfaat ekonomi yang positif dalam bentuk balas jasa simpanan.
Sedangkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dari pembagian SHU
adalah total SHU yang diperoleh koperasi yang dialokasikan ke anggota
dalam bentuk Dana Anggota.
Dalam kasus koperasi Sejahtera Mandiri, laporan promosi ekonomi
anggota dihitung dengan membandingkan partisipasi jasa pinjaman
(bunga) dan partisipasi jasa provisi yang dikenakan koperasi kepada para
anggotanya yang meminjam uang di koperasi dengan beban bunga serta
beban provisi yang dikenakan lembaga lain atas transaksi yang sama. Jila
lembaga lain (misalnya, Bank Perkreditan Rakyat yang beroperasi di dekat
koperasi tersebut) mengenakan suku bunga pinjaman sebesar 4% per bulan
dan jasa provisi sebesar 3,5% dari nilai pinjaman, sedangkan balas jasa
simpanan yang diberikan oleh lembaga lain ( misalnya, BPR) adalah 3%,
besarnya promosi ekonomi anggota adalah sebagai berikut:
62
Koperasi Sejahtera Mandiri
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Periode 2 April – 31 Mei 2008
Penghematan beban
pinjaman:
- partisipasi jasa 1.200.000
pinjaman
- partisipasi jasa provisi 1.800.000
Kelebihan balas jasa
simpanan anggota
- bunga simpanan (120.000)
(tabungan)
Jumlah PEA dari 2.880.000
transaksi jasa
Jumlah PEA dari alokasi 1.376.000
SHU
Jumlah PEA total 4.256.000
63
SHU yang diperoleh koperasi sebesar 40% harus dialokasikan untuk dana
anggota.
JURNAL PENUTUP
64
SHU 3.440.000
SHU yang dibagikan 3.440.000
SHU 3.440.000
Dana Sosial 344.000
Dana Pengurus 344.000
Dana Anggota 1.376.000
Cadangan 1.376.000
65
Koperasi Sejahtera Mandiri
Neraca
Per 31 Mei 2010
Kas 54.900.000 Utang Usaha 6.000.0000
Piutang Anggota 108.000.000 Utang Bunga 240.000
Dana sosial 344.000
Dana pengurus 344.000
Dana Anggota 1.376.000
Perlengkapan Kantor 1.900.000 Simpanan 12.000.000
Sukarela
Peralatan Kantor 22.000.0000 Utang Bank 60.000.0000
Akumulasi Penyusutan (120.000) Simpanan Pokok 100.000.000
Peralatan
Simpanan Wajib 5.000.0000
Cadangan 1.376.000
Total Akitiva 186.680.000 Total Pasiva 186.680.000
66
KOPERASI
KONSUMEN
Produsen/supplier
koperasi Anggota
membeli
Menjual produk
67
Karena tidak memproduksikan sendiri produknya, koperasi konsumen
harus membeli barang-barang yang akan dijualnya. Barang yang akan dijual
tersebut dapat dibeli secara langsung dari produsen ataupun melalui agen
tunggal/distributor yang ditunjuk produsen. Untuk membeli barang-barang
tersebut koperasi harus mengeluarkan uang sebagai bukti pembayaran, baik
pada saat terjadinya transaksi maupun dikemudian hari. Setelah barang
dagangan dibeli, koperasi harus melakukan aktivitas penjualan kepada
konsumen langsung yang menjadi anggota koperasi maupun yang bukan
merupakan anggota koperasi. Dari aktivitas penjualan barang ini koperasi akan
memperoleh penerima uang dari pelanggan.
Berdasarkan fungsinya itu, aktivitas koperasi konsumen dapat
dikelompokkan ke dalam 4 kelompok utama, yaitu:
1. Pembelian
2. Pengeluaran Kas
3. Penjualan
4. Penerimaan Kas
membeli menjual
Koperasi Konsumen
Produsen Konsumen
Berbeda dengan koperasi jasa yang menjual produk yang bersifat nonfisik,
koperasi konsumen membeli dan menjual produk yang memiliki bentuk
fisik. Karena itu, terdapat beberapa aktivitas dan beberapa akun dalam
68
koperasi konsumen yang tidak dimiliki koperasi simpan pinjam. Akun-
akun tersebut antara lain:
Pembelian yaitu akun yang hanya digunakan untuk menampung
aktivitas pembelian barang dagangan koperasi. Pembelian aktiva selain
barang dagangan (seperti pembelian peralatan kantor, pembelian
perlengkapan kantor, dan lain-lain) tidak ditampung dalam akun ini.
Partisipasi Bruto Anggota yaitu kontribusi anggota kepada koperasi
sebagai imbalan atas penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang
mencakup harga pokok dan partisipasi neto. Dengan kata lain,
partisipasi bruto adalah nilai total penjualan produk koperasi, baik
berupa barang maupun jasa, kepada anggota koperasi.
Partisipasi Neto Anggota yaitu kontribusi anggota terhadap hasil usaha
koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban
pokok. Itu berarti partisipasi neto adalah laba yang timbul akibat
penjualan produk koperasi, baik berupa barang maupun jasa, kepada
anggota koperasi.
Pendapatan dari nonanggota adalah penjualan barang dan jasa kepada
pihak selain anggota koperasi. Ini berarti penjualan produk koperasi
kepada masyarakat umum.
Beban Perkoperasian yaitu beban yang berkaitan dengan gerakan
perkoperasian dan tidak berhubungan dengan kegiatan usaha.
Sisa Hasil Usaha (SHU) menunjukkan selisih antara penghasilan yang
diterima selama periode tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan
untuk memperoleh penghasilan itu. SHU ini setelah dikurangi dengan
beban-beban tertentu akan dibagikan kepada para anggota sesuai dengan
pertimbangan jasanya masing-masing. Jasa anggota diukur berdasarkan
jumlah kontribusi masing-masing terhadap pembentukan SHU ini.
Ukuran kontribusi yang digunakan adalah jumlah transaksi yang
dilakukan anggota dengan koperasi selama periode tertentu
Persedian yaitu akun yang digunakan untuk menunjukkan jumlah
barang dagangan yang dimiliki koperasi pada awal atau akhir periode
akuntansi tertentu.
Harga Pokok Penjualan yaitu akun yang digunakan untuk menampung
harga pokok/harga beli barang yang dijual selama suatu periode
akuntansi.
69
Beban Pokok yaitu harga beli barang yang dijual kepada anggota
koperasi. Jadi, pada dasarnya beban pokok adalah harga pokok
penjualan barang yang dijual kepada anggota koperasi.
Potongan Penjualan/Potongan Tunai yaitu jumlah diskon untuk
pengurangan yang diberikan pihak penjual (koperasi) kepada konsumen
karena telah membayar secara tunai atau dalam waktu yang telah
ditentukan.
Retur Penjualan yaitu sejumlah barang yang telah dijual (oleh
koperasi) tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena ada
ketidaksesuaian dengan pesanan.
Potongan Pembelian yaitu diskon yang telah diberikan pihak
produsen/supplier kepada pihak pembeli (koperasi) karena telah
membayar secara tunai atau dalam waktu yang diteteapkan.
Beban Operasional adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan
koperasi untuk memperoleh barang dan jasa dalam rangka menjalankan
kegiatan utama koperasi. Beban operasional terdiri dari berbagai beban,
seperti beban listrik, beban telepon, gaji pegawai, beban transportasi,
dan sebagainya.
METODE PENCATATAN
70
metode pencatatan yang berbeda, maka laporan laba rugi akan memiliki
susunan yang agak berbeda.
Harga pokok penjualan (HPP) adalah harga beli total dari barang-barang yang
telah terjual kepada nonanggota koperasi selama suatu periode akuntansi. Sedangkan
beban pokok adalah harga beli total dari barang-barang yang telah terjual kepada
anggota koperasi selama suatu periode tertentu. HPP dapat dihitung dengan
menjumlahkan persediaan awal barang dagangan dengan pembelian bersih selama
satu periode dan dikurangi dengan jumlah persediaan barang dagangan pada akhir
periode akuntansi. Sedangkan pembelian bersih dihitung dengan mengurangkan
jumlah retur pembelian dan potongan pembelian dari total pembelian barang
dagangan pada periode tersebut
Harga pokok penjualan yang telah disusun jika dikurangkan dari penjualan bersih
akan menghasilkan laba kotor. Sedangkan penjualan bersih dihitung dengan
mengurangkan jumlah retur penjualan dan potongan penjualan dari penjualan total.
Laba kotor yang telah diketahui lalu dikurangi dengan beban operasi sehingga akan
dihasilkan laba bersih usaha sebelum pajak. Beban operasi terdiri dari beban
pemasaran dan beban administrasi dan umum.
- Persediaan awal barang dagangan...........................................xxx
- Pembelian..............................................................xxx
- Potongan pembelian..............................................(xx)
- Retur pembelian....................................................(xx)
- Pembelian bersih.....................................................................xxx
- Persediaan total barang dagangan............................................xxx
- Persediaan akhir barang dagangan...........................................(xx)
- Harga Pokok Penjualan ...........................................................xxx
71
Contoh berikut ini mungkin dapat memperjelas keterangan di atas:
# Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota 60.000.000
- Beban Pokok (48.000.000)
- Partisipasi Neto Anggota 12.000.000
# Pendapatan Dari Nonanggota:
- Penjualan 40.000.000
- Harga PokokPenjualan (32.000.000)
- SHU Kotor Dari Nonanggota 8.000.000
# Sisa Hasil Usaha Kotor 20.000.000
# Beban Operasi:
- Gaji pengurus koperasi 1.500.000
- Gaji pegawai koperasi 3.000.000
- Beban Listrik, air PAM & telepon 900.000
- Beban pemakaian perlengkapan kantor 250.000
(5.650.000)
# Sisa Hasil Usaha 14.350.000
72
PENCATATAN AKTIVITAS KOPERASI KONSUMEN
73
wilayah pemukiman di Surabaya. Koperasi ini baru didirikan pada
pertengahan bulan Januari 2010 dan memiliki 200 anggota. Koperasi ini
menyewa sebuah bangunan ruko 2 lantai sebesar Rp36.000.000 untuk
jangka waktu 2 tahun, yang digunakan sebagai tempat usaha. Lantai 1
digunakan sebagai toko dan lantai 2 digunakan sebagai kantor koperasi.
Koperasi ini menjual produknya baik kepada anggota maupun nonanggota.
Sampai akhir bulan Februari 2010, koperasi ini belum melakukan aktivitas
pembelian dan penjualan. Pada awal bulan Maret 2010, koperasi ini mulai
beroperasi staf akuntansi menyajikan neraca berikut:
74
12/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” membeli barang
dagangan: berbagai jenis kebutuhan sehari-hari senilai
Rp32.000.000 secara tunai.
15/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” membayar
sebagian utang uaha sebesar Rp15.000.000
20/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” menjual barang
dagangan: berbagai jens barang kebutuhan sehari-hari kepada
masyarakat umum yang bukan anggota koperasi senilai
Rp72.000.000 secara tunai. Koperasi menetapkan harga pokok
penjualan sebesar 85% dari harga jual barang.
29/3/2010 Koperasi membayar beban listrik, air PAM,
dan telepon sebesar Rp1.300.000 secara tunai.
30/3/2010 Koperasi “Maju Bersama” membayar gaji
pegawai sebesar Rp2.400.000 dan gaji pengurus sebesar
Rp2.000.000 secara tunai.
75
5 Maret Persediaan 140.000.000
2010
Kas 85.000.000
Utang Usaha 55.000.000
76
R Saldo
Tangga
Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
l
f
2010
1 Mar Saldo awal 221.000.
et 000
5 Pembelian barang 85.000.0 136.000.
tunai 00 000
1 Penjualan tunai 41.000.0 177.000.
0 barang dagangan 00 000
1 Pembelian barang 32.000.0 145.000.
2 tunai 00 000
1 Pembayaran utang 15.000.0 130.000.
5 usaha 00 000
2 Penjualan tunai 72.000.0 202.000.
0 nonanggota 00 000
2 Beban listrik, air & 1.300.00 200.700.
9 telepon 0 000
3 Gaji pegawai dan 4.400.00 196.300.
0 pengurus 0 000
R Saldo
Tangga
Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
l
f
2010
5 Mar Pembelian barang 140.000. 140.000.
et dagangan 000 000
1 HPP penjualan ke 81.600.0 58.400.0
0 anggota 00 00
1 Pembelian barang 32.000.0 90.400.0
77
2 dagangan 00 00
2 HPP penjualan ke 61.200.0 29.200.0
0 nonanggota 00 00
R Saldo
Kred
Tanggal Keterangan e Debet Debet Kred
it
f it
2010
1 Mare Saldo awal 36.000.00
t 0
R Saldo
Kred
Tanggal Keterangan e Debet Debet Kred
it
f it
2010
1 Mare Saldo awal 3.000.000
t
R Saldo
Kred
Tanggal Keterangan e Debet Debet Kred
it
f it
2010
1 Mare Saldo awal 40.000.00
t 0
78
Nama Akun : Utang Usaha
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
5 Mare Pembelian barang 55.000.00 55.000.00
t dagangan 0 0
15 Pembayaran 15.000.0 40.000.00
sebagian utang 00 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
1 Mare Saldo awal 50.000.00
t 0
79
Nama Akun : penjualan
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
20 Mare Penjualan tunai ke 72.000.00 72.000.00
t nonanggota 0 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
10 Mare HPP penjualan ke 81.000.0 81.000.0
t anggota 00 00
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
20 Mare HPP penjualan ke 61.200.0 61.200.0
t nonanggota 00 00
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
30 Mare Gaji bulan Maret 2.400.00 2.400.00
t 2010 0 0
80
Nama Akun : gaji pegurus
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
30 Mare Gaji bulan Maret 2.000.00 2.000.00
t 2010 0 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
29 Mare beban bulan Maret 1.300.00 1.300.00
t 2010 0 0
Jika pada akhir bulan Maret 2010 kita menyusun neraca saldo
berdasarkan saldo akhir setiap akun yang terdapat dalam buku besar
koperasi, maka akan didapat neraca saldo sebagai berikut:
81
Koperasi “Maju Bersama”
Neraca Saldo
31 Maret 2010
Saldo
Nama Akun
Debit Kredit
Kas 196.300.000
Piutang anggota 55.000.000
Persediaan 29.200.000
Sewa kantor dibayar di 36.000.000
muka
Perlengkapan kantor 3.000.000
Peralatan kantor 40.000.000
Utang usaha 40.000.000
Simpanan pokok 250.000.000
Simpanan wajib 50.000.000
Partisipasi bruto 96.000.000
Penjualan 72.000.000
Beban pokok 81.600.000
Harga pokok penjualan 61.200.000
Beban listrik, air dan 1.300.000
telepon
Gaji pegawai 2.400.000
Gaji pengurus 2.000.000
Total 508.000.000 508.000.000
Jika kita kemudian menyusun perhitungan hasil usaha berdasarkan neraca saldo
tersebut, akan terlihat laporan perhitungan hasil usaha sebagai berikut:
82
Koperasi Maju Bersama
Laporan Hasil Usaha
Per 31 Januari 2010
# Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000
- Beban Pokok (81.600.000)
- Partisipasi Neto Anggota 14.400.000
# Pendapatan Dari Nonanggota:
- Penjualan 72.000.000
- Harga PokokPenjualan (61.200.000)
- SHU Kotor Dari Nonanggota 10.800.000
# Sisa Hasil Usaha Kotor 25.200.000
# Beban Operasi:
- Gaji pengurus koperasi 2.000.000
- Gaji pegawai koperasi 2.400.000
- Beban Listrik, air PAM & telepon 1.300.000
(5.700.000)
# Sisa Hasil Usaha 19.500.000
83
Nama Akun : Kas
R Saldo
Tangga
Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
l
f
2010
1 Mar Saldo awal 221.000.
et 000
5 Pembelian dagangan 85.000.0 136.000.
tunai 00 000
1 Penjualan tunai 41.000.0 177.000.
0 barang dagangan 00 000
1 Pembelian dagangan 32.000.0 145.000.
2 tunai 00 000
1 Pembayaran utang 15.000.0 130.000.
5 usaha 00 000
2 Penjualan tunai 72.000.0 202.000.
0 nonanggota 00 000
2 Beban listrik, air & 1.300.00 200.700.
9 telepon 0 000
3 Gaji pegawai dan 4.400.00 196.300.
0 pengurus 0 000
R Saldo
Kred
Tanggal Keterangan e Debet Debet Kred
it
f it
2010
10 Mare Penjualan secara kredit 55.000.00 55.000.00
t ke angota 0 0
84
5 Maret Persediaan 140.000.000
2010
Kas 85.000.000
Utang Usaha 55.000.000
R Saldo
Tangga
Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
l
f
2010
5 Mar Pembelian barang 140.000. 140.000.
et dagangan 000 000
1 Pembelian barang 32.000.0 172.000.
2 dagangan 00 000
86
Nama Akun : sewa kantor dibayar di muka
R Saldo
Kred
Tanggal Keterangan e Debet Debet Kred
it
f it
2010
1 Mare Saldo awal 36.000.00
t 0
R Saldo
Kred
Tanggal Keterangan e Debet Debet Kred
it
f it
2010
1 Mare Saldo awal 3.000.000
t
R Saldo
Kred
Tanggal Keterangan e Debet Debet Kred
it
f it
2010
1 Mare Saldo awal 40.000.00
t 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
5 Mare Pembelian kredit 55.000.00 55.000.00
t barang dagangan 0 0
87
15 Pembayaran 15.000.0 40.000.00
sebagian utang 00 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
1 Mare Saldo awal 250.000.0
t 00
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
1 Mare Saldo awal 50.000.00
t 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
10 Mare Penjualan ke 96.000.00 96.000.00
t anggota 0 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
88
2010
20 Mare Penjualan tunai ke 72.000.00 72.000.00
t nonanggota 0 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
30 Mare Gaji bulan Maret 2.400.00 2.400.00
t 2010 0 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
30 Mare Gaji bulan Maret 2.000.00 2.000.00
t 2010 0 0
R Saldo
Tanggal Keterangan e Debet Kredit Debet Kredit
f
2010
30 Mare beban bulan Maret 1.300.00 1.300.00
t 2010 0 0
Jika pada akhir bulan Maret 2010 kita menyusun neraca saldo berdasarkan saldo
akhir setiap akun yang terdapat dalam buku besar koperasi, maka akan didapat neraca
saldo sebagai berikut:
89
Koperasi “Maju Bersama”
Neraca Saldo
31 Maret 2010
Saldo
Nama Akun
Debit Kredit
Kas 196.300.000
Piutang anggota 55.000.000
Persediaan 29.200.000
Sewa kantor dibayar di 36.000.000
muka
Perlengkapan kantor 3.000.000
Peralatan kantor 40.000.000
Utang usaha 40.000.000
Simpanan pokok 250.000.000
Simpanan wajib 50.000.000
Partisipasi bruto 96.000.000
Penjualan 72.000.000
Pembelian 172.000.000
Beban listrik, air dan 1.300.000
telepon
Gaji pegawai 2.400.000
Gaji pengurus 2.000.000
Total 508.000.000 508.000.000
Dari hasil perhitungan fisik (stock opname) barang dagangan yang ada di toko
Koperasi “Maju Bersama” pada akhir bulan Maret 2010. Diketahui nilai persediaan
pada sat itu adalah Rp29.200.000. Berdasarkan neraca saldo tersebut dan hasil
perhitungan fisik barang dagangan, staf akuntansi koperasi menyusun laporan
perhitungan hasil usaha yang terlihat sebagai berikut:
90
Koperasi Maju Bersama
Perhitungan Hasil Usaha
Per 31 Januari 2010
# Partisipasi Anggota:
- Partisipasi Bruto Anggota 96.000.000
- Beban Pokok (81.600.000)
- Partisipasi Neto Anggota 14.400.000
# Pendapatan Dari Nonanggota:
- Penjualan 72.000.000
- Harga PokokPenjualan (61.200.000)
- SHU Kotor Dari Nonanggota 10.800.000
# Sisa Hasil Usaha Kotor 25.200.000
# Beban Operasi:
- Gaji pengurus koperasi 2.000.000
- Gaji pegawai koperasi 2.400.000
- Beban Listrik, air PAM & telepon 1.300.000
(5.700.000)
# Sisa Hasil Usaha 19.500.000
NERACA LAJUR
91
Jika proses penghitungan saldo setiap akun yang ada di buku besar telah
selesai, kita hanya tinggal menyusun laporan keuangan perusahaan untukn
periode bersangkutan. Akan tetapi, sebelum menyusun laporan keuangan
kita dapat mempergunakan media penolong untuk mempermudah
penyusunan laporan keuangan tersebut. Media penolong ini disebut dengan
Neraca Lajur.
Neraca lajur bukan merupakan alat akuntansi yang harus dibuat
sebelum menyusun laporan keuangan. Media ini sama sekali bukan
merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh dihindari oleh akuntan dalam
siklus akuntansi. Neraca lajur hanya merupakan alat bantu untuk
mempermudah akuntan dalam menyusun laporan keuangan.
Dari contoh kasus Koperasi “Maju Bersama”, neraca saldo yang terlah
disusun berdasarkan saldo semua akun yang ada (dengan menggunakan
metode perpetual) merupakan isi dari kolom pertama dan kedua neraca
lajur.
Ternyata setelah menyusun neraca saldo, staf akuntansi Koperasi
“Maju Bersama” mengetahui ada beberapa hal yang belum dicatat dalam
buku harian dan buku besar, yaitu:
d. Setelah dihitung, diketahui bahwa Perlengakapan Kantor yang tersisa
(habis akibat pemakaian) pada akhir bulan Maret 2010 tinggal sebesar
Rp2.400.000, dan belum dicatat.
e. Beban penyusutan Peralatan Kantor untuk bulan Maret 2010 sebesar
Rp100.000 belum dicatat.
f. Ongkos angkut pengiriman penjualanan barang sebesar Rp450.000
belum dicatat dan belum dibayarkan.
Setelah saldo semua akun yang ada di buku besar diketahui, saldonya
disusun dalam kolom neraca saldo (kolom pertama dan kedua) yang ada di
neraca lajur. Neraca saldo ini belum memperhitungkan penyesuaian atas
beberapa hal yang belum tercatat. Jadi, neraca saldo ini merupakan neraca
percobaan yang didasarkan hanya pada saldo akun-akun yang ada di buku
besar yang telah dicatat dan dibukukan berdasarkan transaksi yang telah
dibuat perusahaan selama periode tersebut.
92
Disesuaik
an
Debe Kred Debet Kredi Deb Kre Deb Kre Deb K
t it t et dit et dit et re
di
t
kas 196.3
00
Piutang 55.00
Anggota 0
Persediaan 29.20
0
Sewa dibayar di 36.00
muka 0
Perlengkapan 3.000
kantor
Peralatan kantor 40.00
0
Utang Usaha 40.00
0
Simpanan 250.0
Pokok 00
Simpanan 50.00
Wajib 0
Partisipasi Bruto 96.00
0
Penjualan 72.00
0
Beban pokok 81.60
0
Harga pokok 61.20
penjualan 0
Beban listrik, air 1.300
&telepon
Gaji pegawai 2.400
Gaji Pengurus 2.000
To tal 508.0 508.0
0 00
93
akun aktiva dan akun kewajiban agar sesuai dengan yang seharusnya pada
periode tersebut. Penyesuaian ini biasanya didasarkan pada data dan
informasi internal yang menjadi bukti internal, seperti bukti memorial yang
dibuat oleh manajer akuntansi atau kepala bagian akuntansi. Sebagai
contoh, akun perlengkapan kantor, yang sebelumnya memiliki saldo
sebesar Rp3.000.000, tetapi dari hasil stock opname diketahui bahwa pada
akhir bulan Maret jumlahnya hanya Rp2.400.000. ini berarti jumlah
perlengkapan kantor yang digunakan pada periode tersebut adalah
Rp600.000. Demikian pula, akun beban penyusutan selama periode
tersebut dibebankan sebesar Rp100.000 untuk peralatan kantor. Sedangkan
beban angkut penjualan yang belum dibayar sebesar Rp450.000
94
Koperasi “Maju Bersama”
Neraca lajur
(dalam ribuan)
95
peralatan
Akumulasi 100
penyusutan
peralatan
Beban angkut 450
penjualan
To tal 508.0 508.0 1.15 1.15
0 00 0 0
96
Koperasi “Maju Bersama”
Neraca lajur
(dalam ribuan)
97
peralatan
Akumulasi 100 100
penyusutan
peralatan
Beban angkut 450 450
penjualan
To tal 508.0 508.0 1.15 1.15 508.5 508.5
0 00 0 0 50 50
98
air &telepon
Gaji pegawai 2.400 2.400 2.400
Gaji Pengurus 2.000 2.000 2.000
Beban 600 600 600
pemakaian
perlengkapan
Beban 100 100 100
penyusutan
peralatan
Akumulasi 100 100
penyusutan
peralatan
Beban angkut 450 450 450
penjualan
SHU 18.35
0
To tal 508.0 508.0 1.15 1.15 508.5 508.5 168.0 168.0
0 00 0 0 50 50 00 00
99
Koperasi “Maju Bersama”
Neraca lajur
(dalam ribuan)
100
perlengkapan
Beban 100 100 100
penyusutan
peralatan
Akumulasi 100 100 100
penyusutan
peralatan
Beban angkut 450 450 450
penjualan
SHU 18.35 18.35
0 0
To tal 508.0 508.0 1.15 1.15 508. 508.5 168.0 168.0 358.9 358.9
0 00 0 0 550 50 00 00 00 00
101