You are on page 1of 13

FUNGSI AL QURAN DAN HADIS SEBAGAI PEDOMAN HIDUP

FUNGSI AL QURAN DAN HADIS merupakan pedoman dan landasan bagi


kaum muslimin dan dalam menjalankan kehidupan, karena di dalamnya terdapat
berbagai aturan, baik yang berhubungan dengan aturan dunia dunia atau ukhrawi.
Desnan sinar dan petunjuk dari ajrannya dapat membimbing manusia ke jalan
yanb benar dan tidak tersesat sehingga seorang atau masyarakat akan memiliki
kepercayaan dan akidah yang benar dan lurus, peraturan dan hukum yang baik,
serta akhlak mulia dan terpuji dalam mencapai kebahagiaan di dunia maupun di
akhirat.

Pemahaman terhadap Al Quran dan hadis wajib dilakukan oleh seluruha umat
yang mengimaninya terlebih sejak dini agar lebih membekas dan menena.
Oleh karena itu, kami akan membahas tentang Al Quran dan hadis beserta ruang
lingkupnya.

Setelah mempelajari bab ini, Anda akan mengetahui tentang pengertian dan
fungsi Al Quran serta Hadis. Selain itu Anda juga dapat mengetahui cara
membfungsikan Al Quran dan hadis.

A. Pengertian dan Fungsi di Diturunkannya Al Quran


1. Pengertian Al Quran
Menurut bahasa Al Quran itu berarti bacaan atau yang dibaca. Sebagaimana yang
tercantum dalam Surah Al Qiyamah ayat 17-18.

“Sesungguhnya kami yang akan mengumpulkan (di dalam) dan membacakannya,


apabilaKami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.” (QS Al
Qiyamah [75]: 17-18)
Adapun menurut istilah, Al Quran adalah kalam Allah SWT. yang diturnkan
kepada Nabi Muhammad SAW. melalui Malaikat Jibril yang dihimpun dalam
mushaf yang merupakan mukjizat Nabi Muhammad dan bagi yang membacanya
merupakan perbuatan ibadah.

Dengan demikian,kalam allah yang diturankan kepada nabi—nabi selain Nabi


Muhammad SAW. tidak dinamakan Al Quran. Seperti Taurat yang diturunkan
kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa, atau Zabur kepada Nabi Daud.

a.Nama-nama Al Qura
Selain nama Al Quran, Allah SWT. juga memberikan nama lain bagi
kitabnyayang terdapat juga dalam ayat-ayat Al Quran, yaitu sebagai berikut.

1) Al Kitab
Al Kitab atau kitabullah yaitu kitab Allah. Terdapat dalam Surah Al Baqarah ayat
2.

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang
bertakwa.” (Q.S Al Baqoroh[2]:2)
2) Al Furqan
Al Furqan artinya pembeda, yaitu sebagai pembeda antara yang benar dan yang
slah (bathil).
Sebagaimana disebutkan dalam Al Quran Surah al Furqan ayat 1

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al Quran) pada hamba-Nya
(Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan
manusia)” (Q.S Al Furqoh [25]:1)

3) Az Zikr artinya pengingat


Sebagaimana tercantum dalam Surah Al Hijr ayat 9.

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan pasti Kami (pula) yang
memeliharanya.” (Q.S. Al Hijr [15]:19)
Dari nama-nama Al Quran diatas, yang paling masyhur (terkenal) dan mudah
diingat oleh umat Islam dan umat selain Islam adalah Al-Quran.

2.Fungsi Al Quran Diturunkan


Segalam sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT. pasti ada manfaat dan
gunanya, sekalipun itu berpa binatang yang sangat kecil.

Apalagi ini dengan Al Quran yang merupakan firman Allah SWT. dan
mengandung banyak pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini
menjadi teratur.

Oleh karena itu, dalam Al Quran terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang
fungsi Al Quran di antaranya sebagai berikut.

a. Fungsi Al Quran sebagai Petunjuk Bagi Manusia


Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi
Muhammad SAW. sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan
bertakwa dalam hiduap dan kehidupannya.

Sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Araf ayat 52,

“Sungguh,Kami telah mendatangkah sebuah kitab (Al Quran) kepada mereka,


yang Kakmi jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang beriman”(Q.S. Al ‘Araf [7]:52)

Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang mengikuti petunjuk Al Quran
akan mendapatkan kemuliaan, kejayan, keselamatan, dan kebahagiaan baik di
dunia maupun di akhirat.

Contoh kecil, apabila kamu bepertian ke suatu tempat untuk suatu tujuan. Namun,
kamu tidak mengetahui jalan yang akan dilalui maka saat itulah kamu pasti
memerlukan sebuah petunjuk.
Petunjuk arah yang kamu tuju, misalnya melalui bertanya , peta, atau minta
diantar oleh seseorang yang dapt mencapai tujuan sehingga kamu tidak tersesat.

Begitu pula fungsi Al Quran terhadap umat manusia dapat mengantarkan ke arah
tujuan, yaitu arah kebenaran dan kebahagiaan, mempunyai keyakinan yang kuat
terhadap Allah SWT. bahwa Allah SWT. Maha Pemberi Petunjuk dapat bersikap
atau berakhlakul karimah, dan rasa kasih sayang atar sesama.

b. Fungsi Al Quran sebagai Sumber Pokok Ajran Islam


Fungsi Al Quran sebagi sumber pokok ajaran Islam adalah Al Quran sebab dari Al
Quran-lah diambil segala pokok syariat dan dalil-dalil syar’I yang mencakup
seluruh aspek kukum bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia atau di
akhirat.

Adapun pokok-pokok ajran yang ada dalam Al Quran sebagai berikut

1. Akidah (keimanan) yaitu keyakinan bahwa Allah adalah Maha Segala-


galanya, baik sefat atau zatnya. Keimanan memiliki enam cakupan yaitu
Iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari akhir, Qada dan Qadar.
2. Ibadah yaitu sebagai penghambaan diri terhadap allah SWT. dengan cara
melaksanakan segala yang diperintahkannya dan menjauhi segala
larangannya baik berupa perkataan, maupun perbuatan.
3. Akhlak yaitu udi pekerti yang baik, yang menciptakan hubungan baik
antar pribadi dengan pribadi dan antar masyarakat dengan seseamannya.
4. Hukum yaitu ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah SWT. hubungan manusia dengan manusia, atau hubungan
manudia dengna alam.
Adapun ayat Al Quran yang berhubungan dengan sumber pokok ajaran Islam
yang tercantum dalam Surah an Nisa’ ayat 105.

“Sungguh, Kami talah menurunkan kitab (Al Quran) kepada (Muhammad)


membawakebenaran, agar engkau dapat mengaddili antara manusia dengan apa
yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang
(orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang berkhianat”
(Q.S. An Nisa [4]:105)

c. Pengajaran bagi Manusia


Maksudnya menjadi pengajaran sehingga manusia mengetahui jalan yang hak dan
yang batil, antara yang benar dan yang sesat dan lain sebagainya, sebagaimana
tercantum dalam Surah Yunus ayat 57.

“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al Quran) dari
Tumahmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta
rahmat bagi orang yang beriman” (Q.S Yunus [10]:57)

Ayat di atas dapat disimpulkan bahwa Al Quran memiliki isi sebagai berikut.

1. Pengajran dari Allah SWT.


Al Quran berisi tentang pengajran dari Allah SWT. yang dapat
menjelaskan arah atau tujuan hidup yang benar sehingga manusia dapat
menentukan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
2. Obat Penyakit Hati
Dalam kehidupan sudah menjadi sunatullah bahwa berbagai macam
maslah hadir dalam proses hidup ini, baik itu mencakup urusan pekerjaan,
belajar, keluarga, ataupun hallainnya yang membuat hati tidak tenteram
(gundah).
Kondisi ini memerlukan penawar untuk menenangkan, menentramkan
jiwa dan mengendalikan hawa hafsu. Salah satu obat yang paling mujarah
yaitu dengan mendkatkan diri kepada Allah SWT.

Melalui ayat-ayat Al Quran baik dibada, dipeljari atau dipahami secara


mendalam sehingga hati yang gundah, jiwa yang tidak tenteram, dan hati
yang kotor dapat terobati.
3. Petunjuk
Petunjuk dalam cabang ilmu pengetahuan.Dalam mencari ilmu-ilmu Allah
yang terkandung dalam Al Quran sehingga kita mendapatkan pengetahuan
yang luas.
4. Rahma
Sebuah kasih sayang merupakan sesuatu yang penting dalam hidup karena
manusia tidak akan dapat hidup sendiri pasti memerlukan orang lain, baik
sebagai teman bicara, meminta bantuan, dan sebaginya.
Apalagi kasih sayang berupa rahmat dari Allah SWT dapae membuat
nikmat, aman, dan terkendali dalam hidup, baik rohani maupun jasamani.

Oleh karena itu, dengan fungsi inilah Al Quran mempunyai peran yang
sangat penting untuk menjalani hidup ini agar berjalan dalam kebenaran
dan keselamatan di dunia atau di akhirat.

B. Pengertian dan Fungsi Hadis


Pengertian Hadis
Menurut bahsa hadis memiliki beberapa arti, yaitu baru, dekat, warta atau berita.
Adapun pengeritan hadis menurut istilah ialah segala sesuatu yang disandarkan
kepada nabi baik berupa perkataan, perbuatan, dan ketetapan (taqrir)
Contohnya : Dari Umar bin Khattab, Rasulullah SAW bersabda :
“Bahwasanya setiap perbuatan tergantung pada niatnya”(H.R. Bukhari dan
Muslim)

Fungsi Hadis
Umat Islam memandang hadis sebagai dasar hukum dan menempatkanya pada
tempat kedua setelah Al Quran karena hadis memperoleh dasar kebenarannya dair
Al Quran dan bimbingan dari Allah SWT yang seslau terjaga kebenarannya.

Oleh karena itu, hadis mempunyai fungsi sebagai berikut.


1. Sebagai penjelas dari Al Quran yang bersifat umum, contohnya tentang
cara salat, puasa, haji, dan lain-lain.
2. Menguatkan hukum-hukum yang terdapt dalam Al Quran. Contohnya
kamu diperintahkan umtum melaksanakan salat yang bertujuan mencegah
perbutan keji dan mungkar.
Kemudia, dikuatkan oleh hadis bahwasanya salat adalah tiang agama, barang
siapa yang mendirikan salat berarti dia mendirikan agama dan barang siapa
meniggalkanya berarti dia merusak agama.

1. Menentukan hukum tersendiri. Contohnya, Nabi menentapkan bahwa


seorang muslim tidak boleh mewariskan kepada seorang kafir dan
sebaliknnya orang kafir tidak mewariskan kepada orang muslim.
C. Cara Memfungsikan Al Quran dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari
Al Quran merupakan mukjizat yang abadi sepanjang masa dan ini sebagi bukti
tentang kebenaran Nabi Muhammad SAW, di dalamnya terkandung berbagai
aturan hidup bagi manusia baik dari segi ibadah, hukum, sosial, ekonomi, ilmu
pengetahuan, dan lain-lain.

Ini pun dijelaskan dan diperkuat dengan adanya hadis-hadis yang dikeluarkan oleh
nabi berdasarkan bimbingan Allah SWT.

Umat Islam harus senantiasa meyakini, memmahami, dan melaksanakan Al Quran


dan Hadis. Oleh karena itu, bagi yang selalu berpegang teguh kepadanya akan
menjami hidup selamat baik di dunia maupun di akhirat.

Untuk mencapati hal tersebut harus mampu memfungsikan Al Quran dah Hadis
dalam kehidupan sehari-hari di antannya dengan cara sebagai berikut.

1. Meyakini dan Memahami bahwa Al Quran dan Hadis adalah Ajaran yang
Sempurna
Nabi Muhammad SAW. adalah nabi dan rasul terakhir yang mengemban tugas
dalam menyampaikan ajran Allah yang mutlak benarnya melalui al Quran dan
hadis yang diperuntukkan untuk seluruh umat manusia.

Al Quran dan Hadis memberikan berbagai aturan dan pengajaran untuk kehidupan
manusia mulai dari yang dianggap kecil sampai pada tingkat yang dianggap besar.

Misalnya, mengatur tentang tata cara membuang air kecil, tata cara makan,
minum, tidur, kukum, politik, tata negara, dan lainnya melalui praktik-praktik dan
contoh dari Rasulullah SAW.

Inilah konsep sempurna dari ajaran Al Quran dan hadis yang dibawa oleh seorang
rasul yang kejujurannya selalu dijamin oleh Allah.

Dari pembahasan inilah kiranya senantiasa membentuk pribadi yang selalu berada
dalam bimbingannya dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi
larangannya sehingga kita menjadi manusia yang bahagia hidup di dunia dan
akhirat.

Sebagaimana firmannya dalam Surah Al Maidah ayat 3.

“Pada hari ini telah Aku sempurnakanagamamu tuntukmu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu” (Q.S.
Al Maidah [5]:3)

2. Menerapkan Hukum Al Quran dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari


Al Quran dan hadis sebagai standar kebenaran dalam melakukan aktivitas hidup
sehingga kita menjadi orang-orang yang selalu lurus dalam kebenaran itu dan
mendaptkan kebaikan dari Allah SWT.
Misalnya, melakukan ibadah salat berdasarkan perintah Al Quran dengan melihat
tata cara rasul melakukannya, saum, ibadah haji, pergaulan di masyarakat, atau
tatanan hidup berbangsa dan negara.

Penerapan Al Quran dan Hadis dalam hiduap sehari-hari akan membentuk


pribadai yang mulia dengan sikap sebagai berikut.

a. Berlaku Adil
Al Quran dan hadis mengatur dan mengajarkan bagaimana bersikap adil dalam
berbagai aspek kehidupan. Dengan bersipak adil, manusia akan menjadikan
orang-orang menjadi bertakwa.

“Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak
berlaku adil. Berlaku adillah, Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.” (Q.S.
Al Maidah [5]:8)

Perilaku adil dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam bentuk
sebagai berikut.

1) Adil dalam menentukan sikap sesuai dengan ajran

2) Adil dalam menerapkan huku

3) Adil dalam hidup, artinya menjaga keseimbangan hidup di dunia

4) Adil dalam membelanjakan harta

5) Adil dalam memberikan kesaksian

b. Pribadai yang Syukur


Orang yang berpedoman pada Al Quran dan hadis senantiasa dalam mencari
rezekinya akan selalu mempertimbangakan penilaian, misalnya akan mencari
rezeki dengan halal mengeluarkan hak orang lain dalam harta, tidak berlebihan,
mampu untuk selalu mengingat Allah dalam setiap kesempatan.

Karena dengan bersikap syukur dia akan mampu menggunakan renga, pikiran,
dan hartanya untuk Allah. Misalnya akan selalu taat beribadah, mengeluarkan
zakat, infak dan sedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan lain-lain.

c. Pribadi yang Takwa


Dengan berpegang teguh kepada Al Quran dan hadis, Ia akan selalu berhati-hati
dalam berbuat. Oleh karena itu, ia akan lebih introspeksi diri dan lebih
meningkarkan kualitas keimanan, keilmuan, dan ibadahnya.

Misalnyam dengan banyaknya mencari ilmu, berdiskusi, belajar yang baik,


melakukan ibadah tepat waktu, banyak melakukan ibadah sunnah seperti saum
senin kamis, salat sunnah Rawatib, berakhlakul karimah, berbakti kepada orang
tua, hormat kepada guru, dan lain-lain.
Melalui upaya inilah keranya pribadi yang takwa akan tercapai dalam setiap
waktu dan akan mendapat kemuliaann dari Allah SWT.

3. Menyebarluaskan Ajaran Al Quran dan Hadis


Menyebarluaskan ajaran Al Quran dan hadis adalah sebuah tuntutan bagi semua
umat Islam agar terwujud kehidupan Islami.

Penyebaran ajaran ini baik melalui sistem belajar mengajar maupun berdakwah
bagi setiap manusia.

Pelaksanaan ini dapat dipraktikan dalam proses belajar mengajar, atau berdakwah
di lembaga format atau nonformal.

Misalnya, sekolah,perguruan tinggi, lembaga pelatihan, masjid, majelis taklim,


dan perusahaan.Upaya ini untuk mewujudkan agar dalam setiap segi kehidupan
manusiaterbimbing oleh ajaran Al Quran dan hadis. Bentuk pengajaran dan
dakwah ini dapat berupa, sebagai berikut.

Membaca dan mengkaji Al Quran dan hadis, baik dalam keluarga ataupun
masyarakat.

1. Saling memberikan nasihat, baik dalam kebenaran maupun kesabaran.


2. Mendukung setiap upaya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan
bagi manusia.
3. Bijaksanan dalam bersikap,bertutur kata, maupun berbuat.
4. Rela mengorbankan harta, jiwa demi kepentingan ajaran Islam.
Inilah di antra cara yang dapat diterapkan untuk memfungsikan Al Quran dan
hadis dalam kehidupah sehari-hari sehingga kita mampu untuk menjadi orang
yang terbimbing dalam hidup sehingga kita menjadi orang mendapat kebagagiaan,
baik di dunia maupun akhirat.

D. Intisari Fungsi Al Quran dan Hadis


 Kaum muslimin memiliki dua pedoman yang mengatur seluruh aspek
kehidupan agar mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat,
pedoman itu adalah Al Quran dan Hadis.
 Al Quran dan Hadis sebagai petunjuk, penjelas, dan pemisah.
 Al Quran mempunyai nama lain yaitu al Kitab, al Furqan, dan az Zikr.
 Hadis berfungsi sebagai penjelas, penguat Al Quran, dan penentu hukum
tersendiri.
 Cara yang dapat diterapkan untuk memfungsikan Al Quran dan hadis
dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita mampu untuk menjadi orang
yang berbimbing dalam hidup sehingga kita menjadi orang yang mendapat
kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
E. MuhasabahFungsi Al Quran dan Hadis
Apakah kamu sudah yakin bahwa al Quran benar-benar sebagai pedoman hidup?.
Apakah kamu sudah yakin, apakah kamu sudah mempelajarinya dan
mengamalkan isi kandungannya?

Oleh karena itu, apabila kamu belum sepenuhnya dapat melaksanakan isi
kandungan Al Quran, langkah awal nya adalah pelajari terlebih dahulu Al Quran
sampai benar-benar kamu mahir membaca Al Quran. Kemudian, secara bertahap
mempelajari isi kandungannya. Setelah itu, belajar untuk mengamalkannya.

F. Kisah Teladan tentang Fungsi Al Quran dan Hadis


#Kitab Allah Lebih Berhak Diikuti

Setalah Sulaiman bin Abdul Malik, salah seorang khalifah Dinasti Umayyah
dimakamkan, Umar bin Abdul Aziz naik mimbar seraya berkata,

“Sesungguhnya aku mencabut baiat untukku yang ada di pundak kalian. Maka
pilihlak orang lain untuk memimpin kalian”. Orang-orang kemudian berteriak satu
suar, “Kami memilih engkau!”

Kemudian, ia turun lalu memberi perintah agar semua fasilitas yang disediakan
untuk dirinya selaku Khalifah Bani Umayyah dijual dan uangnya dimasukkan ke
dalam Baitul Mal.

Setelah itu, ia pulang dan istirahat. Lalu putranya, Abdul Malik bertanya, “Engkau
istirahat, tidak mengabaikan harta orang-orang yang dirampas dengan cara zalim?
Siapakah yang menjamin engka hidup sampai waktu Zuhur?”.

Lalu Umar bin Abdul Aziz keluar, tidak jadi istirahat dan segera memanggil
pembantunya agar siapapun yang pernah diperlakukan secara zalim melaprkan.

Seorang warga laki0lali nonmuslim (dzimmi) dari Hims (Hamah) yang tampak
telah berubah beruban berdiri lalu berkata, “Wahai Amirul Mukminin, aku
meminta engkau memberikan keputusan hukum dengan kitab Allah.” Umar bin
Abdul Aziz menjawab, “Apa itu?”

Ia menjawab, “Abbas bin Walid bin Abdul malik merampas tanah beserta
rumahku!” Sementara Abbas duduk tidak jauh dari Umar bin Abdul Azziz, lalu
ditanya, “Apa jawabanmu, wahai Abbas?”

Ia menjawab, “ Wahai Amirul Mukminin, aku memnta keputusan dari kitab


Alah.”

Umar bin Abdul Aziz kemudian berkata, “ Kitab allah lebih berhak diikuti dari
pada tulisan Al Waid bin Abdul malik. Kembalikan kepadanya tanah dan rumah
itu, wahai Abbas.”

Begitulah pada hari pertama memangku jabatan khalifah, Umar bin Abdul Aziz
mengembalikan hak milik yang dirampas satu persatu.

You might also like