Professional Documents
Culture Documents
2, Desember 2017
Website : http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah
Satu dari perasaan-perasaan yang kelas (Abimanyu dan Marinhu, Tt: 119-
umumnya mendominasi klien 122).
adalah sejenis perasaan sedih atau 1) Respon yang dapat dipertukarkan
murung. Level energi klien seperti Respon terhadap arti tidak lengkap
itu rendah. Suatu saat ia jika tidak mengombinasikan
mengemukakan perasaannya perasaan dan isi. Pemahaman
“Yang ada dalam pikiran saya terhadap ekspresi klien dapat
adalah bahwa saya tidak dapat dikomunikasikan dengan
berhasil”. Kata perasaan yang melengkapi respon perasaan
sangat cocok dengan ekspresi klien dengan respon isi, sehingga respon
seperti itu adalah “Anda merasa seperti benar-benar dapat
berkecil hati?” membantu secara penuh. Misalnya
6) Merespon perasaan senang dalam respon berikut: “ Anda
Pada saat-saat tertentu yaitu jika mengatakan bahwa....” adalah
klien telah menemukan arah atau respon terhadap ekspresi isi; dan
jalan keluar dari masalahnya ia respon “Anda merasa....” adalah
merasa gembira. Keseluruhan respon terhadap ekspresi perasaan.
sikapnya berubah. Perasaan Jika kedua respon ini dijadikan satu
gembira seperti itu perlu mendapat maka terwujudlah respon arti.
respon. Dalam keadaan gembira itu Format yang efektif bagi respon
klien mungkin berkata “Wou, saya arti yang dapat dipertukarkan itu
tidak sabar lagi. Saya ingin segera “Anda merasa....karena....”.
memulainya.” Kemudian konselor 2) Respon terhadap perasaan dan isi
merespon ekspresi itu sebagai yang banyak
berikut “Anda benar-benar merasa Jika konselor tidak merespon pada
gembira”. isi dan perasaan, konselor akan
7) Respon terhadap rasa marah tidak bisa membawa proses
Semakin klien mengekspresikan bantuan itu ke tahap tindakan. Ini
perasaaannya, semakin berkurang berarti konselor akan gagal
kemungkinannya ia bertindak membantu klien, dan pada
distruktif. Dengan kata lain, gilirannya klien sendiri akan gagal
semakin banyak klien dalam mengatasi masalahnya.
mengekspresikan perasaannya, Untuk memahami pelaksanaan
semakin klien dapat respon terhadap perasaan dan isi
menyalurkannya secara konstruktif. yang banyak, perhatikan contoh
Contoh ekspresi marah: Klien: berikut ini:
“Persetan dengan dia. Suatu saat Klien : “Saya benar-benar marah
akan kutemui lagi dia dan rasakan kepada mereka. Pertama mereka
pemabalasanku!” Konselor: “Anda memberi saya kesempatan dan
merasa sangat marah.” kemudian mereka cabut kembali.”
c. Respon arti Konselor: “Anda merasa geram
Repon konselor harus karena mereka curang pada Anda.”
dilengkapi dengan respon arti, yaitu Klien : “Sekarang kesempatan itu
kombinasi dari respon isi dan respon tidak ada lagi. Saya benar-benar
perasaan. Isi digunakan untuk membuat sedih memikirkannya.”
perasaan menjadi berarti. Isi Respon konselor selanjutnya dapat
memberikan arti intelekual pada berbentuk respon isi dan perasaan
ekspresi pengalaman klien. Misalnya yang ganda (yang mencakup
Ahmad merasa senang karena naik respon atas pernyataan klien
Teknik Konseling Individual...(Nadhifatuz Zulfa) 169
MUWAZAH ISSN 2502-5368 (Paper) ISSN 2085-8353 (Online) Vol. 9, No.2, Desember 2017
Website : http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah