Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Penggunaan sistem tradisional (istilah yang digunakan untuk pembebanan
overhead pabrik dengan satu cost pool atau satu dasar pembebanan) aka
menghasilkan kesalahanperhitungan biaya, khususnya produk yang memiliki volume
tinggi dan biaya tenaga kerja langsung tinggi akan kelebihan pembebanan biaya.
Untuk mengatasi maalah yang timbul dalam pembebanan, maka dikembangkan
metode ABC (Activity Based Costing) pada perusahaan manufaktur di Amerika
Serikat pada tahun 1970-an hingga 1980-an. Selama periode tersebut, Consentrium
for Advanced Management-Internasional, sekarang dikenal dengan nama CAM-1,
mengembangkan bentuk dasar untuk mempelajaridan menyusun prinsip-prinsip
yang pada akhirnya dikenal dengan nama activity based costing.
ABC (Activity Based Costing) didefinisikan sebagai suatu sistem pendekatan
perhitungan biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas-aktivitas yang ada di
perusahaan. Sistem ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa penyebab
timbulnya biaya adalah aktivitas yang dilakukan dalam suatu perusahaan, sehingga
wajar bila pengalokasian biaya-biaya tidak langsung dilakukan berdasarkan aktivitas
tersebut (Hongren, 2005).
PEMBAHASAN
Produk
Keterangan
AB BC
Volume Produksi ( Unit ) 5.000 20.000
Harga Jual ( Rp ) 6.000 3.000
Biaya Utama ( Rp ) 3.000 1.500
Jam Kerja Langsung 2.500 5.000
Dan akuntan manajemen mengidentifikasikan aktivitas cost pool yang dianggarkan
dan Aktivitas sebagai berikut :
Konsumsi / Realisasi
Aktivitas Total
AB BC
Rekayasa 6.000 9.000 15.000
Setup 400 600 1.000
Perputaran Mesin 50.000 100.000 150.000
Pengemasan 5.000 20.000 25.000
Diminta :
a. Hitunglah biaya per unit produk AB dan BC dengan sistem konvesional
(Tradisional)
b. Hitunglah biaya per unit produk AB dan BC dengan sistem ABC ?
Jawab :
1. Sistem Konvesional
Total Jam Kerja Langsung ( JKL )= 2.500 + 5.000 = 7.500
Tarif overhead / JKL = Rp2.250.000 / 7.500 = Rp300 / JKL
B.Produk BC